Terlalu bencinya pada Islam, sampai berfikir sanggup jadi apa saja asaljangan muslim. Tapi hidayah itu akhirnya datang juga.
SARIYA, gadis asal Kerala, India, dibesarkan dalam keluarga yang sangat taatdalam agama. Datuknya pengasas Gereja di Kerala. Pemuka agama di sanasering menjadikan ibu Sariya sebagai contoh wanita terbaik bagi jemaah.
Namun lama-lama, ibu Sariya mula mengalami keraguan sehingga akhirnya diamenjadi seorang muslim. Semua itu mungkin kerana pengaruh peguam keluargabernama Ibrahim Khan seorang muslim taat, dan mempunyai pengetahuan luassoal agama.
Meski kehadirannya singkat, tapi mampu mengubah ibu Sariya menjadi muslimdalam beberapa minggu sahaja. Saat itu Sariya masih 13 tahun. Sebagai anaktertua, Sariya merasa bingung dengan keadaan keluarganya yang pecah,kerana ibunya memilih bercerai dan pindah ke Bombay.
Sariya sangat membenci Islam kerana ia anggap Islam telah memusnahkankeluarganya. Ayahnya memilih pergi meninggalkan Sariya dan adik-adiknya. Kerana terlalu bencinya pada Islam, Sariya pernah berfikir dia boleh menjadiapa saja asal jangan muslim.
Meski begitu, dia masih menghormati dan mencintai ibunya yang kini seorangmuslimah. Sampai saat itu, Sariya masih tidak mengerti kenapa ibunya memilihIslam.
Seorang wanita berpendidikan dan berbudaya seperti ibunya memilih agamayang berbau zaman pertengahan. Hingga akhirnya dia memberanikan diribertanya kepada ibunya. Sariya dapat jawapan singkat;
"Baca kitab suci dari agama yang kamu yakini itu, laman demi halaman."
Dari situlah Sariya mula dituntun menuju Islam. Walaupun masih muda, Sariyaseperti diberi kemudahan oleh Allah untuk memahami apa yang dibacanya.Sariya mencari banyak sekali ketidakselarasan dan kesalahan.
Namun Sariya keras kepala, dia masih terus membaca semuanya meski dihatinya mula timbul keraguan. Setelah beberapa lama, ibunya menghantarsepucuk surat disertai tulisan Surat Al-Ikhlas dan terjemahannya.
Begitu membaca surat tersebut, hati Sariya mulai tergelitik untukmembacanya berulang-ulang. Saat tidak ada lagi baki surat untuk dibaca,Sariya beralih ke Al-Quran dan dia benar-benar terpesona.
Dalam Al-Quran dia mencari kebenaran yang selama ini dicarinya. Diamendapat semua jawapan yang membuatnya ragu-ragu. Perlu dua tahun bagiSariya untuk mempelajari Al-Quran. Saat itu usianya sudah 15 tahun.
"Aku tahu aku akhirnya mencari takdirku," kata Sariya.
Kemudian Sariya pergi ke Bombay dan saat berada di lapangan terbang diamengucapkan dua kalimah syahadah disaksikan oleh ibunya. Ibunyamengatakan, ia selalu berdoa kepada Allah agar memberikan hidayah kepadaanak perempuannya. Dan ternyata dikabulkan, Allahu Akbar!
Adik-adik Sariya masih kecil dan mereka mengikuti langkahnya menjadi muslim.Sariya memutuskan 'hijrah' ke Bombay. Dia dan adik-adiknya diterima olehkomuniti muslim Bombay dengan penuh suka cita. Mereka mengajarkan bahasaArab dan pengetahuan tentang Islam.
Kerala, India.
Setelah 10 tahun memeluk Islam, Sariya merasa hidupnya makin terarah danpenuh ketenangan.
