Dan (ingatlah) ketika Isa Putra Maryam berkata: “Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)” Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: “Ini adalah sihir yang nyata”. (QS. Ash-Shaff: 6)
Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. (Yohanes 16:13)
Jikalau Penghibur (Parakletos) itu datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang aku. (Yohanes 15:26)
Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. (Yohanes 16:7)
Yesus telah menubuatkan tentang datangnya Roh Kebenaran atau Penghibur (Parakletos). ‘Roh’ bisa berarti malaikat, bisa berarti setan (yang biasa disebut roh jahat), bisa berarti nabi. Jika yang dimaksud dengan roh di sini adalah roh kudus, maka hal itu tidaklah mungkin. Karena pada Yohanes 16:7 di atas dijelaskan bahwa Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa itu baru akan datang setelah Yesus pergi, sedangkan roh kudus telah datang dan menemani Yesus dalam da’wahnya. Yesus mengatakan ‘pergi’ bukan mati. Karena sesungguhnya Yesus diangkat ke langit bersama 4 malaikat. Kemudian Allah mengubah seseorang menjadi mirip dengan Yesus dalam hal rupa dan suara. Jadi bukan Yesus yang mati di tiang salib.
Maka jelaslah bahwa ‘roh’ di sini berarti nabi. Siapakah nabi yang dimaksud? Tentu Nabi tersebut mempunyai ciri-ciri yang telah diceritakan oleh Yesus dan para Nabi sebelumnya. Dalam Yohanes 16:13 dikatakan bahwa Nabi yang akan datang itu adalah Nabi Kebenaran yang membawa kebenaran dan memimpin manusia kepada kebenaran. Nabi itu adalah Nabi Muhammad saaw.
Dan katakanlah: “Yang benar telah datang dan yang bathil telah lenyap”. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap. (QS. Al-Isra`: 81)
Wahai manusia, sesungguhnya telah datang Rasul (Muhammad) itu kepadamu dengan (membawa) kebenaran dari Tuhanmu, maka berimanlah kamu, itulah yang lebih baik bagimu. Dan jika kamu kafir, (maka kekafiran itu tidak merugikan Allah sedikitpun) karena sesungguhnya apa yang di langit dan di bumi itu adalah kepunyaan Allah. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS. An-Nisa`: 170)
Dalam Yohanes 15:26 dikatakan bahwa Roh itu adalah ‘Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa’. Dalam Al-Qur`an istilah ini menjadi ‘cahaya dari Allah’.
Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyikan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya (roh kebenaran yang keluar) dari Allah, dan kitab yang menerangkan. (QS. Al-Maidah: 15)
Dalam Yohanes 15:26 dikatakan bahwa Nabi itu adalah seorang ‘Penghibur’ (Parakletos), pembawa berita gembira, pembawa berita penghiburan. Dan Penghibur itu akan bersaksi tentang Nabi Isa.
Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepada kamu Rasul Kami, menjelaskan (syari`at Kami) kepadamu ketika terputus (pengiriman) rasul-rasul, agar kamu tidak mengatakan: “Tidak datang kepada kami baik seorang pembawa berita gembira maupun seorang pemberi peringatan”. Sesungguhnya telah datang kepadamu pembawa berita gembira (parakletos) dan pemberi peringatan. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Al-Maidah: 19)
Diriwayatkan daripada Ubadah bin As-Somit r.a katanya: Rasulullah s.a.w telah bersabda: Sesiapa yang mengucap Dua Kalimah Syahadat, yaitu: “Aku bersaksi bahwa tidak ada yang pantas disembah kecuali Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah,” dan bersaksi bahwa Nabi Isa adalah hamba Allah, anak hambanya dan kalimah Allah, yaitu Nabi Isa as dijadikan oleh Allah tidak berbapa hanya dengan kalimah KUN yang berarti jadilah engkau maka jadilah dia, yang disampaikan kepada Mariam dan juga tiupan roh daripadaNya, serta bersaksi bahwa balasan Syurga adalah pasti begitu juga balasan Neraka adalah pasti; niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam Syurga melalui salah satu dari lapan pintu Syurga sebagaimana yang dikehendakinya. (HR. Bukhori, Muslim, dan Ahmad)
Dalam Yohanes 16:13 dikatakan bahwa Roh itu tidak akan berkata-kata dari dirinya sendiri, melainkan apa yang didengarnya (diwahyukan kepadanya) dari Allah. Dalam Al-Qur`an, Allah menyifatkan Nabi Muhammad saw dengan demikian:
Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya). (QS. An-Najm: 4)
Dalam Yohanes 16:13 dikatakan bahwa Roh itu akan memberitakan hal-hal yang akan datang. Nabi Muhammad saaw di dalam banyak hadits telah menubuatkan tentang kejadian yang akan datang, baik kejadian yang kemudian disaksikan para shahabat, maupun kejadian yang baru akan disaksikan oleh generasi setelahnya, bahkan mengenai tanda-tanda akhir zaman, tentang hari berbangkit, tentang hari pengadilan, dan sebagainya.
Maka jelaslah bahwa Roh Kebenaran atau penghibur yang dijanjikan itu tidak lain adalah Nabi Muhammad Rasulullah saaw.
Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”. (QS. Ali ‘Imran: 64)