)
Allah hendak menghinakan agama Syi’ah pada hari-hari belakangan ini dengan seburuk-buruk kehinaan. Jalan-jalan raya di Irak bergoncang, manusia berbondong-bondong keluar di jalanan untuk menuntut balas dendam. Orang utama dan wakil dari Imam Syi’ah tertinggi, al-Sistani[1], yang bernama Manaf al-Naji, kehilangan telephone genggamnya yang kemudian diketahui ternyata pesawat telephone tersebut berisi rekaman-rekaman video mesum miliknya bersama sejumlah siswi di Hauzah (semacam pesantren)[2], di mana para siswi tersebut sebagian besar telah bersuami.
Terbongkar sudah, bahwa orang fasik ini begitu piawai dalam mengabadikan “detik-detik dosa yang mendebarkan” bersama mereka yang mencapai lebih dari enam puluh rekaman. Hal ini tersebar dengan cepat di tengah masyarakat melalui sms dan bluethooth, begitu pula melalui internet dan youtube.
Belakangan terbukti di tengah masyarakat Irak, bahwa sangat sulit bagi al-Sistani untuk menyerahkan orang fasik ini (Manaf al-Naji) sebab ia memiliki rahasia keluarga al-Sistani. Menjadi jelas bahwa Manaf al-Naji termasuk orang yang suka bertukar-tukar isteri, di mana ia senantiasa bertukar isteri dengan Muhammad Ridha al-Sistani –putra dari Al-Sistani–. Mereka melakukan kebejadan moral ini dengan meyakini bahwa mereka bisa mempercepat keluarnya al-Mahdi yang ditunggu-tunggu, sebab ia tidak akan keluar kecuali setelah menyebarnya kerusakan.
Tidak heran, jika siswa dan siswi lembaga pendidikan mereka meyakini bahwa mereka harus menjadi penyebab segera keluarnya al-Mahdi dengan cara-cara mereka yang rusak dan menyimpang yang mengharuskan tersebarnya kerusakan di muka bumi dengan cara melakukan semua yang diharmkan, berupa perzinaan, minum-minuman keras dan homoseksual, serta saling menukar istri. Dan yang terakhir ini terbilang sebagai cara mereka yang paling menjijikkan berkat bujukan jiwa mereka yang sakit.
Tampaknya, siswa dan siswi dari Indonesia yang pergi untuk mendalami agama Syi’ah bisa saja ikut-ikutan memberikan andil yang signifikan untuk mempercepat keluarnya al-Mahdi al-Muntazhar. Maka kami sampaikan “selamat” kepada para wali mereka atas keikutsertaan mereka dalam perbuatan nista yang dianggap –oleh sebagian mereka—akan meninggikan “martabat” manusia ini!!!
Kami mengisyaratkan kepada masalah penting yang dibongkar belakangan ini oleh salah satu orang terdekat Manaf al-Naji yang kabur tersebut, bahwa Manaf yang dikenal sangat tergila-gila dalam mengabadikan petualangan seksualnya itu juga memiliki berbagai rekaman sebagian istri para wakil al-Sistani yang gemar bertukar-tukar istri, ditambah dengan rekaman video yang ia ambil saat melakukan perzinaan dengan istri Muhammad Ridho al-Sistani, putra tertua Ali al-Sistani sekaligus pimpinan urusan marja’iyahnya. Satu hal yang menyebabkan krisis besar dan hakekat terbesar dari krisis dan skandal memalukan yang menjadikan al-Sistani menggelontorkan milyaran dolar guna membungkam dan mengaburkan kasus ini.
Manaf al-Naji yang memiliki banyak rekaman video yang membuat malu al-Sistani dan keluarganya, bisa jadi tidak segan-segan untuk segera menyebarkan semua rekaman itu jika al-Sistani meninggalkannya atau ketika merasa putus asa. Terlebih lagi ia tidak akan rugi melebihi kerugiannya yang pertama yang menjadikan al-Sistani berada di antara dua palu kehinaan yang akan menghabisinya, serta di antara dua ancaman dengan hal memalukan terbesar yang membuat masyarakat merasa tertipu dengan kemuliaannya, akan memberontak dengan ganas kepadanya setelah rakyat merasa yakin bahwa mereka benar-benar tertipu oleh para lelaki bersorban yang telah merampas harta mereka dengan sebutan alkhumus (sepelima harta) dan merusak kehormatan mereka atas nama mut’ah.
Sekarang ini telah terbukti pada kebanayakan orang –segala puji bagi Allah- setelah peristiwa menjijikkan ini bahwa agama mereka sejatinya dibangun di atas seks, mut’ah dan perampasan harta. Allah telah menghinakan mereka dengan sehina-hinanya setelah mereka lancang menodai kehormatan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan menuduh ibunda kaum mu’minin, ‘Aisyah radhiyallahu ‘anhu, dengan perbuatan tidak senonoh secara dusta dan mengada-ada, maka Allah menghinakan kehormatan mereka dengan sebenar-benarnya. Bahkan, termasuk pembalasan Allah terhadap mereka demi membela ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha yang suci adalah dengan menghinakan syi’ah yang berkelanjutan hingga hari qiyamat, dengan nama mut’ah, sementara mereka tidak merasa.
Surat kabar al-Ayyam pada edisi 7747 hari Sabtu 26 Juni 2010 mengangkat sebuah laporan tentang kebejadan ini. Sumber tu menyebutkan bahwa beberapa alamat situs di Irak tengah melayangkan protes keras kepada rujukan utama syi’ah di Irak setelah tindakan amoral itu melanda Manaf al-Naji, wakil rujukan tertinggi syi’ah, Ali al-Sistani. Hal mana memicu amarah hebat di jalanan Irak. Alamat-alamat situs itu mengatakan bahwa al-Najih memanfaatkan situs agamisnya untuk menyesatkan, membuat miskin dan bodoh para korban untuk menjebak mereka dalam jaringan kotornya. Sumber itu menyebutkan bahwa al-Naji terbiasa melakukan perzinaan dengan wanita-wanita yang bersuami dan memiliki anak-anak. Di antaranya adalah penanggung jawab sekolah wanita milik al-Sistani, yang semakin menambah kericuhan keluarga besar di antara mereka sendiri, juga pembunuhan dan penyembelihan sebagian wanita bersuami yang kedapatan ikut bermain dengan al-Naji. Bahkan keluarga salah satu wanita yang gambar mesumnya diambil oleh al-Naji keluar untuk membunuhnya.
Sumber-sumber menyatakan bahwa orang-orang yang taklid kepada al-Sistani berkumpul di depan rumah Manaf al-Naji yang telah melarikan diri setelah peristiwa memalukan itu, mereka menuntutnya juga keluarga besar al-Naji untuk mengembalikan harta al-khumus dan zakat yang biasa mereka bayarkan kepadanya, jika tidak maka mereka akan membawa kasus tersebut ke pengadilan, juga kasus kantor al-Sistani!
Sumber menyebutkan bahwa utusan dari aparat Pemda setempat telah mendatangi kantor al-Sistani untuk meminta agar menyerahkan al-Naji ke meja hijau. Jika tidak, maka mereka akan melakukan tindakan-tindakan yang seharusnya.
Sumber menyatakan bahwa Syaikh Ahmad Al-Anshari, wakil Sayyid al-Sistani yang memiliki hubungan baik dengan kebanyakan pimpinan keluarga besar, telah melakukan peran untuk rekonsiliasi dan menutupi kebejadan yang dilakukan oleh sahabatnya dan semisalnya dalam kantor al-Sistani, yakni Sayyid al-Naji.
Pemilik apotik di provinsi al-Imarah mengatakan bahwa kasus memalukan tangan kanan al-Sistani membuat saya menemukan jawaban-jawaban atas banyak pertanyaan yang mengganggu pikiran saya selama ini tentang prilaku orang ini yang dulunya sangat saya sucikan dan muliakan. Manaf al-Naji setiap harinya membeli obat-obatan yang bisa menguatkan libidonya, ditambah dengan beberapa pil memabukkan. Ketika kami tanyakan hal itu, ia mengatakan bahwa obat-obatan itu akan diberikan kepada sebagian keluarga fakir yang tidak punya uang untuk membelinya. Tetapi setelah kejadian ini terungkaplah bahwa Manaf al-Naji termasuk yang suka melakukan perbuatan mesum dengan para wanita yang datang untuk belajar atau datang untuk menerima gaji bulanan bagi para fakir, dan kesempatan itulah ia campurkan zat adiktif (ramuan memabukkan) pada minuman sirup yang ia suguhkan pada mereka ketika berada di rumahnya untuk belajar.
Kita alihkan perhatian sebentar, bahwa al-Sistani sendiri merupakan anak hasil mut’ah, dan tentu saja musibahnya lebih besar, karena ia tidak mengetahui siapa bapaknya. Kisah hidupnya sudah popular. Berdasarkan biografinya yang tersebar dalam dunia maya bahwa ia dilahirkan di kota Mashad Iran, ibunya sangat sering melakukan mut’ah untuk mendekatkan diri kepada Allah berdasarkan akidah mereka yang menyimpang. Setelah melahirkan putranya, al-Sistani, ibunya kebingungan, dari siapakah benih hasil mut’ah itu ia nasabkan. Maka ia memutuskan untuk pergi ke Hauzah (semacam pesantren) di kota Qum yang disucikan untuk meminta fatwa. Maka mufti besar yang menjadi rujukan tama, Syayyid Husein al-Thabathabai memberikan fatwa untuk mengundi nama-nama pria yang telah melakukan mut’ah dengannya. Setelah diundi, keluarlah nama Sayyid Muhammad Bakir untuk menjadi ayah al-Sistani di hadapan manusia. Itu terjadi pada tahun 1930. Demikianlah seorang rujukan utama Syi’ah anak hasil undian. Seiring dengan pergantian waktu, ia menjadi referensi utama. Sekedar diketahui, seperti halnya al-Khomaeni, ia belum pernah sekalipun pergi melaksanakan haji. Sebagaimana ia juga tidak bisa berbahasa Arab, sehingga tidak dikenal rekaman suaranya –meski hanya sekali—yang menggunakan bahasa Arab atau membaca Al-Qur’an. Umumnya masyarakat syi’ah tidak memiliki rekaman darinya walau hanya satu yang berisi pelajaran atau nasehat. Sebaliknya, ia hanyalah sosok misterius yang tersembunyi dari penglihatan manusia sejak lama.
Sosok seperti ini yang mereka pilihkan bapak baginya melalui undian. Tidaklah mengherankan jika kemudian membolehkan seorang suami melakukan sodomi terhadap istrinya. Tidak pula mengherankan ketika ia berfatwa memperbolehkan mut’ah dengan pelayan (pembantu rumah tangga) dari Indonesia sekalipun tanpa restu keluargana. Fatwa-fatwa ini disebutkan dan tersebar dalam internet syi’ah, dan menjadi konsumsi masyarakat awam syi’ah di manapun berada.
Jika seperti ini keadaan ibu al-Sistani, maka bagaimana ia akan mengupayakan agar kaum wanita menjadi orang-orang suci? Apakah sosok seperti Manaf al-Naji yang gila untuk melakukan mut’ah dengan para wanita bersuami atau siswi-siswi di hauzah, akan menjadi permisalan dalam kemuliaan dan kesucian diri?
Sesungguhnya tindak asusila yang mengguncang hauzah adalah juga tindak asusila yang mengguncang vatikan, sekalipun berbeda dalam deteilnya, akan tetapi hati mereka saling menyerupai. Sekedar untuk diketahui bahwa sejumlah tokoh dan Syaikh sebagian kabilah menyatakan dengan terus terang kepindahan mereka kepada madzab sunni dan meninggalkan madzhab syi’ah setelah peristiwa keji yang dilakukan oleh Manaf al-Naji yang telah mengguncang jalanan Irak. Syekh Bani Malik mengatakan, “Kami adalah keluarga besar Arab tulen yang berpindah dari Jazirah Arabia ke Irak, dan ia adalah kabilah sunni yang murni, akan tetapi mengingat bersambungnya wilayah Irak Selatan dengan Iran, maka kabilah itu berubah menjadi syi’ah. Inilah kami telah memperbaiki kesalahan dan kembali kepada madzhab ahlus sunnah.
Kami, majalah Qiblati menawarkan bantuan besar kepada “anak undian” Sayyid al-Sistani, kami usulkan kepadanya untuk keluar dari skandal memalukan ini dengan cara keluar di hadapan manusia untuk menyampaikan kepada mereka bahwa ia telah bertemu al-Mahdi al-Muntazhar yang merasa berbahagia dengan mut’ah (zina) yang dilakukan oleh Manaf al-Naji dengan para wanita syi’ah, dan bahwa ia telah menjadikan kedudukan bagi setiap suami yang isteri mereka dicabuli oleh Manaf al-Naji, yakni dengan menjadikan mereka bersama al-Husein di surga. Maka siapa yang menginginkan untuk berkumpul dengan al-Husein di surga, silahkan menyerahkan isterinya untuk dinikmati oleh para “pemakai surban”.
Begitulah, gugurnya agama syi’ah secara cepat terkuak hakekatnya bagi mereka yang berakal. Adapun rang-orang yang akalnya tumpul yang ikut merasakan manfaat dari harta pemberian, maka bagi mereka agama syi’ah tidak jatuh, karena agama mereka adalah harta (khumus) dan seks (mut’ah).
