Pages

Sunday, March 21, 2010

SYIRIK




Syirik yaitu menyamakan selain Allah dengan Allah dalam Rububiyyah dan Uluhiyyah Allah Subhanahu wa Ta'ala. Umumnya menyekutukan dalam Uluhiyyah Allah, yaitu hal-hal yang merupakan kekhususan bagi Allah, seperti berdo'a kepada selain Allah disamping berdo'a kepada Allah, atau memalingkan suatu bentuk ibadah seperti menyembelih (kurban), bernadzar, berdo'a dan sebagainya kepada selainNya.

Karena itu, barangsiapa menyembah selain Allah berarti ia meletakkan ibadah tidak pada tempatnya dan memberikannya kepada yang tidak berhak, dan itu merupakan kezhaliman yang paling besar.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

"Artinya : Sesungguhnya menyekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar"[ Luqman: 13]

Allah tidak akan mengampuni orang yang berbuat syirik kepadaNya, jika ia meninggal dunia dalam kemusyrikannya.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

"Artinya : Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar".[An-Nisaa': 48]

Surga-pun Diharamkan Atas Orang Musyrik. 
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

"Artinya : Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan Surga kepadanya, dan tempatnya ialah Neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zhalim itu seorang penolong pun"[ Al-Maa'idah: 72]

Syirik Menghapuskan Pahala Segala Amal Kebaikan
Allah Azza wa Jalla berfirman.

"Artinya : Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan"[Al-An'aam: 88]

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.

"Artinya : Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (Nabi-Nabi) sebelummu: "Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapus amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi"[Az-Zumar: 65]

Orang Musyrik Itu Halal Darah Dan Hartanya.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

"Artinya : ...Maka bunuhlah orang-orang musyirikin dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian..."[At-Taubah: 5]

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

"Artinya : Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq melainkan Allah dan bahwa Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat, dan membayar zakat. Jika mereka telah melakukan hal tersebut, maka darah dan harta mereka aku lindungi kecuali dengan hak Islam dan hisab mereka ada pada Allah Azza wa jalla"[2]

Syirik adalah dosa besar yang paling besar, kezhaliman yang paling zhalim dan kemungkaran yang paling mungkar.

JENIS-JENIS SYIRIK 

Syirik Ada Dua Jenis : Syirik Besar dan Syirik Kecil.

[1]. Syirik Besar 
Syirik besar bisa mengeluarkan pelakunya dari agama Islam dan menjadikannya kekal di dalam Neraka, jika ia meninggal dunia dan belum bertaubat daripadanya.

Syirik besar adalah memalingkan sesuatu bentuk ibadah kepada selain Allah, seperti berdo'a kepada selain Allah atau mendekatkan diri kepadanya dengan penyembelihan kurban atau nadzar untuk selain Allah, baik untuk kuburan, jin atau syaitan, atau mengharap sesuatu selain Allah, yang tidak kuasa memberikan manfaat maupun mudharat.

Syirik Besar Itu Ada Empat Macam.

[a]. Syirik Do'a, yaitu di samping dia berdo'a kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, ia juga berdo'a kepada selainNya. [3]

[b]. Syirik Niat, Keinginan dan Tujuan, yaitu ia menunjukkan suatu ibadah untuk selain Allah Subhanahu wa Ta'ala [4]

[c]. Syirik Ketaatan, yaitu mentaati kepada selain Allah dalam hal maksiyat kepada Allah [5]

[d]. Syirik Mahabbah (Kecintaan), yaitu menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal kecintaan. [6]

[2]. Syirik Kecil
Syirik kecil tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam, tetapi ia mengurangi tauhid dan merupakan wasilah (perantara) kepada syirik besar.

Syirik Kecil Ada Dua Macam. 

[a]. Syirik Zhahir (Nyata), yaitu syirik kecil yang dalam bentuk ucapan dan perbuatan. Dalam bentuk ucapan misalnya, bersumpah dengan nama selain Allah.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

"Artinya : Barangsiapa bersumpah dengan nama selain Allah, maka ia telah berbuat kufur atau syirik"[7]

Qutailah Radhiyallahuma menuturkan bahwa ada seorang Yahudi yang datang kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, dan berkata: "Sesungguhnya kamu sekalian melakukan perbuatan syirik. Kamu mengucapkan: "Atas kehendak Allah dan kehendakmu" dan mengucapkan: "Demi Ka'bah". Maka Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan para Shahabat apabila hendak bersumpah supaya mengucapkan, "Demi Allah Pemilik Ka'bah" dan mengucapkan: "Atas kehendak Allah kemudian atas kehendakmu"[8]

Syirik dalam bentuk ucapan, yaitu perkataan.
"Kalau bukan karena kehendak Allah dan kehendak fulan"
Ucapan tersebut salah, dan yang benar adalah.
"Kalau bukan karena kehendak Allah, kemudian karena kehendak si fulan"

Kata (kemudian) menunjukkan tertib berurutan, yang berarti menjadikan kehendak hamba mengikuti kehendak Allah.[9]

[b]. Syirik Khafi (Tersembunyi), yaitu syirik dalam hal keinginan dan niat, seperti riya' (ingin dipuji orang) dan sum'ah (ingin didengar orang) dan lainnya.

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda.

"Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil. "Mereka (para Shahabat) bertanya: "Apakah syirik kecil itu, ya Rasulullah?" .Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Yaitu riya'"[10]


Jadi dosa syirik ini mesti bertubat dan jka tidak bertaubat maka Allah swt tidak sekali2 akan memberikan keampunan kpeda pelakunya.
wallahua'lam

Dajjal


Persoalan tentang dajjal adalah termasuk persoalan al-ghaibiyyah, iaitu persoalan alam ghaib yang hanya didengar melalui dalil-dalil…  hakikatnya hanya Allah sahaja yang mengetahuinya.
Antara perkara berbentuk al-ghaibiyyah ialah kapal nabi Nuh, tongkat Nabi Musa, syurga, neraka dll. Kita tidak digalakkan untuk memperincikan bangaimana bentuknya, bila berlaku, adakah berjasad atau tidak serta seumpamanya. Begitu juga dajjal yang termasuk dalam persoalan al-ghaibiyyah.
Dari Abi Umamah Al-Bahiliy, beliau berkata: “Rasululah s.a.w telah berkhutbah di hadapan kami. Dalam khutbahnya itu Baginda banyak menyentuh masalah Dajjal. Baginda telah bersabda: “Sesungguhnya tidak ada fitnah (kerosakan) di muka bumi yang paling hebat selain daripada fitnah yang dibawa oleh Dajjal. Setiap Nabi yang diutus oleh Allah SWT ada mengingatkan kaumnya tentang Dajjal. Aku adalah nabi yang terakhir sedangkan kamu adalah umat yang terakhir. Dajjal itu tidak mustahil datang pada generasi (angkatan) kamu. Seandainya dia datang sedangkan aku masih ada di tengah-tengah kamu, maka aku adalah sebagai pembela bagi setiap mukmin. Kalau dia datang sesudah kematianku, maka setiap orang menjaga dirinya. Dan sebenarnya Allah SWT akan menjaga orang-orang mukmin.
“Dajjal itu akan datang nanti dari satu tempat antara Syam dan Iraq. Dan mempengaruhi manusia dengan begitu cepat sekali. Wahai hamba Allah, wahai manusia, tetaplah kamu. Di sini akan saya terangkan kepada kamu ciri-ciri Dajjal, yang belum diterangkan oleh nabi-nabi sebelumku kepada umatnya.
“Pada mulanya nanti Dajjal itu mengaku dirinya sebagai nabi. Ingatlah, tidak ada lagi nabi sesudah aku. Setelah itu nanti dia mengaku sebagai Tuhan. Ingatlah bahawa Tuhan yang benar tidak mungkin kamu lihat sebelum kamu mati. Dajjal itu cacat matanya sedangkan Allah SWT tidak cacat, bahkan tidak sama dengan baharu. Dan juga di antara dua mata Dajjal itu tertulis ‘kafir’, yang dapat dibaca oleh setiap mukmin yang pandai membaca atau buta huruf.
“Di antara fitnah Dajjal itu juga dia membawa syurga dan neraka. Nerakanya itu sebenarnya syurganya sedangkan syurganya itu neraka, iaitu panas. Sesiapa di antara kamu yang disiksanya dengan nerakanya, hendaklah dia meminta pertolongan kepada Allah dan hendaklah dia membaca pangkal surah al-Kahfi, maka nerakanya itu akan sejuk sebagaimana api yang membakar Nabi Ibrahim itu menjadi sejuk.
“Di antara tipu dayanya itu juga dia berkata kepada orang Arab: “Seandainya aku sanggup menghidupkan ayah atau ibumu yang sudah lama meninggal dunia itu, apakah engkau mengaku aku sebagai Tuhanmu?” Orang Arab itu akan berkata: “Tentu.” Maka syaitan pun datang menyamar seperti ayah atau ibunya. Rupanya sama, sifat-sifatnya sama dan suaranya pun sama. Ibu bapanya berkata kepadanya: “Wahai anakku, ikutilah dia, sesungguhnya dialah Tuhanmu.”
“Di antara tipu dayanya juga dia tipu seseorang, iaitu dia bunuh dan dia belah dua. Setelah itu dia katakan kepada orang ramai: “Lihatlah apa yang akan kulakukan terhadap hambaku ini, sekarang akan kuhidupkan dia semula. Dengan izin Allah orang mati tadi hidup semula. Kemudian Laknatullah Alaih itu bertanya: “Siapa Tuhanmu?” Orang yang dia bunuh itu, yang kebetulan orang beriman, menjawab: “Tuhanku adalah Allah, sedangkan engkau adalah musuh Allah.” Orang itu bererti lulus dalam ujian Allah dan dia termasuk orang yang paling tinggi darjatnya di syurga.”
Kata Rasulullah s.a.w lagi: “Di antara tipu dayanya juga dia suruh langit supaya menurunkan hujan tiba-tiba hujan pun turun. Dia suruh bumi supaya mengeluarkan tumbuh-tumbuhannya tiba-tiba tumbuh. Dan termasuk ujian yang paling berat bagi manusia, Dajjal itu datang ke perkampungan orang-orang baik dan mereka tidak mengakunya sebagai Tuhan, maka disebabkan yang demikian itu tanam-tanaman dan ternakan mereka tidak menjadi.
“Dajjal itu datang ke tempat orang-orang yang percaya kepadanya dan penduduk kampung itu mengakunya sebagai Tuhan. Disebabkan yang demikian hujan turun di tempat mereka dan tanam-tanaman mereka pun menjadi.
“Tidak ada kampung atau daerah di dunia ini yang tidak didatangi Dajjal, kecuali Makkah dan Madinah. Kedua-dua kota itu tidak dapat ditembusi oleh Dajjal kerana dikawal oleh Malaikat. Dia hanya berani menginjak pinggiran Makkah dan Madinah. Namun demikian ketika Dajjal datang ke pergunungan di luar kota Madinah, kota Madinah bergoncang seperti gempa bumi. Ketika itu orang-orang munafik kepanasan seperti cacing dan tidak tahan lagi tinggal di Madinah. Mereka keluar dan pergi bergabung dengan orang-orang yang sudah menjadi pengikut Dajjal. Inilah yang dikatakan hari pembersihan kota Madinah.”
Dalam hadis yang lain, “di antara fitnah atau tipu daya yang dibawanya itu, Dajjal itu lalu di satu tempat kemudian mereka mendustakannya (tidak beriman kepadanya), maka disebabkan yang demikian itu tanam-tanaman mereka tidak menjadi dan hujan pun tidak turun di daerah mereka. Kemudian dia lalu di satu tempat mengajak mereka supaya beriman kepadanya. Mereka pun beriman kepadanya. Maka disebabkan yang demikian itu Dajjal menyuruh langit supaya menurunkan hujannya dan menyuruh bumi supaya menumbuhkan tumbuh-tumbuhannya. Maka mereka mudah mendapatkan air dan tanam-tanaman mereka subur.”
Dari Anas bin Malik, katanya Rasulullah s.a.w bersabda: “Menjelang turunnya Dajjal ada tahun-tahun tipu daya, iaitu tahun orang-orang pendusta dipercayai orang dan orang jujur tidak dipercayai. Orang yang tidak amanah dipercayai dan orang amanah tidak dipercayai.”
Dari Jabir bin Abdullah, katanya Rasulullah s.a.w ada bersabda: “Bumi yang paling baik adalah Madinah. Pada waktu datangnya Dajjal nanti ia dikawal oleh malaikat. Dajjal tidak sanggup memasuki Madinah. Pada waktu datangnya Dajjal (di luar Madinah), kota Madinah bergegar tiga kali. Orang-orang munafik yang ada di Madinah (lelaki atau perempuan) bagaikan cacing kepanasan kemudian mereka keluar meninggalkan Madinah. Kaum wanita adalah yang paling banyak lari ketika itu. Itulah yang dikatakan hari pembersihan. Madinah membersihkan kotorannya seperti tukang besi membersihkan karat-karat besi.”
Diriwayatkan oleh Ahmad, hadis yang diterima dari Aisyah r.a. mengatakan: “Pernah satu hari Rasulullah s.a.w masuk ke rumahku ketika aku sedang menangis. Melihat saya menangis beliau bertanya: “Mengapa menangis?” Saya menjawab: “Ya Rasulullah, engkau telah menceritakan Dajjal, maka saya takut mendengarnya.” Rasulullah s.a.w berkata: “Seandainya Dajjal datang pada waktu aku masih hidup, maka aku akan menjaga kamu dari gangguannya. Kalau dia datang setelah kematianku, maka Tuhan kamu tidak buta dan cacat.”
Dari Jabir bin Abdullah, katanya Rasulullah s.a.w bersabda: “Dajjal muncul pada waktu orang tidak berpegang kepada agama dan jahil tentang agama. Pada zaman Dajjal ada empat puluh hari, yang mana satu hari terasa bagaikan setahun, ada satu hari yang terasa bagaikan sebulan, ada satu hari yang terasa satu minggu, kemudian hari-hari berikutnya seperti hari biasa.”
Ada yang bertanya: “Ya Rasulullah, tentang hari yang terasa satu tahun itu, apakah boleh kami solat lima waktu juga?” Rasulullah s.a.w menjawab: “Ukurlah berapa jarak solat yang lima waktu itu.”
Menurut riwayat Dajjal itu nanti akan berkata: “Akulah Tuhan sekalian alam, dan matahari ini berjalan dengan izinku. Apakah kamu bermaksud menahannya?” Katanya sambil ditahannya matahari itu, sehingga satu hari lamanya menjadi satu minggu atau satu bulan.
Setelah dia tunjukkan kehebatannya menahan matahari itu, dia berkata kepada manusia: “Sekarang apakah kamu ingin supaya matahari itu berjalan?” Mereka semua menjawab: “Ya, kami ingin.” Maka dia tunjukkan lagi kehebatannya dengan menjadikan satu hari begitu cepat berjalan.
Menurut riwayat Muslim, Rasulullah s.a.w bersabda: “Akan keluarlah Dajjal kepada umatku dan dia akan hidup di tengah-tengah mereka selama empat puluh. Saya sendiri pun tidak pasti apakah empat puluh hari, empat puluh bulan atau empat puluh tahun. Kemudian Allah mengutus Isa bin Maryam yang rupanya seolah-olah Urwah bin Mas’ud dan kemudian membunuh Dajjal itu.”
Jadi tidak perlu meneka bagaimanakah dajjal yg sebenarnya tetapi persiapkan diri dengan istiqamah diatas jalan agama agar apabila munculnya dajjal kita akan terselamat dari fitnahnya. Agamalah sebenarnya penawar dari segala malapetaka samada besar atau kecil.
wallahua'lam

