Penjagaan Dari Setan/Iblis
Iblis dan anak-anaknya yaitu : Zalnabur, Tzabar, A'war, Maswath,
Dasim dan tugas mereka dalam menyesatkan manusia, kemudian diterangkan pula macam-macam jin yang sebagian iman dan
sebagian jadi pengikut Iblis dan anak turunnya, begitu pula tempat
tinggal mereka ada yang di darat, di laut, di udara, di hutan-hutan,
di jurang-jurang, di gunung-gunung, di lembah-lembah, di kota,
di desa, di luar rumah, di dalam rumah, bahkan kemana kita pergi
selalu ada yang mengikuti kita. Malahan mereka juga bisa masuk
ke dalam badan kita, mengikuti aliran darah kita.
Dari sini dapat kita ketahui bahwa sebenarnya kita telah dikepung
oleh mereka dari segala arah agar kita terpengaruh, akhirnya jadi
orang sesat.
Pendahuluan
Untuk membentengi diri kita dari usaha Iblis tersebut, perlu kiranya
dalam kesempatan ini diterangkan lebih lanjut, tentang tekad Iblis
dan usaha-usahanya, sasaran mana yang dituju dan apa target yang
hendak dicapai dan tahapan-tahapannya, kemudian bagaimana kita menangkal semua tipu dayanya dan lain-lain.
Iblis bertekad memenuhi sumpahnya dan benar apa yang menjadi sangkaannya. Iblis telah mengerahkan segala potensi yang ada
melalui anak cucunya, melalui jin-jin kafir yang menjadi pengikutnya, manusia-manusia yang menjadi tentaranya ditunjang dengan
perkembangan sarana dan prasarana serta semua perlengkapan
yang memungkinkannya, dengan tekad memenuhi sumpahnya
di hadapan Alloh Azza wa Jalla dengan keyakinan usahanya
pasti berhasil memperdayakan manusia, maka pasti banyak yang
masuk perangkapnya menjadi orang-orang fasiq, dholim, munafik
dan kafir. Alloh berfirman :
Dan sungguh Iblis membenarkan sangkaan terhadap mereka, mereka mengikuti kepadanya kecuali segolongan orang-orang mu`min.
Dan tidak kamu dapati kebanyakan mereka menjadi orang-orang
yang bersyukur.
Berkata Iblis : wahai Tuhan, berilah aku tempo (untuk menyesatkan manusia) sampai dengan hari kamat. Alloh berfirman : engkau Iblis,
termasuk orang yang diberi tempo. Iblis berkata : sebab Engkau
telah menyesatkan aku, maka niscaya aku akan duduk untuk
mereka di jalanmu yang lurus, kemudian sungguh aku akan
datang kepada mereka dari hadapan mereka, dari belakang
mereka, dari kanan mereka dan kiri mereka dan tidak Kamu
dapati kebanyakan dari mereka orang-orang yang bersyukur.?
Dan sesungguhnya aku akan menyesatkan mereka dan memberi angan-angan kepada mereka.
Berkata Iblis: Wahai Tuhanku, sebab Engkau telah menyesatkan aku, niscaya aku akan menghiasi (amal) bagi mereka dan niscaya akan kusesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hambamu
dari mereka yang murni.
Iblis mempunyai kesempatan menyesatkan manusia sangat lama,
yaitu sampai datangnya hari kamat, berarti dihitung dari zaman
Nabi Adam sampai sekarang, dia sudah mempunyai berjuta-juta pengalaman dalam hal menyesatkan manusia, dia sangat
profesional lebih-lebih kalau kita memahami ayat-ayat diatas
maka kita mengetahui bahwa cara Iblis menjerumuskan
manusia ke lembah kesesatan itu dengan cara antara lain :
1. Semua jalan Alloh diduduki Iblis.
2. Iblis datang dari segala arah, dari muka, dari belakang,
dari kiri dan kanan.
3. Iblis menghiasi amalan-amalan yang jelek supaya kelihatan
baik, amalan-amalan yang jahat kelihatan biasa saja, amalan
yang keji kelihatan memuaskan, menyenangkan, lezat, nikmat,
sehingga banyak orang yang terpikat.
4. Iblis memberi angan-angan yang muluk-muluk atau
harapan-harapan yang menyenangkan padahal kosong
belaka.
5. Iblis menyesatkan melalui tempat-tempat vital dengan
taktik strategi yang hebat berdasarkan banyak
pengalamannya.
Kedudukan Hati bagi Anggota Badan dan Masuknya
Iblis ke Dalamnya
Hati secara fisik adalah organ tubuh yang bentuknya
seperti buah nanas, organ tubuh yang paling penting
untuk menggerakkan
darah mengalir ke seluruh tubuh.
Hati ialah organ tubuh yang berbentuk bulat nanas yang
bertempat di dada sebelah kiri, ia merupakan anggota
badan terpenting yang menggerakkan darah .
Qolbu dalam pengertian hati itu telah dikenal dan berlaku
juga untuk akal dan jamanya quluubun.
Ahli syair menyatakan :
Hati tiada lain hanyalah segumpal daging yang berbolak
balik, dia selalu mempunyai rasa senang dan amarah.
Adapun secara rohani, hati bagi anggota badan ibarat raja
yang mengatur bala tentara, semua bersumber pada
perintahnya, ia mendayagunakan anggota badan
menurut yang dikehendakinya, semua tunduk di bawah
kekuasaannya. Dari padanya diperoleh kebaikan,
keteguhan dan lain-lain yang baik. Tetapi dari padanya
pula diperoleh kejahatan-kejahatan,
penyimpangan-penyimpangan dan semua yang
jelek-jelek yang membawa kerusakan.
Bersabda Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam :
ketahuilah sesungguhnya di dalam tubuh itu ada
segumpal daging, jika baik maka baiklah seluruh
tubuh, jika rusak maka rusaklah seluruh tubuh,
ketahuilah dia itu adalah hati.
Karena hati menjadi ukuran baik buruknya seseorang,
maka sasaran Iblis dalam menyesatkan manusia
adalah menyerang hatinya lebih dulu dengan
bermacam-macam fitnah.
Hudzaifah berkata : aku mendengar Rosululloh
Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda : diperlihatkan
fitnah-fitnah ke dalam hati seperti (menganyam)
tikar, sehelai-sehelai. Maka hati mana yang dicampuri
fitnah, dititik di dalamnya satu titik yang hitam dan hati
mana yang mengingkari fitnah, maka dititik di dalamnya
satu titik putih, sehingga fitnah menjadi ada pada dua hati
yaitu ada hat
i yang putih seperti batu marmer, maka fitnah itu tidak
membahayakan kepadanya selama ada langit dan bumi,
dan hati yang lain hitam kelabu seperti kendi yang
dibalik tidak mengenal yang baik dan tidak mengingkari
yang mungkar kecuali apa-apa yang dicampur dari hawa
nafsunya.
Kerusakan/fitnah yang dihadirkan (oleh Iblis/jin/syetan manusia)
ke dalam hati seseorang itu, seperti orang menganyam tikar
sehelai-sehelai terus-menerus sedikit demi sedikit tapi
datang terus.
Dalam menerima fitnah hati dibagi dua :
1. Hati yang kalau didatangi fitnah dia menerimanya,
menyedotnya seperti bunga karang menyedot air,
lama-lama basah semua, begitu pula hati ketika
menerima fitnah dititik hitam, kalau menerima
terus hati itu hitam keseluruhannya, akhirnya hati
tersebut tidak bisa membedakan mana yang ma’ruf
dan mana yang mungkar.
2. Hati yang walaupun didatangi fitnah berkali-kali
hati tetap menolaknya, inilah hati yang putih seperti
batu marmer, putih bersih, di dalamnya ada lampu
yang meneranginya, maka semakin banyak menolak
fitnah semakin terang benderang cahaya lampunya,
sehingga semua fitnah tidak membahayakannya.
Adapun fitnah yang masuk ke dalam hati antara lain
ialah :
ialah keinginan-keinginan yang tidak bisa dikendalikan,
seperti keinginan seorang untuk mendapatkan lawan
jenisnya, sehingga timbul pelanggaran-pelanggaran
sampai kepada pelanggaran had/zina.
fitnah kerancuan, serupa-serupa, tidak jelas apakah itu
halal atau haram, syirik atau tidak, haq atau batal, semua
rancu sehingga akhirnya yang haram dianggap halal, yan
g syirik dianggap tauhid, yang batal dianggap haq dan lain-lain.
fitnah kesesatan bagi kita sudah jelas.
Alloh berfirman :
Tidak ada sesudah haq kecuali sesat.
Ternyata kesesatan itu dimasukkan di dalam hati sedikit
demi sedikit tanpa terasa, untuk itu kita harus teliti dan
hati-hati.
fitnah pelanggaran-pelanggaran, kemaksiatan-kemaksiatan
dan bid’ah-bid’ah yang bisa membawa kepada syirik
dan kufur.
fitnah aniaya dan kebodohan. Hati jadi kejam, jahat,
suka menganiaya karena kebodohan hati membabi buta.
Dari kenyataan diatas wajib bagi kita selalu meneliti
hati sendiri, mengenal keadaannya, menasehatinya
terus-menerus, bahwa jika hati itu baik maka berbahagialah
nanti di akhirat. Kalau hati rusak, maka celakalah nanti
di hari kiamat. Dan ketahuilah setiap bertambah iman
di dalam hati dan kuat ketaqwaannya maka bertambah
cahaya yang meneranginya, sehingga bisa membedakan
antara haq dan batal, hidayah dan kesesatan. Abu Said
Alhudriyi meriwayatkan :
Sesungguhnya Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam
bersabda: hati itu ada empat macam :
1) Hati yang bersih, di dalamnya ada seperti lampu
yang menerangi,
2) Hati yang tertutup yang diikat dengan tutupnya,
3) Hati yang dibalik,
4) Hati yang dilapisi.
Adapun hati yang bersih adalah hati seorang mu`min
di dalamnya ada cahaya lampu yang menerangi. Hati
yang tertutup adalah hati orang kafir. Hati yang dibalik
adalah hati orang munafik, dia mengerti yang haq,
kemudian dia mengingkarinya. Hati yang dilapisi
adalah hati yang di dalamnya ada iman dan nifaq,
maka perumpamaan iman dalam hati adalah seperti
tanaman sayuran yang tumbuh dan berkembang oleh
karena air yang bersih, dan perumpamaan nifaq di dalam
hati adalah seperti sebuah luka yang melebar oleh karena
air nanah yang bercampur dengan darah, maka mana dua
perkembangan (dua unsur) yang mengalahkan yang lain,
maka dialah yang menang atas yang lain.
Dari keterangan diatas semakin jelas bagi kita, sesungguhnya
tempat berputarnya amalan-amalan adalah bertumpu pada hati.
Anggota badan kita bisa melakukan suatu perbuatan tidak
ada lain kecuali karena digerakkan oleh hati, diperintah oleh
hati. Jadi hati itulah sumber segala gerak-gerik, tingkah laku,
ucapan dan perbuatan.
Maka kewajiban bagi kita untuk selalu meneliti hati kita,
mengenal keadaannya, menasehatinya, memberi pengertian
bahwa baiknya hati itu menentukan kebahagiaan kita
di akhirat nanti dan rusaknya hati kita itu membawa
bencana yang tak berkesudahan di akhirat nanti.
Ketahuilah sesungguhnya hati itu bisa diibaratkan seperti
sebuah benteng yang memiliki dinding tembok, di dalam
tembok itu ada pintu dan jendela. Adapun yang bertempa
t tinggal di dalamnya adalah akal. Malaikat berbolak-balik
datang ke dalam benteng, di dekat benteng ada sebuah
kandang, di dalamnya ada hawa nafsu dan syetan. Terjadilah
perselisihan tanpa bisa dicegah, pertempuran antara
penghuni benteng dengan penghuni kandang berkobar,
syetan-syetan tidak henti-hentinya mengelilingi benteng
mencari kelengahan penjaga (akal) dan mencari celah-celah
yang dia bisa masuk ke dalamnya, maka dari itu sudah
semestinya bagi seorang penjaga harus mengetahui semua
pintu-pintu benteng yang diserahkan kepadanya untuk
dijaga. Begitu pula harus mengetahui jendela-jendela
benteng jangan sampai penja
ga lengah walaupun sekejap mata, karena musuh tidak akan
tinggal diam. Ada seorang bertanya kepada Hasan
Al Basri (perowi Hadits) , Apakah Iblis tidur ? Jawabnya,
Jika Iblis tidur, maka pasti kami menemui ketenangan.
Benteng ini terang benderang dengan dzikir, mencorong
dengan iman, di dalamnya ada cermin yang mengkilap yang
dengannya bisa diketahui apa saja dan siapa saja yang lewat
di sekeliling benteng, maka pertama kali yang dilakukan
syetan adalah membuat asap yang tebal dalam kandang agar
tembok benteng itu hitam, cerminnya kotor, tidak bisa untuk
melihat apa saja dan siapa saja yang lewat di sekeliling benteng.
Musuhpun datang masuk ke dalam benteng tetapi kadang-kadang penjaganya datang, maka musuhpun pergi keluar dari benteng.
Tetapi kadang-kadang penjaga lengah musuh bisa masuk merusak
benteng, melukai penjaga, membelenggunya, menahannya dan memperbudaknya. Kemudian musuh bertempat tinggal dalam
benteng memasang jebakan-jebakan yang cocok dengan hawa
nafsunya akhirnya jadilah dia seperti seorang yang mahir melakukan kejahatan-kejahatan. Dan sekuat-kuatnya belenggu yang digunakan membelenggu penjaga adalah kebodohan, dan yang cukupan kuatnya
adalah hawa nafsu, dan yang selemah-lemahnya adalah kelalaian.
Tetapi selama baju besi iman masih ada pada orang mu`min, panah
musuh tidak akan mengenainya dalam pertempuran.
Amas pernah bercerita : telah menceritakan kepadaku orang yang
berbicara dengan jin, mereka (jin) berkata, Yang paling berat bagi
kami adalah (menggoda) orang yang mengikuti sunnah, dan yang
paling mudah kami permainkan adalah orang yang mengikuti hawa
nafsu.
Ketahuilah sesungguhnya syetan itu tidak masuk kecuali ke dalam
hati yang kosong dari dzikir, taqwa, mukhlis dan yakin, maka dia memasukkan gangguannya lantas dia bertempat di dalamnya.
Celakanya lagi kalau hati yang ditempatinya itu berisi hawa nafsu
dan syahwat dimana kedua-duanya adalah kesenangan syetan,
maka sulit untuk bisa menolaknya.
