Oleh Prince of Jihad pada Senin 28 Juli 2008, 10:27 PM
Print Recommend (107) Comment (6) Share
International Jihad Analysis - Bumi Palestina masih bergolak. Negeri para Nabi tersebut hingga kini tiada putus dirundung derita akibat kezaliman zionis yahudi Israel. Baru-baru ini setidaknya 7 warga Palestina syahid, termasuk seorang ibu dan keempat anaknya akibat serangan rudal zionis yahudi Israel, anak cucuk turunan kera dan babi, di Gaza Utara. Pada hari sabtu (26/4) pasukan zionis juga menerobos ke kota Beit Lahiya di utara Jalur Gaza dalam upaya menangkap seorang pemimpin Hamas setempat. Pasukan kufar zionis Israel ini menyerbu ke rumah pimpinan Hamas sekaligus pemimpin Brigade Izuddin Al Qossam, dan berhasil menangkap pemimpin Hamas tersebut, Talat Hassam Marouf, dan menembak putrinya, Mariam, yang berusia 14 tahun.
Menurut juru bicara Hamas, Abdel Latif al-Qanou, pasukan Israel menghantam rumah Marouf dengan rudal dan meriam sehingga menyebabkan kerusakan berat. Selain itu, belasan tank dan pesawat tempur Israel membantu serangan tersebut, dengan menembakkan rudal-rudal ke arah para pejuang.
al aqsha
Gambar: Masjid Al Aqsha Palestina
Aksi brutal kuffar zionis yahudi Israel baru-baru ini menambah panjang kekejaman negara agresor di bumi suci kaum Muslimin ini. Lebih dari 400 warga muslim Palestina tewas di sepanjang Jalur Gaza dalam waktu 5 bulan terakhir ini.
Sumber-sumber medis menyebutkan mereka tewas ketika sebuah rudal dari penjajah Israel menghantam rumah mereka di Bayt Hanoun. Seorang pejuang Palestina dan seorang petani juga ikut mati syahid (Insya Allah) dalam dua insiden terpisah.
Sedangkan serangan keji lainnya yang dilancarkan oleh penjajah Israel pada Ahad di Bayt Lahiya telah menewaskan seorang anak perempuan berusia 14 tahun dan 8 penduduk lainnya cedera.
Tentara Israel bergerak masuk ke Gaza Senin pagi dan masuk ke Bayt Hanoun, yang tidak jauh dari perbatasan.
Sepanjang serangan itu, sebuah rudal menembus ke atap rumah bertingkat satu ketika para penghuninya sedang sarapan pagi.
"Sebuah keluarga ditembak setelah sarapan pagi di sini dan sekarang apa? Kami mendatangkan mobil untuk bagian tubuhnya," kata Abu Muhammad, tetangganya.
Ibu dan 4 anaknya --2 perempuan dan 2 laki-laki berusia 2 dan 6 tahun-- tewas, kata dokter rumah sakit setempat.
Omar Abdul Nabi, seorang petani yang sedang membawa traktor terkejut mendengar dua ledakan di area tersebut. "Orang-orang ketakutan ketika tank melintas ke jalanan," katanya.
Beberapa penduduk lainnya terluka akibat ledakan tersebut, dan sebagian dalam keadaan kritis.
Sedangkan pejuang Hamas mengatakan seorang pejuangnya menembak tentara Israel di Bayt Hanoun. Tentara tersebut menderita cedera ringan.
Derita Palestina Derita Umat
kekejaman
Gambar: Kekejaman dan Kebiadaban Israel Terhadap Kaum Muslimin Palestina
Kekejaman pendudukan Zionis Israel telah berlangsung sejak tahun 1967, dimulai dengan pengusiran kaum muslimin, pengrusakan rumah-rumah, masjid-masjid mereka, terutama masjidil Aqso. Zionis yahudi Israel bahkan menggali masjid Al-Aqso, tempat suci ketiga kaum Muslimin, untuk mencari Haikal Sulaiman.
Zionis yahudi berusaha merobohkan, menghancurkan, dan membakar masjid-masjid suci kaum Muslimin di seluruh Palestina, hingga saat ini. Mereka juga terus membangun pemukiman-pemukiman baru untuk orang-orang yahudi Israel dan memusnahkan rumah-rumah tempat tinggal kaum Muslimin. Setiap hari di bumi Palestina, ibu-ibu kaum Muslimin, anak-anak kecil dan orang-orang tua renta diseret, diusir dan ditendang dengan sangat bengisnya oleh penjajah yahudi laknatullah. Mereka menghancurkan rumah-rumah kaum muslimin, membombardir mereka setiap harinya, pagi maupun malam hari.
