Pages

Sunday, July 1, 2012

Meninjau Ritual Malam Nishfu Sya’ban



~ Setelah menyebutkan perkataan Ibnu Rajab dalam Lathoif Al Ma’arif, Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz pun lantas mengomentari pendapat Al Auza’i dan Ibnu Rajab. Beliau rahimahullah mengatakan, “Dalam perkataan Ibnu Rajab sendiri terdapat kata tegas bahwa tidak ada satu pun dalil dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat radhiyallahu ‘anhum yang shahih tentang malam Nishfu Sya’ban. Adapun pendapat yang dipilih oleh Al Auza’i rahimahullah mengenai dianjurkannya ibadah sendirian (bukan berjama’ah) dan pendapat inilah yang dipilih oleh Ibnu Rajab, maka ini adalah pendapat yang aneh dan lemah. Karena sesuatu yang tidak ada landasan dalilnya sama sekali, maka tidak boleh bagi seorang muslim mengada-adakan suatu ibadah ketika itu, baik secara sendiri atau berjama’ah, baik pula secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan.” (Majmu’ Fatawa Ibnu Baz, 1/190).

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.

Di sebagian kalangan masyarakat masih tersebar ritual-ritual di malam Nishfu Sya’ban, entah dengan shalat atau berdo’a secara berjama’ah. Sebenarnya amalan ini muncul karena dorongan yang terdapat dalam berbagai hadits yang menceritakan tentang keutamaan malam tersebut. Lalu bagaimanakah derajat hadits yang dimaksud? Benarkah ada amalan tertentu ketika itu? Semoga tulisan kali ini bisa menjawabnya.

Meninjau Hadits Keutamaan Malam Nishfu Sya’ban

Penulis Tuhfatul Ahwadzi (Abul ‘Alaa Al Mubarokfuri) telah menyebutkan satu per satu hadits yang membicarakan keutamaan malam Nishfu Sya’ban. Awalnya beliau berkata, “Ketahuilah bahwa telah terdapat beberapa hadits mengenai keutamaan malam Nishfu Sya’ban, keseluruhannya menunjukkan bahwa hadits tersebut tidak ada ashl-nya (landasannya).” Lalu beliau merinci satu per satu hadits yang dimaksud.

Pertama: Hadits Abu Musa Al Asy’ari, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ اللَّهَ لَيَطَّلِعُ فِى لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلاَّ لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ

“Sesungguhnya Allah akan menampakkan (turun) di malam Nishfu Sya’ban kemudian mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang musyrik atau orang yang bermusuhan dengan saudaranya.” (HR. Ibnu Majah no. 1390). Penulis Tuhfatul Ahwadzi berkata, “Hadits ini munqothi’ (terputus sanadnya).” [Berarti hadits tersebut dho’if].

Kedua: Hadits ‘Aisyah, ia berkata,

قَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ اللَّيْلِ فَصَلَّى فَأَطَالَ السُّجُودَ حَتَّى ظَنَنْت أَنَّهُ قَدْ قُبِضَ ، فَلَمَّا رَأَيْت ذَلِكَ قُمْت حَتَّى حَرَّكْت إِبْهَامَهُ فَتَحَرَّكَ فَرَجَعَ ، فَلَمَّا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنْ السُّجُودِ وَفَرَغَ مِنْ صَلَاتِهِ قَالَ : ” يَا عَائِشَةُ أَوْ يَا حُمَيْرَاءُ أَظَنَنْت أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ خَاسَ بِك ؟ ” قُلْت : لَا وَاَللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلَكِنِّي ظَنَنْت أَنْ قُبِضْت طُولَ سُجُودِك ، قَالَ ” أَتَدْرِي أَيَّ لَيْلَةٍ هَذِهِ ؟ ” قُلْت : اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ ، قَالَ : ” هَذِهِ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَطَّلِعُ عَلَى عِبَادِهِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِلْمُسْتَغْفِرِينَ وَيَرْحَمُ الْمُسْتَرْحِمِينَ وَيُؤَخِّرُ أَهْلَ الْحِقْدِ كَمَا هُمْ

“Suatu saat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan shalat malam, beliau shalat dan memperlama sujud sampai aku menyangka bahwa beliau telah tiada. Tatkala aku memperhatikan hal itu, aku bangkit sampai aku pun menggerakkan ibu jarinya. Beliau pun bergerak dan kembali. Ketika beliau mengangkat kepalanya dari sujud dan merampungkan shalatnya, beliau mengatakan, “Wahai ‘Aisyah (atau Wahai Humairo’), apakah kau sangka bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengkhianatimu?” Aku menjawab, “Tidak, demi Allah. Wahai Rasulullah, akan tetapi aku sangka engkau telah tiada karena sujudmu yang begitu lama.” Beliau berkata kembali, “Apakah engkau tahu malam apakah ini?” Aku menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.” Beliau berkata, “Malam ini adalah malam Nishfu Sya’ban. Sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla turun pada hamba-Nya pada malam Nishfu Sya’ban, lantas Dia akan memberi ampunan ampunan pada orang yang meminta ampunan dan akan merahmati orang yang memohon rahmat, Dia akan menjauh dari orang yang pendendam.” Dikeluarkan oleh Al Baihaqi. Ia katakan bahwa riwayat ini mursal jayyid. Kemungkinan pula bahwa Al ‘Alaa’ mengambilnya dari Makhul. [Hadits mursal adalah hadits yang dho’if karena terputus sanadnya]

Ketiga: Hadits Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,

يَطَّلِعُ اللَّهُ إِلَى جَمِيعِ خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ

“Allah mendatangi seluruh makhluk-Nya pada malam Nishfu Sya’ban. Dia pun mengampuni seluruh makhluk kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan.”Al Mundziri dalam At Targhib setelah menyebutkan hadits ini, beliau mengatakan, “Dikeluarkan oleh At Thobroni dalam Al Awsath dan Ibnu Hibban dalam kitab Shahihnya dan juga oleh Al Baihaqi. Ibnu Majah pun mengeluarkan hadits dengan lafazh yang sama dari hadits Abu Musa Al Asy’ari. Al Bazzar dan Al Baihaqi mengeluarkan yang semisal dari Abu Bakr Ash Shiddiq radhiyallahu ‘anhu dengan sanad yang tidak mengapa.” Demikian perkataan Al Mundziri. Penulis Tuhfatul Ahwadzi lantas mengatakan, “Pada sanad hadits Abu Musa Al Asy’ari yang dikeluarkan oleh Ibnu Majah terdapat Lahi’ah dan dia dinilai dho’if.” [Hadits ini adalah hadits yang dho’if]

Keempat: Hadits ‘Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَطَّلِعُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَى خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِعِبَادِهِ إِلَّا اِثْنَيْنِ مُشَاحِنٍ وَقَاتِلِ نَفْسٍ

“Allah ‘azza wa jalla mendatangi makhluk-Nya pada malam Nishfu Sya’ban, Dia mengampuni hamba-hamba-Nya kecuali dua orang yaitu orang yang bermusuhan dan orang yang membunuh jiwa.” Al Mundziri mengatakan, “Hadits ini dikeluarkan oleh Imam Ahmad dengan sanad yang layyin (ada perowi yang diberi penilaian negatif/ dijarh, namun haditsnya masih dicatat).” [Berarti hadits ini bermasalah].