-----------------
Tingkat-tingkat penyesatan oleh iblis
Iblis/syetan selalu mengikuti jejak manusia dan dia tidak merasa
puas kecuali kalau telah berhasil menyesatkan, merusak dan mengumpulkannya dalam golongannya, sehingga sama menjadi
makhluk yang merugi.
Tingkat pertama (1).
Pertama kali yang dikehendaki Iblis dari hamba Alloh adalah
bagaimana supaya seseorang itu kafir, musyik dan memusuhi
Alloh dan Rosulnya. Jika Iblis berhasil maka seseorang tersebut
dijadikan tentaranya, laskarnya dan pembantunya dalam
menyesatkan manusia.
Tingkat kedua (2).
Usaha Iblis yang kedua adalah bagaimana seseorang itu melakukan
bid’ah, bid’ah itu lebih disenangi oleh Iblis daripada perbuatan fasiq
dan maksiat karena bahayanya langsung pada agama, ibadah,
karena tidak ada tuntunan dari Alloh Rosul.
Jauhilah perkara baru (dalam urusan ibadah), karena tiap-tiap
perkara baru (dalam ibadah) itu bid’ah dan tiap-tiap bid’ah itu
sesat dan tiap-tiap sesat itu di dalam neraka.
Bid’ah itu menyalahi dakwah (ajakannya) Nabi, melakukan bid’ah
berarti mengajak menyalahi yang dibawa oleh Rosululloh Sholallohu
Alaihi Wasallam, maka bid’ah itu termasuk pintu kekufuran
dan pintu kesyirikan.
Tingkat ketiga (3).
Jika Iblis gagal menjadikan seseorang menjadi kafir atau musyrik
atau ahli bid’ah maka diarahkanlah supaya seseorang itu melakukan
dosa-dosa besar. Iblis berusaha sekuat tenaga supaya seseorang
yang teguh memegang sunnah itu melakukan dosa besar, kemudian
dia menyiarkannya ke hadapan orang banyak supaya orang lain lari
darinya, dan Iblis juga mempengaruhi supaya pembantu-pembantunya
yang terdiri dari manusia ikut menyiarkannya, sehingga akhirnya
orang yang melakukan dosa besar itu merasa malu, putus asa,
mundur, kemudian mbledong akhirnya murtad dan menjadi pengikut
setianya Iblis. Naudzu billahi mindzalik.
Sesungguhnya orang-orang yang senang tersiarnya kejelekan
di kalangan orang-orang iman, maka bagi mereka adzab yang
pedih di dunia dan akhirat.
Dimasukkanlah berhala-berhala itu ke neraka Jahim, begitu
pula mereka yang sesat dan semua tentara-tentara Iblis.
Tingkat keempat (4).
Jika Iblis juga tidak mampu dalam mempengaruhi seseorang
melakukan dosa besar maka diarahkanlah untuk melakukan
dosa kecil karena dengan melakukan dosa-dosa kecil itu
diharapkan oleh Iblis supaya seseorang itu rusak.
Jauhilah dosa-dosa kecil karena perumpamaan dosa-dosa
kecil itu seperti segolongan orang yang turun ke dalam jurang,
maka datang ini dengan sepotong kayu dan ini juga datang
dengan sepotong kayu sehingga mereka membawa kayu-kayu
yang dengannya mereka mematangkan roti mereka, dan
sesungguhnya dosa-dosa kecil itu ketika diambil dengan
pemiliknya maka ia merusaknya.
Dari Anas berkata : sesungguhnya kalian melakukan
amalan-amalan yang lebih kecil daripada rambut dalam
pandanganmu, tetapi sesungguhnya kami memandang pada
zaman Nabi Sholallohu Alaihi Wasallam sebagai
penghancur amalan.
Tingkat kelima (5).
Jika Iblis gagal mempengaruhi seseorang dengan melakukan
dosa-dosa kecil, maka dia mengarahkan seseorang untuk
melakukan kesibukan-kesibukan yang tidak mengandung
dosa dan tidak mengandung pahala, tapi bisa menyita
waktu untuk ibadah seperti begadang sampai larut malam,
ngobrol-ngobrol yang tidak bermanfaat, memperbanyak
makan minum di luar kebutuhan, memperbanyak
menganggurkan diri, memperbanyak tidur dan lain-lain.
Padahal seorang mu`min itu mestinya harus meninggalkan
apa-apa yang tidak bermanfaat.
Sebaik-baiknya islam seseorang adalah meninggalkan
apa-apa yang tidak perlu (manfaat) padanya.
Tingkat keenam (6).
Kalau Iblis gagal mempengaruhi seseorang dengan
pekerjaan-pekerjaan yang muspro maka dia mengarahkan
seseorang untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang
dianggap utama, baik, banyak manfaatnya. Dan mengajak
orang lain mengerjakannya seperti dia. Terdiri dari pekerjaan
-pekerjaan yang manghasilkan, usaha-usaha yang menguntungkan,
kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagai banyak orang dan lain
sebagainya. Dimana semua membutuhkan, waktu, kesempatan,
tenaga, pikiran, ketekunan yang tidak terbatas, sehingga Iblis
memasukkan perangkapnya melalui kegiatan-kegiatan tersebut
atau oleh Iblis seseorang diarahkan untuk memperbanyak berbuat
kebaikan kepada sesama, memperbanyak amalan-amalan sunnah
dan lain-lain, yang semuanya itu hanya merupakan perangkap-
perangkap syetan agar seseorang bisa lengah, kemudian di
tumbuhkan rasa pol sendiri. Ujub terhadap dirinya, meremehkan
orang lain, dimasukkan angan-angan yang bermacam-macam
yang akan membawa kemajuan, tetapi pada saat seseorang
telah masuk dalam giringannya, disambarlah oleh Iblis dengan
cepat sehingga seseorang telah terperangkap dalam jebakannya
dan Iblis mendapat kemenangan dalam menyesatkannya.
Dan kalau dengan cara-cara ini juga tidak berhasil maka Iblis
menguasakan kepada tentara-tentaranya yang terdiri dari jin dan
manusia untuk melakukan bermacam-macam perbuatan yang
menyakitkan, seperti orang yang teguh imannya tersebut dianggap
kafir, sesat dan menyesatkan. Diintimidasi akan dianiaya, dirusak
tempat tinggalnya, dihancurkan tempat ibadahnya dengan tujuan
untuk menghentikan semua kegiatan yang hak dan benar supaya
hati orang yang teguh imannya merasa bingung dan hanya disibukkan
untuk menghadapi rintangan-rintangan tersebut, atau agar supaya
orang lain merasa takut untuk mengikuti barang yang haq dan benar
atau untuk membendung berkembangnya barang yang haq dan
benar itu.
-------------------------- -
Iblis/Syetan Memperlihatkan Dirinya kepada Nabi-nabi
Iblis memperlihatkan dirinya kepada Nabi Nuh alaihis salaam.
Ibnul Jauzi telah meriwayatkan dari Abdulloh bin Umar dia
berkata : ketika Nabi Nuh naik perahu, beliau melihat seorang
tua yang tidak dikenalnya, maka berkata Nabi Nuh, Apa yang menyebabkan kamu masuk ? Lalu Iblis berkata, Aku masuk
untuk memusibahi sahabat-sahabatmu, maka jadilah hati mereka
bersamaku dan badan mereka bersamamu. Nabi Nuh berkata
kepadanya, Keluarlah kamu, hai musuhnya Alloh ! Maka berkata
Iblis, Ada lima hal yang aku merusak dengannya terhadap manusia,
dan aku akan menceritakan kepadamu tiga hal, dan aku tidak akan menceritakan kepadamu dua hal. Maka Alloh memberi wahyu
kepada Nabi Nuh , Sesungguhnya kamu tidak butuh yang tiga hal, perintahkanlah Iblis menceritakan yang dua hal. Maka berkata Iblis,
Aku merusak manusia dengan dengki dan tamak, karena dengki aku dilaknat, dan aku dijadikan syetan yang terkutuk, dan karena tamak
surga diberikan kepada Adam semuanya, aku dapatkan hajatku tetapi
aku diusir dari surga. (Talbisu Iblis hal 24)
Iblis memperlihatkan diri kepada Nabi Musa ?alaihis salaam.
Abu Bakar Al Qurosyi meriwayatkan dengan isnadnya sampai kepada
Ibnu Umar, dia berkata : Iblis menemui Nabi Musa, lantas berkata,
Wahai Musa, engkau telah dipilih oleh Alloh dengan membawa
risalahNya dan Alloh telah berbicara denganmu sungguh-sungguh,
dan aku termasuk makhluk Alloh yang berdosa, aku ingin bertobat,
maka tolonglah aku di sisi Tuhanmu Azza wa Jalla supaya Alloh
menerima tobatku!?Maka Nabi Musa berdo’a kepada Alloh, maka dikatakan, Engkau telah menyelesaikan keperluanmu. Maka Nabi
Musa menemui Iblis lantas berkata, Kamu diperintah supaya sujud ke kuburan Nabi Adam dan Alloh menerima tobatmu. Maka Iblis
sombong dan marah. Dia berkata, Aku tidak mau sujud ketika
dia hidup, apakah aku akan sujud kepadanya setelah ia mati ?
Berkata Iblis, Wahai Musa, karena engkau telah menolongku
maka engkau punya hak, maka ingatlah kepadaku dalam tiga hal
l dan aku tidak merusak dalam tiga hal :
1. Ingatlah ketika engkau marah, sesungguhnya bisikanku itu ada
dalam hatimu, dan mataku dalam dua matamu, dan aku mengalir
darimu dalam tempat mengalirnya darah.
2. Ingatlah kepadaku ketika engkau campuh perang karena aku
akan datang kepada anak Adam ketika berdesak-desak dalam
perang, aku mengingatkan kepada manusia tentang anaknya,
istrinya, dan keluarganya hingga dia berpaling (lari dari perang).
3. Janganlah kamu menemani duduk wanita yang bukan
mahromnya, karena sesungguhnya aku adalah utusannya
kepadamu dan utusanmu kepadanya.?(Aakaamul Marjan 207)
Dengan adanya kisah ini, maka kita harus mengerti jika kita
marah, ingatlah bahwa marah itu pengaruh/gangguan
Iblis/syetan.
Dalam sabilillah, kemudian kita selalu ingat keluarga,
itu juga pengaruh/gangguan Iblis/syetan.
Kalau kita nyepi dengan wanita yang bukan mahromnya,
maka Iblis/syetan mendorong membesarkan setrum
berbuat pelanggaran.
Al Qurosyi telah meriwayatkan dari Abdurrohman bin Ziad,
dia berkata : ketika Nabi Musa duduk dalam sebagian
majelisnya, tiba-tiba datang Iblis memakai burnus (baju
luar yang metutup kepala). Setelah dekat dengan Nabi
Musa dia melepas burnusnya, kemudian meletakkannya
dan berkata kepadanya, Salam sejahtera buatmu, wahai
Musa. Maka Nabi Musa menjawab, Salam sejahtera
buatmu, siapakah engkau ?Dia berkata, Saya Iblis. Nabi
Musa berkata, Mudah-mudahan Alloh tidak menghidupkanmu,
kenapa kamu datang ? Iblis berkata, Aku datang karena
kedudukanmu di sisi Alloh dan tempatmu di sisiNya.Berkata
Nabi Musa, Apa yang aku lihat sesuatu ada padamu ?
Berkata Iblis, Aku menyambar hati hamba-hamba Alloh.
Berkata Nabi Musa, Apa perbuatan manusia, yang
dengannya engkau menguasi kepadanya. Iblis mejawab,
Jika seseorang ujub kepada dirinya, banyak amalnya dan
lupa dosa-dosanya. Dan aku menakut-nakuti (memperingatkanmu)
tiga hal :
1. Jangan kamu nyepi dengan seorang perempuan yang tidak
halal bagimu, karena sesungguhnya tidak nyepi seorang laki-laki
dengan seorang perempuan yang tidak halal baginya kecuali aku menemaninya selain teman-temanku sehingga aku merusaknya.
2. Jangan kamu berjanji suatu janji kecuali engkau memenuhinya,
karena sesungguhnya tidak berjanji seseorang dengan suatu janji kecuali aku menutupi antara dia dengan memenuhi janjinya.
3. Jangan sekali-kali kamu shodaqoh kecuali kamu harus
meneruskannya, karena sesungguhnya tidak mengeluarkan
seseorang akan shodaqoh lantas dia tidak meneruskannya
kecuali aku menemaninya selain teman-temanku sehingga
aku menutupi antara dia dengan mengeluarkan shodaqohnya.
Kemudian dia pergi sambil berkata, Oh alangkah celakanya!
Berkata begitu tiga kali. Musa telah mengerti apa-apa yang
dia akan memberi peringatan supaya hati-hati dengannya anak
cucu Adam. (Talbisu Iblis 3)
Iblis/syetan memperlihatkan diri kepada Nabi Yahya bin
Zakaria alaihis salaam.
Abdullah bin Muhammad bin Ubad telah meriwayatkan
dengan isnadnya dari Wuhaib bin Ward, dia berkata : telah
sampai kabar kepada kami bahwasanya Iblis yang jahat itu
menampakkan diri kepada Nabi Yahya bin Zakaria, maka
dia berkata, Sesungguhnya aku akan menasehatimu. Berkata
Nabi Yahya Bohong, kamu tidak menasehatiku tetapi kabarkanlah kepadaku tentang anak cucu Adam.Berkata Iblis,
Bagiku anak cucu Adam itu ada tiga macam :
1. Adapun macam yang pertama ialah yang paling berat dan
paling sulit, kami datang merusaknya, kami betul-betul
berusaha pol tetapi mereka melonggarkan waktu untuk
istighfar dan tobat, maka mereka merusak segala upaya
kami, kami mengulangi, mereka juga mengulangi istighfar
dan tobat. Kami tidak putus asa tetapi kami tidak mendapatkan
hajat kami padahal kami telah bersusah payah.
2. Macam yang kedua ialah mereka yang di tangan-tangan kami
seperti bola di tangan anak-anak kalian, kami menyambar
dengan cepat sekehendak kami, sungguh kami telah menguasai
mereka.
3. Adapun macam yang ketiga adalah orang-orang sepertimu
yang masum (terjaga dari kesalahan), kami tidak berkuasa
sama sekali.
Berkata Nabi Yahya, Apakah engkau juga tidak berkuasa
atas saya ? Berkata Iblis, Tidak, kecuali satu kali, yaitu
kamu mendatangi makanan, kamu memakannya, kami
tidak henti-hentinya menyenangkan kamu makan sehingga
kamu makan di luar kebutuhan, maka malam itu kamu
tidur nyenyak dan tidak sholat malam seperti biasanya.
