Hitler, seorang diktator besar yang pernah di catat dalam sejarah dunia di samping Stallin, Mussolini, ataupun Genghis Khan di dataran cina. Ada sisi gelap dan ada pula pelajaran darinya, seorang diktator besar, der Fuhrer, Adolf Hitler.
Siapa Dia?
Adolf Hitler dilahirkan di Austria, 20. April 1889, dari keluarga biasa. Ayahnya, Alois Hitler, adalah seorang pegawai negeri sipil biasa dan ibunya, Clara, adalah seorang suri rumah tangga. Dalam pendidikan, Hitler, memasuki Sekolah Menengah Kejuruan di Steyr yang tak sampai ia tamatkan.
Pada tahun 1907, ia mengikuti pendidikan sebagai pelukis di sebuah Akademi Kesenian, seperti IKJ, namun lagi-lagi ia tidak berhasil menyelesaikannya yang menyebabkan ia tidak memiliki pekerjaan sehingga dirinya mendaftarkan diri sebagai pengangguran kepada negara.
Hitler tinggal di sebuah kota di mana ide rasialis anti yahudi bertebaran, sehingga membentuk pola pemikirannya menjadi seorang anti semit(yahudi).
Menuju Karier Politik
Perjalanan karirnya sebagai politikus di mulai dari tahun 1913, dimana ia mendaftarkan diri pada militer sebagai tentara pada Resimen Infanteri cadangan Bayern, hingga akhir november 1918 dimana ia menderita luka dan trauma kerana serangan gas di Lazarret yang membuatnya dipulangkan dari dinas militer.
Sesampainya di Muenchen, kala itu situasi politik sedang bergolak kerana perekonomian Jerman menurun. Atasannya menyuruh Hitler menjadi " mata-mata " dalam sebuah forum diskusi. Oleh atasannya, Hitler hanya di suruh menguping saja pembicaraan dalam diskusi tersebut tanpa menyampaikan sepatah kata pun. Namun, kala ia melaksanakan tugas tersebut, tak dapat menahan dirinya untuk menyampaikan pendapatnya mengenai apa yang dikatakan "Nasionalis".
Awalnya, suara Hitler hanya sayup. Ia sedang belajar, belajar menyampaikan pemikirannya dan mempengaruhi pemikiran pendengarnya. Di pertemuan berikutnya, suaranya mulai lebih lantang, jelas dan memberi pengaruh besar kepada pendengar di forum tersebut. Kemampuan orasinya menakjubkan dan sangat mempengaruhi. Hitler tahu bagaimana cara berbicara yang mampu menyulut semangat. Dalam waktu singkat, namanya menjadi pembicaraan di tiap sudut kota.
Pendengarnya bertambah banyak. Dari rasa penasaran dan pergunjingan dari mulut ke mulut yang mengatakan adanya seorang "pelawak" di sebuah forum diskusi, Hitler mulai merekrut pengikutnya. Kalangan komunis mencuba menghentikan populariti Hitler, pun para kuli tinta. Namun dari hari ke hari, dari minggu ke minggu, dari bulan ke bulan, namanya menjadi besar seiring semakin besarnya jumlah pengikut.
Dengan modal ini, Hitler mulai menapakkan kakinya di pentas politik Jerman. Melalui pengikutnya, ia mulai mendekati tokoh penting dalam percaturan politik Jerman kala itu, Jendral Erich Ludendorff. Ia berhasil mempengaruhi sang Jendral sehingga mau mendukungnya dalam pergerakan politik.
Pemerintah pusat mencium pergerakan Hitler dan segera berusaha memadamkannya. Bersama para pengikutnya, Hitler berbaris menghadapi para tentara bersenjata. Hitler dan kaki tangannya di tangkap, lalu di adili dalam pengadilan rakyat di Muenchen, 26. Februari 1924, sebagai pengkhianat negara. Para kuli tinta dan penentang pergerakan Hitler menduga ini adalah akhir perjalanan karir Hitler.
Ternyata tidak!. Hitler mempergunakan peradilan ini sebagai ladang penyampaian pemikiran Nasionalisnya sehingga menambah jumlah pengikutnya. Ia menyampaikan propaganda bahwa dirinya mengaku sebagai pengkhianat negara, tetapi ada yang lebih pengkhianat dari dirinya. Yaitu, pemerintah pusat yang tidak memperhatikan kesejahteraan rakyat dan membiarkan martabat bangsa Jerman rendah di banding kaum Yahudi.
Propagandanya berhasil. Bahkan hakim pengadilan pun terpengaruhi sehingga hanya memberikan hukuman penjara beberapa bulan. Di dalam penjara, Hitler memperoleh pelayanan istimewa dari sipir penjara yang ternyata simpatik dengan pergerakannya. Ia di berikan ruangan seperti kantor lengkap dengan seorang sekretaris kepercayaannya. Di dalam penjara inilah ia menulis buku " Mein Kampf ". Sebuah buku yang berisi pemikiran politiknya.
Dalam penyusunan buku tersebut, ia di bantu seorang penerbit buku terkenal di Muenchen. Hitler merevisi beberapa hal mengenai keluarganya agar mampu menaikkan popularitasnya. Semisal mengenai pekerjaan ayahnya sebagai pegawai negri sipil, ia selipkan kata " terhormat" sehingga menjadi pegawai negri sipil terhormat. Ia pun memilih foto mana yang akan ia taruh di bukunya. Foto yang mengikuti gaya diktator Italia, Mussolini, ia pilih.
27 Februari 1925, ia mendirikan parti NSDAP, yang kemudian menjadi salah satu parti yang diperhitungkan dalam kancah politik Jerman kala itu. Tahun 1934, Hitler mulai berkuasa dan menjadi diktator. Yang ia lakukan pertama kali tentunya menyingkirkan lawan-lawan politiknya dan membungkam serta mengatur media massa. Para kuli tinta yang menentangnya lewat tulisan di surat kabar, di tangkap, lalu dalam sebuah kem di bunuh satu per satu.
Demikianlah secuplik perjalanan karir politik Hitler, dari seniman gagal, menjadi politikus.
No comments:
Post a Comment