Monday, July 2, 2012
KISAH NABI IBRAHIM A.S. DENGAN SEEKOR BURUNG KECIL
DI DALAM TAFSIR IBNU KATHIR, ada diceritakan mengenai seekor burung kecil yang cuba memadam api, yang membakar Nabi Ibrahim a.s... Sesungguhnya tatkala Nabi Ibrahim a.s. dicampakkan ke dalam api, semua binatang yang melata dimuka bumi, cuba memadamkan api tersebut, kecuali cicak, kerana sesungguhnya dia (cicak) meniupkan api keatas Nabi Ibrahim…
SEEKOR burung kecil terbang, mengisi air dalam paruhnya, lalu menyiram ke atas api yang membakar... Perbuatan itu diperhatikan oleh makhluk Allah yang lain lalu mereka menegur burung itu.... Bagi mereka perbuatan burung itu yang mengambil air dengan paruh yang kecil, lalu menyiram ke atas unggun api yang besar itu, hanyalah perbuatan sia-sia, kerana api yang membakar Nabi Ibrahim terlalu besar dan marak menyala, pasti sahaja takkan terpadam dengan air yang disiramkan itu...
TETAPI burung itu menjawab dengan penuh keyakinan ‘‘Memang ia tidak akan memadamkan api tersebut, tetapi AKU LEBIH TAKUT KEPADA ALLAH, KERANA ALLAH AKAN MENYOAL AKU NANTI , apakah yang aku lakukan untuk agama Allah, dan Allah tidak akan bertanya samada aku berjaya memadamkan api itu ataupun tidak”......
Jadi, bukanlah, umpamanya, persoalan BERJAYA ATAU GAGAL mengalahkan Yahudi Zionis yang harus kita bicarakan, tapi tentang usaha dan ikhtiar yang harus kita lakukan... Usaha dan ikhtiar untuk merawat luka saudara seagama yang sedang ditindas di sana....
DEMIKIAN juga dalam perkara2 lain....
Dia Hanya Mengajakmu Untuk Menyembah Allah
ABDULLAH bin Abbas meriwayatkan, Abu Sufyan bercerita kepadanya setelah perjanjian Hudaibiyah, tentang peristiwa yang terjadi pada waktu dia masih kafir. Abu Sufyan dan beberapa pedagang Makkah berdagang ke Syria. Kaisar Romawi, Heraklius, yang sedang berziarah ke Baitul Maqdis (Yerusalem), tiba-tiba memanggil mereka.
Heraklius sedang menerima tamu dengan para penasihat serta pejabat istana, dan memanggil kami untuk menghadap. Dia mulai menanyai kami lewat seorang penerjemah dan bertanya adakah di antara kami yang mempunyai hubungan kerabat dengan orang di Arab yang menyebut dirinya Nabi Allah.
Abu Sufyan maju dan mengatakan dia adalah kerabat dekat Muhammad.
Heraklius mempersilahkan dia duduk di depannya. Rombongan pedagang Makkah lainnya duduk di belakang Abu Sufyan. Heraklius meminta pedagang lainnya menyela jika dalam keterangannya Abu Sufyan berbohong tentang Nabi Muhammad SAW. Hal ini membuat Abu Sufyan berada dalam posisi sulit. Jadi, dia tidak berani berbohong tentang Muhammad SAW kepada sang Kaisar.
”Bagaimana silsilah (asal-usul) keluarga Muhammad?”
”Dia berasal dari keluarga bangsawan tinggi dan kaum yang terbaik di antara kami,” jawab Abu Sufyan.
”Adakah orang lain dalam keluarganya yang menyebut dirinya Nabi?”
”Tidak ada.”
”Adakah di antara keluarganya yang menjadi raja atau kaisar?”
”Tidak ada.”
”Apakah pengikut agamanya itu orang kaya ataukah orang kebanyakan?”
”Pengikutnya adalah orang lemah dan miskin, budak, dan wanita muda.”
”Jumlah pengikutnya bertambah atau berkurang?”
”Terus bertambah dari waktu ke waktu.”
”Setelah menerima agamanya, apakah pengikutnya itu tetap setia kepadanya ataukah merasa kecewa lalu meninggalkan dia?”
”Tidak ada yang meninggalkannya.”
”Sebelum dia menjadi nabi, apakah dia suka berdusta?”
”Tidak pernah.”
”Pernahkah orang itu ingkar janji atau mengkhianati kepercayaan yang diberikan kepadanya?”
”Tidak pernah. Kami baru saja melakukan perjanjian gencatan senjata dengannya dan menunggu apa yang akan diperbuatnya. (Abus Sufyan tidak dapat mengatakan sesuatu yang bertentangan mengenai Nabi).”
”Pernahkah engkau berperang dengannya?”
”Pernah.”
”Bagaimana hasilnya?”
”Kadang-kadang kami yang menang, kadang-kadang dia yang lebih baik daripada kami.”
”Apa yang dia perintahkan kepadamu?”
”Dia memerintahkan kami untuk melakukan hal-hal berikut : Hanya menyembah Allah dan tidak mempersekutukanNYA dengan apa pun; dan meninggalkan takhayul serta kepercayaan leluhur kami; shalat secara teratur; membayar zakat dan berbuat baik kepada fakir miskin; bersikap jujur dan dapat dipercaya; memelihara apa yang dititipkan kepada kita dan mengembalikan dengan utuh; memelihara silaturrahim dengan semua orang, dan yang paling penting dengan keluarga sendiri.”
Lalu, seperti dikisahkan oleh Abu Sufyan, Heraklius memberikan tanggapan sebagai berikut melalui penerjemahnya.
”Aku bertanya kepadamu tentang silsilah keluarganya dan kau menjawab dia adalah keturunan bangsawan terhormat. Nabi-nabi terdahulu pun berasal dari keluarga terhormat di antara kaumnya.
“Aku bertanya kepadamu apakah ada di antara keluarganya yang menjadi nabi, jawabannya tidak ada. Dari sini aku menyimpulkan bahwa orang ini memang tidak dipengaruhi siapapun dalam hal kenabian yang diikrarnya, dan tidak meniru siapapun dalam keluarganya.
“Aku bertanya kepadamu apakah ada keluarganya yang menjadi raja atau kaisar. Jawabannya tidak ada. Jika ada leluhurnya yang menjadi penguasa, aku beranggapan dia sedang berusaha mendapatkan kembali kekuasaan leluhurnya.
“Aku bertanya kepadamu apakah dia pernah berdusta dan ternyata menurutmu tidak pernah. Orang yang tidak pernah berdusta kepada sesamanya tentu tidak akan berdusta kepada Allah.
“Aku bertanya kepadamu mengenai golongan orang-orang yang menjadi pengikutnya dan menurutmu pengikutnya adalah orang miskin dan hina. Demikian pulalah halnya dengan orang-orang terdahulu yang mendapat panggilan kenabian.
“Aku bertanya kepadamu apakah jumlah pengikutnya bertambah atau berkurang. Jawabanmu, terus bertambah. Hal ini juga terjadi pada iman sampai keimanan itu lengkap.
“Aku bertanya kepadamu apakah ada pengikutnya yang meninggalkan dia setelah menerima agamanya dan menurutmu tidak ada. Itulah yang terjadi bila keimanan sejati telah mengisi hati seseorang.
“Aku bertanya kepadamu apakah dia pernah ingkar janji dan menurutmu tidak pernah. Sifat dapat dipercaya dalah ciri kerasulan sejati.
“Aku bertanya kepadamu apakah engkau pernah berperang dengannya dan bagaimana hasilnya. Menurutmu engkau berperang dengannya, kadang engkau yang menang dan kadang dia yang menang dalam urusan duniawi.
“Para nabi tidak pernah selalu menang, tetapi mereka mampu mengatasi masa-masa sulit perjuangannya, pengorbanan, dan kerugian sampai akhirnya mereka memperoleh kemenangan.
“Aku bertanya kepadamu apa yang diperintahkannya, engkau menjawab dia memerintahkanmu untuk menyembah Allah dan tidak mempersekutukanNYA, serta melarangmu untuk menyembah berhala; dan dia menyuruhmu shalat, bicara jujur, serta penuh perhatian. Jika apa yang kaukatakan itu benar, dia akan segera berkuasa di tempat aku memija-kkan kakiku saat ini.”
Heraklius melanjutkan, ”Aku tahu bahwa orang ini akan lahir, tetapi aku tidak tahu bahwa dia akan lahir dari kaummu (Orang Arab). Jika aku tahu aku bisa mendekatinya, aku akan pergi menemuinya. Jika dia ada di sini, aku akan mencuci kedua kakinya.,” (HR. Al-Bukhari).
[sa/islampos/ sirah-nabawiyah;pustaka sejarah islam]
http://islampos.com/ dia-hanya-mengajakmu-untuk- menyembah-allah/
Heraklius sedang menerima tamu dengan para penasihat serta pejabat istana, dan memanggil kami untuk menghadap. Dia mulai menanyai kami lewat seorang penerjemah dan bertanya adakah di antara kami yang mempunyai hubungan kerabat dengan orang di Arab yang menyebut dirinya Nabi Allah.
Abu Sufyan maju dan mengatakan dia adalah kerabat dekat Muhammad.
Heraklius mempersilahkan dia duduk di depannya. Rombongan pedagang Makkah lainnya duduk di belakang Abu Sufyan. Heraklius meminta pedagang lainnya menyela jika dalam keterangannya Abu Sufyan berbohong tentang Nabi Muhammad SAW. Hal ini membuat Abu Sufyan berada dalam posisi sulit. Jadi, dia tidak berani berbohong tentang Muhammad SAW kepada sang Kaisar.
”Bagaimana silsilah (asal-usul) keluarga Muhammad?”
”Dia berasal dari keluarga bangsawan tinggi dan kaum yang terbaik di antara kami,” jawab Abu Sufyan.
”Adakah orang lain dalam keluarganya yang menyebut dirinya Nabi?”
”Tidak ada.”
”Adakah di antara keluarganya yang menjadi raja atau kaisar?”
”Tidak ada.”
”Apakah pengikut agamanya itu orang kaya ataukah orang kebanyakan?”
”Pengikutnya adalah orang lemah dan miskin, budak, dan wanita muda.”
”Jumlah pengikutnya bertambah atau berkurang?”
”Terus bertambah dari waktu ke waktu.”
”Setelah menerima agamanya, apakah pengikutnya itu tetap setia kepadanya ataukah merasa kecewa lalu meninggalkan dia?”
”Tidak ada yang meninggalkannya.”
”Sebelum dia menjadi nabi, apakah dia suka berdusta?”
”Tidak pernah.”
”Pernahkah orang itu ingkar janji atau mengkhianati kepercayaan yang diberikan kepadanya?”
”Tidak pernah. Kami baru saja melakukan perjanjian gencatan senjata dengannya dan menunggu apa yang akan diperbuatnya. (Abus Sufyan tidak dapat mengatakan sesuatu yang bertentangan mengenai Nabi).”
”Pernahkah engkau berperang dengannya?”
”Pernah.”
”Bagaimana hasilnya?”
”Kadang-kadang kami yang menang, kadang-kadang dia yang lebih baik daripada kami.”
”Apa yang dia perintahkan kepadamu?”
”Dia memerintahkan kami untuk melakukan hal-hal berikut : Hanya menyembah Allah dan tidak mempersekutukanNYA dengan apa pun; dan meninggalkan takhayul serta kepercayaan leluhur kami; shalat secara teratur; membayar zakat dan berbuat baik kepada fakir miskin; bersikap jujur dan dapat dipercaya; memelihara apa yang dititipkan kepada kita dan mengembalikan dengan utuh; memelihara silaturrahim dengan semua orang, dan yang paling penting dengan keluarga sendiri.”
Lalu, seperti dikisahkan oleh Abu Sufyan, Heraklius memberikan tanggapan sebagai berikut melalui penerjemahnya.
”Aku bertanya kepadamu tentang silsilah keluarganya dan kau menjawab dia adalah keturunan bangsawan terhormat. Nabi-nabi terdahulu pun berasal dari keluarga terhormat di antara kaumnya.
“Aku bertanya kepadamu apakah ada di antara keluarganya yang menjadi nabi, jawabannya tidak ada. Dari sini aku menyimpulkan bahwa orang ini memang tidak dipengaruhi siapapun dalam hal kenabian yang diikrarnya, dan tidak meniru siapapun dalam keluarganya.
“Aku bertanya kepadamu apakah ada keluarganya yang menjadi raja atau kaisar. Jawabannya tidak ada. Jika ada leluhurnya yang menjadi penguasa, aku beranggapan dia sedang berusaha mendapatkan kembali kekuasaan leluhurnya.
“Aku bertanya kepadamu apakah dia pernah berdusta dan ternyata menurutmu tidak pernah. Orang yang tidak pernah berdusta kepada sesamanya tentu tidak akan berdusta kepada Allah.
“Aku bertanya kepadamu mengenai golongan orang-orang yang menjadi pengikutnya dan menurutmu pengikutnya adalah orang miskin dan hina. Demikian pulalah halnya dengan orang-orang terdahulu yang mendapat panggilan kenabian.
“Aku bertanya kepadamu apakah jumlah pengikutnya bertambah atau berkurang. Jawabanmu, terus bertambah. Hal ini juga terjadi pada iman sampai keimanan itu lengkap.
“Aku bertanya kepadamu apakah ada pengikutnya yang meninggalkan dia setelah menerima agamanya dan menurutmu tidak ada. Itulah yang terjadi bila keimanan sejati telah mengisi hati seseorang.
“Aku bertanya kepadamu apakah dia pernah ingkar janji dan menurutmu tidak pernah. Sifat dapat dipercaya dalah ciri kerasulan sejati.
“Aku bertanya kepadamu apakah engkau pernah berperang dengannya dan bagaimana hasilnya. Menurutmu engkau berperang dengannya, kadang engkau yang menang dan kadang dia yang menang dalam urusan duniawi.
“Para nabi tidak pernah selalu menang, tetapi mereka mampu mengatasi masa-masa sulit perjuangannya, pengorbanan, dan kerugian sampai akhirnya mereka memperoleh kemenangan.
“Aku bertanya kepadamu apa yang diperintahkannya, engkau menjawab dia memerintahkanmu untuk menyembah Allah dan tidak mempersekutukanNYA, serta melarangmu untuk menyembah berhala; dan dia menyuruhmu shalat, bicara jujur, serta penuh perhatian. Jika apa yang kaukatakan itu benar, dia akan segera berkuasa di tempat aku memija-kkan kakiku saat ini.”
Heraklius melanjutkan, ”Aku tahu bahwa orang ini akan lahir, tetapi aku tidak tahu bahwa dia akan lahir dari kaummu (Orang Arab). Jika aku tahu aku bisa mendekatinya, aku akan pergi menemuinya. Jika dia ada di sini, aku akan mencuci kedua kakinya.,” (HR. Al-Bukhari).
[sa/islampos/
http://islampos.com/
Nabi Ibrahim dan Empat Ekor Burung
Bismillah hirrohmaa nirrohiim
Alkisah di tengah-tengah masyarakat yang dipenuhi dengan kesyirikan dan noda kemaksiatan lahirlah seorang pemuda yang kelak kita kenal sebagai Nabi Ibrahim. Ia anak dari seorang ayah yang bekerja sebagai pemahat dan pedagang patung. Ia sebagai calon Rasul dan pesuruh Allah yang akan membawa pelita kebenaran kepada kaumnya, jauh-jauh telah diilhami akal sehat dan fikiran tajam serta kesadaran bahwa apa yang telah diperbuat oleh kaumnya termasuk ayahnya sendiri adalah perbuat yang sesat yang menandakan kebodohan dan sempitnya fikiran dan bahwa persembahan kaumnya kepada patung-patung itu adalah perbuatan mungkar yang harus diberantas dan diperangi agar mereka kembali kepada ibadah yang benar ialah ibadah kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan pencipta alam semesta ini.
Semasa remajanya Nabi Ibrahim as sering disuruh ayahnya keliling kota menjajakan patung-patung buatannya namun karena iman dan tauhid yang telah diilhamkan oleh Allah swt kepadanya ia tidak bersemangat untuk menjajakan barang-barang itu bahkan secara mengejek ia menawarkan patung-patung ayahnya kepada calon pembeli dengan kata-kata:” Siapakah yang akan membeli patung-patung yang tidak berguna ini? ”
Nabi Ibrahim as yang sudah berketetapan hati hendak memerangi syirik dan persembahan berhala yang berlaku dalam masyarakat kaumnya ingin lebih dahulu mempertebal iman dan keyakinannya, menenteramkan hatinya serta membersihkannya dari keragu-raguan yang mungkin sesekali mangganggu fikirannya dengan memohon kepada Allah swt agar diperlihatkan kepadanya bagaimana Dia menghidupkan kembali makhluk-makhluk yang sudah mati.
Berserulah ia kepada Allah: ” Ya Tuhanku! Tunjukkanlah kepadaku bagaimana engkau menghidupkan makhluk-makhluk yang sudah mati.” Allah menjawab seruannya dengan berfirman:,”Tidakkah engkau beriman dan percaya kepada kekuasaan-Ku?“ Nabi Ibrahim menjawab: ”Betul, wahai Tuhanku, aku telah beriman dan percaya kepada-Mu dan kepada kekuasaan-Mu, namun aku ingin sekali melihat itu dengan mata kepala ku sendiri, agar aku mendapat ketenteraman dan ketenangan dan hatiku dan agar makin menjadi tebal dan kokoh keyakinanku kepada-Mu dan kepada kekuasaan-Mu.”
Allah swt memperkenankan permohonan Nabi Ibrahim as lalu diperintahkanlah ia menangkap empat ekor burung lalu setelah memperhatikan dan meneliti bahagian tubuh-tubuh burung itu, memotongnya menjadi berkeping-keping mencampur-baurkan kemudian tubuh burung yang sudak hancur-luluh dan bercampur-baur itu diletakkan di atas puncak setiap bukit dari empat bukit yang letaknya berjauhan satu dari yang lain.
Setelah dikerjakan apa yang telah diisyaratkan oleh Allah itu, diperintahnyalah Nabi Ibrahim memanggil burung-burung yang sudah terkoyak-koyak tubuhnya dan terpisah jauh tiap-tiap bahagian tubuh burung dari bahagian yang lain. Dengan izin Allah dan kuasa-Nya datanglah berterbangan empat ekor burung itu dalam keadaan utuh bernyawa seperti sedia kala begitu mendengar seruan dan panggilan Nabi Ibrahim kepadanya lalu hinggaplah empat burung yang hidup kembali itu di depannya, dilihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Allah Yang Maha Berkuasa dapat menghidupkan kembali makhluk-Nya yang sudah mati sebagaimana Dia menciptakannya dari sesuatu yang tidak ada.
Dan dengan demikian tercapailah apa yang diinginkan oleh Nabi Ibrahim as untuk mententeramkan hatinya dan menghilangkan kemungkinan ada keraguan di dalam iman dan keyakinannya, bahwa kekuasaan dan kehendak Allah tidak ada sesuatu pun di langit atau di bumi yang dapat menghalangi atau menentangnya dan hanya kata “Kun” yang difirmankan Oleh-Nya maka terjadilah akan apa yang dikehendaki ” Fayakun”.
Wallahu’alam bissawab
sumber : http://kisahislami.com/
Alkisah di tengah-tengah masyarakat yang dipenuhi dengan kesyirikan dan noda kemaksiatan lahirlah seorang pemuda yang kelak kita kenal sebagai Nabi Ibrahim. Ia anak dari seorang ayah yang bekerja sebagai pemahat dan pedagang patung. Ia sebagai calon Rasul dan pesuruh Allah yang akan membawa pelita kebenaran kepada kaumnya, jauh-jauh telah diilhami akal sehat dan fikiran tajam serta kesadaran bahwa apa yang telah diperbuat oleh kaumnya termasuk ayahnya sendiri adalah perbuat yang sesat yang menandakan kebodohan dan sempitnya fikiran dan bahwa persembahan kaumnya kepada patung-patung itu adalah perbuatan mungkar yang harus diberantas dan diperangi agar mereka kembali kepada ibadah yang benar ialah ibadah kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan pencipta alam semesta ini.
Semasa remajanya Nabi Ibrahim as sering disuruh ayahnya keliling kota menjajakan patung-patung buatannya namun karena iman dan tauhid yang telah diilhamkan oleh Allah swt kepadanya ia tidak bersemangat untuk menjajakan barang-barang itu bahkan secara mengejek ia menawarkan patung-patung ayahnya kepada calon pembeli dengan kata-kata:” Siapakah yang akan membeli patung-patung yang tidak berguna ini? ”
Nabi Ibrahim as yang sudah berketetapan hati hendak memerangi syirik dan persembahan berhala yang berlaku dalam masyarakat kaumnya ingin lebih dahulu mempertebal iman dan keyakinannya, menenteramkan hatinya serta membersihkannya dari keragu-raguan yang mungkin sesekali mangganggu fikirannya dengan memohon kepada Allah swt agar diperlihatkan kepadanya bagaimana Dia menghidupkan kembali makhluk-makhluk yang sudah mati.
Berserulah ia kepada Allah: ” Ya Tuhanku! Tunjukkanlah kepadaku bagaimana engkau menghidupkan makhluk-makhluk yang sudah mati.” Allah menjawab seruannya dengan berfirman:,”Tidakkah engkau beriman dan percaya kepada kekuasaan-Ku?“ Nabi Ibrahim menjawab: ”Betul, wahai Tuhanku, aku telah beriman dan percaya kepada-Mu dan kepada kekuasaan-Mu, namun aku ingin sekali melihat itu dengan mata kepala ku sendiri, agar aku mendapat ketenteraman dan ketenangan dan hatiku dan agar makin menjadi tebal dan kokoh keyakinanku kepada-Mu dan kepada kekuasaan-Mu.”