KELEBIHAN BULAN RAMADHAN



Berikut beberapa hadith yang menceritakan fadhilat bulan Ramadhan untuk kita hayati bersama dan mendapat keberkatannya :
1. Dari Abi Hurairah beliau berkata :Telah bersabda Rasulullah S.A.W yang bermaksud :
  "Apabila telah tibanya Ramadhan, dibuka pintu-pintu syurga dan ditutup segala pintu neraka dan diikat segala syaitan."
Hadis riwayath  Bukhari, Muslim& Nasaaei.
2. Dan daripada Abu Hurairah daripada Nabi S.A.W telah bersabda yang bermaksud :
  "Sesiapa yang berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan keikhlasan nescaya akan diampuninya segala dosanya yang telah lalu."
Hadith riwayat oleh Nasai'e, Ibn Majah dan Baihaqi
3. Dan Abu Hurairah telah berkata : Aku telah mendengar Rasulullah S.A.W bersabda tentang Ramadhan yang artinya :
  "Sesiapa yang mendirikan Ramadhan dengan penuh keimanan dan keikhlasan maka akan diampunkan baginya  dosanya yang telah lalu."
Hadis riwayat Bukhari, Muslim, Abu Daud, Nasai'e dan Baihaqi
4. Daripada Abu Hurairah telah berkata: Rasullah S.A.W telah bersabda yang bermaksud :
  "Solat yang difardhukan kepada sembahyang yang sebelumnya merupakan penebus apa antara keduanya, dan Jumaat kepada Jumaat yang sebelumnya merupakan penebus apa antara keduanya, dan bulan kepada bulan(iaitu Ramadhan) merupakan kaffarah apa antara keduanya melainkan tiga golongan : Syirik kepada Allah, meninggalkan sunnah dan perjanjian (dilanggar).
Telah berkata Abu Hurairah : Maka aku tahu perkara itu akan berlaku, maka aku bertanya: Wahai Rasulullah! adapun syirik dengan Allah telah kami tahu, maka apakah perjanjian dan meninggalkan sunnah? Baginda S.A.W bersabda : Adapun perjanjian maka engkau membuat perjanjian dengan seorang lain dengan sumpah kemudian engkau melanggarinya maka engkau membunuhnya dengan pedang engkau, manakala meninggal sunnah maka keluar daripada jamaah."
Hadis riwayat Ahmad, Al-Hakim dan Baihaqi
5. Daripada Abi Solih Az-Zaiyat bahawa dia telah mendengar Abu Hurairah berkata: Rassullah S.A.W telah bersabda yang bermaksud :
  "Setiap amalan anak Adam baginya melainklan puasa maka ia untuk Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya. Dan puasa adalah perisai, maka apabila seseorang berada pada hari puasa maka dia dilarang menghampiri isterinya pada hari itu dan tidak meninggikan suara.
Sekiranya dia dihina atau diajak berkelahi maka dia berkata : Sesungguhnya aku berpuasa demi Tuhan yang mana diri Nabi Muhammad saw didalam kudratNya maka bau mulut orang berpuasa lebih harum di sisi Allah pada hari qiamat daripada bau kasturi, dan bagi orang berpuasa dua kegembiraan yang mana dia bergembira dengan keduanya apabila berbuka dia bergembira dengan waktu berbukanya dan apabila bertemu Tuhannya dia gembira dengan puasanya. "
Hadis riwayat imam Bukhari& Muslim.

Rentetan Peristiwa Israk Mikraj



1. Sebelum Israk dan Mikraj

Rasulullah S. A. W. mengalami pembedahan dada / perut, dilakukan oleh malaikat Jibrail dan Mika'il. Hati Baginda S. A. W.. dicuci dengan air zamzam, dibuang ketul hitam ('alaqah) iaitu tempat syaitan membisikkan waswasnya. Kemudian dituangkan hikmat, ilmu, dan iman. ke dalam dada Rasulullah S. A. W. Setelah itu, dadanya dijahit dan dimeterikan dengan "khatimin nubuwwah". Selesai pembedahan, didatangkan binatang bernama Buraq untuk ditunggangi oleh Rasulullah dalam perjalanan luar biasa yang dinamakan "Israk" itu.

2. Semasa Israk (Perjalanan dari Masjidil-Haram ke Masjidil-Aqsa):
Sepanjang perjalanan (israk) itu Rasulullah S. A. W. diiringi (ditemani) oleh malaikat Jibrail dan Israfil. Tiba di tempat-tempat tertentu (tempat-tempat yang mulia dan bersejarah), Rasulullah telah diarah oleh Jibrail supaya berhenti dan bersembahyang sebanyak dua rakaat. Antara tempat-tempat berkenaan ialah:

i. Negeri Thaibah (Madinah), tempat di mana Rasulullah akan melakukan hijrah. ii. Bukit Tursina, iaitu tempat Nabi Musa a. s. menerima wahyu daripada Allah; iii. Baitul-Laham (tempat Nabi 'Isa A. S. dilahirkan);

Dalam perjalanan itu juga baginda Rasulullah S. A. W. menghadapi gangguan jin 'Afrit dengan api jamung dan dapat menyasikan peristiwa-peristiwa simbolik yang amat ajaib. Antaranya :

- Kaum yang sedang bertanam dan terus menuai hasil tanaman mereka. apabila dituai, hasil (buah) yang baru keluar semula seolah-olah belum lagi dituai. Hal ini berlaku berulang-ulang. Rasulullah S. A. W. dibertahu oleh Jibrail : Itulah kaum yang berjihad "Fisabilillah" yang digandakan pahala kebajikan sebanyak 700 kali ganda bahkan sehingga gandaan yang lebih banyak.

- Tempat yang berbau harum. Rasulullah S. A. W. diberitahu oleh Jibrail : Itulah bau kubur Masyithoh (tukang sisir rambut anak Fir'aun) bersama suaminya dan anak-anak-nya (termasuk bayi yang dapat bercakap untuk menguatkan iman ibunya) yang dibunuh oleh Fir'aun kerana tetapt teguh beriman kepada Allah (tak mahu mengakui Fir'aun sebagai Tuhan).

- Sekumpulan orang yang sedang memecahkan kepala mereka. Setiap kali dipecahkan, kepala mereka sembuh kembali, lalu dipecahkan pula. Demikian dilakukan berkali-kali. Jibrail memberitahu Rasulullah: Itulah orang-orang yang berat kepala mereka untuk sujud (sembahyang).

- Sekumpulan orang yang hanya menutup kemaluan mereka (qubul dan dubur) dengan secebis kain. Mereka dihalau seperti binatang ternakan. Mereka makan bara api dan batu dari neraka Jahannam. Kata Jibrail : Itulah orang-orang yang tidak mengeluarkan zakat harta mereka.

-Satu kaum, lelaki dan perempuan, yang memakan daging mentah yang busuk sedangkan daging masak ada di sisi mereka. Kata Jibrail: Itulah lelaki dan perempuan yang melakukan zina sedangkan lelaki dan perempuan itu masing-masing mempunyai isteri / suami.

- Lelaki yang berenang dalam sungai darah dan dilontarkan batu. Kata Jibrail: Itulah orang yang makan riba`.

- Lelaki yang menghimpun seberkas kayu dan dia tak terdaya memikulnya, tapi ditambah lagi kayu yang lain. Kata Jibrail: Itulah orang tak dapat menunaikan amanah tetapi masih menerima amanah yang lain.

- Satu kaum yang sedang menggunting lidah dan bibir mereka dengan penggunting besi berkali-kali. Setiap kali digunting, lidah dan bibir mereka kembali seperti biasa. Kata Jibrail: Itulah orang yang membuat fitnah dan mengatakan sesuatu yang dia sendiri tidak melakukannya.

- Kaum yang mencakar muka dan dada mereka dengan kuku tembaga mereka. Kata Jibrail: Itulah orang yang memakan daging manusia (mengumpat) dan menjatuhkan maruah (mencela, menghinakan) orang.

- Seekor lembu jantan yang besar keluar dari lubang yang sempit. Tak dapat dimasukinya semula lubang itu. Kata Jibrail: Itulah orang yang bercakap besar (Takabbur). Kemudian menyesal, tapi sudah terlambat.

- Seorang perempuan dengan dulang yang penuh dengan pelbagai perhiasan. Rasulullah tidak memperdulikannya. Kata Jibrail: Itulah dunia. Jika Rasulullah memberi perhatian kepadanya, nescaya umat Islam akan mengutamakan dunia daripada akhirat.

- Seorang perempuan tua duduk di tengah jalan dan menyuruh Rasulullah berhenti. Rasulullah S. A. W. tidak menghiraukannya. Kata Jibrail: Itulah orang yang mensesiakan umurnya sampai ke tua.

- Seorang perempuan bongkok tiga menahan Rasulullah untuk bertanyakan sesuatu. Kata Jibrail: Itulah gambaran umur dunia yang sangat tua dan menanti saat hari kiamat.

Setibanya di masjid Al-Aqsa, Rasulullah turun dari Buraq. Kemudian masuk ke dalam masjid dan mengimamkan sembahyang dua rakaat dengan segala anbia` dan mursalin menjadi makmum.

Rasulullah S. A. W. terasa dahaga, lalu dibawa Jibrail dua bejana yang berisi arak dan susu. Rasulullah memilih susu lalu diminumnya. Kata Jibrail: Baginda membuat pilhan yang betul. Jika arak itu dipilih, nescaya ramai umat baginda akan menjadi sesat.

3. Semasa Mikraj (Naik ke Hadhratul-Qudus Menemui Allah):

Didatangkan Mikraj (tangga) yang indah dari syurga. Rasulullah S. A. W. dan Jibrail naik ke atas tangga pertama lalu terangkat ke pintu langit dunia (pintu Hafzhah).

. Langit Pertama: Rasulullah S. A. W. dan Jibrail masuk ke langit pertama, lalu berjumpa dengan Nabi Adam A. S. Kemudian dapat melihat orang-orang yang makan riba` dan harta anak yatim dan melihat orang berzina yang rupa dan kelakuan mereka sangat huduh dan buruk. Penzina lelaki bergantung pada susu penzina perempuan.

i. Langit Kedua: Nabi S. A. W. dan Jibrail naik tangga langit yang kedua, lalu masuk dan bertemu dengan Nabi 'Isa A. S. dan Nabi Yahya A. S.

ii. Langit Ketiga: Naik langit ketiga. Bertemu dengan Nabi Yusuf A. S. iii. Langit Keempat: Naik tangga langit keempat. Bertemu dengan Nabi Idris A. S.
iv. Langit Kelima: Naik tangga langit kelima. Bertemu dengan Nabi Harun A. S. yang dikelilingi oleh kaumnya Bani Israil.

v. Langit Keenam: Naik tangga langit keenam. Bertemu dengan Nabi-Nabi. Seterusnya dengan Nabi Musa A. S. Rasulullah mengangkat kepala (disuruh oleh Jibrail) lalu dapat melihat umat baginda sendiri yang ramai, termasuk 70,000 orang yang masuk syurga tanpa hisab.

vi. Langit Ketujuh: Naik tangga langit ketujuh dan masuk langit ketujuh lalu bertemu dengan Nabi Ibrahim Khalilullah yang sedang bersandar di Baitul-Ma'mur dihadapi oleh beberapa kaumnya. Kepada Rasulullah S. A. W., Nabi Ibrahim A. S. bersabda, "Engkau akan berjumapa dengan Allah pada malam ini. Umatmu adalah akhir umat dan terlalu dha'if, maka berdoalah untuk umatmu. Suruhlah umatmu menanam tanaman syurga iaitu lah HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAH". Mengikut riwayat lain, Nabi Irahim A. S. bersabda, "Sampaikan salamku kepada umatmu dan beritahu mereka, syurga itu baik tanahnya, tawar airnya dan tanamannya ialah lima kalimah, iaitu: SUBHANALLAH, WAL-HAMDULILLAH, WA lah ILAHA ILLALLAH ALLAHU AKBAR dan WA lah HAULA WA lah QUWWATA ILLA BILLAHIL- 'ALIYYIL-'AZHIM. Bagi orang yang membaca setiap kalimah ini akan ditanamkan sepohon pokok dalam syurga". Setelah melihat beberpa peristiwa! lain yang ajaib. Rasulullah dan Jibrail masuk ke dalam Baitul-Makmur dan bersembahyang (Baitul-Makmur ini betul-betul di atas Baitullah di Mekah).

vii. Tangga Kelapan: Di sinilah disebut "al-Kursi" yang berbetulan dengan dahan pokok Sidratul-Muntaha. Rasulullah S. A. W. menyaksikan pelbagai keajaiban pada pokok itu: Sungai air yang tak berubah, sungai susu, sungai arak dan sungai madu lebah. Buah, daun-daun, batang dan dahannya berubah-ubah warna dan bertukar menjadi permata-permata yang indah. Unggas-unggas emas berterbangan. Semua keindahan itu tak terperi oleh manusia. Baginda Rasulullah S. A. W. dapat menyaksikan pula sungai Al-Kautsar yang terus masuk ke syurga. Seterusnya baginda masuk ke syurga dan melihat neraka berserta dengan Malik penunggunya.

viii. Tangga Kesembilan: Di sini berbetulan dengan pucuk pokok Sidratul-Muntaha. Rasulullah S. A. W. masuk di dalam nur dan naik ke Mustawa dan Sharirul-Aqlam. Lalu dapat melihat seorang lelaki yang ghaib di dalam nur 'Arasy, iaitu lelaki di dunia yang lidahnya sering basah berzikir, hatinya tertumpu penuh kepada masjid dan tidak memaki ibu bapanya.

ix. Tangga Kesepuluh: Baginda Rasulullah sampai di Hadhratul-Qudus dan Hadhrat Rabbul-Arbab lalu dapat menyaksikan Allah S. W. T. dengan mata kepalanya, lantas sujud. Kemudian berlakulah dialog antara Allah dan Muhammad, Rasul-Nya:

Allah S. W. T : Ya Muhammad. Rasulullah : Labbaika. Allah S. W. T : Angkatlah kepalamu dan bermohonlah, Kami perkenankan. Rasulullah : Ya, Rabb. Engkau telah ambil Ibrahim sebagai Khalil dan Engkau berikan dia kerajaan yang besar. Engkau berkata-kata dengan Musa. Engkau berikan Dawud kerajaan yang besar dan dapat melembutkan besi. Engkau kurniakan kerajaan kepada Sulaiman yang tidak Engkau kurniakan kepada sesiapa pun dan memudahkan Sulaiman menguasai jin, manusia, syaitan dan angin. Engkau ajarkan 'Isa Taurat dan Injil. Dengan izin-Mu, dia dapat menyembuhkan orang buta, orang sufaq dan menghidupkan orang mati. Engkau lindungi dia dan ibunya daripada syaitan. Allah S. W. T : aku ambilmu sebagai kekasih. Aku perkenankanmu sebagai penyampai berita gembira dan amaran kepada umatmu. Aku buka dadamu dan buangkan dosamu. Aku jadikan umatmu sebaik-baik umat. Aku beri keutamaan dan keistimewaan kepadamu pada hari qiamat. Aku kurniakan tujuh ayat (surah Al-Fatihah) yang tidak aku kurniakan kepada sesiapa sebelummu. Aku berikanmu ayat-ayat di akhir surah al-Baqarah sebagai suatu perbendaharaan di bawah 'Arasy. Aku berikan habuan daripada kelebihan Islam, hijrah, sedekah dan amar makruf dan nahi munkar. Aku kurniakanmu panji-panji Liwa-ul-hamd, maka Adam dan semua yang lainnya di bawah panji-panjimu. Dan aku fardhukan atasmu dan umatmu lima puluh (waktu) sembahyang.

4. Selesai munajat, Rasulullah S. A. W. di bawa menemui Nabi Ibrahim A. S. kemudian Nabi Musa A. S. yang kemudiannya menyuruh Rasulullah S. A. W. merayu kepada Allah S. W. T agar diberi keringanan, mengurangkan jumlah waktu sembahyang itu. Selepas sembilan kali merayu, (setiap kali dikurangkan lima waktu), akhirnya Allah perkenan memfardhukan sembahyang lima waktu sehari semalam dengan mengekalkan nilainya sebanyak 50 waktu juga.

5. Selepas Mikraj

Rasulullah S. A. W. turun ke langit dunia semula. Seterusnya turun ke Baitul-Maqdis. Lalu menunggang Buraq perjalanan pulang ke Mekah pada malam yang sama. Dalam perjalanan ini baginda bertemu dengan beberapa peristiwa yang kemudiannya menjadi saksi (bukti) peristiwa Israk dan Mikraj yang amat ajaib itu (Daripada satu riwayat peristiwa itu berlaku pada malam Isnin, 27 Rejab, kira-kira 18 bulan sebelum hijrah). Wallahu'alam.

(Sumber : Kitab Jam'ul-Fawaa`id) Kesimpulannya, peristiwa Israk dan Mikraj bukan hanya sekadar sebuah kisah sejarah yang diceritakan kembali setiap kali 27 Rejab menjelang. Adalah lebih penting untuk kita menghayati pengajaran di sebalik peristiwa tersebut bagi meneladani perkara yang baik dan menjauhi perkara yang tidak baik. Peristiwa Israk dan Mikraj yang memperlihatkan pelbagai kejadian aneh yang penuh pengajaran seharusnya memberi keinsafan kepada kita agar sentiasa mengingati Allah dan takut kepada kekuasaan-Nya.

Seandainya peristiwa dalam Israk dan Mikraj ini dipelajari dan dihayati benar-benar kemungkinan manusia mampu mengelakkan dirinya daripada melakukan berbagai-bagai kejahatan. Kejadian Israk dan Mikraj juga adalah untuk menguji umat Islam (apakah percaya atau tidak dengan peristiwa tersebut). Orang-orang kafir di zaman Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam langsung tidak mempercayai, malahan memperolok-olokkan Nabi sebaik-baik Nabi bercerita kepada mereka.

Peristiwa Israk dan Mikraj itu merupakan ujian dan mukjizat yang membuktikan kudrat atau kekuasaan Allah Subhanahu Wataala. Allah Subhanahu Wataala telah menunjukkan bukti-bukti kekuasaan dan kebesaran-Nya kepada Baginda Sallallahu Alaihi Wasallam.

Mafhum Firman Allah S. W. T. : "Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsa yang telah kami berkati sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebahagian dari tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat."
(Surah Al-Israa': Ayat 1). wallahua'lam..

74 Wasiat Untuk Pemuda Islam


Berikut ini adalah wasiat Islami yang berharga dalam berbagai aspek seperti...
Segala puji bagi Allah yang berfirman:“Dan sungguh Kami telah memerintahkan orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan (juga) kepada kamu; bertakwalah kepada Allah.” (An-Nisa’: 131)

Serta shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada hamba dan rasul-Nya Muhammad yang bersabda:
“Aku wasiatkan kepada kalian agar bertakwa kepada Allah , serta agar kalian mendengar dan patuh.”
Dan takwa kepada Allah adalah mentaati-Nya dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Wa ba’du:

Berikut ini adalah wasiat Islami yang berharga dalam berbagai aspek seperti ibadah, muamalah, akhlak, adab dan yang lainnya dari sendi-sendi kehidupan. Kami persembahkan wasiat ini sebagai peringatan kepada para pemuda muslim yang senantiasa bersemangat mencari apa yang bermanfaat baginya, dan sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman. Kami memohon kepada Allah agar menjadikan hal ini bermanfaat bagi orang yang membacanya ataupun mendengarkannya. Dan agar memberikan pahala yang besar bagi penyusunnya, penulisnya, yang menyebarkannya ataupun yang mengamalkannya. Cukuplah bagi kita Allah sebaik-baik tempat bergantung.

1. Ikhlaskanlah niat kepada Allah dan hati-hatilah dari riya’ baik dalam perkataan ataupun perbuatan.

2. Ikutilah sunnah Nabi dalam semua perkataan, perbuatan, dan akhlak.

3. Bertaqwalah kepada Allah dan ber’azamlah untuk melaksanakan semua perintah dan menjauhi segala larangan-Nya.

4. Bertaubatlah kepada Allah dengan taubat nashuha dan perbanyaklah istighfar.

5. Ingatlah bahwa Allah senatiasa mengawasi gerak-gerikmu. Dan ketahuilah bahwa Allah melihatmu, mendengarmu dan mengetahui apa yang terbersit di hatimu.

6. Berimanlah kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari akhir serta qadar yang baik ataupun yang buruk.

7. Janganlah engkau taqlid (mengekor) kepada orang lain dengan buta (tanpa memilih dan memilah mana yang baik dan yang buruk serta mana yang sesuai dengan sunnah/syari’at dan mana yang tidak). Dan janganlah engkau termasuk orang yang tidak punya pendirian.

8. Jadilah engkau sebagai orang pertama dalam mengamalkan kebaikan karena engkau akan mendapatkan pahalanya dan pahala orang yang mengikuti/mencontohmu dalam mengamalkannya.

9. Peganglah kitab Riyadlush Shalihin, bacalah olehmu dan bacakan pula kepada keluargamu, demikian juga kitab Zaadul Ma’ad oleh Ibnul Qayyim.

10. Jagalah selalu wudlu’mu dan perbaharuilah. Dan jadilah engkau senantiasa dalam keadaan suci dari hadats dan najis.

11. Jagalah selalu shalat di awal waktu dan berjamaah di masjid terlebih lagi sahalat ‘Isya dan Fajr (shubuh).

12. Janganlah memakan makanan yang mempunyai bau yang tidak enak seperti bawang putih dan bawang merah. Dan janganlah merokok agar tidak membahayakan dirimu dan kaum muslimin.

13. Jagalah selalu shalat berjamaah agar engkau mendapat kemenangan dengan pahala yang ada pada shalat berjamaah tersebut.

14. Tunaikanlah zakat yang telah diwajibkan dan janganlah engkau bakhil kepada orang-orang yang berhak menerimanya.

15. Bersegeralah berangkat untuk shalat Jumat dan janganlah berlambat-lambat sampai setelah adzan kedua karena engkau akan berdosa.

16. Puasalah di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah agar Allah mengampuni dosa-dosamu baik yang telah lalu ataupun yang akan datang.

17. Hati-hatilah dari berbuka di siang hari di bulan Ramadhan tanpa udzur syar’i sebab engkau akan berdosa karenanya.

18. Tegakkanlah shalat malam (tarawih) di bulan Ramadhan terlebih-lebih pada malam lailatul qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah agar engkau mendapatkan ampunan atas dosa-dosamu yang telah lalu.

19. Bersegeralah untuk haji dan umrah ke Baitullah Al-Haram jika engkau termasuk orang yang mampu dan janganlah menunda-nunda.

20. Bacalah Al-Qur’an dengan mentadaburi maknanya. Laksanakanlah perintahnya dan jauhi larangannya agar Al-Qur’an itu menjadi hujjah bagimu di sisi rabmu dan menjadi penolongmu di hari qiyamat.