Semoga Allah meridhaimu wahai ibunda ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, semoga Allah meridhai engkau, yang mana Allah membalas dendam kepada mereka untumu di dunia sebelum kelak di akherat. Maka Allah menjadikan kehormatan syi’ah terjerembab di setiap saat hingga hari qiyamat dengan apa yang mereka halalkan untuk diri mereka sendiri dengan nama mut’ah. Ini sebagai kemuliaan bagimu wahai ibunda kaum mu’minin. Cinta macam apakah dari Allah untukmu wahai wanita terpandai di jagad raya ini?!!!
Demi Allah sekiranya dunia seisinya berkumpul membalaskan dendam untukmu, tentu tidak sanggup menyamai balas dendam Allah. Sungguh, ini merupakan keadilan Allah dan timbangannya yang tidak akan salah dan keliru. Semoga Allah meridhaimu wahai ibunda ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha. (FZ).
Dikutip dari: Majalah Qiblati, Malang, Edisi 11, tahun V, Ramadhan 1431H, Agustus 2010.
فضيحة مناف الناجي ضربة قاصمة لمرجعية السيستاني
العوادي
06-26-2010, 08:27 PM
بعد التطورات التي حدثت في العراق والتي تزامنت مع نقض الوعود وجريان بحار الزيف والخداع من قبل السيساسيين الفائزين في انتخابات البرلمان العراقي اصبح العراقيون في حالة فقدان ثقة بوكلاء المرجع الديني الشيعي السيستاني وذلك لانهم روجوا وساندوا والتزموا مرشحي القائمتين الشيعيتين الكبيرتين المتمثلتين بدولة القانون والوطني العراقي , فأكيد كل ذلك يؤثر سلبا على العلاقات الثنائية الممتدة بين القواعد الشيعية الموالية للمرجع السيستاني ووكلاءه ومرجعيته وذلك لانسياقهم وراء مخططات مخابر ات دول اقليمية تريد استنزاف العراقيين وتجريدهم عن هويتهم الاصيلة .
فبعد سنين طوال من الثقة العمياء التي كانت رصيد تلك المرجعية والتي كانت تتمتع فيها على حساب كل الوطنيين والشرفاء وبعد تهميش الاصلاء وتحت مسميات الدين والمذهب والزعامة الدينية ومنهج التقية وغيرها من امور باتت هذه المرجعية منهكة القوى بعد ان صادرت كل رغبات الشارع العراقي واراءه وقتلت كل امنياته ووئدت كل احلامه وبمشيئة من الباري جل وعلا خرت هاوية الى الجحيم ملطخة بالعار الابدي الذي سيخلده التاريخ على مر العصور وسيكون لعنة ابد الابدبن .
حتى اصبحت الان الاساءة لها وعليها من كل عراقي وعلى كافة طبقات الشعب المحروم الذي ذُبح تحت سكاكين وكلاء ومعتمدي ورموز تلك المرجعية المتسلطة التي تحتوي على اكبر مؤسسة دينية تضم اشرس عصابة منظمة متلبسة بلباس الدين والقيادة الروحية للجماهير الشيعية الى ان وصل الامر الى سب وشتم كل من انتمى لهذه المؤسسة بمجرد اطفاء الكهرباء في اي مكان في البلد او سماع صوت انفجار حتى وان كان انفجار اطار سيارة فتبادر السن الناس وتأخذ مأخذها من انساب واحساب هؤلاء الرموز الذين تسببوا بظلم هذا الشعب المسكين .