Allah swt memperkenankan permohonan Nabi Ibrahim as lalu diperintahkanlah ia menangkap empat ekor burung lalu setelah memperhatikan dan meneliti bahagian tubuh-tubuh burung itu, memotongnya menjadi berkeping-keping mencampur-baurkan kemudian tubuh burung yang sudak hancur-luluh dan bercampur-baur itu diletakkan di atas puncak setiap bukit dari empat bukit yang letaknya berjauhan satu dari yang lain.
Setelah dikerjakan apa yang telah diisyaratkan oleh Allah itu, diperintahnyalah Nabi Ibrahim memanggil burung-burung yang sudah terkoyak-koyak tubuhnya dan terpisah jauh tiap-tiap bahagian tubuh burung dari bahagian yang lain. Dengan izin Allah dan kuasa-Nya datanglah berterbangan empat ekor burung itu dalam keadaan utuh bernyawa seperti sedia kala begitu mendengar seruan dan panggilan Nabi Ibrahim kepadanya lalu hinggaplah empat burung yang hidup kembali itu di depannya, dilihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Allah Yang Maha Berkuasa dapat menghidupkan kembali makhluk-Nya yang sudah mati sebagaimana Dia menciptakannya dari sesuatu yang tidak ada.
Dan dengan demikian tercapailah apa yang diinginkan oleh Nabi Ibrahim as untuk mententeramkan hatinya dan menghilangkan kemungkinan ada keraguan di dalam iman dan keyakinannya, bahwa kekuasaan dan kehendak Allah tidak ada sesuatu pun di langit atau di bumi yang dapat menghalangi atau menentangnya dan hanya kata “Kun” yang difirmankan Oleh-Nya maka terjadilah akan apa yang dikehendaki ” Fayakun”.
Wallahu’alam bissawab
sumber : http://kisahislami.com/
—
Kisah Tragis Stephanie Djato, Muslimah Belgium Yang Didzolimi Polisi Molenbeek, Belgium
Saffa Rasyidah untuk Al-Mustaqbal.net
Berikut ini kami kabarkan kisah seorang muslimah Belgia yang didzolimi oleh Polisi. Ukht Stephanie Djato adalah wanita muslimah muda yang mengenakan niqab dan mengalami penganiayaan mengerikan oleh polisi Molenbeek, Belgia. Berikut kisah ukht Stephnie Djato untuk saudara seimannya di seluruh penjuru dunia yang kami ambil dan kami terjemahkan dari transkrip video.
“Saya Kisahkan Pelanggaran yang dilakukan oleh Polisi Belgia:
Shalawat dan salam semoga dianugerahkan kepada mereka yang mengikuti jalan yang benar.
Jadi, saya, Stephanie Djato, adalah wanita muda yang diserang selama pemeriksaan identitas oleh polisi Molenbeek. Saya seorang wanita Muslimah muda yang telah masuk Islam empat tahun lalu. Dan sekarang saya memakai niqab selama hampir 4 tahun. Dan selama waktu itu saya tidak pernah menemui masalah karena niqab yang saya kenakan ini sampai tanggal 31 Mei 2012 tersebut.
Jadi saya sekarang akan memberikan fakta berdasarkan versi saya. Sebelumnya saya ingin memulai dengan menyatakan bahwa saya tidak menyerukan kebencian atau apa pun. Video ini hanya dibuat dengan tujuan untuk mengklarifikasi hal-hal tertentu dan untuk membawa kebenaran, karena segala sesuatu yang disebarkan oleh orang sejauh ini hanyalah kebohongan.
Pagi itu, Kamis; 31 Mei 2012, saya duduk di jalur trem 19 di Jette dan bukan di Molenbeek sebagaimana diberitakan oleh media. Saya menunggu trem menuju rumah sakit tempat aku membuat janji pada pukul 12.00. Sebuah janji yang cukup penting. Kemudian datang 2 petugas polisi kepada saya dan meminta saya untuk menunjukkan kartu identitas saya. Saya segera menunjukkan kerja sama dan saya telah memberikan id saya tanpa membuat masalah. Kemudian mereka bertanya apakah saya mau melepas niqab sehingga mereka bisa mengidentifikasi saya. Saya menjawab bahwa ini tidak masalah tapi setelah cek kartu identitas, saya akan menutup wajah lagi. Pernyataan saya membuat marah petugas polisi. Mereka mengatakan bahwa hukum melarang burqa (niqab) dan bahwa saya tidak punya hak untuk mengenakan burqa lagi setelah cek id dilakukan. Tentu saja saya menolak. Kemudian saya menjelaskan kepada mereka bahwa ini bukan pertama kalinya saya menjadi sasaran cek id polisi dan polisi tidak pernah meminta saya untuk melepas niqab saya setelah pemeriksaan usai. Secara umum, cek id akan berlangsung dengan mudah. Pada cek id yang telah lalu saya berikan ID saya, saya menunjukkan wajah saya ke polisi dan mereka mengidentifikasi saya dan mereka membiarkan saya pergi tanpa masalah, tapi tentu saja, selalu setelah saya membayar.
Tetapi pada 31 Mei itu tidak berjalan seperti cek id sebelumnya, tapi benar-benar ada yang salah. Alasan mengapa saya tidak tahu. Setelah saya menolak untuk melepas niqab saya secara permanen setelah cek id, mereka mengusulkan, sebenarnya mereka tidak mengusulkan, tapi mereka memaksa saya untuk masuk ke dalam mobil dan membawa saya ke kantor polisi. Saya masuk ke mobil tanpa membuat masalah, saya berdiri dan mengikuti mereka ke dalam mobil dan saya dibawa di dalam mobil.
Setelah di mobil saya ingin mengambil ponsel untuk menginformasikan rumah sakit bahwa saya tidak akan tepat waktu untuk janji saya karena saya akan terlambat. Saat itu sudah pukul 11:30 dan saya punya janji pada jam 12, jadi saya tahu pasti bahwa saya akan terlambat selama 1 jam. Para polisi wanita di kursi belakang mencoba untuk meraih telepon saya. Dia mengatakan kebebasan saya sedang terampas dan bahwa saya tidak punya hak untuk membuat panggilan telepon. Saya kemudian menjawab bahwa saya akan mengadakan pertemuan sangat penting, saya tidak boleh melewatkan janji ini dan minta membiarkan saya memberitahu mereka dan menanyakan apakah ada kemungkinan bahwa saya bisa datang kemudian setelah pemeriksaan id selesai. Polisi itu kemudian menukas:” Dengar, tidak dibutuhkan kamu memberitahu mereka bahwa kamu akan terlambat hari ini karena kamu tidak akan ke rumah sakit. Kamu akan berada di sel penjara selama 24 jam!”
Lalu saya menjawab: "Apakah ini ancaman?" Dia menjawab: "Tidak, sama sekali tidak. Tapi kita akan mengajarkan pelajaran sehingga kamu belajar menghargai hukum!."
Jadi Anda harus sudah tahu bahwa sudah ada ancaman-ancaman kecil di dalam mobil, penghinaan, komentar rasis diarahkan kepada keimanan saya, niqab saya ...
Tapi di dalam mobil tidak ada kekerasan. Saya ingin menegaskan, karena para wartawan mengatakan bahwa polisi telah menyerang di awal cek id, hal ini tidak benar. Jadi untuk saat di dalam mobil itu tidak ada kekerasan, tidak dari sisi saya maupun dari sisi mereka.
Begitu tiba di kantor polisi mereka menempatkan saya di semacam ruang, itu bukan kantor, itu adalah semacam ruang penyimpanan. Di sana mereka meninggalkan saya di hadapan 3 polisi wanita yang mengintimidasi dan menghina saya, dll, mereka meminta saya untuk menanggalkan niqab saya. Ini saya lakukan, tanpa saya menolak. Saya buka cadar saya, setidaknya ini adalah apa yang saya mengerti dari pertanyaan mereka, mereka menjawab: "Ini bukan apa yang kita maksudkan. Kami bermaksud semuanya. Wajah kamu, rambut, seluruh penutup tubuh kamu, harus kamu lepaskan. Kamu harus melepaskan semuanya! " Kemudian saya menolak karena saya tidak melihat alasan mengapa saya harus menanggalkan seluruh pakaian untuk pemeriksaan identitas. Bahwa ini adalah ketidakadilan dan penghinaan besar sehingga saya menolak. Kemudian mereka mulai menghina saya, mereka mengatakan bahwa kita tidak berada dalam sirkus, jadi harus menanggalkan kostum itu, dan segala macam pernyataan ofensif, ...
Saya tetap teguh, saya tidak mau membuka baju di hadapan orang lain dan tentu saja tidak di hadapan wanita non-Muslim. Ini tidak terpikirkan oleh saya. Saya kemudian mengatakan dengan jelas bahwa saya tidak akan sepenuhnya melepas niqab saya, saya menunjukkan wajah saya, Anda dapat mengidentifikasi saya dan saya tidak akan menanggalkan pakaian. Lalu kata mereka jika kamu tidak ingin membuka baju sendiri secara sukarela kami akan memaksa kamu untuk menanggalkan pakaian. Pada saat itu seorang polisi melompat ke belakang saya untuk memegangi tangan saya di punggung. Dan 2 orang lain datang kepada saya untuk memaksa saya untuk melepas Jilbab saya. Karena jilbab saya adalah Jilbab panjang dengan kancing dan resleting, mereka mengalami kesulitan untuk melepasnya.
Saya menolak mereka membuka baju saya dan mereka menendang saya, memukul perut saya dan beberapa bagian lain tubuh saya. Pada saat yang sama ia mencoba merobek Jilbab saya. Para wanita yang mengalami kesulitan mengambil Jilbab saya kemudian meminta bantuan polisi laki-laki untuk datang dan menolong mereka. Ketika dua polisi laki-laki itu tiba, mereka segera mulai memukul saya di beberapa bagian tubuh saya. Mereka terus menarik Jilbab saya, sebagian besar telah terlepas tetapi masih menyangkut sebagian di leher dan pergelangan tangan saya. Pada saat itu mereka memanggil petugas polisi pria ketiga untuk membawakan sebuah gunting. Mereka menelungkupkan saya di lantai dan petugas polisi pria duduk di punggung saya dan ia mulai memotong pakaian saya. Jilbab, niqab dan pakaian dalam.
Jadi saya berada di lantai dengan polisi menduduki punggung saya, merobek pakaian saya dengan gunting dan sisanya ia merobek dengan tangannya. Sementara itu, saya ditendang di bagian wajah dan tubuh saya ditekan sementara 2 polisi pria berdiri di samping saya. Ada tendangan yang menyebabkan saya gegar otak. Gegar otak saya memang disebabkan oleh tendangan ke kepala saya. Ketika saya dibaringkan di lantai, polisi wanita itu membenturkan kepala saya ke lantai keramik. Pada saat itu, seorang polisi laki-laki datang dan dia meletakkan borgol pada tangan saya. Dengan tangan di balik punggung. Rambut saya terikat dalam simpul, ia menyambar karet dari ikatan rambut saya dan dia menjambak rambut saya sehingga saya terduduk. Dia menarik rambut saya dan borgol saya dan saya terduduk pada kedua lutut saya. Kemudian salah satu polisi pria berdiri di depan saya dan menekan saya di bagian wajah. Saya mencoba membela diri dan terus-menerus mengalihkan wajah dari pukulan yang dilakukan oleh petugas polisi. Ini adalah bagaimana kepala saya tiba-tiba membentur kepala polisi wanita yang memegangi saya yang menyebabkan polisi wanita itu patah (tulang) hidungnya. Saya ingin menjelaskan bahwa ini bukan sengaja, ini terjadi selama penyiksaan di mana semua agen ini memukul saya dan saya ingin membela diri dari pukulan mereka, dan tentunya menghindari pukulan di wajah saya, karena pukulan keras dan pukulan kemudian mengenai kepala saya. Kemudian kepala saya (yang dipukul keras) membentur hidung polisi wanita tersebut.
Ketika polisi wanita itu mendapat benturan di kepala, dia marah besar. Saat itu polisi benar-benar menjadi liar dan mereka menjatuhkan saya kembali ke lantai dan mulai membuka pakaian saya sepenuhnya, mereka mulai memotong pakaian saya dan melepas celana saya. Saya telanjang. Seorang polisi pria duduk di depan saya dan berkata: "Kami akan menunjukkan hal-hal yang lebih buruk daripada Guantanamo!" Dia berkata: "Ini lebih buruk dari Guantanamo," dan mereka semua mulai tertawa. Mereka telah menghina saya, perempuan Muslim, Islam ... Ada sepotong kecil kain tergantung di leher saya, pria yang duduk itu menariknya, dia mencekik saya dengan sepotong niqab saya.
Saya merasa bahwa saya sedang sekarat, saya dicekik, saya tidak bisa bernapas, saya gemetar dan mata saya mendelik, saya panik. Saya pikir saya akan mati. Saya berteriak dengan panik, gugup, ... Saya sangat tertekan dan saya berteriak: "Berhenti,tolong berhenti, saya akan melakukan apa yang kalian inginkan, tapi tolong berhenti, tolong hentikan penyiksaan ini, saya akan melakukan apa yang kalian inginkan" "Kalian akan membunuh saya."
Lalu mereka menjawab: "Kamu bisa mati!" Dan kemudian mereka menghina saya, mereka mengatakan hal-hal yang tidak bisa saya sebutkan. Pada saat itu, saya menerima begitu banyak pukulan. Saya pingsan di lantai, saya tidak bisa bergerak, dan saya terlalu banyak berteriak sehingga saya tidak bisa berteriak lagi ... Lalu saya ingat kata-kata terakhir saya, adalah doa di mana saya meminta Allah untuk mematahkan punggung mereka, dan untuk menghukum mereka karena semua kedzaliman yang mereka lakukan kepada saya. Ketika polisi wanita itu mendengar doa saya, mereka benar-benar membantai saya, mereka tidak bisa menerima doa saya. Sebelumnya saya berjanji untuk tidak melawan dan saya telah memohon untuk berhenti menyerang saya. Mereka telah memukul saya begitu keras sampai-sampai saya tidak bisa lagi berbicara dan bergerak.
Ketika mereka menyadari bahwa mereka sudah terlalu jauh, mereka menaikkan celana saya kembali dan mereka menutupi sebagian tubuh saya dengan bagian atas pakaian yang saya miliki. Mereka menyeret saya jadi saya bisa bangun dan mereka menyeret saya di departemen kepolisian di depan semua rekan-rekan mereka. Rekan-rekan bertanya, "Siapa ini?" Polisi itu mengatakan: "Ini adalah burqa, ini adalah burqa!" Bagi saya ini merupakan penghinaan rangkap tiga karena saya setengah telanjang dan ini merupakan penghinaan besar bagi saya, karena saya merasa betapa semua orang menatap saya, saya merasa kotor oleh mata mereka yang menatap tubuh saya, ini adalah penghinaan bagi saya. Mereka berparade mengarak saya selama 5 menit atau lebih di kantor polisi. Dan mereka berseru: "Lihat, lihat ini adalah burqa!" Dan pada akhirnya, mereka melemparkan saya ke dalam sebuah sel selama sekitar 2 jam. Saya merasa sangat mual, saya punya masalah, saya mulai gemetar dan saya mulai muntah, saya terus muntah, saya merasa sangat sakit. Setelah itu mereka terpaksa memanggil dokter. Kini saya ceritakan bagaimana mereka segera memindahkan saya dari kantor polisi menuju unit gawat darurat.
Beberapa rumor menyebar di sekitar bahwa saya meninggalkan kantor polisi dalam keadaan telanjang, sebagian ada yang mengatakan bahwa saya benar-benar tertutup dengan Jilbab ketika saya meninggalkan kantor polisi, ini setidaknya yang diklaim polisi.
Ini benar-benar keliru. Apa yang terjadi, saya akan jelaskan. Ketika mereka menarik saya keluar dari penjara dan mereka bilang saya akan dipindahkan ke rumah sakit, saya meminta mereka untuk memberikan kembali Jilbab robek saya sehingga saya bisa meninggalkan kantor polisi dengan tertutup. Ketika saya mencoba untuk menutupi diri, saya melihat bahwa Jilbab saya benar-benar robek dan tidak bisa dipakai lagi. Lalu saya mengatakan kepada mereka bahwa saya tidak akan meninggalkan kantor polisi ini setengah telanjang. Jadi saya bertanya apakah saya bisa menelepon seseorang, seseorang yang bisa membawakan saya pakaian untuk menutup diri saya, membawakan jilbab. Saya kemudian menelepon seseorang dan orang itu mengatakan bahwa dia akan ke kantor polisi dalam satu jam. Orang tersebut meminta polisi menunggu dan bahwa dalam waktu satu jam kerabat saya akan membawakannya. Jadi saya bisa meninggalkan kantor polisi ditutupi dengan Jilbab saya dan pakaian robek. Polisi kemudian menjawab bahwa mereka tidak punya waktu untuk menunggu. Dan bahwa dia diminta untuk mengantarkannya ke rumah sakit. Dan ini akan terjadi (pergi ke rumah sakit) dengan kerudung atau tanpa kerudung. Kemudian mereka membawa saya keluar kantor polisi setengah telanjang, hanya dengan celana panjang dan atasan kecil, tanpa pakaian dalam. Saya tidak punya gamis, tidak ada Jilbab atau apa pun. Mereka membawa saya seperti ini untuk keadaan darurat. Setelah tiba di Unit Gawat Darurat mereka memindahkan saya untuk perawatan intensif, kata unit tersebut, saya dalam kondisi kritis dan menolak mengizinkan saya untuk meninggalkan rumah sakit. Sementara polisi berharap pernyataan dari dokter bahwa saya dapat meninggalkan rumah sakit untuk kembali ke dalam sel penjara, mengabaikan kondisi medis saya. Dokter menolak. Dokter setelah melakukan beberapa pemeriksaan, menemukan bahwa saya mengalami gegar otak dan luka-luka.
Dokter telah mendaftar semuanya dan juga menyusun laporan. Jadi untuk apa yang saya katakan saya memiliki bukti laporan yang mengkonfirmasi apa yang saya katakan dan saya memiliki semua dokumen tersebut.
Jadi saya rasa saya sudah mengatakan semua ini, kebenaran saya, kebenaran, versi nyata dari fakta. Tentu saja saya telah mengatakan segala sesuatunya secara umum tanpa masuk ke detail terlalu banyak. Hal yang paling penting, Anda ketahui sekarang. Izinkan saya kembali menekankan bahwa saya telah direkam dalam video ini semata-mata dengan tujuan untuk memberitahu kebenaran kepada semua orang. Kaum Muslimin, non-Muslim, ... Saya menjelaskan bahwa saya tidak menyerukan kebencian. Saya berharap kisah ini akan mengakhiri kebohongan dan bahwa kebenaran akan tersingkap.”
Stephanie Djato (korban pemakai niqab)
Sumber : Izharudeen.com
http:// www.al-mustaqbal.net/ view-slide2-173.html
berikut link youtubenya : http://youtu.be/ iQqn7w6oyEc
Berikut ini kami kabarkan kisah seorang muslimah Belgia yang didzolimi oleh Polisi. Ukht Stephanie Djato adalah wanita muslimah muda yang mengenakan niqab dan mengalami penganiayaan mengerikan oleh polisi Molenbeek, Belgia. Berikut kisah ukht Stephnie Djato untuk saudara seimannya di seluruh penjuru dunia yang kami ambil dan kami terjemahkan dari transkrip video.
“Saya Kisahkan Pelanggaran yang dilakukan oleh Polisi Belgia:
Shalawat dan salam semoga dianugerahkan kepada mereka yang mengikuti jalan yang benar.
Jadi, saya, Stephanie Djato, adalah wanita muda yang diserang selama pemeriksaan identitas oleh polisi Molenbeek. Saya seorang wanita Muslimah muda yang telah masuk Islam empat tahun lalu. Dan sekarang saya memakai niqab selama hampir 4 tahun. Dan selama waktu itu saya tidak pernah menemui masalah karena niqab yang saya kenakan ini sampai tanggal 31 Mei 2012 tersebut.
Jadi saya sekarang akan memberikan fakta berdasarkan versi saya. Sebelumnya saya ingin memulai dengan menyatakan bahwa saya tidak menyerukan kebencian atau apa pun. Video ini hanya dibuat dengan tujuan untuk mengklarifikasi hal-hal tertentu dan untuk membawa kebenaran, karena segala sesuatu yang disebarkan oleh orang sejauh ini hanyalah kebohongan.
Pagi itu, Kamis; 31 Mei 2012, saya duduk di jalur trem 19 di Jette dan bukan di Molenbeek sebagaimana diberitakan oleh media. Saya menunggu trem menuju rumah sakit tempat aku membuat janji pada pukul 12.00. Sebuah janji yang cukup penting. Kemudian datang 2 petugas polisi kepada saya dan meminta saya untuk menunjukkan kartu identitas saya. Saya segera menunjukkan kerja sama dan saya telah memberikan id saya tanpa membuat masalah. Kemudian mereka bertanya apakah saya mau melepas niqab sehingga mereka bisa mengidentifikasi saya. Saya menjawab bahwa ini tidak masalah tapi setelah cek kartu identitas, saya akan menutup wajah lagi. Pernyataan saya membuat marah petugas polisi. Mereka mengatakan bahwa hukum melarang burqa (niqab) dan bahwa saya tidak punya hak untuk mengenakan burqa lagi setelah cek id dilakukan. Tentu saja saya menolak. Kemudian saya menjelaskan kepada mereka bahwa ini bukan pertama kalinya saya menjadi sasaran cek id polisi dan polisi tidak pernah meminta saya untuk melepas niqab saya setelah pemeriksaan usai. Secara umum, cek id akan berlangsung dengan mudah. Pada cek id yang telah lalu saya berikan ID saya, saya menunjukkan wajah saya ke polisi dan mereka mengidentifikasi saya dan mereka membiarkan saya pergi tanpa masalah, tapi tentu saja, selalu setelah saya membayar.
Tetapi pada 31 Mei itu tidak berjalan seperti cek id sebelumnya, tapi benar-benar ada yang salah. Alasan mengapa saya tidak tahu. Setelah saya menolak untuk melepas niqab saya secara permanen setelah cek id, mereka mengusulkan, sebenarnya mereka tidak mengusulkan, tapi mereka memaksa saya untuk masuk ke dalam mobil dan membawa saya ke kantor polisi. Saya masuk ke mobil tanpa membuat masalah, saya berdiri dan mengikuti mereka ke dalam mobil dan saya dibawa di dalam mobil.
Setelah di mobil saya ingin mengambil ponsel untuk menginformasikan rumah sakit bahwa saya tidak akan tepat waktu untuk janji saya karena saya akan terlambat. Saat itu sudah pukul 11:30 dan saya punya janji pada jam 12, jadi saya tahu pasti bahwa saya akan terlambat selama 1 jam. Para polisi wanita di kursi belakang mencoba untuk meraih telepon saya. Dia mengatakan kebebasan saya sedang terampas dan bahwa saya tidak punya hak untuk membuat panggilan telepon. Saya kemudian menjawab bahwa saya akan mengadakan pertemuan sangat penting, saya tidak boleh melewatkan janji ini dan minta membiarkan saya memberitahu mereka dan menanyakan apakah ada kemungkinan bahwa saya bisa datang kemudian setelah pemeriksaan id selesai. Polisi itu kemudian menukas:” Dengar, tidak dibutuhkan kamu memberitahu mereka bahwa kamu akan terlambat hari ini karena kamu tidak akan ke rumah sakit. Kamu akan berada di sel penjara selama 24 jam!”
Lalu saya menjawab: "Apakah ini ancaman?" Dia menjawab: "Tidak, sama sekali tidak. Tapi kita akan mengajarkan pelajaran sehingga kamu belajar menghargai hukum!."
Jadi Anda harus sudah tahu bahwa sudah ada ancaman-ancaman kecil di dalam mobil, penghinaan, komentar rasis diarahkan kepada keimanan saya, niqab saya ...
Tapi di dalam mobil tidak ada kekerasan. Saya ingin menegaskan, karena para wartawan mengatakan bahwa polisi telah menyerang di awal cek id, hal ini tidak benar. Jadi untuk saat di dalam mobil itu tidak ada kekerasan, tidak dari sisi saya maupun dari sisi mereka.
Begitu tiba di kantor polisi mereka menempatkan saya di semacam ruang, itu bukan kantor, itu adalah semacam ruang penyimpanan. Di sana mereka meninggalkan saya di hadapan 3 polisi wanita yang mengintimidasi dan menghina saya, dll, mereka meminta saya untuk menanggalkan niqab saya. Ini saya lakukan, tanpa saya menolak. Saya buka cadar saya, setidaknya ini adalah apa yang saya mengerti dari pertanyaan mereka, mereka menjawab: "Ini bukan apa yang kita maksudkan. Kami bermaksud semuanya. Wajah kamu, rambut, seluruh penutup tubuh kamu, harus kamu lepaskan. Kamu harus melepaskan semuanya! " Kemudian saya menolak karena saya tidak melihat alasan mengapa saya harus menanggalkan seluruh pakaian untuk pemeriksaan identitas. Bahwa ini adalah ketidakadilan dan penghinaan besar sehingga saya menolak. Kemudian mereka mulai menghina saya, mereka mengatakan bahwa kita tidak berada dalam sirkus, jadi harus menanggalkan kostum itu, dan segala macam pernyataan ofensif, ...
Saya tetap teguh, saya tidak mau membuka baju di hadapan orang lain dan tentu saja tidak di hadapan wanita non-Muslim. Ini tidak terpikirkan oleh saya. Saya kemudian mengatakan dengan jelas bahwa saya tidak akan sepenuhnya melepas niqab saya, saya menunjukkan wajah saya, Anda dapat mengidentifikasi saya dan saya tidak akan menanggalkan pakaian. Lalu kata mereka jika kamu tidak ingin membuka baju sendiri secara sukarela kami akan memaksa kamu untuk menanggalkan pakaian. Pada saat itu seorang polisi melompat ke belakang saya untuk memegangi tangan saya di punggung. Dan 2 orang lain datang kepada saya untuk memaksa saya untuk melepas Jilbab saya. Karena jilbab saya adalah Jilbab panjang dengan kancing dan resleting, mereka mengalami kesulitan untuk melepasnya.
Saya menolak mereka membuka baju saya dan mereka menendang saya, memukul perut saya dan beberapa bagian lain tubuh saya. Pada saat yang sama ia mencoba merobek Jilbab saya. Para wanita yang mengalami kesulitan mengambil Jilbab saya kemudian meminta bantuan polisi laki-laki untuk datang dan menolong mereka. Ketika dua polisi laki-laki itu tiba, mereka segera mulai memukul saya di beberapa bagian tubuh saya. Mereka terus menarik Jilbab saya, sebagian besar telah terlepas tetapi masih menyangkut sebagian di leher dan pergelangan tangan saya. Pada saat itu mereka memanggil petugas polisi pria ketiga untuk membawakan sebuah gunting. Mereka menelungkupkan saya di lantai dan petugas polisi pria duduk di punggung saya dan ia mulai memotong pakaian saya. Jilbab, niqab dan pakaian dalam.
Jadi saya berada di lantai dengan polisi menduduki punggung saya, merobek pakaian saya dengan gunting dan sisanya ia merobek dengan tangannya. Sementara itu, saya ditendang di bagian wajah dan tubuh saya ditekan sementara 2 polisi pria berdiri di samping saya. Ada tendangan yang menyebabkan saya gegar otak. Gegar otak saya memang disebabkan oleh tendangan ke kepala saya. Ketika saya dibaringkan di lantai, polisi wanita itu membenturkan kepala saya ke lantai keramik. Pada saat itu, seorang polisi laki-laki datang dan dia meletakkan borgol pada tangan saya. Dengan tangan di balik punggung. Rambut saya terikat dalam simpul, ia menyambar karet dari ikatan rambut saya dan dia menjambak rambut saya sehingga saya terduduk. Dia menarik rambut saya dan borgol saya dan saya terduduk pada kedua lutut saya. Kemudian salah satu polisi pria berdiri di depan saya dan menekan saya di bagian wajah. Saya mencoba membela diri dan terus-menerus mengalihkan wajah dari pukulan yang dilakukan oleh petugas polisi. Ini adalah bagaimana kepala saya tiba-tiba membentur kepala polisi wanita yang memegangi saya yang menyebabkan polisi wanita itu patah (tulang) hidungnya. Saya ingin menjelaskan bahwa ini bukan sengaja, ini terjadi selama penyiksaan di mana semua agen ini memukul saya dan saya ingin membela diri dari pukulan mereka, dan tentunya menghindari pukulan di wajah saya, karena pukulan keras dan pukulan kemudian mengenai kepala saya. Kemudian kepala saya (yang dipukul keras) membentur hidung polisi wanita tersebut.
Ketika polisi wanita itu mendapat benturan di kepala, dia marah besar. Saat itu polisi benar-benar menjadi liar dan mereka menjatuhkan saya kembali ke lantai dan mulai membuka pakaian saya sepenuhnya, mereka mulai memotong pakaian saya dan melepas celana saya. Saya telanjang. Seorang polisi pria duduk di depan saya dan berkata: "Kami akan menunjukkan hal-hal yang lebih buruk daripada Guantanamo!" Dia berkata: "Ini lebih buruk dari Guantanamo," dan mereka semua mulai tertawa. Mereka telah menghina saya, perempuan Muslim, Islam ... Ada sepotong kecil kain tergantung di leher saya, pria yang duduk itu menariknya, dia mencekik saya dengan sepotong niqab saya.
Saya merasa bahwa saya sedang sekarat, saya dicekik, saya tidak bisa bernapas, saya gemetar dan mata saya mendelik, saya panik. Saya pikir saya akan mati. Saya berteriak dengan panik, gugup, ... Saya sangat tertekan dan saya berteriak: "Berhenti,tolong berhenti, saya akan melakukan apa yang kalian inginkan, tapi tolong berhenti, tolong hentikan penyiksaan ini, saya akan melakukan apa yang kalian inginkan" "Kalian akan membunuh saya."
Lalu mereka menjawab: "Kamu bisa mati!" Dan kemudian mereka menghina saya, mereka mengatakan hal-hal yang tidak bisa saya sebutkan. Pada saat itu, saya menerima begitu banyak pukulan. Saya pingsan di lantai, saya tidak bisa bergerak, dan saya terlalu banyak berteriak sehingga saya tidak bisa berteriak lagi ... Lalu saya ingat kata-kata terakhir saya, adalah doa di mana saya meminta Allah untuk mematahkan punggung mereka, dan untuk menghukum mereka karena semua kedzaliman yang mereka lakukan kepada saya. Ketika polisi wanita itu mendengar doa saya, mereka benar-benar membantai saya, mereka tidak bisa menerima doa saya. Sebelumnya saya berjanji untuk tidak melawan dan saya telah memohon untuk berhenti menyerang saya. Mereka telah memukul saya begitu keras sampai-sampai saya tidak bisa lagi berbicara dan bergerak.
Ketika mereka menyadari bahwa mereka sudah terlalu jauh, mereka menaikkan celana saya kembali dan mereka menutupi sebagian tubuh saya dengan bagian atas pakaian yang saya miliki. Mereka menyeret saya jadi saya bisa bangun dan mereka menyeret saya di departemen kepolisian di depan semua rekan-rekan mereka. Rekan-rekan bertanya, "Siapa ini?" Polisi itu mengatakan: "Ini adalah burqa, ini adalah burqa!" Bagi saya ini merupakan penghinaan rangkap tiga karena saya setengah telanjang dan ini merupakan penghinaan besar bagi saya, karena saya merasa betapa semua orang menatap saya, saya merasa kotor oleh mata mereka yang menatap tubuh saya, ini adalah penghinaan bagi saya. Mereka berparade mengarak saya selama 5 menit atau lebih di kantor polisi. Dan mereka berseru: "Lihat, lihat ini adalah burqa!" Dan pada akhirnya, mereka melemparkan saya ke dalam sebuah sel selama sekitar 2 jam. Saya merasa sangat mual, saya punya masalah, saya mulai gemetar dan saya mulai muntah, saya terus muntah, saya merasa sangat sakit. Setelah itu mereka terpaksa memanggil dokter. Kini saya ceritakan bagaimana mereka segera memindahkan saya dari kantor polisi menuju unit gawat darurat.
Beberapa rumor menyebar di sekitar bahwa saya meninggalkan kantor polisi dalam keadaan telanjang, sebagian ada yang mengatakan bahwa saya benar-benar tertutup dengan Jilbab ketika saya meninggalkan kantor polisi, ini setidaknya yang diklaim polisi.
Ini benar-benar keliru. Apa yang terjadi, saya akan jelaskan. Ketika mereka menarik saya keluar dari penjara dan mereka bilang saya akan dipindahkan ke rumah sakit, saya meminta mereka untuk memberikan kembali Jilbab robek saya sehingga saya bisa meninggalkan kantor polisi dengan tertutup. Ketika saya mencoba untuk menutupi diri, saya melihat bahwa Jilbab saya benar-benar robek dan tidak bisa dipakai lagi. Lalu saya mengatakan kepada mereka bahwa saya tidak akan meninggalkan kantor polisi ini setengah telanjang. Jadi saya bertanya apakah saya bisa menelepon seseorang, seseorang yang bisa membawakan saya pakaian untuk menutup diri saya, membawakan jilbab. Saya kemudian menelepon seseorang dan orang itu mengatakan bahwa dia akan ke kantor polisi dalam satu jam. Orang tersebut meminta polisi menunggu dan bahwa dalam waktu satu jam kerabat saya akan membawakannya. Jadi saya bisa meninggalkan kantor polisi ditutupi dengan Jilbab saya dan pakaian robek. Polisi kemudian menjawab bahwa mereka tidak punya waktu untuk menunggu. Dan bahwa dia diminta untuk mengantarkannya ke rumah sakit. Dan ini akan terjadi (pergi ke rumah sakit) dengan kerudung atau tanpa kerudung. Kemudian mereka membawa saya keluar kantor polisi setengah telanjang, hanya dengan celana panjang dan atasan kecil, tanpa pakaian dalam. Saya tidak punya gamis, tidak ada Jilbab atau apa pun. Mereka membawa saya seperti ini untuk keadaan darurat. Setelah tiba di Unit Gawat Darurat mereka memindahkan saya untuk perawatan intensif, kata unit tersebut, saya dalam kondisi kritis dan menolak mengizinkan saya untuk meninggalkan rumah sakit. Sementara polisi berharap pernyataan dari dokter bahwa saya dapat meninggalkan rumah sakit untuk kembali ke dalam sel penjara, mengabaikan kondisi medis saya. Dokter menolak. Dokter setelah melakukan beberapa pemeriksaan, menemukan bahwa saya mengalami gegar otak dan luka-luka.
Dokter telah mendaftar semuanya dan juga menyusun laporan. Jadi untuk apa yang saya katakan saya memiliki bukti laporan yang mengkonfirmasi apa yang saya katakan dan saya memiliki semua dokumen tersebut.
Jadi saya rasa saya sudah mengatakan semua ini, kebenaran saya, kebenaran, versi nyata dari fakta. Tentu saja saya telah mengatakan segala sesuatunya secara umum tanpa masuk ke detail terlalu banyak. Hal yang paling penting, Anda ketahui sekarang. Izinkan saya kembali menekankan bahwa saya telah direkam dalam video ini semata-mata dengan tujuan untuk memberitahu kebenaran kepada semua orang. Kaum Muslimin, non-Muslim, ... Saya menjelaskan bahwa saya tidak menyerukan kebencian. Saya berharap kisah ini akan mengakhiri kebohongan dan bahwa kebenaran akan tersingkap.”
Stephanie Djato (korban pemakai niqab)
Sumber : Izharudeen.com
http://
berikut link youtubenya : http://youtu.be/
—
Kehidupan Rasulullah di alam barzakh
TELAH terbukti bahawa kehidupan Nabi kita Muhammad SAW di alam barzakh adalah lebih sempurna dan lebih hebat daripada manusia lain. Hal ini diceritakan sendiri oleh baginda. Malah disahkan wujudnya hubungan antara diri baginda dengan umatnya.
Baginda mengetahui keadaan mereka, melihat amalan mereka, mendengar percakapan dan menjawab salam mereka.
Terdapat banyak hadis yang membahaskan berkenaan bab ini. Antaranya ialah hadis daripada Abdullah ibnu Mas’ud ra. Nabi bersabda: “Sesungguhnya Allah memiliki malaikat yang berlegar-legar di muka bumi, untuk menyampaikan kepada saya salam daripada umat saya.”
Dalam sebuah hadis lain, diriwayatkan daripada Ibnu Mas’ud ra., Nabi bersabda: “Kehidupan saya adalah baik bagi kalian, kalian berbicara (bertanya masalah dan hukum kepada baginda) dan dibicarakan bagi kalian (dengan wahyu dan syariah daripada Allah melalui perantaraan baginda). Kewafatan saya juga adalah baik bagi kalian. Amalan kalian dibentangkan kepada saya, sekiranya apa yang saya lihat berunsur kebaikan, maka saya memuji Allah ke atasnya dan sekiranya apa yang saya lihat berunsur kejahatan, maka saya memohon keampunan kepada Allah untuk kalian.”
Al-Hafiz Abu Zur’ah al ‘Iraqi berkata di dalam kitab al Janaiz, daripada kitabnya Tarh al Tathrib fi Syarh al Taqrib: “Sanad hadis ini adalah baik. Al-Hafiz al-Haithami berkata di dalam Majma’ al Zawa’id (jilid 9, halaman 24). Hadis ini diriwayatkan oleh al-Bazzar, dan perawi-perawinya adalah perawi yang sahih.”
Ia menunjukkan bahawa Nabi mengetahui tentang amalan kita kerana ia dibentangkan kepadanya dan baginda memohon keampunan kepada Allah untuk kita atas kejahatan dan keburukan yang telah kita lakukan.
Jika demikian keadaannya, maka diharuskan kita bertawassul dengan baginda kepada Allah dan memohon syafaatnya di sisi Allah SWT.
Oleh kerana baginda mengetahui perbuatan kita termasuk bertawassul dan memohon syafaat tersebut, maka baginda akan memberi syafaat kepada kita dan mendoakan kita. Baginda adalah al Syafi’ al Musyaffa (pemberi syafaat yang diizinkan oleh Allah SWT memberikan syafaat) dan Allah menambah kemuliaan dan ketinggiannya.
Sesungguhnya Allah SWT telah menyatakan di dalam al-Quran bahawa Nabi adalah saksi ke atas umatnya. Ini tentu sekali menuntut kepada perlunya diperlihatkan kepada baginda segala amalan mereka agar Rasulullah menjadi saksi atas apa yang dilihat dan diketahuinya.
Ibnu al-Mubarak berkata: “Telah mengkhabarkan kepada kami seorang lelaki daripada kaum Ansar, daripada Al-Minhal ibnu ‘Amru, bahawa dia mendengar Sa’id ibnu Al-Musayyib ra. berkata: Tidak berlalu walau satu hari, melainkan dibentangkan kepada Baginda pada hari tersebut amalan umatnya saban pagi dan petang. Maka baginda mengenali umatnya melalui nama-nama mereka dan amalan mereka. Justeru itulah, Baginda SAW menjadi saksi ke atas mereka.” (Rujuk an-Nisaa: 41)
Hadis lain yang menunjukkan wujudnya pertalian kehidupan Nabi di alam barzakh dengan umatnya yang masih hidup, ialah hadis daripada ‘Ammar ibnu Yasir ra. Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya Allah telah mewakilkan bagi kubur saya malaikat yang Allah telah diberikan kepadanya nama-nama sekalian makhluk. Maka tidak seorangpun yang berselawat ke atas saya sehingga hari Kiamat melainkan dia menyampaikan kepada saya dengan namanya dan nama bapanya, Ini Fulan ibnu Fulan, dia telah berselawat ke atas engkau.”
Diriwayatkan oleh Al-Bazzar dan Abu Al-Syeikh Ibnu Hibban dengan lafaznya bahawa Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung mempunyai malaikat yang diberikan kepadanya pendengaran sekalian makhluk. Maka dia berdiri di kubur saya apabila saya telah wafat. Tiada seorang pun berselawat kepada saya melainkan malaikat itu berkata: Wahai Muhammad! Fulan ibnu Fulan telah berselawat kepada engkau.”
Lalu baginda bersabda: “Maka Tuhan Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung akan berselawat ke atas lelaki tersebut bagi setiap satu selawatnya dengan sepuluh selawat (daripada Allah).”
Daripada Abu al Darda ra. Rasulullah SAW bersabda: “Perbanyakanlah selawat kepada saya pada hari Jumaat, kerana ia menjadi barang saksian yang disaksikan oleh malaikat. Tidaklah seseorang berselawat ke atas saya melainkan dibentangkan selawatnya itu kepada saya hinggalah dia selesai berselawat.”
Abu Darda berkata lagi: “Saya bertanya, Walaupun setelah engkau wafat?” Baginda menjawab: “Walaupun setelah saya wafat. Sesungguhnya Allah mengharamkan ke atas bumi ini daripada memamah jasad para Nabi, maka sebenarnya Nabi Allah itu hidup dengan diberi rezeki padanya.”
Diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Daud daripada Abu Hurairah ra, bahawa Rasulullah bersabda: “Tidak seorang pun memberi salam kepada saya kecuali Allah mengembalikan roh saya kepada saya sehingga saya dapat menjawab salamnya.”
Manakala dalam riwayat al Nasa’i dan lain-lainnya, daripada Nabi bersabda: “Sesungguhnya Allah telah mewakilkan beberapa malaikat di kuburku untuk menyampaikan kepada saya salam daripada umatku.”
USTAZ YAHYA AL-AMIN AL-HAFIZ, DARI CAMBODIA
Baginda mengetahui keadaan mereka, melihat amalan mereka, mendengar percakapan dan menjawab salam mereka.
Terdapat banyak hadis yang membahaskan berkenaan bab ini. Antaranya ialah hadis daripada Abdullah ibnu Mas’ud ra. Nabi bersabda: “Sesungguhnya Allah memiliki malaikat yang berlegar-legar di muka bumi, untuk menyampaikan kepada saya salam daripada umat saya.”
Dalam sebuah hadis lain, diriwayatkan daripada Ibnu Mas’ud ra., Nabi bersabda: “Kehidupan saya adalah baik bagi kalian, kalian berbicara (bertanya masalah dan hukum kepada baginda) dan dibicarakan bagi kalian (dengan wahyu dan syariah daripada Allah melalui perantaraan baginda). Kewafatan saya juga adalah baik bagi kalian. Amalan kalian dibentangkan kepada saya, sekiranya apa yang saya lihat berunsur kebaikan, maka saya memuji Allah ke atasnya dan sekiranya apa yang saya lihat berunsur kejahatan, maka saya memohon keampunan kepada Allah untuk kalian.”
Al-Hafiz Abu Zur’ah al ‘Iraqi berkata di dalam kitab al Janaiz, daripada kitabnya Tarh al Tathrib fi Syarh al Taqrib: “Sanad hadis ini adalah baik. Al-Hafiz al-Haithami berkata di dalam Majma’ al Zawa’id (jilid 9, halaman 24). Hadis ini diriwayatkan oleh al-Bazzar, dan perawi-perawinya adalah perawi yang sahih.”
Ia menunjukkan bahawa Nabi mengetahui tentang amalan kita kerana ia dibentangkan kepadanya dan baginda memohon keampunan kepada Allah untuk kita atas kejahatan dan keburukan yang telah kita lakukan.
Jika demikian keadaannya, maka diharuskan kita bertawassul dengan baginda kepada Allah dan memohon syafaatnya di sisi Allah SWT.
Oleh kerana baginda mengetahui perbuatan kita termasuk bertawassul dan memohon syafaat tersebut, maka baginda akan memberi syafaat kepada kita dan mendoakan kita. Baginda adalah al Syafi’ al Musyaffa (pemberi syafaat yang diizinkan oleh Allah SWT memberikan syafaat) dan Allah menambah kemuliaan dan ketinggiannya.
Sesungguhnya Allah SWT telah menyatakan di dalam al-Quran bahawa Nabi adalah saksi ke atas umatnya. Ini tentu sekali menuntut kepada perlunya diperlihatkan kepada baginda segala amalan mereka agar Rasulullah menjadi saksi atas apa yang dilihat dan diketahuinya.
Ibnu al-Mubarak berkata: “Telah mengkhabarkan kepada kami seorang lelaki daripada kaum Ansar, daripada Al-Minhal ibnu ‘Amru, bahawa dia mendengar Sa’id ibnu Al-Musayyib ra. berkata: Tidak berlalu walau satu hari, melainkan dibentangkan kepada Baginda pada hari tersebut amalan umatnya saban pagi dan petang. Maka baginda mengenali umatnya melalui nama-nama mereka dan amalan mereka. Justeru itulah, Baginda SAW menjadi saksi ke atas mereka.” (Rujuk an-Nisaa: 41)
Hadis lain yang menunjukkan wujudnya pertalian kehidupan Nabi di alam barzakh dengan umatnya yang masih hidup, ialah hadis daripada ‘Ammar ibnu Yasir ra. Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya Allah telah mewakilkan bagi kubur saya malaikat yang Allah telah diberikan kepadanya nama-nama sekalian makhluk. Maka tidak seorangpun yang berselawat ke atas saya sehingga hari Kiamat melainkan dia menyampaikan kepada saya dengan namanya dan nama bapanya, Ini Fulan ibnu Fulan, dia telah berselawat ke atas engkau.”
Diriwayatkan oleh Al-Bazzar dan Abu Al-Syeikh Ibnu Hibban dengan lafaznya bahawa Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung mempunyai malaikat yang diberikan kepadanya pendengaran sekalian makhluk. Maka dia berdiri di kubur saya apabila saya telah wafat. Tiada seorang pun berselawat kepada saya melainkan malaikat itu berkata: Wahai Muhammad! Fulan ibnu Fulan telah berselawat kepada engkau.”
Lalu baginda bersabda: “Maka Tuhan Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung akan berselawat ke atas lelaki tersebut bagi setiap satu selawatnya dengan sepuluh selawat (daripada Allah).”
Daripada Abu al Darda ra. Rasulullah SAW bersabda: “Perbanyakanlah selawat kepada saya pada hari Jumaat, kerana ia menjadi barang saksian yang disaksikan oleh malaikat. Tidaklah seseorang berselawat ke atas saya melainkan dibentangkan selawatnya itu kepada saya hinggalah dia selesai berselawat.”
Abu Darda berkata lagi: “Saya bertanya, Walaupun setelah engkau wafat?” Baginda menjawab: “Walaupun setelah saya wafat. Sesungguhnya Allah mengharamkan ke atas bumi ini daripada memamah jasad para Nabi, maka sebenarnya Nabi Allah itu hidup dengan diberi rezeki padanya.”
Diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Daud daripada Abu Hurairah ra, bahawa Rasulullah bersabda: “Tidak seorang pun memberi salam kepada saya kecuali Allah mengembalikan roh saya kepada saya sehingga saya dapat menjawab salamnya.”
Manakala dalam riwayat al Nasa’i dan lain-lainnya, daripada Nabi bersabda: “Sesungguhnya Allah telah mewakilkan beberapa malaikat di kuburku untuk menyampaikan kepada saya salam daripada umatku.”
USTAZ YAHYA AL-AMIN AL-HAFIZ, DARI CAMBODIA
Apabila Manusia Bersikap Seperti Kera dan Babi
ustazyahya on June 20, 2012
قال الرسول e : لَيَشْرَ بَنَّ نَاسٌ مِّنْ أُمَّتِي الخَمْرَ يُسَمُّوْنَهَا بِغَيْرِ اسْمِهَا يُعْزَفُ عَلَى رُؤُوْسِهِمْ بِالمَِعَازِفِ وَالمُغْنِيَّاتِ يَخْسِفُ اللهُ ِبهِمُ الأَرْضَ و َيَجْعَلُ مِنْهُمُ القِرَدَ ةَ وَ الخَنَازِيْرَ
1. Maksudnya : Sesungguhnya ada sebahagian daripada umatku yang akan meminum arak dan mereka menamakannya dengan nama lain. (Mereka meminum arak) sambil dialunkan dengan bunyi muzik dan suara artis-artis. Allah akan menenggelamkan mereka ke dalam bumi (dengan gempa) dan Allah akan merubah mereka menjadi kera dan babi – HR Ibnu Majah
Keterangan
Maksudnya, akan ada di kalangan orang Islam ini yang meminum khamar dan mereka mengatakan bahawa yang diminum itu bukanlah khamar. Ia hanyalah sejenis minuman yang dapat menyegarkan badan atau yang dapat menghilangkan dahaga. Mereka akan memberikan suatu nama kepada minuman ini yang menunjukkan bahawa ia bukan khamar, tetapi sebenamya ia adalah khamar yang telah diharamkan oleh syara’.
Kemudian, menjadi kelaziman pula, suasana mabuk itu akan disertai dengan alunan muzik dan juga nyanyian artis-artis kenamaan.
Rasulullah saw. menerangkan bahawa golongan ini akan ditimpa gempa bumi atau tubuh badan mereka diubah kepada bentuk kera atau babi.
Sangat benar sabdaan Junjungan Besar Nabi saw. ini. Gempa bumi demi gempa bumi yang berlaku di beberapa tempat di dunia ini sebagai satu seksaan daripada Allah swt. dan jikalau golongan ini belum sampai keperingkat diubah bentuk badan mereka menjadi kera dan babi tetapi perangai dan cara hidup mereka sudah banyak menyerupai perangai dan cara hidup kera dan babi.
Kera diibaratkan sejenis binatang yang biasa dipelihara dengan diberi makan minum yang mencukupi tetapi sentiasa berpaling punggung pada tuannya. Manusia pun ramai yang bersifat seperti kera apabila banyak nikmat dianugerahkan oleh Allah tidak disyukuri malah melawan sistem Allah dan derhaka kepadaNya tanpa rasa malu dan takut. Begitu juga bukan sahaja tidak merasa malu malah merasa bangga bila dapat melompat seperti kera atas pentas hiburan dan sebagainya
Babi pula sejenis binatang yang tidak mempunyai perasaan cemburu. Begitulah bila seorang lelaki yang hilang rasa cemburu tidak merasa apa-apa bila melihat isterinya bersama lelaki lain, dan seorang bapa tanpa rasa bertanggungjawab untuk melarang apabila melihat anak perempuannya bersama lelaki asing. Babi juga mempunyai tabiat makan yang begitu buruk dan kotor sehingga sanggup memuntahkan makanan dalam perut demi mengisi makanan yang baru disamping sanggup makan muntahnya sendiri. Begitulah manusia hari ini yang hidupnya tanpa arah tuju dan matlamat hidup hanya memikirkan makan dan hiburan melampau sahaja. Makan apa sahaja tanpa mengira halal dan haram ditambah dengan sanggup merampas, mencuri hak orang lain demi memenuhi perut sendiri
قال الرسول e : لَيَشْرَ بَنَّ نَاسٌ مِّنْ أُمَّتِي الخَمْرَ يُسَمُّوْنَهَا بِغَيْرِ اسْمِهَا يُعْزَفُ عَلَى رُؤُوْسِهِمْ بِالمَِعَازِفِ وَالمُغْنِيَّاتِ يَخْسِفُ اللهُ ِبهِمُ الأَرْضَ و َيَجْعَلُ مِنْهُمُ القِرَدَ ةَ وَ الخَنَازِيْرَ
1. Maksudnya : Sesungguhnya ada sebahagian daripada umatku yang akan meminum arak dan mereka menamakannya dengan nama lain. (Mereka meminum arak) sambil dialunkan dengan bunyi muzik dan suara artis-artis. Allah akan menenggelamkan mereka ke dalam bumi (dengan gempa) dan Allah akan merubah mereka menjadi kera dan babi – HR Ibnu Majah
Keterangan
Maksudnya, akan ada di kalangan orang Islam ini yang meminum khamar dan mereka mengatakan bahawa yang diminum itu bukanlah khamar. Ia hanyalah sejenis minuman yang dapat menyegarkan badan atau yang dapat menghilangkan dahaga. Mereka akan memberikan suatu nama kepada minuman ini yang menunjukkan bahawa ia bukan khamar, tetapi sebenamya ia adalah khamar yang telah diharamkan oleh syara’.
Kemudian, menjadi kelaziman pula, suasana mabuk itu akan disertai dengan alunan muzik dan juga nyanyian artis-artis kenamaan.
Rasulullah saw. menerangkan bahawa golongan ini akan ditimpa gempa bumi atau tubuh badan mereka diubah kepada bentuk kera atau babi.
Sangat benar sabdaan Junjungan Besar Nabi saw. ini. Gempa bumi demi gempa bumi yang berlaku di beberapa tempat di dunia ini sebagai satu seksaan daripada Allah swt. dan jikalau golongan ini belum sampai keperingkat diubah bentuk badan mereka menjadi kera dan babi tetapi perangai dan cara hidup mereka sudah banyak menyerupai perangai dan cara hidup kera dan babi.
Kera diibaratkan sejenis binatang yang biasa dipelihara dengan diberi makan minum yang mencukupi tetapi sentiasa berpaling punggung pada tuannya. Manusia pun ramai yang bersifat seperti kera apabila banyak nikmat dianugerahkan oleh Allah tidak disyukuri malah melawan sistem Allah dan derhaka kepadaNya tanpa rasa malu dan takut. Begitu juga bukan sahaja tidak merasa malu malah merasa bangga bila dapat melompat seperti kera atas pentas hiburan dan sebagainya
Babi pula sejenis binatang yang tidak mempunyai perasaan cemburu. Begitulah bila seorang lelaki yang hilang rasa cemburu tidak merasa apa-apa bila melihat isterinya bersama lelaki lain, dan seorang bapa tanpa rasa bertanggungjawab untuk melarang apabila melihat anak perempuannya bersama lelaki asing. Babi juga mempunyai tabiat makan yang begitu buruk dan kotor sehingga sanggup memuntahkan makanan dalam perut demi mengisi makanan yang baru disamping sanggup makan muntahnya sendiri. Begitulah manusia hari ini yang hidupnya tanpa arah tuju dan matlamat hidup hanya memikirkan makan dan hiburan melampau sahaja. Makan apa sahaja tanpa mengira halal dan haram ditambah dengan sanggup merampas, mencuri hak orang lain demi memenuhi perut sendiri
Anda Diziarah oleh Malaikat Maut 70 kali sehari
ustazyahya on June 15, 2012
MEMANG tiada siapa pun dapat menduga bila saat kematian mereka akan tiba. Sebab itu ramai yang masih leka dan tiada persediaan ‘menanti’ saat kematian mereka.
Allah berfirman yang bermaksud: “Setiap yang hidup akan merasai mati, dan Kami menguji kamu dengan kesusahan dan kesenangan sebagai cubaan; dan kepada Kamilah kamu akan kembali.” (Surah al-Anbiyak ayat 35)
BERSEMADI…alam barzakh menjadi tempat persemadian sebelum manusia dibangkitkan pada hari akhirat.
SEDIH…kematian adalah dugaan bagi menilai keimanan selepas berpisah dengan insan tersayang.
Tahukah kita bahawa malaikat maut sentiasa merenung serta melihat wajah seseorang itu 70 kali dalam sehari? Andainya manusia sedar hakikat itu, nescaya mereka tidak lalai mengingati mati.
Oleh kerana malaikat maut adalah makhluk ghaib, manusia tidak dapat melihat kehadirannya, sebab itu manusia tidak menyedari apa yang dilakukan malaikat Izrail.
Hadis Nabi s.a.w yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas r.a bahawa Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud: “Bahawa malaikat maut memerhati wajah manusia di muka bumi ini 70 kali dalam sehari. Ketika Izrail datang merenung wajah seseorang, didapati orang itu ada yang gelak-ketawa. Maka berkata Izrail: ‘Alangkah hairannya aku melihat orang ini, sedangkan aku diutus oleh Allah untuk mencabut nyawanya, tetapi dia masih berseronok-seronok dan bergelak ketawa.’”
Takdirnya esok hari terakhir Allah ‘pinjamkan’ nyawa kepada kita untuk bernafas di muka bumi ini adakah kita sudah cukup bekalan bagi menghadapi dua fasa berikutnya iaitu alam barzakh dan alam akhirat?
Tiada seorang pun di dunia ini dapat menggambarkan bagaimana perasaan dan pengalaman mereka menghadapi saat kematian.
Ajal tidak mengenal sesiapa sama ada mereka itu tua, muda, sihat, kaya atau miskin.
Rasulullah s.a.w juga menjelaskan dalam hadisnya bahawa kesakitan ketika hampir mati itu seperti ditetak 100 kali dengan pedang tajam atau seperti dikoyak kulitnya dari daging ketika hidup-hidup.
Bayangkanlah betapa sakit dan dahsyatnya saat menghadapi kematian.
Kalau hendak diikutkan siapa yang hendak nyawanya dicabut dalam keadaan yang amat menyeksakan.
Maka amat beruntunglah sesiapa yang matinya dalam keadaan khusnul khatimah (kebajikan).
Salman Al-Farisi meriwayatkan hadis Nabi s.a.w yang bermaksud: “Perhatikanlah tiga perkara kepada orang yang sudah hampir mati itu. Pertama: berpeluh pada pelipis pipinya; kedua: berlinang air matanya dan ketiga: lubang hidungnya kembang kempis.
“Manakala jika ia mengeruh seperti tercekik, air mukanya nampak gelap dan keruh dan mulutnya berbuih, menandakan menandakan azab Allah sedang menimpa dia.” (Hadis riwayat Abdullah, al-Hakim dan at-Tarmizi)
Kematian ‘menjemput’ manusia secara perlahan-lahan atau beransur-ansur mulai daripada jasad, hujung kaki kemudian ke paha.
Bagi orang kafir pula, apabila nyawanya hendak dicabut Izrail, wajahnya akan menjadi gelap dan keruh dan dia mengeruh seperti binatang yang disembelih.
Itu pula tanda azab yang diterimanya disebabkan dosa dan kekufuran mereka.
Al-Qamah bin Abdullah meriwayatkan hadis Rasulullah s.a.w yang bermaksud: “Bahawa roh orang mukmin akan ditarik oleh Izrail dari jasadnya dengan perlahan-lahan dan bersopan sementara roh orang kafir pula akan direntap dengan kasar oleh malaikat maut bagaikan mencabut nyawa seekor khimar.”
Allah juga turut menimpakan seorang Muslim yang berdosa itu dengan kekasaran ketika mereka menghembuskan nafasnya yang terakhir sebagai kaffarah dosanya.
Mungkin ada juga orang kafir yang mati dalam ketenangan mungkin kerana ketika hidupnya dia berbuat kebajikan dan itu adalah balasan terhadapnya kerana setiap kebajikan pasti akan dibalas.
Tetapi kerana tidak beriman, ia tidak menjadi pahala kebajikan dan kekufurannya tetap diazab pada hari akhirat kelak.
Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud: “Apabila telah sampai ajal seseorang itu maka akan masuklah satu kumpulan malaikat ke dalam lubang-lubang kecil dalam badan dan kemudian mereka menarik rohnya melalui kedua-dua telapak kakinya sehingga sampai ke lutut.
“Setelah itu datang pula sekumpulan malaikat yang lain masuk menarik roh dari lutut hingga sampai ke perut dan kemudiannya mereka keluar. Datang lagi satu kumpulan malaikat yang lain masuk dan menarik rohnya dari perut hingga sampai ke dada dan kemudiannya mereka keluar.
“Dan akhir sekali datang lagi satu kumpulan malaikat masuk dan menarik roh dari dadanya hingga sampai ke kerongkong dan itulah yang dikatakan saat nazak orang itu.”
Malaikat Izrail menjalankan arahan Allah s.w.t dengan sempurna. Dia tidak diutuskan hanya untuk mencabut roh orang sakit saja ataupun roh orang yang mendapat kecelakaan dan malapetaka.
Kematian mungkin berlaku kerana sebab bencana seperti gempa bumi, banjir, kebakaran dan ada juga yang matinya disebabkan kemalangan, diserang penyakit berbahaya seperti kanser, jantung, Aids, denggi dan taun.
Seorang yang sedang sakit tenat, menjadi rahmat yang tinggi nilainya kerana Allah masih memberi peluang supaya mereka sedar akan kesilapan yang mereka lakukan selama hidup di dunia.
Maka waktu itu mereka masih berpeluang bertaubat dari dosa dan kesilapan. Begitu juga halnya dengan orang mati mengejut disebabkan kemalangan.
Ia memberi pengajaran dan peringatan kepada mereka yang masih hidup supaya berhati-hati dan tidak lalai berusaha untuk memperbaiki diri.
Justeru, bagi mereka yang masih diberikan nikmat kehidupan perlu sentiasa mengambil iktibar terhadap segala yang berlaku.
Allah menjadikan sebab kematian itu bagi memenuhi janji-Nya kepada malaikat maut.
Saidina Abbas meriwayatkan dalam sebuah hadis antara lain menerangkan malaikat Izrail berasa sedih apabila ditugaskan mencabut roh makhluk bernyawa.
Ini kerana antara makhluk bernyawa itu adalah termasuk manusia yang terdiri daripada kekasih Allah iaitu Rasul, nabi, wali dan orang soleh.
Malaikat maut mengadu kepada Allah betapa dirinya tidak disenangi keturunan Adam a.s.
Dia mungkin dicemuh kerana mencabut roh manusia yang mana menyebabkan orang berduka cita akibat kehilangan orang tersayang dalam hidup mereka.
Justeru, jika seseorang Muslim itu meninggal dunia, beberapa langkah penting perlu dilakukan seperti menempatkan jenazah di tempat yang sesuai sebagai menghormatinya, sunat meletakkan keadaan kakinya menghala ke arah kiblat, tanggalkan pakaian berjahit, tutupkan jenazah dengan sehelai kain nipis ke atas seluruh jasadnya, rapatkan kedua-dua belah matanya dan mulutnya, letakkan kedua-dua tangan jenazah di atas dadanya sebagaimana dalam keadaan qiam (berdiri) ketika solat, letakkan sesuatu yang sederhana berat di atas perutnya seperti gunting dan pisau serta sunat bagi yang hidup mencium jenazah.
Pensyarah di Jabatan Fiqh dan Usul Fiqh, Kuliyyah Ilmu Wahyu dan Warisan Islam, Universiti Islam Antarabangsa Malaysia (UIAM), Prof Datuk Dr Mahmood Zuhdi Ab Majid, berkata umat Islam dilarang mengaitkan kematian seorang Muslim itu dengan tanda tertentu.
“Itulah yang menyebabkan umat Islam semakin mundur kerana terlalu banyak mempercayai perkara khurafat dan tahyul.
“Jika ada kematian seperti kemalangan contohnya kita ditegah untuk bertanya kepada waris apakah perbuatan ganjil yang dilakukan sebelum kematiannya,” katanya.
Dr Mahmood Zuhdi berkata tiada siapa pun dapat mengelak daripada mati melainkan Allah dan kematian tetap akan datang tepat pada masanya.
“Apabila sampai ajal seseorang, umat Islam digalakkan memberi nasihat kepada keluarga si mati supaya bertenang dan banyakkan bersabar.
“Islam menegah amalan keterlaluan seperti menjerit dan meratapi kematian,” katanya.
Beliau berkata bagi mereka yang masih hidup peluang perlu dimanfaatkan dengan memperbaiki keadaan diri yang ternyata banyak melakukan kesilapan dan kesalahan.
“Tiada daya atau usaha yang boleh menyelamatkan kita daripada kematian.
“Kematian menjadikan hati manusia menjadi sedih serta berpisah dengan keluarga tercinta. Hanya amalan soleh saja akan membawa kita bertemu Allah,” katanya.
MEMANG tiada siapa pun dapat menduga bila saat kematian mereka akan tiba. Sebab itu ramai yang masih leka dan tiada persediaan ‘menanti’ saat kematian mereka.
Allah berfirman yang bermaksud: “Setiap yang hidup akan merasai mati, dan Kami menguji kamu dengan kesusahan dan kesenangan sebagai cubaan; dan kepada Kamilah kamu akan kembali.” (Surah al-Anbiyak ayat 35)
BERSEMADI…alam barzakh menjadi tempat persemadian sebelum manusia dibangkitkan pada hari akhirat.
SEDIH…kematian adalah dugaan bagi menilai keimanan selepas berpisah dengan insan tersayang.
Tahukah kita bahawa malaikat maut sentiasa merenung serta melihat wajah seseorang itu 70 kali dalam sehari? Andainya manusia sedar hakikat itu, nescaya mereka tidak lalai mengingati mati.
Oleh kerana malaikat maut adalah makhluk ghaib, manusia tidak dapat melihat kehadirannya, sebab itu manusia tidak menyedari apa yang dilakukan malaikat Izrail.
Hadis Nabi s.a.w yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas r.a bahawa Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud: “Bahawa malaikat maut memerhati wajah manusia di muka bumi ini 70 kali dalam sehari. Ketika Izrail datang merenung wajah seseorang, didapati orang itu ada yang gelak-ketawa. Maka berkata Izrail: ‘Alangkah hairannya aku melihat orang ini, sedangkan aku diutus oleh Allah untuk mencabut nyawanya, tetapi dia masih berseronok-seronok dan bergelak ketawa.’”
Takdirnya esok hari terakhir Allah ‘pinjamkan’ nyawa kepada kita untuk bernafas di muka bumi ini adakah kita sudah cukup bekalan bagi menghadapi dua fasa berikutnya iaitu alam barzakh dan alam akhirat?
Tiada seorang pun di dunia ini dapat menggambarkan bagaimana perasaan dan pengalaman mereka menghadapi saat kematian.
Ajal tidak mengenal sesiapa sama ada mereka itu tua, muda, sihat, kaya atau miskin.
