Hari Valentine dan hubungannya dengan persekutuan Yahudi.
Sumatra Barat
Ketua I MUI Sumatra Barat Buya Mas’oed Abidin mengeluh pada tanggal 12 Februari bahwa perayaan Hari Valentine adalah bukti kalau Indonesia semakin lama semakin tunduk akan budaya global asing:
Kegemaran tersebut perlu segera dihentikan, karena hal itu tidak cocok dengan budaya kita.
Dalam laporan asal Republika juga ada singgungan bahwa Hari Valentine, dirayakan oleh kaum muda diseluruh dunia, adalah persekongkolan Yahudi-kapitalis. Walaupun begitu, tidak jelas apakah tanggapan ini merupakan pernyataan redaktur atau pendapat Buya Mas’oed Abidin sendiri.
Buya Mas’oed Abidin kemudian berujar:
Seharusnya ninik mamak, para pendidik, mubalig dan ormas Islam perlu segera menyerukan dan mengimbau generasi muda tidak membudayakan Valentine Day itu.
Usaha untuk mengentikan perayaan Hari Valentine sangatlah penting, karena semua bencana alam yang telah diderita Indonesia baru-baru ini, seperti banjir, tsunami, dan gempa, katanya. Nampaknya ia juga memberi kesan bahwa kenaikan harga bahan makanan pokok juga terkait dengan masalah ini.
Sebagai jawaban, beliau mengusulkan pemerintah negara menjadikan Hari Sumpah Pemuda di tanggal 28 Oktober sebagai hari kasih sayang untuk menggantikan Hari Valentine, karena para tokoh 1928 tersebut memiliki banyak cinta terhadap Indonesia.
Sementara itu di Bukittinggi, Sumatra Barat, Wakil Wali Kota Ismet Azis menyatakan pada tanggal 13 Februari bahwa merayakan Hari Valentine merupakan pelanggaran huku, jika mengusut pada Peraturan Daerah tentang Pemberantasan Maksiat:
Itu bukan budaya kita, dan Valentin Day ini dekat dengan maksiat, maaf saja, di acara ini biasanya ada yang berpelukan, berciuman, itu kan maksiat.
Seratus satuan polisi pamong praja kan berkeliaran di jalanan Bukittingi mencari pasangan yang berjalan bersama. Mereka juga akan merazia hotel-hotel.
Rumah makan dan hotel juga dilarang mengadakan acara-acara yang berhubungan dengan Hari Valentine.
Pemerintah kota telah menghimbau sekolah-sekolah untuk memasukkan pelajarnya ke mesjid di tanggal 14 Februari, dan memberitahu para ustadz agar menyiapkan ceramah khusus untuk para remaja Bukittinggi.
Ismet Azis kemudian menyatakan perayaan Tahun Baru juga akan diberhentikan karena kemapuannya untuk mendorong orang berbuat dosa. Bukittingi dikenal sebagai tujuan wisatawan, namun:
Jadi biarlah Bukittinggi ini sepi tanpa wisatawan dari pada banyak maksiat.
Sumatra Utara
Rekan imbangan Buya Mas’oed Abidin di Sumatra Utara, Abdullah Syah, menyatakan pada tanggal 13 Februari bahwa MUI memutuskan kalau merayakan Hari Valentine adalah haram untuk masyarakat Muslim di propinsi tersebut.
Merayakan hari yang juga disebut sebagai ‘hari kasih sayang’ itu bertentangan dengan ajaran Islam.
Ia juga mengatakan Hari Valentine adalah hasil budaya asing, dan karena itu amat terlarang.
Artikel ini diterjemahkan oleh Hannah Mulders dari versi bahasa Inggris - Jewish Conspiracy.
No comments:
Post a Comment