Zionists Determine Good and Evil
Oleh: Henry Makow Ph.D
Alan Dershowitz (kiri) baru-baru ini menjuluki Richard Goldstone sebagai "orang jahat" karena mencela Israel pada perang Gaza dalam Laporan PBB, Desember 2008.
Jika Tuhan sinonim dengan kebenaran dan keadilan absolut, Dershowitz memaparkan Zionisme sebagai perang untuk Tuhan. Zionis pada gilirannya menetapkan baik dan jahat sesuai kehendak mereka, mendefinisikan "baik" sepanjang menguntungkan mereka.
Ini adalah Tata Dunia Baru; "Bagus", "apa yang Baik bagi orang-orang Yahudi."
Pada tanggal 31 Januari 2010 pada sebuah acara Israeli Army Radio, Alan Dershowitz menyebut Goldstone sebagai "pengkhianat".
Dia "menggunakan Keyahudiaannya untuk memfitnah Yahudi Israel ... Dia adalah orang jahat, orang yang membiarkan dirinya digunakan untuk melawan orang-orang Yahudi, pengkhianat absolut."
Goldstone menuduh, baik Israel maupun Hamas sebagai penjahat perang, tetapi secara spesifik mengatakan bahwa Israel menterapkan sebuah "hukuman kolektif" terhadap penduduk sipil.
Dalam "Operasi Cast Lead," (24 Desember 2008 - 21 Januari 2009) Israel membunuh 1400 orang warga Palestina, 80% di antaranya adalah warga sipil, mayoritasnya wanita dan anak-anak. Lebih dari 5000 orang luka-luka. 22,000 bangunan dan 280 sekolah hancur. Sekitar 200 Pabrik dan 700 tempat usaha Rusak. Delapan rumah sakit dan 26 klinik hancur.
Tindakan Israel ini merupakan pembalasan atas kematian empat warga Israel dalam tahun 2008 sebagai akibat serangan "roket" Hamas. (empat orang lainnya mati dihantam roket selama terjadinya konflik.)
Pada bulan Januari dan Februari 2008 saja, 63 warga Israeli tewas dalam kecelakaan di jalan.
Jumlah 378 merupakan angka kematian tahunan di jalan raya.
Jumlah 378 merupakan angka kematian tahunan di jalan raya.
378 orang yang mati sebagai akibat kelalaian sewaktu mengemudi di jalan raya, empat orang mati karena terkena serangan roket pada tahun 2008, adalah harga yang kecil dibandingkan dengan mencuri seluruh negeri Palestina dan mengurung lebih dari satu juta pengungsi ke penjara udara terbuka.
Tetapi ketika mempertanyakan masalah kebiadaban orang Yahudi Israel, mereka disebut sebagai "pengkhianat ... jahat [manusia.]"
Jika Zionis seperti Dershowitz yang melihat persoalan di luar pengertian orang biasa, yakin mereka mewakili kejahatan, dan merupakan ancaman terbesar bagi perdamaian dunia.
Subjektivitas
Dalam bukunya " Sex and Character - Seks dan Karakter," (1903), filsuf Yahudi Austria, Otto Weininger membandingkan orang-orang Yahudi dengan perempuan, dalam hal tersebut beberapa tidak mampu memegang objektivitas moralnya atau kejujuran intelektual. Mereka tampaknya tidak mengerti bahwa kebaikan dan kejahatan, kebenaran dan ketidakbenaran, tidak bergantung pada mereka, perintah atau kepentingan mereka.
Subjektivitas
Dalam bukunya " Sex and Character - Seks dan Karakter," (1903), filsuf Yahudi Austria, Otto Weininger membandingkan orang-orang Yahudi dengan perempuan, dalam hal tersebut beberapa tidak mampu memegang objektivitas moralnya atau kejujuran intelektual. Mereka tampaknya tidak mengerti bahwa kebaikan dan kejahatan, kebenaran dan ketidakbenaran, tidak bergantung pada mereka, perintah atau kepentingan mereka.
Sebagai pemimpin dari orang-orang yang mengaku dirinya sebagai orang pilihan tuhan, Zionis mempunyai misi untuk membenahi dunia dengan realitas mereka sendiri. Bankir Illuminati, banyak di antaranya Yahudi atau keturunan-Yahudi, yang memanfaatkan kecenderungan ini untuk berperan dengan mengatasnamakan Tuhan dan memutar-balikan keadaan yang sebenarnya.
Sebagai manusia-manusia yang merampas hak-hak Tuhan, Yahudi yang terorganisir mengakui tidak mampu melakukan hal yang salah, atau bahwa anti-Semitisme adalah hasilnya. Mengapa harus mereka? Apakah mereka tuhan. Mereka akan cepat meyakinkan seluruh dunia, bahwa mereka adalah salah.
Saya berada di Israel tanggal 21 Februari 1973 ketika Israel menembak jatuh sebuah pesawat Lybian airliner yang menewaskan 105 penumpangnya. Pesawat tidak sengaja kesasar ke Sinai. Aku terkejut dengan alasan mengasihani diri sendiri, meremas-remas tangan dan bermulut manis. Seorang komentator menulis "Kami melihat mata biru anda dan melakukannya lagi,". Aku seakan-akan tidak mau pergi.