Rasulullah s.a.w juga menjelaskan dalam hadisnya bahawa kesakitan ketika hampir mati itu seperti ditetak 100 kali dengan pedang tajam atau seperti dikoyak kulitnya dari daging ketika hidup-hidup.
Bayangkanlah betapa sakit dan dahsyatnya saat menghadapi kematian.
Kalau hendak diikutkan siapa yang hendak nyawanya dicabut dalam keadaan yang amat menyeksakan.
Maka amat beruntunglah sesiapa yang matinya dalam keadaan khusnul khatimah (kebajikan).
Salman Al-Farisi meriwayatkan hadis Nabi s.a.w yang bermaksud: “Perhatikanlah tiga perkara kepada orang yang sudah hampir mati itu. Pertama: berpeluh pada pelipis pipinya; kedua: berlinang air matanya dan ketiga: lubang hidungnya kembang kempis.
“Manakala jika ia mengeruh seperti tercekik, air mukanya nampak gelap dan keruh dan mulutnya berbuih, menandakan menandakan azab Allah sedang menimpa dia.” (Hadis riwayat Abdullah, al-Hakim dan at-Tarmizi)
Kematian ‘menjemput’ manusia secara perlahan-lahan atau beransur-ansur mulai daripada jasad, hujung kaki kemudian ke paha.
Bagi orang kafir pula, apabila nyawanya hendak dicabut Izrail, wajahnya akan menjadi gelap dan keruh dan dia mengeruh seperti binatang yang disembelih.
Itu pula tanda azab yang diterimanya disebabkan dosa dan kekufuran mereka.
Al-Qamah bin Abdullah meriwayatkan hadis Rasulullah s.a.w yang bermaksud: “Bahawa roh orang mukmin akan ditarik oleh Izrail dari jasadnya dengan perlahan-lahan dan bersopan sementara roh orang kafir pula akan direntap dengan kasar oleh malaikat maut bagaikan mencabut nyawa seekor khimar.”
Allah juga turut menimpakan seorang Muslim yang berdosa itu dengan kekasaran ketika mereka menghembuskan nafasnya yang terakhir sebagai kaffarah dosanya.
Mungkin ada juga orang kafir yang mati dalam ketenangan mungkin kerana ketika hidupnya dia berbuat kebajikan dan itu adalah balasan terhadapnya kerana setiap kebajikan pasti akan dibalas.
Tetapi kerana tidak beriman, ia tidak menjadi pahala kebajikan dan kekufurannya tetap diazab pada hari akhirat kelak.
Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud: “Apabila telah sampai ajal seseorang itu maka akan masuklah satu kumpulan malaikat ke dalam lubang-lubang kecil dalam badan dan kemudian mereka menarik rohnya melalui kedua-dua telapak kakinya sehingga sampai ke lutut.
“Setelah itu datang pula sekumpulan malaikat yang lain masuk menarik roh dari lutut hingga sampai ke perut dan kemudiannya mereka keluar. Datang lagi satu kumpulan malaikat yang lain masuk dan menarik rohnya dari perut hingga sampai ke dada dan kemudiannya mereka keluar.
“Dan akhir sekali datang lagi satu kumpulan malaikat masuk dan menarik roh dari dadanya hingga sampai ke kerongkong dan itulah yang dikatakan saat nazak orang itu.”
Malaikat Izrail menjalankan arahan Allah s.w.t dengan sempurna. Dia tidak diutuskan hanya untuk mencabut roh orang sakit saja ataupun roh orang yang mendapat kecelakaan dan malapetaka.
Kematian mungkin berlaku kerana sebab bencana seperti gempa bumi, banjir, kebakaran dan ada juga yang matinya disebabkan kemalangan, diserang penyakit berbahaya seperti kanser, jantung, Aids, denggi dan taun.
Seorang yang sedang sakit tenat, menjadi rahmat yang tinggi nilainya kerana Allah masih memberi peluang supaya mereka sedar akan kesilapan yang mereka lakukan selama hidup di dunia.
Maka waktu itu mereka masih berpeluang bertaubat dari dosa dan kesilapan. Begitu juga halnya dengan orang mati mengejut disebabkan kemalangan.
Ia memberi pengajaran dan peringatan kepada mereka yang masih hidup supaya berhati-hati dan tidak lalai berusaha untuk memperbaiki diri.
Justeru, bagi mereka yang masih diberikan nikmat kehidupan perlu sentiasa mengambil iktibar terhadap segala yang berlaku.
Allah menjadikan sebab kematian itu bagi memenuhi janji-Nya kepada malaikat maut.
Saidina Abbas meriwayatkan dalam sebuah hadis antara lain menerangkan malaikat Izrail berasa sedih apabila ditugaskan mencabut roh makhluk bernyawa.
Ini kerana antara makhluk bernyawa itu adalah termasuk manusia yang terdiri daripada kekasih Allah iaitu Rasul, nabi, wali dan orang soleh.
Malaikat maut mengadu kepada Allah betapa dirinya tidak disenangi keturunan Adam a.s.
Dia mungkin dicemuh kerana mencabut roh manusia yang mana menyebabkan orang berduka cita akibat kehilangan orang tersayang dalam hidup mereka.
Justeru, jika seseorang Muslim itu meninggal dunia, beberapa langkah penting perlu dilakukan seperti menempatkan jenazah di tempat yang sesuai sebagai menghormatinya, sunat meletakkan keadaan kakinya menghala ke arah kiblat, tanggalkan pakaian berjahit, tutupkan jenazah dengan sehelai kain nipis ke atas seluruh jasadnya, rapatkan kedua-dua belah matanya dan mulutnya, letakkan kedua-dua tangan jenazah di atas dadanya sebagaimana dalam keadaan qiam (berdiri) ketika solat, letakkan sesuatu yang sederhana berat di atas perutnya seperti gunting dan pisau serta sunat bagi yang hidup mencium jenazah.
Pensyarah di Jabatan Fiqh dan Usul Fiqh, Kuliyyah Ilmu Wahyu dan Warisan Islam, Universiti Islam Antarabangsa Malaysia (UIAM), Prof Datuk Dr Mahmood Zuhdi Ab Majid, berkata umat Islam dilarang mengaitkan kematian seorang Muslim itu dengan tanda tertentu.
“Itulah yang menyebabkan umat Islam semakin mundur kerana terlalu banyak mempercayai perkara khurafat dan tahyul.
“Jika ada kematian seperti kemalangan contohnya kita ditegah untuk bertanya kepada waris apakah perbuatan ganjil yang dilakukan sebelum kematiannya,” katanya.
Dr Mahmood Zuhdi berkata tiada siapa pun dapat mengelak daripada mati melainkan Allah dan kematian tetap akan datang tepat pada masanya.
“Apabila sampai ajal seseorang, umat Islam digalakkan memberi nasihat kepada keluarga si mati supaya bertenang dan banyakkan bersabar.
“Islam menegah amalan keterlaluan seperti menjerit dan meratapi kematian,” katanya.
Beliau berkata bagi mereka yang masih hidup peluang perlu dimanfaatkan dengan memperbaiki keadaan diri yang ternyata banyak melakukan kesilapan dan kesalahan.
“Tiada daya atau usaha yang boleh menyelamatkan kita daripada kematian.
“Kematian menjadikan hati manusia menjadi sedih serta berpisah dengan keluarga tercinta. Hanya amalan soleh saja akan membawa kita bertemu Allah,” katanya.
Bandara di Prancis Targetkan Muslimah Berjilbab Dalam Pemeriksaan
Langkah-langkah baru yang diambil di bandara Perancis memaksa wanita Muslim melepaskan jilbab mereka telah memicu kemarahan di komunitas Muslim Perancis kerana mengabaikan kebebasan peribadi.
"Saya 65. Apa yang mungkin ada di dalam jilbab seorang wanita 65 tahun?", ujar Narin Yüksel, salah satu perempuan yang diminta untuk melepas jilbabnya di Bandara Nantes Atlantique, mengatakan kepada harian berbahasa Inggris yang terbit di Turki, Today’s Zaman, sebagaimana dilansir onislam.net, Ahad 1 Julai.
"Mereka mengatakan bahwa saya tidak boleh untuk naik pesawat saya jika saya tidak melepas jilbab saya," tambahnya.
Masalah muslim perempuan ini dimulai dua minggu lalu ketika Collective Against Islamophobia in France (CCIF) mengumumkan bahwa Nantes Atlantique Airport telah membuat aturan wajib bagi wanita berjilbab untuk melepas jilbab mereka dan menempatkannya di mesin sinar-X bersama dengan barang-barang mereka yang lain.
Praktek ini diterapkan oleh SGA, perusahaan yang bertanggung jawab untuk keamanan Bandara Nantes Atlantique. Petugas bandara meminta perempuan untuk melepaskan jilbab mereka bersama barang-barang lainnya. Ketika para muslimah meminta untuk diperbolehkan untuk mengambil jilbab off melepas jilbab di ruang khusus untuk wanita saja, permintaan mereka ditolak. Para wanita diberitahu bahwa mereka harus menempatkan jilbab mereka pada konveyor yang akan melalui mesin X-ray jika mereka tidak ingin ketinggalan pesawat mereka.
"Ketika kami meminta mereka untuk melakukan pemeriksaan keamanan di sebuah ruangan khusus, mereka mengancam akan memanggil polisi jika ibuku tidak melepas jilbabnya," kata Hatice putri Yüksel itu.
SGA membela tindakan mereka, mengklaim bahwa bahan-bahan berbahaya bisa disembunyikan di bawah jilbab, yang telah memicu kemarahan di komunitas Muslim Perancis.
Menurut peraturan keamanan bandara Uni Eropa, staf keamanan tidak memiliki wewenang untuk meminta perempuan untuk melepas jilbab mereka.
Langkah-langkah baru ini membuat marah Muslim Perancis, mengkritiknya sebagai ancaman dalam upaya integrasi dalam masyarakat Prancis.
"Kami tidak akan membiarkan tindakan seperti itu, yang mengancam kemampuan kita untuk hidup berdampingan terjadi lagi," kata Presiden Uni Des Asosiasi Turques du Grand Ouest (UNATGO) Isa Sevencan kepada Today's Zaman.
Dewan Muslim Perancis (French Muslim Council/CFCM), yang terkait dengan Kementerian Dalam Negeri Perancis, juga mengutuk prosedur keamanan baru dan meminta menteri dalam negeri Manuel Valls untuk memulai penyelidikan kasus ini.
[muslimdaily.net/oi]
http://muslimdaily.net/ berita/internasional/ bandara-di-prancis-targetka n-muslimah-berjilbab-dalam -pemeriksaan.html
"Saya 65. Apa yang mungkin ada di dalam jilbab seorang wanita 65 tahun?", ujar Narin Yüksel, salah satu perempuan yang diminta untuk melepas jilbabnya di Bandara Nantes Atlantique, mengatakan kepada harian berbahasa Inggris yang terbit di Turki, Today’s Zaman, sebagaimana dilansir onislam.net, Ahad 1 Julai.
"Mereka mengatakan bahwa saya tidak boleh untuk naik pesawat saya jika saya tidak melepas jilbab saya," tambahnya.
Masalah muslim perempuan ini dimulai dua minggu lalu ketika Collective Against Islamophobia in France (CCIF) mengumumkan bahwa Nantes Atlantique Airport telah membuat aturan wajib bagi wanita berjilbab untuk melepas jilbab mereka dan menempatkannya di mesin sinar-X bersama dengan barang-barang mereka yang lain.
Praktek ini diterapkan oleh SGA, perusahaan yang bertanggung jawab untuk keamanan Bandara Nantes Atlantique. Petugas bandara meminta perempuan untuk melepaskan jilbab mereka bersama barang-barang lainnya. Ketika para muslimah meminta untuk diperbolehkan untuk mengambil jilbab off melepas jilbab di ruang khusus untuk wanita saja, permintaan mereka ditolak. Para wanita diberitahu bahwa mereka harus menempatkan jilbab mereka pada konveyor yang akan melalui mesin X-ray jika mereka tidak ingin ketinggalan pesawat mereka.
"Ketika kami meminta mereka untuk melakukan pemeriksaan keamanan di sebuah ruangan khusus, mereka mengancam akan memanggil polisi jika ibuku tidak melepas jilbabnya," kata Hatice putri Yüksel itu.
SGA membela tindakan mereka, mengklaim bahwa bahan-bahan berbahaya bisa disembunyikan di bawah jilbab, yang telah memicu kemarahan di komunitas Muslim Perancis.
Menurut peraturan keamanan bandara Uni Eropa, staf keamanan tidak memiliki wewenang untuk meminta perempuan untuk melepas jilbab mereka.
Langkah-langkah baru ini membuat marah Muslim Perancis, mengkritiknya sebagai ancaman dalam upaya integrasi dalam masyarakat Prancis.
"Kami tidak akan membiarkan tindakan seperti itu, yang mengancam kemampuan kita untuk hidup berdampingan terjadi lagi," kata Presiden Uni Des Asosiasi Turques du Grand Ouest (UNATGO) Isa Sevencan kepada Today's Zaman.
Dewan Muslim Perancis (French Muslim Council/CFCM), yang terkait dengan Kementerian Dalam Negeri Perancis, juga mengutuk prosedur keamanan baru dan meminta menteri dalam negeri Manuel Valls untuk memulai penyelidikan kasus ini.
[muslimdaily.net/oi]
http://muslimdaily.net/
—
Demi Jilbab, Florinda Zeka Rela Dikeluarkan Dari Sekolah
islampos.com—DEMI Jilbab, Seorang Murid di Kosovo Florinda Zeka telah bertekad. “Jika mereka meminta saya menanggalkan jilbab, saya tak akan melakukannya,” ujarnya. Gadis berusia 17 tahun ini sejak Maret lalu terpaksa harus meninggalkan sekolah karena berjilbab. Ia tertimpa dampak kebijakan Pemerintah Kosovo yang melarang penggunaan jilbab di sekolah-sekolah umum. Dengan kebijakan itu, Zeka yang tinggal di pinggiran kota wilayah Kosovo Tengah ini dipaksa untuk memilih. Dan ia telah menjatuhkan pilihannya, meninggalkan sekolah.
“Sebab, bagi saya jilbab lebih penting dibandingkan sekolah. Jilbab hal paling berharga di dalam kehidupan saya,” katanya seperti dikutip BBC, Selasa (24/8). Kini, otoritas lokal sedang mempertimbangkan keputusan apakah akan mengizinkan Zeka kembali ke kelas atau tidak, setelah liburan musim panas ini. Ia mengungkapkan kesedihannya atas munculnya larangan jilbab.
Ia pun merasakan diskriminasi. Sebab, ia ingin memiliki hak seperti orang lain, bersekolah. Ia benar-benar rindu kembali ke sekolah, tentu dengan penutup auratnya. Kosovo, yang secara unilateral mendeklarasikan kemerdekaannya dari Serbia pada 2008 silam, menetapkan larangan jilbab di sekolah umum pada akhir tahun lalu. Langkah ini dianggap pemerintah sesuai dengan konstitusi yang menyatakan Kosovo negara sekuler. Namun, sejumlah kalangan meyakini motif sebenarnya adalah keinginan pemerintah agar Kosovo seperti negara Barat. Yang menegaskan bahwa mereka benar-benar menganut nilai-nilai Eropa.
Dengan harapan, Kosovo secara mudah bisa bergabung dalam Uni Eropa. Langkah yang hampir sama dilakukan Turki. Di sisi lain, mereka menunjuk kan satu fakta lainnya. Untuk mencapai tujuannya, pemerintah mendorong pembangunan katedral Katolik besar yang kini masih berlangsung. Lokasinya di ibu kota negara, Pristina. Sedangkan Muslim, yang jumlahnya lebih dari 90 persen dari populasi, terpaksa harus shalat hingga trotoar. Hal ini terjadi karena sempitnya masjid-masjid yang ada di kota tersebut. Deputi Menteri
Luar Negeri Vlora Citaku, menyampaikan dalih pemerintah soal pelarangan busana Muslimah. “Jilbab di Kosovo bukan elemen dalam identitas kami. Jilbab merupakan pertanda penyerahan diri perempuan kepada laki-laki,” katanya. Menurut dia, tak mungkin seorang gadis berusia 16 tahun atau 17 tahun mampu membuat keputusan secara sadar untuk memakai jilbab. Ia mengatakan, pelarangan tak akan diberlakukan di universitas. Pemerintah, kata dia, mempertimbangkan soal kedewasaan terkait jilbab.
Secara umum, jelas dia, ada persepsi bahwa setelah berumur 18 tahun ke atas seseorang mampu membuat keputusan secara mandiri. Dengan demikian, perempuan itu melakukan sesuatu bukan karena dorongan atau paksaan di luar dirinya. Ia menegaskan, banyak orang yang mendukung larangan jilbab di sekolah-sekolah umum. Menurut dia, daripada memberikan fokus pada kelompok marginal lebih baik perhatian diberikan kepada mereka yang mayoritas. Banyak orang tua menyampaikan rasa khawatir tentang anaknya yang mengenakan jilbab.
Pada Juni lalu, keputusan pemerintah ini memicu unjuk rasa 5.000 orang di Pristina. Para pemimpin Muslim menegaskan, mereka akan mengadukan pemerintahnya ke Pengadilan HAM Eropa jika keputusan pelarangan jilbab itu tak dihapuskan. Besa Ismaili, salah seorang yang menentang pelarangan penggunaan jilbab di sekolah umum, menyatakan kebijakan itu mempengaruhi dukungan publik terhadap Pemerintah Kosovo. [islampos/berbagi kisah untuk kehidupan]
http://islampos.com/ demi-jilbab-florinda-zeka-r ela-dikeluarkan-dari-sekol ah/
“Sebab, bagi saya jilbab lebih penting dibandingkan sekolah. Jilbab hal paling berharga di dalam kehidupan saya,” katanya seperti dikutip BBC, Selasa (24/8). Kini, otoritas lokal sedang mempertimbangkan keputusan apakah akan mengizinkan Zeka kembali ke kelas atau tidak, setelah liburan musim panas ini. Ia mengungkapkan kesedihannya atas munculnya larangan jilbab.
Ia pun merasakan diskriminasi. Sebab, ia ingin memiliki hak seperti orang lain, bersekolah. Ia benar-benar rindu kembali ke sekolah, tentu dengan penutup auratnya. Kosovo, yang secara unilateral mendeklarasikan kemerdekaannya dari Serbia pada 2008 silam, menetapkan larangan jilbab di sekolah umum pada akhir tahun lalu. Langkah ini dianggap pemerintah sesuai dengan konstitusi yang menyatakan Kosovo negara sekuler. Namun, sejumlah kalangan meyakini motif sebenarnya adalah keinginan pemerintah agar Kosovo seperti negara Barat. Yang menegaskan bahwa mereka benar-benar menganut nilai-nilai Eropa.
Dengan harapan, Kosovo secara mudah bisa bergabung dalam Uni Eropa. Langkah yang hampir sama dilakukan Turki. Di sisi lain, mereka menunjuk kan satu fakta lainnya. Untuk mencapai tujuannya, pemerintah mendorong pembangunan katedral Katolik besar yang kini masih berlangsung. Lokasinya di ibu kota negara, Pristina. Sedangkan Muslim, yang jumlahnya lebih dari 90 persen dari populasi, terpaksa harus shalat hingga trotoar. Hal ini terjadi karena sempitnya masjid-masjid yang ada di kota tersebut. Deputi Menteri
Luar Negeri Vlora Citaku, menyampaikan dalih pemerintah soal pelarangan busana Muslimah. “Jilbab di Kosovo bukan elemen dalam identitas kami. Jilbab merupakan pertanda penyerahan diri perempuan kepada laki-laki,” katanya. Menurut dia, tak mungkin seorang gadis berusia 16 tahun atau 17 tahun mampu membuat keputusan secara sadar untuk memakai jilbab. Ia mengatakan, pelarangan tak akan diberlakukan di universitas. Pemerintah, kata dia, mempertimbangkan soal kedewasaan terkait jilbab.
Secara umum, jelas dia, ada persepsi bahwa setelah berumur 18 tahun ke atas seseorang mampu membuat keputusan secara mandiri. Dengan demikian, perempuan itu melakukan sesuatu bukan karena dorongan atau paksaan di luar dirinya. Ia menegaskan, banyak orang yang mendukung larangan jilbab di sekolah-sekolah umum. Menurut dia, daripada memberikan fokus pada kelompok marginal lebih baik perhatian diberikan kepada mereka yang mayoritas. Banyak orang tua menyampaikan rasa khawatir tentang anaknya yang mengenakan jilbab.
Pada Juni lalu, keputusan pemerintah ini memicu unjuk rasa 5.000 orang di Pristina. Para pemimpin Muslim menegaskan, mereka akan mengadukan pemerintahnya ke Pengadilan HAM Eropa jika keputusan pelarangan jilbab itu tak dihapuskan. Besa Ismaili, salah seorang yang menentang pelarangan penggunaan jilbab di sekolah umum, menyatakan kebijakan itu mempengaruhi dukungan publik terhadap Pemerintah Kosovo. [islampos/berbagi kisah untuk kehidupan]
http://islampos.com/
MANUSIA HIDUP DI 5 ALAM
Segala puji bagi Allah S.W.T yang mana telah mencipta bumi dan langit, bumi itu pula berlapis, dan langit itu betingkat walaupun kita tidak dapat lihat dengan mata kasar.
Begitu juga dengan manusia yang hidupnya itu akan melalui alam-alam, yang bermula dengan penciptaan datuk moyang kita Nabi Adam A.s hingga ke alam barzakh sebelum kita ke alam yang abadi iaitu kekal di Syurga.
Berapa alam yang manusia akan lalui sebenarnya?