Sebuah tindakan yang biadab.
Masjid-masjid yang dirusak di Palestina tidak hanya masjid suci Al-Quds, tapi juga masjid at-Thobariyyah yang dibakar, dan masjid Umar bin Khattab yang diubah menjadi sinagog mereka, dan di tempat suci itu mereka mengatakan : “Allah Fakir dan kami kaya”. Dan mereka juga berkata : “Tangan Allah Terbelenggu”. Sungguh suatu kaum yang sangat membangkang dan berani melawan Allah swt.
Sumber lokal di Al-Quds menyebutkan, sejumlah keluarga Palestina di Al-Quds mengadukan nasib rumah-rumah mereka yang terancam roboh menyusul penggalian Israel di sekitar Masjid Al-Aqsha.
Sementara itu menurut salah seorang warga dari keluarga Usailah menyebutkan, ketika ia dan ayahnya keluar melewati gerbang Silsilah yang berdekatan dengan Masjid Al-Aqsha Kamis (10/4) dikagetkan dengan runtuhnya sebagian rumah mereka.
Mereka mendengar suara gemuruh orang yang sedang bekerja di bawah terowongan yang terdapat di Jalan el-Wadi dekat dengan pelataran Buraq Al-Aqsha. Tadinya ia bermaksud melihat ke sana untuk memastikan sebab runtuhnya rumah tersebut. Namun para pegawai Israel melarangnya. Tapi ia tetap meneruskan pencarianya dan menemukan sejumlah terowongan serta galian yang lain di bawah rumah-rumah penduduk.
penduduk
Terakhir diketahui sebab runtuhnya rumah keluarga Usailah karena adanya peninggian terowongan tepat di bawah rumahnya setinggi tujuh meter.
Sementara seorang pemuda lainya menuturkan, “Saya melihat kota di bawah perumahan warga. Kota tersebut penuh dengan terowongan dan areal yang sangat luas.”
Keluarga Usailah mendiami rumah yang dekat dengan gerbang Silsilah, salah satu pintu Masjid al-Aqsha. Pintu Silsilah adalah satu-satunya gerbang al-Aqsha bagi keluarga Usailah yang terdiri dari 10 kepala keluarga.
Pihak keluarga Usailah juga menuturkan bahwa pihaknya telah mendengar suara penggalian oleh Israel sejak setahun yang lalu. Akibat penggalian ini, maka rumah-rumah warga Palestina di sekitar al-Quds ibarat rumah yang menggantung di atas awan.
Bahkan sejumlah pekarangan rumah Palestina di Al-Quds bila diketuk akan terdengar suara mendentung menunjukan bahwa di bawahnya adalah ruangan kosong.
Rumah-rumah warga al-Quds menjadi tidak aman untuk didiami. Karena setiap saat terancam roboh. Keluarga Usailah, bukanlah satu-satunya keluarga yang mengeluhkan peristiwa ini.
Bahkan seluruh keluarga yang mendiami wilayah Khasy (dekat dengan pintu Silsilah) terancam runtuh, akibat penggalian terowongan yang terus menerus oleh Israel
Israel juga melanjutkan tindak kejahatannya dengan menghancurkan dua ruangan di Masjid Al-Aqsha. Mereka juga menutup jalan menuju pintu Magharibah di wilayah Selatan Al-Aqsha yang merupakan pintu bersejarah bagi Masjid yang menjadi kiblat pertama kaum Muslimin.
Tindakan Israel ini merupakan bagian dari rencana Zionisme untuk menghancurkan Masjid Al-Aqsha secara keseluruhan, untuk kemudian membangun istana Haikal Sulaiman yang diyakini berada di lokasi Masjid Al-Aqsha.
Syaikh Taisir At Tamimi, hakim Palestina, mengatakan,"Tentara Israel selama beberapa jam sejak pagi hari telah menutup semua jalan yang mengarah ke kota Al-Quds (Jerussalem), dan menutup semua akses pintu masuk kota Al-Quds. Israel juga menyebarkan ratusan tentara dan polisinya dengan senjata lengkap untuk melarang penduduk Palestina sampai ke wilayah Masjid Al-Aqsha. Pada waktu yang sama, puluhan buldoser Israel telah bergerak mengarah ke tembok masjid Al-Aqsha wilayah barat untuk kemudian menghancurkan tembok tersebut. “
Ia menambahkan bahwa Zionis Israel benar-benar memanfaatkan situasi internal Palestina yang disibukkan oleh pertikaian antar sesama mereka.
Karenanya, hakim Al-Quds itu menyerukan kepada seluruh rakyat Palestina untuk turun ke jalan segera guna melakukan aksi demonstrasi menghentikan proyek penghancuran Masjid Al-Aqsha yang sudah mulai dilakukan hari ini. At-Tamimi juga menyampaikan bahwa Al-Aqsha benar-benar dalam kondisi berbahaya dan membutuhkan dukungan kaum Muslimin dunia untuk melindungi Al-Aqsha dari rencana Zionis yang ingin mendirikan Haikal Sulaiman di atas puing-puing kiblat pertama kaum Muslimin.
Majlis Tinggi Fatwa seperti dirilis oleh Palestine Information Center menduga bahwa Zionis Israel telah mulai menghancurkan sebagian dari pintu Barat Al-Aqsha. Dan jika itu telah terjadi, berarti akan pecahlah pertarungan hebat antara kaum Muslimin Palestina bahkan dunia melawan Israel. Syaikh Raid Shalah, kepala Harakah Islamiyah di Palestina yang dirampas pada tahun 1948 mengatakan, dirinya yakin bahwa Israel benar-benar telah melakukan proyek penghancuran itu sejak hari ini.
Israel, menurutnya, juga sudah menghancurkan dua ruangan di wilayah Barat Masjidil Aqsha yang merupakan lokasi Al-Buraq.
“Penghancuran dua ruangan itu akan membuka jalan dari Masjid Al-Buraq yang merupakan bagian dari Masjid Al-Aqsha hingga memudahkan Israel untuk melakukan penghancuran lebih lanjut pada waktu yang tepat. Jadi, mereka lebih dulu menghancurkan Masjid Al-Buraq, baru Masjid Al-Aqsha,” papar Syaikj Raid Shalah.
Menurutnya, Zionis juga menargetkan untuk menghapus jalan menuju Magharibah. “Itu adalah wilayah Islam bersejarah, dan saat ini jalan menuju Magharibah telah rusak oleh galian lubang di bawah tanah oleh Zionis Israel. Kehancuran jalan itu bukan karena salju seperti yang diakui Israel. Tapi dihancurkan karena gorong-gorong yang dibuat Israel di bawahnya.”
Derita Palestina adalah derita kaum Muslimin. Kaum Muslimin memiliki tanggung jawab untuk membebaskan bumi Palestina dari cengkraman musuh Islam, zionis Israel. Tiada berguna lagi himbauan-himbauan kepada lembaga-lembaga kufur seperti PBB, Amnesti Internasional dan sejenisnya. Juga tiada berguna seruan kepada pemimpin-pemimpin dan penguasa negeri-negeri Arab yang murtad dan lebih mementingkan tuan mereka, Amerika dan sekutu-sekutunya. Tentu para penguasa dan pemimpin negeri-negeri Islam yang murtad ini tidak akan pernah mau dan sudi memerintahkan tentara-tentara dan pasukan mereka untuk memerangi zionis yahudi Israel.
Mereka bahkan mengupayakan jalan hina sebagai solusi, yakni dengan menjalin kerjasama perdamaian dengan Israel. Hal ini sebagaimana yang dilakukan oleh Mesir, Yordania, dan Arab Saudi. Jadi, bagaimana mungkin kaum muslimin menghiba-hiba dan mengharapkan tentara-tentara kufur mereka mau berjihad untuk memerangi si agresor, zionis yahudi Israel yang merupakan “sahabat” mereka sendiri. Untuk itu, tiada kata lain, dan tiada solusi menyeluruh untuk menyelesaikan masalah Palestina, kecuali dengan mengumandakangkan dan menyerukan Jihad!
Jihad Untuk Membebaskan Bumi Palestina
Kaum muslimin saat ini berkewajiban untuk melaksanakan jihad di bumi Palestina, karena hukum jihad di Palestina adalah fardhu ‘ain, alias setiap individu yang berada di sana wajib hukumnya melaksanakan jihad.
Syaikhul Islam dan pelopor jihad abad modern, Dr. Abdullah Azzam dalam bukunya Ad-Difa’ An Aradli al-Muslimin Ahamu Furudl al-A’yan, atau Jihad Membela Negeri Kaum Muslimin, bahkan telah mewajibkan jihad atas segenap kaum muslimin di mana pun mereka berada.
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kalian bertemu dengan orang-orang kafir yang sedang menyerangmu, maka janganlah kalian membelakangi mereka (mundur). Barang siapa yang membelakangi mereka (mundur) pada waktu itu, kecuali berbelok untuk (siasat) perang atau hendak bergabung dengan pasukan yang lain, maka sesungguhnya orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Alloh, dan tempatnya adalah Neraka Jahannam dan amat buruklah tempat kembalinya.”(QS Al-Anfal : 15-16)
Kondisi Palestina saat ini telah mewajibkan jihad bagi seluruh kaum muslimin, terutama karena dua pasukan telah bertemu di Palestina, yakni antara kuffar yahudi Israel dengan kaum Muslimin Palestina. Selain itu, zionis yahudi Israel, sebagai musuh sudah sejak tahun 1947 menyerang dan menduduki wilayah kaum muslimin dan mereka terus memperluas daerah jajahan mereka dengan membangun pemukiman-pemukinan baru. Untuk itu, wajib atas seluruh kaum muslimin, khususnya kaum muslimin yang ada di wilayah Palestina untuk mengangkat senjata dan berjihad melawan kuffar yahudi Israel dan tidak menempuh cara-cara lain yang tidak disyari’atkan oleh Islam.
Dalam rilis terakhir berita jihad di Palestina, empat pejuang Batalion Izzuddin Al-Qassam gugur syahid ketika menghadang serangan serdadu Israel di timur perkampungan Sejaiah sebelah timur Gaza pagi kemarin, Rabu (16/4).
Unit bagian operasi lapangan di Batalion Izzuddin Al-Qassam menyatakan para pejuang mereka, Abdul Kareem Ahmad Al-Qoisi (35) dari masjid As-Salam di kampung Sejaiah di timur Gaza, mujahid Mustafa Tatar, Karm Wadiah, Mahmod Hils gugur ketika mereka menghadang serdadu Israel di wilayah tersebut.
Batalion Al-Qassam menegaskan, Al-Qaisi adalah komandan di batalion.
Sebelumnya pasukan khusus Israel terjebak dalam serangan batalion Izzudin Al-Qassam kemarin Selasa (15/4) di timur Sejaiyah. Sementara Israel sendiri mengaku salah satu serdadunya terluka.
Dalam peristiwa ini, Al-Qassam mengaku berhasil meledakkan bom dan melepaskan beberapa misil hawn sepanjang 80 ml terhadap pasukan khusus Israel yang menyerang wilayah timur Sejaiah.
Beberapa saat setelah kejadian ini, sejumlah ambulan Israel datang mengevakusi warga. Mereka menambahkan, pejuang Al-Qassam meledakkan sebuah bom kemudian terjadi baku tembak.
Sementara itu, Mantan Presiden Amerika Serikat, Jimmy Carter, rencananya akan ke Palestina untuk menghalangi jihad dilancarkan kaum Muslimin di sana, terutama Hamas.
Dalam wawancara televisi ABC, Carter mengatakan ia akan mencoba meyakinkan Hamas untuk menghentikan serangan terhadap warga sipil Israel. Dengan kata lain, Carter ingin meredupkan semangat jihad Hamas. Kata "Jihad" memang membuat setiap orang kafir merasa untuk harus memadamkannya.
Ia juga mengatakan ia akan mendesak Hamas agar bekerja sama dengan gerakan Fatah dari Presiden Palestina Mahmoud Abbas guna memulihkan persatuan Palestina. Hamas mengusir Fatah dari kekuasaan di Jalur Gaza tahun lalu, sehingga membatasi kekuasaan Abbas hanya pada wilayah Tepi Barat saja.
Carter mengatakan ia tidak mewakili pemerintah Amerika dalam lawatan ke Timur Tengah, yang dimulai Ahad dengan kunjungan ke Israel.
Pejabat Amerika dan para anggota Kongres mendesak Carter agar jangan bertemu dengan Hamas, yang oleh Washington dinilai sebagai kelompok teroris.
Sementara itu, pada hari Sabtu, (19/4) mujahidin melancarkan serangan terhadap fasilitas Israel di Jalur Gaza. Kali ini, sebuah perbatasan milik Israel yang menjadi sasaran.
Sebuah mobil yang membawa banyak bahan peledak ditabrakan ke pembatas tersebut. Tiga mujahidin Palestina yang berada di dalam mobil tersebut tewas dan sedikitnya 13 tentara Israel mengalami luka.
Serangan di Kerem Shalom ini merupakan yang ketiga yang dilakukan militan Palestina dalam dua pekan terakhir. Jenderal Yoav Galant melukiskan serangan kali ini yang paling berani sejak Israel menarik pasukan dari Jalur Gaza tahun 2005.
Israel, yang masih memegang kontrol udara, perairan, dan suplai makanan bagi warga Gaza, menuduh Iran dan Suriah memberi pelatihan dan pasokan persenjataan bagi Hamas.
Juru bicara Israel mengatakan dua jip meledak dalam serangan yang dilancarkan di bawah asap tebal yang sengaja dibuat. Sedangkan satu kendaraan lain yang juga bermuatan bom berhasil diamankan.
Sayap militer Hamas. Brigade al-Qassam menyebutkan bahwa mereka telah menyiapkan empat kendaraan dalam serangan ini. Tiga di antaranya meledak. Menurut juru bicara Brigade al-Qassam, ini merupakan awal gelombang serangan yang akan dilancarkan terhadap Israel.
Semua Mata Tertuju ke Bumi Palestina
1
Dimana pun mujahidin berjihad, seluruh mata mereka tertuju ke bumi Palestina. Itulah fakta yang menunjukkan bahwa bumi Palestina adalah tujuan akhir dari jihad global yang dilakukan oleh kaum Muslimin.
Syekh Usamah bin Ladin dalam Taujih Manhajiatnya mengatakan bahwa kaum muslimin harus tetap waspada kepada yahudi dan program-program mereka dan melawannya dengan jihad.
Karena menurut beliau, tujuan terpenting dari serangan salibis adalah mempersiapkan kondisi almantiqoh dibagi-bagi untuk mendirikan negara Israel Raya, yang mencakup sebagian besar Irak dan Mesir melewati Suria, Lebanon, Yordania, dan seluruh daerah Palestina dan sebagian besar dari negeri Haromain.
Beliau menjelaskan bahwa Israel Raya adalah impian kaum yahudi dalam usahanya menegakkan apa yang dinamakan Israel Raya berdasarkan sebuah teks dalam kitab taurot yang berada di tangan mereka, yang berkata kepada Ibrohim ;" untuk keturunanmu kuberikan bumi ini, dari sungai Furot sampai sungai sungai besar Mesir.
dr aiman
Syekh Aiman Az Zawahiri dalam renungannya tahun 1427 H menghimbau agar kaum Muslimin di Palestina tetap berjuang dalam jihad mengusir agresor Israel dan meninggalkan seruan-seruan nasionalisme. Syekh Aiman menasihati Fatah agar meninggalkan seruan nasionalis sekular dan menurnikan perjuangan mereka, yakni jihad fie sabilillah. Beliau tidak menyeru Fatah agar bergabung kepada Hammas, Jihad Islam, atau pun Al Qaeda, tetapi beliau menyeru Fatah agar kembali kepada Islam, supaya mereka berperang untuk tujuan mendirikan Daulah Islam di wilayah Palestina, bukan untuk mendirikan negara sekuler yang dipaksakan oleh Amerika di beberapa potong wilayah Palestina.
Syekh Aiman juga menyeru kepada saudara-saudara kita di Palestina, saudara-saudara dalam jihad, dalam ribath, dan dalam istisyhad. Menurut beliau tidak mungkin ada kemerdekaan atau pemerintahan berdaulat kecuali jika kita membebaskan Palestina dari Yahudi dan antek-antek mereka, dan kemudian kita mendirikan pemerintahan yang menjalankan syariat Allah SWT . Maka beliau pun mengajak semua rakyat Palestina agar semuanya kembali kepada Islam, dan bergabung dalam barisan mujahidin untuk jihad fie sabilillah melawan serangan bangsa salib paling dahsayt sepanjang sejarah. Beliau mengulang himbauannya dengan mengatakan bahwasanya mereka tidak akan mendapatkan kemuliaan kecuali di dalam Islam, dan kecuali dengan jihad!
Dikutip Dari: JihadMagz Edisi II / Berita Dunia Islam
No comments:
Post a Comment