Pages

Tuesday, September 10, 2013

Budak Mati Di Malam Pertama Perkahwinan



September 10, 2013

YAMAN – Seorang budak perempuan berusia lapan tahun meninggal dunia selepas mengalami pendarahan dalaman pada malam pertamanya selepas berkahwin dengan seorang lelaki yang layak dipanggil bapa.

Lelaki itu berusia kira-kira 40 tahun dan perkahwinan mereka ditetapkan oleh keluarga.

Budak berkenaan yang hanya dikenali sebagai Rawan, meninggal dunia di kawasan pedalaman, Hardh, yang terletak bersempadan dengan Arab Saudi.

Susulan itu, aktivis menggesa supaya pengantin lelaki dan keluarga budak tersebut dibawa ke muka pengadilan.

Penahanan berkenaan juga dapat menghentikan amalan perkahwinan paksa melibatkan kanak-kanak dengan lelaki tua di kawasan itu.

Dalam pada itu, seorang blogger yang dikenali sebagai Angry Man, menyelar lelaki berkenaan dan mahu dia dikenakan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya.

“Bukan pengantin lelaki itu sahaja, malah semua pihak yang turut serta mengatur perkahwinan itu sepatutnya dihukum,’’ katanya.

Seorang lagi blogger, Omar pula mengecam keluarga Rawan kerana tidak mempunyai sifat kemanusiaan.

Amalan perkahwinan melibatkan kanak-kanak semakin meluas di Yaman.

Ia bukan sahaja mendapat tentangan daripada aktivis tempatan malah aktivis dari luar negara juga menentangnya dan mereka mahu kerajaan menguatkuasa peraturan menghalang perkahwinan tersebut.

Hampir separuh daripada wanita di Yaman berkahwin pada usia muda iaitu sebelum 15 tahun.

Pada September 2010, seorang budak berusia 12 tahun meninggal dunia selepas tiga hari bertarung nyawa untuk melahirkan anak.

Takjub pada Al-Qur'an, Wanita Jerman Ini Masuk Islam

Setelah masuk Islam, ia memiliki nama Aminah Amatullah. Aminah, berasal dari keluarga Protestan. Sebenarnya gadis yang tinggal di Hannover, Jerman, ini tidak merasa terlalu religius. Tetapi ia seperti menyadari ada yang salah dengan keyakinan yang dianut keluarga dan masyarakat umumnya. Dalam berdoa misalnya, Aminah tak mau berdoa kepada Yesus. Dan ia juga meyakini, berdoa bisa dilakukan di mana saja. Karenanya ia tidak merasa perlu datang ke gereja.

"Aku ketika berdoa ditujukan kepada Allah bukan Yesus. Aku juga tidak pernah ke gereja, karena itu tidak perlu," kenang Aminah seperti dikutip onislam.net, Selasa (18/6) lalu.

Memasuki usia 22 tahun, Aminah menikah dengan seorang Katholik. Dari pernikahannya, Aminah memiliki tiga anak. Ia mengajarkan kepada anak-anaknya tentang apa yang diyakininya, bahwa Allah dekat dengan mereka, Allah melindungi keluarganya.

Aminah begitu bahagia dengan keluarga kecilnya. Sayang, kebahagiaan itu perlahan sirna. Sekitar tahun 1998, Aminah memutuskan pindah ke Wernigerode, kota kecil di Timur Jerman. Di sana, ia berharap bisa menyelamatkan pernikahannya. Ia juga mulai kembali bekerja. Di tempatnya bekerja, Aminah bertemu seorang Muslim. Saat itu, Aminah tidak tahu banyak soal Islam dan Muslim. Hari demi hari berjalan, dan setelah berlalu setahun, Aminah mulai menerima perilaku Muslim dan itu membuatnya merasa lebih kuat. Meskipun, saat itu pernikahannya terancam bubar.

Aminah mulai tersentuh hidayah saat dirinya mengunjungi laman pribadi seorang pria Muslim yang dikenalnya melalui internet. Di sana ada link Al Qur’an dan asmaul husna.

Mulai membaca Al Qur’an, Aminah langsung takjub. Kekagumannya terhadap Al Qur’an menjadikan Aminah terus berusaha mendalami ajaran Islam. Saat berpindah ke Macedonia, beberapa pekan berikutnya, niat mendalami Islam itu terlaksana.

Hingga suatu hari... dorongan untuk menjadi Muslim tak terbendung.

"Satu malam, saya bermimpi menemukan kucing kesayangan anak-anak mati. Mimpi itu seolah mengingatkanku untuk segera mengambil keputusan, sebelum Allah Subhanahu wa Ta’ala kembali memanggilku," kenangnya.

Aminah sudah mantap untuk masuk Islam. Tetapi, ia merasa bingung karena sulit menemukan komunitas Muslim di Macedonia. Ia pun kembali ke Jerman. Di sana ia menyambangi Braunschweig, kota kecil di Barat Jerman. Setibanya, ia menyambangi masjid, untuk mengucapkan dua kalimat syahadat. Momen itu mendapat simpati umat Islam di daerah itu.

Selesai bersyahadat, Aminah berencana memberitahu keluarga dan kerabatnya. Ketika diberitahu, keluarganya sangat terkejut. Tidak ada lagi yang ingin berbicara padanya. Aminah merasa sedih dengan hal tersebut.

"Tapi aku tidak mungkin meninggalkan iman hanya karena keluarga dan teman-teman saya," kata dia.

Tak lama, Aminah mulai mengenakan jilbab. Gaya berbusana yang serba terbuka perlahan diganti dengan gaya santun dan sopan. Ketika memakai jilbab, Aminah merasakan kenikmatan yang tak bisa diungkap.

"Memang masyarakat Jerman belum sepenuhnya menerima jilbab. Tapi aku tidak menyesali putusan ini," kenangnya seperti dikutip Republika dari on Islam.

"Tidak menjadi Muslim yang sempurna, tapi aku bersyukur pada Allah atas anugerahnya ini. Semoga Allah memberikan balasan kepada mereka yang membantu saya kembali pada Islam," ucapnya. [IK/Rpb]
sumber

Nonton Youtube, Fotografer AS Masuk Islam


Hidayah bisa datang dengan cara yang tak terduga. Hidayah bisa datang melalui berbagai media. Salah satunya, melalui Youtube. Seperti dialami oleh perempuan warga Amerika Serikat (AS) ini.

Namanya Nicole Queen. Ia warga Dallas, AS. Perempuan yang berprofesi sebagai fotografer ini masuk Islam setelah menonton video Youtube. Awalnya, ia menonton tayangan Youtube tentang Islam setelah ditunjukkan oleh teman. Queen yang penasaran dengan Islam kemudian mencari dan menonton tayangan-tayangan Youtube lainnya mengenai Islam.

"Teman-teman saya menunjukkan tayangan kuliah di Youtube. Saya kemudian melihat dan mencari segala hal tentang Islam. Dan, saya justru menjadi ketagihan untuk terus menonton. Saya terus di depan komputer menontonnya hingga jam lima pagi," ujar Nicole Queen, seperti dilansir ROL, Jum’at (15/3).

Queen tak pernah menyangka, tayangan-tayangan Youtube itu membawanya mengenal hingga kemudian tertarik pada Islam.

Queen pun kemudian mengikrarkan dua kalimat syahadat setelah mantap dengan keyakinan barunya. Fotografer itu merengkuh hidayah, menjadi seorang muslimah.

Video Youtube apa yang ditonton Queen hingga membuatnya masuk Islam? Nantikan laporan berikutnya. Insya Allah.[IK/Rpb]

Dapat Hidayah, Model Terkenal Carley Watts Masuk Islam dan Berhijab

Carley WattsAllah memberikan hidayah kepada siapa yang dikehendaki-Nya, tanpa seorangpun bisa mencegahnya. Itulah yang dialami oleh seorang model terkenal, Carley Watts.

