Pages

Friday, October 17, 2014

KISAH REINKARNASI SEORANG PEMUDA CHINA

Reinkarnasi
Leony Li - or Misteri Story

Reinkarnasi

MyMisteri Leony Li - Benarkah ada reinkarnasi? Dunia memang penuh misteri. Benar atau tidak nya, akan terus menjadi perdebatan. Banyak cerita beredar tentang individu yang mengaku menjadi reinkarnasi dari seorang tokoh sebelum dia hidup. Seperti kisah berikut ini. Percaya atau tidak, kami kembalikan pada penilaian anda.

Ada seorang anak, bernama Tang Jiangshan yang lahir pada tahun 1976 di Dong Fang, Kecamatan Gan Cheng, propinsi Hai Nan, China. Sewaktu berumur 3 tahun, tiba-tiba ia mengatakan kepada kedua orangtuanya.

"Saya bukan anak kalian. Pada kehidupan lampau nama saya adalah Chen Mingdao, ayah kehidupan lampauku bernama San Die. Rumah saya di Dan Zhou, dekat laut." Omongan ini kalau didengar orang lain bagaikan omong kosong, perlu diketahui, Dan Zhou terletak di utara pulau Hai Nan, berjarak 160 km dari kota Dong Fang.

Selain itu, Tang Jiangshan mengatakan bahwa dirinya dibunuh dengan menggunakan golok dan tombak di dalam aksi kekerasan pada masa revolusi kebudayaan, konon di bagian pinggangnya masih terdapat bekas luka bacok peninggalan kehidupan masa lalu.

Yang membuat orang merasa takjub ialah Tang Jiangshan mampu berbicara dialek Dan Zhou dengan sangat fasih. Orang Dan Zhou berbicara bahasa Jun, berbeda sekali dengan dialek Hok Kian yang digunakan oleh penduduk kota Dong Fang. Bayangkan, seorang bocah baru berumur beberapa tahun (balita), bagaimana bisa?

Pada saat Tang Jiangshan berumur 6 tahun, ia mendesak orang tuanya agar membawanya mengunjungi kerabatnya pada kehidupan masa lampau. Keluarganya tidak mau, maka ia mogok makan, akhirnya sang ayah menurutinya, dan mereka pun pergi menuju tempat yang dimaksud. Yaitu desa Huang Yu, kecamatan Xin Ying kota Dan Zhou.

Tang Jiangshan langsung menuju ke hadapan pak tua Chen Zan Ying, menggunakan bahasa Dan Zhou dan memanggilnya "San Die", mengatakan dirinya bernama Chen Mingdao, yang pada masa revolusi besar kebudayaan oleh karena bentrokan fisik sehingga dibinasakan orang. Sesudah meninggal terlahir kembali di kecamatan Gan Cheng kota Dong Fang, kini datang mencari orang tua kehidupan masa lampaunya.

Mendengar penuturan itu, Chen Zan Ying sejenak tertegun tak tahu bagaimana harus bersikap. Kemudian si anak kecil menunjukkan kamar tidur kehidupan masa lampaunya, dan menghitung satu persatu benda-benda pada kehidupan lampaunya.

Menyaksikan semuanya ini dengan kenyataan pada masa lalu sama sekali tidak meleset, pak tua Chen Zan Ying saking terharunya berpelukan menangis dengan Tang Jiangshan dan memastikan ia memang adalah kelahiran kembali anaknya yang bernama Chen Mingdao.

Tang Jiangshan juga telah mengenali kedua kakak perempuan dan kedua adik perempuannya serta para sobat kampung lainnya, bahkan termasuk teman wanita pada kehidupan masa lampaunya: Xie Shuxiang. Semua kejadian ini telah membuat takjub kerabat dan tetangga Chen Mingdao. Sejak saat itu,

"Manusia aneh dari 2 masa kehidupan" ini, Tang Jiangshan, memiliki 2 rumah dan 2 pasang orang tua.

Ia setiap tahun hilir mudik antara Dong Fang dan Dan Zhou. Si tua Chen Zan Ying beserta keluarga dan orang-orang desa menganggap Tang Jiangshan sebagai Chen Mingdao.

Oleh karena Chen Zan Ying tidak memiliki putra lainnya, Tang Jiangshan berperan menjadi anaknya dan berbakti hingga tahun 1998 ketika Chen Zan Ying meninggal dunia.