Berkata Nabi Yahya kepadanya, Tidak diragukan lagi,
aku tidak akan kenyang karena makanan selamanya.
Berkata Iblis, Sudah tentu aku tidak menasehati anak
cucu Adam sesudahmu. (Kitab Aakaamul Marjan)
Ibn Abi Dunya meriwayatkan dengan sanadnya dari
Abdillah bin Khuaibiq, ia berkata : Nabi Yahya bin
Zakaria bertemu Iblis, beliau bertanya, Hai Iblis,
kabarkanlah kepadaku manusia yang paling kamu
senangi dan manusia yang paling kamu benci. Berkata
Iblis, Manusia yang paling kusenangi adalah mu`min
yang bakhil dan manusia yang paling aku benci dari
mereka adalah orang fasiq yang dermawan. Berkata
Nabi Yahya, Kenapa begitu.Berkata Iblis ,Karena
orang yang bakhil itu, bakhilnya mencukupi kepadaku (
untuk menyesatkannya) dan orang fasiq yang dermawan
itu, aku kuatir Alloh memperlihatkan kedermawanannya
lantas Alloh menerimanya. Kemudian Iblis pergi dan
berkata, Andaikata bukan karena engkau itu Yahya,
maka aku tidak mengabarkannya.?
(Kitab Aakaamul Marjan)
Iblis/syetan memperlihatkan diri kepada Nabi Ayub
alaihis salaam.
Ibn Abi Khatim meriwayatkan dari Ibn Abbas, dia
berkata : Syetan berdoa, Ya Tuhan, kuasakanlah aku
kepada Nabi Ayub!Alloh Ta’ala berfirman, Aku telah
menguasakan kamu kepada hartanya dan anaknya, dan
Aku tidak menguasakan kamu atas jasadnya. Maka
turunlah Iblis dengan semua tentaranya, maka Iblis
erkata kepada tentaranya, Aku telah diberi kuasa
(mengganggu) Ayub, maka perlihatkanlah kekuasaanmu
padaku! Maka mereka menjadi api kemudian mereka
menjadi air. Maka ketika mereka di timur ketika itu mereka
di barat, dan ketika mereka di barat ketika itu mereka di timur
Maka Iblis mengutus segolongan dari mereka (merusak)
tanamannya dan segolongan lain (merusak) ontanya dan
segolongan yang lain merusak sapinya dan segolongan lagi
merusak kambingnya. Berkata Iblis, Tidak bisa dijaga kamu
kecuali dengan sabar. Maka Iblis dengan semua tentaranya
datang kepada Nabi Ayub dengan bermacam-macam musibah,
sebagian di atas sebagiannya. Maka datang pemelihara kebun
lantas berkata, Wahai Nabi Ayub, tidakkah kamu lihat Tuhanmu
telah mengutus api membakar tanamanmu.? Kemudian datang
pemelihara onta dan dia berkata kepada Nabi Ayub, Tidakkah
kamu lihat Tuhanmu telah mengutus musuhmu membawa pergi
ontamu ? Kemudian datang pemelihara kambing, dia berkata
kepada Nabi Ayub, Wahai Ayub, Tuhanmu telah mengutus
musuhmu membawa pergi kambingmu. Nabi Ayub berpisah
menyendiri dari anak-anaknya, kebetulan mereka berada di r
umah anak yang paling besar. Ketika mereka makan dan
minum tiba-tiba angin bertiup dengan kerasnya sehingga
pilar-pilar rumah menimpa mereka. Alangkah ngerinya jika
engkau melihat darah mereka bercampur dengan makanan
dan minuman mereka.
Nabi Ayub berkata, Dimanakah kamu waktu itu ? Iblis
berkata, Aku bersama mereka. Berkata Nabi Ayub,
agaimana kamu bisa selamat dari bencana ? Berkata
Iblis, Aku terlepas.Berkata Nabi Ayub, kamu syetan.
Kemudian berkata Nabi Ayub, aku hari ini seperti saat
dilahirkan oleh ibuku. Maka Nabi Ayub berdiri mencukur
rambut kepalanya kemudian berdiri dan sholat.
Maka Iblis menangis meraung-raung yang kedengaran
oleh penduduk langit dan bumi. Kemudian dia ke langit
dan berkata, Wahai Tuhan, sesungguhnya Ayub telah
terjaga (dari godaan), kuasakanlah aku kepadanya,
sesungguhnya aku tidak bisa menggoda kepadanya
kecuali dengan kekuasaanMu.Alloh befirman, Sungguh
aku menguasakan kamu ke jasadnya dan tidak pada hatinya.
Maka Iblis turun dan meniup telapak kakinya dengan sekali
tiup dan lukalah di antara dua telapak kakinya sampai ke
kepalanya. Maka bersatulah luka-luka itu menjadi luka
(yang besar) dan dia meletakkan di atas bara api hingga
kelihatan perutnya. Istrinya pun datang bergegas kepadanya
hingga berkata, Tidakkah kamu lihat wahai Ayub, qodar
Alloh yang menimpamu dari kepayahan dan kemiskinan
yang jika aku jual sepotong roti maka aku memberi makan
kepadamu. Berdo’alah wahai Ayub, agar Alloh
menyembuhkanmu.
Berkata Nabi Ayub, Kasihanilah dirimu, kita dalam
kenikmatan selama 70 tahun, maka bersabarlah kamu
(wahai istriku) sehingga kita dalam kemiskinan 70 tahun.
Nabi Ayub dalam cobaan selama 7 tahun.
Untuk itu hati kita supaya bisa sabar seperti kesabarannya
Nabi Ayub, yang dengan sabar itu Alloh menyelamatkan
dari syetan.
Ibn Abi Hatim meriwayatkan juga dari Yazid bin Maisyaroh
dia berkata : ketika Alloh mencoba Nabi Ayub dengan
hilangnya keluarga, harta benda dan anak-anaknya dan tidak
baginya sesuatu yang pantas disebutkan (kebersihan hati), maka
Nabi Ayub berdo’a, Aku memujiMu wahai Tuhannya semua
yang dianggap tuhan, Engkaulah yang telah berbuat baik kepadaku,
Engkau yang telah memberi harta benda dan anak-anak, maka tidak
tinggal dari hatiku satu cabang (pemberian) kecuali ia telah masuk ke dalamnya, Engkau telah mengambil semuanya dariku dan Engkau telah mengosongkan dari hatiku, maka tidak ada sesuatu yang menutupi
antaraku dan antaraMu. Jika musuhku Iblis mengetahui yang Engkau perbuat niscaya dia dengki kepadaku. Maka Iblis pun menemui
Nabi Ayub dalam keadaan begitu dengan mungkar. (Tafsir Ibn
Katsir juz 3/118)
Iblis/syetan memperlihatkan diri kepada Nabi Isa alaihis salaam.
Abu Bakar Al Baghindi meriwayatkan dari Sofyan bin Uyainah,
dia berkata : Nabi Isa bertemu Iblis dan Iblis berkata kepadanya,
Engkau yang telah sampai dari keagungan ketuhananmu, engkau
dapat berbicara di waktu kamu masih kecil dalam ayunan. Sedangkan sebelummu tidak ada seorangpun yang bisa begitu.Nabi Isa menjawab, Bahkan keagungan dan ketuhanan itu bagi Alloh yang telah menjadikan aku bisa bicara, Alloh juga yang mematikanku, kemudian menghidupkanku. Berkata Iblis, Engkaulah yang telah sampai keagungan dan
ketuhananmu, engkau bisa menghidupkan orang mati. Nabi Isa berkata, Bahkan
ketuhanan itu hanya bagi Alloh, Ia yang mematikanku dan
mematikan orang-orang yang kuhidupkan, kemudian dia
pulalah yang menghidupkanku. Berkata Iblis kepada Nabi
Isa, Demi Alloh, sesungguhnya engkau adalah tuhan orang
yang ada di langit dan tuhan orang yang ada di bumi. Maka
Malaikat Jibril m
enampar Iblis dengan sayapnya, maka dia (Jibril) tidak
mencegah Iblis berada di bawah tanduk matahari
(qorna syaithon). (Kitab Aakaamul Marjan)
Iblis/syetan memperlihatkan diri kepada Nabi Muhammad
Shollallohu Alaihi Wasallam.
Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Darda`, dia berkata
: Rosululloh berdiri sholat, maka aku mendengar
beliau bersabda, Aku mohon perlindungan kepada
Alloh dari (kejahatan)mu(Iblis). Kemudian
beliau bersabda, Aku melaknatmu dengan laknat
Alloh. Dan Nabi membentangkan tangannya tiga
kali seolah-olah beliau menangkap sesuatu. Maka
ketika selesai sholat, kami bertanya, Wahai Rosululloh,
sesungguhnya kami mendengar engkau berkata
sesuatu dalam sholat yang sebelumnya kami belum
pernah mendengarnya, dan kami melihat engkau
membentangkan tanganmu. Nabi bersabda, Sesungguhnya
musuh Alloh, Iblis, datang dengan membawa obor
untuk membakar wajahku, maka aku berkata : aku mohon
perlindungan kepada Alloh dari (kejahatan)mu.(3X).
Kemudian Nabi ber
sabda: aku melaknatimu dengan laknat Alloh yang sempurna
.(3X) Maka dia tidak mundur, kemudian aku berkehendak
menangkapnya. Demi Alloh andaikata tidak ada do’a
saudaraku Sulaiman, niscaya pagi-pagi dia dibelenggu,
bermain-main dengannya anak-anak penduduk Madinah.
(Hadits riwayat Muslim)
Imam Nasa`i meriwayatkan dengan sanad yang memenuhi
syarat Bukhori dari Aisyah : sesungguhnya Nabi Shollallohu
Alaihi Wasallam sholat, tiba-tiba syetan datang kepadanya,
maka Nabi menangkapnya, mendorongnya, lantas
mencekiknya. Bersabda Rosululloh,Hingga aku menjumpai
dingin lidahnya (syetan) di tanganku.
Dari Abi Tayyah berkata : aku berkata kepada Abdurrohman bin Khombasy Attamimy, sedangkan dia itu orang tua, Adakah engkau
menemui Rosululloh? Dia berkata, Ya!Aku berkata, Bagaimana
dia berbuat pada malam yang hampir-hampir saja jin dan
syetan-syetan (menggodanya)? Dia berkata, Sesungguhnya
syetan-syetan pada turun dari lereng gunung, dari
jurang-jurang, dan diantara mereka ada yang membawa
obor api di tangannya, akan membakar wajah Rosululloh.
Maka turun Malaikat Jibril kepada Nabi, lantas berkata,
Wahai Muhammad, berkatalah! Nabi berkata, berkata apa?
Jibril berkata, Berkatalah :
Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Alloh yang sempurna
dari kejahatan apa-apa yang Alloh ciptakan, yang Alloh jadikan,
yang Alloh adakan dan dari kejahatan apa-apa yang turun dari
langit dan dari kejahatan apa-apa yang naik ke langit dan dari kejahatan kerusakan-kerusakan malam dan siang dan dari kejahata
n tiap-tiap yang berjalan di waktu malam kecuali pejalan di
waktu malam yang berjalan dengan kebaikan, wahai Tuhan
yang Maha Murah.?
Maka padamlah api mereka dan Alloh Tabaaroka wa Ta’ala menghancurkan mereka.
-------------------------- --
Tempat-tempat Masuknya Syetan
Syetan masuk ke dalam diri seseorang untuk merusak dan
menyesatkan itu melalui beberapa hal yaitu:
1. Kebodohan
Kebodohan itu mematikan hati dan membutakan penglihatan
sehingga orang yang bodoh itu tidak mengerti mana yang baik
dan mana yang jahat, mana yang sunnah dan mana
yang bid’ah. mana yang halal mana yang haram, mana
yang haq dan mana yang batal, begitu seterusnya.
Karena keadaannya yang demikian maka syetan
memanfaatkan kebodohan ini untuk merusak dan
menyesatkan manusia. Untuk itu Alloh melarang
menjadi
orang yang bodoh. Alloh berfirman :
Dan jika Alloh menghendaki, niscaya Alloh mengumpulkan
mereka di atas petunjukNya, maka jangan sekali-sekali
kalian menjadi orang yang bodoh.
Nabi Musa alaihis salaam pernah berdo’a :
Berkata Musa : aku berlindung kepada Alloh bahwa
aku termasuk orang yang bodoh.
2. Marah
Marah itu termasuk tempat masuknya syetan yang besar
dan perangkapnya. Syetan mempermainkan kemarahan
seseorang dalam rangka menyesatkan pelakunya itu
seperti anak kecil mempermainkan bola seenaknya
, begitu mudahnya orang yang marah itu dipalingkan
dari kebenaran sehingga mulut yang biasa sopan bisa
mengeluarkan kata-kata yang jorok, kasar, bisa mencaci
maki, mengumpat, mencela, mencemooh dan lain-lain.
Anggota badannya bisa tak terkendali, sehingga memukul,
menyerang, merobek-robek, melukai, membunuh dan lain-lain
yang jelek. Hati orang yang marah dipenuhi rasa dengki, iri hati,
menyimpan dendam terhadap orang yang dimarahi.
Bersabda Rasululloh Sholallohu ?Alaihi Wasallam :
sesungguhnya aku mengerti satu kalimat yang kalau dia
mengucapkannya niscaya hilang marah yang ia temui yaitu :
3. Cinta dunia
Sesungguhnya syetan telah menghiasi dunia dengan
gebyarnya dalam hati kebanyakan manusia sehingga
mereka condong pada dunia dan merasa senang dengan
dunia, mereka berlomba-lomba mencari dunia dengan
sungguh-sungguh, dunia dijadikan tujuannya. Mereka
saling membenci dan saling dengki karena dunia.
Maka Iblis pun memanfaatkan sedemikian rupa
sehingga manusia menjadi sesat.
Sesungguhnya Rosullulloh Shollallohu Alaihi Wasallam
bersabda : demi Alloh, bukan fakir yang aku
khawatirkan, tetapi aku khawatir terhadap dunia
yang dibentangkan kepada kalian seperti telah
dibentangkan kepada manusia sebelum kalian,
maka kalian berlomba mendapatkannya seperti
mereka berlomba-lomba untuk mendapatkannya,
lantas dunia merusak kalian seperti halnya telah
merusak mereka.
4. Panjang angan-angan.
Seorang hamba jika panjang angan-angannya, dia
akan melakukan pekerjaan dengan sungguh-sungguh
dan cenderung tidak memperdulikan waktu, dia akan
berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai apa
yang diangan-angan oleh hatinya, meramalkan dunia
dengan berbagai macam usahanya dan akan merobohkan
sendi-sendi kepentingan akhiratnya.
Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam bersabda :
Dari Abi Huroirah berkata : aku mendengar Rasululloh
bersabda : tidak henti-hentinya hati orang tua itu tetap
muda dalam dua hal yaitu dalam cinta terhadap dunia
dan panjangnya angan-angan.
Jika kita mengerti tinggal berapa sisa umur kita dan sudah
berapa umur yang kita lewati niscaya kita akan hidup lebih
berhati-hati dalam menggapai apa yang kita angan-angankan,
dan niscaya kita lebih senang untuk menambah amal kita
dan lebih senang memperpendek apa yang diinginkannya.
Kita akan lebih merasa keberadaan kita di dunia seperti
orang asing atau seperti orang yang sedang menyeberang
jalan. Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam bersabda :
Jadilah kamu di dunia seolah-olah kamu itu orang asing atau
orang yang menyeberang jalan.
Untuk itu Ibnu Umar berkata :
Jika engkau ada pada sore hari maka jangan kamu menunggu
datangnya waktu pagi, dan jika engkau ada pada pagi hari
jangan kamu menunggu datangnya sore hari, ambillah sehatmu
untuk sakitmu dan hidupmu untuk matimu.
Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam bersabda :
Gunakanlah lima sebelum lima ; gunakanlah masa mudamu
sebelum masa tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, kayamu
sebelum fakirmu, longgarmu sebelum sibukmu dan hidupmu
sebelum matimu.
Ingat janganlah angan-anganmu sebagai tempat masuknya
syetan untuk mempermainkanmu dengan adanya angan-angan
yang muluk-muluk padahal kosong belaka, sehingga waktumu
hanya habis untuk kesibukan-kesibukan duniamu saja dan
mengorbankan akhiratmu.
5. Keinginan
Syetan masuk ke dalam diri seseorang itu melalui keinginannya,
dengan keinginannya yang tidak terkontrol maka seseorang bisa
rusak agamanya.
Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam bersabda :
Tidak ada dua srigala yang lapar yang dilepas di tengah-tengah
kambing itu lebih merusak pada kambing daripada keinginan
seseorang pada harta dan pangkat (dunia) lebih merusak pada
agamanya.
Maksudnya keinginan seseorang terhadap harta dan pangkat
dunia itu lebih merusak agama daripada dua srigala lapar yang
ada di tengah-tengah kambing merusak pada kambing.
6. Kikir
Syetan menakut-nakuti manusia dengan dibayang-bayangi kefakiran
supaya seseorang tidak mau infaq, shodaqoh, zakat atau ngebosi kelancaran agama.
Alloh berfirman :
Syetan menjanjikan kefakiran kepadamu dan menyuruh yang jahat,
dan Alloh menjanjikan kepadamu pengampunan dan keutamaan
dariNya, Alloh itu maha luas rezekinya dan maha mengetahui.
Padahal dengan jelas Alloh menjanjikan kebahagiaan bagi orang
yang tidak bakhil.
Alloh berfirman :
Barangsiapa dijaga dari kekikiran dirinya maka mereka itulah
orang-orang yang berbahagia.
7. Sombong
Sombong termasuk tempat masuknya syetan, dengan sombong
syetan membawa manusia untuk menolak yang haq dan tetap
dalam kebatilan, akhirnya seseorang menjadi orang yang hina,
asor, jatuh, mati masuk neraka.
Orang yang sombong itu bodoh, tidak mengerti hakekat dirinya,
kalau dia mengerti mestinya dia tidak sombong. Apa sih artinya
sombong bagi makhluk yang diciptakan dari tanah dan akan
kembali jadi tanah dan dimakan oleh ulat tanah. Rosululloh
Shollallohu Alaihi Wasallam bersabda:
Tidak masuk surga orang yang ada dalam hatinya seberat
semut hitam dari kesombongan.
Kemulyaan itu pakaianKu dan sombong itu selendangKu,
maka barang siapa menandingiKu tentang sesuatu dari
keduanya, maka pasti Aku menyiksanya.
8. Senang dipuji
Jika seseorang itu senang dipuji atas perbuatannya yang baik
maka syetan akan meneruskan rasa senang dipuji itu sampai
timbul ujub terhadap dirinya, merasa pol sendiri, meremehkan
orang lain. Maka dari itu Nabi menilai orang yang memuji
temannya sama halnya dengan memotong lehernya.
Dari Abi Bakroh : sesungguhnya ada seseorang disebut-sebut
di sisi Nabi Shollallohu Alaihi Wasallam, lantas seseorang yang
lain memuji kepadanya, maka Nabi bersabda : kasihanilah dirimu,
engkau telah memotong leher temanmu (beliau berkata begitu
berulang-ulang), jika salah satu dari kalian tidak bisa tidak kecuali
mesti
memuji, maka katakanlah aku menyangka begini-begini walaupun
dia melihat memang demikian dan penghitung sebenarnya adalah
Alloh dan tidak boleh menganggap suci seseorang atas Alloh.
9. Pamer
Sesungguhnya riya` (pamer) itu salah satu pintu dari beberapa pintu
dimana syetan masuk dari padanya ke dalam hati seseorang, maka
dari itu wajib bagi seorang muslim yang menginginkan mendapat
surga dan selamat dari neraka untuk menyaring hatinya jangan
sampai ada niat yang berubah dari karena Alloh menjadi karena
selain Alloh (salah niat). Amalannya juga supaya diteliti terus
jangan sampai dicampuri dengan kerancuan riya`, kalau ada
harus segera dibersihkan. Riya` ialah berpalingnya hati dari
karena Alloh menjadi karena selain Alloh atau karena dunia
atau karena ingin dipuji oleh manusia dll.
Maka dari itu riya termasuk syirik kecil. Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam bersabda :
Sesungguhnya lebih mengkhawatirkannya barang yang aku
khawatirkan atas kalian adalah syirik kecil. Mereka berkata :
apakah syirik kecil itu wahai rosululloh. Beliau menjawab :
syirik kecil adalah riya`. Alloh Azza wa Jalla berfirman ketika
Dia membalas manusia : pergilah kalian kepada orang-orang
yang kalian pameri di dunia dan lihatlah apakah mereka bisa
membalas amal kalian.?
Ketahuilah syetan mengajak kepadamu untuk meninggalkan
suatu amalan Jika dia tidak berhasil maka syetan mengajak
untuk berbuat riya`. Kalau ini juga tidak berhasil maka seseorang
yang sudah mukhlis lillahi karena Alloh itu dibayang-bayangi
seolah-olah amalannya masih bercampur riya`, sehingga
seseorang itu putus asa dan tidak beramal, untuk itu berhati-
hatilah terhadap usaha syetan ini.
10. Merasa pol sendiri.
Merasa pol sendiri itu bisa timbul karena dia orang yang sehat
jarang sakit, orang yang kuat jarang kalah dengan teman-temannya,
orang yang cerdas, cerdik, pandai menyelesaikan masalah yang sulit.
Merasa pol sendiri bisa juga timbul karena dia turunan bangsawan atau turunan Hasan Husein, padahal Nabi bersabda :
Wahai Fatimah beramallah (sendiri), karena aku tidak mencukupi
kamu dari Alloh sedikitpun.
Ada lagi orang yang ujub karena merasa banyak anak, keluarga
, famili, banyak harta. Padahal Alloh berfirman :
Di hari seseorang lari dari saudaranya, ibunya, bapaknya, istrinya,
anaknya. Bagi tiap-tiap seseorang dari mereka di hari itu ada
sesuatu yang mencukupinya.
Wahai manusia, kalian adalah orang-orang yang membutuhkan
kepada Alloh, dan Alloh itu Dzat yang mencukupi dan terpuji.
Ada orang yang merasa pol sendiri kerena ibadahnya yang
mempeng. Masruq berkata :
Cukup bagi seseorang sebagai orang pandai jika takut kepada
Alloh dan cukup bagi seseorang sebagai orang bodoh jika dia
merasa pol sendiri dengan amalnya.
Berkata Umar : sesungguhnya termasuk sebaik-baik tobatmu
bahwa kamu mengerti dosamu dan termasuk sebaik-baik
amalmu kamu menarik ujubmu dan termasuk sebaik-baik
syukurmu bahwa kamu mengerti kekuranganmu.
Berkata Bukhori, berkata Ibnu Abi Mulaikah : aku menjumpai
30 shohabat Nabi, semuanya khawatir dalam
dirinya ada nifaq (R. Bukhori).
Untuk itu kelebihan apa saja yang ada pada diri seseorang
seperti kesehatan, kekuatan, ilmu, kecerdasan, kecerdikan,
keahlian dalam menyelesaikan masalah, nasab yang luhur,
harta benda, anak, orang tua, keluarga, kekayaan,
kemampuan beribadah yang pol, semuanya supaya
disadari semat-mata sebagai peparing Alloh yang harus
selalu disyukuri bukan malah untuk membanggakan diri
yang akhirnya bisa menghabiskan amalnya sendiri.
11. Susah gelisah yang berkepanjangan.
Susah, gelisah, menyesali keadaan, selalu mengingat-ingat
kepada musibah yang menimpa dirinya, meratapi kesusahan
yang datang bertubi-tubi adalah merupakan salah satu tempat
masuknya syetan agar manusia menggerutu terhadap qodar yang
ada kemudian menjadi putus asa dan kufur akhirnya mati masuk
neraka.
Maka dari itu adanya musibah, kesusahan-kesusahan, kegelisahan-kegelisahan, supaya dihadapi dengan sabar, istirja dan yakin bahwa
Alloh akan mengganti yang lebih baik. Nabi bersabda :
Barang siapa yang Alloh menghendaki akan mendapatkan yang
lebih baik maka Alloh memusibahi kepadanya.
Tidak menimpa kepada seorang muslim dari kepayahan, sakit,
susah, sedih dan sesuatu yang menyakiti sehingga duri yang
mengenainya kecuali Alloh pasti melebur dosa-dosanya.
12.Mengikuti hawa nafsu
Mengikuti hawa nafsu juga termasuk tempat masuknya
syetan dalam menyesatkan manusia. Alloh berfirman :
Dan jangan kamu ikuti hawa nafsu maka ia akan menyesatkan
dari jalan Alloh.
Telah diriwayatkan sesungguhnya Iblis berkata : aku telah
merusak mereka dengan dosa-dosa maka mereka merusak
kepadaku dengan istighfar, maka ketika aku melihat
yang demikian akupun merusak mereka dengan hawa
nafsu maka mereka menyangka dapat petunjuk lantas
mereka tidak istighfar.
Sesungguhnya aku khawatir kepada kalian terhadap
keinginan-keinginan yang sesat dalam perut kalian dan
farji kalian dan hawa nafsu yang menyesatkan.
13. Sangka buruk
Suudhon juga merupakan tempat masuknya syetan ke
dalam diri seseorang agar satu dengan yang lain saling
curiga mencurigai hingga timbul pertikaian, perselisihan,
perkelahian antar sesama muslim sehingga kerukunan
dan kekompakan s
ebagai ciri khas orang iman bisa rusak. Untuk itu kita
jangan sampai berbuat suudhon. Alloh berfirman :
Jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya
sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kalian mencari-
cari kesalahan orang lain dan jangan bergunjing sebagian
dari kalian terhadap sebagiannya.
14. Meremehkan sesama muslim.
Meremehkan sesama orang iman, menghina kepada sesama
orang iman termasuk jebakan-jebakan iblis yang dari padanya
dia masuk merusak orang iman. Untuk itu kita harus kembali
pada sabda Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam :
Cukup bagi seseorang termasuk jahat bahwa dia meremehkan
saudaranya yang islam.
Alloh berfirman :
Wahai orang yang beriman, janganlah suatu kaum menghina
kaum yang lain barang kali mereka malah lebih baik daripada
yang menghin,a begitu pula wanita yang satu tidak boleh
menghina yang lain barang kali mereka lebih baik dari pada
yang menghina.
15.Meremehkan dosa
Meremehkan dosa adalah salah satu tempat masuknya
syetan ke dalam diri seseorang. Syetan akan mengatakan
ini kan cuma dosa kecil tidak apa-apa, ini ringan saja,
khirnya seseorang melakukan dosa kecil itu dengan
mudah, sehingga menumpuk dan merusak sama sekali.
Sabda Rosululloh :
Jauhilah dosa-dosa kecil karena perumpamaan dosa
kecil itu seperti kaum yang turun di dalam jurang maka
datang ini dengan sepotong kayu dan ini dengan sepotong
kayu sehingga mereka membawa kayu yang dengan kayu
itu mereka bisa mematangkan roti mereka. Sesungguhnya
dosa kecil, kapan pelakunya diambil dengan membawa
dosa kecil tersebut, maka dosa kecil tersebut pasti merusaknya.
16. Merasa aman dari siksa Alloh
Ada orang yang selalu berbuat maksiat jika diingatkan dia
menjawab Alloh ghofururrohim, seolah-olah dengan ucapan
itu dia telah terbebas dari siksaan Alloh, dia tidak merasa
menyesali atas perbuatannya bahkan dia merasa bangga
dengan pelanggaran-pelanggarannya . Inilah type orang
yang merasa aman dari siksa Alloh, dia itulah orang yang
telah melakukan dosa besar. Syetan selalu menghiasi
amalnya dengan bermacam-macam hiasan sehingga orang
tersebut sampai mati merasa tidak akan menghadapi
pengadilan yang berat. Untuk itu kita supaya selalu ingat
bahwa hidup kita di akhirat nanti itu membutuhkan
perjuangan yang sungguh-sungguh. Surga tidak bisa
dibeli dengan harga murah. Nabi bersabda :
Sesungguhnya dagangan Alloh itu mahal dan ketahuilah
dagangan Alloh itu adalah surga.
17. Putus asa dari rohmat Alloh
Syetan masuk ke dalam diri manusia melalui putus asa dari
rohmat Alloh. Seseorang dibayang-bayangi oleh syetan,
dosamu sudah amat banyak tidak mungkin kamu bisa
diampuni, lebih baik kamu lakukan apa saja di dunia toh
nanti di akhirat kamu pasti masuk neraka. Dengan rayuan
iblis yang begitu akhirnya banyak manusia yang putus asa
dari bertaubat dan mati tetap masuk neraka, padahal
Alloh berfirman :
Katakanlah Muhammad, wahai hamba-hambaku yang
melanggar yang memberatkan atas dirinya, jangan
berputus asa kalian dari rohmat Alloh, sesungguhnya
Alloh mengampuni semua dosa-dosa, sesungguhnya
Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Inilah tempat masuknya syetan ke dalam diri manusia
yang harus selalu kita cermati dan kita waspadai agar
kita tidak masuk ke dalam jebakan mereka, menjadi
manusia yang dikuasai oleh Iblis dan mati masuk neraka.
