“Since the Satanist worship the Sex Act, he must have a symbol of the female organ, to go along with the male organ, the Obelisk. And, indeed, Satanist do have a symbol of the female organ the Circle. And, when a point is added to the middle of the circle, you have the complete sex act, the male being the point and the female being the circle” [’Point Within A Circle’, Masonic Short Talk Bulletin, August, 1931, Vol. 9, No. 8, Reprinted July, 1990, p. 4

Mereka juga menggambarkan Yesus yang mereka sembah sebagai sosok yang lahir pada akhir musim dingin dan awal berjayanya Matahari. Tanggal 25 Desember adalah hari yang dipercaya sebagai hari lahirnya Dewa Matahari. Maka Yesus ini seakan-akan adalah Putera dari Dewa Matahari seperti halnya Horus. Horus dipercaya sebagai putera Dewa Osiris dari isterinya, Isis, yang merupakan perempuan manusia. Mereka juga menggambarkan Yesus sebagai Putera Tuhan dari Maria, seorang perempuan manusia. Hercules juga merupakan Putera Zeus dari isterinya yang manusia.
Kebudayaan Yunani-Roma yang pagan telah mempengaruhi Kristen secara telak. Bahkan istilah-istilah yang mereka gunakan juga merupakan bahasa Yunani. Gambar Yesus dan para Santo juga sering digambarkan sebagai manusia yang ada cahaya Matahari di atas kepalanya, sama seperti ummat Buddha menggambarkan Buddha, begitu juga Dewi Kwan Im.

Lihatlah simbol salib yang diagungkan ummat Kristen. Bukankah itu merupakan simbol sinar matahari? Dewa Horus juga punya simbol yang mirip dengan salib. Dewa Horus, selain dilambangkan dengan burung elang, juga terkadang dilambangkan dengan simbol matahari seperti yang ada pada album “Terbaik-Terbaik”-nya grup musik Dewa.
Semakin kita selidiki, maka semakin kental saja nuansa penyembahan berhala yang dilakukan Kristiani, terutama terhadap Dewa Matahari. Agama Shinto di Jepang, juga merupakan penyembah Matahari. Dan banyak kebudayaan di dunia ini yang mengajarkan penyembahan kepada Matahari. Oleh sebab itu, Nabi Muhammad saaw melarang kita sholat ketika matahari sedang terbit atau ketika matahari sedang terbenam. Karena matahari itu terbit dan terbenam dengan “diiringi oleh dua tanduk setan”. Adapun sholat Shubuh itu didirikan sebelum matahari terbit, sedangkan sholat Maghrib itu didirikan setelah matahari terbenam sempurna.
Tidak ada sholat yang didirikan berbarengan dengan terbit atau terbenamnya matahari. Adapun ketika terjadi gerhana, ummat Islam mendirikan sholat sunnah gerhana dengan tujuan mengingatkan manusia bahwa matahari dan bulan hanyalah tanda kekuasaan Allah, maka sembahlah Allah dan jangan menyembah matahari atau bulan. Allah itulah yang menguasai dan mengatur matahari dan bulan. Keduanya, matahari dan bulan, tunduk pada kekuasaan Allah, mereka bersujud mematuhi Allah. Maka jangan sujud kepada matahari dan bulan, akan tetapi sujudlah kepada Allah yang menciptakan keduanya dan menguasainya.
No comments:
Post a Comment