by Muwahid
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullaah :
"Ketahuilah rahimakallaah, sesungguhnya wajib bagi kita mempelajari empat masalah. PERTAMA ilmu, yaitu mengenal ALLAH 1), lalu mengenal Nabi-Nya 2), dan mengenal diinul Islam berdasar dalil-dalil. KEDUA, mengamalkannya. KETIGA, menda'wahkannya. KEEMPAT, bersabar terhadap gangguan di dalamnya".
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullaah :
1). Mengenal ALLAH maksudnya mengenal ALLAH 'azza wa jalla dengan hati, yang berakibat kepada penerimaan syari'at yang ditetapkan-Nya, ketundukan dan kepatuhan kepada-Nya, serta sikap menjadikan syari'at-Nya -yang dibawa oleh Rasul-Nya shalallaahu 'alaihi wassalam- sebagai penentu hukum. Seorang hamba bisa mengenal Rabbnya dengan memperhatikan ayat-ayat syar'iyyah yang terdapat dalam Kitabullaah dan Sunnah Rasulullaah shalallahu 'alaihi wasallam, serta memperhatikan ayat-ayat kauniyah yang terdapat pada makhluk-makhluk ALLAH, karena semakin seseorang itu memperhatikan maka semakin bertambahlah pengetahuannya tentang Penciptanya dan Rabb yang diibadahinya. ALLAH subhanahu wata 'ala berfirman :
وَفِي الْأَرْضِ آيَاتٌ لِّلْمُوقِنِينَ وَفِي أَنفُسِكُمْ أَفَلَا تُبْصِرُونَ
"Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan ALLAH) bagi orang yang yakin. Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?".
(Qs. 51: 21)
2). Mengenal Nabi maksudnya mengenal atau mengetahui Rasulallaah Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam dengan pengetahuan yang mengakibatkan penerimaan kepada petunjuk dan ajaran benar yang dibawa oleh beliau, membenarkan segala hal yang dikabarkannya, melaksanakan perintahnya, menjauhi larangannnya, menjadikan syari'atnya sebagai sumber hukum, dan rela menerima ketentuan yang ditetapkannya. ALLAH subhanahu wata 'ala berfirman :
"Maka demi Rabbmu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman sampai menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya".
(Qs. 4: 65)
"Sesungguhnya jawaban orang-orang mu'min, bila mereka dipanggil kepada ALLAH dan Rasul-Nya agar Rasul mengadili diantara mereka ialah ucapan 'kami dengar kami ta'at'. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung".
(Qs. 24: 51)
"...kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia pada ALLAH (Al-Qur'an) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman pada ALAH dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya".
(Qs. 4: 59)
"...maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah-Nya takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa adzab yang pedih". (QS. An-Nuur : 63)
Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullaah berkata :
"Tahukah kalian, apakah itu fitnah? Fitnah adalah perbuatan syirik. Bila seseorang membantah sebagian firman-Nya, barangkali ada sedikit penyimpangan yang terlintas di hatinya, sehingga ia binasa"
(Rangkuman Syarah Ushul Tsalatsah)
No comments:
Post a Comment