Kedua: Ilmu akan menjaga pemiliknya, sedangkan
pemilik harta menjaga hartanya.
Ketiga: Ilmu adalah penguasa atas harta, sedangkan harta tidak berkuasa atas ilmu.
Keempat: Harta akan habis dengan dibelanjakan, sedangkan ilmu akan bertambah jika diajarkan.
Ketiga: Ilmu adalah penguasa atas harta, sedangkan harta tidak berkuasa atas ilmu.
Keempat: Harta akan habis dengan dibelanjakan, sedangkan ilmu akan bertambah jika diajarkan.
Kelima: Apabila meninggal dunia, pemilik harta akan berpisah dengan hartanya, sedangkan ilmu akan masuk bersamanya ke dalam kubur.
Keenam: Harta dapat diperoleh orang-orang
mukmin maupun kafir, orang baik maupun orang
jahat. Sedangkan ilmu yang bermanfaat hanya
dapat diperoleh orang-orang yang beriman.
mukmin maupun kafir, orang baik maupun orang
jahat. Sedangkan ilmu yang bermanfaat hanya
dapat diperoleh orang-orang yang beriman.
Ketujuh: Orang yang berilmu diperlukan oleh
para raja dan selain mereka, sedangkan pemilik
harta hanya diperlukan oleh orang-orang miskin.
para raja dan selain mereka, sedangkan pemilik
harta hanya diperlukan oleh orang-orang miskin.
Kedelapan: Jiwa akan mulia dan bersih dengan
mengumpulkan ilmu dan berusaha memperolehnya
-hal itu termasuk kesempurnaan dan
kemuliaannya- sedangkan harta tidak
membersihkannya, tidak menyempurnakannya
bahkan tidak menambah sifat kemuliaan.
mengumpulkan ilmu dan berusaha memperolehnya
-hal itu termasuk kesempurnaan dan
kemuliaannya- sedangkan harta tidak
membersihkannya, tidak menyempurnakannya
bahkan tidak menambah sifat kemuliaan.
Kesembilan: Harta itu mengajak jiwa kepada
bertindak sewenang-wenang dan sombong,
sedangkan ilmu mengajaknya untuk rendah hati
dan melaksanakan ibadah.
bertindak sewenang-wenang dan sombong,
sedangkan ilmu mengajaknya untuk rendah hati
dan melaksanakan ibadah.
Kesepuluh: Ilmu membawa dan menarik jiwa
kepada kebahagiaan yang Allah ciptakan
untuknya, sedangkan harta adalah penghalang
antara jiwa dengan kebahagiaan tersebut.
kepada kebahagiaan yang Allah ciptakan
untuknya, sedangkan harta adalah penghalang
antara jiwa dengan kebahagiaan tersebut.
Kesebelas: Kekayaan ilmu lebih mulia daripada
kekayaan harta kerana kekayaan harta berada di
luar hakikat manusia, seandainya harta itu musnah
dalam satu malam saja, jadilah ia orang yang
miskin, sedangkan kekayaan ilmu tidak
dikhawatirkan kefakirannya, bahkan ia akan terus
bertambah selamanya, pada hakikatnya ia adalah kekayaan yang paling tinggi.
kekayaan harta kerana kekayaan harta berada di
luar hakikat manusia, seandainya harta itu musnah
dalam satu malam saja, jadilah ia orang yang
miskin, sedangkan kekayaan ilmu tidak
dikhawatirkan kefakirannya, bahkan ia akan terus
bertambah selamanya, pada hakikatnya ia adalah kekayaan yang paling tinggi.
Kedua belas: Mencintai ilmu dan mencarinya adalah pokok segala ketaatan, sedangkan cinta dunia dan harta dan mencarinya adalah pokok segala kesalahan.
Ketiga belas: Nilai orang kaya ada pada hartanya
dan nilai orang yang berilmu ada pada ilmunya.
Apabila hartanya lenyap, lenyaplah nilainya dan
tidak tersisa tanpa nilai, sedangkan orang yang
berilmu nilai dirinya tetap langgeng, bahkan
nilainya akan terus bertambah.
dan nilai orang yang berilmu ada pada ilmunya.
Apabila hartanya lenyap, lenyaplah nilainya dan
tidak tersisa tanpa nilai, sedangkan orang yang
berilmu nilai dirinya tetap langgeng, bahkan
nilainya akan terus bertambah.
Keempat belas: Tidaklah satu orang melakukan
ketaatan kepada Allah Ta’ala, melainkan dengan
ilmu, sedangkan sebahagian besar manusia berbuat
maksiat kepada Allah lantaran harta mereka.
ketaatan kepada Allah Ta’ala, melainkan dengan
ilmu, sedangkan sebahagian besar manusia berbuat
maksiat kepada Allah lantaran harta mereka.
Kelima belas: Orang yang kaya harta selalu
ditemani dengan ketakutan dan kesedihan, ia sedih
sebelum mendapatkannya dan merasa takut setelah
memperoleh harta, setiap kali hartanya bertambah
banyak, bertambah kuat pula rasa takutnya.
Sedangkan orang yang kaya ilmu selalu ditemani
rasa aman, kebahagiaan, dan kegembiraan.
ditemani dengan ketakutan dan kesedihan, ia sedih
sebelum mendapatkannya dan merasa takut setelah
memperoleh harta, setiap kali hartanya bertambah
banyak, bertambah kuat pula rasa takutnya.
Sedangkan orang yang kaya ilmu selalu ditemani
rasa aman, kebahagiaan, dan kegembiraan.
No comments:
Post a Comment