Kisah ini sempat dimuat beberapa media lokal, termasuk Majalah Femina Dunia Timur. Para editor majalah tersebut pada awalnya juga tidak percaya akan hal tersebut, namun melalui pemeriksaan berulang kali dan pembuktian lapangan, mau tak mau mengakui kebenaran tentang kejadian tersebut.
http://www.mymisteri.com/2013/01/kisah-reinkarnasi-seorang-pemuda-china.html

Bangsa Jepun adalah suku Yahudi yang hilang - pengkaji sejarah Arimasa Kubo


Bagaimana mungkin Jepun, negara yang terletak agak jauh dari Mesir, pusat dan asal dari Kabbalah (ajaran Yahudi) mempunyai kaitan dan bahkan diyakini masih satu hubungan darah. Bukankah orang Jepun mempunyai kepercayaan sendiri yang diberi nama Shintoisme dan orang-orang Israel juga mempunyai kepercayaan sendiri yang dinamakan Agama Yahudi dengan kitab Talmudnya?

Sebuah fakta menarik akan didedahkan di sini, persoalan besar yang akan dijawab dari dua penyelidik sejarah Jepun-Yahudi yakni Arimasa Kubo dan Joseph Eidelberg. Kedua-dua bangsa yang berbeza, Jepun dan Yahudi, ternyata mempunyai banyak persamaan dalam tradisi kunonya.

Yang pertama bernama Arimasa Kubo. Dia merupakan orang Jepun asli yang dilahirkan di bandar Itami di Hyogo tahun 1955 dan lulusan dari Tokyo Bible Seminary pada tahun 1982. Di usia ke 22 tahun Arimasa Kubo telah mendapat kepercayaan untuk memimpin majalah penginjilan Remnant dan berkhidmat di Gereja Tokyo selama enam tahun. Ketika ini, Pendeta Arimasa Kubo memimpin Remnant Publishing dan pensyarah tetap di Bible and Japan Forum.

Arimasa Kubo melakukan kajian terperinci tentang tradisi asal bangsa Jepun dan Yahudi. Dia mendapati banyak persamaan antara kedua-duanya sehingga meyakini jika nenek moyang bangsa Jepun sebenarnya masih berdarah Yahudi dari suku yang hilang. Hasil penelitiannya ini diterbitkan dalam banyak artikel dan buku. Salah satunya buku berjudul "Israelites Came o Ancient Japan".

Sedangkan yang kedua, Joseph Eidelberg yang merupakan penyelidik berdarah Yahudi yang menulis buku "The Biblical Hebrew Origin of the Japanese People".

Di bawah ini Kami paparkan sebahagian kecil persamaan antara tradisi kuno bangsa Jepun dengan tradisi kuno bangsa Yahudi atau Bani Israel yang berasal dari buku Pendeta Arimasa Kubo tersebut.

Ontohsai Dan Kisah Ishaq

Salah satu kesamaan antara tradisi kuno bangsa Jepun dengan Yahudi terdapat dalam upacara tradisional. Ada sebuah festival atau upacara di Jepun yang menggambarkan kisah Ishaq. Di wilayah Nagano, Jepun, terdapat sebuah kuil besar Shinto bernama "Suwa-Taisha". Shinto sendiri merupakan agama tradisional asli Jepun yang menyembah Amaterasu, Dewa Matahari, sama seperti bangsa Mesir kuno yang menyembah Dewa Ra, Dewa Matahari.

Setiap tarikh 15 April, di Suwa-Taisha diadakan festival tradisional bernama "Ontohsai". Festival ini menggambarkan kisah Ishaq seperti yang terdapat dalam Bab 22 Kitab Kejadian (Genesis), iaitu kisah mengenai Ibrahim yang hendak mengorbankan anaknya sendiri, Ishaq. Festival "Ontohsai" ini diadakan sejak zaman dahulu kala dan dianggap sebagai festival terpenting di "Suwa-Taisha".
Di sebelah kuil "Suwa-Taisha", ada sebuah gunung bernama Gunung Moriya (dalam bahasa Jepun disebut "Moriya-san"). Penduduk di kawasan Suwa memanggil dewa Gunung Moriya dengan sebutan "Moriya no kami", yang bermaksud "dewa Moriya". Pada festival tersebut, seorang anak laki-laki diikatkan dengan tali pada sebuah tiang kayu, lalu ditempatkan di atas tikar buluh. Seorang paderi Shinto menghampiri sang anak sambil menyiapkan sebilah pisau. Sebelum pisau itu diayunkan, tiba-tiba datang seorang pembawa mesej yang kemudian membebaskan kanak-kanak lelaki itu daripada ritual korban. Hal ini tentu saja mengingatkan kita pada kisah ketika Ishaq dibebaskan setelah malaikat datang pada Ibrahim.