21. Senantiasalah memperbanyak dzikir kepada Allah baik perlahan-lahan ataupun dikeraskan, apakah dalam keadaan berdiri, duduk ataupun berbaring. Dan hati-hatilah engkau dari kelalaian.

22. Hadirilah majelis-majelis dzikir karena majelis dzikir termasuk taman surga.

23. Tundukkan pandanganmu dari aurat dan hal-hal yang diharamkan dan hati-hatilah engkau dari mengumbar pandangan, karena pandangan itu merupakan anak panah beracun dari anak panah Iblis.

24. Janganlah engkau panjangkan pakaianmu melebihi mata kaki dan janganlah engkau berjalan dengan kesombongan/keangkuhan.

25. Janganlah engkau memakai pakaian sutra dan emas karena keduanya diharamkan bagi laki-laki.

26. Janganlah engkau menyeruapai wanita dan janganlah engkau biarkan wanita-wanitamu menyerupai laki-laki.

27. Biarkanlah janggutmu karena Rasulullah: “Cukurlah kumis dan panjangkanlah janggut.” (HR. Bukhari Dan Muslim)

28. Janganlah engkau makan kecuali yang halal dan janganlah engkau minum kecuali yang halal agar doamu diijabah.

29. Ucapkanlah bismillah ketika engkau hendak makan dan minum dan ucapkanlah alhamdulillah apabila engkau telah selesai.

30. Makanlah dengan tangan kanan, minumlah dengan tangan kanan, ambillah dengan tangan kanan dan berilah dengan tangan kanan.

31. Hati-hatilah dari berbuat kezhaliman karena kezhaliman itu merupakan kegelapan di hari kiamat.

32. Janganlah engkau bergaul kecuali dengan orang mukmin dan janganlah dia memakan makananmu kecuali engkau dalam keadaan bertaqwa (dengan ridla dan memilihkan makanan yang halal untuknya).

33. Hati-hatilah dari suap-menyuap (kolusi), baik itu memberi suap, menerima suap ataupun perantaranya, karena pelakunya terlaknat.

34. Janganlah engkau mencari keridlaan manusia dengan kemurkaan Allah karena Allah akan murka kepadamu.

35. Ta’atilah pemerintah dalam semua perintah yang sesuai dengan syari’at dan doakanlah kebaikan untuk mereka.

36. Hati-hatilah dari bersaksi palsu dan menyembunyikan persaksian.

“Barangsiapa yang menyembunyikan persaksiannya maka hatinya berdosa. Dan Allah maha mengetahui apa yang kalian kerjakan.” (Al-Baqarah: 283)
37. “Dan ber amar ma’ruf nahi munkarlah serta shabarlah dengan apa yang menimpamu.” (Luqman: 17)
Ma’ruf adalah apa-apa yang diperintahkan oleh Allah dan rasul-Nya , dan munkar adalah apa-apa yang dilarang oleh Allah dan rasul-Nya.

38. Tinggalkanlah semua hal yang diharamkan baik yang kecil ataupun yang besar dan janganlah engkau bermaksiat kepada Allah dan janganlah membantu seorangpun dalam bermaksiat kepada-Nya.

39. Janganlah engkau dekati zina. Allah berfirman: “Janganlah kalian mendekati zina. Sesungguhnya zina itu adalah kekejian dan sejelek-jelek jalan.” (Al-Isra’:32)

40. Wajib bagimu berbakti kepada orang tua dan hati-hatilah dari mendurhakainya.

41. Wajib bagimua untuk silaturahim dan hati-hatilah dari memutuskan hubungan silaturahim.

42. Berbuat baiklah kepada tetanggamu dan janganlah menyakitinya. Dan apabila dia menyakitimu maka bersabarlah.

43. Perbanyaklah mengunjungi orang-orang shalih dan saudaramu di jalan Allah.

44. Cintalah karena Allah dan bencilah juga karena Allah karena hal itu merupakan tali keimanan yang paling kuat.

45. Wajib bagimu untuk duduk bermajelis dengan orang shalih dan hati-hatilah dari bermajelis dengan orang-orang yang jelek.

46. Bersegeralah untuk memenuhi hajat (kebutuhan) kaum muslimin dan buatlah mereka bahagia.

47. Berhiaslah dengan kelemahlembutan, sabar dan teliti. Hatilah-hatilah dari sifat keras, kasar dan tergesa-gesa.

48. Janganlah memotong pembicaraan orang lain dan jadilah engkau pendengar yang baik.

49. Sebarkanlah salam kepada orang yang engkau kenal ataupun tidak engkau kenal.

50. Ucapkanlah salam yang disunahkan yaitu assalamualaikum dan tidak cukup hanya dengan isyarat telapak tangan atau kepala saja.

51. Janganlah mencela seorangpun dan mensifatinya dengan kejelekan.

52. Janganlah melaknat seorangpun termasuk hewan dan benda mati.

53. Hati-hatilah dari menuduh dan mencoreng kehormatan oarng lain karena hal itu termasuk dosa yang paling besar.

54. Hati-hatilah dari namimah (mengadu domba), yakni menyampaikan perkataan di antara manusia dengan maksud agar terjadi kerusakan di antara mereka.

55. Hati-hatilah dari ghibah, yakni engkau menceritakan tentang saudaramu apa-apa yang dia benci jika mengetahuinya.

56. Janganlah engkau mengagetkan, menakuti dan menyakiti sesama muslim.

57. Wajib bagimu melakukan ishlah (perdamaian) di antara manusia karena hal itu merupakan amalan yang paling utama.

58. Katakanlah hal-hal yang baik, jika tidak maka diamlah.

59. Jadilah engkau orang yang jujur dan janganlah berdusta karena dusta akan mengantarkan kepada dosa dan dosa mengantarakan kepada neraka.

60. Janganlah engkau bermuka dua. Datang kepada sekelompok dengan satu wajah dan kepada kelompok lain dengan wajah yang lain.

61. Janganlah bersumpah dengan selain Allah dan janganlah banyak bersumpah meskipun engkau benar.

62. Janganlah menghina orang lain karena tidak ada keutamaan atas seorangpun kecuali dengan taqwa.

63. Janganlah mendatang dukun, ahli nujum serta tukang sihir dan jangan membenarkan (perkataan) mereka.

64. Janganlah menggambar gambar manuasia dan binatang. Sesungguhnya manusia yang paling keras adzabnya pada hari kiamat adalah tukang gambar.

65. Janganlah menyimpan gambar makhluk yang bernyawa di rumahmu karena akan menghalangi malaikat untuk masuk ke rumahmu.

66. Tasymitkanlah orang yang bersin dengan membaca: yarhamukallah apabila dia mengucapkan: alhamdulillah

67. Jauhilah bersiul dan tepuk tangan.

68. Bersegeralah untuk bertaubat dari segala dosa dan ikutilah kejelekan dengan kebaikan karena kebaikan tersebut akan menghapuskannya. Dan hati-hatilah dari menunda-nunda.

69. Berharaplah selalu akan ampunan Allah serta rahmat-Nya dan berbaik sangkalah kepada Allah .

70. Takutlah kepada adzab Allah dan janganlah merasa aman darinya.

71. Bersabarlah dari segala mushibah yang menimpa dan bersyukurlah dengan segala kenikamatan yang ada.

72. Perbanyaklah melakukan amal shalih yang pahalanya terus mengalir meskipun engkau telah mati, seperti membangun masjid dan menyebarakan ilmu.

73. Mohonlah surga kepada Allah dan berlindunglah dari nereka.

74. Perbanyaklah mengucapkan shalawat dan salam kepada Rasulullah.
Shalawat dan salam senantiasa Allah curahkan kepadanya sampai hari kiamat juga kepada keluarganya dan seluruh shahabatnya.

(Diterjemahkan dari buletin berjudul 75 Washiyyah li Asy-Syabab terbitan Daarul Qashim Riyadl-KSA oleh Abu Abdurrahman Umar Munawwir)

ISLAM VS KRISTIAN



PDFCetakEmel



Temuramah ekslusif bersama Ustaz Tajuddin Othman Abdullah , bekas Paderi
Besar Gereja-Gereja Seluruh Sabah .

Oleh Jamilah Aini Mohd. Rafiei.

BEKAS Paderi Besar Sabah, TAJUDDIN OTHMAN ABDULLAH, mengupas perbandingan
yang cukup ilmiah di antara agama Islam dan Kristian berdasarkan
pengkajiannya yang cukup mendalam lagi terperinci selama menjadi Paderi
Besar Kristian selama 12 tahun.
Iktibar Buat Mereka Yang Murtad AGAMA Kristian menurut kitab Injil yang
asal jika dikaji sedalam-dalamnya maka jawapan akhir yang akan ditemui
adalah ISLAM. Hakikat ini telah dibuktikan oleh ramai orang Kristian yang  akhirnya mendapat hidayah Allah dan kemudiannya memeluk agama Islam Tetapi apa yag paling menakjubkan kali ini, kita berpeluang berkongsi
pengalaman hidup yang tiada tolok bandingannya bersama USTAZ TAJUDDIN
OTHMAN ABDULLAH, seorang bekas paderi besar di seluruh Sabah , yang belajar
sebahagian besar dalam hidupnya untuk menjadi paderi. Beliau yang selama
ini berada di tahap paling tinggi dan mulia sekali di Sabah Kerana
berkedudukan untuk mengampunkan segala dosa yang dilakukan oleh orang-orang
Kristian Sabah contohnya orang yang paling berpengaruh ketika itu Pairin
Kitingan. Pengalamannya sebagai Bekas Paderi di sekitar 80-an membuatkan
beliau banyak mengetahui selok belok agama termasuk agama Islam. Setelah
puas mengkaji, akhirnya Allah memberikan hidayah kepadanya dengan memilih
Islam sebagai jalan hidup. Beliau kini bertugas di Majlis Agama Islam
Melaka di bahagian Unit Kristianologi. Bersama   seterusnya dengan JAMILAH
AINI MOHD. RAFIEI, turut hadir SUZILAWATI ROZAINOR ABBAS dengan jurufoto
WAN ZAHARI WAN MOHD. SALLEH yang berdialog dengan beliau di Masjid Al-Azim
(Negeri), Air Keroh, Melaka, baru-baru ini.

SEMASA Kristian saya dikenali sebagai Paderi Thomas Laiden. Saya berasal
dari Sabah dan berketurunan Solok. Agama asal saya ialah Roman Katholik.
Saya mendapat pendidikan di Seminary Kepaderian Vantiken Itali iaitu
institusi kepaderian terulung di Itali dan dibiayai oleh Persatuan Kristian
Sabah . Saya tamatpengajian pada tahun 1985 seterusnya bertugas sebagai
paderi di Vantiken. Seterusnya saya memohon untuk kembali ke negara asal
saya iaitu Sabah .

Pada tahun 1988 saya ditukarkan ke Sabah dan berkhidmat sebagai paderi.
Saya bertugas  di Gereja St. Mary, Persatuan Gereja Roman Katholik Sabah
seluruh Sabah yang berpusat di Kota Kinabalu. Keluarga saya terlalu kuat
berpegang pada agama. Itulah sebabnya bapa menghantar saya ke Vantiken,
dengan harapan agar saya menjadi seorang paderi yang dikira jawatan yang
terlalu mulia. Saya mempunyai ramai adik beradik tetapi kesemuanya
perempuan, saya adalah anak lelaki tunggal dalam keluarga.

Semasa menjadi paderi, saya banyak membuat kajian mengenai agama Kristian,
Buddha, Hindu dan Islam. Ketika itu saya tidak tahu langsung tentang
keindahan dan kecantikan Islam dan tidak pernah terlintas di fikiran untuk
ke situ. Tambahan pula saya dibesarkan di dalam keluarga yang kuat
mengamalkan agama Kristian. Saya aktif bergiat dalam dakyah Kristianisasi
yang cenderung kepada banyak buku-buku Islam. Setelah banyak membuat
kajian, saya terfikir apabila saya dilantik menjadi paderi, saya mendapat
kesimpulan yang saya sudah mula meragui agama yang saya anuti. Konflik Diri
Yang Tidak Terbendung

Ianya ketara di sekitar 1988, apabila sebagai seorang paderi diberi
tanggungjawab yang besar iaitu untuk mengampunkan dosa manusia. Timbul di
fikiran saya bagaimana saya sebagai manusia biasa bisa mengampunkan dosa
manusia lain sedangkan para Nabi dan Rasul yang diutuskan Allah, mereka ini
tidak sanggup mengampun dosa manusia dan tidak mampu mengampunkan dosa
manusia. Saya mula serius membuat kajian mengenai Islam.