Bukan model biasa, Carley merupakan model seksi pakaian dalam wanita yang cukup terkenal di Inggris. Setelah mengetahui betapa Islam memuliakan perempuan, ia pun tersadar dan kembali kepada fitrahnya. Carley akhirnya masuk Islam dan menutup tubuh indahnya dengan hijab.

"Di dalam Islam, perempuan diperlakukan dengan hormat. Muslimah juga menghargai diri dan tubuh mereka," ujar Carley mantap.

Di Tunisia Kisah Hidayah Dimulai
Kisah hidayah Carley dimulai dari Tunisa. Suatu hari ia berlibur ke negeri yang kini dipimpin oleh Partai an Nahdlah itu. Saat jalan-jalan di pantai, tak sengaja Carley bertemu dengan seorang penjaga pantai bernama Muhammad Shalah.

"Aku memberanikan diri menanyakan namanya. Bahasa Inggrisnya tidak baik, kami pun berbicara dalam bahasa Prancis. Namun hanya sedikit bahasa Prancis yang saya ingat saat sekolah," ujar model berusia 24 tahun itu, seperti dikutip The Sun.

Carley pun kemudian mengenal agama Islam yang dianut oleh Shalah. Rupanya Shalih menjadi perantara Carley menemukan hidayah.

Wanita itu pun kemudian tertarik pada risalah yang dibawa Rasulullah. "Muhammad telah membuatku benar-benar melihat hidupku. Aku merasa tenang dan bahagia," terang Carley.

Dengan bantuan Shalah, Carley mempelajari agama Islam. Ia kemudian menemukan betapa Islam memuliakan wanita. Carley yang selama ini mengumbar keindahan tubuhnya pun merasakan penyesalan yang sangat. Makin mempelajari syariat Islam kepada para wanita, Carley makin membulatkan tekad untuk mengakhiri pekerjaannya.

Carley merasa selama ini hidupnya begitu liar. Apalagi gaya hidup pemuda-pemudi Inggris seperti minum alkohol dan pergi ke klub malam juga sangat dekat dengan kehidupannya.

"Aku tak ingin lagi hidup liar, tak mau lagi mempertontonkan auratku juga tak akan pergi lagi ke klub malam lagi," tuturnya.

Merengkuh hidayah, Carley pun sepenuh keyakinan mengucapkan syahadat. Ia masuk Islam dan menutup lembaran hitam sejarah hidupnya.

Ditentang Keluarga dan Fas
Keputusan Carley masuk Islam ternyata tidak mudah. Ia ditentang oleh keluarga dan fans-nya.

"Mereka tak dapat menerima aku masuk Islam dan mengenakan jilbab. Mereka menganggap aku telah mengakhiri hidupku dengan keputusan itu," ujarnya.

Kendati demikian, Carley tak goyah. Ia tetap memutuskan untuk menjadi muslimah. Ia pun bersyukur Shalah yang telah melamarnya selalu mendukungnya.

"Dia mencintaiku dan memintaku untuk menjadi istrinya. Kami sudah membulatkan itu (rencana pernikahan). Ia menerimaku apa adanya, ia tak pernah mencoba mengubahku," ujarnya.

Bertekad untuk Berhijab
Tidak hanya meninggalkan profesinya sebagai model, Carley juga meninggalkan Inggris. Ia memilih pindah ke Tunisia dan membangun keluarga bersama Shalah.

'Hijrah'nya ke Tunisia, di samping sebagai usaha seriusnya meninggalkan profesinya sebagai model, juga untuk mewujudkan tekadnya menutup aurat. Ia ingin berhijab dengan lebih baik setelah keislamannya, sembari bertaubat atas masa lalunya yang mengumbar keindahan tubuh di depan banyak mata. [AM/TS/Rol]