Rumah Nabi SAW di Madinah terletak di pojokan Masjid Nabawi, tepatnya di tempat yang sekarang dijadikan makam Nabi SAW. Sebagaimana biasanya, semua nabi itu dikuburkan tepat di mana nabi itu meninggal dunia, demikian pula Nabi Muhammad SAW.
Ukuran rumah Nabi Muhammad SAW dengan panjang tidak lebih dari 5 meter, lebar hanya 3 meter, dan tinggi atap sekitar 2.5 meter.
Hal utama yang menjadi patokan dalam menentukan luas rumah nabi adalah perkataan seorang sahabat Nabi Muhammad saw yang bernama Daud Bin Qais. Dalam kitab Shahih Adabul Mufrod karya Imam Bukhari disebutkan bahwa Daud Bin Qais berkata, "Saya melihat kamar Rasulullah saw, atapnya terbuat dari pelepah kurma yang terbalut dengan serabut. Saya perkirakan lebar rumah ini, kira kira 6 atau 7 hasta, saya mengukur luas rumah dari dalam 10 hasta, dan saya kira tingginya antara 7 dan 8. Saya berdiri di pintu Aisyah saya dapati kamar ini menghadap Maghribi (Marocco)".
Konversi 1 hasta adalah sekitar 0.45 m (id.wikipedia.org/wiki/Hasta). Jika anda masih ragu lagi, silahkan datang ke makam Nabi Muhammad SAW di madinah dan ukur berapa luas makam nabi di madinah, tepatnya di pojokan masjid nabawi, dan tempat yang sekarang dijadikan makam itulah yang dulunya dijadikan rumah oleh Nabi muhammad SAW.
Demikianlah Nabi Yang Agung itu ternyata hidup dalam kesederhanaan. Rumah beliau beralaskan tanah, dindingnya terbuat dari tanah liat, atapnya dari pelepah kurma dan di dalamnya hanya ada sedikit perabotan. Tak ada kasur dan bantal yang empuk, tak ada AC di musim panas maupun penghangat badan di kala musim dingin, tak ada sofa apalagi springbed.
Demikianlah Nabi Yang Agung itu ternyata hidup dalam kesederhanaan. Rumah beliau beralaskan tanah, dindingnya terbuat dari tanah liat, atapnya dari pelepah kurma dan di dalamnya hanya ada sedikit perabotan. Tak ada kasur dan bantal yang empuk, tak ada AC di musim panas maupun penghangat badan di kala musim dingin, tak ada sofa apalagi springbed.
Dalam sebuah hadits riwayat Bukhari Muslim disebutkan, "Bahwa suatu hari sayyidina Umar RA pernah menemui Nabi SAW. Saat itu beliau SAW sedang berbaring di atas tikar kasar yang terbuat dari pelepah kurma. Dengan berbantalkan kulit kasar yang berisi serabut ijuk kurma. Melihat keadaan Nabi SAW yang seperti itu Umar RA pun menangis. Kemudian Nabi SAW bertanya: Mengapa engkau menangis? Umar RA menjawab: "Bagaimana aku tidak menangis. Tikar ini membekas pada tubuhmu. Engkau adalah Rasulullah SAW, Utusan Allah SWT. kekayaanmu hanya seperti ini. Sedangkan Kisra dan raja lainnya hidup bergelimangkan kemewahan. Kemudian Nabi SAW menjawab, "Apakah engkau tidak rela jika kemewahan itu untuk mereka di dunia dan untuk kita di akhirat nanti?"
Agar kita lebih menangkap lokasi rumah Rasulullah SAW, berikut ini replika rumah Nabi, Masjid Nabawi, dan Madinah di tahun ke-8 Hijriyah.
Sumber: CahayaDakwah.com
Agar kita lebih menangkap lokasi rumah Rasulullah SAW, berikut ini replika rumah Nabi, Masjid Nabawi, dan Madinah di tahun ke-8 Hijriyah.
Sumber: CahayaDakwah.com