وباتت الناس تنتظر وتترقب بغضب خطوات هؤلاء الرموز الدينيين الى ان سقط نجم لامع في سماء مرجعية السيستاني في الحضيض بين ايادي العاهرات وفي احد فنادق وبيوت مدينة العمارة وهو يمارس الافلام الخلاعية مع ساقطات سافلات وبأبشع الطرق والممارسات الحيوانية الا وهو وكيل عام المرجع الديني الاعلى السيد السيستاني (دامت عطاءاته ) سماحة السيد مناف الناجي (دام فسقه ) وكان ذلك تحت التصوير الفيديوي بواسطة نقال له تصوره جارته وهو يمارس الجنس مع العاهرات وتم كشف ذلك حسب ما ينقل اهالي العمارة عن طريق (رام تلفونه الخاص) بعد مسح التسجيل الفديوي وهو لا يعلم ان هناك برنامج خاص ممكن من خلاله اعادة كل ما اُدخل في الرام بعد ازالته فباع التلفون والرام فيه او اعطاه لشخص والارجح انه باعه على احد الاشخاص ومن خلال البرنامج المذكور تم استرجاع كل ما حُذف من الرام فقام الشخص المشتري بالاتصال بالوكيل العام واخبره بالامر فطار خوفا من الفضيحة واستعد على ان يشتري الرام الذي يحتوي على (60 مقطع فديوي) بــ (50000 الف دولار) وهو يعتقد بذلك يلقي القبض على الطرف الاخر بواسطة جلاوزة بدر او الدعوة وتتم تصفيته على اياديهم العفنة لكن مشيئة الباري اقتضت ان يكشف الله الباطل ويرفض المقابل الموت الاحمر الذي تدفن معه تلك الفضيحة الخطيرة التي ادت الى تشابك العشائر في ميسان بعد ان قتلوا بناتهم وبادروا بطلب رأس المجرم من عشيرته ومن مكتب المرجع السيستاني .
وهذا ما ظهر وما خُفي كان اعظم من قتل وشرب خمرولواط وزنا فهؤلاء اجرموا في نساء مدينة النجف وكربلاء وغيرها من محافظات وتحت مسميات الحوزات النسوية ونقاط تفتيش نسوية في الاضرحة الشيعية التي لعب لعبته الصافي والكربلائي وغيرهم بهن بتلك الاماكن فلهم سوابق قديمة مدفونة برمال اتى اليوم التي تتطاير ذراتها بعواصف غضب العراقيين المظلومين وهاهم الان في حيرة من امرهم وهم تحت مطرقة رجال العشائر وسندان المطالبة بكل الحقوق التي استلمها المجرم لارجاعها لاهلها والتي تحتوي على مليارات من تجار وغيرهم وبعد وصولها الى السيستاني وتسفيرها الى ايران ومن اراد التأكد عليه فقط ان يتعب نفسه ويتصل بأقاربه او اصدقائه او معارفه في محافظة ميسان ويستفسر عن اخر التطورات والاحداث هناك ويسئل عن المقاطع الخلاعية البهيمية التي تتلاقفها نقالات ورامات الصبيان هناك ولينظر الجميع الى هذه المرجعية وما تحتويه من رموز واشباه الرجال وليرتقب الجميع لاحداث كبيرة وخطيرة وشنيعة وكل ذلك تحت ارادة الحكم العدل جل وعلا .
المصدر: منتديات ياعراق
http://www.iairaq.com/vb/t21680.html
( nahimunkar.com)
[1] Ali Sistani adalah marja’ (rujukan) syi’ah terbesar hari ini setelah meninggalnya al-Khu’I tahun 1413H. Dia adalah orang Persia Iran yang bermukim di Negeri Arab, Najaf Irak. Asli Persia, tidak bisa berbahasa Arab. Dia terkenal dengan seruannya kepada Amerika untuk menjajah Irak, dan terkenal dengan fatwanya bahwa orang Syi’ah harus membuka jalan selebar-lebarnya untuk pasukan AS dalam menyerang dan memasuki Irak. Dia yang bertanggung jawab terhadap pembunuhan dan pembantaian Ahlus Sunnah di Irak yang dilakukan oleh milisi-milisi syi’ah yang loyal kepada Iran. Dia mendiamkan dan meridhai kitab-kitab syi’ah yang mengkafirkan Abu Bakar, Umar, Utsman, ‘Aisyah dan Hafshah dan memvonis mereka sebagai ahli neraka jahannam, lebih najis daripada anjing dan babi. Dia berfatwa: Tidak boleh memberi zakat kepada fakir miskin Ahlus Sunnah, tidak sah shalat orang syi’ah di masjid Ahlus Sunnah. Yang tidak beriman dengan imamah syi’ah kafir di dunia kekal di neraka jahannam. Shalat di masjid Ali lebih afdhal daripada shalat di Masjid Nabawi. Dia juga yang berfatwa dengan ratusan fatwa tentang seks yang memalukan setiap muslim, karena kotor dan jijiknya serta jauhnya dari Islam. (ah) http://wwww.youtube.com/watch?v=QOqGz4kzaQE.
[2] Hauzah, istilah untuk semacam perguruan agama, di Indonesia atau kalangan sunni dikenal dengan ma’had atau pesantren
SUMBER:
Skandal Seks Wakil Imam Tertinggi Syiah TERBONGKAR! � Al Qiyamah – Moslem Weblog