Dunia Islam kembali dihebohkan dengan tindakan anarkis Kaum Syiah Rafidhah (SR) di Kota Madinah. Tepatnya pada hari Jum’at, 20 Februari lalu, ratusan orang Syiah berkumpul dan memaksa masuk ke Pekuburan Baqi’ yang tidak jauh dari Mesjid Nabawi, pada waktu yang tidak lagi diperkenankan untuk melakukan ziarah ke pemakaman itu: menjelang terbenamnya matahari atau shalat magrib.
Tindakan anarkis itu kembali terulang pada Senin sore, 23 Februari 2009, ketika sekelompok pemuda berusia 20-an tahun yang datang dari Manthiqah Syarqiyyah (propinsi wilayah Timur Saudi-pen) bersama sejumlah peziarah kembali melakukan demo anarkis di dalam areal pekuburan, halaman Mesjid Nabawi dan di Mesjid Bilal, yang kemudian mengakibatkan 6 orang terluka; sebagian dirawat di tempat kejadian, dan sisanya dibawa ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut.
SR sangat membenci sahabat-sahabat Rasulullah s.a.w dan menuduh mereka telah kafir setelah Rasulullullah s.a.w. wafat. Tidak heran berbagai usaha mereka lakukan untuk menghina kaum sahabat. Salah satunya adalah dengan percobaan membongkar kuburan sahabat di Madinah tersebut. Lihat Youtube berikut ini. Coba dengar apa yang diucapakan seorang wanita yang menjadi latar video tersebut.
Tentu saja polisi-polisi Saudi dan kaum Sunni tidak membiarkan kejadian itu berlangsung lama. Mereka kemudian mengejar dan menangkap orang-orang Syi’ah tersebut. Tindakan kaum SR ini bukan pertama kali terjadi dan juga bukan yang terakhir. Kelompok ini menyadari benar bahwa Da’wah Salafiyyah adalah musuh utama mereka, karena dakwah ini menelanjangi semua perilaku bid’ah, khususnya yang mughallazhah (berat), dengan menggunakan dalil syar’i dari al-Qur’an dan al-Sunnah sesuai dengan pemahaman al-Salaf al-Shalih terhadap kedua sumber itu. Itulah sebabnya, kaum Syiah Rafidhah (SR) selalu memberikan porsi khusus yang lebih besar dari kedengkian mereka terhadap Jazirah Arabiyah.
Gubernur Madinah, ‘Abdul Aziz bin Majid mengatakan-terkait peristiwa ini-: “Siapa pun yang datang ke Mesjid Nabawi yang mulia untuk menunaikan hal-hal yang sesuai dengan Sunnah, akan mendapatkan pelayanan dalam semua hal. Namun siapa yang melakukan hal-hal yang bertentang dengan itu dan tidak mengikuti aturan yang berlaku, maka ia tidak akan pernah dibiarkan dan pasti akan mendapatkan sanksi yang berlaku.”
Dasar Syiah Rafidhah yang sesat. Setelah melakukan kejahatan di Madinah, mereka menuduh Lembaga Amar Ma’ruf Nahi Munkar telah memukul kaum wanita dan anak-anak SR di sana. Mereka juga mengadakan demonstrasi di depan Kedutaan Besar Arab Saudi di London.
Orang yang beserban putih di atas itu adalah seorang ulama Syi’ah yang bernama Yasser Al-Habib Al-Kuwaiti. Beliau bertanggung jawab atas tindakannya menghasut Britain untuk melarang masuk Syeikh Dr Yusuf Al-Qaradhawi ke U.K. yang hendak berobat di sana. Selain itu beliau juga sering mencela para sahabat secara terang-terangan dalam ceramah-ceramahnya di Hawzah-Hawzah di London.
Lihatlah poster-poster yang mereka bawa. Mereka menyamakan kedudukan beberapa sahabat sama tarafnya dengan syetan.
- The Devil versus Adam
- Nimrod versus Ibrahim
- Pharaoh versus Moses
- Abu Sufian versus Mohammed
- Omar (Omar bin Khattab) versus Fatima
- Muawiya versus Ali
- Yazid versus Hussein
- Haron (Harun Al-Rasyid) versus Al-Kazim (Musa al-Kazim bin Ja`far as-Sadiq (wafat 183 H) salah seorang Imam mereka yang 12)
- Al-Saud versus Al-Mahdi
- Wahhabis versus Shiites
Salafi Hijaz sering dirujuk sebagai Wahabi oleh-oleh musuh-musuh pengikut sunnah seperti kaum Syi’ah, Sufi, Tradisionalis, dan negara-negara barat. Seandainya mereka tahu, kenapa Amerika begitu mudahnya masuk ke Iraq adalah dikarenakan bantuan kaum Syi’ah Iraq. Begitu juga hal yang sama terjadi di Afghanistan.
Bagi mereka-mereka yang mengerti ajaran Syi’ah Rafidah, tentu tidak akan berbaik-baik dengan mereka. Lain halnya dengan yang tidak mengerti apa itu Syi’ah Rafidah, mereka akan berkata untuk apa memusuhi saudara sesama Islam sendiri. Pada yang saat yang sama mereka mengangumi tokoh-tokoh Hizbullah dan negara Iran yang berani menentang negara barat.
No comments:
Post a Comment