"Orang Yang Tertindas - Underdog"
Dalam sebuah tulisan baru-baru ini, Robert Fisk memberikan komentar bahwa Israel perlu bermain sebagai underdog yang selalu berada di tepi pembinasaan.
"Lupakan invasi Israel ke Lebanon pada 1982 dan tewasnya 15.000 orang Lebanon dan Palestina. Lupakan pembantaian Sabra dan Shatila pada tahun yang sama yang dilakukan oleh milisi sekutu Israel yang disaksikan oleh pasukan Israel. Lupakan pembantaian Qana tahun 1996 yang menewaskan 106 orang Libanon oleh tembakan meriam Israel, lebih dari setengah dari mereka anak-anak - dan lupakankan kematian 1.500 orang Lebanon dalam perang Lebanon 2006 ...- jika Anda percaya elite keamanan sayap kanan Israel di Herzliya - [Israel] sekarang berada dalam keadaan yang lebih berbahaya, menjelang-serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya."
Meskipun memiliki lebih dari 200 buah bom nuklir, penghembus histeris Israel ini lebih baik melakukan perang agresi yang tidak ada habis-habisnya. Orang Israel biasanya merasa mereka tidak memiliki pilihan lain selain berperang. (Lihat tulisan saya: " The Zionist Protection Racket.")
Yahudi dalam keadaan defensif karena mereka berpikir bahwa mereka dibenci tanpa alasan. Mereka berpikir bahwa untuk mengakui kesalahan akan membenarkan pemusnahan terhadap mereka. Tapi hal itu tidak benar. Banyak orang Yahudi adalah agen-agen dan kambing hitam untuk bankir Yahudi Illuminati. Tidak ada yang ingin memusnahkan mereka, tapi anti-Semitisme akan tumbuh sebagai Tat Dunia Baru menjadi lebih jelas dan lebih berat dan sulit.
Preseden dari "hukuman kolektif" yang dilakukan di Gaza kemudian dapat diterapkan oleh musuh untuk menghukum Israel, Zionis dan Yahudi pada umumnya. Ide Zionis adalah untuk melibatkan sebanyak mungkin orang Yahudi dalam agenda agresif mereka.
Meskipun memiliki lebih dari 200 buah bom nuklir, penghembus histeris Israel ini lebih baik melakukan perang agresi yang tidak ada habis-habisnya. Orang Israel biasanya merasa mereka tidak memiliki pilihan lain selain berperang. (Lihat tulisan saya: " The Zionist Protection Racket.")
Yahudi dalam keadaan defensif karena mereka berpikir bahwa mereka dibenci tanpa alasan. Mereka berpikir bahwa untuk mengakui kesalahan akan membenarkan pemusnahan terhadap mereka. Tapi hal itu tidak benar. Banyak orang Yahudi adalah agen-agen dan kambing hitam untuk bankir Yahudi Illuminati. Tidak ada yang ingin memusnahkan mereka, tapi anti-Semitisme akan tumbuh sebagai Tat Dunia Baru menjadi lebih jelas dan lebih berat dan sulit.
Preseden dari "hukuman kolektif" yang dilakukan di Gaza kemudian dapat diterapkan oleh musuh untuk menghukum Israel, Zionis dan Yahudi pada umumnya. Ide Zionis adalah untuk melibatkan sebanyak mungkin orang Yahudi dalam agenda agresif mereka.
Kesimpulan
Sebagai seorang Yahudi, saya bosan Zionis didefinisikan sebagai kepentingan Yahudi; lelah karena mereka terus-menerus menyimpangkan kebenaran.
Sebagai seorang Yahudi, saya bosan Zionis didefinisikan sebagai kepentingan Yahudi; lelah karena mereka terus-menerus menyimpangkan kebenaran.
Saya muak dengan Kongres Amerika Serikat dan media yang patuh kepada Zionis ; muak bagaimana Zionis merekayasa anti-Semitisme untuk membuat orang-orang Yahudi menyesuaikan diri.
Tata Dunia Baru mendefinisikan ulang realitas (Baik dan Jahat) yang disesuaikan dengan agenda bankir Illuminati. Yahudi (Neocons, Liberal, Komunis, Sosialis, Feminis) telah dicuci otak untuk memajukan agenda pemerintahan dunia mereka dan untuk menghancurkan semua identitas kolektif, yaitu ras, agama, bangsa dan keluarga (gender.)
Yahudi biasa akan terjerembab. Jika mereka tetap berpuas diri, mereka tidak bisa menyalahkan seorangpun kecuali diri mereka sendiri. Tapi Saya bersyukur sebagai orang Yahudi yang lurus seperti Richard Goldstone yang mengakui kebenaran dan memiliki keberanian untuk mengatakan kebokbrokan moral Yahudi.
Diterjemahkan oleh: akhirzaman.infoSumber: http://www.henrymakow.com/zionists_define_good_and_evil.html
No comments:
Post a Comment