"Apabila berkumpul bersama keluarga, aku mengatakan telah membantupembinaan sebuah madrasah bagi anak-anak penghafal Al-Quran. Salah satucita-citaku adalah membina masjid di tempat kelahiranku, Kerala," kata Sariya. Al-hamdulillah! (IH)
SARIYA, gadis asal Kerala, India, dibesarkan dalam keluarga yang sangat taatdalam agama. Datuknya pengasas Gereja di Kerala. Pemuka agama di sanasering menjadikan ibu Sariya sebagai contoh wanita terbaik bagi jemaah.
Namun lama-lama, ibu Sariya mula mengalami keraguan sehingga akhirnya diamenjadi seorang muslim. Semua itu mungkin kerana pengaruh peguam keluargabernama Ibrahim Khan seorang muslim taat, dan mempunyai pengetahuan luassoal agama.
Meski kehadirannya singkat, tapi mampu mengubah ibu Sariya menjadi muslimdalam beberapa minggu sahaja. Saat itu Sariya masih 13 tahun. Sebagai anaktertua, Sariya merasa bingung dengan keadaan keluarganya yang pecah,kerana ibunya memilih bercerai dan pindah ke Bombay.
Sariya sangat membenci Islam kerana ia anggap Islam telah memusnahkankeluarganya. Ayahnya memilih pergi meninggalkan Sariya dan adik-adiknya. Kerana terlalu bencinya pada Islam, Sariya pernah berfikir dia boleh menjadiapa saja asal jangan muslim.
Meski begitu, dia masih menghormati dan mencintai ibunya yang kini seorangmuslimah. Sampai saat itu, Sariya masih tidak mengerti kenapa ibunya memilihIslam.
Seorang wanita berpendidikan dan berbudaya seperti ibunya memilih agamayang berbau zaman pertengahan. Hingga akhirnya dia memberanikan diribertanya kepada ibunya. Sariya dapat jawapan singkat;
"Baca kitab suci dari agama yang kamu yakini itu, laman demi halaman."
Dari situlah Sariya mula dituntun menuju Islam. Walaupun masih muda, Sariyaseperti diberi kemudahan oleh Allah untuk memahami apa yang dibacanya.Sariya mencari banyak sekali ketidakselarasan dan kesalahan.
Namun Sariya keras kepala, dia masih terus membaca semuanya meski dihatinya mula timbul keraguan. Setelah beberapa lama, ibunya menghantarsepucuk surat disertai tulisan Surat Al-Ikhlas dan terjemahannya.
Begitu membaca surat tersebut, hati Sariya mulai tergelitik untukmembacanya berulang-ulang. Saat tidak ada lagi baki surat untuk dibaca,Sariya beralih ke Al-Quran dan dia benar-benar terpesona.
Dalam Al-Quran dia mencari kebenaran yang selama ini dicarinya. Diamendapat semua jawapan yang membuatnya ragu-ragu. Perlu dua tahun bagiSariya untuk mempelajari Al-Quran. Saat itu usianya sudah 15 tahun.
"Aku tahu aku akhirnya mencari takdirku," kata Sariya.
Kemudian Sariya pergi ke Bombay dan saat berada di lapangan terbang diamengucapkan dua kalimah syahadah disaksikan oleh ibunya. Ibunyamengatakan, ia selalu berdoa kepada Allah agar memberikan hidayah kepadaanak perempuannya. Dan ternyata dikabulkan, Allahu Akbar!
Adik-adik Sariya masih kecil dan mereka mengikuti langkahnya menjadi muslim.Sariya memutuskan 'hijrah' ke Bombay. Dia dan adik-adiknya diterima olehkomuniti muslim Bombay dengan penuh suka cita. Mereka mengajarkan bahasaArab dan pengetahuan tentang Islam.
Kerala, India.
Setelah 10 tahun memeluk Islam, Sariya merasa hidupnya makin terarah danpenuh ketenangan.
"Apabila berkumpul bersama keluarga, aku mengatakan telah membantupembinaan sebuah madrasah bagi anak-anak penghafal Al-Quran. Salah satucita-citaku adalah membina masjid di tempat kelahiranku, Kerala," kata Sariya. Al-hamdulillah! (IH)