NGERINYA NERAKA
Kamis, 16 Juli 09
Oleh: Waznin Mahfud
KHUTBAH PERTAMA
Hadirin Jama’ah Jum’at Rahimakumullah!
Marilah kita tingkatkan ketakwaan kita, sebab takwa itulah yang menjadi bukti bahwa kita benar-benar beriman.
Allah Ta’ala berfirman,
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepadaNya; dan janganlah sekali-kali kamu mati me-lainkan dalam keadaan beragama Islam.” (Ali Imran: 102).
Takwa adalah jaminan kebahagiaan bagi hidup kita di dunia dan di akhirat. Allah Ta’ala berfirman,
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa menaati Allah dan RasulNya, maka sesungguh-nya ia telah mendapat kemenangan yang besar.” (Al-Ahzab: 70-71).
Untuk itu, marilah kita perkokoh ketakwaan kita sehingga Allah berkenan memenuhi janjiNya untuk kita, yaitu kebahagiaan di akhirat dan dijauhkan dari siksaan neraka.
Hadirin Rahimakumullah!
Sesungguhnya rasa takut kita kepada siksa neraka adalah hidayah agung dari Allah yang diberikan kepada kita yang patut disyukuri, demi kewaspadaan dan kehati-hatian kita di dalam menempuh jalan hidup yang lurus dan benar.
Mari kita mencoba mengetahui beberapa poin penting yang berkaitan dengan neraka, agar keimanan kita bertambah dan selalu berusaha meninggalkan maksiat-maksiat yang dapat menjerumus-kan kita ke salah satu jurangnya yang sangat dalam. Sebab, kejahilan kita terhadap hakikat neraka akan membuat kita menyepelekan faktor-faktor berbahaya yang dapat membuat kita menjadi salah satu dari penghuni tempat sadis tersebut. (Na’udzubillah min dzalik)
Yang pertama, neraka adalah sebuah tempat (yang sangat luas yang diciptakan oleh Allah) untuk menyiksa hamba-hamba-Nya (yang bermaksiat, membangkang maupun kafir kepadaNya), dan neraka itu terus merasa kurang untuk diisi, sampai Allah Ta’ala meletakkan (tapak) kakiNya, kemudian neraka berkata, “Cukup, cukup!” (Sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah).
Yang kedua, neraka mempunyai tujuh pintu, setiap pintu itu akan dimasuki oleh golongan-golongan pembangkang dan pelaku maksiat tertentu.
Allah Ta’ala berfirman,
لَهَا سَبْعَةُ أَبْوَابٍ لِّكُلِّ بَابٍ مِّنْهُمْ جُزْءٌ مَّقْسُومٌ
“Jahanam itu mempunyai tujuh pintu, tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka.” (Al-Hijr: 44).
Yang ketiga, panasnya neraka. Panasnya tak terhingga, karena dihidupkan selama seribu tahun sehingga warnanya menjadi putih, kemudian dihidupkan selama seribu tahun lagi sehingga warnanya berubah menjadi merah, dan dihidupkan kembali selama seribu tahun lagi sehingga menjadi hitam. Mari kita bayangkan, alangkah panasnya neraka, sehingga warnanya pun bisa menjadi hitam kelam. Tak ada satu pun makhluk yang ada di atas bumi ini yang sanggup menahan panas yang begitu dahsyat ini.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan,
نَارُكُمْ جُزْءٌ مِنْ سَبْعِيْنَ جُزْءًا مِنْ نَاِر جَهَنَّمَ.
“Neraka kalian adalah satu bagian dari tujuh puluh bagian dari Neraka Jahanam.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).
Panas api saat ini, membuat baja yang begitu keras dan kokoh bisa menjadi meleleh. Lalu bagaimana dengan tubuh-tubuh kita yang begitu lembek, ditambah dengan kadar panas yang melebihi dari panas dunia seukuran tujuh kali lipat?
Hadirin Sidang Jum’at yang Dimuliakan Allah
Poin yang keempat adalah, kobaran api neraka yang menyala-nyala. Api neraka berkobar sangat dahsyat, dan menyambar semua penghuninya tanpa belas kasihan.
Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّهَا تَرْمِي بِشَرَرٍ كَالْقَصْرِ. كَأَنَّهُ جِمَالَتٌ صُفْرٌ
“Sesungguhnya neraka itu melontarkan bunga api sebesar dan setinggi istana, seolah-olah ia iringan unta yang kuning.” (Al-Mursalat: 32, 33).
Di samping itu, api neraka juga bisa marah dan menggeram-geram ketika melihat rombongan calon penghuninya yang digiring untuk memasuki tempat tinggal mereka.
Allah Ta’ala berfirman,
إِذَا رَأَتْهُم مِّن مَّكَانٍ بَعِيدٍ سَمِعُوا لَهَا تَغَيُّظاً وَزَفِيراً
“Apabila neraka itu melihat mereka dari tempat yang jauh, mereka mendengar kegeramannya dan suara nyalanya.”(Al-Furqan: 12).
Yang kelima, bahan bakar neraka terdiri dari manusia dan bebatuan. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman di dalam surat Al-Baqarah,
فَاتَّقُواْ النَّارَ الَّتِي وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِينَ
“Peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang yang kafir.” (Al-Baqarah: 24).
Yang keenam, sebagaimana neraka merupakan jurang dan lembah, maka dia mempunyai kedalaman. Jarak kedalamannya sejauh kita melempar batu dari pinggir neraka ke dalam jurang neraka selama tujuh puluh tahun. Satu keterangan dari sahabat Abu Hurairah menjelaskan,
كُنَّا مَعَ رَسُوْلِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذْ سَمِعَ وَجْبَةً فَقَالَ النَّبِيُّ : أَتَدْرُونَ مَا هَذَا؟ قَالَ: قُلْنَا: اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ. قَالَ: هَذَا حَجَرٌرُمِيَ بِهِ فِي النَّارِ مُنْذُ سَبْعِيْنَ خَرِيْفًا فَهُوَ يَهْوِي فِي النَّارِ الْآنَ حَتَّى انْتَهَى إِلَى قَعْرِهَا.
“Ketika kami sedang bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, tiba-tiba beliau mendengar suara dentuman, beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya, ‘Apakah kalian tahu suara apa ini?’ Kami menjawab, ‘Hanya Allah dan RasulNya yang paling tahu!’ Beliau menjelaskan, ‘Ini adalah batu yang dilemparkan ke dalam neraka, sejak tujuh puluh tahun yang lalu, kemudian ia melayang di dalam neraka, sekarang ini ia sampai pada dasarnya’.” (HR. Muslim, 7096).
Yang ketujuh, penjaga neraka.
Allah Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَاراً وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa ang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (At-Tahrim: 6).
baca selengkapnya di :
No comments:
Post a Comment