Alam yang pertama
1. Alam yang kita lalui di sulbi ayah.
2. Kemudian berpindah ke dalam Rahim ibu.
“Dan ketika Tuhan kamu menjadikan keturunanAdam dari punggungnya, dan Tuhan mengambil kesaksian dari mereka dengan berkata: Bukankah Aku ini Tuhan kamu? Mereka berkata: Bahkan! Kami menjadi saksi, bahwa kamu nanti di Hari Kiamat tiada dapat mengatakan, bahwa kami ini lalai dari perkara itu”
Surah Al-A’raaf ayat 172
Jelaslah di ayat ini, yang mana Allah S.W.T telah menyatakan kisah Hari Mitsaaq (hari perjanjian) yang mana kita – zuriat Nabi Adam A.s- telah pun berjanji untuk mengakui keesaan dan ketuhanan Allah S.W.T
Alam yang manusia akan telah pun lalui di alam yang mana masanya sejak Allah Ta’ala mencipta Adam A.s dan membekalkan zuriat di tulang punggungnya yang penuh keberkatan.
Alam yang kedua:
Alam yang kita menjalani hidup di dunia.
Ibnul jawzi telah membahagikan peringkat-peringkat umur itu kepada lima kategori:
1. Masa kanak-kanak: iaitu dari peringkat umur bayi hingga seseorang itu mencapai umur lima belas tahun.
2. Masa muda: iaitu dari peringkat umur lima belas tahun (15), hingga umur tiga puluh lima tahun (35).
3. Masa dewasa: iaitu dari peringkat umur 35 tahun, hingga 50 tahun.
4. Masa tua: iaitu dari peringkat umur 50 tahun hingga umur 70tahun.
5. Masa tua Bangka, iaitu dari peringkat umur 70 tahun hinggalah ke akhir umur yang dikurniakan Tuhan.
Mengapakah para Ulama telah membahagikan umur-umur manusia hingga sedemikan peringkat? Apa yang kita sebagai manusia -lebih lebih lagi umat Islam- dapat mempelajari dari pembahagian ini?
Kerana di alam yang kedua inilah -alam yang tidak kekal- alam yang manusia diminta untuk beramal dan diuji, amalan kita di ambil kira –dihisab- oleh itu, maka elok kita mengenal pasti peringkat mana yang harus kita mula mendidik dan beramal anak-anak kita. Bukan kah Nabi Muhammad S.A.W telah memesan umat Islam:
“Kedua kaki anak Adam itu akan tetapberdiri di hadapan Tuhannya pada Hari Kiamat, sehingga selesai ditanya tentang empat perkara”
1. Tentang umurnya, untuk apa dihabiskan.
2. Tentang mas mudanya, untuk apa dipergunakan.
3. Tentang hartanya, dari mana diperolehi dan untuk apa dibelanjakan.
4. Tentang ilmunya, apa yang sudah dibuat dengannya.
Alam yang ketiga
Di alam Barzakh, ketika kita di kubur.
Bermulanya dari masa manusia keluar dari dunia ini dengan menempuhi mati hinggalah ia dibangkitkan dari kubur.
Siksaan kubur
Siksaan Kubur adalah HAK iaitu benar, sepertimana Rasulullah s.a.w pernah berpesan. Dan beliau telah mengkhabar pada umatnya, “Kebanyakan siksa kubur disebabkan tiada memlihara diri dari kencing.”
Nabi juga berpesan supaya kita memohon pada Allah Ta’ala supaya dihindarkan dari siksaan kubur.
Alam yang Allah S.W.T telah nyatakan dalam firmannya:
“Dan di hadapan mereka terdapat Barzakh, hinggalah ke hari mereka dibangkitkan.” (Al-Mu’minun: 100)
Di alam ini, walau jasad musnah – kecuali para wali-wali Allah S.W.T- ditelan bumi dek zaman, tetapi roh manusia itu kekal di alam Barzakh. Di alam yang mana manusia lalui antara alam Dunia dan alam Akhirat di masa antara dua tiupan.
Alam yang keempat:
Di padang Mahsyar
Bermulanya daripada kebangkitan manusia dari kuburnya untuk menerima pengadilan Tuhan, sehinggalah kepada masuknya ahli syurga ke syurga, dan masuknya ahli neraka ke dalam neraka.
“ Dan ditiupkanlah pada sangkakala, maka mereka pun bangun dari kubur masing-masing, lalu dating kepada Tuhan mereka dengan berbondong-bondong.”
(Yasin: 51)
Mizan (Amalan ditimbang)
Di alam ini, umat manusia akan melalui saat genting, mereka akan menuju ke padang Mahsyar supaya amalan mereka dihitung oleh Allah S.W.T, bahkan amalan mereka akan di timbang, sebagaimana firman Allah Taa’la:
“ Dan neraca pada hari itu tepat, maka barangsiapa yang berat timbangannya (kebaikan), niscayalah mereka itu menjadi orang-orangyang beruntung. Dan barangsiapa yang ringan timbangannya, niscayalah mereka itu adalah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, disebabkan mereka tiada mempercayai keterangan-keterangan Kami.” (Al-A’raf:8-9)
Di titian Shirath
Setelah itu manusia akan melalui Shirath (jembatan), yang mana ianya dipasang di atas muka jahannam, seperti diriwayatkan, Shirath itu lebih tajam dari pedang dan lebih halus dari rambut, tatkala itu manusia akan melaluinya menurut kadar amalan masing-masing.
a. Ada yang umpama kilat ketika melintasi titian Shirath. Ada yang umpama angin. Ada yang seperti burung atau kuda.
b. Begitu juga ada yang merangkak dan ada yang dijilat api, dan yang ada terjerumus ke gaung nereka.
Di telaga Nabi Muhammad S.a.w (Haudh)
Setelah terlepas dari titian Shirath, tatkala itu umat manusia yang beriman akan menghampiri Haudh (telaga) Rasulullah S.a.w dan sekali teguk saja segala haus dan dahaga akan hilang. –Supaya Allah mengurniakan pada kita seteguk dari cawan Rasulullah S.a.w- Air dari Haudh itu lebih putih dari susu, lebih manis dari madu.
Pesanan Rasulullah S.a.w
“Siapa yang melepaskan dari seorang Muslim satu kesusahan dari kesusahan-kesusahan dunia, niscaya Allah akan melepaskan daripadanya satu kesusahan dari kesusahan-kesusahan Hari Kiamat. Siapa yang menutup rahsia (keburukan) seorang Muslim, niscaya Allah akan menutup rahsianya di dunia dan akhirat.”
Dan marilah kita hayati kata mutiara dari Rasulullah S.a.w sebagai pedoman untuk kita tempuhi alam yang keempat ini, dan kita mengharapkan Syafaat dari Baginda S.a.w disaat itu sepertimana kita mengharapkan Syafaat serta Wasilah Beliau setiap kali kita membaca Doa azan, “Wahai Tuhanku yang memumpunyai seruan yang sempurna ini dan sembahyang yang akan didirikan ini, berikanlah dengan limpahan kurniaMu kepada Muhammad Wasilah(kedudukan yang paling tinggi dalam syurga) dan keutamaan serta limpahkanlah kepadanya Maqam yang terpuji yang Engkau telah janjikanbaginya.”
Alam yang Kelima:
Di negeri Abadi (Syurga dan Neraka)
Di alam ini, adalah masa kemasukan ahli neraka dan kemasukan ahli syurga ke syuga buat selama-lamanya yang tiada hujung dan penghabisannya.
Bukankah Nabi Muhammad S.a.w diutuskan untuk membawa rahmat untuk alam-alam, namun begitu ada yang telah mengingkari risalah yang di-utuskan oleh Allah S.w.t. Maka balasan buat oleh yang telah mendustakan Nabi dan tidak beriman, maka balasan mereka seperti tertera dalam Al-Quran:
“ Maka Aku memperingatkan kamu akan api yang bernyala. Tiada masuk ke dalamnya melainkan orang yang jahat. Yang mendustakan (kebenaran) dan yang membelakangkan.” (Al-Lail:14-16)
Telah Allah ciptakan neraka itu dengan mempunyai tujuh pintu. Sebagaimana yang tersebut di dalam Al-Quran:
“Neraka itu mempunyai tujuh pintu, tiap-tiap pintu daripadanya ada bahagian yang sudah ditentukan.
Nama-nama pintu dan tingkat neraka:
1. Jahannam 2. Saqar 3.Lazha 4.Huthamah 5. Sa’iir
6.Jahim 7. Hawiyah
Semua lapisan neraka yang tujuh itu telah diasak dengan berbagai-bagai penyiksaan yang berat, hukuman yang dahsyat serta penghinaan yang terkeji. – Kami memohon Allah Ta’ala, agar Dia melindungi kami sekalian dari siksaan api neraka dan melindungi datuk-nenek kita, kekasih-kekasih kita dan semua kaum Muslimin.
Syurga buat mukmin
Alam syurga yang mana telah dijanjikan buat orang-orang yang beriman dan bertaqwa. Bukankah Allah S.w.t telah mengkhabarkan kepada kita : “ Dan pimpinlah orang-orang yang bertaqwa (memenuhi kewajiban) ke dalam syurga berbondong-bondong, sehingga apabila mereka mendatanginya, dibukakan pintu-pintunya, dan penjaga-penjaganya berkata: Selamat sejahtera untuk kamu! Kamu telah melakukan yang baik, maka masuklah kamu ke dalamnya buat selama-lamanya.” (Az-Zumar:73)
Syurga yang mana Nabi Muhammad S.a.w penah bersabda: “ Berfirman Allah Ta’ala: Aku sediakan untuk hamba-hambaKu yang saleh sesuatu yang tiada pernah:
a.dilihat oleh mata.
b. didengar oleh telinga
c. tiada telintas di hati sesiapa pun.
Nikmat-nikmat di syurga:
Bayangkan, segala nikmat yang berlaku didunia ini, tiada bandingannya di Syurga, yang penuh dengan nikmat-nikmat yang hebat diantaranya:
1. Mereka ahli syurga: bersandar di atas permaidani yang sebelah dalamnya diperbuat dari sutera.
2. Ada gadis-gadis sopan –santun, belum pernah disinggung oleh manusia dan jin, dan mereka itu bagaikan permata delima dan mutiara.
3. di syurga An-Naim: ada sofa yang bertatahkan emas dan batu permata.
4. Mereka tiada merasa pening kepala atau mabuk.
5. Bidadari-bidadari yang bemata bulat jelita.
6. Tiada matahari yang berhawa panas dan bulan yang berhawa dingin.
7. Air mata Salsabil.
8. Mereka memakai pakaian dari sutera halus.
Nikmat yang besar selepas masuk ke syurga:
Melihat Allah S.w.t
Syurga-syurga yang sediakan ini, ada lapan pintu, dan ianya berbeza dari satu yang lain dan antara satu darjat dengan darjat yang lain sama seperti antara langit dan bumi.Darjat yang paling tinggi ialah SyurgaFIRDAUS yang mana diatas nya terletak Arasy Allah S.w.t dan orang-orang beriman tatkala itu dilimpahi berbilang-bilang nikmat, sehingga ditanya pada mereka: Apakah ada sesuatu yang lain yang kamu mahukan Aku tambahkan? Mereka menjawab:
a. bukankah Engkau telah memasukkan kami syurga
b. dan menyelamatkan kami dari api neraka?
Kemudian Hijab pun terangkat. Maka pada ketika itu, tiada sesuatu yang diberikan kepada kamu lebih utama daripada nikmat melihat kepadaWajah Tuhan Azzawajalla.
Disediakan oleh Muhammad Dzarif Abdul Wahab
Petikan dari buku: Peringatan Tentang Umur Insan oleh Imam Habib Abdullah Haddad
Terjemahan: Syed Ahmad Semait
SUMBER: http://kedah2u.com.my/
Begitu juga dengan manusia yang hidupnya itu akan melalui alam-alam, yang bermula dengan penciptaan datuk moyang kita Nabi Adam A.s hingga ke alam barzakh sebelum kita ke alam yang abadi iaitu kekal di Syurga.
Berapa alam yang manusia akan lalui sebenarnya?
Alam yang pertama
1. Alam yang kita lalui di sulbi ayah.
2. Kemudian berpindah ke dalam Rahim ibu.
“Dan ketika Tuhan kamu menjadikan keturunanAdam dari punggungnya, dan Tuhan mengambil kesaksian dari mereka dengan berkata: Bukankah Aku ini Tuhan kamu? Mereka berkata: Bahkan! Kami menjadi saksi, bahwa kamu nanti di Hari Kiamat tiada dapat mengatakan, bahwa kami ini lalai dari perkara itu”
Surah Al-A’raaf ayat 172
Jelaslah di ayat ini, yang mana Allah S.W.T telah menyatakan kisah Hari Mitsaaq (hari perjanjian) yang mana kita – zuriat Nabi Adam A.s- telah pun berjanji untuk mengakui keesaan dan ketuhanan Allah S.W.T
Alam yang manusia akan telah pun lalui di alam yang mana masanya sejak Allah Ta’ala mencipta Adam A.s dan membekalkan zuriat di tulang punggungnya yang penuh keberkatan.
Alam yang kedua:
Alam yang kita menjalani hidup di dunia.
Ibnul jawzi telah membahagikan peringkat-peringkat umur itu kepada lima kategori:
1. Masa kanak-kanak: iaitu dari peringkat umur bayi hingga seseorang itu mencapai umur lima belas tahun.
2. Masa muda: iaitu dari peringkat umur lima belas tahun (15), hingga umur tiga puluh lima tahun (35).
3. Masa dewasa: iaitu dari peringkat umur 35 tahun, hingga 50 tahun.
4. Masa tua: iaitu dari peringkat umur 50 tahun hingga umur 70tahun.
5. Masa tua Bangka, iaitu dari peringkat umur 70 tahun hinggalah ke akhir umur yang dikurniakan Tuhan.
Mengapakah para Ulama telah membahagikan umur-umur manusia hingga sedemikan peringkat? Apa yang kita sebagai manusia -lebih lebih lagi umat Islam- dapat mempelajari dari pembahagian ini?
Kerana di alam yang kedua inilah -alam yang tidak kekal- alam yang manusia diminta untuk beramal dan diuji, amalan kita di ambil kira –dihisab- oleh itu, maka elok kita mengenal pasti peringkat mana yang harus kita mula mendidik dan beramal anak-anak kita. Bukan kah Nabi Muhammad S.A.W telah memesan umat Islam:
“Kedua kaki anak Adam itu akan tetapberdiri di hadapan Tuhannya pada Hari Kiamat, sehingga selesai ditanya tentang empat perkara”
1. Tentang umurnya, untuk apa dihabiskan.
2. Tentang mas mudanya, untuk apa dipergunakan.
3. Tentang hartanya, dari mana diperolehi dan untuk apa dibelanjakan.
4. Tentang ilmunya, apa yang sudah dibuat dengannya.
Alam yang ketiga
Di alam Barzakh, ketika kita di kubur.
Bermulanya dari masa manusia keluar dari dunia ini dengan menempuhi mati hinggalah ia dibangkitkan dari kubur.
Siksaan kubur
Siksaan Kubur adalah HAK iaitu benar, sepertimana Rasulullah s.a.w pernah berpesan. Dan beliau telah mengkhabar pada umatnya, “Kebanyakan siksa kubur disebabkan tiada memlihara diri dari kencing.”
Nabi juga berpesan supaya kita memohon pada Allah Ta’ala supaya dihindarkan dari siksaan kubur.
Alam yang Allah S.W.T telah nyatakan dalam firmannya:
“Dan di hadapan mereka terdapat Barzakh, hinggalah ke hari mereka dibangkitkan.” (Al-Mu’minun: 100)
Di alam ini, walau jasad musnah – kecuali para wali-wali Allah S.W.T- ditelan bumi dek zaman, tetapi roh manusia itu kekal di alam Barzakh. Di alam yang mana manusia lalui antara alam Dunia dan alam Akhirat di masa antara dua tiupan.
Alam yang keempat:
Di padang Mahsyar
Bermulanya daripada kebangkitan manusia dari kuburnya untuk menerima pengadilan Tuhan, sehinggalah kepada masuknya ahli syurga ke syurga, dan masuknya ahli neraka ke dalam neraka.
“ Dan ditiupkanlah pada sangkakala, maka mereka pun bangun dari kubur masing-masing, lalu dating kepada Tuhan mereka dengan berbondong-bondong.”
(Yasin: 51)
Mizan (Amalan ditimbang)
Di alam ini, umat manusia akan melalui saat genting, mereka akan menuju ke padang Mahsyar supaya amalan mereka dihitung oleh Allah S.W.T, bahkan amalan mereka akan di timbang, sebagaimana firman Allah Taa’la:
“ Dan neraca pada hari itu tepat, maka barangsiapa yang berat timbangannya (kebaikan), niscayalah mereka itu menjadi orang-orangyang beruntung. Dan barangsiapa yang ringan timbangannya, niscayalah mereka itu adalah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, disebabkan mereka tiada mempercayai keterangan-keterangan Kami.” (Al-A’raf:8-9)
Di titian Shirath
Setelah itu manusia akan melalui Shirath (jembatan), yang mana ianya dipasang di atas muka jahannam, seperti diriwayatkan, Shirath itu lebih tajam dari pedang dan lebih halus dari rambut, tatkala itu manusia akan melaluinya menurut kadar amalan masing-masing.
a. Ada yang umpama kilat ketika melintasi titian Shirath. Ada yang umpama angin. Ada yang seperti burung atau kuda.
b. Begitu juga ada yang merangkak dan ada yang dijilat api, dan yang ada terjerumus ke gaung nereka.
Di telaga Nabi Muhammad S.a.w (Haudh)
Setelah terlepas dari titian Shirath, tatkala itu umat manusia yang beriman akan menghampiri Haudh (telaga) Rasulullah S.a.w dan sekali teguk saja segala haus dan dahaga akan hilang. –Supaya Allah mengurniakan pada kita seteguk dari cawan Rasulullah S.a.w- Air dari Haudh itu lebih putih dari susu, lebih manis dari madu.
Pesanan Rasulullah S.a.w
“Siapa yang melepaskan dari seorang Muslim satu kesusahan dari kesusahan-kesusahan dunia, niscaya Allah akan melepaskan daripadanya satu kesusahan dari kesusahan-kesusahan Hari Kiamat. Siapa yang menutup rahsia (keburukan) seorang Muslim, niscaya Allah akan menutup rahsianya di dunia dan akhirat.”
Dan marilah kita hayati kata mutiara dari Rasulullah S.a.w sebagai pedoman untuk kita tempuhi alam yang keempat ini, dan kita mengharapkan Syafaat dari Baginda S.a.w disaat itu sepertimana kita mengharapkan Syafaat serta Wasilah Beliau setiap kali kita membaca Doa azan, “Wahai Tuhanku yang memumpunyai seruan yang sempurna ini dan sembahyang yang akan didirikan ini, berikanlah dengan limpahan kurniaMu kepada Muhammad Wasilah(kedudukan yang paling tinggi dalam syurga) dan keutamaan serta limpahkanlah kepadanya Maqam yang terpuji yang Engkau telah janjikanbaginya.”
Alam yang Kelima:
Di negeri Abadi (Syurga dan Neraka)
Di alam ini, adalah masa kemasukan ahli neraka dan kemasukan ahli syurga ke syuga buat selama-lamanya yang tiada hujung dan penghabisannya.
Bukankah Nabi Muhammad S.a.w diutuskan untuk membawa rahmat untuk alam-alam, namun begitu ada yang telah mengingkari risalah yang di-utuskan oleh Allah S.w.t. Maka balasan buat oleh yang telah mendustakan Nabi dan tidak beriman, maka balasan mereka seperti tertera dalam Al-Quran:
“ Maka Aku memperingatkan kamu akan api yang bernyala. Tiada masuk ke dalamnya melainkan orang yang jahat. Yang mendustakan (kebenaran) dan yang membelakangkan.” (Al-Lail:14-16)
Telah Allah ciptakan neraka itu dengan mempunyai tujuh pintu. Sebagaimana yang tersebut di dalam Al-Quran:
“Neraka itu mempunyai tujuh pintu, tiap-tiap pintu daripadanya ada bahagian yang sudah ditentukan.
Nama-nama pintu dan tingkat neraka:
1. Jahannam 2. Saqar 3.Lazha 4.Huthamah 5. Sa’iir
6.Jahim 7. Hawiyah
Semua lapisan neraka yang tujuh itu telah diasak dengan berbagai-bagai penyiksaan yang berat, hukuman yang dahsyat serta penghinaan yang terkeji. – Kami memohon Allah Ta’ala, agar Dia melindungi kami sekalian dari siksaan api neraka dan melindungi datuk-nenek kita, kekasih-kekasih kita dan semua kaum Muslimin.
Syurga buat mukmin
Alam syurga yang mana telah dijanjikan buat orang-orang yang beriman dan bertaqwa. Bukankah Allah S.w.t telah mengkhabarkan kepada kita : “ Dan pimpinlah orang-orang yang bertaqwa (memenuhi kewajiban) ke dalam syurga berbondong-bondong, sehingga apabila mereka mendatanginya, dibukakan pintu-pintunya, dan penjaga-penjaganya berkata: Selamat sejahtera untuk kamu! Kamu telah melakukan yang baik, maka masuklah kamu ke dalamnya buat selama-lamanya.” (Az-Zumar:73)
Syurga yang mana Nabi Muhammad S.a.w penah bersabda: “ Berfirman Allah Ta’ala: Aku sediakan untuk hamba-hambaKu yang saleh sesuatu yang tiada pernah:
a.dilihat oleh mata.
b. didengar oleh telinga
c. tiada telintas di hati sesiapa pun.
Nikmat-nikmat di syurga:
Bayangkan, segala nikmat yang berlaku didunia ini, tiada bandingannya di Syurga, yang penuh dengan nikmat-nikmat yang hebat diantaranya:
1. Mereka ahli syurga: bersandar di atas permaidani yang sebelah dalamnya diperbuat dari sutera.
2. Ada gadis-gadis sopan –santun, belum pernah disinggung oleh manusia dan jin, dan mereka itu bagaikan permata delima dan mutiara.
3. di syurga An-Naim: ada sofa yang bertatahkan emas dan batu permata.
