G. Yahudi dan simbol Dajjal |
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Musliin dari Abu Hurairah r a. bahwa Rasulullah saw bersabda: "Tidak akan terjadi hari kiamat, sehingga engkau semua akan memerangi orang-orang Yahudi sampai batu-batu yang di belakangnya itu ada orang Yahudi yang bersembunyi. Mereka berkata, 'Hai orang Islam, ini ada orang Yahudi bersembunyi di belakangku, maka bunuhlah orang ini!'…" Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah, Rasulullah saw. bersabda: "Maka apabila Dajal sudah terbunuh, orang Yahudi pun menjadi hancur lebur barisannya, yakni yang sama-snma berperang untuk membela Dajal itu dan jumlahnya ada tujuh puluh ribu." Hadits di atas mengisyaratkan bahwa Dajal dan para pengikutnya adalah kaum Yahudi itu sendiri. Mereka membuat berbagai konspirasi dan peguasaan seluruh pranata kehidupan untuk kepentingan mewujudkan cita-citanya menguasai dunia. Akan tetapi, bila umat Islam bersatu dan mampu melakukan perlawanan yang seimbang, dalam bidang pengetahuan dan persaingan budayanya, maka umat Islam mampu mengalahkan gerakan Dajal zionis, bahkan mengusirnya dari segala pelosok dunia. Memang terdengarnya utopis (mengkhayal). Akan tetapi, perjalanan waktu dan sejarah tidak berhenti ketika Anda membaca buku ini. Hari esok masih ada harapan. Dan generasi muda yang cerdas dan mempunyai tsaqafah (wawasan) serta fikrah Islamiyah (pemikiran yang islami), insya Allah mereka akan selalu kritis dan waspada terhadap gerakan kaum kafir. Allah akan mengulurkan tangan pertolongan-Nya, karena bagi Allah tidak ada yang mustahil, selama kita mengikuti petunjuk-Nya. Sesungguhnya, Sunnatullah (ketentuan Allah) tidak akan pernah berubah. Selanjutnya, dari hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dari sahabat Anas r a., disebutkan bahwa tanda-tanda hari kiamat adalah sebagai berikut:
Pertama, apabila perempuan budak telah melahirkan anak majikannya. Hal ini telah banyak terjadi dalam situasi tertentu, di mana banyak wanita menjadi korban perkosaan, serta pemaksaan seksual. Kebutuhan ekonomi yang mendesak menyebabkan para wanita telah kehilangan martabatnya dan dihinakan oleh lelaki yang mempunyai kedudukan sebagai "majikan" atau mempunyai otoritas tertentu terhadap pekerjaan wanita tersebut. Kedua, munculnya para Dajal (para pendusta). Yaitu, munculnya para Dajal yang merupakan para penipu yang berlagak suci, jumlahnya tiga puluh orang. Semuanya mengaku menjadi utusan Allah. Artinya akan datang para penganjur agama dengan membuat berbagai tipuan rasional bahwa agama yang dibawanya adalah agama dari Tuhan. Padahal, apa yang dilakukannya hanyalah sebuah tipuan atau kepalsuan belaka. Berbagai sekte, okultisme, mistik, aliran kebatinan yang diakuinya sebagai agama merupakan bukti yang sangat jelas. Saat ini sedang berkembang bagaikan jamur di dunia, beberapa sekte yang kuat dengan pengikut yang banyak tersebut memang belum mencapai tiga puluh. Yang jelas, di kalangan umat Kristen sudah mulai bermunculan sekte tersebut antara lain: saksi Jehovah, Mormon, Protestan, Katolik, Anglikan, Pantekosta, dan sebagainya; yang kemudian sebagaimana agama lainnya berkembang berbagai sempalan yang berbau mistik, okultis sebagai bentuk pemberontakan terhadap agama. Ketiga, ilmu agama dicabut karena telah meninggalnya para alim ulama dan punahnya kaum penganjur agama (mubaligh). Artinya para ulama, para penganjur agama, juru dakwah yang menjadi teladan umat