Apabila saya diberi tanggungjawab mengampun dosa orang-orang Kristian
seluruh Sabah , jadi masa itu saya rasakan seolah-olah agama ini sengaja
direka-reka oleh manusia. Seterusnya pada tahun 1989 saya kembali ke
Vantiken untuk membuat Kursus Kepaderian di sana selama tiga tahun. Di sana
saya telah berjumpa dengan ketua paderi tertinggi seluruh dunia iaitu Pope
John Paul. Saya telah berdialog dengannya dan bertanya akan perkara yang
memusykilkan saya sepanjang saya menjadi paderi. Saya berkata kepadanya,
"Paul, saya sekarang rasa ragu dengan agama yang kita ini". Dia terkejut
dan bertanya, "Apa yang kamu ragukan?"

Saya berkata, "Cuba John Paul fikirkan sendiri, kita ini seorang manusia
biasa. Di negeri saya Sabah , di negeri saya sendiri setiap malam Ahad saya
mengampunkan dosa orang Kristian yang beratus-ratus orang yang datang
mengaku dosa.

Mereka harap saya yang mengampunkan dosa mereka sedangkan para Nabi pun
tidak pernah melakukannya."

Beliau berkata, “Wahai Paderi Thomas, kamu ini dilantik menjadi seorang
paderi, maka kamu ini seorang yang suci dan tidak mempunyai sebarang dosa,"
Saya katakan yang saya merasakan diri saya mempunyai dosa. Beliau
seterusnya menyambung, "Memang kita manusia ini mempunyai dosa. Nabi Adam
sendiri mempunyai dosa. Apabila seseorang yang telah dilantik menjadi
paderi bermakna kamu ini telah dilantik oleh Jesus Christ. Jesus Christ
tidak ada dosa maka kita sebagai paderi ini tidak mempunyai dosa."

Di situlah saya mula tidak percaya pada agama kristian yang mengatakan
ulamak-ulamak Kristian tidak mempunyai dosa.

Saya katakan pada Paul yang ulamak Kristian itu pembohong. Dia terkejut
lalu berkata,"Thomas, kamu telah dihantar hingga ke peringkat tertinggi
untuk menjadi paderi, kenapa kamu berkata demikian. Cuba kamu jelaskan
kenapa kamu kata agama Kristian pembohong".

Saya menyoalnya, "Jesus Christ itu Tuhan atau Nabi?" Beliau menjawab, "Dia
Tuhan." Saya bertanya kembali, “Pernahkah orang nampak Tuhan? Bagaimana
wujudnya Tuhan? Siapa Tuhan kita sebenarnya, Jesus Christ (Nabi Isa) atau
Allah bapa? (Allah)."

Beliau mengatakan Jesus itu Tuhan.

Saya menyoal kembali, "Apa matlamat utama Jesus Christ diutus ke dunia?"

Beliau menjawab, "Untuk menebus dosa bangsa manusia, semua bangsa dan
agama."

Jadi saya katakan padanya kenapa perlu ada paderi tukang ampun dosa jika
Jesus Christ sudah menebus dosa semua manusia. Di situ dia mula pening dan
terpinga sambil berkata, "Paderi Thomas awak ini telah dimasuki iblis
sehingga berani mempertikaikan Kristian."

Saya katakan padanya, "Kita seorang paderi yang suci, bagaimana iblis boleh
masuk?"

Saya juga katakan padanya saya mempunyai ibu bapa dan adik-beradik apabila
ibu bapa saya membuat dosa mereka mengaku di hadapan anak, kerana kedudukan
saya ketika itu sebagai seorang paderi. Jadi saya terfikir bagaimana saya
seorang anak boleh mengampunkan dosa ibu bapa. Sepatutnya seorang anak yang
meminta ampun dari ibunya.

Selepas perdebatan itu Pope John Paul meninggalkan saya, sebagai seorang
paderi beliau tidak boleh marah kerana marah merupakan satu dosa. Di dalam
Kristian mempunyai tujuh rukun iaitu:-


i.   Ekaristi Pembaptisan - seseorang yang ingin memeluk Kristian mereka
mesti    dibaptiskan air suci.

ii.   Ekaristi Pengakuan - mengaku dosa di hadapan paderi

iii.  Ekaristi Maha Kudus - memakan tubuh Tuhan (Khusti kudus)

iv.  Ekaristi Minyak Suci - air suci

v.   Ekaristi Krisma - penerima ekaristi Maha Kudus layak menerima krisma

vi.  Ekaristi Imaman - menjadi paderi

vii. Ekaristi Perkahwinan - hanya untuk penganut awam (Paderi tidak
menerima ekaristi ini)


Dalam Kristian air suci atau lebih dikenali sebagai Holy Water, adalah
paling bernilai sekali. Untuk menjadi seorang Kristian, seseorang perlu
menjalani Ekaristi Pembaptisan iaitu meminum air ini. Ia diperolehi dari
proses uzlah yang dijalani sebelum menjadi paderi. Jika tidak mempunyai
akidah yang benar-benar kuat, akidah boleh rosak disebabkan air ini.
Contohnya ialah seperti apa yang berlaku ke atas seorang doktor perempuan
Melayu di Selangor. Setelah minum, beliau langsung tidak boleh mengucap,
hatinya telah tertutup. Menurutnya beliau sudah tidak yakin lagi dengan
agama lain kecuali Kristian sahaja Kerana melalui Kristian beliau boleh
melihat Tuhan Jesus yang turun setiap malam.

Itulah permainan iblis. Sesiapa yang meminum air tersebut dapat melihat apa
sahaja. Sebaik sahaja doktor tersebut meminumnya, akhirnya beliau memeluk
Kristian. Saya pergi menemuinya, dia katakan kepada saya Islam tidak benar,
hanya Kristian agama yang benar kerana umatnya boleh melihat Tuhan.

Apabila saya tunjukkan air itu kepadanya sambil bertanya pernahkah beliau
meminumnya. Beliau menjawab memang pernah meminumnya semasa beliau belajar
di Indonesia;

Apabila pergi ke gereja beliau akan diberi minum air tersebut. Beliau
menyatakan kepada saya beliau akan hidup dan mati dalam Kristian. Saya
membacakan kepadanya surah Al-Kahfi di samping memintanya mengamalkan surah
tersebut setiap masa. Alhamdulillah lama-kelamaan keadaannya semakin
pulih. Inilah permainan sihir sebenarnya. Tidak siapa dapat melawan ilmu
Allah, hanya ilmu Allah sahaja yang berkesan menghapuskan permainan sihir.

Tidak lama kemudian beliau kembali mengucap dan terus menangis. Saya
katakan kepadanya saya sudah terlalu berpengalaman dengan taktik Kristian.
Itulah, cara memikat orang untuk ke agama Kristian cukup mudah, tidak
mengapa jika tidak percaya kepada agama Kristian, tetapi apabila minum air
itu segala-galanya akan berubah. Setelah saya mempelajari Islam barulah
saya tahu rupanya iblis ini boleh menyerupai bermacam rupa. Kekuatannya
hanya pegangan akidah.. Tetapi Holy Water ini sekarang tidak boleh lagi
diedarkan di Malaysia kerana orang yang membuatnya di biara Vantiken telah
memeluk Islam dan membongkar rahsia ini. Ramai orang sudah tahu mengenai
air ini dan mula berhati-hati dengan setiap apa yang meragukan.

Rukun yang kedua pula iaitu Ekaristi Maha Kudus bermaksud memakan tubuh
Tuhan. Saya pernah berhujah dengan John Paul mengenainya. Saya katakan
padanya sedangkan Firaun yang zalim itupun tidak pernah memakan tubuh tuhan
kenapa pula kita sebagai ulamak Kristian boleh makan tubuh tuhan?.

Saya jelaskan kepadanya, apabila semua paderi memakan Khusti Kudus (sejenis
makanan yang diimport khas dari Itali) bermakna itu satu penghinaan kerana
tubuh tuhan boleh dimakan.

Kata beliau, itu memang sudah menjadi rukun Kristian dan tidak boleh
dipertikaikan lagi. Apa yang paling merbahaya ialah Holy Water. Khusti
Kudus tidak mempunyai rahsia apa-apa, ia seolah-olah seperti roti yang
dicampur dengan bahan lain. Berlainan dengan Holy Water yang kesannya cukup
kuat. Bayi-bayi yang baru dilahirkan pun dibaptiskan.

Terdapat sesetengah klinik yang membaptiskan bayi walaupun bayi tersebut
Islam.

Bagi kepercayaan Kristian setiap bayi yang baru lahir wajib dibaptiskan
kerana ia mempunyai dosa, ia menyimpan dosa pusaka yang ditinggalkan datuk
moyang mereka. Ia berlainan dengan Islam, Islam meletakkan bayi yang baru
lahir itu adalah dalam keadaan fitrah (bersih).

Di dalam semua kitab tidak ada mengenai agama Kristian. Kristian ini baru
sahaja berkembang oleh seorang Paul yang pertama di zaman Julius kemudian
beliau mengembangkannya. Asal agama Kristian ialah dari agama Yahudi dan
Nasara. Tetapi di Romawi ia dinamakan Kristianisasi. Jika kita meneliti di
dalam kitab Nabi Isa (Injil) tidak ada disebut Kristian. Sebenarnya semua
mubaligh Kristian tahu mengenai kedudukan agama Islam.

Pernah terjadi dalam tahun '78, semasa itu saya terjumpa kitab yang
menyatakan kebenaran Nabi Muhammad. Tetapi semasa itu saya tidak begitu
memperdulikannya. Di dalam kitab tersebut ada menyebut mengenai Ahmad iaitu
Nabi Muhammad s.a.w.

Ketika itu saya masih belajar di Vantiken, oleh kerana saya kurang sihat
saya tidak dapat mengikut kelas pengajian. Saya diberi tugas oleh seorang
paderi untuk menjaga sakristi (perpustakaan yang terdapat di gereja) untuk
menjaga kitab-kitab di situ. Paderi tersebut mengatakan kepada saya,
Thomas, kamu perlu menjaga kesemua kita-kitab di sakristi ini tetapi kamu
tidak boleh membuka almari."

Beliau menunjukkan kepada saya almari yang dimaksudkan. Saya hairan kerana
beliau melarang saya membuka almari tersebut sedangkan kuncinya diserahkan
kepada saya. Sifat manusia, apabila dilarang maka itulah yang ingin
dibuatnya.

Ketika itu semangat saya terlalu berkobar-kobar untuk mengetahui isi
kandungan turunkan kepada Nabi Isa a.s.Saya mengambil kitab itu dan
menyembunyikannya. Kitab tersebut ditulis di dalam bahasa Hebron . Ia masih
saya simpan hingga ke hari ini dan saya dalam proses untuk
menterjemahkannya ke dalam bahasa Melayu. Ia menjadi rujukan kepada saya,
dan sebagai bukti untuk berdebat dengan orang-orang Kristian. Saya telah
utarakan kepada Majlis Agama Islam Melaka, jika boleh saya ingin
menterjemahkannya dan sebarkan kepada orang ramai. Pihak Majlis tidak
berani melakukannya, menurut mereka ia akan mengancam nyawa saya kerana
dengan pendedahan kitab tersebut rahsia Kristian akan tersebar. Isi kitab
tersebut sama dengan al-Quran. Rupa-rupanya barulah saya mengetahui semasa
upacara mengangkat sumpah dalam proses beruzlah pada hari yang ke 39,
setiap paderi akan meletakkan tangan mereka ke atas kitab yang dibalut
dengan kain putih yang diletakkan di atas bantal. Tidak siapa dibenarkan
membukanya dan isi kandungannya.

Berbalik kepada kisah saya mencuri kitab tersebut, selepas kehilangannya
paderi yang menyerahkan kunci kepada saya dahulu memanggil saya dan
bertanya apakah saya ada mengambilnya. Saya menafikan dengan mengatakan
tidak pernah mengambil kitab tersebut. Hati saya nekad untuk tidak mengaku
dan menyerahkannya kerana saya ingin mengkaji kitabtersebut. Disebabkan
seseorang bakal paderi tidak boleh berbohong, beliau mempercayai pengakuan
saya. Akhirnya pada keesokannya iaitu pada hari mengangkat sumpah,
disebabkan Injil tersebut telah hilang, mereka meletakkan kitab suci
al-Quran (yang dibalut dan sentiasa tersimpan di almari) sebagai ganti
kitab yang hilang. Al-Quran digunakan di dalam upacara mengangkat sumpah?
Semua paderi tidak tahu hal ini kecuali saya. Pada masa itu saya terfikir,
apa gunanya jika kita bersumpah di atas kitab al-Quran tetapi masih tidak
beriman dengannya? Bermakna semua paderi telah bersumpah di atas al-Quran
tetapi kufur selepas itu.

Menyingkap saat saya didatangkan hidayah ialah ketika saya sudah tamat
belajar dan bertugas di Gereja St. Mary, Sabah . Pada suatu malam Ahad pada
tahun 1991, saya bersembahyang dengan cara Kristian) di hadapan tuhan-tuhan
saya iaitu. Tuhan Bapa, Ibu Tuhan (Mary) dan Anak Tuhan (Jesus Christ).
Ketika itu saya terfikir di dalam hati, patung-patung ini diukir oleh
manusia, saya menyembahnya setiap hari di dalam bilik.' Apabila saya
selesai sembahyang saya meletakkannya di bawah tempat tidur. Hati saya
berkata, alangkah hinanya Tuhanku. Kenapa aku boleh meletakkannya di bawah
tempat tidur yang boleh aku baringkan dan letak sesuka hatiku?