Iblis dan anak-anaknya yaitu : Zalnabur, Tzabar, A'war, Maswath,
Dasim dan tugas mereka dalam menyesatkan manusia, kemudian diterangkan pula macam-macam jin yang sebagian iman dan
sebagian jadi pengikut Iblis dan anak turunnya, begitu pula tempat
tinggal mereka ada yang di darat, di laut, di udara, di hutan-hutan,
di jurang-jurang, di gunung-gunung, di lembah-lembah, di kota,
di desa, di luar rumah, di dalam rumah, bahkan kemana kita pergi
selalu ada yang mengikuti kita. Malahan mereka juga bisa masuk
ke dalam badan kita, mengikuti aliran darah kita.
Dari sini dapat kita ketahui bahwa sebenarnya kita telah dikepung
oleh mereka dari segala arah agar kita terpengaruh, akhirnya jadi
orang sesat.
Pendahuluan
Untuk membentengi diri kita dari usaha Iblis tersebut, perlu kiranya
dalam kesempatan ini diterangkan lebih lanjut, tentang tekad Iblis
dan usaha-usahanya, sasaran mana yang dituju dan apa target yang
hendak dicapai dan tahapan-tahapannya, kemudian bagaimana kita menangkal semua tipu dayanya dan lain-lain.
Iblis bertekad memenuhi sumpahnya dan benar apa yang menjadi sangkaannya. Iblis telah mengerahkan segala potensi yang ada
melalui anak cucunya, melalui jin-jin kafir yang menjadi pengikutnya, manusia-manusia yang menjadi tentaranya ditunjang dengan
perkembangan sarana dan prasarana serta semua perlengkapan
yang memungkinkannya, dengan tekad memenuhi sumpahnya
di hadapan Alloh Azza wa Jalla dengan keyakinan usahanya
pasti berhasil memperdayakan manusia, maka pasti banyak yang
masuk perangkapnya menjadi orang-orang fasiq, dholim, munafik
dan kafir. Alloh berfirman :
Dan sungguh Iblis membenarkan sangkaan terhadap mereka, mereka mengikuti kepadanya kecuali segolongan orang-orang mu`min.
Dan tidak kamu dapati kebanyakan mereka menjadi orang-orang
yang bersyukur.
Berkata Iblis : wahai Tuhan, berilah aku tempo (untuk menyesatkan manusia) sampai dengan hari kamat. Alloh berfirman : engkau Iblis,
termasuk orang yang diberi tempo. Iblis berkata : sebab Engkau
telah menyesatkan aku, maka niscaya aku akan duduk untuk
mereka di jalanmu yang lurus, kemudian sungguh aku akan
datang kepada mereka dari hadapan mereka, dari belakang
mereka, dari kanan mereka dan kiri mereka dan tidak Kamu
dapati kebanyakan dari mereka orang-orang yang bersyukur.?
Dan sesungguhnya aku akan menyesatkan mereka dan memberi angan-angan kepada mereka.
Berkata Iblis: Wahai Tuhanku, sebab Engkau telah menyesatkan aku, niscaya aku akan menghiasi (amal) bagi mereka dan niscaya akan kusesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hambamu
dari mereka yang murni.
Iblis mempunyai kesempatan menyesatkan manusia sangat lama,
yaitu sampai datangnya hari kamat, berarti dihitung dari zaman
Nabi Adam sampai sekarang, dia sudah mempunyai berjuta-juta pengalaman dalam hal menyesatkan manusia, dia sangat
profesional lebih-lebih kalau kita memahami ayat-ayat diatas
maka kita mengetahui bahwa cara Iblis menjerumuskan
manusia ke lembah kesesatan itu dengan cara antara lain :
1. Semua jalan Alloh diduduki Iblis.
2. Iblis datang dari segala arah, dari muka, dari belakang,
dari kiri dan kanan.
3. Iblis menghiasi amalan-amalan yang jelek supaya kelihatan
baik, amalan-amalan yang jahat kelihatan biasa saja, amalan
yang keji kelihatan memuaskan, menyenangkan, lezat, nikmat,
sehingga banyak orang yang terpikat.
4. Iblis memberi angan-angan yang muluk-muluk atau
harapan-harapan yang menyenangkan padahal kosong
belaka.
5. Iblis menyesatkan melalui tempat-tempat vital dengan
taktik strategi yang hebat berdasarkan banyak
pengalamannya.
Kedudukan Hati bagi Anggota Badan dan Masuknya
Iblis ke Dalamnya
Hati secara fisik adalah organ tubuh yang bentuknya
seperti buah nanas, organ tubuh yang paling penting
untuk menggerakkan
darah mengalir ke seluruh tubuh.
Hati ialah organ tubuh yang berbentuk bulat nanas yang
bertempat di dada sebelah kiri, ia merupakan anggota
badan terpenting yang menggerakkan darah .
Qolbu dalam pengertian hati itu telah dikenal dan berlaku
juga untuk akal dan jamanya quluubun.
Ahli syair menyatakan :
Hati tiada lain hanyalah segumpal daging yang berbolak
balik, dia selalu mempunyai rasa senang dan amarah.
Adapun secara rohani, hati bagi anggota badan ibarat raja
yang mengatur bala tentara, semua bersumber pada
perintahnya, ia mendayagunakan anggota badan
menurut yang dikehendakinya, semua tunduk di bawah
kekuasaannya. Dari padanya diperoleh kebaikan,
keteguhan dan lain-lain yang baik. Tetapi dari padanya
pula diperoleh kejahatan-kejahatan,
penyimpangan-penyimpangan dan semua yang
jelek-jelek yang membawa kerusakan.
Bersabda Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam :
ketahuilah sesungguhnya di dalam tubuh itu ada
segumpal daging, jika baik maka baiklah seluruh
tubuh, jika rusak maka rusaklah seluruh tubuh,
ketahuilah dia itu adalah hati.
Karena hati menjadi ukuran baik buruknya seseorang,
maka sasaran Iblis dalam menyesatkan manusia
adalah menyerang hatinya lebih dulu dengan
bermacam-macam fitnah.
Hudzaifah berkata : aku mendengar Rosululloh
Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda : diperlihatkan
fitnah-fitnah ke dalam hati seperti (menganyam)
tikar, sehelai-sehelai. Maka hati mana yang dicampuri
fitnah, dititik di dalamnya satu titik yang hitam dan hati
mana yang mengingkari fitnah, maka dititik di dalamnya
satu titik putih, sehingga fitnah menjadi ada pada dua hati
yaitu ada hat
i yang putih seperti batu marmer, maka fitnah itu tidak
membahayakan kepadanya selama ada langit dan bumi,
dan hati yang lain hitam kelabu seperti kendi yang
dibalik tidak mengenal yang baik dan tidak mengingkari
yang mungkar kecuali apa-apa yang dicampur dari hawa
nafsunya.
Kerusakan/fitnah yang dihadirkan (oleh Iblis/jin/syetan manusia)
ke dalam hati seseorang itu, seperti orang menganyam tikar
sehelai-sehelai terus-menerus sedikit demi sedikit tapi
datang terus.
Dalam menerima fitnah hati dibagi dua :
1. Hati yang kalau didatangi fitnah dia menerimanya,
menyedotnya seperti bunga karang menyedot air,
lama-lama basah semua, begitu pula hati ketika
menerima fitnah dititik hitam, kalau menerima
terus hati itu hitam keseluruhannya, akhirnya hati
tersebut tidak bisa membedakan mana yang ma’ruf
dan mana yang mungkar.
2. Hati yang walaupun didatangi fitnah berkali-kali
hati tetap menolaknya, inilah hati yang putih seperti
batu marmer, putih bersih, di dalamnya ada lampu
yang meneranginya, maka semakin banyak menolak
fitnah semakin terang benderang cahaya lampunya,
sehingga semua fitnah tidak membahayakannya.
Adapun fitnah yang masuk ke dalam hati antara lain
ialah :
ialah keinginan-keinginan yang tidak bisa dikendalikan,
seperti keinginan seorang untuk mendapatkan lawan
jenisnya, sehingga timbul pelanggaran-pelanggaran
sampai kepada pelanggaran had/zina.
fitnah kerancuan, serupa-serupa, tidak jelas apakah itu
halal atau haram, syirik atau tidak, haq atau batal, semua
rancu sehingga akhirnya yang haram dianggap halal, yan
g syirik dianggap tauhid, yang batal dianggap haq dan lain-lain.
fitnah kesesatan bagi kita sudah jelas.
Alloh berfirman :
Tidak ada sesudah haq kecuali sesat.
Ternyata kesesatan itu dimasukkan di dalam hati sedikit
demi sedikit tanpa terasa, untuk itu kita harus teliti dan
hati-hati.
fitnah pelanggaran-pelanggaran, kemaksiatan-kemaksiatan
dan bid’ah-bid’ah yang bisa membawa kepada syirik
dan kufur.
fitnah aniaya dan kebodohan. Hati jadi kejam, jahat,
suka menganiaya karena kebodohan hati membabi buta.
Dari kenyataan diatas wajib bagi kita selalu meneliti
hati sendiri, mengenal keadaannya, menasehatinya
terus-menerus, bahwa jika hati itu baik maka berbahagialah
nanti di akhirat. Kalau hati rusak, maka celakalah nanti
di hari kiamat. Dan ketahuilah setiap bertambah iman
di dalam hati dan kuat ketaqwaannya maka bertambah
cahaya yang meneranginya, sehingga bisa membedakan
antara haq dan batal, hidayah dan kesesatan. Abu Said
Alhudriyi meriwayatkan :
Sesungguhnya Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam
bersabda: hati itu ada empat macam :
1) Hati yang bersih, di dalamnya ada seperti lampu
yang menerangi,
2) Hati yang tertutup yang diikat dengan tutupnya,
3) Hati yang dibalik,
4) Hati yang dilapisi.
Adapun hati yang bersih adalah hati seorang mu`min
di dalamnya ada cahaya lampu yang menerangi. Hati
yang tertutup adalah hati orang kafir. Hati yang dibalik
adalah hati orang munafik, dia mengerti yang haq,
kemudian dia mengingkarinya. Hati yang dilapisi
adalah hati yang di dalamnya ada iman dan nifaq,
maka perumpamaan iman dalam hati adalah seperti
tanaman sayuran yang tumbuh dan berkembang oleh
karena air yang bersih, dan perumpamaan nifaq di dalam
hati adalah seperti sebuah luka yang melebar oleh karena
air nanah yang bercampur dengan darah, maka mana dua
perkembangan (dua unsur) yang mengalahkan yang lain,
maka dialah yang menang atas yang lain.
Dari keterangan diatas semakin jelas bagi kita, sesungguhnya
tempat berputarnya amalan-amalan adalah bertumpu pada hati.
Anggota badan kita bisa melakukan suatu perbuatan tidak
ada lain kecuali karena digerakkan oleh hati, diperintah oleh
hati. Jadi hati itulah sumber segala gerak-gerik, tingkah laku,
ucapan dan perbuatan.
Maka kewajiban bagi kita untuk selalu meneliti hati kita,
mengenal keadaannya, menasehatinya, memberi pengertian
bahwa baiknya hati itu menentukan kebahagiaan kita
di akhirat nanti dan rusaknya hati kita itu membawa
bencana yang tak berkesudahan di akhirat nanti.
Ketahuilah sesungguhnya hati itu bisa diibaratkan seperti
sebuah benteng yang memiliki dinding tembok, di dalam
tembok itu ada pintu dan jendela. Adapun yang bertempa
t tinggal di dalamnya adalah akal. Malaikat berbolak-balik
datang ke dalam benteng, di dekat benteng ada sebuah
kandang, di dalamnya ada hawa nafsu dan syetan. Terjadilah
perselisihan tanpa bisa dicegah, pertempuran antara
penghuni benteng dengan penghuni kandang berkobar,
syetan-syetan tidak henti-hentinya mengelilingi benteng
mencari kelengahan penjaga (akal) dan mencari celah-celah
yang dia bisa masuk ke dalamnya, maka dari itu sudah
semestinya bagi seorang penjaga harus mengetahui semua
pintu-pintu benteng yang diserahkan kepadanya untuk
dijaga. Begitu pula harus mengetahui jendela-jendela
benteng jangan sampai penja
ga lengah walaupun sekejap mata, karena musuh tidak akan
tinggal diam. Ada seorang bertanya kepada Hasan
Al Basri (perowi Hadits) , Apakah Iblis tidur ? Jawabnya,
Jika Iblis tidur, maka pasti kami menemui ketenangan.
Benteng ini terang benderang dengan dzikir, mencorong
dengan iman, di dalamnya ada cermin yang mengkilap yang
dengannya bisa diketahui apa saja dan siapa saja yang lewat
di sekeliling benteng, maka pertama kali yang dilakukan
syetan adalah membuat asap yang tebal dalam kandang agar
tembok benteng itu hitam, cerminnya kotor, tidak bisa untuk
melihat apa saja dan siapa saja yang lewat di sekeliling benteng.
Musuhpun datang masuk ke dalam benteng tetapi kadang-kadang penjaganya datang, maka musuhpun pergi keluar dari benteng.
Tetapi kadang-kadang penjaga lengah musuh bisa masuk merusak
benteng, melukai penjaga, membelenggunya, menahannya dan memperbudaknya. Kemudian musuh bertempat tinggal dalam
benteng memasang jebakan-jebakan yang cocok dengan hawa
nafsunya akhirnya jadilah dia seperti seorang yang mahir melakukan kejahatan-kejahatan. Dan sekuat-kuatnya belenggu yang digunakan membelenggu penjaga adalah kebodohan, dan yang cukupan kuatnya
adalah hawa nafsu, dan yang selemah-lemahnya adalah kelalaian.
Tetapi selama baju besi iman masih ada pada orang mu`min, panah
musuh tidak akan mengenainya dalam pertempuran.
Amas pernah bercerita : telah menceritakan kepadaku orang yang
berbicara dengan jin, mereka (jin) berkata, Yang paling berat bagi
kami adalah (menggoda) orang yang mengikuti sunnah, dan yang
paling mudah kami permainkan adalah orang yang mengikuti hawa
nafsu.
Ketahuilah sesungguhnya syetan itu tidak masuk kecuali ke dalam
hati yang kosong dari dzikir, taqwa, mukhlis dan yakin, maka dia memasukkan gangguannya lantas dia bertempat di dalamnya.
Celakanya lagi kalau hati yang ditempatinya itu berisi hawa nafsu
dan syahwat dimana kedua-duanya adalah kesenangan syetan,
maka sulit untuk bisa menolaknya.