Kelima: Hadits Makhul dari Katsir bin Murroh, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda di malam Nishfu Sya’ban,

يَغْفِرُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لِأَهْلِ الْأَرْضِ إِلَّا مُشْرِكٌ أَوْ مُشَاحِنٌ

“Allah ‘azza wa jalla mengampuni penduduk bumi kecuali musyrik dan orang yang bermusuhan”. Al Mundziri berkata, “Hadits ini dikeluarkan oleh Al Baihaqi, hadits ini mursal jayyid.” [Berarti dho’if karena haditsnya mursal, ada sanad yang terputus]. Al Mundziri juga berkata, “Dikeluarkan pula oleh Ath Thobroni dan juga Al Baihaqi dari Makhul, dari Abu Tsa’labah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَطَّلِعُ اللَّهُ إِلَى عِبَادِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِلْمُؤْمِنِينَ وَيُمْهِلُ الْكَافِرِينَ وَيَدَعُ أَهْلَ الْحِقْدِ بِحِقْدِهِمْ حَتَّى يَدَعُوهُ

“Allah mendatangi para hamba-Nya pada malam Nishfu Sya’ban, Dia akan mengampuni orang yang beriman dan menangguhkan orang-orang kafir, Dia meninggalkan orang yang pendendam.” Al Baihaqi mengatakan, “Hadits ini juga antara Makhul dan Abu Tsa’labah adalah mursal jayyid”. [Berarti hadits ini pun dho’if].

Keenam: Hadits ‘Ali radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا نَهَارَهَا فَإِنَّ اللَّهَ يَنْزِلُ فِيهَا لِغُرُوبِ الشَّمْسِ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا فَيَقُولُ أَلَا مِنْ مُسْتَغْفِرٍ فَأَغْفِرَ لَهُ أَلَا مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ أَلَّا مُبْتَلًى فَأُعَافِيَهُ أَلَا كَذَا أَلَا كَذَا حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ

“Apabila malam nisfu Sya’ban, maka shalatlah di malam harinya dan berpuasalah di siang harinya. Sesungguhnya Allah turun ke langit bumi pada saat itu ketika matahari terbenam, kemudian Dia berfirman: “Adakah orang yang meminta ampun kepada-Ku, maka Aku akan mengampuninya? Adakah orang yang meminta rizki maka Aku akan memberinya rizki? Adakah orang yang mendapat cobaan maka Aku akan menyembuhkannya? Adakah yang begini, dan adakah yang begini, hingga terbit fajar.” Hadits ini dikeluarkan oleh Ibnu Majah dan dalam sanadnya terdapat Abu Bakr bin ‘Abdillah bin Muhammad bin Abi Saburoh Al Qurosyi Al ‘Aamiri Al Madani. Ada yang menyebut namanya adalah ‘Abdullah, ada yang mengatakan pula Muhammad. Disandarkan pada kakeknya bahwa ia dituduh memalsukan hadits, sebagaimana disebutkan dalam At Taqrib. Adz Dzahabi dalam Al Mizan mengatakan, “Imam Al Bukhari dan ulama lainnya mendho’ifkannya”. Anak Imam Ahmad, ‘Abdullah dan Sholih, mengatakan dari ayahnya, yaitu Imam Ahmad berkata, “Dia adalah orang yang memalsukan hadits.” An Nasai mengatakan, “Ia adalah perowi yang matruk (dituduh dusta)”. [Berarti hadits ini di antara maudhu’ dan dho’if]

Penulis Tuhfatul Ahwadzi setelah meninjau riwayat-riwayat di atas, beliau mengatakan, “Hadits-hadits ini dilihat dari banyak jalannya bisa sebagai hujjah bagi orang yang mengklaim bahwa tidak ada satu pun hadits shahih yang menerangkan keutamaan malam Nishfu Sya’ban. Wallahu Ta’ala a’lam.”[1]

Keterangan Ulama Mengenai Kelemahan Hadits Keutamaan Malam Nishfu Sya’ban

Ibnu Rajab di beberapa tempat dalam kitabnya Lathoif Al Ma’arif memberikan tanggapan tentang hadits-hadits yang membicarakan keutamaan malam Nishfu Sya’ban.

Pertama: Mengenai hadits ‘Ali tentang keutamaan shalat dan puasa Nishfu Sya’ban, Ibnu Rajab mengatakan bahwa hadits tersebut dho’if.[2]

Kedua: Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan, “Hadits yang menjelaskan keutamaan malam Nishfu Sya’ban ada beberapa. Para ulama berselisih pendapat mengenai statusnya. Kebanyakan ulama mendhoifkan hadits-hadits tersebut. Ibnu Hibban menshahihkan sebagian hadits tersebut dan beliau masukkan dalam kitab shahihnya.”[3] [Tanggapan kami, “Ibnu Hibban adalah di antara ulama yang dikenal mutasahil, yaitu orang yang bergampang-gampangan dalam menshahihkan hadits. Sehingga penshahihan dari sisi Ibnu Hibban perlu dicek kembali.”]

Ketiga: Mengenai menghidupkan malam Nishfu Sya’ban dengan shalat malam, Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan, “Mengenai shalat malam di malam Nishfu Sya’ban, maka tidak ada satu pun dalil dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan juga para sahabatnya. Namun terdapat riwayat dari sekelompok tabi’in (para ulama negeri Syam) yang menghidupkan malam Nishfu Sya’ban dengan shalat.”[4]

Ada tanggapan bagus pula dari ulama belakangan, yaitu Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz, ulama yang pernah menjabat sebagai Ketua Lajnah Ad Da’imah (komisi fatwa di Saudi Arabia). Beliau rahimahullah mengatakan, “Hadits yang menerangkan keutamaan malam nishfu Sya’ban adalah hadits-hadits yang lemah yang tidak bisa dijadikan sandaran. Adapun hadits yang menerangkan mengenai keutamaan shalat pada malam nishfu sya’ban, semuanya adalah berdasarkan hadits palsu (maudhu’). Sebagaimana hal ini dijelaskan oleh kebanyakan ulama.”[5]

Begitu juga Syaikh Ibnu Baz menjelaskan, “Hadits dhoif barulah bisa diamalkan dalam masalah ibadah, jika memang terdapat penguat atau pendukung dari hadits yang shahih. Adapun untuk hadits tentang menghidupkan malam nishfu sya’ban, tidak ada satu dalil shahih pun yang bisa dijadikan penguat untuk hadits yang lemah tadi.”[6]

Memang sebagian ulama ada yang menshahihkan sebagian hadits yang telah dibahas oleh penulis Tuhfatul Ahwadzi. Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullah menshahihkan hadits Abu Musa Al Asy’ari di atas. Beliau rahimahullah menyatakan bahwa hadits tersebut shahih karena diriwayatkan dari banyak sahabat dari berbagai jalan yang saling menguatkan, yaitu dari sahabat Mu’adz bin Jabal, Abu Tsa’labah Al Khusyani, ‘Abdullah bin ‘Amru, Abu Musa Al Asy’ari, Abu Hurairah, Abu Bakr Ash Shifdiq, ‘Auf bin Malik dan ‘Aisyah. Lalu beliau rahimahullah perinci satu per satu masing-masing riwayat.[7]

Namun sebagaimana dijelaskan oleh Abul ‘Alaa Al Mubarakfuri, hadits Abu Musa Al Asy’ari adalah munqothi’ (terputus sanadnya). Hadits yang semisal itu pula tidak lepas dari kedho’ifan. Sehingga kami lebih cenderung pada pendapat yang dipegang oleh penulis Tuhfatul Ahwadzi tersebut. Ini serasa lebih menenangkan karena dipegang oleh kebanyakan ulama. Itulah mengapa beliau, penulis Tuhfatul Ahwadzi memberi kesimpulan terakhir bahwa tidak ada hadits yang shahih yang membicarakan keutamaan bulan Sya’ban. Wallahu a’lam bish showab.

Pendapat Ulama Mengenai Menghidupkan Malam Nishfu Sya’ban

Mayoritas fuqoha berpendapat dianjurkannya menghidupkan malam nishfu sya’ban. Dasar dari hal ini adalah hadits dho’if yang telah diterangkan di atas, yaitu dari Abu Musa Al Asy’ari, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ اللَّهَ لَيَطَّلِعُ فِى لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلاَّ لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ

“Sesungguhnya Allah akan menampakkan (turun) di malam nishfu Sya’ban kemudian mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang musyrik atau orang yang bermusuhan dengan saudaranya.” (HR. Ibnu Majah no. 1390). Dan juga beberapa hadits dho’if lainnya jadi pegangan semacam hadits dari ‘Ali bin Abi Tholib.

Imam Al Ghozali menjelaskan tata cara tertentu dalam menghidupkan malam nishfu sya’ban dengan tata cara yang khusus. Namun ulama Syafi’iyah mengingkari tata cara yang dimaksudkan, ulama Syafi’iyah menganggapnya sebagai bid’ah qobihah (bid’ah yang jelek).

Sedangkan Ats Tsauri mengatakan bahwa shalat Nishfu Sya’ban adalah bid’ah yang dibuat-buat yang qobihah (jelek) dan mungkar.

Mayoritas fuqoha memakruhkan menghidupkan malam nishfu Sya’ban secara berjama’ah. Ada pendapat yang tegas dari ulama Hanafiyah dan Malikiyah dalam hal ini, mereka menganggap menghidupkan malam Nishfu Sya’ban secara berjama’ah adalah bid’ah. Para ulama yang juga melarang hal ini adalah Atho’ ibnu Abi Robbah, dan Ibnu Abi Malikah.

Adapun Al Auza’i, beliau berpendapat bahwa menghidupkan malam nishfu sya’ban secara berjama’ah dengan shalat jama’ah di masjid adalah suatu yang dimakruhkan. Alasannya, menghidupkan dengan berjama’ah semacam ini tidak dinukil dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan tidak pula dari seorang sahabat pun.

Sedangkan Kholid bin Mi’dan, Luqman bin ‘Amir, Ishaq bin Rohuyah menyunnahkan menghidupkan malam nishfu sya’ban secara berjama’ah.[8]

Apabila kita melihat dari berbagai pendapat di atas, jika ulama tersebut menganggap dianjurkannya menghidupkan malam Nishfu Sya’ban, maka ada dua cara untuk menghidupkannya.

Pertama, dianjurkan menghidupkan secara berjama’ah di masjid dengan melaksanakan shalat, membaca kisah-kisah atau berdo’a. Menghidupkan malam Nishfu Sya’ban semacam ini terlarang menurut mayoritas ulama.

Kedua, dianjurkan menghidupkan malam Nishfu Sya’ban, namun tidak secara berjama’ah, hanya seorang diri. Inilah pendapat salah seorang ulama negeri Syam, yaitu Al Auza’i. Pendapat ini dipilih pula oleh Ibnu Rajab Al Hambali dalam Lathoif Al Ma’arif.[9]

Ibnu Taimiyah ketika ditanya mengenai shalat Nishfu Sya’ban, beliau rahimahullah menjawab, “Jika seseorang shalat pada malam nishfu sya’ban sendiri atau di jama’ah yang khusus sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian salaf, maka itu suatu hal yang baik. Adapun jika dilakukan dengan kumpul-kumpul di masjid untuk melakukan shalat dengan bilangan tertentu, seperti berkumpul dengan mengerjakan shalat 1000 raka’at, dengan membaca surat Al Ikhlas terus menerus sebanyak 1000 kali, ini jelas suatu perkara bid’ah, yang sama sekali tidak dianjurkan oleh para ulama.”[10]

Ibnu Taimiyah juga mengatakan, “Adapun tentang keutamaan malam Nishfu Sya’ban terdapat beberapa hadits dan atsar, juga ada nukilan dari beberapa ulama salaf bahwa mereka melaksanakan shalat pada malam tersebut. Jika seseorang melakukan shalat seorang diri ketika itu, maka ini telah ada contohnya di masa lalu dari beberapa ulama salaf. Inilah dijadikan sebagai hujjah sehingga tidak perlu diingkari.”[11]

Setelah menyebutkan perkataan Ibnu Rajab dalam Lathoif Al Ma’arif, Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz pun lantas mengomentari pendapat Al Auza’i dan Ibnu Rajab. Beliau rahimahullah mengatakan, “Dalam perkataan Ibnu Rajab sendiri terdapat kata tegas bahwa tidak ada satu pun dalil dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat radhiyallahu ‘anhum yang shahih tentang malam Nishfu Sya’ban. Adapun pendapat yang dipilih oleh Al Auza’i rahimahullah mengenai dianjurkannya ibadah sendirian (bukan berjama’ah) dan pendapat inilah yang dipilih oleh Ibnu Rajab, maka ini adalah pendapat yang aneh dan lemah. Karena sesuatu yang tidak ada landasan dalilnya sama sekali, maka tidak boleh bagi seorang muslim mengada-adakan suatu ibadah ketika itu, baik secara sendiri atau berjama’ah, baik pula secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan.”[12]

Malam Nishfu Sya’ban Sama Seperti Malam Lainnya

Dalam masalah ini, jika memang kita memilih pendapat mayoritas ulama yang berpendapat bolehnya menghidupkan malam nishfu sya’ban, maka sebaiknya tidak dilakukan secara berjama’ah baik dengan shalat ataupun dengan membaca secara berjama’ah do’a malam nishfu sya’ban. Inilah yang menjadi pendapat mayoritas ulama.

Sedangkan bagaimanakah menghidupkan malam tersebut secara sendiri-sendiri atau dengan jama’ah tersendiri? Jawabnya, sebagian ulama membolehkan hal ini. Namun yang lebih menenangkan hati kami, tidak perlu malam Nishfu Sya’ban diistimewakan dari malam-malam lainnya. Karena sekali lagi, dasar yang dibangun dalam masalah keutamaan malam nishfu Sya’ban dan shalatnya adalah dalil-dalil yang lemah atau hanya dari riwayat tabi’in saja, tidak ada hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan atsar sahabat yang shahih yang menerangkan hal ini.

Jadi di sini bukan maksud kami adalah tidak perlu melaksanakan shalat di malam Nishfu Sya’ban. Bukan sama sekali. Maksud kami adalah jangan khususkan malam Nishfu Sya’ban lebih dari malam-malam lainnya.

Perkataan yang amat bagus dari Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin, beliau rahimahullah mengatakan, “Malam Nishfu Sya’ban sebenarnya seperti malam-malam lainnya. Janganlah malam tersebut dikhususkan dengan shalat tertentu. Jangan pula mengkhususkan puasa tertentu ketika itu. Namun catatan yang perlu diperhatikan, kami sama sekali tidak katakan, “Barangsiapa yang biasa bangun shalat malam, janganlah ia bangun pada malam Nishfu Sya’ban. Atau barangsiapa yang biasa berpuasa pada ayyamul biid (tanggal 13, 14, 15 H), janganlah ia berpuasa pada hari Nishfu Sya’ban (15 Hijriyah).” Ingat, yang kami maksudkan adalah janganlah mengkhususkan malam Nishfu Sya’ban dengan shalat tertentu atau siang harinya dengan puasa tertentu.”[13]

Dalam hadits-hadits tentang keutamaan malam Nishfu Sya’ban disebutkan bahwa Allah akan mendatangi hamba-Nya atau akan turun ke langit dunia. Perlu diketahui bahwa turunnya Allah di sini tidak hanya pada malam Nishfu Sya’ban. Sebagaimana disebutkan dalam Bukhari-Muslim bahwa Allah turun ke langit dunia pada setiap 1/3 malam terakhir, bukan pada malam Nishfu Sya’ban saja. Oleh karenanya, sebenarnya keutamaan malam Nishfu Sya’ban sudah masuk pada keumuman malam, jadi tidak perlu diistimewakan.

‘Abdullah bin Al Mubarok pernah ditanya mengenai turunnya Allah pada malam Nishfu Sya’ban, lantas beliau pun memberi jawaban pada si penanya, “Wahai orang yang lemah! Yang engkau maksudkan adalah malam Nishfu Sya’ban?! Perlu engkau tahu bahwa Allah itu turun di setiap malam (bukan pada malam Nishfu Sya’ban saja, -pen).” Dikeluarkan oleh Abu ‘Utsman Ash Shobuni dalam I’tiqod Ahlis Sunnah (92).

Al ‘Aqili rahimahullah mengatakan, “Mengenai turunnya Allah pada malam Nishfu Sya’ban, maka hadits-haditsnya itu layyin (menuai kritikan). Adapun riwayat yang menerangkan bahwa Allah akan turun setiap malam, itu terdapat dalam berbagai hadits yang shahih. Ketahuilah bahwa malam Nishfu Sya’ban itu sudah termasuk pada keumuman hadits semacam itu, insya Allah.” Disebutkan dalam Adh Dhu’afa’ (3/29).[14]

Semoga sajian ini bermanfaat untuk memperbaiki amal ibadah kita.

Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi wa tatimmush sholihaat.

Referensi:

Al Mawsu’ah Al Fiqhiyah Al Kuwaitiyah, Asy Syamilah.
Fatawa Al Islam Sual wa Jawab, Syaikh Sholih Al Munajjid, www.islamqa.com/ar.
Lathoif Al Ma’arif fii Maa lii Mawaasimil ‘Aam minal Wazhoif, Ibnu Rajab Al Hambali, Al Maktab Al Islami, cetakan pertama, 1428 H.
Liqo’ Al Bab Al Maftuh, Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin.
Majmu’ Al Fatawa, Ahmad Ibnu Taimiyah,Darul Wafa’, cetakan ketiga, 1426 H.
Majmu’ Fatawa Ibnu Baz, Mawqi’ Al Ifta’.
Tuhfatul Ahwadzi bi Syarh Jaami’ At Tirmidzi, Muhammad ‘Abdurrahman bin ‘Abdurrahim Al Mubarakfuri Abul ‘Alaa, Darul Kutub Al ‘Ilmiyyah, Beirut.
Kami harap para pembaca bisa membaca artikel yang berkaitan dengan artikel ini di sini.

Selesai disusun di Panggang-GK, 4 Sya’ban 1431 H (16/07/2010)

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel www.muslim.or.id

[1] Lihat Tuhfatul Ahwadzi, 3/365-367. Kata yang didalam kurung [...] adalah kesimpulan dari kami.

[2] Lathoif Al Ma’arif, 245.

[3] Lathoif Al Ma’arif, 245.

[4] Lathoif Al Ma’arif, 248.

[5] Majmu’ Fatawa Ibnu Baz, 1/188.

[6] Idem.

[7] Lihat As Silsilah Ash Shohihah, no. 1144.

[8] Lihat Al Mawsu’ah Al Fiqhiyah (2/594) pada pembahasan “Ihyaul Lail”.

[9] Lathoif Al Ma’arif, 247-248.

[10] Majmu’ Al Fatawa, 23/131.

[11] Majmu’ Al Fatawa, 23/132.

[12] Majmu’ Fatawa Ibnu Baz, 1/190.

[13] Liqo’ Al Bab Al Maftuh, kaset no. 115.

[14] Lihat Fatwa Al Islam Sual wa Jawab, no. 49678.

Dari artikel Meninjau Ritual Malam Nishfu Sya’ban — Muslim.Or.Id by null

Kategori: Manhaj // 10 Juli 2011

(nahimunkar.com)
http://nahimunkar.com/16130/meninjau-ritual-malam-nishfu-syaban/
 —

Cacing berukuran lima inci hidup dalam mata


MUMBAI - Kesakitan ditanggung seorang lelaki selama dua minggu, berakhir selepas doktor mengeluarkan seekor cacing berukuran lima inci daripada matanya, semalam.

Doktor Hospital Fortis Mumbai, Dr V Seetharaman berkata, ketika melakukan pemeriksaan di bawah mikroskop dia mendapati wujud objek seperti benang."Kami membuat bukaan kecil pada konjunktiva mata untuk mengeluarkan cacing itu," katanya.

Beliau berkata, selepas pembedahan, cacing itu masih hidup dan dihantar ke pusat mikrobiologi untuk kajian.

"Selama 30 tahun menjadi doktor ini adalah kes pertama ditemui," katanya.

Menurutnya, kewujudan cacing itu dipercayai berpunca daripada pengambilan makanan mentah atau yang tidak dimasak sepenuhnya dan luka dari anggota badan.

Cacing itu menyusuri salur darah sebelum memasuki kawasan mata pesakit.


sumber

Tembikar 29,000 tahun ditemui

Tembikar 29,000 tahun ditemui - Global - Sinar Harian:


Tembikar 29,000 tahun ditemui
Serpihan tembikar rungkai aktiviti manusia.
WASHINGTON - Sekumpulan saintis Amerika Syarikat menemui tembikar berusia 29,000 tahun di Gua Xianrendong, wilayah utara Jiangxi, China.

Penemuan itu, merungkai cara manusia menyimpan makanan dan jenis nutrien pada zaman itu.

Menurut kajian, radiokarbon menunjukkan tembikar itu turut digunakan untuk mengukus dan memasak bersesuaian dengan cara masakan negara China.

Profesor Jabatan Pengajian Asia Timur, Universiti Ibrani, Gideon Shelach berpendapat, aktiviti pembuatan tembikar dipercayai mendahului pertanian.

Sebelum ini, serpihan tembikar berusia 20 ribu tahun ditemui di Jepun dan timur Rusia.

Pembongkaran Hubungan Antara Kiblat Kaabah Dan Hari Kiamat

-::Pembongkaran Hubungan Antara Kiblat Kaabah Dan Hari Kiamat::-

Sesungguhnya rumah yang pertama dibangunkan untuk manusia beribadah adalah yang di Bakkah (Makkah) yang diberkati dan menjadi petunjuk manusia. (QS.Ali Imran. 96 )

Kita mungkin pernah bertanya kenapa harus solat mengadap Kiblat, dan juga kenapa harus ada Ibadah Tawaf?

Ini juga sering menjadi tanda tanya manusia, seperti ini:

1. Masa sekolah dulu anda ada belajar Teori Kaedah Tangan Kanan kan, dimana putaran tenaga kalu bergerak berlawanan dengan arah jam, maka arah tenaga akan naik keatas.

2. Dengan pole ibadah tawaf dimana bergerak dengan jalan berputar berlawanan jam di kaabah, ini menimbulkan pertanyaan, kenapa tidak boleh terbalikkan arah tersebut, searah dengan arah jam misalnya?

3. Kenapa solat yang dijalankan harus mengadap Kiblat?
Dan juga berdoa dan pengekebumian menghadap kepada Kiblat?

4. Kenapa Sembahyang di Masjidil Haram menurut Hadis nilainya 100.000 kali dari di tempat sendiri?

5. Singgasana Tuhan ada di Langit Tertinggi??

Pembongkarannya…

1. Tenaga Solat dan Doa dari individu atau jemaah seluruh dunia terkumpul di Kaabah pada SETIAP SAAT, kerana Bumi berputar sehingga solat dari seluruh dunia tidak terhenti dalam masa 24 jam,

Misal orang di Sabah solat zohor, beberapa minit selepas itu orang Johor pulak, beberapa minit kemudian bahagian utara Malaysia pulak dan seterusnya.

Sebelum selesai zohor di India Pakistan di Malaysia sudah mulai Asar dan seterusnya.

Pada saat Zohor di Malaysia London solat Subuh dan seterusnya 24 jam setiap hari, minggu, bulan, tahun dan seterusnya.

2. Tenaga yang terkumpul, berlapis dan bertumpu akan diputarkan, dimana ini dilakukan oleh orang-orang yang bertawaf dimana berputar secara berlawanan arah jam yang dilakukan oleh Jemaah Mekah sekitarnya dan Jemaah Haji.

3. Maka menurut dari aplikasi Teori Kaedah Tangan Kanan bahawa tenaga yang terkumpul akan diputarkan dengan tawaf dan Hasilnya kumpulan tenaga tadi akan MENUJU ke LANGIT!!!

Maka sedikit terjawab bahawa tenaga itu tidak berhenti di Kaabah namun semuanya naik ke langit.

Sebagai satu cerobong yang dimulai dari Kaabah.

Menuju Langit yang mana ke mana disampaikan tu wallahu a’lam.

Yang jelas pasti ALLAH telah membuat saluran agar solat dan doa dalam bentuk tenaga agar sampai ke Hadirat Nya.

Jadi selama 24 Jam sehari terpancar cerobong tenaga yang terfokus naik ke atas Langit.

Selamanya sehinggakan tidak ada manusia yang solah dan tawaf (Kiamat?).

Kesimpulan

1. Solat dan Doa, diyakini akan sampai ke langit menuju Singgahsana ALLAH selama memenuhi kira-kira persyaratan uraian di atas dengan sentiasa renungan hukum agama dan hukum alam, kerana dua-duanya dicipta oleh Allah juga.

Jadi harus “Saintis dan Ulama bersama-sama / sokongan satu sama lain mencapai sefahaman yang lebih luas agama dan Manfaat itulah diterima dalam dan luar.

2. Memperkuatkan kita dalam beribadah solat dan doa khususnya dan menggiatkan diri untuk selalu on-line 24 jam dengan ALLAH, sehingga jiwa akan selalu terjaga dan membuatkan segala kebaikan yang dilakukan dengan ikhlas.

3. Terjawablah jika solat itu bukanlah menyembah batu
( Kaabah ) seperti yang dituduhkan oleh Kaum orientalis, tenaga yang digunakan untuk membawa bersama-sama sifat solat dan doa untuk sampai kepada Allah dengan usaha manusia itu sendiri.

4. Allah Maha Bijaksana, Maha Besar dan Maha Segalanya.

5. Ini sekadar renungan dan analisa, mudah mudahan dapat memotivasikan kita untuk mencetuskan fikiran, kajian lebih dalam untuk lebih lanjut bagi mengukuhkan iman dan saksi Bahawa ALLAH Menciptakan Semesta dengan penuh Kesempurnaan tidak dengan main-main (asal jadi)

Jadi itu lebih banyak dan pebih percaya diri dalam kasih ALLAH Yang Maha Esa.

Mungkin ini renungan dan berfantasi, sekurang-kurangnya untuk pendekatan ini yang mampu menjawab pertanyaan sebagaimana di atas dan tidak bertentangan denga Kitab Suci dan Hadis bahkan mendukungnya.

Semoga bermanfaat..

Ramalan untuk memastikan bahawa Kaabah dan Kiamat hanya Allah yang tahu:

1. Kaabah akan hancur dengan sendirinya (terbukti dengan ditenggelamkannya satu pasukan akan menyerang Kaabah suatu hari nanti).

2. Jika pusat bumi bergeser akan banyak kekacauan (seperti Muslim yang tidak mengenal waktu).

3. Kiamat akan cepat terjadi jika solat sudah ditinggalkan.

4. Anda pasti juga penah mendengar jika siapa yang meninggalkan solat berarti telah merobohkan Agama.

5. Untuk selain Islam, lama-kelamaan kesemuanya akan terbongkar, sepertimana pentium 2 dan pentium 4 adalah sangat berbezakan..

Bagaimana petunjuk Allah disempurnakan dari umat Nabi Ibrahim a.s., hingga Muhammad S.A.W, Nabi Musa a.s. dan Nabi Isa a.s. menyempurnakan Taurat dengan Injil, dan Muhammad SAW menyempurnakan keduanya dengan Al-Quran.

Sehingga kalian mengerti bahawa kita dulu adalah umat yang satu.
Itulah kebesaran Allah SWT masih banyak lagi yang tersembunyi di dunia ini yang masih tidak terjawab.

Gempa bumi landa Mariana Island, Filipina

Kosmo! Online - Terkini: "KUALA LUMPUR — Satu gempa bumi sederhana berukuran 5.2 pada skala Richter menggegarkan Mariana Island, Filipina pukul 10.04 pagi ini.

Jabatan Meteorologi Malaysia dalam satu kenyataan di sini berkata, pusat gempanya adalah kira-kira 2,166km di timur Llorento, Filipina dan kira-kira 3,122km di timur laut Sandakan, Sabah.

Bagaimanapun gempa itu tidak mencetuskan ancaman tsunami.— BERNAMA"

'via Blog this'

Reaktor pertama kembali operasi selepas krisis nuklear Jepun

Berita Harian: "TOKYO: Penunjuk perasaan di Jepun membantah loji nuklear yang beroperasi semula buat kali pertama sejak semua reaktor dihentikan untuk pemeriksaan keselamatan berikutan bencana nuklear Fukushima.

Reaktor No 3 di loji nuklear Ohi beroperasi semula hari ini walaupun orang ramai berbeza pendapat. Bulan lalu, Perdana Menteri Yoshihiko Noda yang mengarahkan reaktor No 3 dan No 4 beroperasi semula berkata, mutu kehidupan tidak dapat dikekalkan tanpa tenaga nuklear. - AP "

'via Blog this'

Bekas PM Israel, Shamir meninggal dunia

Bekas PM Israel Yitzhak Shamir meninggal duniaBerita Harian: "JERUSALEM: Bekas Perdana Menteri Israel, Yitzhak Shamir meninggal dunia pada usia 96 tahun, kata pegawai negara itu.

"Yitzhak Shamir sudah meninggalkan kita," kata kenyataan pejabat Perdana Menteri, Benjamin Netanyahu. Netanyahu melahirkan rasa sedih terhadap pemergian bekas Perdana Menteri negara itu. - AFP "

'via Blog this'

Sekurang-kurangnya 35 terbunuh dalam pertempuran di Mali

Berita Harian:
BAMAKO: Sekurang-kurangnya 35 orang terbunuh dalam pertempuran di antara pejuang Islam dan pemberontak Tuareg sepanjang minggu ini di utara bandar Gao, lapor sumber perubatan mengenai jumlah kematian terkini yang diumumkan semalam. 

"Kira-kira 35 orang mati dalam pertempuran ini," kata doktor kepada AFP selepas kembali ke ibu negara Mali, Bamako. Jumlah kematian terbaru diumumkan selepas pejuang Islam mendakwa mereka menguasai bandar utama di utara Mali selepas pertempuran sengit dengan pemberontak Tuareq yang mengakibatkan kira-kira 20 maut. - AFP 

10 cedera gempa bumi di China

pix_gal0Berita Harian: "Beijing: Satu gempa dengan magnitud 6.3 melanda rantau terpencil barat China, hampir dengan sempadan Kazakhstan awal pagi semalam, kata Pusat Geologi Amerika Syarikat (USGS), mencederakan kira-kira 10 orang. Gempa itu, pada mulanya dilaporkan berkekuatan 6.5 melanda jam 5.07 pagi waktu tempatan semalam (2107 GMT Jumaat) dan berpusat 141 kilometer barat daya bandar Shihezi di Xinjiang, tempat tinggal majoriti penduduk Islam Uighur.. - Reuters "

'via Blog this'

Annan: Pelan peralihan kuasa Syria diterima

Annan: Pelan peralihan kuasa Syria diterima - Global - Sinar Harian:

Kofi Annan
$entry.content.caption.value
GENEVA - Mesyuarat khas masyarakat antarabangsa di sini semalam mencapai persetujuan mengadakan peralihan kuasa - usaha terakhir bagi menyelesaikan krisis di Syria yang berlarutan lebih 16 bulan.