4. Mereka tiada merasa pening kepala atau mabuk.
5. Bidadari-bidadari yang bemata bulat jelita.
6. Tiada matahari yang berhawa panas dan bulan yang berhawa dingin.
7. Air mata Salsabil.
8. Mereka memakai pakaian dari sutera halus.
Nikmat yang besar selepas masuk ke syurga:
Melihat Allah S.w.t
Syurga-syurga yang sediakan ini, ada lapan pintu, dan ianya berbeza dari satu yang lain dan antara satu darjat dengan darjat yang lain sama seperti antara langit dan bumi.Darjat yang paling tinggi ialah SyurgaFIRDAUS yang mana diatas nya terletak Arasy Allah S.w.t dan orang-orang beriman tatkala itu dilimpahi berbilang-bilang nikmat, sehingga ditanya pada mereka: Apakah ada sesuatu yang lain yang kamu mahukan Aku tambahkan? Mereka menjawab:
a. bukankah Engkau telah memasukkan kami syurga
b. dan menyelamatkan kami dari api neraka?
Kemudian Hijab pun terangkat. Maka pada ketika itu, tiada sesuatu yang diberikan kepada kamu lebih utama daripada nikmat melihat kepadaWajah Tuhan Azzawajalla.
Disediakan oleh Muhammad Dzarif Abdul Wahab
Petikan dari buku: Peringatan Tentang Umur Insan oleh Imam Habib Abdullah Haddad
Terjemahan: Syed Ahmad Semait
SUMBER: http://kedah2u.com.my/
—
12 Kaum yang Dibinasakan Allah Swt
Underground Tauhid–Dalam Alquran, banyak sekali diceritakan kisah-kisah umat terdahulu yang telah dibinasakan oleh Allah karena mereka mengingkari utusan-Nya dan melakukan berbagai penyimpangan yang telah dilarang. Cerita nyata yang ada dalam Al-Quran tersebut harus dijadikan peringatan bagi diri kita masing-masing agar menjauh dari penyebab-penyebab murka Allah Swt kepada mereka.
Kaum Nabi Nuh
Nabi Nuh berdakwah selama 950 tahun, namun yang beriman hanyalah sekitar 80 orang. Kaumnya mendustakan dan memperolok-olok Nabi Nuh. Lalu, Allah mendatangkan banjir yang besar, kemudian menenggelamkan mereka yang ingkar, termasuk anak dan istri Nabi Nuh (QS Al-Ankabut : 14).
Kaum Nabi Hud
Nabi Hud diutus untuk kaum ‘Ad. Mereka mendustakan kenabian Nabi Hud. Allah lalu mendatangkan angin yang dahsyat disertai dengan bunyi guruh yang menggelegar hingga mereka tertimbun pasir dan akhirnya binasa (QS Attaubah: 70, Alqamar: 18, Fushshilat: 13, Annajm: 50, Qaaf: 13).
Kaum Nabi Saleh
Nabi Saleh diutuskan Allah kepada kaum Tsamud. Nabi Saleh diberi sebuah mukjizat seekor unta betina yang keluar dari celah batu. Namun, mereka membunuh unta betina tersebut sehingga Allah menimpakan azab kepada mereka (QS ALhijr: 80, Huud: 68, Qaaf: 12).
Kaum Nabi Luth
Umat Nabi Luth terkenal dengan perbuatan menyimpang, yaitu hanya mau menikah dengan pasangan sesama jenis (homoseksual dan lesbian). Kendati sudah diberi peringatan, mereka tak mau bertobat. Allah akhirnya memberikan azab kepada mereka berupa gempa bumi yang dahsyat disertai angin kencang dan hujan batu sehingga hancurlah rumah-rumah mereka. Dan, kaum Nabi Luth ini akhirnya tertimbun di bawah reruntuhan rumah mereka sendiri (QS Alsyu’araa: 160, Annaml: 54, Alhijr: 67, Alfurqan: 38, Qaf: 12).
Kaum Nabi Syuaib
Nabi Syuaib diutuskan kepada kaum Madyan. Kaum Madyan ini dihancurkan oleh Allah karena mereka suka melakukan penipuan dan kecurangan dalam perdagangan. Bila membeli, mereka minta dilebihkan dan bila menjual selalu mengurangi. Allah pun mengazab mereka berupa hawa panas yang teramat sangat. Kendati mereka berlindung di tempat yang teduh, hal itu tak mampu melepaskan rasa panas. Akhirnya, mereka binasa (QS Attaubah: 70, Alhijr: 78, Thaaha: 40, dan Alhajj: 44).
Selain kepada kaum Madyan, Nabi Syuaib juga diutus kepada penduduk Aikah. Mereka menyembah sebidang padang tanah yang pepohonannya sangat rimbun. Kaum ini menurut sebagian ahli tafsir disebut pula dengan penyembah hutan lebat (Aikah) (QS AlHijr: 78, Alsyu’araa: 176, Shaad: 13, Qaaf: 14).
Firaun
Kaum Bani Israil sering ditindas oleh Firaun. Allah mengutus Nabi Musa dan Harun untuk memperingatkan Firaun akan azab Allah. Namun, Firaun malah mengaku sebagai tuhan. Ia akhirnya tewas di Laut Merah dan jasadnya berhasil diselamatkan. Hingga kini masih bisa disaksikan di museum mumi di Mesir (Albaqarah: 50 dan Yunus: 92).
Ashab Al-Sabt
Mereka adalah segolongan fasik yang tinggal di Kota Eliah, Elat (Palestina). Mereka melanggar perintah Allah untuk beribadah pada hari Sabtu. Allah menguji mereka dengan memberikan ikan yang banyak pada hari Sabtu dan tidak ada ikan pada hari lainnya. Mereka meminta rasul Allah untuk mengalihkan ibadah pada hari lain, selain Sabtu. Mereka akhirnya dibinasakan dengan dilaknat Allah menjadi kera yang hina (QS Al-A’raaf: 163).
Ashab Al-Rass
Rass adalah nama sebuah telaga yang kering airnya. Nama Al-Rass ditujukan pada suatu kaum. Konon, nabi yang diutus kepada mereka adalah Nabi Saleh. Namun, ada pula yang menyebutkan Nabi Syuaib. Sementara itu, yang lainnya menyebutkan, utusan itu bernama Handzalah bin Shinwan (adapula yang menyebut bin Shofwan). Mereka menyembah patung. Ada pula yang menyebutkan, pelanggaran yang mereka lakukan karena mencampakkan utusan yang dikirim kepada mereka ke dalam sumur sehingga mereka dibinasakan Allah (Qs Alfurqan: 38 dan Qaf ayat 12).
Ashab Al-Ukhdudd
Ashab Al-Ukhdud adalah sebuah kaum yang menggali parit dan menolak beriman kepada Allah, termasuk rajanya. Sementara itu, sekelompok orang yang beriman diceburkan ke dalam parit yang telah dibakar, termasuk seorang wanita yanga tengah menggendong seorang bayi. Mereka dikutuk oleh Allah SWT (QS Alburuuj: 4-9).
Ashab Al-Qaryah
Menurut sebagian ahli tafsir, Ashab Al-Qaryah (suatu negeri) adalah penduduk Anthakiyah. Mereka mendustakan rasul-rasul yang diutus kepada mereka. Allah membinasakan mereka dengan sebuah suara yang sangat keras (QS Yaasiin: 13).
Kaum Tubba’
Tubaa’ adalah nama seorang raja bangsa Himyar yang beriman. Namun, kaumnya sangat ingkar kepada Allah hingga melampaui batas. Maka, Allah menimpakan azab kepada mereka hingga binasa. Peradaban mereka sangat maju. Salah satunya adalah bendungan air (QS Addukhan: 37).
Kaum Saba
Mereka diberi berbagai kenikmatan berupa kebun-kebun yang ditumbuhi pepohonan untuk kemakmuran rakyat Saba. Karena mereka enggan beribadah kepada Allah walau sudah diperingatkan oleh Nabi Sulaiman, akhirnya Allah menghancurkan bendungan Ma’rib dengan banjir besar (Al-Arim) (QS Saba: 15-19).
Editor : Abu Hafizh/wawasanislam.com
http:// www.undergroundtauhid.com/ 12-kaum-yang-dibinasakan-al lah-swt/
Kaum Nabi Nuh
Nabi Nuh berdakwah selama 950 tahun, namun yang beriman hanyalah sekitar 80 orang. Kaumnya mendustakan dan memperolok-olok Nabi Nuh. Lalu, Allah mendatangkan banjir yang besar, kemudian menenggelamkan mereka yang ingkar, termasuk anak dan istri Nabi Nuh (QS Al-Ankabut : 14).
Kaum Nabi Hud
Nabi Hud diutus untuk kaum ‘Ad. Mereka mendustakan kenabian Nabi Hud. Allah lalu mendatangkan angin yang dahsyat disertai dengan bunyi guruh yang menggelegar hingga mereka tertimbun pasir dan akhirnya binasa (QS Attaubah: 70, Alqamar: 18, Fushshilat: 13, Annajm: 50, Qaaf: 13).
Kaum Nabi Saleh
Nabi Saleh diutuskan Allah kepada kaum Tsamud. Nabi Saleh diberi sebuah mukjizat seekor unta betina yang keluar dari celah batu. Namun, mereka membunuh unta betina tersebut sehingga Allah menimpakan azab kepada mereka (QS ALhijr: 80, Huud: 68, Qaaf: 12).
Kaum Nabi Luth
Umat Nabi Luth terkenal dengan perbuatan menyimpang, yaitu hanya mau menikah dengan pasangan sesama jenis (homoseksual dan lesbian). Kendati sudah diberi peringatan, mereka tak mau bertobat. Allah akhirnya memberikan azab kepada mereka berupa gempa bumi yang dahsyat disertai angin kencang dan hujan batu sehingga hancurlah rumah-rumah mereka. Dan, kaum Nabi Luth ini akhirnya tertimbun di bawah reruntuhan rumah mereka sendiri (QS Alsyu’araa: 160, Annaml: 54, Alhijr: 67, Alfurqan: 38, Qaf: 12).
Kaum Nabi Syuaib
Nabi Syuaib diutuskan kepada kaum Madyan. Kaum Madyan ini dihancurkan oleh Allah karena mereka suka melakukan penipuan dan kecurangan dalam perdagangan. Bila membeli, mereka minta dilebihkan dan bila menjual selalu mengurangi. Allah pun mengazab mereka berupa hawa panas yang teramat sangat. Kendati mereka berlindung di tempat yang teduh, hal itu tak mampu melepaskan rasa panas. Akhirnya, mereka binasa (QS Attaubah: 70, Alhijr: 78, Thaaha: 40, dan Alhajj: 44).
Selain kepada kaum Madyan, Nabi Syuaib juga diutus kepada penduduk Aikah. Mereka menyembah sebidang padang tanah yang pepohonannya sangat rimbun. Kaum ini menurut sebagian ahli tafsir disebut pula dengan penyembah hutan lebat (Aikah) (QS AlHijr: 78, Alsyu’araa: 176, Shaad: 13, Qaaf: 14).
Firaun
Kaum Bani Israil sering ditindas oleh Firaun. Allah mengutus Nabi Musa dan Harun untuk memperingatkan Firaun akan azab Allah. Namun, Firaun malah mengaku sebagai tuhan. Ia akhirnya tewas di Laut Merah dan jasadnya berhasil diselamatkan. Hingga kini masih bisa disaksikan di museum mumi di Mesir (Albaqarah: 50 dan Yunus: 92).
Ashab Al-Sabt
Mereka adalah segolongan fasik yang tinggal di Kota Eliah, Elat (Palestina). Mereka melanggar perintah Allah untuk beribadah pada hari Sabtu. Allah menguji mereka dengan memberikan ikan yang banyak pada hari Sabtu dan tidak ada ikan pada hari lainnya. Mereka meminta rasul Allah untuk mengalihkan ibadah pada hari lain, selain Sabtu. Mereka akhirnya dibinasakan dengan dilaknat Allah menjadi kera yang hina (QS Al-A’raaf: 163).
Ashab Al-Rass
Rass adalah nama sebuah telaga yang kering airnya. Nama Al-Rass ditujukan pada suatu kaum. Konon, nabi yang diutus kepada mereka adalah Nabi Saleh. Namun, ada pula yang menyebutkan Nabi Syuaib. Sementara itu, yang lainnya menyebutkan, utusan itu bernama Handzalah bin Shinwan (adapula yang menyebut bin Shofwan). Mereka menyembah patung. Ada pula yang menyebutkan, pelanggaran yang mereka lakukan karena mencampakkan utusan yang dikirim kepada mereka ke dalam sumur sehingga mereka dibinasakan Allah (Qs Alfurqan: 38 dan Qaf ayat 12).
Ashab Al-Ukhdudd
Ashab Al-Ukhdud adalah sebuah kaum yang menggali parit dan menolak beriman kepada Allah, termasuk rajanya. Sementara itu, sekelompok orang yang beriman diceburkan ke dalam parit yang telah dibakar, termasuk seorang wanita yanga tengah menggendong seorang bayi. Mereka dikutuk oleh Allah SWT (QS Alburuuj: 4-9).
Ashab Al-Qaryah
Menurut sebagian ahli tafsir, Ashab Al-Qaryah (suatu negeri) adalah penduduk Anthakiyah. Mereka mendustakan rasul-rasul yang diutus kepada mereka. Allah membinasakan mereka dengan sebuah suara yang sangat keras (QS Yaasiin: 13).
Kaum Tubba’
Tubaa’ adalah nama seorang raja bangsa Himyar yang beriman. Namun, kaumnya sangat ingkar kepada Allah hingga melampaui batas. Maka, Allah menimpakan azab kepada mereka hingga binasa. Peradaban mereka sangat maju. Salah satunya adalah bendungan air (QS Addukhan: 37).
Kaum Saba
Mereka diberi berbagai kenikmatan berupa kebun-kebun yang ditumbuhi pepohonan untuk kemakmuran rakyat Saba. Karena mereka enggan beribadah kepada Allah walau sudah diperingatkan oleh Nabi Sulaiman, akhirnya Allah menghancurkan bendungan Ma’rib dengan banjir besar (Al-Arim) (QS Saba: 15-19).
Editor : Abu Hafizh/wawasanislam.com
http://
Enam Bulan Bertugas Di Guantanamo Membawanya Memeluk Islam
Enam bulan selepas bertugas sebagai pengawal penjara di Guantanamo, Terry Holdbrooks masuk Islam. Terry Holdbrooks tiba di kem tahanan Guantanamo di musim panas tahun 2003 sebagai lelaki yang berusia 19 tahun yang tidak percayakan Tuhan dengan suka minum arak, hard rock muzik dan tatoo. Pada saat dia meninggalkan Cuba pada tahun berikutnya, ia menjauhkan rakan-rakan tenteranya, mendapat penghormatan daripada para tahanan, dan yang paling menghairankan, masuk Islam dalam sebuah upacara tengah malam di hadapan salah seorang tahanan, yang telah menjadi mentornya.
Kem Tahanan Tentera Teluk Guantanamo Cuba itu diwujudkan bagi menjadi pusat pengumpulan hasil buruan AS dalam gerakan Perang Terhadap Keganasan (War On Terror) setelah pertahanan negara itu diaibkan dengan tragedi 11 September 2001.
Holdbrooks, 26 dan sekarang ini dengan nama baru iaitu Mustafa Abdullah, mengenakan kopiah hitam, janggut tebal dan jubah tradisional berlengan panjang yang hampir mengaburkan tatoo di lengan kanannya yang bertuliskan “by demons be driven”.
Holdbrooks dibesarkan di Arizona, satu-satunya anak dari orangtua yang pencandu, berpisah ketika beliau berusia tujuh tahun. Beliau dibesarkan oleh datuk-neneknya yang bekas hippie. Bosan miskin, bertekad untuk tidak mengikuti jejak orang tuanya dan ingin melihat dunia, Holdbrooks mendaftar masuk tentera. Dia ditempatkan dengan Syarikat Polis Tentera 253, sebahagian besar melakukan pekerjaan penyokong pentadbiran, ketika dia mengatakan dia akan ditempatkan di Guantanamo.
Selama dua minggu kursus latihan, penjaga baru bergantian untuk bertindak sebagai tahanan, dan juga dibawa ke Ground Zero. “Kami tidak diajarkan apa-apa tentang Islam,” katanya. “Kami ditunjukkan video daripada 11 September dan semua kami terus dimaklumkan bahawa para tahanan adalah yang terburuk dari yang terburuk – mereka adalah pemacu Osama bin Laden, tukang masak Bin Laden, dan orang-orang ini akan membunuh anda pada kesempatan pertama yang mereka dapat.”
Holdbrooks berkata pantas pada kata-katanya, seolah-olah dia mengutip dari memoir yang akan datang, Pengkhianat? “Saya sedang mempersoalkan hal-hal yang dari hari pertama,” katanya. “Hal pertama yang saya lihat adalah seorang anak yang semuanya 16 tahun yang belum pernah melihat laut, tidak tahu dunia itu bulat. Aku duduk sambil berfikir, apa yang boleh dia tahu tentang perang terhadap keganasan, apa yang boleh dia mungkin tahu? “
Tugas Holdbrooks di Guantanamo termasuklah membersih, mengumpul sampah, berjalan naik dan turun blok untuk memastikan tahanan tidak melepasi di antara sel-sel dan mengangkut mereka ke dan dari soal siasat. Ada banyak kesempatan untuk komunikasi. Holdbrooks’s ramah terhadap para tahanan – mereka menyebutnya “penjaga yang baik” – yang diterima dia tak diinginkan perhatian daripada rakan-rakan penjaga.
“Saya tidak punya kesan yang sangat tinggi pada rakan-rakan saya,” katanya. Banyak dari mereka adalah “kaki minum Budweiser, pemakan roti jagung, mabuk mengunyah tembakau, rasis dan fanatik” yang secara buta menurut perintah, dan dalam beberapa bulan beliau telah berhenti bercakap dengan mereka sama sekali. Ada sering berlaku perkelahian. “Satu kali salah seorang daripada mereka berkata kepada saya, ‘Hei, Holdbrooks, kau tahu apa yang akan kita lakukan hari ini? Kita akan skull-fuck Taliban dari anda – anda seorang yang mudah simpati dan kita tidak seperti itu. ” Itu menyebabkan berlakunya perkelahian lain. “
Sementara para pengawal terlibat dalam alkohol, porno dan sukan, Holdbrooks mengatakan ia perlu belajar bagaimana tahanan boleh bertahan gangguan dan masih tersenyum, sementara ia benar-benar menderita.
“Saya tidak tahu apa-apa tentang Islam sebelum di Guantanamo,” katanya, “jadi ini adalah kejutan budaya yang lengkap kepada saya. Saya ingin belajar sebanyak mungkin, jadi saya mulai berbicara kepada para tahanan tentang politik, etika dan moral, dan tentang kehidupan mereka dan perbezaan budaya – kami akan bercakap sepanjang masa. ” Apa yang bermula sebagai rasa ingin tahu berpaling kepada disiplin belajar, dengan Holdbrooks menghabiskan satu jam sehari belajar tentang Islam dan bercakap dalam chatroom talian. Di antara orang-orang yang bicara adalah trio tipton Muslim Inggeris yang muncul dalam docudrama Michael Winterbottom, The Road to Guantanamo; lain adalah orang tahanan lain disebut sebagai General – kelahiran Maghribi Ahmed Errachidi, yang pernah tinggal di Britain selama 18 tahun, bekerja sebagai chef, dan menghabiskan masa lima setengah tahun di Guantanamo kerana dituduh menghadiri kem latihan Al-Qaeda. (Dia kemudiannya dibebaskan dan dibersihkan daripada segala kesalahan.)
“Kami akan berbicara selama berjam-jam,” kata Holdbrooks. “Kita akan bercakap tentang buku, tentang muzik, tentang falsafah, kita akan tetap terjaga sepanjang malam dan bercakap tentang agama.”
Akhirnya, enam bulan ke waktunya di Guantanamo, Holdbrooks sudah bersedia. Pada tarikh 29 Disember 2003, di hadapan Errachidi, ia mengulangi syahadah, pernyataan iman yang merupakan satu-satunya keperluan untuk masuk Islam: “Tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah rasul”. Penjaga Guantanamo itu kini seorang Muslim.
Dia berhenti minum arak dan bahkan berhenti mendengar muzik, kerana tafsiran Islam menyarankan bahawa ini juga, tidak boleh diterima. “Tidak mudah solat lima kali sehari tanpa rakan sekerja saya tahu,” katanya. “Saya katakan kepada mereka saya harus pergi ke bilik mandi banyak kali.”
Masuk Islam membuat Holdbrooks bahkan lebih bahagia tentang pekerjaannya – dia merasa dia lebih buruk daripada para tahanan. “Mereka mempunyai jauh lebih seronok daripada saya. The tipton Trio selalu bermain trik para penjaga dan para interogator. Para tahanan mempunyai banyak kebebasan dalam kurungan mereka. Saya punya semua kebebasan mereka tidak miliki, tapi saya adalah seorang hamba untuk apa tentera ingin saya lakukan. “
Dakwaan ini terdengar tidak masuk akal, tetapi Holdbrooks bermaksud pada kebebasan berfikir mereka, dia kagum dengan kebebasan yang dia lihat pada tahanan, berbanding dengan sesama penjaga. Ini nampaknya masih agak analisis mengasihani diri sendiri, terutama ketika ia terus menggambarkan bagaimana ia telah melihat tahanan yang diseksa. “Itu tugas saya untuk membawa tahanan untuk soal siasat, jadi kadang-kadang aku akan duduk dan menonton,” katanya. “Aku akan melihat tahanan yang akan dikurung selama berjam-jam dalam posisi yang mengerikan – selama jam demi jam demi jam, dalam sebuah bilik yang mungkin 50 darjah atau 60 darjah.
Pada musim panas 2004, Holdbrooks meninggalkan Guantanamo dan kemudian dipecat daripada tentera atas dasar “gangguan keperibadian umum”. Masalah alkohol yang telah melanda dirinya sebelum telah datang semula, dan ketika perkahwinannya hancur, dia mencari hiburan dalam tabiat lama seperti minum, seks dan muzik. “Saya sedang mengalami mimpi buruk tentang waktu saya di Guantanamo,” katanya, “dan saya menghabiskan bahagian terbaik daripada tiga tahun hanya cuba untuk minum Guantanamo keluar dari fikiran saya.”