-----------------
Tingkat-tingkat penyesatan oleh iblis
Iblis/syetan selalu mengikuti jejak manusia dan dia tidak merasa
puas kecuali kalau telah berhasil menyesatkan, merusak dan mengumpulkannya dalam golongannya, sehingga sama menjadi
makhluk yang merugi.
Tingkat pertama (1).
Pertama kali yang dikehendaki Iblis dari hamba Alloh adalah
bagaimana supaya seseorang itu kafir, musyik dan memusuhi
Alloh dan Rosulnya. Jika Iblis berhasil maka seseorang tersebut
dijadikan tentaranya, laskarnya dan pembantunya dalam
menyesatkan manusia.
Tingkat kedua (2).
Usaha Iblis yang kedua adalah bagaimana seseorang itu melakukan
bid’ah, bid’ah itu lebih disenangi oleh Iblis daripada perbuatan fasiq
dan maksiat karena bahayanya langsung pada agama, ibadah,
karena tidak ada tuntunan dari Alloh Rosul.
Jauhilah perkara baru (dalam urusan ibadah), karena tiap-tiap
perkara baru (dalam ibadah) itu bid’ah dan tiap-tiap bid’ah itu
sesat dan tiap-tiap sesat itu di dalam neraka.
Bid’ah itu menyalahi dakwah (ajakannya) Nabi, melakukan bid’ah
berarti mengajak menyalahi yang dibawa oleh Rosululloh Sholallohu
Alaihi Wasallam, maka bid’ah itu termasuk pintu kekufuran
dan pintu kesyirikan.
Tingkat ketiga (3).
Jika Iblis gagal menjadikan seseorang menjadi kafir atau musyrik
atau ahli bid’ah maka diarahkanlah supaya seseorang itu melakukan
dosa-dosa besar. Iblis berusaha sekuat tenaga supaya seseorang
yang teguh memegang sunnah itu melakukan dosa besar, kemudian
dia menyiarkannya ke hadapan orang banyak supaya orang lain lari
darinya, dan Iblis juga mempengaruhi supaya pembantu-pembantunya
yang terdiri dari manusia ikut menyiarkannya, sehingga akhirnya
orang yang melakukan dosa besar itu merasa malu, putus asa,
mundur, kemudian mbledong akhirnya murtad dan menjadi pengikut
setianya Iblis. Naudzu billahi mindzalik.
Sesungguhnya orang-orang yang senang tersiarnya kejelekan
di kalangan orang-orang iman, maka bagi mereka adzab yang
pedih di dunia dan akhirat.
Dimasukkanlah berhala-berhala itu ke neraka Jahim, begitu
pula mereka yang sesat dan semua tentara-tentara Iblis.
Tingkat keempat (4).
Jika Iblis juga tidak mampu dalam mempengaruhi seseorang
melakukan dosa besar maka diarahkanlah untuk melakukan
dosa kecil karena dengan melakukan dosa-dosa kecil itu
diharapkan oleh Iblis supaya seseorang itu rusak.
Jauhilah dosa-dosa kecil karena perumpamaan dosa-dosa
kecil itu seperti segolongan orang yang turun ke dalam jurang,
maka datang ini dengan sepotong kayu dan ini juga datang
dengan sepotong kayu sehingga mereka membawa kayu-kayu
yang dengannya mereka mematangkan roti mereka, dan
sesungguhnya dosa-dosa kecil itu ketika diambil dengan
pemiliknya maka ia merusaknya.
Dari Anas berkata : sesungguhnya kalian melakukan
amalan-amalan yang lebih kecil daripada rambut dalam
pandanganmu, tetapi sesungguhnya kami memandang pada
zaman Nabi Sholallohu Alaihi Wasallam sebagai
penghancur amalan.
Tingkat kelima (5).
Jika Iblis gagal mempengaruhi seseorang dengan melakukan
dosa-dosa kecil, maka dia mengarahkan seseorang untuk
melakukan kesibukan-kesibukan yang tidak mengandung
dosa dan tidak mengandung pahala, tapi bisa menyita
waktu untuk ibadah seperti begadang sampai larut malam,
ngobrol-ngobrol yang tidak bermanfaat, memperbanyak
makan minum di luar kebutuhan, memperbanyak
menganggurkan diri, memperbanyak tidur dan lain-lain.
Padahal seorang mu`min itu mestinya harus meninggalkan
apa-apa yang tidak bermanfaat.
Sebaik-baiknya islam seseorang adalah meninggalkan
apa-apa yang tidak perlu (manfaat) padanya.
Tingkat keenam (6).
Kalau Iblis gagal mempengaruhi seseorang dengan
pekerjaan-pekerjaan yang muspro maka dia mengarahkan
seseorang untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang
dianggap utama, baik, banyak manfaatnya. Dan mengajak
orang lain mengerjakannya seperti dia. Terdiri dari pekerjaan
-pekerjaan yang manghasilkan, usaha-usaha yang menguntungkan,
kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagai banyak orang dan lain
sebagainya. Dimana semua membutuhkan, waktu, kesempatan,
tenaga, pikiran, ketekunan yang tidak terbatas, sehingga Iblis
memasukkan perangkapnya melalui kegiatan-kegiatan tersebut
atau oleh Iblis seseorang diarahkan untuk memperbanyak berbuat
kebaikan kepada sesama, memperbanyak amalan-amalan sunnah
dan lain-lain, yang semuanya itu hanya merupakan perangkap-
perangkap syetan agar seseorang bisa lengah, kemudian di
tumbuhkan rasa pol sendiri. Ujub terhadap dirinya, meremehkan
orang lain, dimasukkan angan-angan yang bermacam-macam
yang akan membawa kemajuan, tetapi pada saat seseorang
telah masuk dalam giringannya, disambarlah oleh Iblis dengan
cepat sehingga seseorang telah terperangkap dalam jebakannya
dan Iblis mendapat kemenangan dalam menyesatkannya.
Dan kalau dengan cara-cara ini juga tidak berhasil maka Iblis
menguasakan kepada tentara-tentaranya yang terdiri dari jin dan
manusia untuk melakukan bermacam-macam perbuatan yang
menyakitkan, seperti orang yang teguh imannya tersebut dianggap
kafir, sesat dan menyesatkan. Diintimidasi akan dianiaya, dirusak
tempat tinggalnya, dihancurkan tempat ibadahnya dengan tujuan
untuk menghentikan semua kegiatan yang hak dan benar supaya
hati orang yang teguh imannya merasa bingung dan hanya disibukkan
untuk menghadapi rintangan-rintangan tersebut, atau agar supaya
orang lain merasa takut untuk mengikuti barang yang haq dan benar
atau untuk membendung berkembangnya barang yang haq dan
benar itu.
--------------------------
Iblis/Syetan Memperlihatkan Dirinya kepada Nabi-nabi
Iblis memperlihatkan dirinya kepada Nabi Nuh alaihis salaam.
Ibnul Jauzi telah meriwayatkan dari Abdulloh bin Umar dia
berkata : ketika Nabi Nuh naik perahu, beliau melihat seorang
tua yang tidak dikenalnya, maka berkata Nabi Nuh, Apa yang menyebabkan kamu masuk ? Lalu Iblis berkata, Aku masuk
untuk memusibahi sahabat-sahabatmu, maka jadilah hati mereka
bersamaku dan badan mereka bersamamu. Nabi Nuh berkata
kepadanya, Keluarlah kamu, hai musuhnya Alloh ! Maka berkata
Iblis, Ada lima hal yang aku merusak dengannya terhadap manusia,
dan aku akan menceritakan kepadamu tiga hal, dan aku tidak akan menceritakan kepadamu dua hal. Maka Alloh memberi wahyu
kepada Nabi Nuh , Sesungguhnya kamu tidak butuh yang tiga hal, perintahkanlah Iblis menceritakan yang dua hal. Maka berkata Iblis,
Aku merusak manusia dengan dengki dan tamak, karena dengki aku dilaknat, dan aku dijadikan syetan yang terkutuk, dan karena tamak
surga diberikan kepada Adam semuanya, aku dapatkan hajatku tetapi
aku diusir dari surga. (Talbisu Iblis hal 24)
Iblis memperlihatkan diri kepada Nabi Musa ?alaihis salaam.
Abu Bakar Al Qurosyi meriwayatkan dengan isnadnya sampai kepada
Ibnu Umar, dia berkata : Iblis menemui Nabi Musa, lantas berkata,
Wahai Musa, engkau telah dipilih oleh Alloh dengan membawa
risalahNya dan Alloh telah berbicara denganmu sungguh-sungguh,
dan aku termasuk makhluk Alloh yang berdosa, aku ingin bertobat,
maka tolonglah aku di sisi Tuhanmu Azza wa Jalla supaya Alloh
menerima tobatku!?Maka Nabi Musa berdo’a kepada Alloh, maka dikatakan, Engkau telah menyelesaikan keperluanmu. Maka Nabi
Musa menemui Iblis lantas berkata, Kamu diperintah supaya sujud ke kuburan Nabi Adam dan Alloh menerima tobatmu. Maka Iblis
sombong dan marah. Dia berkata, Aku tidak mau sujud ketika
dia hidup, apakah aku akan sujud kepadanya setelah ia mati ?
Berkata Iblis, Wahai Musa, karena engkau telah menolongku
maka engkau punya hak, maka ingatlah kepadaku dalam tiga hal
l dan aku tidak merusak dalam tiga hal :
1. Ingatlah ketika engkau marah, sesungguhnya bisikanku itu ada
dalam hatimu, dan mataku dalam dua matamu, dan aku mengalir
darimu dalam tempat mengalirnya darah.
2. Ingatlah kepadaku ketika engkau campuh perang karena aku
akan datang kepada anak Adam ketika berdesak-desak dalam
perang, aku mengingatkan kepada manusia tentang anaknya,
istrinya, dan keluarganya hingga dia berpaling (lari dari perang).
3. Janganlah kamu menemani duduk wanita yang bukan
mahromnya, karena sesungguhnya aku adalah utusannya
kepadamu dan utusanmu kepadanya.?(Aakaamul Marjan 207)
Dengan adanya kisah ini, maka kita harus mengerti jika kita
marah, ingatlah bahwa marah itu pengaruh/gangguan
Iblis/syetan.
Dalam sabilillah, kemudian kita selalu ingat keluarga,
itu juga pengaruh/gangguan Iblis/syetan.
Kalau kita nyepi dengan wanita yang bukan mahromnya,
maka Iblis/syetan mendorong membesarkan setrum
berbuat pelanggaran.
Al Qurosyi telah meriwayatkan dari Abdurrohman bin Ziad,
dia berkata : ketika Nabi Musa duduk dalam sebagian
majelisnya, tiba-tiba datang Iblis memakai burnus (baju
luar yang metutup kepala). Setelah dekat dengan Nabi
Musa dia melepas burnusnya, kemudian meletakkannya
dan berkata kepadanya, Salam sejahtera buatmu, wahai
Musa. Maka Nabi Musa menjawab, Salam sejahtera
buatmu, siapakah engkau ?Dia berkata, Saya Iblis. Nabi
Musa berkata, Mudah-mudahan Alloh tidak menghidupkanmu,
kenapa kamu datang ? Iblis berkata, Aku datang karena
kedudukanmu di sisi Alloh dan tempatmu di sisiNya.Berkata
Nabi Musa, Apa yang aku lihat sesuatu ada padamu ?
Berkata Iblis, Aku menyambar hati hamba-hamba Alloh.
Berkata Nabi Musa, Apa perbuatan manusia, yang
dengannya engkau menguasi kepadanya. Iblis mejawab,
Jika seseorang ujub kepada dirinya, banyak amalnya dan
lupa dosa-dosanya. Dan aku menakut-nakuti (memperingatkanmu)
tiga hal :
1. Jangan kamu nyepi dengan seorang perempuan yang tidak
halal bagimu, karena sesungguhnya tidak nyepi seorang laki-laki
dengan seorang perempuan yang tidak halal baginya kecuali aku menemaninya selain teman-temanku sehingga aku merusaknya.
2. Jangan kamu berjanji suatu janji kecuali engkau memenuhinya,
karena sesungguhnya tidak berjanji seseorang dengan suatu janji kecuali aku menutupi antara dia dengan memenuhi janjinya.
3. Jangan sekali-kali kamu shodaqoh kecuali kamu harus
meneruskannya, karena sesungguhnya tidak mengeluarkan
seseorang akan shodaqoh lantas dia tidak meneruskannya
kecuali aku menemaninya selain teman-temanku sehingga
aku menutupi antara dia dengan mengeluarkan shodaqohnya.
Kemudian dia pergi sambil berkata, Oh alangkah celakanya!
Berkata begitu tiga kali. Musa telah mengerti apa-apa yang
dia akan memberi peringatan supaya hati-hati dengannya anak
cucu Adam. (Talbisu Iblis 3)
Iblis/syetan memperlihatkan diri kepada Nabi Yahya bin
Zakaria alaihis salaam.
Abdullah bin Muhammad bin Ubad telah meriwayatkan
dengan isnadnya dari Wuhaib bin Ward, dia berkata : telah
sampai kabar kepada kami bahwasanya Iblis yang jahat itu
menampakkan diri kepada Nabi Yahya bin Zakaria, maka
dia berkata, Sesungguhnya aku akan menasehatimu. Berkata
Nabi Yahya Bohong, kamu tidak menasehatiku tetapi kabarkanlah kepadaku tentang anak cucu Adam.Berkata Iblis,
Bagiku anak cucu Adam itu ada tiga macam :
1. Adapun macam yang pertama ialah yang paling berat dan
paling sulit, kami datang merusaknya, kami betul-betul
berusaha pol tetapi mereka melonggarkan waktu untuk
istighfar dan tobat, maka mereka merusak segala upaya
kami, kami mengulangi, mereka juga mengulangi istighfar
dan tobat. Kami tidak putus asa tetapi kami tidak mendapatkan
hajat kami padahal kami telah bersusah payah.
2. Macam yang kedua ialah mereka yang di tangan-tangan kami
seperti bola di tangan anak-anak kalian, kami menyambar
dengan cepat sekehendak kami, sungguh kami telah menguasai
mereka.
3. Adapun macam yang ketiga adalah orang-orang sepertimu
yang masum (terjaga dari kesalahan), kami tidak berkuasa
sama sekali.
Berkata Nabi Yahya, Apakah engkau juga tidak berkuasa
atas saya ? Berkata Iblis, Tidak, kecuali satu kali, yaitu
kamu mendatangi makanan, kamu memakannya, kami
tidak henti-hentinya menyenangkan kamu makan sehingga
kamu makan di luar kebutuhan, maka malam itu kamu
tidur nyenyak dan tidak sholat malam seperti biasanya.