Turunnya hidayah


Malam itu, selesai sembahyang saya mengambil sehelai kertas dan saya tulis
diatasnya, "Tuhan, diantara agama Islam, Kristian, Hindu dan Buddha aku
telah mengetahui semua  agama ini. Malam ini tolonglah tunjukkan kepadaku
manakah di antara tiga agama ini yang benar bagiku". Setelah itu, tak
tahulah saya katakan bagaimana mengantuknya mata saya yang tak
pernah-pernah saya alami rasa mengantuk yang lain macam, mata saya langsung
tidak boleh terangkat. Akhirnya saya tertidur. Pada malam itu, pada saya
mungkin bagi para Nabi boleh dianggap mimpi tetapi menurut saya mungkin
Tuhan ingin memberikan hidayah kepada saya. Di dalam tidur, saya merasakan
seolah-olah saya menaiki lif dari satu tingkat ke tingkat lain sehingga
tingkat tujuh, ketika itu mata saya tidak boleh dibuka kerana di hadapan
saya ada satu cahaya yang terang benderang menyuluh. Saya bertanya kepada
seorang yang berdiri di hadapan saya, orangnya MasyaAllah terlalu tinggi.
Jarak di antara kaki dan kepala umpama langit dan bumi. Saya bertanya
kepadanya, ”Negeri apakah ini?"

Beliau berkata kepada saya, "Awak tidak layak masuk ke negeri ini, ini
negeri umat Nabi Muhammad s.a.w."

Saya meminta keizinannya sekali lagi untuk masuk tetapi beliau tetap tidak
membenarkan. Dari luar saya dapat lihat di dalamnya ada satu jalan
umpamanya titi yang halusnya seperti sehelai rambut. Saya tak berani
katakan ia Titian Sirat atau apa-apa kerana tidak mengetahui apa-apa ketika
itu. Saya hairan kenapa orang yang berjubah dan bertudung mereka melintas
jalan itu dengan mudah sedangkan saya langsung tidak boleh mengangkat kaki.
Penjaga itu berkata lagi, "Awak tidak boleh masuk, tetapi awak lihatlah
bagaimana keadaan mereka yang beragama Yahudi dan Nasara (Kristian)."

Alangkah terkejutnya saya apabila melihat orang-orang Kristian yang
kepalanya dimasukkan ke dalam api umpama dijadikan kayu api. Saya terkejut
dan sedar hanya Islam agama yang benar. Akhirnya saya tersedar seelok
sahaja azan subuh dilaungkan dari masjid berhampiran. Saya bangun dan
membersihkan badan saya. Saya menuju ke kereta. Pemandu telah bersedia
membawa saya tetapi saya menolak pelawaannya dan katakan kepadanya saya
ingin pergi ke satu tempat yang orang lain tidak boleh ikut serta. Saya
memandu kereta menuju ke sebuah masjid di atas bukit. Ketika saya tiba,
mereka sedang berjamaah menunaikan fardu Subuh, saya menanti seketika
sebagai menghormati agama mereka. Setelah selesai, saya pergi menemui imam
yang bertugas ketika itu. Saya katakan kepadanya yang saya ingin memeluk
Islam hari itu juga. Beliau terkejut dan berkata kepada saya, "Awak ini di
bawah Pairin Kitingan, Ketua Menteri Sabah, susah kami hendak Islamkan
awak, tambahan pula awak paderi besar seluruh Sabah ."

Saya katakan padanya," Awak jangan bimbang sebab dosanya saya yang ampun,
hal dia tidak perlu dibincangkan. Apa yang saya mahu, hari ini saya mahu
peluk Islam."

Seterusnya imam tersebut berkata lagi, "Awak tak boleh masuk Islam sekarang
sebab awak perlu mengisi borang, tandatangan surat akuan sumpah dahulu,
baru awak boleh masuk Islam."

Dengan agak kasar saya katakan kepadanya, "Kalau beginilah caranya untuk
memeluk Islam, lebih baik orang masuk Kristian. Kalau masuk Kristian, hari
ini terus dibaptiskan dan menjadi Kristian.

Untuk masuk Islam pun perlu isi borang ke? Baiklah, jika hari ini saya
turun ke bawah dan ditakdirkan tiba-tiba saya dilanggar kereta dan mati,
maka apa akan jadi kepada saya dan siapa yang akan bertanggungjawab?"
Akhirnya imam tersebut menyuruh saya mengucap dua kalimah syahadah. Maka
pada pagi Ahad itu saya telah sah sebagai seorang Islam.

Kekuatan diri

Setelah selesai mengucap, saya kembali ke rumah saya. Ketika saya melalui
kawasan gereja, orang ramai sudah penuh menunggu saya untuk upacara
pengampunan. Mereka melambai tangan ke arah saya. Saya membalas kembali
lambaian mereka. Ketika itu seakan ada satu kekuatan dalam diri saya. Saya
keluar dari kereta dan membuat pengumuman di hadapan mereka.

Saya katakan kepada mereka, "Kamu ini jika sembahyang pun berdosa kalau tak
sembahyang lagi bagus."

Kemudian saya meninggalkan mereka yang kelihatan seperti kehairanan. Saya
meneruskan perjalanan menuju ke rumah. Di dalam rumah semua ahli keluarga
sudah bersedia menanti saya untuk ke gereja. Jubah saya sudah siap
diseterika. Saya panggil semua ahli keluarga sambil bertanya apakah mereka
sudah makan atau belum. Mereka katakan yang mereka sudah makan kecuali
Khusti Kudus sahaja yang belum dimakan. Saya katakan itu tidak payah
dimakan pun tidak mengapa kerana di kedai banyak roti untuk di makan. Saya
membuat pengumuman kepada mereka, saya berkata sambil memandang ke arah
bapa saya, "Saya hendak memberitahu kamu sesuatu perkara. Saya belajar di
Vantiken selama 12 tahun dan sudah terlalu banyak menghabiskan wang bapa.
Selama 12 tahun saya belajar, saya tahu bahawa agama yang saya anut ini
adalah agama yang salah, agama yang betul adalah Islam."

Ketika itu saya lihat tidak ada apa-apa riak di wajah bapa dan ahli
keluarga saya, tetapi mereka semua terdiam. Saya menyambung kembali, "Tadi
saya telah memeluk Islam di masjid bandar sana dan menyuruh saya mengucap.
Bermakna hari ini saya sudah menjadi orang Islam."

Bapa saya berkata kepada saya, "Oh! kamu sudah Islam! Tidak mengapa!"

Seterusnya beliau menuju turun ke dapur. Saya ingatkan tidak ada apa-apa
ketika itu. Saya tidak sedar rupa-rupanya beliau pergi mengambil parang
panjang dan cuba menyerang saya. Saya yang kebetulan duduk di tepi tingkap
di tingkat satu terus terjun ke bawah. Saya melompat dari tingkat atas
dengan berkaki ayam.  Tuhan masih mahu memanjangkan umur saya. Saya turun
dan terus meninggalkan rumah sehelai sepinggang hingga ke hari ini. Dari
segi pengamalan kedua ibu bapa saya yang memang cukup kuat berpegang pada
agama, apabila seorang anak murtad (keluar Kristian) mereka tidak lagi
mengaku anak.

Hijrah untuk Keselamatan dan Belajar

Selepas itu saya pergi ke Jabatan Agama Islam Sabah. Demi keselamatan diri
saya, salah seorang pegawai di sana menasihatkan saya agar pergi belajar
dan keluar dari Sabah . Akhirnya saya merantau ke Semenanjung dan menyambung
pengajian saya di Institut Dakwah Kelantan pada tahun 1992 dan seterusnya
saya menyambung pula ke Nilam Puri sehingga tahun 1995.

Ketika itu saya adalah pelajar yang paling tua sekali. Setelah tamat
pengajian, saya menganggur sekejap. Tidak lama kemudian saya diterima
bertugas di Majlis Agama Islam Melaka hingga ke hari ini. Kemungkinan juga
selepas ini saya akan dipindahkan ke majlis Agama Islam Kelantan.

Di sini (Melaka) saya ingin menerbitkan buku mengenai kajian Kristian.
Tetapi terlalu banyak prosedur yang perlu dijalani.

Kini setelah hampir sembilan tahun saya memeluk Islam dan meninggalkan
Sabah , saya masih diugut dan dikecam. Namun saya tidak khuatir kerana yakin
Allah tetap melindungi hamba-Nya dan yakin ajal maut itu tetap dating
walaupun bersembunyi di ceruk mana sekalipun. Kini saya bahagia setelah
mendirikan rumah tangga bersama isteri yang cukup memahami jiwa saya. Dalam
usia 49 tahun, saya baru mempunyai seorang cahaya mata berusia satu tahun
setengah.

Islam tidak menyusahkan penganutnya. Jika menjadi paderi perkahwinan tidak
dibenarkan tetapi setelah Islam, baru saya tahu betapa indahnya perkahwinan
dan zuriat yang merupakan rezeki dari Allah (SWT).

Di Vantiken, orang Kristian yang keluar agama kemudian masuk ke negara
tersebut, mereka akan bunuh. Bagi mereka seseorang yang murtad dianggap
kotor dan mencemarkan maruah agama. Tetapi adakalanya saya terfikir, jika
di sana orang Kristian murtad kenapa ianya tidak terjadi di negara yang
pemerintah dan majoriti penduduknya beragama Islam. Itulah yang susahya.
Saya membuat kajian hampir empat tahun baru mendapat nikmat Islam. Terlalu
sukar saya mengecapi nikmat Islam tetapi orang di sini yang memang lahirnya
dalam Islam dengan mudah mahu membuang Islam. Di sini saya bertanggungjawab
terhadap mereka yang murtad, jika yang tidak berpengetahuan tidak mengapa
tetapi yang sedihnya yang murtad ini ialah mereka yang mempunyai pendidikan
hingga ke peringkat tertinggi dan mempunyai pendapatan yang melebihi dari
keperluan bulanan.

Pernah saya katakan kepda seorang doktor, "Doktor, suatu ketika dahulu saya
menerima gaji bulanan sebanyak RM5,000 sebulan, dilengkapi dengan pembantu
rumah, pemandu dan rumah serba lengkap. Kehidupan saya terlalu mewah di
Sabah . Tetapi doktor, kenapa saya sanggup melepaskan itu semua semata-mata
kerana Islam! Gaji doktor sekarang terlalu encukupi tetapi mengapa perlu
tinggalkan Islam?"

Saya memang cukup marah dan terkilan apabila mendengar orang yang ingin
murtad. Minta maaf jika saya katakan, mengapa terlalu bodoh sangat sehingga
sanggup menanggung dosa besar? Umat Islam dari segi ekonomi sebenarnya
terlalu mencukupi cuma cara pelaksanaannya yang agak longgar. Kita lihat
Kristian, dari segi kerjasama dan ukhuwah mereka begitu kuat.

Semasa saya menjadi paderi dahulu, apabila saya masuk ke sesebuah kampung
untuk berdakwah saya dibekalkan Beberapa ribu wang. Ini kerana gereja di
seluruh dunia bersatu padu. Meskipun dari segi politik berbeza dan bermusuh
tetapi untuk menghancurkan Islam mereka mesti bersatu. Mereka berkata jika
di negara Barat, penduduk penganut Kristian tidak bersembahyang pun tetapi
mereka tetap Kristian. Gereja di sana setiap hari Ahad kosong kerana setiap
hari Ahad diadakan acara perlawanan bola sepak di kalangan paderi. Orang
ramai pergi menyaksikan acara tersebut. Itu yang mereka minat. Oleh sebab
itu peruntukan untuk di sana sudah tidak ada lagi.

Sebagai alternatifnya mereka akan mengalihkan peruntukan itu untuk
disalurkan ke negara Asia terutamanya ke Indonesia dan Malaysia . Begitulah
kuatnya kerjasama di  antara mereka. Bagi mereka tidak perlu berdakwah
untuk orang Barat yang sudah sedia Kristian sebab untuk mereka memeluk
Islam sukar. Yang lebih penting ialah misi mengkristiankan orang Islam.

Bagi pandangan saya, saya lihat orang Islam agak susah untuk bersatu.
Masing-masing mempunyai fikrah yang berbeza dan hidup dalam kelompok
sendiri. Kadangkala di kalangan orang Islam sendiri bergaduh. Ini berlainan
dengan orang Kristian yang amat menitikberatkan soal kebajikan. Namun bukan
semua orang Islam begitu, masih ramai di kalangan mereka yang bijak.

Semasa saya menjadi paderi, saya memberikan tumpuan kepada orang miskin.
Pernah terjadi di Perak, saya telah menghabiskan beratus ribu untuk mereka,
mereka mengambil wang tersebut tetapi tidak memeluk Kristian. Selepas saya
Islam, saya pergi menemui mereka, senarai nama mereka masih ada dalam
simpanan saya.

Setelah saya periksa rupa-rupanya mereka ini masih Islam. Walaupun pada
awalnya mereka berjanji untuk memeluk Kristian. Alhamdulillah mereka tidak
berdendam pada saya sebaliknya mereka membelanja saya makan setelah
mengetahui saya telah memeluk Islam.

  Masalah Kelemahan Pendakwah Islam

  Adakalanya saya terfikir kenapa ketika Barat menjajah kita, orang Melayu
tidak murtad sedangkan pada hari ini negara yang pemerintahnya Islam tetapi
orang Melayu boleh murtad dengan begitu mudah sekali. Kelemahan kita ialah
pendakwah Islam kadang-kadang boleh kalah dengan pendakwah Kristian.

Saya beri contoh seorang kawan saya yang pernah sama-sama belajar dengan saya
Dia tanya saya; "Wahai Thomas, (dia tetap memanggil saya dengan
nama Kristian walaupun saya telah Islam), Allah ada mengatakan di dalam
salah sebuah ayatnya yang bermaksud;

Tidak akan masuk syurga melainkan orang-orang yang beragama Yahudi dan
Nasara. Sekarang kami pendakwah Kristian mahu pandai membaca al-Quran,
terjemahan dan hadis. Kami mempunyai kursus khusus mengkaji al-Quran dan
Hadis. Awak lihatlah apa yang telah dikatakan oleh Tuhan mu itu."

Saya katakan kepadanya, "Betul apa yang awak baca ini. Kami membaca
al-Quran bukan seperti apa yang awak faham. Memang benar awak membaca ayat
itu tetapi al-Quran ini jika awak tafsir separuh-separuh itu tidak betul.
Al-Quran bukan seperti Injil yang boleh ditafsir separuh-separuh. Saya
dahulu apabila belajar al-Quran mengambil masa sehingga tiga tahun baru
khatam. Saya ucapkan terima kasih pada awak kerana hanya enam bulan awak
sudah boleh membaca al-Quran." Saya katakan lagi padanya, "Sebenarnya awak
tidak tahu tafsir al-Quran. Maksud sebenar ayat tersebut ialah "Telah
berkata mereka (orang-orang Yahudi dan Nasara), tidak akan masuk syurga
melainkan orang Yahudi dan Nasara, sedangkan semua itu hanyalah merupakan
angan-angan kamu yang kosong." Itu bukan firman Allah, kata-kata itu adalah
keluar dari mulut orang-orang Yahudi sendiri.

Paderi tersebut masih belum faham lalu bertanya, "Apakah angan-angan kosong
itu?"

Saya katakan, "Setiap hari Ahad kamu makan tuhan kamu. Apabila kau
menghadap Khudsi Kudus sambil berdoa bermakna kamu telah memakan tuhan
kamu. Untuk apa kamu berbuat demikian?"  Beliau tidak boleh berkata apa-apa
walaupun mukanya telah merah padam.

Saya katakan kepadanya, "Kamu tidak boleh marah. Kalau kamu marah, siapakah
yang akan mengampunkan dosa kamu?" Hal itu tidak mengapa jika diutarakan di
hadapan mereka yang faham, tetapi apa yang saya bimbangkan bagaimana jika
ayat itu dibacakan di hadapan mereka yang tidak faham dan rendah
pengetahuan agamanya?

Siapa sasaran Kristian

Program mereka kini ialah berdakwah kepada orang Islam yang menghabiskan
masa di kaki-kaki lima terutamanya golongan remaja yang bermain gitar.
Mereka akan katakan, jika bermain di kaki lima tidak mendapat apa-apa
bayaran, lebih baik bermain lagu di gereja setiap hari Ahad dengan
pendapatan lumayan. Dari situ ramai yang tertarik. Dari segi wanita Islam
pula, yang saya perhatikan senarai namanya terlalu ramai orang Melayu yang
memohon menukar nama di Jabatan Pendaftaran Negara (JPN). Itu yang
menyedihkan saya. Di JPN, beratus nama sedang menunggu, apabila pihak JPN
meluluskan nama- nama tersebut, maka akan murtadlah nama-nama itu. Itu
kelemahan undang-udang negara, kami tidak boleh berbuat apa-apa kerana
mereka ini berpegang pada peruntukan yang mengatakan apabila seseorang yang
berumur 18 tahun ke atas bebas beragama.

Apa ikhtiar kita?

Ada seorang wanita berjumpa saya tetapi keadaannya meragukan. Beliau
memakai tudung. Saya menggunakan isteri saya untuk memerhatikan wanita ini.
Bila mereka tinggal berdua, barulah saya tahu di dalam tudungnya itu ada
salib.

Isteri saya memberitahu saya. Saya memanggilnya. Saya katakan kepadanya,
"Kamu tidak sayangkan Islam ke? Tolong buang benda yang ada di dalam tudung
kamu itu".

Dia tidak mengaku, tetapi saya yakin beliau memakainya. Sejurus kemudian
beliau mengeluarkan rantai salib di lehernya dan mengatakan beliau sengaja
memakainya tanpa mempunyai niat apa-apa. Saya katakan padanya yang saya
dahulu memakai rantai yang lebih besar daripadanya. Akhirnya saya megambil
rantai tersebut dan menyimpannya di pejabat saya untuk dibawa ke pihak
atasan dan menerangkan bagaimana seriusnya penyakit ini di kalangan anak
remaja kita. Wanita jika tidak kuat pegangan memang mudah dipengaruhi. Ada
juga taktik orang-orang Yahudi yang menjadikan perkahwinan sebagai langkah
paling mudah untuk memurtadkan gadis Islam. Untuk berkahwin, mereka (lelaki
Kristian) akan memeluk Islam, kemudian akan membawa isterinya ke negara
asalnya dan memurtadkan isterinya itu.

Kemenangan Islam, Keadilan Sejagat

'Sesungguhnya orang-orang yang berkata: Tuhan kami ialah Allah, kemudian
mereka beristiqamah, turun kepada mereka malaikat Allah berkata: jangan
kamu takut dan jangan berdukacita, dan bergembiralah dengan syurga  yang
dijanjikan kepada kamu.'


SEBAGAI UMAT ISLAM ..... JALANKAN TANGGUNGJAWAB UNTUK MENYEBARKAN ARTIKEL
INI ............

Sesal Yang Telewat


Suatu hari seorang alim yang sangat takwa kepada Tuhan bermaksud untuk pergi ke Tanah Suci mengerjakan ibadah haji. Waktu dia meminta izin kepada ibunya, ternyata perempuan tua itu sangat keberatan. Menurut ibunya, tunda dahulu keberangkatanmu sampai tahun depan. Ia merasa bimbang terhadap keselamatan anaknya, kerana orang alim itu adalah satu-satunya anak yang hidup dari hasil perkahwinan dengan almarhum suaminya.
    Rupanya orang alim yang soleh itu sudah tidak dapat menahan keinginannya untuk menunaikan rukun Islam yang kelima. Maka, walaupun tidak mendapat restu dari ibunya, dia berkemas-kemas lalu berangkat menuju ke Tanah Haram. Jelas keputusannya ini bertentangan dengan ajaran Nabi. Kerana redha Allah bergantung kepada redha orang tua, begitu pula murka Allah terletak dalam murka orang tua.
    Ketika menyaksikan anaknya yang pergi juga, ibu yang sudah tua itu tergopoh-gapah mengejar anaknya. Akan tetapi anaknya itu sudah telalu jauh. Dia tidak mendengar suara ibunya yang memanggil-manggil sambil berlari-lari itu. Dalam marahnya ibu yang sangat cinta kepada anaknya tersebut menadahkan kedua tangannya lalu berdoa: “Ya Allah, anakku satu-satunya telah membakar diriku dengan panasnya api perpisahan. Kumohon pada-Mu, balaslah dia dengan seksaan yang setimpal. Sebagai ibunya, aku merasa sakit hati, ya Allah.”
    Doa ini jelas tidak pada tempatnya bagi seorang ibu yang seharusnya bijaksana. Sebab di antara doa-doa yang dikabulkan adalah doa seorang ibu terhadap anaknya. Bumi seolah-olah bergoyang mendengar doa ini. Namun orang alim tadi terus juga berjalan. Pada sebuah kota kecil sebelum sampai tempat tujuannya, orang alim itu berhenti melepaskan lelah. Menjelang Maghrib dia berangkat ke masjid dan solat sampai Isyak. Sesudah itu ia terus mengerjakan solat-solat sunat dan wirid hingga jauh malam.
    Secara kebetulan di sudut kota yang lain, pada malam itu terjadi peristiwa yang menggemparkan. Ada seorang pencuri yang masuk ke dalam rumah salah seorang penduduk. Orang yang punya rumah terjaga dan bersuara. Tiba-tiba pencuri itu terjatuh kerana terlanggar suatu benda di kakinya. Ketika terdengar bunyi sesuatu yang jatuh itu, maka orang yang punya rumah pun memekik-mekik sambil berkata: “pencuri! pencuri.”
    Seisi kampung terbangun semuanya. Dengan ketakutan pencuri itu lari sekuat tenaga. Orang-orang kampung terus mengejarnya. Pencuri itu lari ke arah masjid dan masuk ke halaman masjid tersebut. Orang-orang pun mengejar ke sana. Ternyata pencuri itu tidak ditemukan di dalam rumah Allah itu.
Salah seorang di antara mereka memberitahu kepada pemimpinnya: “Kita sudah mencari di sekeliling masjid, namun tidak ada bekas-bekasnya sedikitpun.”
Yang lainnya pula berkata: “Tidak mungkin dia ditelan bumi, aku yakin dia belum lari dari sini. Kalau di luar masjid tidak ada, mari kita cari ke dalam masjid. Berkemungkinan dia bersembunyi di situ.”
    Maka orang-orang pun masuk ke dalam masjid. Ternyata betul, di dekat mimbar ada seorang asing sedang duduk membaca tasbih. Tanpa bertanya-tanya lagi orang itu ditarik keluar. Tiba di halaman masjid, orang tadi sudah terkulai dan pengsan kerana dipukul beramai-ramai.
    Penguasa hukum di kota tersebut malam itu juga memutuskan suatu hukuman yang berat kepadanya atas desakan masyarakat yang marah. Maka orang tersebut diikat pada tiang dan dicambuk badannya.
    Keputusan dari hakim ini jelas menyalahi ajaran Nabi, bahawa seorang hakim seharusnya menyelidiki hingga hujung suatu perkara, dan tidak boleh menjatuhkan keputusan berdasarkan hawa nafsu. Begitu juga walaupun lelaki itu dituduh menodai kesucian masjid kerana bersembunyi di dalamnya, dengan berpura-pura bersembahyang dan membaca wirid, padahal dia adalah pencuri.
    Pagi-pagi lagi seluruh penduduk kota itu sudah berkumpul di pasar menyaksikan jalannya hukumam qisas itu. Selain algojo melaksanakan tugasnya, orang-orang pun bersorak-sorak melihat si alim dicambuk hingga pengsan. Mereka tidak lagi mematuhi ajaran Islam untuk berbuat adil terhadap siapa saja, termasuk kepada pencuri yang jahat sekalipun. Darah memercik ke sana ke mari, orang-orang kelihatan semakin puas.
    Semakin siang semakin ramai orang yang berkumpul menonton dan meludahi pencuri yang terkutuk itu. Dalam kesakitannya, orang alim yang dihukum sebagai pencuri itu mendengar salah seorang penduduk yang berkata: “Inilah hukuman yang setimpal bagi pencuri yang bersembunyi di dalam masjid!” Sambil meludah muka orang alim tersebut.
Orang yang dihukum yang dianggap pencuri ini dengan suara yang tersendat-sendat membuka mulutnya berkata: “Tolong jangan katakan demikian. Lebih baik beritahukanlah kepada orang ramai bahawa saya ini adalah hamba Allah yang ingin mengerjakan ibadah haji, tapi tidak mendapat restu dari orang tua.”

