Umat Muslim di wilayah Xinjiang, China, terutama yang bekerjaya sebagai pegawai kerajaan, mahasiswa dan para guru telah dilarang oleh pemerintah setempat daripada melaksanakan ibadah puasa sepanjang bulan Ramadan.
Larangan ini telah mendapat reaksi yang keras dari kelompok muslim minoriti yang selama ini selalu disekat ketika menjalankan ibadahnya oleh Partai Komunis China selama ini.
Dilaporkan oleh beberapa sumber media perdana, para pegawai kerajaan dan para mahasiswa muslim dilarang daripada mengikuti dan mengadakan kegiatan keagaaman selama Ramadan.
"Kami mengingatkan semua orang bahawa mereka tidak diperbolehkan menjalankan puasa Ramadhan," demikian bunyi seruan Radio dan TV Bozhou.
Sebuah pejabat kerajaan yang mengelola Sungai Tarim telah mempamerkan beberapa paparan foto kakitanganya yang mengenakan topi tradisional Uighur "doppa" sambil makan di siang hari bersama rakan-rakan non-Muslim yang lain. Pemerintah China sejak dahulu lagi telah melakukan pelbagaii cara untuk menyekat amalan umat Muslim Xinjiang daripada melaksanakan puasa.
Salah satu caranya memberikan orang-orang Uighur santapan makanan secara percuma. Menurut Dilxat Raxit, juru bicara Kongres Uighur SeDunia di Pengasingan mengatakan, "China seharusnya dapat menjamin kebebasan hak asasi setiap rakyatnyanya yang beragama seperti warga Uighur dan Xinjiang. Dan dapat menghentikan aksi penindasan seperti ini," kata Raxit.
|
Sunday, July 6, 2014
Larangan berpuasa Ramadan di China akan berakhir dengan kegagalan…
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment