Pages

Sunday, February 20, 2011

Bukti Islam Ada Di Amerika Jauh Sebelum Colombus Menemukannya


Jika Anda mengunjungi Washington DC, datanglah ke Perpustakaan Kongres (Library of Congress). Lantas, mintalah arsip perjanjian pemerintah Amerika Serikat dengan suku Cherokee, salah satu suku Indian, tahun 1787. Di sana akan ditemukan tanda tangan Kepala Suku Cherokee saat itu, bernama AbdeKhak dan Muhammad Ibnu Abdullah.

Isi perjanjian itu antara lain adalah hak suku Cherokee untuk melangsungkan keberadaannya dalam perdagangan, perkapalan, dan bentuk pemerintahan suku cherokee yang saat itu berdasarkan hukum Islam. Lebih lanjut, akan ditemukan kebiasaan berpakaian suku Cherokee yang menutup aurat sedangkan kaum laki-lakinya memakai turban (surban) dan terusan hingga sebatas lutut.

Klik pada gambar untuk copy paste gambar lebih jelas untuk disebarkan... ^_^

Cara berpakaian ini dapat ditemukan dalam foto atau lukisan suku cherokee yang diambil gambarnya sebelum tahun 1832. Kepala suku terakhir Cherokee sebelum akhirnya benar-benar punah dari daratan Amerika adalah seorang Muslim bernama Ramadan Ibnu Wati.

Klik pada gambar untuk copy paste gambar lebih jelas untuk disebarkan... ^_^

Berbicara tentang suku Cherokee, tidak bisa lepas dari Sequoyah. Ia adalah orang asli suku cherokee yang berpendidikan dan menghidupkan kembali Syllabary suku mereka pada 1821. Syllabary adalah semacam aksara. Jika kita sekarang mengenal abjad A sampai Z, maka suku Cherokee memiliki aksara sendiri.

Klik pada gambar untuk copy paste gambar lebih jelas untuk disebarkan... ^_^

Yang membuatnya sangat luar biasa adalah aksara yang dihidupkan kembali oleh Sequoyah ini mirip sekali dengan aksara Arab. Bahkan, beberapa tulisan masyarakat cherokee abad ke-7 yang ditemukan terpahat pada bebatuan di Nevada sangat mirip dengan kata ”Muhammad” dalam bahasa Arab.

Klik pada gambar untuk copy paste gambar lebih jelas untuk disebarkan... ^_^

Klik pada gambar untuk copy paste gambar lebih jelas untuk disebarkan... ^_^

Klik pada gambar untuk copy paste gambar lebih jelas untuk disebarkan... ^_^

Klik pada gambar untuk copy paste gambar lebih jelas untuk disebarkan... ^_^

Nama-nama suku Indian dan kepala sukunya yang berasal dari bahasa Arab tidak hanya ditemukan pada suku Cherokee (Shar-kee), tapi juga Anasazi, Apache, Arawak, Arikana, Chavin Cree, Makkah, Hohokam, Hupa, Hopi, Mahigan, Mohawk, Nazca, Zulu, dan Zuni. Bahkan, beberapa kepala suku Indian juga mengenakan tutp kepala khas orang Islam. Mereka adalah Kepala Suku Chippewa, Creek, Iowa, Kansas, Miami, Potawatomi, Sauk, Fox, Seminole, Shawnee, Sioux, Winnebago, dan Yuchi. Hal ini ditunjukkan pada foto-foto tahun 1835 dan 1870.

Klik pada gambar untuk copy paste gambar lebih jelas untuk disebarkan... ^_^

Secara umum, suku-suku Indian di Amerika juga percaya adanya Tuhan yang menguasai alam semesta. Tuhan itu tidak teraba oleh panca indera. Mereka juga meyakini, tugas utama manusia yang diciptakan Tuhan adalah untuk memuja dan menyembah-Nya. Seperti penuturan seorang Kepala Suku Ohiyesa : ”In the life of the Indian, there was only inevitable duty-the duty of prayer-the daily recognition of the Unseen and the Eternal”. Bukankah Al-Qur’an juga memberitakan bahwa tujuan penciptaan manusia dan jin semata-mata untuk beribadah pada Allah (*)

Klik pada gambar untuk copy paste gambar lebih jelas untuk disebarkan... ^_^

Subhanalloh….

Bagaimana bisa Kepala suku Indian Cheeroke itu muslim?

Sejarahnya panjang,

Semangat orang-orang Islam dan Cina saat itu untuk mengenal lebih jauh planet (tentunya saat itu nama planet belum terdengar) tempat tinggalnya selain untuk melebarkan pengaruh, mencari jalur perdagangan baru dan tentu saja memperluas dakwah Islam mendorong beberapa pemberani di antara mereka untuk melintasi area yang masih dianggap gelap dalam peta-peta mereka saat itu.

Beberapa nama tetap begitu kesohor sampai saat ini bahkan hampir semua orang pernah mendengarnya sebut saja Tjeng Ho dan Ibnu Batutta, namun beberapa lagi hampir-hampir tidak terdengar dan hanya tercatat pada buku-buku akademis.


Para ahli geografi dan intelektual dari kalangan muslim yang mencatat perjalanan ke benua Amerika itu adalah Abul-Hassan Ali Ibn Al Hussain Al Masudi (meninggal tahun 957), Al Idrisi (meninggal tahun 1166), Chihab Addin Abul Abbas Ahmad bin Fadhl Al Umari (1300 – 1384) dan Ibn Battuta (meninggal tahun 1369).

Menurut catatan ahli sejarah dan ahli geografi muslim Al Masudi (871 – 957), Khashkhash Ibn Saeed Ibn Aswad seorang navigator muslim dari Cordoba di Andalusia, telah sampai ke benua Amerika pada tahun 889 Masehi. Dalam bukunya, ‘Muruj Adh-dhahab wa Maadin al-Jawhar’ (The Meadows of Gold and Quarries of Jewels), Al Masudi melaporkan bahwa semasa pemerintahan Khalifah Spanyol Abdullah Ibn Muhammad (888 – 912), Khashkhash Ibn Saeed Ibn Aswad berlayar dari Delba (Palos) pada tahun 889, menyeberangi Lautan Atlantik, hingga mencapai wilayah yang belum dikenal yang disebutnya Ard Majhoola, dan kemudian kembali dengan membawa berbagai harta yang menakjubkan.

Sesudah itu banyak pelayaran yang dilakukan mengunjungi daratan di seberang Lautan Atlantik, yang gelap dan berkabut itu. Al Masudi juga menulis buku ‘Akhbar Az Zaman’ yang memuat bahan-bahan sejarah dari pengembaraan para pedagang ke Afrika dan Asia.


Dr. Youssef Mroueh juga menulis bahwa selama pemerintahan Khalifah Abdul Rahman III (tahun 929-961) dari dinasti Umayah, tercatat adanya orang-orang Islam dari Afrika yang berlayar juga dari pelabuhan Delba (Palos) di Spanyol ke barat menuju ke lautan lepas yang gelap dan berkabut, Lautan Atlantik. Mereka berhasil kembali dengan membawa barang-barang bernilai yang diperolehnya dari tanah yang asing.

Beliau juga menuliskan menurut catatan ahli sejarah Abu Bakr Ibn Umar Al-Gutiyya bahwa pada masa pemerintahan Khalifah Spanyol, Hisham II (976-1009) seorang navigator dari Granada bernama Ibn Farrukh tercatat meninggalkan pelabuhan Kadesh pada bulan Februari tahun 999 melintasi Lautan Atlantik dan mendarat di Gando (Kepulaun Canary).

Ibn Farrukh berkunjung kepada Raja Guanariga dan kemudian melanjutkan ke barat hingga melihat dua pulau dan menamakannya Capraria dan Pluitana. Ibn Farrukh kembali ke Spanyol pada bulan Mei 999.

Klik pada gambar untuk copy paste gambar lebih jelas untuk disebarkan... ^_^

Perlayaran melintasi Lautan Atlantik dari Maroko dicatat juga oleh penjelajah laut Shaikh Zayn-eddin Ali bin Fadhel Al-Mazandarani. Kapalnya berlepas dari Tarfay di Maroko pada zaman Sultan Abu-Yacoub Sidi Youssef (1286 – 1307) raja keenam dalam dinasti Marinid. Kapalnya mendarat di pulau Green di Laut Karibia pada tahun 1291. Menurut Dr. Morueh, catatan perjalanan ini banyak dijadikan referensi oleh ilmuwan Islam.

Sultan-sultan dari kerajaan Mali di Afrika barat yang beribukota di Timbuktu, ternyata juga melakukan perjalanan sendiri hingga ke benua Amerika. Sejarawan Chihab Addin Abul-Abbas Ahmad bin Fadhl Al Umari (1300 – 1384) memerinci eksplorasi geografi ini dengan seksama. Timbuktu yang kini dilupakan orang, dahulunya merupakan pusat peradaban, perpustakaan dan keilmuan yang maju di Afrika. Ekpedisi perjalanan darat dan laut banyak dilakukan orang menuju Timbuktu atau berawal dari Timbuktu.

Sultan yang tercatat melanglang buana hingga ke benua baru saat itu adalah Sultan Abu Bakari I (1285 – 1312), saudara dari Sultan Mansa Kankan Musa (1312 – 1337), yang telah melakukan dua kali ekspedisi melintas Lautan Atlantik hingga ke Amerika dan bahkan menyusuri sungai Mississippi.

Sultan Abu Bakari I melakukan eksplorasi di Amerika tengah dan utara dengan menyusuri sungai Mississippi antara tahun 1309-1312. Para eksplorer ini berbahasa Arab. Dua abad kemudian, penemuan benua Amerika diabadikan dalam peta berwarna Piri Re’isi yang dibuat tahun 1513, dan dipersembahkan kepada raja Ottoman Sultan Selim I tahun 1517. Peta ini menunjukkan belahan bumi bagian barat, Amerika selatan dan bahkan benua Antartika, dengan penggambaran pesisiran Brasil secara cukup akurat.

Klik pada gambar untuk copy paste gambar lebih jelas untuk disebarkan... ^_^

Sequoyah, also known as George Gist Bukti lainnya adalah, Columbus sendiri mengetahui bahwa orang-orang Carib (Karibia) adalah pengikut Nabi Muhammad. Dia faham bahwa orang-orang Islam telah berada di sana terutama orang-orang dari Pantai Barat Afrika. Mereka mendiami Karibia, Amerika Utara dan Selatan. Namun tidak seperti Columbus yang ingin menguasai dan memperbudak rakyat Amerika. Orang-Orang Islam datang untuk berdagang dan bahkan beberapa menikahi orang-orang pribumi.

Lebih lanjut Columbus mengakui pada 21 Oktober 1492 dalam pelayarannya antara Gibara dan Pantai Kuba melihat sebuah masjid (berdiri di atas bukit dengan indahnya menurut sumber tulisan lain). Sampai saat ini sisa-sisa reruntuhan masjid telah ditemukan di Kuba, Mexico, Texas dan Nevada.

Dan tahukah anda? 2 orang nahkoda kapal yang dipimpin oleh Columbus kapten kapal Pinta dan Nina adalah orang-orang muslim yaitu dua bersaudara Martin Alonso Pinzon dan Vicente Yanex Pinzon yang masih keluarga dari Sultan Maroko Abuzayan Muhammad III (1362). [THACHER,JOHN BOYD: Christopher Columbus, New York 1950]

Dan mengapa hanya Columbus saja yang sampai saat ini dikenal sebagai penemu benua amerika? Karena saat terjadi pengusiran kaum yahudi dari spanyol sebanyak 300.000 orang yahudi oleh raja Ferdinand yang Kristen, kemudian orang-orang yahudi menggalang dana untuk pelayaran Columbus dan berita ‘penemuan benua Amerika’ dikirim pertama kali oleh Christopher Columbus kepada kawan-kawannya orang Yahudi di Spanyol.

Pelayaran Columbus ini nampaknya haus publikasi dan diperlukan untuk menciptakan legenda sesuai dengan ‘pesan sponsor’ Yahudi sang penyandang dana. Kisah selanjutnya kita tahu bahwa media massa dan publikasi dikuasai oleh orang-orang Yahudi yang bahkan dibenci oleh orang-orang seperti Henry Ford si raja mobil Amerika itu.

Klik pada gambar untuk copy paste gambar lebih jelas untuk disebarkan... ^_^

Maka tampak ada ketidak-jujuran dalam menuliskan fakta sejarah tentang penemuan benua Amerika. Penyelewengan sejarah oleh orang-orang Yahudi yang terjadi sejak pertama kali mereka bersama-sama orang Eropa menjejakkan kaki ke benua Amerika.

Dan tahukah anda? sebenarnya laksam ana Zheng He atau yang di Indonesia lebih dikenal dengan nama laksamana Cheng Ho adalah penemu benua amerika pertama, sekitar 70 tahun sebelum Columbus.

Sekitar 70 tahun sebelum Columbus menancapkan benderanya di daratan Amerika, Laksamana Zheng He sudah lebih dulu datang ke sana. Para peserta seminar yang diselenggarakan oleh Royal Geographical Society di London beberapa waktu lalu dibuat terperangah. Adalah seorang ahli kapal selam dan sejarawan bernama Gavin Menzies dengan paparannya dan lantas mendapat perhatian besar.

Tampil penuh percaya diri, Menzies menjelaskan teorinya tentang pelayaran terkenal dari pelaut mahsyur asal Cina, Laksamana Zheng He (kita mengenalnya dengan Ceng Ho-red). Bersama bukti-bukti yang ditemukan dari catatan sejarah, dia lantas berkesimpulan bahwa pelaut serta navigator ulung dari masa dinasti Ming itu adalah penemu awal benua Amerika, dan bukannya Columbus.

Klik pada gambar untuk copy paste gambar lebih jelas untuk disebarkan... ^_^

Bahkan menurutnya, Zheng He ‘mengalahkan’ Columbus dengan rentang waktu sekitar 70 tahun. Apa yang dikemukakan Menzies tentu membuat kehebohan lantaran masyarakat dunia selama ini mengetahui bahwa Columbus-lah si penemu benua Amerika pada sekitar abad ke-15. Pernyataan Menzies ini dikuatkan dengan sejumlah bukti sejarah.

Adalah sebuah peta buatan masa sebelum Columbus memulai ekspedisinya lengkap dengan gambar benua Amerika serta sebuah peta astronomi milik Zheng He yang dosodorkannya sebagai barang bukti itu. Menzies menjadi sangat yakin setelah meneliti akurasi benda-benda bersejarah itu.

Cherokee syllabary”Laksana inilah yang semestinya dianugerahi gelar sebagai penemu pertama benua Amerika,” ujarnya. Menzies melakukan kajian selama lebih dari 14 tahun. Ini termasuk penelitian peta-peta kuno, bukti artefak dan juga pengembangan dari teknologi astronomi modern seperti melalui program software Starry Night.

Dari bukti-bukti kunci yang bisa mengubah alur sejarah ini, Menzies mengatakan bahwa sebagian besar peta maupun tulisan navigasi Cina kuno bersumber pada masa pelayaran Laksamana Zheng He. Penjelajahannya hingga mencapai benua Amerika mengambil waktu antara tahun 1421 dan 1423. Sebelumnya armada kapal Zheng He berlayar menyusuri jalur selatan melewati Afrika dan sampai ke Amerika Selatan.

Klik pada gambar untuk copy paste gambar lebih jelas untuk disebarkan... ^_^

Uraian astronomi pelayaran Zheng He kira-kira menyebut, pada larut malam saat terlihat bintang selatan sekitar tanggal 18 Maret 1421, lokasi berada di ujung selatan Amerika Selatan. Hal tersebut kemudian direkonstruksi ulang menggunakan software Starry Night dengan membandingkan peta pelayaran Zheng He.

“Saya memprogram Starry Night hingga masa di tahun 1421 serta bagian dunia yang diperkirakan pernah dilayari ekspedisi tersebut,” ungkap Menzies yang juga ahli navigasi dan mantan komandan kapal selam angkatan laut Inggris ini. Dari sini, dia akhirnya menemukan dua lokasi berbeda dari pelayaran ini berkat catatan astronomi (bintang) ekspedisi Zheng He.

Lantas terjadi pergerakan pada bintang-bintang ini, sesuai perputaran serta orientasi bumi di angkasa. Akibat perputaran bumi yang kurang sempurna membuat sumbu bumi seolah mengukir lingkaran di angkasa setiap 26 ribu tahun. Fenomena ini, yang disebut presisi, berarti tiap titik kutub membidik bintang berbeda selama waktu berjalan. Menzies menggunakan software untuk merekonstruksi posisi bintang-bintang seperti pada masa tahun 1421.

“Kita sudah memiliki peta bintang Cina kuno namun masih membutuhkan penanggalan petanya,” kata Menzies. Saat sedang bingung memikirkan masalah ini, tiba-tiba ditemukanlah pemecahannya. “Dengan kemujuran luar biasa, salah satu dari tujuan yang mereka lalui, yakni antara Sumatra dan Dondra Head, Srilanka, mengarah ke barat.”

Bagian dari pelayaran tersebut rupanya sangat dekat dengan garis katulistiwa di Samudera Hindia. Adapun Polaris, sang bintang utara, dan bintang selatan Canopus, yang dekat dengan lintang kutub selatan, tercantum dalam peta. “Dari situ, kita berhasil menentukan arah dan letak Polaris. Sehingga selanjutnya kita bisa memastikan masa dari peta itu yakni tahun 1421, plus dan minus 30 tahun.”

Sequoyah Atas temuan tersebut, Phillip Sadler, pakar navigasi dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics, mengatakan perkiraan dengan menggunakan peta kuno berdasarkan posisi bintang amatlah dimungkinkan. Dia juga sepakat bahwa estimasi waktu 30 tahun, seperti dalam pandangan Menzies, juga masuk akal.

Klik pada gambar untuk copy paste gambar lebih jelas untuk disebarkan... ^_^

Selama ini, masyarakat dunia mengetahui kiprah Zheng He sebagai penjelajah ulung. Dia terlahir di Kunyang, kota yang berada di sebelah barat daya Propinsi Yunan, pada tahun 1371. Keluarganya yang bernama Ma, adalah bagian dari warga minoritas Semur. Mereka berasal dari kawasan Asia Tengah serta menganut agama Islam.

Ayah dan kakek Zheng He diketahui pernah mengadakan perjalanan haji ke Tanah Suci Makkah. Sementara Zheng He sendiri tumbuh besar dengan banyak mengadakan perjalanan ke sejumlah wilayah. Ia adalah Muslim yang taat.

Yunan adalah salah satu wilayah terakhir pertahanan bangsa Mongol, yang sudah ada jauh sebelum masa dinasti Ming. Pada saat pasukan Ming menguasai Yunan tahun 1382, Zheng He turut ditawan dan dibawa ke Nanjing. Ketika itu dia masih berusia 11 tahun.

Zheng He pun dijadikan sebagai pelayan putra mahkota yang nantinya menjadi kaisar bernama Yong Le. Nah kaisar inilah yang memberi nama Zheng He hingga akhirnya dia menjadi salah satu panglima laut paling termashyur di dunia.


Qs.3 Ali Imran:85. Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.

sumber : MRSM MersingAnadinmu: Bukti Islam Ada Di Amerika Jauh Sebelum Colombus Menemukannya

Ben Ali telah meninggal dunia

mengejar cahaya: "


Laman akhbar Mesir Al-Wafd, hari Sabtu (19/2), melaporkan kematian diktator Tunisia, Zine El Abidine Ben Ali. Berita ini jiga mendapat lapuran dari media media Arab yg lain."

8 negara Arab bergolak





2011/02/20

KOMBINASI gambar menunjukkan protes anti-Gaddafi di Tripoli.
KOMBINASI gambar menunjukkan protes anti-Gaddafi di Tripoli.
Libya paling serius selepas 84 terbunuh protes tiga hari

KAHERAH: Sekurang-kurangnya lapan negara Asia Barat berhadapan dengan bantahan anti kerajaan dalam apa yang disifatkan sebagai gelombang baru di rantau Arab mendesak sistem demokrasi.

Kira-kira seminggu selepas penyingkiran Presiden Mesir, Hosni Mubarak yang diraikan beribu-ribu penduduk Kaherah di Dataran Tahrir, Libya pula menyaksikan sekurang-kurangnya 84 orang terbunuh sejak bantahan bermula tiga hari lalu di negara timur Afrika Utara yang diperintah Muammar Gaddafi selama empat dekad itu.
Angka kematian berkenaan adalah seperti didakwa badan pemantau hak asasi Human Right’s Watch.
Anggota keselamatan khas Libya semalam dilaporkan melakukan serbuan di Benghazi bandaraya kedua terbesar di negara itu yang menjadi tempat tumpuan penunjuk perasaan awal semalam dalam usaha meleraikan demonstrasi mendesak pengunduran pemimpin Libya, Muammar Gaddafi memerintah sejak 42 tahun lalu.

Perkhidmatan internet juga dilaporkan diputuskan kira-kira jam 2 pagi sebagai usaha menghalang penyampaian maklumat di kalangan penduduk negara itu mengenai gelombang anti kerajaan yang turut melanda negara berkenaan.

Kira-kira jam 5 pagi, pasukan keselamatan khas menyerang beratus-ratus penunjuk perasaan termasuk peguam dan hakim yang berkumpul di hadapan bangunan mahkamah di bandar raya timur Benghazi yang menjadi tumpuan bantahan.

“Mereka menyembur gas pemedih mata ke arah penunjuk perasaan dalam khemah dan membersihkan kawasan selepas ramai yang melarikan diri menyebabkan ada yang maut dan cedera,” kata seorang penunjuk perasaan melalui telefon.
“Ini adalah bandar hantu, kami semua bimbang sesuatu besar akan berlaku di Benghazi hari ini.”

Kira-kira 20 keranda dibawa ke sebuah dataran di luar mahkamah di Benghazi petangnya sebagai sebahagian pengebumian beramai-ramai mangsa yang terbunuh dan dihadiri beribu-ribu orang.

Gaddafi dipercayai menghadapi pemberontakan popular terhebat sejak memerintah 42 tahun lalu. Negara itu mempunyai simpanan minyak yang besar, tetapi turut menghadapi masalah kemiskinan.

Diplomat Amerika Syarikat mendakwa, rejim Gaddafi sengaja tidak membangunkan kawasan timur menyebabkan ramai penduduknya menganggur dan miskin bertujuan melemahkan pembangkang di sana.

Sementara itu, di MANAMA, Bahrain, blok pembangkang Syiah utama menolak gesaan istana untuk berdialog bagi menamatkan rusuhan yang sudah meragut enam nyawa berikutan bantahan anti kerajaan di negara berkenaan.

“Tiada siapa yang bersedia untuk duduk berbincang dengan kerajaan jika tentera membunuh rakyat,” kata Ibrahim Mattar, ahli blok Wefaq yang menarik diri dari parlimen Khamis lalu.

“Kami tidak merasakan keinginan serius untuk berdialog kerana tentera masih di jalanan dan penduduk tidak dibenarkan untuk menunjuk perasaan.”

Raja Hamad bin Isa al-Khalifa kelmarin menawarkan satu dialog membabitkan semua pihak untuk menamatkan krisis yang meragut enam penduduk dan menyebabkan beratus-ratus yang lain cedera sejak bermulanya bantahan di Dataran Pearl, Isnin lalu.

Di SANAA, Yaman, bantahan anti kerajaan menyaksikan pertempuran antara penduduk dan polis pencegahan rusuhan yang melepaskan gas pemedih mata dan tembakan yang menyebabkan sekurang-kurangnya empat orang terbunuh dan 48 yang lain cedera.

Bantahan selama sembilan hari berkenaan adalah tercetus daripada apa yang berlaku di Mesir dan Tunisia, mendesak pengunduran Presiden Ali Abdullah Saleh yang menjadi sekutu utama Amerika Syarikat dalam menentang al-Qaida. Beliau menjadi presiden negara itu selama 32 tahun.

Di DJIBOUTI, Kementerian Dalam Negerinya menuduh penunjuk perasaan anti kerajaan melakukan keganasan dan vandalisme sehari selepas bantahan anti rejim meletus, menyaksikan pertempuran dengan polis.

Beribu-ribu pemuda di negara itu berarak di jalanan sejak Jumaat menuntut Presiden Ismael Omar Guelleh yang memerintah sejak 1999 meletak jawatan.

Kementerian terbabit juga menuduh penunjuk perasaan membakar kenderaan dan merosakkan beberapa balai polis.

Di ibu negara Algeria, ALGIERS, penunjuk perasaan pro demokrasi berikrar untuk mengadakan perhimpunan baru walaupun beribu-ribu anggota polis ditempatkan untuk menghalang laluan mereka sejak seminggu lalu.

Seorang bekas pemimpin kanan regim Algeria, Abdelhamid Mehri menggesa perubahan politik di negara Afrika Utara itu dalam satu surat terbuka beliau kepada Presiden Abdelaziz Bouteflika yang memerintah sejak 1999.

Di AMMAN, Jordan, pertempuran membabitkan 200 penyokong kerajaan dan 2,000 penunjuk perasaan menyebabkan sekurang-kurangnya lapan cedera sejak bantahan mingguan dua bulan lalu apabila pembantah mendakwa mereka diserang dengan belantan, batu dan paip.

Selain mahukan pemerintahan berperlembagaan penunjuk perasaan juga membantah kenaikan harga barangan dan kadar pengangguran yang tinggi.

Di OMAN, sekurang-kurangnya 300 orang menuntut perubahan politik dan kenaikan gaji dalam bantahan aman sejak kelmarin.

Penduduk lelaki dan wanita berhimpun di Ruwi daerah komersial di ibu negara selepas solat Jumaat dan melaungkan “kami mahukan demokrasi” manakala yang lain melaungkan “gaji dan kerja lebih”.

Di KUWAIT, seramai 30 orang cedera dalam pertempuran antara pasukan keselamatan dan penduduk Arab yang menuntut kewarganegaraan dalam bantahan di Jahra, barat laut Kuwait City.

Seramai 50 orang ditahan selepas demonstrasi, kata sumber pasukan keselamatan manakala tunjuk perasaan hampir sama di Salibiya menarik sekurang-kurangnya 80 penunjuk perasaan. – AFP/AP/Reuters
Berita Harian Online | 8 negara Arab bergolak

Suami pilih pondan


LEPAS... Sara menunjukkan salinan tuntutan cerai taklik yang kini sudahpun disahkan mahkamah.
LEPAS... Sara menunjukkan salinan tuntutan cerai taklik yang kini sudahpun disahkan mahkamah.

KUALA LUMPUR: Dia berkahwin atas dasar suka sama suka. Namun apabila usia perkahwinan mencecah lima tahun dan selepas melahirkan anak kedua, suaminya melakukan kejutan apabila mendakwa berkahwin lain secara sembunyi di Thailand.
Walaupun hatinya luluh, dia tetap menerima berita itu dengan rela selepas dimaklumkan madunya yatim piatu dan hidup dalam kesusahan.

Namun, selepas setahun setengah hidup ‘bermadu’, dia menerima kejutan lebih besar apabila watak isteri kedua yang didakwa suaminya langsung tidak wujud.

Malah, ‘isteri kedua’ itu rupa-rupanya pondan yang sering dijadikan teman tidur suaminya apabila kononnya tiba giliran bermalam di rumah isteri baru.

Mahu dikenali dengan nama Sara, 35, wanita ini menuntut cerai selepas suaminya mengakui ‘tawar hati’ dengan belaian wanita, sebaliknya lebih menyukai pondan kerana pandai melayan dan mengambil hatinya.

Menceritakan kisahnya ketika ditemui Metro Ahad di sini baru-baru ini, Sara mendakwa, sebelum rahsia itu terbongkar, selama 18 bulan hidup ‘bermadu’, suaminya menunjukkan kelakuan pelik apabila kerap meminta melakukan seks luar tabii.

“Mula-mula dia kata hanya mencuba, tetapi bila tiap kali ingin bersama, cara itu yang diminta dengan alasan cara biasa tidak memberi kesan kepadanya.

“Walaupun tidak mahu kerana saya tahu ia salah, sama ada daripada segi undang-undang mahupun agama, saya terpaksa akur kepada permintaannya, lebih-lebih lagi apabila dia kerap merayu,” katanya.

Bukan itu saja, kerana percayakan hidup ‘bermadu’, dia juga sanggup menghulurkan RM500 hingga RM1,000 kepada suaminya yang memberi alasan kekurangan wang untuk membeli barangan dapur untuk ‘isteri keduanya’.

Malah kerana kasihan, dia pernah memberi wang simpanan RM15,000 kepada suaminya yang menyatakan ia digunakan untuk membayar hutang perumahan ‘madu’nya yang tertunggak dan jika gagal, akan dilelong oleh pihak bank.

“Sebenarnya, sebelum tembelangnya terbongkar, saya menerima aduan daripada beberapa kenalan yang menyatakan pernah terserempak dengan wanita lain.

“Kerana itu saya sering desak suami memberitahu perkara sebenar hinggalah dia (suami) menyatakan sudah tiga bulan berkahwin dengan wanita yang dinikahi di sempadan Thailand.

“Malah, alasan diberinya iaitu untuk menolong wanita itu yang hidup yatim piatu dan susah, sedikit sebanyak turut melembutkan hati saya,” katanya.

Oleh kerana tidak mahu bergaduh dan simpati dengan ‘wanita’ itu, Sara, mengakui merelakan ‘perkahwinan kedua’ suaminya dengan syarat dapat berlaku adil.

“Soal duit tidak menjadi masalah kerana saya memiliki sebuah perniagaan runcit. Jadi, bila suami memberitahu ‘wanita’ itu hidup susah, saya jadi sejuk hati selain berhasrat membantunya,” katanya.

Selama tempoh itu, akui Sara, dia tidak mengesyaki ada sesuatu cuba disembunyikan suaminya walaupun permintaan untuk berjumpa ‘madu’ sering ditolak dengan alasan ‘isteri kedua’nya bekerja hingga lewat malam selain menunggu masa sesuai.

“Disebabkan suami asyik menyatakan madu saya sibuk kerja dan terpaksa membuat kerja lebih masa hingga lewat malam bagi menambah pendapatan, saya pendamkan niat untuk berjumpa,” katanya.

Bagaimanapun selepas 18 bulan hidup bermadu, dia menerima panggilan telefon daripada pegawai agama yang memintanya menjamin keluar suaminya kerana ditangkap berkhalwat.

“Malam ketika menerima panggilan berkenaan, memang giliran suami bermalam di rumah ‘isteri kedua’nya yang dikenali dengan nama Linda. Jadi, memang saya sangat terkejut kerana menyangka suami tidak pergi ke rumah madu, tetapi wanita lain.

“Namun, bila anggota penguat kuasa serta polis memaklumkan suami ditahan bersama pondan, saya terus sebak. Manakan tidak, sudah ‘beristeri dua’ tapi masih kemaruk nafsu seks hingga sanggup bersama pondan,” katanya.

Menurutnya, sebaik meminta penjelasan, suaminya mengakui tidak pernah mempunyai madu, sebaliknya pergi bermalam di rumah pondan.

“Madu itu hanya rekaannya supaya saya tidak lagi menyoal dengan siapa dia keluar dan bermalam.

“Bukan setakat itu saja, suami juga menyatakan pondan berkenaan mampu melayan dirinya lebih baik daripada saya dan itu yang membuatkan saya kecewa serta patah hati dengan suami,” katanya.

Lebih menyakitkan hatinya, sebaik diikat jamin, suaminya terus mengambil kunci kereta dan meninggalkannya di pejabat agama itu serta tidak pulang ke rumah.

Malah, berdasarkan maklumat diterima Sara, suaminya turut membawa rakan lain pada hari sama bagi menjamin keluar pondan berkenaan.

“Saya tidak tahu dia tidur di mana selepas itu dan hanya selepas dua minggu baru dia balik ke rumah untuk mengambil pakaiannya.

“Saya ada menegurnya untuk berbincang tetapi disebabkan sikapnya yang dingin, saya diamkan diri kerana takut terjadi pertengkaran,” katanya.

Menurutnya, kerana tidak tahan ditinggalkan dan kesal dengan penipuan suaminya, dia akhirnya memfailkan tuntutan taklik dan disahkan bercerai pada April tahun lalu.

“Sebenarnya, ini pengajaran bagi saya supaya tidak terlalu percaya kata-kata suami. Saya ingatkan dapat berbuat amal, sebaliknya ditipu suami. Malah, suami mengakui sudah tawar hati dengan saya,” katanya.myMetroSuami pilih pondan

Korban protes antikerajaan di Libya meningkat ke-84

myMetroKorban protes antikerajaan di Libya meningkat ke-84: "


TRIPOLI: Angkatan tentera Libya membunuh 35 orang di timur bandaraya Benghazi, tengah malam semalam dalam insiden terburuk pergolakan di negara itu, lapor Organisasi Pemerhati Hak Kemanusiaan sebagai memetik kenyataan saksi dan sumber hospital.

Bantahan terhadap pemerintahan pimpinan Muammar Ghaddafi yang tercetus minggu ini ekoran kejayaan di Tunisia dan Mesir ditangani pihak kerajaan dengan kekerasan.


Organisasi pemerhati yang beribu pejabat di New York itu berkata, pembunuhan tengah malam semalam menjadikan jumlah kematian mencatat 84 orang sejak tiga hari bantahan bermula yang tertumpu di Benghazi kira-kira 1,000 kilometer di timur Tripoli.

Insiden semalam berlaku apabila pihak tentera melepaskan tembakan ke arah orang ramai yang membantah kematian seorang penunjuk perasaan pada hari sebelumnya selepas menghadiri acara pengebumian mangsa.


“Anggota tentera khas yang setia dengan Muammar berusaha untuk mengekalkan kedudukan pemimpin itu dan mereka bertempur dengan orang ramai di jalanan,” kata penduduk yang hanya mahu dikenali sebagai Mohammed.


Menurut seorang pemerhati politik, keadaan di Libya berbeza dengan Mesir kerana Maummar bijak mengatur masalah sosial yang timbul, selain dihormati di negaranya. - Reuters"

30 cedera dalam demonstrasi tuntut taraf kerakyatan Kuwait

myMetro30 cedera dalam demonstrasi tuntut taraf kerakyatan Kuwait: "


KUWAIT: Kira-kira 30 orang cedera dalam pertempuran antara pasukan keselamatan dengan bangsa Arab yang menuntut taraf kerakyatan di bandar raya ini, semalam.

Protes yang tercetus di Jahra di barat-laut Kuwait itu yang pertama berlaku di negara Arab terbabit sejak insiden pergolakan tercetus di Timur Tengah mulai akhir tahun lalu. Menurut sumber tentera, seramai 50 orang ditahan selepas demonstrasi dilakukan. Protes sama juga berlaku di desa Salibiya apabila 80 orang berhimpun. Dilaporkan tujuh yang cedera di Jahra adalah anggota tentera yang meleraikan demonstrasi dengan bom asap dan semburan water cannon selepas penunjuk perasaan enggan bersurai walaupun sudah diberikan amaran. Sumber Kementerian Dalam Negeri pula melaporkan penunjuk perasaan turut membaling batu apabila diarahkan bersurai.


Mereka yang menuntut taraf warganegara itu adalah penduduk yang sudah lama tinggal di Kuwait atau lebih dikenali sebagai ‘badwi jinsiyya’ (tanpa warganegara). Golongan itu menuntut taraf kerakyatan, pendidikan percuma, kemudahan kesihatan percuma, pekerjaan dan hak keistimewaan seperti yang diterima rakyat Kuwait. - Reuters"

Petugas perubatan turut titiskan air mata

myMetroPetugas perubatan turut titiskan air mata: "


MANAMA: Pasukan keselamatan Bahrain dikecam pelbagai pihak kerana melakukan keganasan terhadap penunjuk perasaan antikerajaan, semalam.

Suasana di Hospital Salmaniya berhampiran dengan insiden kejadian amat tegang hingga petugas perubatan turut menitiskan air mata.


“Dia ditembak di kepala. Saya menyaksikan kejadian itu,” kata jururawat kepada sekumpulan wanita yang ternganga mendengar cerita petugas perubatan berkenaan.

Sementara itu, di satu sudut hospital, seorang doktor wanita menangis di bahu rakan doktor lain. Pakar bedah Ortopedik, Bassem Deif merenung imbasan sinar-X tengkorak kepala seorang penunjuk perasaan yang retak dibedil peluru. Dua peluru lagi turut menembusi paha dan lengannya. “Saya tidak tahu senjata jenis apa digunakan mereka kerana saya tidak pernah menyertai perang. Tetapi keadaan ini bagaikan peperangan,” katanyanya. Melihat keadaan petugas perubatan sibuk merawat mangsa yang cedera, kumpulan penunjuk perasaan lain turut menghulurkan bantuan.


Mereka mengagihkan air minuman dan makanan kepada anggota keluarga mangsa, petugas hospital dan menyuraikan orang ramai bagi memudahkan petugas bergegas membawa mangsa untuk rawatan. - AP"

Rakyat digesa bertenang


SEORANG penunjuk perasaan yang cedera selepas pasukan keselamatan melepaskan tembakan diusung rakan lain untuk dibawa ke hospital di Manama, semalam.
SEORANG penunjuk perasaan yang cedera selepas pasukan keselamatan melepaskan tembakan diusung rakan lain untuk dibawa ke hospital di Manama, semalam.

MANAMA: Putera Mahkota Bahrain berikrar akan mengadakan dialog kebangsaan selepas pasukan keselamatan melepaskan tembakan ke arah penunjuk perasaan di ibu negara itu dengan 55 orang dilaporkan cedera.
Putera Mahkota, Sheikh Salman bin Hamad al-Khalifa berjanji mengadakan sesi dialog kebangsaan sebaik keadaan di negara itu kembali tenang. Raja Hamad juga mengumumkan beliau melantik warisnya itu untuk memulakan perbincangan.

Putera Salman yang muncul di kaca televisyen turut menyampaikan takziah kepada rakyat Bahrain terhadap ‘detik-detik sukar yang dilalui sekarang.’

“Saya ingin menyampaikan mesej kepada rakyat Bahrain supaya bertenang.
Golongan muda kita berhimpun di jalanan dan percaya mereka tidak mempunyai masa depan di negara ini. Namun, negara ini milik anda semua, rakyat Sunnah dan Syiah,” ujarnya.

Beliau turut menggesa semua pihak sama ada anggota tentera, polis dan orang awam supaya mengawal diri dan menjunjung nilai etika.

Presiden Amerika Syarikat, Barack Obama pula mengecam tindakan keganasan ke atas penunjuk perasaan di Bahrain yang disuarakannya dalam perbualan melalui telefon dengan pemimpin negara itu yang menjadi sekutu utama AS di Teluk.

Obama berkata: “Kestabilan di Bahrain bergantung kepada rasa hormat terhadap hak rakyatnya dan proses reformasi yang memenuhi aspirasi semua rakyat,” lapor kenyataan dikeluarkan Rumah Putih, semalam.

Pasukan keselamatan Bahrain, semalam melepaskan tembakan ke arah penunjuk perasaan yang berhimpun untuk menuju ke Dataran Pearl.

Saksi memberitahu, tembakan dilepaskan ke arah orang ramai berhampiran Hospital Salmaniya, kira-kira dua kilometer ke arah selatan bandar raya ini.

“Secara keseluruhannya, 55 orang cedera termasuk empat dalam keadaan kritikal. Mereka dikejarkan ke Hospital Salmaniya,” kata anggota Parlimen parti pembangkang berfahaman Syiah, Abdel Jalil Khalil Ibrahim.

Sementara itu, parti pembangkang utama Syiah menolak sidang dialog yang diusulkan pemerintah.

“Tiada sesiapa yang akan berdialog dengan pemerintah sekiranya pihak tentera masih membunuh orang awam,” kata anggota parti Wefaq yang meletakkan jawatan di Parlimen, Ibrahim Mattar. - AFP/ReutersmyMetroRakyat digesa bertenang

Penunjuk perasaan kembali ke Dataran Pearl




BEBERAPA penunjuk perasaan meraikan kejayaan mereka sejurus tentera Bahrain berundur dari Dataran Pearl di Manama semalam.


MANAMA - Polis Bahrain menembak gas pemedih mata semalam untuk menyuraikan tunjuk perasaan anti-pemerintah di Dataran Pearl, di sini, sejurus tentera berundur dari kawasan tersebut.
Tindakan itu dilakukan selepas ratusan penunjuk perasaan kembali ke dataran tersebut dengan menaiki kereta dan berjalan kaki.
Polis kemudian dilihat menaiki bas-bas yang membawa mereka dan berundur dari dataran tersebut.
Beberapa jam sebelumnya, deretan kereta kebal dan lain-lain kenderaan tentera dilihat berundur dari Dataran Pearl di sini bagi memenuhi tuntutan pihak pembangkang.
Pengunduran itu dilakukan selepas pihak pembangkang menegaskan bahawa mereka hanya akan berunding dengan pemerintah Bahrain, Raja Hamad Isa al-Khalifa, mengenai konflik politik yang melanda negara itu, jika tentera diundurkan.
"Tentera akan berkawal di luar Manama dan polis akan bertugas mengembalikan ketenteraman awam," kata seorang pegawai keselamatan.
Kelmarin, beribu-ribu orang, termasuk pengikut Sunnah dan Syiah, berhimpun di Dataran Pearl untuk menyingkirkan keluarga diraja Bahrain dan mengembalikan pemerintahan awam.
Dalam demonstrasi besar-besaran itu, empat orang terbunuh manakala 85 orang cedera selepas polis menembak peluru hidup ke arah para penunjuk perasaan.
Tindakan polis itu berakhir dengan tentera dikerahkan untuk mengawal Dataran Pearl bagi mengelakkan demonstrasi daripada berulang. - Agensi
Kosmo! Online - Dunia