    Mendengar ucapan ini, orang yang mendengar jadi terkejut dan menanyakan siapakah dia sebenarnya. Orang alim tadi membuka rahsianya, dan masyarakat jadi serba salah. Akhirnya mereka terpaksa memberitahukan hal itu kepada hakim.
    Setelah hakim itu datang dan tahu duduk perkara yang sebenarnya, maka semua mereka menyesal. Mereka kenal nama orang alim itu, iaitu orang yang soleh dan ahli ibadah. Cuma belum pernah tahu rupanya. Ibu-ibu yang hadir serta orang tua lainnya ramai yang merasa sedih tidak dapat menahan diri, tapi sudah tidak ada gunanya.
    Malamnya, atas permintaan orang alim itu setelah dibebaskan dari seksaannya, dihantarkan ke rumah ibunya. Pada waktu orang alim tersebut akan dihantar, ibunya telah berdoa: “Ya Allah, jika anakku itu telah mendapatkan balasannya, maka kembalikanlah dia kepadaku agar aku dapat melihatnya.”
    Begitu selesai doa si ibu, orang yang membawa anaknya pun sampai. Orang alim itu minta didudukkan di depan pintu rumah ibunya, dan mempersilakan orang yang mengantarnya itu pergi. Sesudah keadaan sunyi kembali, tidak ada orang lain, maka orang alim itupun berseru dengan suara yang pilu: “Asalamualaikum.”
Maka terdengarlah suara oang tua yang menjawab salamnya dari dalam. Bergetar hati si alim mendangar suara itu:
“Saya adalah musafir yang terlantar. Tolonglah beri saya roti dan air sejuk,” kata orang alim itu menyamar diri.

“Mendekatlah engkau ke pintu. Hulurkan tanganmu melalui celah pintu,” jawab suara tadi dari dalam.
“Maaf,  saya tidak boleh mendekati pintu kerana kedua kaki saya sangat kaku. Saya juga tidak dapat menghulurkan tangan melalui celah pintu, kerana tangan saya terasa letih.”
“Jadi bagaimana caranya?” Si ibu mengeluh kehilangan akal. “Antara kita ada pemisah yang tidak boleh dilanggar. Engkau lelaki yang tidak saya kenal, dan saya, walaupun sudah tua, adalah seorang perempuan.”
“Jangan bimbang wahai puan,” kata orang alim tersebut. “Saya tidak akan membuka mata kerana kedua mata saya sangat pedih, jadi saya tidak akan melihat ke arah puan.”
    Mendengar jawapan itu, tidak beberapa lama kemudian perempuan itu pun keluar membawa sepotong roti dan segelas air sejuk. Orang alim itu begitu saja merasakan kehadiran ibunya, sudah tidak mampu lagi menahan diri. Ia memeluk kaki ibunya dan menjerit sambil menangis: “Ibu, saya adalah anak ibu yang derhaka.” Ibunya pun merasa sedih. Dipandangnya orang cacat di mukanya itu lalu ia menjerit ternyata adalah anaknya. Mereka berdua saling berpelukan dalam tangisan.
    Ketika itu juga perempuan tersebut menadahkan tangannya memohon ampun kepada Allah: “Ya Allah, kerana telah jadi begini sungguh saya menyesal atas kemarahan saya kepada anak sendiri, saya bertaubat untuk tidak mengulangi lagi perkara ini, ampunilah saya ya Allah, serta ampunilah dosa orang-orang yang menyeksanya kerana kami semua telah disesatkan oleh godaan iblis dengan nafsu marah.”
wallahua'lam

Dijodohkan Di Syurga



    Bersumber dari Raja’ bin Umar An-Nakha’i, dia pernah bercerita: “Dahulu di kota Kufah tinggallah seorang pemuda tampan rupawan yang tekun dan rajin beribadat, dan dia termasuk salah seorang ahli zuhud. Suatu hari pemuda itu singgah di kalangan kaum An-Nakha’ dan di sana dia bertemu dengan seorang gadis yang cantik. Sejak melihatnya pertama kali, dia pun jatuh hati dan tergila-gila oleh kecantikannya. Demikian juga si gadis yang merasakan hal serupa sejak pertama melihat pemuda itu. Si pemuda lalu mengutus seseorang untuk meminangnya, tetapi ternyata gadis tersebut telah dipertunangkan dengan putera bapa saudaranya.    Mendengar keterangan ayah si gadis itu, mereka berdua menahan beban cinta yang sangat berat. Si gadis tadi kemudian mengutus seorang hambanya untuk menyampaikan sepucuk surat kepada pemuda tambatan hatinya: “Aku tahu betapa engkau sangat mencintaiku, dan kerananya, betapa besar penderitaanku terhadap dirimu sekalipun cintaku tetap untukmu. Seandainya engkau berkenan, aku akan datang berkunjung ke rumahmu atau aku akan memberikan kemudahan kepadamu bila engkau mahu datang ke rumahku.”
    Setelah membaca isi surat tersebut, si pemuda kacak itu pun berkata kepada utusan wanita pujaan hatinya, “Kedua tawaran itu tidak ada satu pun yang kupilih! Sesungguhnya aku takut akan seksaan hari yang besar bila aku sampai derhaka kepada Tuhanku. Aku juga takut akan neraka yang api dan jilatannya tidak pernah surut dan padam.”
    Pulanglah utusan kekasihnya itu dan dia pun menyampaikan segala yang disampaikan oleh pemuda itu. Si gadis lalu berkata, “Selamanya aku belum pernah menemui seorang yang zuhud dan selalu takut kepada Allah SWT seperti dia. Demi Allah, tidak seorang pun yang layak mendapatkan gelaran kemuliaan kecuali dia, sedangkan kebanyakan orang adalah munafik.”
    Setelah berkata demikian, gadis itu lalu melepas segala urusan duniawinya serta membuang jauh-jauh segala sesuatu yang berkaitan dengan dunia. Dia pun memakai pakaian dari tenunan kasar dan sejak itu tekun beribadat, sementara hatinya merana, badannya juga kurus oleh beban cintanya yang besar kepada pemuda yang dicintainya. Dan kerinduannya yang mendalam menyelimuti sepanjang hidupnya hingga akhir hayatnya.
    Setelah gadis itu meninggal dunia, sang pemuda sering pula berziarah ke makamnya. Pada suatu ketika dia bermimpi seakan-akan melihat kekasihnya dalam keadaan yang sangat menyenangkan. Pemuda itu pun bertanya, “Bagaimana keadaanmu dan apa yang kau dapatkan setelah berpisah denganku?”
Gadis kekasihnya itu menjawab dengan menyenandungkan untaian syair: Kasih...
cinta yang terindah adalah mencintaimu,
sebuah cinta yang membawa kepada kebajikan.
Cinta yang indah hingga angin syurga berasa malu
burung syurga menjauh
dan malaikat menutup pintu.
  
Mendengar penuturan kekasihnya itu, pemuda tersebut lalu bertanya kepadanya, “Di mana engkau berada?”
  
Kekasihnya menjawab dengan melantunkan syair:
Aku berada dalam kenikmatan
dan kehidupan yang tiada mungkin berakhir
berada dalam syurga abadi yang dijaga oleh para malaikat
yang tidak mungkin binasa
yang akan menunggu ketibaanmu, wahai kekasih
  
Pemuda itu kembali berkata kepada kekasihnya, “Di sana aku mohon agar engkau selalu mengingatiku dan sebaliknya aku pun tidak dapat melupakanmu!”
“Dan demi Allah, aku juga tidak akan melupakan dirimu. Sungguh, aku telah memohon untukmu kepada Tuhanku juga Tuhanmu dengan kesungguhan hati, sehingga Allah berkenan memberikan pertolongan kepadaku!” jawab gadis kekasihnya itu.
Pemuda itu kembali berkata kepadanya, “Bila aku dapat melihatmu kembali?”
“Tak lama lagi engkau akan datang menyusulku kemari,” jawab kekasihnya.
    Tujuh hari sejak pemuda itu bermimpi bertemu dengan kekasihnya, ia meninggal dunia. Semoga Allah sentiasa mencurahkan kasih sayang-Nya kepada mereka berdua dan mempertemukannya kembali di syurga.

wallahua'lam

Lelaki Yang Dinaungi Awan



    Diceritakan bahawa seorang pemuda jatuh hati kepada seorang dara. Mereka sebenarnya adalah berjiran. Ketika hari mulai pagi, gadis itu berangkat ke sebuah desa, nun jauh... seorang diri. Ia berangkat ke sana atas perintah keluarganya untuk suatu keperluan. Tak disangka, langkahnya diikuti pemuda jirannya. Dekat sudah jarak mereka berdua. Dalam dada si pemuda telah menggumpal gelora harapan. Ia rayu gadis itu, ia pujuk agar menuruti kehendaknya. Tetapi gadis itu petah menjawab: “Saya takut kepada Allah.”    Kalimat pendek itu menjebak perasaan si pemuda. Ia berkata, “Kau takut kepada Allah? Duhai... mengapa aku tidak takut?” tanyanya kepada hatinya sendiri. Langkah pemuda itu terhenti seketika. Ia patah balik dan pulang ke rumahnya. Di tengah perjalanan, ia merasakan haus yang amat sangat, sementara langit panas membakar. Hampir saja ia pengsan. Saat itulah ia bertemu seorang soleh dari bangsa Israil.
    Di hadapan orang soleh itu ia menceritakan kehausannya. Orang soleh itu berkata, “Mari kita berdoa, semoga Allah melindungi kita dengan naungan awannya hingga sampai ke desa.”
“Berdoa....? Saya tidak mempunyai amal soleh apapun. Tetapi... kita memang perlu naungan. Berdoalah tuan, saya akan mengamini.”
    Orang soleh itu segera memanjatkan doa, dan si pemuda mengamini dengan penuh pengharapan. Tiba-tiba awan datang di atas kepala mereka, menaungi perjalanannya hingga sampai ke desa. Ketika pemuda itu masuk ke rumahnya, hilanglah awan yang menaungi itu. Orang soleh itu menatap si pemuda. Dia melihat bahawa pemuda itu memiliki suatu amal baik, maka ia bertanya, “Ceritakan kepadaku, apa yang pernah kau lakukan?”
    Dengan jujur ia bercerita mengenai perbuatannya yang hampir saja ia lakukan kalaulah tidak ingat terhadap ancaman Allah. Mendengar itu orang soleh berkata: “Sesungguhnya orang-orang yang bertaubat itu, sentiasa berada di sisi Allah, dalam suatu kedudukan yang tiada seorang pun di dalam kedudukan itu. Dan di akhirat, ia akan dimasukkan ke dalam syurga dan dikahwinkan dengan bidadari-bidadari yang kecantikannya tak dapat dibayangkan”.
......

Gadis Penggoda



    Sulaiman bin Yasir adalah seorang lelaki gagah dan tampan. Suatu hari, ia bersama seorang kawannya berniat pergi ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji. Di suatu tempat, singgahlah mereka untuk berehat dengan mendirikan khemah. Dia tinggal di khemah sementara kawannya pergi berbelanja.    Dalam keadaan dia bersendirian di khemah, tiba-tiba muncul di hadapan Sulaiman seorang wanita cantik, seraya berkata: “Beri saya....”
    Segera Sulaiman berganjak mengambil makanan, lalu diberikannya kepada wanita itu. Tetapi alangkah terkejutnya Sulaiman atas jawaban wanita itu: “Saya tidak menginginkan makanan. Saya inginkan bahagian dari lelaki yang biasa ia berikan kepada isterinya.”
    Mendengar itu Sulaiman tersentak. Lalu ia berkata, “Engkau telah dipersiapkan iblis untuk menggodaku.”
Betapa gelisahnya hati Sulaiman. Ia menunduk dan meletakkan kepalanya antara dua lutut sambil menangis. Melihat keadaan demikian, gadis penggoda itu segera beredar meninggalkan Sulaiman. Tak lama kemudian terdengar langkah temannya datang. Mata sembab Sulaiman belum sempat terhapus.

“Ada apakah gerangan wahai Sulaiman?” tanyanya.
“Aku teringat puteriku,” kata Sulaiman cuba berbohong.
“Tidak mungkin. Demi Allah, engkau pasti menyembunyikan sesuatu,” bujuk si teman. Kerana didesak terus, akhirnya Sulaiman menceritakan kejadian yang baru saja berlaku. Aneh, temannya yang mendengar cerita itu malah menangis terisak-isak. Sulaiman hairan dan tertanya-tanya.
“Mengapa engkau pula yang menangis?” tanya Sulaiman.
“Saya lebih layak menangis daripada engkau. Saya berfikir bahawa seandainya sayalah yang mendapat cubaan itu, seandainya sayalah yang berada di khemah ketika itu, entah apa yang terjadi,” ucapnya.
    Kemudian sampailah Sulaiman di kota Makkah, bertawaf dan bersa’i di Kaabah. Ketika telah letih dan lelah, ia berbaring di sudut ruangan berselimutkan pakaiannya sendiri. Dalam tidurnya ia bermimpi bertemu lelaki tampan, wangi pula baunya. Ia berkata kepada lelaki itu: “Siapakah Tuan? Semoga tuan mendapat curahan rahmat.”
“Aku Nabi Yusuf As-Siddiq,” jawabnya.
“Sungguh, engkau mengagumkan wahai Nabi.... Engkau menang melawan godaan isteri Tuanmu,” kata Sulaiman.
“Sesungguhnya keteguhan engkau terhadap rayuan gadis itu mengagumkan pula!” Jawab Yusuf dalam mimpi itu.
    Mimpinya itu menandakan bahawa Sulaiman akan dikumpulkan bersama-sama Nabi Yusuf yang berjaya menolak godaan wanita cantik.
.....