Pages

Monday, July 30, 2012

Tahanan Wanita di Iran Diperkosa Dahulu Sebelum di Eksekusi


Para anggota milisi Basij Iran yang ditakuti, melakukan perkosaan terhadap para tahanan wanita yang masih perawan sebelum para tahanan wanita itu dihukum mati. Mereka yang diperkosa adalah para tahanan wanita yang divonis hukuman mati dan masih perawan. Perkosaan ini adalah “ritual” wajib , kata salah satu anggota milisi Basij tersebut.

salah seorang anggota milisi yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan bahwa ini adalah bagian perintah dari pemimpin tinggi Iran Ali Khameini. Kepada The Jerusalem Post anggota milisi ini mengatakan bahwa pada saat berumur 18 tahun ia pernah diberi “kehormatan” oleh Khameini untuk sementara waktu “menikahi” tahanan wanita muda sebelum mereka dieksekusi.

Di negara penganut aliran Syiah yang sesat ini, adalah ilegal mengeksekusi mati wanita jika ia masih perawan, kata salah satu mantan anggota milisi.

Jadi, pemerintah mengatur pesta “pernikahan” semalam sebelum si tahanan wanita dieksekusi, dan si wanita dipaksa untuk melayani nafsu seksual si laki-laki , lapor situs Fox News.

Setelah digauli suami “barunya”, maka si tahanan wanita sudah “halal” untuk dieksekusi.

“Aku sangat menyesal, walaupun pernikahan itu sah dan legal disini”, kata mantan milisi tersebut kepada Jerusalem Post.

Beberapa tahanan wanita diberi obat tidur untuk membuat mereka tidak sadar, karena biasanya mereka melawan saat akan diperkosa, mereka lebih takut pada malam pertama mereka daripada saat menghadapi hari eksekusi mereka.

“Aku dengar mereka manangis keras dan berteriak-teriak setelah proses perkosaan itu selesai”, kata mantan milisi tersebut.

“Aku tidak akan bisa lupa bagaimana salah satu gadis tersebut mencakari wajah dan lehernya sendiri dengan kuku-kukunya setelah ia digauli. Ia mengalami luka parah akibat cakaran kukunya sendiri”, tutup mantan milisi tersebut.

Demikianlah praktek sesat aliran Syiah yang keluar dari Islam.

sumber : http://www.muslimdaily.net/berita/lokal/3708/tahanan-wanita-di-iran-diperkosa-dahulu-sebelum-di-eksekusi

No comments: