Iblis dan Tentaranya Menyesatkan Manusia dengan Wanita
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Nabi saw bersabda, "Dinding penutup antara mata jin dan aurat manusia ketika
seseorang masuk jamban adalah kalau ia mengucapkan Bismillaah."(HR.Ibnu
Majah dalam Kitab Thaharah 242).
Iblis dan bala tentaranya adalah sosok-sosok yang jiwanya kotor
terus-menerus. Mereka selalu mengintip aurat dan kejelekan. Iblis telah
mencopot pakaian Adam dan isterinya sedangkan keduanya itu di surga.
Lalu di dunia ini Iblis, wadya balanya, dan partainya melepaskan pakaian
taqwa dari jiwa manusia,dan mencopoti pakaian penutup aurat dari
badan.Sehingga keadaan telanjang menjadi pemandangan nyata yang dianggap
biasa, sedang menampakkan aurat sudah menjadi hal yang lumrah di kalangan
manusia tanpa ada halangannya.Tetapi kalau memang kita tetap teguh
mengikuti syari'at Islam maka tidak akan terjadi yang demikian itu. Iblis
tak mampu, sampai di tempat-tempat yang kamu harus buka aurat pun, iblis tak
mampu melihatnya,(karena ada do'a seperti tersebut di atas). Maka segala
puji bagi Allah yang telah menjadikan dzikir dan keutamaan berserah diri
kepadaNya itu sebagai pencegah bagi mata barisan iblis dan partainya.
(Lihat Hasan Ahmad Qathamisy, Al-Muwajahah As-Shira' ma'as Syaithan wa
Hizbihi, Daru Thibah Ar-Riyadh 1415H/1995, cet I, hal 147).
** Wanita
Nabi Muhammad saw bersabda, "Wanita itu menghadap ke muka dalam bentuk
syetan, dan menghadap ke belakang dalam bentuk syetan (pula)." (HR.
Muslim, Juz 10 Kitab Nikah, hal 177).
Mujahid berkata, "Ketika perempuan menghadap ke depan (datang) maka syetan
duduk di atas kepalanya lalu menghiasinya untuk orang yang melihatnya,dan
ketika perempuan itu menghadap kebelakang (pergi) syetan duduk diatas bagian
belakangnya lalu ia memperindahnya untuk orangyang
melihatnya."(Al-Qurthubi, Al-Jami'li Ahkaamil Quran ;12/227).
Nabi saw juga memperingatkan,
"Sesungguhnya dunia itu manis lagi hijau.Dan sesungguhnya Allah menjadikan
kamu sekalian khalifah di dunia,lalu Allah mengawasi bagaimana kamu
berbuat.Maka jagalah dirimu tentang dunia dan jagalah dirimu tentang
wanita.Sesungguhnya bencana/fitnah Bani Israil adalah dalam hal wanita."
(HR. Muslim, Juz 17 Kitab Riqaq, hal 55).
Sabda Nabi saw pula,
"Aku tidak meninggalkan fitnah/bencana yang lebih berbahaya atas kaum
lelaki(selain bahaya fitnah) dari perempuan." (Al-Fath,juz 9, Hadits
5096,dan Muslim, juz 18 hal 54).
Sa'id bin Al-Musayyib berkata,"Jika syetan putus asa mengenai sesuatu maka
iakemudian pasti mendatangi sesuatu itu dari arah perempuan."
Sa'id pun berkata lagi, "Tidak ada sesuatu yang lebih aku takuti di sisiku
kecuali perempuan ." (Siaru 'a'laamin Nublaa' Juz 4/ 237).
Kalau syetan putus asa dalam hal tertentu, maka dia akan melancarkan godaan
itu dari arah perempuan.Apa yang dikatakan Sa'id bin Al-Musayyib (seorang
ulama Tabi'in) tersebut dalam kenyataan kini tampak nyata. Sudah menjadi
rahasia umum, ada proyek-proyek yang dilancarkan pengurusannya pakai umpan
wanita.Itulah praktek syetan. Maka Sa'id yang di zaman sahabat tidak
ada kebiasaan model syetan seperti sekarang pun, dia paling takut
terhadap wanita.