Pertemuan semalam dihadiri oleh lima anggota tetap Majlis Keselamatan Pertubuhan Bangsa-bangsa Bersatu (PBB) selain duta dari Turki, PBB, Kesatuan Eropah dan Liga Arab.

Langkah pertama kepada pelaksanaan peralihan kuasa ialah menguatkuasakan pelan gencatan senjata, yang diusahakan menerusi pelan damai enam perkara Utusan Khas PBB-Liga Arab, Kofi Annan.

Bercakap di akhir mesyuarat itu, Annan berkata, proses utama adalah kerajaan peralihan.

Menurut Annan, kerajaan peralihan itu merangkumi rejim Syria yang sedia, yang diketuai Presiden Bashar al-Assad.

Bagaimanapun katanya, keanggotaan badan kerajaan peralihan akan diputuskan oleh rakyat Syria sendiri.

"Kami bertekad untuk bekerjasama dengan segera dan secara intensif, untuk menamatkan keganasan dan penganiayaan hak asasi manusia dan melancarkan satu proses politik, yang diketuai rakyat Syria sendiri, bagi membawa peralihan yang akan memenuhi aspirasi rakyat Syria," kata Annan.

Abbas tangguh pertemuan dengan TPM Israel



RAMALLAH 1 Julai - Presiden Palestin Mahmoud Abbas semalam menangguhkan pertemuannya dengan Timbalan Perdana Menteri Israel, Shaul Mofaz yang dijangka berlangsung hari ini.
Menurut pegawai kerajaan Palestin, satu tarikh baru akan ditentukan untuk mengadakan semula pertemuan itu tanpa menyatakan sebab ia ditangguh.
Israel, bagaimanapun tidak memberi sebarang kenyataan berhubung perkara tersebut. - REUTERS

25 lagi terbunuh di Syria


Dua orang ahli perubatan memberi rawatan kepada seorang kanak-kanak perempuan yang cedera dalam serangan tentera Syria di kawasan kediaman Baba Amr di bandar Homs pada 23 Jun lalu. - REUTERS
BEIRUT 30 Jun - Sekurang-kurangnya 25 orang terbunuh, kebanyakan mereka orang awam, dalam keganasan terbaru di seluruh Syria, hari ini, manakala beratus-ratus lagi terperangkap di Douma dekat utara Damsyik.
Kumpulan Pemerhati Hak Asasi Manusia Syria berkata, antara yang terbunuh termasuk seorang penduduk awam yang ditembak mati oleh penembak curi di Douma, seorang aktivis di tengah wilayah Hama dan seorang pemberontak di selatan wilayah Daraa.
Kumpulan aktivis yang beribu pejabat di Britain itu turut memberi amaran mengenai situasi kemanusiaan yang semakin meruncing di Douma sejak kawasan tersebut menjadi sasaran serangan ganas tentera kerajaan sejak 21 Jun lalu.
Beratus-ratus penduduk juga dilaporkan cedera sejak tentera rejim mula melancarkan serangan ke atas kawasan di pinggir Damsyik.
"Lebih 100 keluarga berada di pekan tersebut dan tidak dapat melarikan diri serta terpaksa berlindung di rumah masing-masing.
"Kebanyakan yang terperangkap adalah golongan wanita dan kanak-kanak," katanya.
Semalam, seramai 73 orang terbunuh dalam pertempuran di seluruh negara ini dan 23 daripada mereka merupakan tentera kerajaan. - AFP

Rakhine kembali stabil


Dua orang penduduk Rakhine membersihkan kawasan rumah mereka yang dibakar semasa kejadian keganasan kaum dan agama di Sittwe, Rakhine pada 16 Jun lalu . - REUTERS
YANGON 30 Jun - Situasi di negeri Rakhine dilaporkan kembali stabil, walaupun perintah darurat masih dikuatkuasakan di enam pekan di negeri itu, lapor Pejabat Penyelarasan Hal Ehwal Kemanusiaan (OCHA) Pertubuhan Bangsa-Bangsa Bersatu (PBB).
Dalam laporan tersebut, OCHA yang beribu pejabat di Yangon berkata, sehingga 24 Jun lalu, seramai 78 orang disahkan terbunuh, 87 cedera dan 3,000 musnah dalam rusuhan etnik dan agama di negeri itu.
Katanya, lebih 52,200 orang masih menjadi pelarian di seluruh Rakhine dan dianggarkan kira-kira 90,000 penduduk terjejas.
Laporan itu turut menyebut soal bantuan dan Program Makanan Dunia (WFP) yang telah menyalurkan 725 tan metrik makanan asas iaitu beras, kekacang, minyak dan garam kepada lebih 92,000 penduduk di lima pekan iaitu Sittwe, Pauktaw, Maungdaw, Rahtedaung dan Buthidaung.
Sejumlah 14 wakil daripada agensi PBB, enam organisasi antarabangsa bukan kerajaan (INGO) dan dua agensi penderma tiba di Sittwe, ibu negeri Rakhine pada 27 Jun lalu untuk memantau situasi di Rakhine dan memperkukuhkan koordinasi.
Katanya, walaupun tiada kekacauan besar berlaku sejak 24 Jun lalu, tetapi masih berlaku pergolakan kecil di beberapa kawasan.
Kawalan keselamatan masih diteruskan di kawasan yang berpotensi tinggi untuk berlakunya rusuhan terutamanya di Sittwe, Maungdaw dan Rathedaung.
Ketiga-tiga kawasan tersebut juga memerlukan bantuan segera seperti khemah, makanan, ubat-ubatan dan keperluan pembelajaran.
Sejumlah 168 sukarelawan Pertubuhan Palang Merah memberi bantuan kepada pelarian yang memerlukan bantuan kesihatan dan memulihkan perhubungan keluarga. - AGENSI

Kereta klasik Bentley dilelong melebihi 5 juta pound



Kereta klasik Bentley keluaran 1929 ini dilelong melebihi 5 juta pound di Sussex, semalam. - AGENSI
LONDON 30 Jun - Sebuah kereta klasik Bentley dilelong pada harga melebihi 5 juta pound (RM25 juta), rekod jualan lelong tertinggi yang pernah dicatat dalam sejarah Britain.
Kereta Bentley keluaran tahun 1929 itu dijual pada harga 5.04 juta pound (RM25.1 juta) dalam acara lelong pada Festival Goodwood of Speed dekat Sussex semalam, sekali gus mengatasi rekod jualan sebelum ini yang dipegang oleh sebuah kereta klasik Rolls-Royce keluaran tahun 1924 yang dilelong pada harga 3.5 juta pound (RM4.5 juta) pada 2007.
Firma lelong Bonhams, bagaimanapun enggan mendedahkan identiti pembeli yang membida kereta itu melalui panggilan telefon.
Kereta klasik berwarna merah itu pernah dimiliki dan digunakan dalam perlumbaan oleh pelumba legenda Britian, Sir Henry 'Tiger Tim' Birkin yang mencipta rekod pusingan terpantas di Litar Brooklands Outer pada 1931 dengan kelajuan 220 kilometer sejam.
Birkin meninggal dunia akibat kecederaan parah selepas terlibat dalam kemalangan pada satu perlumbaan pada 1933 dan kereta miliknya itu kemudian dibeli oleh seorang ahli horologi, George Daneils.
Model Bentley tersebut yang hanya mempunyai satu tempat duduk dan tiada ruang menyimpan barangan, merupakan antara koleksi peminat kereta, Daniels yang dilelong pada festival itu.
Hanya 54 model Bentley sedemikian dikeluarkan. Ia mempunyai daya pecutan 0 hingga 95 kilometer sejam dalam tempoh lapan saat. - AGENSI

Presiden Mesir: Tentera perlu hormati rakyat


Mohammed
Mohammed Mursi menyampaikan ucapan pertama selaku presidn baru Mesir selepas majlis mengangkat sumpah. Beliau kemudian berucap di Cairo University. - Foto ihsan BBC
KAHERAH - Mohammed Mursi mengangkat sumpah sebagai Presiden Mesir semalam dengan menegaskan - pihak tentera harus menghormati kehendak rakyat dengan kembali ke "berek" dan peranan atau fungsi asal mereka iaitu menjaga "sempadan negara."
Pada masa yang sama beliau mahu pertumpahan darah di Syria, yang berlarutan lebih 16 bulan, dihentikan dengan segera dan membela nasib rakyat Palestin.
Majlis angkat sumpah itu, yang diadakan petang semalam (waktu Malaysia), memperlihatkan pergerakan Ikhwanul Muslimin menguasai kepimpinan negara selepas perjuangan selama 84 tahun sementara pihak tentera pula mahu kekal berpengaruh.
"Kita mahu hari esok yang lebih baik, sebuah Mesir dan kedua, sebuah republik,": kata Mohammed.
Beliau muncul sebagai presiden Islam yang pertama dipilih di dunia Arab dan ketua negara yang kelima bagi Mesir sejak kuasa diraja ditumbangkan enam dekad yang lalu.
Dalam ucapan pertama di Cairo University selepas majlis mengangkat sumpah, Mohammed berkata, Mesir tidak akan berpatah balik dalam perjuangan demokrasi selepas kejatuhan Hosni Mubarak.

Presiden itu juga menekankan tentang dasar seluruh Arab dan melahirkan sokongan kepada Palestin sehingga mereka memperoleh hak mereka dan pada masa yang sama, [ertumbahan darah di Syria dihentikan.
"Saya mengumumkan dari sini bahawa Mesir, rakyatnya dan institusi presiden berdiri bersama rakyat Palestin sehingga mereka memperoleh balik hak mereka.
"Kami sokong rakyat Syria. Kami mahu pertumpahan darah dihentikan," kata beliau.
Mohamed mengucapkan terima kasih kepada tentera yang menyelia pilihan raya presiden, tetapi berulang kali menekankan tentang "parlimen yang dipilih" dalam ucapannya.
"Badan-badan yang diplih akan meneruskan fungsi mereka dan tentera akan kembali ke berek masing-masing, kepada peranan asasl mereka mempertahankan sempadan," kata Mohammed yang dilihat menyampaikan mesej yang jelas kepada pemimpin tentera Fil Marshal Hussein Tantawi yang turut menghadiri majlis di pusat pengajian tinggi itu.

Presiden baharu Mesir ikrar sokong Palestin

MOHAMMED MORSI mengangkat sumpah sebagai Presiden Mesir di Mahkamah Agung Perlembagaan di Kaherah semalam.



KAHERAH - Presiden Mesir, Mohamed Morsi mengumumkan sokongannya kepada Palestin sehingga penduduk wilayah berkenaan "mendapat semula, semua hak mereka".
Dalam ucapan sulungnya sebagai Presiden Mesir di Universiti Kaherah di sini semalam, beliau turut meminta supaya pertumpahan darah di Syria ditamatkan.
"Saya mengumumkan dari sini bahawa Mesir, rakyatnya dan institusi Presiden berdiri teguh bersama bangsa Palestin sehingga mereka mendapat semula semua hak mereka," kata Morsi.
"Kami juga menyokong rakyat Syria. Kami mahu pertumpahan darah di negara berkenaan dihentikan," tambahnya.
Beliau mengulangi bahawa Mesir akan menghormati semua perjanjian antarabangsa yang pernah ditandatanganinya.
Negara Arab berkenaan memeterai satu perjanjian damai dengan Israel pada 1979.
"Kami membawa mesej keamanan kepada dunia, diiringi oleh perutusan mengenai hak dan keadilan," ujarnya."
Morsi, 60, yang meletak jawatan daripada pegerakan Islam, Ikhwanul Muslimin selepas memenangi pilihan raya Presiden bulan ini, berucap dengan nada tegas berhubung sokongannya kepada Palestin semasa berkempen.
Ikhwanul Muslimin turut menentang Bashar Al-Assad dan menyokong kebangkitan rakyat menentang Presiden Syria berkenaan.
Namun, sebagai Presiden, Morsi dijangka tidak melakukan perubahan besar ke atas dasar luar Mesir terutamanya berhubung Israel.
Terdahulu, beliau mengangkat sumpah sebagai Presiden Mesir dalam satu upacara ringkas di Mahkamah Agung Perlembagaan di sini.
"Saya bersumpah dengan nama Tuhan yang Maha Besar akan mengekalkan pemerintahan republikan dan menjunjung perlembagaan dan undang-undang negara serta menjaga kepentingan rakyat," katanya dalam upacara di mahkamah berkenaan.
Morsi merupakan Presiden Mesir pertama yang dipilih menerusi proses pilihan raya sejak Hosni Mubarak disingkirkan dalam kebangkitan rakyat awal tahun lalu. - Agensi