Suatu hari, saat Syahdini baru pulang dari mencuci pakaian di sungai, ia menemukan seorang lelaki terdampar di tepi sungai. Shahrizat pun membawa orang itu ke rumahnya. Ia mengobati dan merawat lelaki tersebut dengan baik. Beberapa hari kemudian lelaki tersebut sadar dan berkata,”Dimana aku? Dan siapa engkau?””Namaku Shahrizat dan ini rumahku, Aku menemukanmu dalam keadaan pingsan di pinggir sungai. Siapakah namamu? Dan dari manakah dan untukapa engkau datang ke kampung ini?” KataShahrizat. “Nama saya Syahrizal dan saya adalah raja dari sebuah negeri dan saya kesini untuk berburu.” Jawab Syahrizal. Dalam masa pemulihan, mereka menjadi semakin dekat dan mereka pun saling jatuh cinta.
Saat raja tersebut sudah sembuh dan akan pulang ke istananya, ia melamar Shahrizatuntuk menjadi istrinya dan ingin membawa Shahrizat ke istananya. Shahrizat menerimanya dengan senang hati. Mereka pun pergi ke istana sang raja. Sesampainya di istana mereka disambut dengan meriah oleh rakyat dan para penghuni istana. Kecuali kedua istri tua raja Syahrizal dan para dayangnya. Mereka merasa iri terhadap Shahrizat.
Esoknya, diadakanlah pesta pernikahan Shahrizat dan Syahrizal yang berlangsung meriah. Setelah menikah Syahrizal memberikan perhatian lebih kepada Shahrizat. Hal ini semakin menimbulkan iri pada kedua istri tua raja. Mereka pun memfitnah Shahrizatdi hadapan raja Syahrizal. Dengan mengatakan bahwa Shahrizat berselingkuh dengan seorang pesuruh istana. Awalnya, sang raja tidak percaya dengan cerita tersebut. Namun mereka membayar seorang pesuruh istana untuk memfitnah Shahrizat. Akhirnya sang raja percaya lalu menghukum Shahrizat dengan hukuman pancung.
Esok harinya saat hukuman akan dijalankan, Shahrizat meminta untuk diberikan permintaan terakhir. Raja menyetujuinya. Shahrizat lalu berkata, “sebelum mati ia ingin menceritakan suatu kisah kepada raja.” Raja mempersilahkan Shahrizat untuk bercerita. Karna ceritanya bagus dan panjang, raja sampai tertidur dan terbangun esok paginya.
Saat akan memulai hukuman, raja meminta untuk menunda hukuman, karena ia masih penasaran dengan cerita tersebut.
Begitulah seterusnya hingga seribu satu malam. Pada suatu malam seorang dayang berkata kepada raja bahwa Shahrizat tidak bersalah, tetapi dua istri tuanya lah yang bersalah. Mendengar itu raja langsung menghukum kedua istri tuanya. Lalu raja pun meminta maaf kepada Shahrizat.