Berkata Nabi Yahya kepadanya, Tidak diragukan lagi,
aku tidak akan kenyang karena makanan selamanya.
Berkata Iblis, Sudah tentu aku tidak menasehati anak
cucu Adam sesudahmu. (Kitab Aakaamul Marjan)
Ibn Abi Dunya meriwayatkan dengan sanadnya dari
Abdillah bin Khuaibiq, ia berkata : Nabi Yahya bin
Zakaria bertemu Iblis, beliau bertanya, Hai Iblis,
kabarkanlah kepadaku manusia yang paling kamu
senangi dan manusia yang paling kamu benci. Berkata
Iblis, Manusia yang paling kusenangi adalah mu`min
yang bakhil dan manusia yang paling aku benci dari
mereka adalah orang fasiq yang dermawan. Berkata
Nabi Yahya, Kenapa begitu.Berkata Iblis ,Karena
orang yang bakhil itu, bakhilnya mencukupi kepadaku (
untuk menyesatkannya) dan orang fasiq yang dermawan
itu, aku kuatir Alloh memperlihatkan kedermawanannya
lantas Alloh menerimanya. Kemudian Iblis pergi dan
berkata, Andaikata bukan karena engkau itu Yahya,
maka aku tidak mengabarkannya.?
(Kitab Aakaamul Marjan)
Iblis/syetan memperlihatkan diri kepada Nabi Ayub
alaihis salaam.
Ibn Abi Khatim meriwayatkan dari Ibn Abbas, dia
berkata : Syetan berdoa, Ya Tuhan, kuasakanlah aku
kepada Nabi Ayub!Alloh Ta’ala berfirman, Aku telah
menguasakan kamu kepada hartanya dan anaknya, dan
Aku tidak menguasakan kamu atas jasadnya. Maka
turunlah Iblis dengan semua tentaranya, maka Iblis
erkata kepada tentaranya, Aku telah diberi kuasa
(mengganggu) Ayub, maka perlihatkanlah kekuasaanmu
padaku! Maka mereka menjadi api kemudian mereka
menjadi air. Maka ketika mereka di timur ketika itu mereka
di barat, dan ketika mereka di barat ketika itu mereka di timur
Maka Iblis mengutus segolongan dari mereka (merusak)
tanamannya dan segolongan lain (merusak) ontanya dan
segolongan yang lain merusak sapinya dan segolongan lagi
merusak kambingnya. Berkata Iblis, Tidak bisa dijaga kamu
kecuali dengan sabar. Maka Iblis dengan semua tentaranya
datang kepada Nabi Ayub dengan bermacam-macam musibah,
sebagian di atas sebagiannya. Maka datang pemelihara kebun
lantas berkata, Wahai Nabi Ayub, tidakkah kamu lihat Tuhanmu
telah mengutus api membakar tanamanmu.? Kemudian datang
pemelihara onta dan dia berkata kepada Nabi Ayub, Tidakkah
kamu lihat Tuhanmu telah mengutus musuhmu membawa pergi
ontamu ? Kemudian datang pemelihara kambing, dia berkata
kepada Nabi Ayub, Wahai Ayub, Tuhanmu telah mengutus
musuhmu membawa pergi kambingmu. Nabi Ayub berpisah
menyendiri dari anak-anaknya, kebetulan mereka berada di r
umah anak yang paling besar. Ketika mereka makan dan
minum tiba-tiba angin bertiup dengan kerasnya sehingga
pilar-pilar rumah menimpa mereka. Alangkah ngerinya jika
engkau melihat darah mereka bercampur dengan makanan
dan minuman mereka.
Nabi Ayub berkata, Dimanakah kamu waktu itu ? Iblis
berkata, Aku bersama mereka. Berkata Nabi Ayub,
agaimana kamu bisa selamat dari bencana ? Berkata
Iblis, Aku terlepas.Berkata Nabi Ayub, kamu syetan.
Kemudian berkata Nabi Ayub, aku hari ini seperti saat
dilahirkan oleh ibuku. Maka Nabi Ayub berdiri mencukur
rambut kepalanya kemudian berdiri dan sholat.
Maka Iblis menangis meraung-raung yang kedengaran
oleh penduduk langit dan bumi. Kemudian dia ke langit
dan berkata, Wahai Tuhan, sesungguhnya Ayub telah
terjaga (dari godaan), kuasakanlah aku kepadanya,
sesungguhnya aku tidak bisa menggoda kepadanya
kecuali dengan kekuasaanMu.Alloh befirman, Sungguh
aku menguasakan kamu ke jasadnya dan tidak pada hatinya.
Maka Iblis turun dan meniup telapak kakinya dengan sekali
tiup dan lukalah di antara dua telapak kakinya sampai ke
kepalanya. Maka bersatulah luka-luka itu menjadi luka
(yang besar) dan dia meletakkan di atas bara api hingga
kelihatan perutnya. Istrinya pun datang bergegas kepadanya
hingga berkata, Tidakkah kamu lihat wahai Ayub, qodar
Alloh yang menimpamu dari kepayahan dan kemiskinan
yang jika aku jual sepotong roti maka aku memberi makan
kepadamu. Berdo’alah wahai Ayub, agar Alloh
menyembuhkanmu.
Berkata Nabi Ayub, Kasihanilah dirimu, kita dalam
kenikmatan selama 70 tahun, maka bersabarlah kamu
(wahai istriku) sehingga kita dalam kemiskinan 70 tahun.
Nabi Ayub dalam cobaan selama 7 tahun.
Untuk itu hati kita supaya bisa sabar seperti kesabarannya
Nabi Ayub, yang dengan sabar itu Alloh menyelamatkan
dari syetan.
Ibn Abi Hatim meriwayatkan juga dari Yazid bin Maisyaroh
dia berkata : ketika Alloh mencoba Nabi Ayub dengan
hilangnya keluarga, harta benda dan anak-anaknya dan tidak
baginya sesuatu yang pantas disebutkan (kebersihan hati), maka
Nabi Ayub berdo’a, Aku memujiMu wahai Tuhannya semua
yang dianggap tuhan, Engkaulah yang telah berbuat baik kepadaku,
Engkau yang telah memberi harta benda dan anak-anak, maka tidak
tinggal dari hatiku satu cabang (pemberian) kecuali ia telah masuk ke dalamnya, Engkau telah mengambil semuanya dariku dan Engkau telah mengosongkan dari hatiku, maka tidak ada sesuatu yang menutupi
antaraku dan antaraMu. Jika musuhku Iblis mengetahui yang Engkau perbuat niscaya dia dengki kepadaku. Maka Iblis pun menemui
Nabi Ayub dalam keadaan begitu dengan mungkar. (Tafsir Ibn
Katsir juz 3/118)
Iblis/syetan memperlihatkan diri kepada Nabi Isa alaihis salaam.
Abu Bakar Al Baghindi meriwayatkan dari Sofyan bin Uyainah,
dia berkata : Nabi Isa bertemu Iblis dan Iblis berkata kepadanya,
Engkau yang telah sampai dari keagungan ketuhananmu, engkau
dapat berbicara di waktu kamu masih kecil dalam ayunan. Sedangkan sebelummu tidak ada seorangpun yang bisa begitu.Nabi Isa menjawab, Bahkan keagungan dan ketuhanan itu bagi Alloh yang telah menjadikan aku bisa bicara, Alloh juga yang mematikanku, kemudian menghidupkanku. Berkata Iblis, Engkaulah yang telah sampai keagungan dan
ketuhananmu, engkau bisa menghidupkan orang mati. Nabi Isa berkata, Bahkan
ketuhanan itu hanya bagi Alloh, Ia yang mematikanku dan
mematikan orang-orang yang kuhidupkan, kemudian dia
pulalah yang menghidupkanku. Berkata Iblis kepada Nabi
Isa, Demi Alloh, sesungguhnya engkau adalah tuhan orang
yang ada di langit dan tuhan orang yang ada di bumi. Maka
Malaikat Jibril m
enampar Iblis dengan sayapnya, maka dia (Jibril) tidak
mencegah Iblis berada di bawah tanduk matahari
(qorna syaithon). (Kitab Aakaamul Marjan)
Iblis/syetan memperlihatkan diri kepada Nabi Muhammad
Shollallohu Alaihi Wasallam.
Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Darda`, dia berkata
: Rosululloh berdiri sholat, maka aku mendengar
beliau bersabda, Aku mohon perlindungan kepada
Alloh dari (kejahatan)mu(Iblis). Kemudian
beliau bersabda, Aku melaknatmu dengan laknat
Alloh. Dan Nabi membentangkan tangannya tiga
kali seolah-olah beliau menangkap sesuatu. Maka
ketika selesai sholat, kami bertanya, Wahai Rosululloh,
sesungguhnya kami mendengar engkau berkata
sesuatu dalam sholat yang sebelumnya kami belum
pernah mendengarnya, dan kami melihat engkau
membentangkan tanganmu. Nabi bersabda, Sesungguhnya
musuh Alloh, Iblis, datang dengan membawa obor
untuk membakar wajahku, maka aku berkata : aku mohon
perlindungan kepada Alloh dari (kejahatan)mu.(3X).
Kemudian Nabi ber
sabda: aku melaknatimu dengan laknat Alloh yang sempurna
.(3X) Maka dia tidak mundur, kemudian aku berkehendak
menangkapnya. Demi Alloh andaikata tidak ada do’a
saudaraku Sulaiman, niscaya pagi-pagi dia dibelenggu,
bermain-main dengannya anak-anak penduduk Madinah.
(Hadits riwayat Muslim)
Imam Nasa`i meriwayatkan dengan sanad yang memenuhi
syarat Bukhori dari Aisyah : sesungguhnya Nabi Shollallohu
Alaihi Wasallam sholat, tiba-tiba syetan datang kepadanya,
maka Nabi menangkapnya, mendorongnya, lantas
mencekiknya. Bersabda Rosululloh,Hingga aku menjumpai
dingin lidahnya (syetan) di tanganku.
Dari Abi Tayyah berkata : aku berkata kepada Abdurrohman bin Khombasy Attamimy, sedangkan dia itu orang tua, Adakah engkau
menemui Rosululloh? Dia berkata, Ya!Aku berkata, Bagaimana
dia berbuat pada malam yang hampir-hampir saja jin dan
syetan-syetan (menggodanya)? Dia berkata, Sesungguhnya
syetan-syetan pada turun dari lereng gunung, dari
jurang-jurang, dan diantara mereka ada yang membawa
obor api di tangannya, akan membakar wajah Rosululloh.
Maka turun Malaikat Jibril kepada Nabi, lantas berkata,
Wahai Muhammad, berkatalah! Nabi berkata, berkata apa?
Jibril berkata, Berkatalah :
Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Alloh yang sempurna
dari kejahatan apa-apa yang Alloh ciptakan, yang Alloh jadikan,
yang Alloh adakan dan dari kejahatan apa-apa yang turun dari
langit dan dari kejahatan apa-apa yang naik ke langit dan dari kejahatan kerusakan-kerusakan malam dan siang dan dari kejahata
n tiap-tiap yang berjalan di waktu malam kecuali pejalan di
waktu malam yang berjalan dengan kebaikan, wahai Tuhan
yang Maha Murah.?
Maka padamlah api mereka dan Alloh Tabaaroka wa Ta’ala menghancurkan mereka.
--------------------------
Tempat-tempat Masuknya Syetan
Syetan masuk ke dalam diri seseorang untuk merusak dan
menyesatkan itu melalui beberapa hal yaitu:
1. Kebodohan
Kebodohan itu mematikan hati dan membutakan penglihatan
sehingga orang yang bodoh itu tidak mengerti mana yang baik
dan mana yang jahat, mana yang sunnah dan mana
yang bid’ah. mana yang halal mana yang haram, mana
yang haq dan mana yang batal, begitu seterusnya.
Karena keadaannya yang demikian maka syetan
memanfaatkan kebodohan ini untuk merusak dan
menyesatkan manusia. Untuk itu Alloh melarang
menjadi
orang yang bodoh. Alloh berfirman :
Dan jika Alloh menghendaki, niscaya Alloh mengumpulkan
mereka di atas petunjukNya, maka jangan sekali-sekali
kalian menjadi orang yang bodoh.
Nabi Musa alaihis salaam pernah berdo’a :
Berkata Musa : aku berlindung kepada Alloh bahwa
aku termasuk orang yang bodoh.
2. Marah
Marah itu termasuk tempat masuknya syetan yang besar
dan perangkapnya. Syetan mempermainkan kemarahan
seseorang dalam rangka menyesatkan pelakunya itu
seperti anak kecil mempermainkan bola seenaknya
, begitu mudahnya orang yang marah itu dipalingkan
dari kebenaran sehingga mulut yang biasa sopan bisa
mengeluarkan kata-kata yang jorok, kasar, bisa mencaci
maki, mengumpat, mencela, mencemooh dan lain-lain.
Anggota badannya bisa tak terkendali, sehingga memukul,
menyerang, merobek-robek, melukai, membunuh dan lain-lain
yang jelek. Hati orang yang marah dipenuhi rasa dengki, iri hati,
menyimpan dendam terhadap orang yang dimarahi.
Bersabda Rasululloh Sholallohu ?Alaihi Wasallam :
sesungguhnya aku mengerti satu kalimat yang kalau dia
mengucapkannya niscaya hilang marah yang ia temui yaitu :
3. Cinta dunia
Sesungguhnya syetan telah menghiasi dunia dengan
gebyarnya dalam hati kebanyakan manusia sehingga
mereka condong pada dunia dan merasa senang dengan
dunia, mereka berlomba-lomba mencari dunia dengan
sungguh-sungguh, dunia dijadikan tujuannya. Mereka
saling membenci dan saling dengki karena dunia.
Maka Iblis pun memanfaatkan sedemikian rupa
sehingga manusia menjadi sesat.
Sesungguhnya Rosullulloh Shollallohu Alaihi Wasallam
bersabda : demi Alloh, bukan fakir yang aku
khawatirkan, tetapi aku khawatir terhadap dunia
yang dibentangkan kepada kalian seperti telah
dibentangkan kepada manusia sebelum kalian,
maka kalian berlomba mendapatkannya seperti
mereka berlomba-lomba untuk mendapatkannya,
lantas dunia merusak kalian seperti halnya telah
merusak mereka.
4. Panjang angan-angan.
Seorang hamba jika panjang angan-angannya, dia
akan melakukan pekerjaan dengan sungguh-sungguh
dan cenderung tidak memperdulikan waktu, dia akan
berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai apa
yang diangan-angan oleh hatinya, meramalkan dunia
dengan berbagai macam usahanya dan akan merobohkan
sendi-sendi kepentingan akhiratnya.
Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam bersabda :
Dari Abi Huroirah berkata : aku mendengar Rasululloh
bersabda : tidak henti-hentinya hati orang tua itu tetap
muda dalam dua hal yaitu dalam cinta terhadap dunia
dan panjangnya angan-angan.
Jika kita mengerti tinggal berapa sisa umur kita dan sudah
berapa umur yang kita lewati niscaya kita akan hidup lebih
berhati-hati dalam menggapai apa yang kita angan-angankan,
dan niscaya kita lebih senang untuk menambah amal kita
dan lebih senang memperpendek apa yang diinginkannya.
Kita akan lebih merasa keberadaan kita di dunia seperti
orang asing atau seperti orang yang sedang menyeberang
jalan. Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam bersabda :
Jadilah kamu di dunia seolah-olah kamu itu orang asing atau
orang yang menyeberang jalan.
Untuk itu Ibnu Umar berkata :
Jika engkau ada pada sore hari maka jangan kamu menunggu
datangnya waktu pagi, dan jika engkau ada pada pagi hari
jangan kamu menunggu datangnya sore hari, ambillah sehatmu
untuk sakitmu dan hidupmu untuk matimu.
Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam bersabda :
Gunakanlah lima sebelum lima ; gunakanlah masa mudamu
sebelum masa tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, kayamu
sebelum fakirmu, longgarmu sebelum sibukmu dan hidupmu
sebelum matimu.
Ingat janganlah angan-anganmu sebagai tempat masuknya
syetan untuk mempermainkanmu dengan adanya angan-angan
yang muluk-muluk padahal kosong belaka, sehingga waktumu
hanya habis untuk kesibukan-kesibukan duniamu saja dan
mengorbankan akhiratmu.
5. Keinginan
Syetan masuk ke dalam diri seseorang itu melalui keinginannya,
dengan keinginannya yang tidak terkontrol maka seseorang bisa
rusak agamanya.
Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam bersabda :
Tidak ada dua srigala yang lapar yang dilepas di tengah-tengah
kambing itu lebih merusak pada kambing daripada keinginan
seseorang pada harta dan pangkat (dunia) lebih merusak pada
agamanya.
Maksudnya keinginan seseorang terhadap harta dan pangkat
dunia itu lebih merusak agama daripada dua srigala lapar yang
ada di tengah-tengah kambing merusak pada kambing.
6. Kikir
Syetan menakut-nakuti manusia dengan dibayang-bayangi kefakiran
supaya seseorang tidak mau infaq, shodaqoh, zakat atau ngebosi kelancaran agama.
Alloh berfirman :
Syetan menjanjikan kefakiran kepadamu dan menyuruh yang jahat,
dan Alloh menjanjikan kepadamu pengampunan dan keutamaan
dariNya, Alloh itu maha luas rezekinya dan maha mengetahui.
Padahal dengan jelas Alloh menjanjikan kebahagiaan bagi orang
yang tidak bakhil.
Alloh berfirman :
Barangsiapa dijaga dari kekikiran dirinya maka mereka itulah
orang-orang yang berbahagia.
7. Sombong
Sombong termasuk tempat masuknya syetan, dengan sombong
syetan membawa manusia untuk menolak yang haq dan tetap
dalam kebatilan, akhirnya seseorang menjadi orang yang hina,
asor, jatuh, mati masuk neraka.
Orang yang sombong itu bodoh, tidak mengerti hakekat dirinya,
kalau dia mengerti mestinya dia tidak sombong. Apa sih artinya
sombong bagi makhluk yang diciptakan dari tanah dan akan
kembali jadi tanah dan dimakan oleh ulat tanah. Rosululloh
Shollallohu Alaihi Wasallam bersabda:
Tidak masuk surga orang yang ada dalam hatinya seberat
semut hitam dari kesombongan.
Kemulyaan itu pakaianKu dan sombong itu selendangKu,
maka barang siapa menandingiKu tentang sesuatu dari
keduanya, maka pasti Aku menyiksanya.
8. Senang dipuji
Jika seseorang itu senang dipuji atas perbuatannya yang baik
maka syetan akan meneruskan rasa senang dipuji itu sampai
timbul ujub terhadap dirinya, merasa pol sendiri, meremehkan
orang lain. Maka dari itu Nabi menilai orang yang memuji
temannya sama halnya dengan memotong lehernya.
Dari Abi Bakroh : sesungguhnya ada seseorang disebut-sebut
di sisi Nabi Shollallohu Alaihi Wasallam, lantas seseorang yang
lain memuji kepadanya, maka Nabi bersabda : kasihanilah dirimu,
engkau telah memotong leher temanmu (beliau berkata begitu
berulang-ulang), jika salah satu dari kalian tidak bisa tidak kecuali
mesti
memuji, maka katakanlah aku menyangka begini-begini walaupun
dia melihat memang demikian dan penghitung sebenarnya adalah
Alloh dan tidak boleh menganggap suci seseorang atas Alloh.
9. Pamer
Sesungguhnya riya` (pamer) itu salah satu pintu dari beberapa pintu
dimana syetan masuk dari padanya ke dalam hati seseorang, maka
dari itu wajib bagi seorang muslim yang menginginkan mendapat
surga dan selamat dari neraka untuk menyaring hatinya jangan
sampai ada niat yang berubah dari karena Alloh menjadi karena
selain Alloh (salah niat). Amalannya juga supaya diteliti terus
jangan sampai dicampuri dengan kerancuan riya`, kalau ada
harus segera dibersihkan. Riya` ialah berpalingnya hati dari
karena Alloh menjadi karena selain Alloh atau karena dunia
atau karena ingin dipuji oleh manusia dll.
Maka dari itu riya termasuk syirik kecil. Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam bersabda :
Sesungguhnya lebih mengkhawatirkannya barang yang aku
khawatirkan atas kalian adalah syirik kecil. Mereka berkata :
apakah syirik kecil itu wahai rosululloh. Beliau menjawab :
syirik kecil adalah riya`. Alloh Azza wa Jalla berfirman ketika
Dia membalas manusia : pergilah kalian kepada orang-orang
yang kalian pameri di dunia dan lihatlah apakah mereka bisa
membalas amal kalian.?
Ketahuilah syetan mengajak kepadamu untuk meninggalkan
suatu amalan Jika dia tidak berhasil maka syetan mengajak
untuk berbuat riya`. Kalau ini juga tidak berhasil maka seseorang
yang sudah mukhlis lillahi karena Alloh itu dibayang-bayangi
seolah-olah amalannya masih bercampur riya`, sehingga
seseorang itu putus asa dan tidak beramal, untuk itu berhati-
hatilah terhadap usaha syetan ini.
10. Merasa pol sendiri.
Merasa pol sendiri itu bisa timbul karena dia orang yang sehat
jarang sakit, orang yang kuat jarang kalah dengan teman-temannya,
orang yang cerdas, cerdik, pandai menyelesaikan masalah yang sulit.
Merasa pol sendiri bisa juga timbul karena dia turunan bangsawan atau turunan Hasan Husein, padahal Nabi bersabda :
Wahai Fatimah beramallah (sendiri), karena aku tidak mencukupi
kamu dari Alloh sedikitpun.
Ada lagi orang yang ujub karena merasa banyak anak, keluarga
, famili, banyak harta. Padahal Alloh berfirman :
Di hari seseorang lari dari saudaranya, ibunya, bapaknya, istrinya,
anaknya. Bagi tiap-tiap seseorang dari mereka di hari itu ada
sesuatu yang mencukupinya.
Wahai manusia, kalian adalah orang-orang yang membutuhkan
kepada Alloh, dan Alloh itu Dzat yang mencukupi dan terpuji.
Ada orang yang merasa pol sendiri kerena ibadahnya yang
mempeng. Masruq berkata :
Cukup bagi seseorang sebagai orang pandai jika takut kepada
Alloh dan cukup bagi seseorang sebagai orang bodoh jika dia
merasa pol sendiri dengan amalnya.
Berkata Umar : sesungguhnya termasuk sebaik-baik tobatmu
bahwa kamu mengerti dosamu dan termasuk sebaik-baik
amalmu kamu menarik ujubmu dan termasuk sebaik-baik
syukurmu bahwa kamu mengerti kekuranganmu.
Berkata Bukhori, berkata Ibnu Abi Mulaikah : aku menjumpai
30 shohabat Nabi, semuanya khawatir dalam
dirinya ada nifaq (R. Bukhori).
Untuk itu kelebihan apa saja yang ada pada diri seseorang
seperti kesehatan, kekuatan, ilmu, kecerdasan, kecerdikan,
keahlian dalam menyelesaikan masalah, nasab yang luhur,
harta benda, anak, orang tua, keluarga, kekayaan,
kemampuan beribadah yang pol, semuanya supaya
disadari semat-mata sebagai peparing Alloh yang harus
selalu disyukuri bukan malah untuk membanggakan diri
yang akhirnya bisa menghabiskan amalnya sendiri.
11. Susah gelisah yang berkepanjangan.
Susah, gelisah, menyesali keadaan, selalu mengingat-ingat
kepada musibah yang menimpa dirinya, meratapi kesusahan
yang datang bertubi-tubi adalah merupakan salah satu tempat
masuknya syetan agar manusia menggerutu terhadap qodar yang
ada kemudian menjadi putus asa dan kufur akhirnya mati masuk
neraka.
Maka dari itu adanya musibah, kesusahan-kesusahan, kegelisahan-kegelisahan, supaya dihadapi dengan sabar, istirja dan yakin bahwa
Alloh akan mengganti yang lebih baik. Nabi bersabda :
Barang siapa yang Alloh menghendaki akan mendapatkan yang
lebih baik maka Alloh memusibahi kepadanya.
Tidak menimpa kepada seorang muslim dari kepayahan, sakit,
susah, sedih dan sesuatu yang menyakiti sehingga duri yang
mengenainya kecuali Alloh pasti melebur dosa-dosanya.
12.Mengikuti hawa nafsu
Mengikuti hawa nafsu juga termasuk tempat masuknya
syetan dalam menyesatkan manusia. Alloh berfirman :
Dan jangan kamu ikuti hawa nafsu maka ia akan menyesatkan
dari jalan Alloh.
Telah diriwayatkan sesungguhnya Iblis berkata : aku telah
merusak mereka dengan dosa-dosa maka mereka merusak
kepadaku dengan istighfar, maka ketika aku melihat
yang demikian akupun merusak mereka dengan hawa
nafsu maka mereka menyangka dapat petunjuk lantas
mereka tidak istighfar.
Sesungguhnya aku khawatir kepada kalian terhadap
keinginan-keinginan yang sesat dalam perut kalian dan
farji kalian dan hawa nafsu yang menyesatkan.
13. Sangka buruk
Suudhon juga merupakan tempat masuknya syetan ke
dalam diri seseorang agar satu dengan yang lain saling
curiga mencurigai hingga timbul pertikaian, perselisihan,
perkelahian antar sesama muslim sehingga kerukunan
dan kekompakan s
ebagai ciri khas orang iman bisa rusak. Untuk itu kita
jangan sampai berbuat suudhon. Alloh berfirman :
Jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya
sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kalian mencari-
cari kesalahan orang lain dan jangan bergunjing sebagian
dari kalian terhadap sebagiannya.
14. Meremehkan sesama muslim.
Meremehkan sesama orang iman, menghina kepada sesama
orang iman termasuk jebakan-jebakan iblis yang dari padanya
dia masuk merusak orang iman. Untuk itu kita harus kembali
pada sabda Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam :
Cukup bagi seseorang termasuk jahat bahwa dia meremehkan
saudaranya yang islam.
Alloh berfirman :
Wahai orang yang beriman, janganlah suatu kaum menghina
kaum yang lain barang kali mereka malah lebih baik daripada
yang menghin,a begitu pula wanita yang satu tidak boleh
menghina yang lain barang kali mereka lebih baik dari pada
yang menghina.
15.Meremehkan dosa
Meremehkan dosa adalah salah satu tempat masuknya
syetan ke dalam diri seseorang. Syetan akan mengatakan
ini kan cuma dosa kecil tidak apa-apa, ini ringan saja,
khirnya seseorang melakukan dosa kecil itu dengan
mudah, sehingga menumpuk dan merusak sama sekali.
Sabda Rosululloh :
Jauhilah dosa-dosa kecil karena perumpamaan dosa
kecil itu seperti kaum yang turun di dalam jurang maka
datang ini dengan sepotong kayu dan ini dengan sepotong
kayu sehingga mereka membawa kayu yang dengan kayu
itu mereka bisa mematangkan roti mereka. Sesungguhnya
dosa kecil, kapan pelakunya diambil dengan membawa
dosa kecil tersebut, maka dosa kecil tersebut pasti merusaknya.
16. Merasa aman dari siksa Alloh
Ada orang yang selalu berbuat maksiat jika diingatkan dia
menjawab Alloh ghofururrohim, seolah-olah dengan ucapan
itu dia telah terbebas dari siksaan Alloh, dia tidak merasa
menyesali atas perbuatannya bahkan dia merasa bangga
dengan pelanggaran-pelanggarannya
yang merasa aman dari siksa Alloh, dia itulah orang yang
telah melakukan dosa besar. Syetan selalu menghiasi
amalnya dengan bermacam-macam hiasan sehingga orang
tersebut sampai mati merasa tidak akan menghadapi
pengadilan yang berat. Untuk itu kita supaya selalu ingat
bahwa hidup kita di akhirat nanti itu membutuhkan
perjuangan yang sungguh-sungguh. Surga tidak bisa
dibeli dengan harga murah. Nabi bersabda :
Sesungguhnya dagangan Alloh itu mahal dan ketahuilah
dagangan Alloh itu adalah surga.
17. Putus asa dari rohmat Alloh
Syetan masuk ke dalam diri manusia melalui putus asa dari
rohmat Alloh. Seseorang dibayang-bayangi oleh syetan,
dosamu sudah amat banyak tidak mungkin kamu bisa
diampuni, lebih baik kamu lakukan apa saja di dunia toh
nanti di akhirat kamu pasti masuk neraka. Dengan rayuan
iblis yang begitu akhirnya banyak manusia yang putus asa
dari bertaubat dan mati tetap masuk neraka, padahal
Alloh berfirman :
Katakanlah Muhammad, wahai hamba-hambaku yang
melanggar yang memberatkan atas dirinya, jangan
berputus asa kalian dari rohmat Alloh, sesungguhnya
Alloh mengampuni semua dosa-dosa, sesungguhnya
Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Inilah tempat masuknya syetan ke dalam diri manusia
yang harus selalu kita cermati dan kita waspadai agar
kita tidak masuk ke dalam jebakan mereka, menjadi
manusia yang dikuasai oleh Iblis dan mati masuk neraka.
No comments:
Post a Comment