[KISAH NYATA-Menggetarkan Hati]
Dengan mata berkaca-kaca, ibu itu bercerita pada saya tentang pertemuan dirinya dengan sang suami yang telah meninggal 3 tahun yang lalu.
Pertemuan pertama saat dia berzikir di sebuah masjid, dan pertemuan kedua saat dirinya menjalankan ritual lempar jumroh. Saat melihat suaminya, ibu itu tidak kuasa menahan tangis.
Dia hanya mampu tertegun dan menangis bahagia ketika suaminya berjalan di depannya saat di masjid, dan melihat suaminya berada persis di depannya saat melempar jumroh bersama ribuan jemaah lainnya.
Saat itu ia tak kuasa memanggil sang suami, seperti ada yang mengganjal tenggorokannya, sampai sang suami hilang dari pandangan mata.
Ibu itu melihat wujud suaminya dalam fisik yang nyata. Bukan halusinasi atau bayangan belaka. Dia sangat yakin 100% itulah suaminya. Inilah yang membuat Ibu itu sangat terharu, karena dia tahu suaminya turut hadir menemaninya saat menjalankan ibadah haji kemarin.
Tahukah Anda? Ibu ini dan sang suami telah menabung selama bertahun-tahun untuk mengumpulkan biaya agar bisa berangkat haji. Tapi menjelang tabungan haji mereka cukup untuk berangkat, sang suami lebih dahulu meninggal, hal yang membuatnya sangat sedih, tapi kesedihan itu akhirnya terobati setelah tahu sang suami turut bersamanya saat menjalankan ibadah haji kemarin.
Sahabat, dari kisah ini bisa kita tarik sebuah fakta, bahwa saat kita punya sebuah niat sebenarnya Allah sudah mencatatnya. Dan saat kita berhalangan menjalankan niat tersebut, Allah punya cara sendiri untuk mewujudkannya buat kita.
Kisah ini juga hampir sama dengan kisah nyata yang pernah dialami seorang ibu yang bertemu anaknya yang telah meninggal saat dirinya menjalankan ibadah haji.
Mengapa bisa terjadi? Ternyata selama hidup, anaknya punya cita-cita ingin menunaikan ibadah haji bersama ibunya. Tapi takdir berkehendak lain, sang anak meninggal lebih dahulu karena sebuah bencana alam. Dan mereka benar-benar bertemu ditanah suci.
Satu lagi yang benar-benar nyata, ini saya alami sendiri (Abim), saya punya kakek yang sudah meninggal kurang lebih 20tahun lalu (almarhum sudah berhaji), dan kira-kira 10 tahun kebelakang, kerabat kakek saya yg masih hidup berkesempatan menunaikan ibadah haji.
Dan ajaibnya, dia bertemu sang kakek dibaitullah, kakek saya tersenyum padanya bahkan sempat berbincang. Namun saat itu dia tidak ingat bahwa kakek saya telah meninggal.
Saat hendak pulang, dia mengajak kakek saya tuk pulang bersama, namun sang kakek berkata : ''kamu duluan saja, saya masih betah disini''.
Subhanallah… Walhamdulillah… Semoga amal ibadah mereka Engkau terima Yaa Rabb, aamiin.
Semoga kisah ini bermanfaat buat kita. Yuuk mulai sekarang kita niatkan kebaikan dalam hidup kita, karena niat yang kuat sudah diperhitungkan sebagai pahala buat kita. Dan saat kita ada halangan untuk mewujudkan niat baik tersebut, Allah punya cara untuk mewujudkannya buat kita.
Semoga bermanfaat, dan membawa keberkahan buat kita. Aamiiin.
Klik 'Bagikan'. [foto hanya ilustrasi]
Dengan mata berkaca-kaca, ibu itu bercerita pada saya tentang pertemuan dirinya dengan sang suami yang telah meninggal 3 tahun yang lalu.
Pertemuan pertama saat dia berzikir di sebuah masjid, dan pertemuan kedua saat dirinya menjalankan ritual lempar jumroh. Saat melihat suaminya, ibu itu tidak kuasa menahan tangis.
Dia hanya mampu tertegun dan menangis bahagia ketika suaminya berjalan di depannya saat di masjid, dan melihat suaminya berada persis di depannya saat melempar jumroh bersama ribuan jemaah lainnya.
Saat itu ia tak kuasa memanggil sang suami, seperti ada yang mengganjal tenggorokannya, sampai sang suami hilang dari pandangan mata.
Ibu itu melihat wujud suaminya dalam fisik yang nyata. Bukan halusinasi atau bayangan belaka. Dia sangat yakin 100% itulah suaminya. Inilah yang membuat Ibu itu sangat terharu, karena dia tahu suaminya turut hadir menemaninya saat menjalankan ibadah haji kemarin.
Tahukah Anda? Ibu ini dan sang suami telah menabung selama bertahun-tahun untuk mengumpulkan biaya agar bisa berangkat haji. Tapi menjelang tabungan haji mereka cukup untuk berangkat, sang suami lebih dahulu meninggal, hal yang membuatnya sangat sedih, tapi kesedihan itu akhirnya terobati setelah tahu sang suami turut bersamanya saat menjalankan ibadah haji kemarin.
Sahabat, dari kisah ini bisa kita tarik sebuah fakta, bahwa saat kita punya sebuah niat sebenarnya Allah sudah mencatatnya. Dan saat kita berhalangan menjalankan niat tersebut, Allah punya cara sendiri untuk mewujudkannya buat kita.
Kisah ini juga hampir sama dengan kisah nyata yang pernah dialami seorang ibu yang bertemu anaknya yang telah meninggal saat dirinya menjalankan ibadah haji.
Mengapa bisa terjadi? Ternyata selama hidup, anaknya punya cita-cita ingin menunaikan ibadah haji bersama ibunya. Tapi takdir berkehendak lain, sang anak meninggal lebih dahulu karena sebuah bencana alam. Dan mereka benar-benar bertemu ditanah suci.
Satu lagi yang benar-benar nyata, ini saya alami sendiri (Abim), saya punya kakek yang sudah meninggal kurang lebih 20tahun lalu (almarhum sudah berhaji), dan kira-kira 10 tahun kebelakang, kerabat kakek saya yg masih hidup berkesempatan menunaikan ibadah haji.
Dan ajaibnya, dia bertemu sang kakek dibaitullah, kakek saya tersenyum padanya bahkan sempat berbincang. Namun saat itu dia tidak ingat bahwa kakek saya telah meninggal.
Saat hendak pulang, dia mengajak kakek saya tuk pulang bersama, namun sang kakek berkata : ''kamu duluan saja, saya masih betah disini''.
Subhanallah… Walhamdulillah… Semoga amal ibadah mereka Engkau terima Yaa Rabb, aamiin.
Semoga kisah ini bermanfaat buat kita. Yuuk mulai sekarang kita niatkan kebaikan dalam hidup kita, karena niat yang kuat sudah diperhitungkan sebagai pahala buat kita. Dan saat kita ada halangan untuk mewujudkan niat baik tersebut, Allah punya cara untuk mewujudkannya buat kita.
Semoga bermanfaat, dan membawa keberkahan buat kita. Aamiiin.
Klik 'Bagikan'. [foto hanya ilustrasi]