Ritual serupa juga terdapat dalam tradisi umat Islam yang dikenali dengan Iedul Adha, hanya dalam Islam yang akan dikorbankan oleh nabi Ibrahim adalah Ismail bukan Ishaq seperti pemahaman umat kristian. Hanya di Jepun, pada festival ini yang dikorbankan adalah 75 ekor rusa, yang satu di antaranya diyakini cacat telinganya. Rusa ini dipercayai telah disediakan oleh tuhan. Hal ini mungkin ada kaitannya dengan biri-biri jantan yang dipersiapkan tuhan dan kemudian dikorbankan setelah Ishaq bebas. Namun di zaman dahulu, penduduk berfikir bahawa kebiasaan pengorbanan rusa ini adalah hal yang aneh, sebab pengorbanan binatang bukanlah sebuah tradisi Shintoisme.

Penduduk menyebut festival ini sebagai "festival untuk dewa Misakuchi". "Misakuchi" mungkin berasal dari "mi-isaku-chi". "Mi" bererti "besar", "isaku" mungkin saja "Ishaq" (dalam bahasa Hebrew adalah "Yitzhak"), dan "chi" adalah sesuatu (seperti zarah-pen) yang digunakan untuk akhir suatu kata. Nampaknya penduduk Suwa menjadikan Ishaq sebagai dewa, mungkin kerana pengaruh dari para kaum pagan.

Kini upacara pengorbanan kanak-kanak lelaki pembebasannya itu tidak lagi dipraktikkan, tapi kita di sana masih boleh melihat tiang kayu yang disebut "oniye-basira" yang bererti "tiang pengorbanan" (sacrifice-pillar). Kini penduduk menggunakan haiwan tiruan sebagai pengganti bintang asli dalam melaksanakan pengorbanan. Bagi rakyat di zaman Meiji, lebih kurang satu abad silam, mengikat seorang anak laki-laki yang diikuti dengan pengorbanan binatang dianggap sebagai perbuatan biadab, dan kebiasaan tersebut dihentikan. Tapi festival itu sendiri sehingga hari itu masih berlangsung.

Upacara pengorbanan kanak-kanak lelaki tersebut dipertahankan hingga permulaan zaman Meiji. Masumi Sugae, seorang terpelajar Jepun dan pencatat perjalanan yang hidup di zaman Edo, lebih kurang dua abad silam, menuliskan catatan perjalanannya dan mencatat apa yang ia lihat di Suwa.
Catatan ini memperlihatkan keterangan terperinci mengenai "Ontohsai". Catatan ini mengatakan bahawa upacara pengorbanan kanak-kanak lelaki dan pembebasannya tersebut, serta binatang korban, masih berlangsung pada zaman Sugae. Catatan Sugae ini disimpan di museum dekat Suwa-Taisha.

Festival ini dipertahankan oleh keluarga Moriya sejak zaman dahulu kala. Keluarga Moriya berfikir bahawa "Moriya-no-kami" (dewa Moriya) adalah dewa leluhur mereka. Dan mereka berfikir bahawa "Gunung Moriya" adalah tempat suci mereka. Nama "Moriya" mungkin berasal dari "Moriah" (dalam bahasa Hebrew adalah "Moriyyah") yang juga terdapat dalam Injil kitab Kejadian 22: 2. Keluarga Moriya menganjurkan festival tersebut selama 78 generasi. Diterjemahkan dari sumber islampos.com
http://detikislam.blogspot.com/2012/11/bangsa-jepun-adalah-suku-yahudi-yang.html#

Jugun Ianfu: Kisah Hamba Seks Tentera Jepun.




KONFLIK perang bermula di Asia beberapa tahun sebelum pertikaian dimulai di Eropah.  Iaitu setelah Jepun menjajah Cina tahun 1931 jauh sebelum Perang Dunia II, yang mulai di Eropah pada 1 September 1939-14 Ogos 1945.

Pada 1 Mac 1931 Jepun mengarah Henry Pu Yi menjadi raja di Manchukuo, Negara boneka di Manchuria. Pada tahun 1937 perang telah dimulai ketika Jepun mengambil paksa Cina. Tahun 1936 tentera Jepun menduduki kota Shanghai mulai melaju menuju kota Nanjing yang berjarak sekitar 360 km dari Shanghai. Balatentara Jepun yang berada di sana seluruhnya berjumlah sekitar 135,000 orang.

Oleh kerana terus menerus berperang, tentera Jepun mulai kehabisan persediaan makanan. Mereka menyusun strategi baru dengan cara mencari makanan dari musuh. Ertinya mereka mulai memasuki rumah-rumah penduduk untuk memperoleh makanan, sebagai upaya bertahan hidup. Hal ini menimbulkan kemarahan rakyat Cina, yang dalam keadaan tersepit.

Rakyat Cina mulai melawan dengan memakai cara apa saja. Tindakan orang Cina ini tentu saja menimbulkan masalah baru bagi tentera Jepun yang sedang melakukan upaya kolonialisasi. Akibatnya tentera Jepun mengeluarkan perintah, “Bunuh saja orang Cina yang terjumpa di depanmu!”

Kini masih ramai orang berfikir bahawa dalam situasi perang segalanya dapat terjadi secara mendadak tanpa perancangan. Termasuk peristiwa pahit yang menimpa ratusanribu perempuan Asia dan Belanda dalam praktek sistem perhambaan seksual dengan nama Jugun Ianfu.

Benarkan praktik Jugun Ianfu sebuah peristiwa yang tidak berperancangan dalam situasi perang Asia Pasifik? Benarkan Jugun Ianfu sebuah profesyen pelacuran yang menerima upah atas khidmat layan seksual kepada tentera Jepun?



Secara praktikalnya tentera Jepun mula membunuh orang-orang Cina tanpa membedakan kelompok awam  atau tentera. Pembunuhan keji tanpa strategi ini mengakibatkan ramai tentera Jepun rosak mental dan jadi gila. Bukan hanya mereka melakukan pembunuhan awam, bahkan mula melakukan perkosaan secara brutal kepada semua perempuan Cina yang terlihat di jalan-jalan

Akibatnya sebahagian besar tentera Jepun mengalami penyakit kelamin, penyebab kekuatan mereka di Cina menjadi lemah. Sehingga Tokyo terpaksa mengirim seorang doktor bernama Aso Tetsuo untuk menyelidiki kes terebut. Kerana itu Jepun segera membangun fasilitas pelacuran khusus yang dikawal langsung oleh pihak tentera. Sila lihat peristiwa bersejarah ini dalam buku 'Karyubyo no Sekkyokuteki Yobaho (Positive Precautinary Measure of Sexual Disease)' tahun 1939. Aso Tetsuo mengungkapkan peristiwa tersebut dalam tulisannya  'Shanghai kara Shanghai he (Shanghai to Shanghai)'

Prototipe Ianjo Pertama di Dunia


Pembentukan Ianjo yang menyediakan khidmat layanan seksual bagi tentera dan awam Jepun dimulai sejak tahun 1932, setelah terjadi kekejaman luar biasa tentera Jepun terhadap rakyat Cina di Shanghai. Hampir 1 dekad sebelum penggunaan istilah Jugun Ianfu meluas dan menjadi gejala umum di semua daerah dikuasai Jepun di Asia Pasifik,menjelang berakhirnya Perang Dunia ke II.

Penguasa Jepun terpaksa pertimbangkan disiplin dan moral tentera. Rancangan pusat hiburan pertama kali diperkenalkan tahun 1932 dibawah pengawasan tentera Jepun.Dikatakan  ada bukti tulisan tangan salah satu komandan kempen Shanghai, Letnan Jenderal Okamura Yasuji, yang mengakui dalam buku hariannya, bahawa ia menjadi pembuat usulan pertama kali Ianjo untuk tentera.

Jugun Ianfu

Jugun Ianfu (Hamba  Seks) pertama adalah orang Korea dari pulau Kyushu Utara di Jepun atas permintaan salah seorang penguasa tentera yang dikirimkan oleh Gubernur Prefektur Nagasaki. Dasar pemikiran dibalik pembentukan sistem formal Ianjo adalah pengembangan layanan seksual. Ianya perlu diawasi dan dikawal untuk mengurangi jumlah terjadinya pemerkosaan yang dilaporkan dari tempat-tempat base tentera Jepun.

Dalam proses rekrut tersebut tidak hanya tentera terlibat  tetapi juga Jabatan Dalam Negeri di bawah Gabernur dan polis. Cabang khusus Shanghai menggunakan penghubung-penghubung di kalangan pedagang  Untuk memperoleh keperluan perempuan sebanyak-banyaknya pada akhir 1937 perempuan dipaksa bekerja di Ianjo-Ianjo terletak diantara wilayah Shanghai dan Nanking, dikelola langsung oleh tentera, dan menjadi model Ianjo-Ianjo selanjutnya.

Oleh kerana pembangunan Ianjo terus mengalami perkembangan, pengelolanya tidak selalu menjadi tanggung jawab tentera. Sebahagian pengelola adalah orang-orang awam yang diberi pangkat tentera. Namun demikian pihak tentera tetap bertanggung jawab termasuk aspek kesihatan. Sementara perang terus berlangsung dan jumlah tentara Jepun yang berpangkalan di berbagai daerah Asia Pasifik terus mengalami peningkatan.

Oleh sebab itu permintaan Jugun Ianfu untuk tentera juga meningkat. Sehingga cara-cara baru untuk mengurus perempuan diciptakan. Hal ini menyangkut peningkatan penggunaan cara-cara penipuan dan kekerasan di banyak tempat di kawasan Asia Timur (khususnya Korea yang telah dikolonisasi Jepun tahun 1910).

 3 Jenis rekruitmen dapat diidentifikasikan, antara lain.
  • perempuan yang menyediakan diri mereka secara sukarela (pekerja seks komersial),
  • Tipu daya kepada perempuan dengan tawaran pekerjaan dengan upah tinggi di restoran sebagai tukang masak/tukang cuci 
  • dan penculikan disertai tindak kekerasan secara kejam di sejumlah negara di Asia Pasifik dibawah kekuasaan Jepun.


Maka Undang-undang Mobilisasi Umum Nasional dikeluarkan pada tahun 1932, namun belum sepenuhnya dilaksanakan sampai mendekati akhir perang. Dengan mendesaknya keperluan perang atas sumber daya manusia, setiap lelaki-perempuan dipanggil menyumbangkan tenaga. Maka Korps Pelayanan Sosial Perempuan didirikan sebagai dalih mengumpulkan perempuan bekerja di pabrik atau melakukan tugas-tugas berkaitan perang.
Ianjo-Ianjo dapat ditemukan dimanapun tentara Jepun berada. Ianjo-Ianjo dikenal juga melalui berbagai sumber di Cina, Taiwan, Indonesia, Filipina, Kepulauan Pasifik, Singapura, Malaysia, Myanmar dan Indonesia. Peraturan dalam pengurusan Ianjo di berbagai wilayah di Asia Pasifik memiliki kesamaan sistem seperti harga masuk, belian tiket masuk ke Ianjo, jam berkunjung, kontrol kesihatan, pemberian kondom, larangan menggunakan senjata dan penggunakaan alkohol di lingkungan Ianjo.

Kini, di Shanghai masih ditemukan utuh bangunan Ianjo pertama di dunia yang dibangun tahun 1932 itu. Seorang ahli sejarahwan Cina Prof. Su Zhiliang melakukan penelitian selama 15 tahun mengenai lokasi Ianjo di Cina.  Sekitar 149 Ianjo di temukan menyebar di 20 provensi di Cina. Ia merupakan temuan memorabilia sangat penting. Daiich Saloon berada di Shanghai. Hingga saat ini Daiich Saloon masih ada meski dibeberapa bahagian bangunan telah berubah.

Begitu kisah hamba seks tentera Jepun, bagaimana dengan hamba seks sekarang, makin banyak atau makin berkurang, walaupun penjajahan kononnya sudah tiada?(IH/pelbagai sumber)
http://www.ibnuhasyim.com/2012/11/jugun-ianfu-kisah-hamba-seks-tentera.html

Kisah Tentera Jepun Bersembunyi Selama 30 thn Menyangka Perang Belum Tamat

Dipetik dari Sky News,19 Januari 2014, seorang tentera yang berasal dari Jepun yang bertugas semasa Perang Dunia II terus bersembunyi di dalam hutan Filipina selama lebih dari 30 tahun. Dia menolak untuk keluar dari hutan kerana tidak percaya Perang Dunia II telah tamat.

Tentera bernama Hiroo Onoda itu keluar dari hutan di Filipina yang dihuninya sejak tahun 1944 itu, selepas bekas komandannya datang dan menjelaskan kepadanya bahawa Perang Dunia II sudah berakhir.

Onoda merupakan seorang pegawai tentera yang bertugas mencari maklumat dan dilatih untuk melakukan perang gerila. Onoda dihantar oleh Jepun ke Pulau Lubang di Filipina pada tahun 1944 lalu.

Onoda diperintahkan oleh komandannya untuk tidak pernah menyerah, rela bunuh diri untuk menyelamatkan maklumat, dan harus terus bertahan di dalam hutan sehingga bala bantuan datang.

Onoda bersama tiga rakannya terus mematuhi perintah tersebut, walau Jepun telah kalah pada Perang Dunia II di tahun 1945.

Diketahuinya kehadiran Onoda terjadi pada tahun 1972. Dia bersama dua rakannya terlibat insiden tembak-menembak dengan tentera Filipina. Dua rakannya tewas dan Onoda berjaya melarikan diri.

Insiden itu mengejutkan Jepun. Lantas kerajaan Jepun menghantar wakil ke Filipina untuk menjemput Onoda untuk pulang ke Jepun, dan menjelaskan padanya bahawa Perang Dunia II telah tamat.

Dalam kenyataan akhbar selepas kembali ke Jepun, Onoda mengatakan bahawa tindakannya hidup selama 30 tahun di hutan bukan tindakan yang membuang-buang waktu.

"Tanpa pengalaman seperti itu, mungkin saya tidak boleh hidup sampai saat ini," kata Onoda pada media.

Selepas kembali ke Jepun pada tahun 1975, Onoda terpaksa menyesuaikan diri dengan persekitaran barunya. Tidak lama kemudian, ia berhijrah ke Brazil menjadi ushawan ternakan lembu.

Namun, tentera komited tinggi itu akhirnya menghembuskan nafas terakhir pada 17 Januari 2014 di usia 91 tahun.

Kepala budak tersangkut di tingkat 15



SEORANG kanak-kanak tersangkut di geriji tingkap di sebuah pangsapuri di bandar Chongqing, China baru-baru ini.


BEIJING – Seorang kanak-kanak perempuan berusia lima tahun terselamat daripada maut selepas kepalanya tersangkut di besi geriji tingkap selepas dia cuba keluar dari tingkap sebuah apartmen yang terletak di tingkat 15 di sini, lapor Mail Online kelmarin.
Kejadian di bandar Chongqing itu berlaku selepas kanak-kanak itu cuba keluar dari rumahnya melalui tingkap selepas dibiarkan berseorangan oleh ibu bapanya yang keluar bekerja.
Beberapa jiran yang terkejut melihat kanak-kanak itu tergantung di tingkap di tingkat 15 segera menghubungi pihak bomba untuk tindakan lanjut.
Satu pasukan bomba yang bergegas ke lokasi kejadian telah bertindak memecah kediaman tersebut sebelum memotong besi geriji untuk mengeluarkan kanak-kanak berkenaan.
Seorang jurucakap bomba berkata, kanak-kanak tersebut cuba keluar dari rumah tersebut dengan menyusup di celah geriji tingkap berkenaan.
“Badan kanak-kanak itu berjaya melepasi geriji berkenaan tetapi kepalanya yang lebih besar tersangkut menyebabkan dia tergantung.
“Kanak-kanak ini berbasib baik kerana kepalanya tersangkut , jika tidak dia mungkin sudah mati,” katanya. – Agensi


Artikel Penuh: http://www.kosmo.com.my/kosmo/content.asp?y=2014&dt=1017&pub=Kosmo&sec=Dunia&pg=du_03.htm#ixzz3GM1lj5Sm 
Hakcipta terpelihara 

Michael Jackson selebriti mendiang terkaya dunia

Michael Jackson
NEW YORK 16 Okt. - Walaupun sudah lima tahun meninggal dunia, mendiang Michael Jackson tetap mengekalkan kedudukan sebagai selebriti yang mempunyai pendapatan paling tinggi dalam kalangan selebriti yang sudah meninggal dunia dengan kekayaan berjumlah AS$140 juta (RM458.2 juta) pada tahun lalu.
Menurut Forbes, Jacko memperolehi keuntungan dua kali ganda daripada penyanyi, mendiang Elvis Presly yang berada di tempat kedua, meninggal dunia pada 1977, dengan pendapatan berjumlah AS$55 juta (RM 180 juta), manakala tempat ketiga menjadi milik kartunis dan pemilik komik Peanut, Charles Schulz dengan pendapatan berjumlah AS$40 juta (RM130.9 juta).
"Tidak ramai selebriti yang boleh menjana kewangan selepas meninggal dunia seperti Jackson," menurut Forbes.
Tahun ini merupakan tahun kedua berturut-turut Jackson menduduki tempat paling atas dalam senarai itu, sekali gus mengalahkan rakan baiknya, mendiang aktres Elizabeth Taylor.
Album kedua kemunculan semula Jackson berjudul Xscape' dikeluarkan selepas dia meninggal dunia, sekali gus meletakkan -nya di tempat kedua dalam carta pada tahun lalu dan penyanyi itu muncul sebagai hologram di Anugerah Muzik Billborad.
Taylor yang meninggal dunia pada 2011 berada di tangga keempat dengan pendapatan berjumlah AS$25 juta (RM81.8 juta), manakala penyanyi, Bob Marley berada di tangga kelima dengan pendapatan berjumlah AS$20 juta (RM65.4 juta), Marley meninggal dunia akibat kanser pada usia 36 tahun. - REUTERS


Artikel Penuh: http://www.utusan.com.my/utusan/Luar_Negara/20141017/lu_11/Michael-Jackson-selebriti-mendiang-terkaya-dunia#ixzz3GLvbV4FO
© Utusan Melayu (M) Bhd 

Lelaki berjaya buang tumor seberat 21 kg


CHUNCAI bergambar bersama doktor di Hospital Barah Fuda selepas menjalani pembedahan kedua pada 2008 di Guangzhou, China. - AGENSI
BEIJING 16 Okt. - Selepas lebih 30 tahun bergelut dengan penderitaan tumor pada wajahnya, seorang lelaki China yang dianggap sebagai Lelaki Gajah boleh menarik nafas lega selepas doktor berjaya membuang hampir keseluruhan ketumbuhan itu, baru-baru ini.
Dalam pembedahan keempat bagi menyelamatkan nyawa Huang Chuncai dari wilayah Hunan itu, doktor berjaya membuang 21 daripada 25 kilogram ketumbuhan besar pada wajahnya yang menjuntai hingga ke pinggang dan dianggap sebagai tumor wajah terbesar di dunia.
Penyakit saraf dalam kategori 'neurofibromatosis' yang dialami lelaki berusia 37 tahun itu adalah yang terburuk pernah direkodkan dan menyukarkan Chuncai untuk bergerak, apatah lagi untuk makan dan tidur selepas ketumbuhan tersebut membesar sehingga 1.2 meter panjang.
Bagaimanapun, selepas pembedahan keempat yang juga terakhir bagi menyelamatkan nyawa Chuncai yang berlanjutan sehingga tujuh tahun, tumor seberat 21 kilogram di wajah Chuncai berjaya dibuang.
"Saya fikir, wajah Chuncai kali ini lebih kecil. Kami amat gembira kerana kehidupannya akan lebih mudah dan lebih gembira selepas ini,'' kata ibu Chuncai, He Baohua.
"Saya harap, saya boleh bekerja ataupun membantu di kedai kami. Saya tidak lagi kelihatan menakutkan seperti sebelum ini kerana tumor saya kini semakin mengecil,'' kata Chuncai seperti yang dilaporkan Mirror.co.uk.
Chuncai hidup dengan membiarkan penyakit itu terus membesar selama 30 tahun kerana kedua ibu bapanya tidak mampu membiayai kos perubatan untuk memulihkan penyakitnya hingga mengakibatkan tekanan tumor pada tulang belakangnya membantutkan pembesaran dan mengakibatkannya menjadi bongkok.
Bagaimanapun, liputan meluas media pada 2007 bagi meningkatkan kesedaran tentang penyakit yang dialami Chuncai membuatkan kerajaan China menawarkan lelaki itu menjalani pembedahan pada wajahnya.


Artikel Penuh: http://www.utusan.com.my/utusan/Luar_Negara/20141017/lu_10/Lelaki-berjaya-buang-tumor-seberat-21-kg#ixzz3GLvLInNF
© Utusan Melayu (M) Bhd