Dan Hadits tentang wanita kadang-kadang panjang, itu tidak lain karena
pengikut syetan terkutuk yang paling banyak adalah wanita. Dalam
Hadits disebutkan,
"Wanita itu adalah aurat, maka apabila ia keluar,maka syetan membuatnya
indah (dalam pandangan laki-laki)." (Hadits Shahih Sunan At-Tirmidzi
no.936, dan At-Thabrani di Al-Kabier juz 3/64, dan lihat Al-Irwaa' no.
273).
** Perempuan Sebagai Salah Satu Sarana Iblis Untuk Merusak
Iblis menyodorkan fitnah pada wanita guna menyesatkan dan merusak.Al-Quran
telah mengisahkan contoh-contoh adanya bencana-bencana/fitnah lewat
wanita.
** Godaan Syetan untuk Kaum Tsamud Lewat Wanita
Ibnu Jarir dan lain-lain dari ulama salaf (generasi Sahabat, Tabi'in,dan
Tabi'ut Tabi'in) menyebutkan bahwa dua wanita dari kaum Tsamud,salah satunya
Shaduq putri Al-Mahya bin Zuhair bin Al-Mukhtar,dia adalah bangsawan dan
kaya. Sedang ia dibawah suami yang telah masuk Islam,lalu wanita ini
menceraikan suaminya itu.Kemudian dia mengundang putera pamannya yang
bernama Mashro' bin Mahraj bin Al-Mahya,dan menyodorkan dirinya pada putera
pamannya itu bila ia berani membunuh onta (Nabi Shalih).
Wanita lainnya adalah Anbarah binti Ghanim bin Majlaz dijuluki Ummu 'Utsman.
Dia ini tua dan kafir, punya 4 anak perempuan dari suaminya,Dzu'ab bin
Amru,salah satu pemuka kaum.Si perempuan tua ini menyodorkan ke-4 putrinya
kepada Qadar ibn Salif bila ia berani membunuh onta,maka ia akan
kebagian putrinya mana saja yang ia ingini. Lalu kedua pemuda (Masrhro'
dan Qadar) bersegera untuk membunuh onta itu,dan berusaha mencari teman di
dalam kaumnya. Maka 7 orang lainnya merespon ajakannya itu, jadi jumlahnya 9
orang.Mereka inilah yang disebutkan dalam firman Allah Ta'ala,
"Dan adalah dikota itu (Kota Al-Hijr) sembilan orang laki-laki yang
membuat kerusakan di muka bumi, dan mereka tidak berbuat kebaikan."
(An-Naml: 48).
Mereka berusaha pada sisa kabilah itu dengan mempropagandakan untuk membunuh
onta, mereka menyambutnya dan sepakat akan membunuh onta itu. Mereka
berangkat mengintai onta.Ketika onta itu muncul dari kawanan yang mendatangi
air, Mashro' bersembunyi untuk menyergapnya,lantas melemparkan panah dan
menancaplah di tulang kaki onta.Dan datanglah wanita-wanita membujuk kabilah
itu untuk membunuh onta, sedang wanita-wanita itu membuka wajah-wajahnya
(dari kerudungnya)untuk menyemangati kabilahnya. Qadar bin Salif mendahului
mereka mengeraskan (hantaman) pedangnya atas onta itu maka putuslah
urat di atas tumitnya, lalu jatuh tersungkurlah onta itu ke bumi.
(Tafsir At -Thabari juz 12/531-534, Al-Bidayah wan Nihayah Ibnu Katsir juz
1/127,Al-Kamil fit Taariekh Ibnul Atsir juz 1/51-52).
Wanita yang menyemangati Mashro' adalah isteri pemimpin, sedang yang
menyemangati Qadar adalah isteri pejabat juga. Adapun Qadar bin Salif
sendiri termasuk pemimpin, jadi mereka itu orang elit semua. Perempuan
pertama telah menyodorkan dirinya kepada Mashro', sedang perempuan kedua
menyodorkan puteri-puterinya kepada Qadar. Dan perempuan perempuan
kabilah itu telah keluar dengan membujuk orang-orang agar membunuh onta
dengan cara membuka wajah-wajah mereka. Sungguh telah terjadi fitnah
wanita itu sebagai jalan masuknya Iblis kepada para pembesar, dan Iblis
bersandar bersama mereka untuk membunuh onta yang menjadi ayat Allah yang
disampaikan kepada nabiNya, Shalih as.
Demikian ini tampak bagi kita,para pembesar (kaum elit) bersepakat semuanya,
laki-laki maupun perempuan.
** Kepala Nabi Yahya as Dipenggal Untuk Wanita Nakal
Hal itu dikatakan kepada Ibnu Umar oleh Asma' binti Abu Bakar di salah satu
bagian masjidil Haram.Demikian itu ketika Ibnu Zubair putera Asma'
disalib, lalu Ibnu Umar menoleh ke Asma' seraya berkata,"Jasad (anakmu)
ini sebenarnya bukan apa-apa,sedang yang disisi Allah hanyalah arwah. Maka
bertaqwalah kamu kepada Allah dan bersabarlah." Lalu Asma' menjawab,
"Apa yang menghalangiku (untuk bertaqwa dan bersabar), sedang kepala
Yahya bin Zakaria as (saja yang lebih mulia darinya) telah dihadiahkan
kepada seorang pelacur dari bani Israel." [Siaru A'laamin Nublaa' juz
2/294, Al -Muhalla juz 2/22, 'Uud al Hijaab juz 2/195, dan para
perawi-nya terpercaya, khabar itu tetap untuk kisah, Al-Muwajahah hal 80].
Kenyataan dari kisah ini adalah Asma' menyebutkan dibunuhnya Yahya as itu
karena (permintaan) pelacur. Disini kita lihat puncak kekuasaan iblis atas
orang-orang elit dengan dorongan syahwat seks dimana sampai membunuh
seorang nabi Allah yaitu Yahya bin Zakaria. Walaupun berbeda-beda
kitab-kitab tarikh (sejarah) dalam rincian peristiwa ini hanya saja intinya
adalah:
Seorang raja di Damaskus masa itu ada yang menginginkan kawin dengan
seorang mahramnya atau wanita yang tidak halal baginya untuk dikawini. Lalu
Nabi Yahya mencegahnya, sedangkan wanita itu menginginkan sang raja,maka ada
suatu (ganjalan) yang menetap di dalam jiwa wanita dan raja itu terhadap
Nabi Yahya. Maka ketika antara wanita dan raja itu terjadi percintaan,
wanita itu minta agar diberi darah Yahya,sang raja akan memberikan
kepadanya. Maka raja mengutus orang untuk mendatangi Nabi Yahya dan
membunuhnya, lalu menyerahkan kepala Yahya kepada wanita itu!!! [Lihat
Tarikh At-Thabari ;1/586-592, Al-kamil Ibnu Atsir ;1/171, Al-Bidayah wan
Nihayah ;1/49].
Demikianlah orang-orang terlaknat tidak menahan diri untuk tidak
membunuh nabi-nabi Allah. Bagaimana tidak? Nabi-nabi Allah itu adalah
penyuluh hidayah dan pemegang bendera kebenaran dan Tauhid,sedangkan iblis
terlaknat itu pembawa bendera neraka dan panji-panji kekafiran serta
syirik.
Sumber: Al-Muwajahah as-Shira' ma'as Syaithan wa Hizbihi oleh Hasan Ahmad
Qathamisy, Daru Thibah Ar-Riyadh cet I, 1415 H/1995..
No comments:
Post a Comment