"Pembunuhan Kolateral" - Pembunuhan Pentagon Tetap Dirahsiakan?
Oelh: Elizabeth Leafloor
Sebuah video dari insiden mengejutkan yang terjadi pada tahun 2007 di Baghdad telah diterbitkan oleh situs WikiLeaks whistleblower. Video ini menunjukkan secara jelas detil kematian penembakan terhadap kelompok yang termasuk warga sipil Irak dan wartawan Reuters melalui sebuah helikopter Apache Amerika Serikat.
"Pada tanggal 12 Julai 2007, dua helikopter Apache Amerika membunuh lebih dari selusin warga Irak di pinggiran kota New Baghdad – pihak tentera mengatakan bahwa semua korban adalah "pemberontak. "(Source)
Sejak diterbitkan pada domain publik melalui WikiLeaks, video ini telah mengganggu pihak ketenteraan dan mengakibatkan tentera Amerika Syarikat dan Pentagon berebut untuk menjelaskan rakaman video yang mengganggu dan bagaimana kesalahan tersebut bisa terjadi, dan untuk memastikan bahwa perilaku ini bukan kejadian biasa saat kamera tidak aktif.
Seorang pejabat senior militer Amerika telah mengkonfirmasi video tersebut memang asli.
Warning: Graphic Video, Violent Death
WikiLeaks releases secret video of journalists, civilians killed in Baghdad
Cuplikan video 38 menit dari bidikan senjata helikopter Apache menunjukkan beberapa orang di jalan [110] Pilot mungkin telah keliru melihat kamera wartawan yang dikira 'senjata pelontar granat. [111] Helikopter-helikopter itu melepaskan tembakan, mengakibatkan kematian beberapa orang, termasuk dua staf berita Reuters.Suara operator helikopter dapat didengar dan mengatakan "Hahaha saya tembak “mereka" dan berharap orang yang dijadikan sasaran untuk mencabut senjatanya. Meskipun tidak ada yang terlihat di dekatnya, jadi dia memiliki alasan untuk melakukan tembakan: "Yang Anda harus lakukan adalah mengambil senjata. "Beberapa menit kemudian, sebuah van mulus dengan beberapa pria kelihatan tak bersenjata dan dua anak di dalamnya berhenti dan orang-orang mencoba untuk membantu orang yang selamat. Setelah van ini (dan pria) ditembak, meninggalkan dua anak terluka di dalamnya dan semua orang mati ditembak. [112] (Source)
Sebelum video ini dirilis, Wikileaks menuduh Pentagon memata-matai wartawan dan karyawannya. "Tentara Amerika Serikat telah mencap situs Wikileaks sebagai ancaman keamanan. Sekarang Wikileaks - yang memenangkan penghargaan Amnesti Internasional berita media tahun lalu - telah mengeluarkan pernyataan yang menegaskan bahwa editornya sedang diperiksa:. WikiLeaks saat ini di bawah pengawasan giat Amerika Serikat dan Islandia"
Full Version
War on whistleblower: CIA spies on WikiLeaks for ’Pentagon murder cover-up’ exposure?
Tautan:’The Pentagon is spying on us,’ claims whistleblower website Wikileaks after leaking top secret documents.
Keputusan untuk merilis video yang sudah didekode ini akhirnya datang dari co-founder WikiLeaks, Julian Assange. Dia menegaskan bahwa tindakan yang dilakukan oleh para prajurit, Komandan dan pejabat-pejabat Pentagon serta seluruh mata rantai komando belum tentu yang terbaik, dan bahwa jenis "serangan yang dilakukan terhadap wartawan yang sedang berusaha mendapatkan kebenaran" dengan sengaja membungkam secara sistemik pengungkapan rahasia kengerian masa perang.
Catatan penerjemah: Di Irak, Amerika Serikat dan sekutunya mengggunakan senjata Depleted Uranium (DU) dan kira-kira 315 ton debu DU mencemari Iraq sebagai akibat digunakannya senjata ini yang menyebabkan penderitaan jangka panjang terhadap rakyat Irak, selengkapnya lihat di sini, di sini dan di sini. Untuk jenis senjata yang digunakan lihat di sini.
Menurut hasil penelitian ahli nuklir Inggris, Chris Busby pada tahun 2006, juga penelitian Arun Shrivastava CMC di India, baik radio aktif yang berasal dari Irak maupun Afghanistan telah menyebar ke seluruh dunia, di mana menurut penelitian Lauren Moret radio aktif tersebut mengakibatkan lebih dari seratus jenis penyakit. Radio aktif tersebut belum termasuk yang berasal dari Balkan, Lebanon dan yang terakhir di Gaza.
Video: Anak-anak Iraq Korban Teroris Amerika
Diterjemahkan oleh: akhirzaman.info
Sumber: http://www.redicecreations.com
No comments:
Post a Comment