Hari ini, Holdbrooks adalah seorang pengamal ajaran Islam kembali, tapi dia tidak nampak tenang. Ada kekosongan dalam renungannya mengisyaratkan bahawa bekas luka masa kanak-kanaknya dan Guantanamo telah meninggalkan kesan padanya.
Kenapa anak kelahiran Arizona yang alami hidup sukar sebelum ini memeluk Islam? Holdbrooks mendedahkan bahawa kata-kata favoritenya adalah “struktur”, “tertib” dan “disiplin” bahawa ianya jatuh ke tempatnya. Kehidupan Holdbrooks telah mencari tertib hidup teratur dari kehidupan tentera telah muncul untuk menawarkan struktur, dan ketika itu membuatkannya jatuh, dia berpaling kepada agama.
Holdbrooks mempunyai lebih ban
yak persamaan dengan bekas rakan-rakan dari dia menyedari: kesetiaan mereka kepada tentera berpadanan oleh pematuhan kepada iman. “Islam adalah sangat disiplin, teratur iman dan itu memerlukan banyak usaha dan keyakinan,” katanya. “Saya teramat tertarik dengan struktur dan ketertiban selama yang saya boleh ingat: struktur, tertib dan disiplin – saya memang sukakannya.”
Sumber – Guardian
Makanan haram dan penyakit asam urat
(Arrahmah.com) - "Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barang siapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Qs. al-Baqarah : 173)
Pada ayat di atas, Allah menyebutkan empat jenis makanan yang diharamkan bagi kaum muslimin untuk mengkomsumsinya. Dan setiap apa yang diharamkan oleh Allah pasti di dalamnya terdapat madharat bagi kehidupan manusia ini. Hal ini menunjukkan besarnya kasih sayang Allah kepada manusia. Dan ini tampak terlihat jelas, ketika ditemukannya penyakit- penyakit berbahaya yang terkandung dalam makanan-makanan haram, khususnya tiga jenis pertama makanan yang disebutkan di atas. Marilah kita lihat satu persatu- satu kandungan dari ketiga jenis makanan yang diharamkan oleh Allah tersebut.
Pertama : Bangkai
Bangkai adalah binatang yang mati dengan tidak melalui penyembelihan syar'I, seperti binatang yang mati karena tercekik, jatuh dari tempat yang tinggi, terkena benturan keras dan lain-lainnya, yang kesemuanya menyebabkan darah membeku di dalam tubuh dan menggumpal dalam urat-uratnya, sehingga dagingnya tercemar oleh asam urat yang beracun. Di samping itu, bangkai juga mengandung racun yang dikeluarkan dari tubuhnya, sehingga tubuhnya membusuk. Berbeda dengan binatang yang disembelih secara syar'I, maka setelah disebut nama Allah, hewan tadi dipotong urat nadi lehernya, sehingga seluruh darahnya ke luar, jadi hewan tersebut mati karena kehabisan darah, sehingga dagingnya segar dan tidak terkena zat-zat yang beracun.
Selain itu, Islam menganjurkan penyembelihan dengan pisau tajam. Ternyata dengan ketajaman pisau, binatang sembelihan bisa mati lebih cepat tanpa merasakan kesakitan yang berarti, ini mengakibatkan dagingnya menjadi lebih sehat. Karena pisau tajam tadi akan memotong dengan sempurna pembuluh darah yang mengalirkan darah menuju ke syaraf-syaraf otak yang bertugas mendeteksi rasa sakit. Sehingga binatang tersebut tidak merasakan kesakitan. Kalau terlihat binatang tersebut kejang-kejang dan meronta ketika disembelih itu hakikatnya bukan karena rasa sakit, tetapi lebih karena reaksi dari otot-otot yang mengalami kontraksi dan relaksasi akibat berkurangnya darah secara drastis.
Penelitian di Jerman yang dilakukan oleh Prof Wilhelm Schulze dan Dr. Hazim di School of Veterinary Medicine, Hannover University menemukan bahwa cara menyembelih yang diajarkan Islam dengan pisau yang tajam ternyata jauh lebih baik dan lebih manusiawi dibanding dengan cara-cara lain, bahkan yang paling modern-pun, seperti cara bolt stunning (alat yang menembus tengkorak hingga otak) yang ternyata menyebabkan rasa sakit yang luar hebat pada binatang.
Penelitian tersebut menggunakan alat EEG (untuk mendeteksi gelombang otak) dan alat ECG (untuk mendeteksi detak jantung). 3 detik setelah penyembelihan tidak ada perubahan pada grafik EEG, ini menunjukkan bahwa tidak ada rasa sakit sama sekali ketika binatang tersebut disembelih, 3 detik kedua pada grafik EEG menunjukkan tidak sadar diri, ini karena darah yang keluar dari tubuh binatang tersebut sangat banyak. Setelah itu grafik EEG menunjukkan zero level, yaitu bahwa binatang tersebut tidak merasakan sakit ketika disembelih. Subhanallah.
Apa hubungannya dengan penyakit asam urat dan kwalitas daging? Lha, ketika disembelih ternyata jantung binatang masih berdetak, tubuh mengejang mengeluarkan darah secara maksimal, tapi otak sudah tidak sadar. Ini menyebabkan daging tidak tercampur dengan darah yang mengandung asam urat yang beracun.
Berbeda dengan sistem bolt stunning yang menghentikan detak jantung binatang ketika otak masih merasakan sakit yang luar biasa, ditambah dengan tidak kejangnya tubuhnya, sehingga darah masih tersumbat di dalam, dan ini mengakibatkan darah tercampur dengan racun-racun berbahaya.
Kemudian penyembelihan secara syar'I dilakukan pada leher saja, sehingga yang rusak hanya pada daerah leher, dan tidak merembet ke organ lain. Berbeda jika binatang yang mati dengan cara lain seperti terbentur atau terkena pukulan, yang menyebabkan salah satu organ tubuhnya rusak, sehingga pembuluh darah akan membeku dalam organ tersebut. Dan tentunya mengandung asam urat yang akan meracuni daging begitu cepat.
Kedua : Darah
Darah adalah cairan pekat yang mengalir dalam pembuluh-pembuluh arah dan urat-urat nadi dalam tubuh kita. Darah merupakan medium paling efektif untuk berkembang-biak kuman-kuman. Oleh karena itu darah menjadi alat efektif untuk menularkan penyakit. Tidak hanya itu, tetapi racun-racun berbahayapun dikeluarkan dari darah.
Darah juga banyak mengandung uric acid (asam urat) berkadar tinggi. Tingginya kadar asam urat di dalam darah dapat menyebabkan penyakit peradangan sendi kronis. Asam urat ini sangat berbahaya bagi tubuh, karena dia adalah sisa dari metabolisme tubuh yang tidak sempurna, sehingga terjadi penumpukan purine yang berasal dari makanan. Dalam tubuh manusia, 98% asam urat dikeluarkan lewat urine, sisanya 2% disimpan dan dipecah lewat sistem metabolisme tubuh. Dari sini kita mengetahui bahwa larangan memakan darah, menghindarkan kita dari penyakit – penyakit berbahaya, salah satunya penyakit asam urat.
Ketiga : Daging Babi
Babi adalah binatang yang tubuhnya dijadikan tempat paling subur bagi kembang-biak bermacam-macam parasit dan penyakit berbahaya. Tubuh babi memiliki mekanisme pemecahan asam urat yang berbeda dengan manusia. Pada babi, hanya 2 % saja yang dipecahkan, sedangkan yang 98% asam urat tertahan di tubuhnya. Adapun pada manusia 98% asam urat dikeluarkan lewat urine, sisanya 2% disimpan dan dipecah lewat sistem metabolisme tubuh. Sehingga bisa dikatakan bahwa kadar asam urat yang terdapat pada tubuh babi sangat tinggi. Diprediksi sesesorang yang makan daging babi akan terkena penyakit asam urat.
Babi juga dinyatakan sebagai binatang "Penyimpan Penyakit". Hasil penelitian di Cina dan Swedia, yang mayoritas penduduknya makan daging babi, bahwa daging babi merupakan penyebab utama kanker anus dan usus. Presentase penderita penyakit ini di negara-negara yang penduduknya memakan babi, meningkat secara drastis. Sedangkan di negara-negara Islam, persentasenya rendah, sekitar 1/100
Babi juga mengandung Taenia Solium (cacing pita ). Serangan cacing pita ini merata di daerah tertentu di Perancis, Jerman, Italia dan dataran Eropa. Larva cacing pita dalam tubuh dapat menyebabkan infeksi jaringan tubuh dan kelemahan syaraf. Cacing ini dapat menghisap saripati makanan penderitanya, sehingga badannya dalam kondisi sangat lemah dan kurus.
Yang paling mengerikan adalah jika larva cacing menempel pada jaringan otak, karena dapat menyebabkan epilepsi, dan penyakit otak lainnya. Salah satu buktinya pada tahun 2001, para dokter Amerika Serikat pernah mengeluarkan cacing yang berkembang di otak seorang perempuan, setelah ia mengonsumsi hamburger khas Meksiko yang berisi daging babi dan terkandung di dalamnya telur cacing pita, telur ini akhirnya menempel di dinding usus perempuan tersebut, kemudian terbawa peredaran darah sampai ke otak. Hal itu menyebabkan disfungsi yang sangat keras pada susunan otak di daerah yang mengelilingi cacing itu.
Cacing pita bisa berkembang di usus 12 jari dan dalam beberapa bulan akan menjadi dewasa. Cacing pita dapat berkembang-biak sampai 1.000 ekor dengan panjang antara 4-10 cm, terus hidup di tubuh manusia dan mengeluarkan telurnya melalui BAB (buang air besar).
Daging babi menyebabkan banyak penyakit berbahaya lainnya, seperti pengerasan pada urat nadi, naiknya tekanan darah, nyeri dada yang menyekam (angina pectoris), dan radang pada sendi-sendi.
Mudah-mudahan Allah melindungi kita dari makanan-makanan yang haram dan menghindarkan kita dari berbagai macam penyakit. Aamiin.
Oleh: Dr. Ahmad Zain An Najah, MA
(arrahmah.com/ ahmadzain.com)
http://arrahmah.com/read/ 2012/07/02/ 21360-makanan-haram-dan-pen yakit-asam-urat.html
Pada ayat di atas, Allah menyebutkan empat jenis makanan yang diharamkan bagi kaum muslimin untuk mengkomsumsinya. Dan setiap apa yang diharamkan oleh Allah pasti di dalamnya terdapat madharat bagi kehidupan manusia ini. Hal ini menunjukkan besarnya kasih sayang Allah kepada manusia. Dan ini tampak terlihat jelas, ketika ditemukannya penyakit- penyakit berbahaya yang terkandung dalam makanan-makanan haram, khususnya tiga jenis pertama makanan yang disebutkan di atas. Marilah kita lihat satu persatu- satu kandungan dari ketiga jenis makanan yang diharamkan oleh Allah tersebut.
Pertama : Bangkai
Bangkai adalah binatang yang mati dengan tidak melalui penyembelihan syar'I, seperti binatang yang mati karena tercekik, jatuh dari tempat yang tinggi, terkena benturan keras dan lain-lainnya, yang kesemuanya menyebabkan darah membeku di dalam tubuh dan menggumpal dalam urat-uratnya, sehingga dagingnya tercemar oleh asam urat yang beracun. Di samping itu, bangkai juga mengandung racun yang dikeluarkan dari tubuhnya, sehingga tubuhnya membusuk. Berbeda dengan binatang yang disembelih secara syar'I, maka setelah disebut nama Allah, hewan tadi dipotong urat nadi lehernya, sehingga seluruh darahnya ke luar, jadi hewan tersebut mati karena kehabisan darah, sehingga dagingnya segar dan tidak terkena zat-zat yang beracun.
Selain itu, Islam menganjurkan penyembelihan dengan pisau tajam. Ternyata dengan ketajaman pisau, binatang sembelihan bisa mati lebih cepat tanpa merasakan kesakitan yang berarti, ini mengakibatkan dagingnya menjadi lebih sehat. Karena pisau tajam tadi akan memotong dengan sempurna pembuluh darah yang mengalirkan darah menuju ke syaraf-syaraf otak yang bertugas mendeteksi rasa sakit. Sehingga binatang tersebut tidak merasakan kesakitan. Kalau terlihat binatang tersebut kejang-kejang dan meronta ketika disembelih itu hakikatnya bukan karena rasa sakit, tetapi lebih karena reaksi dari otot-otot yang mengalami kontraksi dan relaksasi akibat berkurangnya darah secara drastis.
Penelitian di Jerman yang dilakukan oleh Prof Wilhelm Schulze dan Dr. Hazim di School of Veterinary Medicine, Hannover University menemukan bahwa cara menyembelih yang diajarkan Islam dengan pisau yang tajam ternyata jauh lebih baik dan lebih manusiawi dibanding dengan cara-cara lain, bahkan yang paling modern-pun, seperti cara bolt stunning (alat yang menembus tengkorak hingga otak) yang ternyata menyebabkan rasa sakit yang luar hebat pada binatang.
Penelitian tersebut menggunakan alat EEG (untuk mendeteksi gelombang otak) dan alat ECG (untuk mendeteksi detak jantung). 3 detik setelah penyembelihan tidak ada perubahan pada grafik EEG, ini menunjukkan bahwa tidak ada rasa sakit sama sekali ketika binatang tersebut disembelih, 3 detik kedua pada grafik EEG menunjukkan tidak sadar diri, ini karena darah yang keluar dari tubuh binatang tersebut sangat banyak. Setelah itu grafik EEG menunjukkan zero level, yaitu bahwa binatang tersebut tidak merasakan sakit ketika disembelih. Subhanallah.
Apa hubungannya dengan penyakit asam urat dan kwalitas daging? Lha, ketika disembelih ternyata jantung binatang masih berdetak, tubuh mengejang mengeluarkan darah secara maksimal, tapi otak sudah tidak sadar. Ini menyebabkan daging tidak tercampur dengan darah yang mengandung asam urat yang beracun.
Berbeda dengan sistem bolt stunning yang menghentikan detak jantung binatang ketika otak masih merasakan sakit yang luar biasa, ditambah dengan tidak kejangnya tubuhnya, sehingga darah masih tersumbat di dalam, dan ini mengakibatkan darah tercampur dengan racun-racun berbahaya.
Kemudian penyembelihan secara syar'I dilakukan pada leher saja, sehingga yang rusak hanya pada daerah leher, dan tidak merembet ke organ lain. Berbeda jika binatang yang mati dengan cara lain seperti terbentur atau terkena pukulan, yang menyebabkan salah satu organ tubuhnya rusak, sehingga pembuluh darah akan membeku dalam organ tersebut. Dan tentunya mengandung asam urat yang akan meracuni daging begitu cepat.
Kedua : Darah
Darah adalah cairan pekat yang mengalir dalam pembuluh-pembuluh arah dan urat-urat nadi dalam tubuh kita. Darah merupakan medium paling efektif untuk berkembang-biak kuman-kuman. Oleh karena itu darah menjadi alat efektif untuk menularkan penyakit. Tidak hanya itu, tetapi racun-racun berbahayapun dikeluarkan dari darah.
Darah juga banyak mengandung uric acid (asam urat) berkadar tinggi. Tingginya kadar asam urat di dalam darah dapat menyebabkan penyakit peradangan sendi kronis. Asam urat ini sangat berbahaya bagi tubuh, karena dia adalah sisa dari metabolisme tubuh yang tidak sempurna, sehingga terjadi penumpukan purine yang berasal dari makanan. Dalam tubuh manusia, 98% asam urat dikeluarkan lewat urine, sisanya 2% disimpan dan dipecah lewat sistem metabolisme tubuh. Dari sini kita mengetahui bahwa larangan memakan darah, menghindarkan kita dari penyakit – penyakit berbahaya, salah satunya penyakit asam urat.
Ketiga : Daging Babi
Babi adalah binatang yang tubuhnya dijadikan tempat paling subur bagi kembang-biak bermacam-macam parasit dan penyakit berbahaya. Tubuh babi memiliki mekanisme pemecahan asam urat yang berbeda dengan manusia. Pada babi, hanya 2 % saja yang dipecahkan, sedangkan yang 98% asam urat tertahan di tubuhnya. Adapun pada manusia 98% asam urat dikeluarkan lewat urine, sisanya 2% disimpan dan dipecah lewat sistem metabolisme tubuh. Sehingga bisa dikatakan bahwa kadar asam urat yang terdapat pada tubuh babi sangat tinggi. Diprediksi sesesorang yang makan daging babi akan terkena penyakit asam urat.
Babi juga dinyatakan sebagai binatang "Penyimpan Penyakit". Hasil penelitian di Cina dan Swedia, yang mayoritas penduduknya makan daging babi, bahwa daging babi merupakan penyebab utama kanker anus dan usus. Presentase penderita penyakit ini di negara-negara yang penduduknya memakan babi, meningkat secara drastis. Sedangkan di negara-negara Islam, persentasenya rendah, sekitar 1/100
Babi juga mengandung Taenia Solium (cacing pita ). Serangan cacing pita ini merata di daerah tertentu di Perancis, Jerman, Italia dan dataran Eropa. Larva cacing pita dalam tubuh dapat menyebabkan infeksi jaringan tubuh dan kelemahan syaraf. Cacing ini dapat menghisap saripati makanan penderitanya, sehingga badannya dalam kondisi sangat lemah dan kurus.
Yang paling mengerikan adalah jika larva cacing menempel pada jaringan otak, karena dapat menyebabkan epilepsi, dan penyakit otak lainnya. Salah satu buktinya pada tahun 2001, para dokter Amerika Serikat pernah mengeluarkan cacing yang berkembang di otak seorang perempuan, setelah ia mengonsumsi hamburger khas Meksiko yang berisi daging babi dan terkandung di dalamnya telur cacing pita, telur ini akhirnya menempel di dinding usus perempuan tersebut, kemudian terbawa peredaran darah sampai ke otak. Hal itu menyebabkan disfungsi yang sangat keras pada susunan otak di daerah yang mengelilingi cacing itu.
Cacing pita bisa berkembang di usus 12 jari dan dalam beberapa bulan akan menjadi dewasa. Cacing pita dapat berkembang-biak sampai 1.000 ekor dengan panjang antara 4-10 cm, terus hidup di tubuh manusia dan mengeluarkan telurnya melalui BAB (buang air besar).
Daging babi menyebabkan banyak penyakit berbahaya lainnya, seperti pengerasan pada urat nadi, naiknya tekanan darah, nyeri dada yang menyekam (angina pectoris), dan radang pada sendi-sendi.
Mudah-mudahan Allah melindungi kita dari makanan-makanan yang haram dan menghindarkan kita dari berbagai macam penyakit. Aamiin.
Oleh: Dr. Ahmad Zain An Najah, MA
(arrahmah.com/
http://arrahmah.com/read/
Pokok pisang bertandan 5
Pokok pisang bertandan 5 - Kelantan - Sinar Harian:
KAMPUNG KUBANG BATANG (Tumpat) - Seorang warga emas di sini, terkejut apabila pokok pisang yang ditanam berdekatan rumah menantunya mengeluarkan lima tandan dan mempunyai lima jantung.
Warga emas berkenaan, Che Amat Che Mahmud, 70, berkata, dia menyedari kejadian pelik ini empat hari lalu ketika membersihkan kawasan pokok pisang itu.
Menurutnya, pada mulanya hanya tiga tandan kelihatan, tetapi selepas itu kelihatan dua dari tandan tersebut bercabang pula menjadikan lima kesemuanya.
“Pakcik tidak mengetahui spesies pokok pisang ini kerana benihnya dari Sabah, namun buah yang keluar itu seakan buah nangka.
“Pokok pisang ini dibawa pulang oleh menantu saya, Saupi dari Sabah. Kalau berdasarkan cakapnya, pokok pisang ini berasal dari Bugis,” katanya.
Menurutnya, pada mulanya dia tidak yakin pokok pisang ini boleh hidup subur kerana akarnya pendek seperti dipotong.
“Bagaimanapun selepas dijaga rapi, ia berbuah tetapi agak pelik kerana mengeluarkan lima tandan,” katanya.
Menurutnya, kejadian pelik itu menyebabkan pokok pisangnya sering menjadi tumpuan orang ramai untuk melihat kekuasaan Allah.
“Pakcik akan biarkan pokok pisang ini berbuah hingga masak, buahnya lebat di setiap tandang walaupun di tandan yang bercabang,” katanya.
Warga emas berkenaan, Che Amat Che Mahmud, 70, berkata, dia menyedari kejadian pelik ini empat hari lalu ketika membersihkan kawasan pokok pisang itu.
Menurutnya, pada mulanya hanya tiga tandan kelihatan, tetapi selepas itu kelihatan dua dari tandan tersebut bercabang pula menjadikan lima kesemuanya.
“Pakcik tidak mengetahui spesies pokok pisang ini kerana benihnya dari Sabah, namun buah yang keluar itu seakan buah nangka.
“Pokok pisang ini dibawa pulang oleh menantu saya, Saupi dari Sabah. Kalau berdasarkan cakapnya, pokok pisang ini berasal dari Bugis,” katanya.
Menurutnya, pada mulanya dia tidak yakin pokok pisang ini boleh hidup subur kerana akarnya pendek seperti dipotong.
“Bagaimanapun selepas dijaga rapi, ia berbuah tetapi agak pelik kerana mengeluarkan lima tandan,” katanya.
Menurutnya, kejadian pelik itu menyebabkan pokok pisangnya sering menjadi tumpuan orang ramai untuk melihat kekuasaan Allah.
“Pakcik akan biarkan pokok pisang ini berbuah hingga masak, buahnya lebat di setiap tandang walaupun di tandan yang bercabang,” katanya.
Subscribe to:
Posts (Atom)