akan segera dipanggil Allah, sehinggga manusia kehilangan cahaya pelita yang dibawa para mubaligh tersebut. Manusia kehilangan panutan yang memberikan keteladanan ilmu dan perilaku, sesuai dengan panduan Al-Qur'an dan Sunnah Rasul. Keempat, zaman bertambah dekat mendekati. Artinya, waktu dalam suatu perjalanan terasa bertambah singkat, karena jarak antara satu kota ke kota lainnya dapat ditempuh hanya dalam beberapa saat. Dengan teknologi yang sangat canggih, sebagaimana kita saksikan dewasa ini, hubungan telekomunikasi dan transportasi semakin mempercepat jarak dan mengefesiensikan waktu. Kelak pada masa depan, akan ditemukan lagi inovasi baru di bidang ilmu pengetahuan, yang tentunya teknologinya tidak terbayangkan oleh generasi sebelumnya. Kelima, banyaknya fitnah. Artmya, masyarakat Dajal sangat gemar dengan fitnah, hujat, dan umpat, sehingga masyarakat tersebut keadaannya seperti dalam bara api yang panas. Tidak ada lagi keteduhan batin, karena orang yang benar dibohongi dan orang yang berbohong dibenarkan dan dijadikan panutan pernyataannya. Seseorang dengan sangat mudah dan tidak punya perasaan berdosa sama sekali melancarkan "panah beracun" untuk memfitnah sesamanya. Mereka merasa bangga ketika orang lain tersungkur dalam nista dan kesulitan hidup. Dan fitnah akan terus dilancarkan dengan lebih modern, mempergunakan berbagai media yang lebih bersifat simultan dan sesaat. Bahkan, dibuatkan skenarionya sedemikian rupa, sehingga orang yang difitnah sama sekali tidak berdaya. Orang yang terkena racun fitnah itu menjadi "mati" sebelum mati. Dan mereka terbahak penuh kemenangan ketika melihat korban yang terkena oleh racun fitnahnya. Tidak ada sedikit pun perasaan kemanusiaan pada dirinya. Karena fitnah yang dikeluarkan melalui mulut yang kredibel dan skenario yang canggih itu, menular kepada orang yang mendengarkan ceritanya, dan orang yang mendengarnya ikut menambah dan mengembangkan fitnah tersebut. Maka lengkaplah mereka menjadi pengikut Dajal yang bergerak bebas di tengah-tengah masyarakatnya. Keenam, banyaknya haraj (manusia saling membunuh). Artinya, masyarakat Dajal tersebut sangat mudah untuk saling membunuh hanya karena hal-hal yang sepele sekalipun. Untuk kepentingan politik, ambisi, dan vested interest, mereka tidak segan untuk mengadu domba, menyebarkan kebencian dan membunuh lawan, bahkan kawan yang dianggap menjadi penghalang cita-citanya.Nafsu amarah kaum Dajal itu mudah meledak tanpa kendali. Penafsiran hadits di atas hanyalah sebuah analisis penulis yang dikaitkan dengan kondisi aktual yang dihadapi umat Islam dewasa ini. Dan sebagaimana sebuah penafsiran, tentu saja hal tersebut masih harus dikaji, diperdebatkan, dan diuji kebenarannya. Mengingat banyak pula penafsiran tentang hadits tersebut dari pendekatan analisis yang lain, yang cenderung kepada ramalan mistik; dongeng-dongeng yang terkait dengan harapan datangnya Ratu Adil, Nyi Roro Kidul, Raksasa Bermata Satu, Naga, dan segala jenis makhluk yang mengerikan, sebagaimana film-film horor yang banyak beredar dan ditonton tanpa daya kritis, tetapi memasuki syaraf manusia sehingga mereka merasa bahwa drakula, hantu, kuntilanak, jurig, dedemit, dan segala macam tahayul yang bercampur-baur antara menyan dan mantera menyebabkan manusia menjadi musyrik dan kufur. Wallahu alam bish shawab. |
Wednesday, March 31, 2010
Bab II : TANDA-TANDA DATANGNYA DAJAL
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment