Ahmad Dhani adalah cucu dari Jan Pieter Frederich Kohler. Ibunya, Joyce, telah sangat baik mendidik dia sebagai seorang Masonic. Namun secara kasat mata, Ahmad Dhani menampilkan dirinya seolah-olah seorang Muslim yang sufistik. Padahal yang dianut Dhani adalah Theosophie, suatu ajaran kebatinan buatan orang-orang Free Mason.
Dhani mengkampanyekan simbol-simbol Masonic dalam semua albumnya. Bahkan dari album pertama, Dhani sudah mengkampanyekan simbol-simbol setan. Tidak hanya simbol, Dhani juga menyisipkan lirik-lirik yang membahayakan keimanan kepada Tuhan yang benar.
ALBUM ‘DEWA 19’ (1992)
Pada cover depan album Dewa 19 tahun 1992, Dhani meletakkan sebuah gambar piramid. Gambar piramid ini, jika diperbesar, maka akan tampak bahwa ada sesuatu di atas puncak piramid itu. Sesuatu yang cendrung berbentuk bulat. Mungkin itu adalah lambang ‘si satu mata’ (an eye) yang dikenal sebagai lambang The Eye of Evil (mata Iblis atau mata Dajjal). Lambang piramid terpancung yang diatasnya ada segitiga dengan satu mata di dalamnya merupakan lambang salah satu gerakan Masonic, yaitu kelompok Illuminati. Lambang seperti ini juga ada pada uang satu dollar Amerika Serikat. George Washington memang salah satu anggota gerakan Mason. Dan banyak pendiri Amerika adalah Masonic. Bahkan hingga saat ini, para petinggi Amerika, kebanyakan adalah Masonic. Bush junior adalah seorang Masonic yang merupakan anak dari Bush senior, seorang Masonic tingkat 33.
ALBUM ‘TERBAIK-TERBAIK’ (1995)
Dalam cover belakang album ini,  Dhani memuat lambang Dewa Ra, dewa matahari dalam mitologi Mesir kuno. Dalam Yudaisme, dewa Ra adalah salah satu tuhan mereka. Di sinagog, lambang ini pun lazim dipajang. Dalam album ini juga terdapat gambar satu halaman Protocol of Zions dalam bahasa Ibrani yang dimuat secara terbalik. Untuk bisa melihatnya, kita harus menghadapkannya ke cermin terlebih dahulu.
Dhani juga memuat foto empat personil Dewa tengah berdiri di bawah gambar lingkaran dengan satu titik di tengahnya (circle with a dot). Ini merupakan salah satu lambang okultisme.
“Since the Satanist worship the Sex Act, he must have a symbol of the female organ, to go along with the male organ – the Obelisk. And, indeed, Satanist do have a symbol of the female organ – the Circle. And, when a point is added to the middle of the circle, you have the complete sex act, the male being the point and the female being the circle” [‘Point Within A Circle’, Masonic Short Talk Bulletin, August, 1931, Vol. 9, No. 8, Reprinted July, 1990, p. 4]
Anehnya, lambang pemujaan setan seperti ini dibuat dalam bentuk besar di St. Peter Square, Vatikan.
ALBUM ‘THE BEST OF DEWA 19’ (1999)Di cover depan album ‘The Best of Dewa 19’ yang dirilis tahun 1999, ada dua lambang yang dimuat.
Pertama, tulisan tangan italic yang ditumpuk menjadi satu sehingga membentuk garis lurus. Satu garis horizontal dan satu garis vertical, hingga membentuk seperti salib miring. Tanda panah di bawah menginstruksikan kepada kita agar memutarnya 90º ke kiri. Di kepala salib itu terdapat gambar empat personil Dewa yang jika dicermati membentuk elips. Ini sama dengan simbol okultisme yang terdapat pada lambang Dewa Horus. Lambang seperti ini juga terlihat pada cover yang berisi lirik lagu. Di situ ada garis-garis putih saling menyilang seperti salib dengan elips di bagian atasnya.
Kedua, pada cover depan di sebelah kiri bawah. Di situ ada gambar seorang gadis dengan rambut panjang terurai, di kepala si gadis seolah ada pusaran air. Jika diperbesar, maka akan terlihat bahwa pusaran air dan rambut si gadis itu sesungguhnya adalah mata dari Dewa Horus.
ALBUM ‘BINTANG LIMA’ (2000)
Gambar sayap dengan hati di tengah lazim dipakai sebagai salah satu simbol gerakan perkumpulan Teosofie Yahudi. Simbol ini juga dijadikan lambang kelompok musik Dewa. Lambang ini juga dipakai pada album ‘Atas Nama Cinta’
ALBUM ‘CINTAILAH CINTA’ (2002)
Dewa secara berani menampilkan simbol Eye of Horus. Horus adalah Dewa berbentuk burung dalam mitologi Mesir Kuno. Horus dipercaya sebagai anak dari Osiris, hasil perkawinannya dengan Isis. Bila kita melihat patung ‘Isis dan Horus Bayi’, yaitu patung dari Isis yang sedang menimang Horus yang masih bayi; patung itu begitu mirip dengan patung ‘Maria dan Yesus Bayi’.
ALBUM LASKAR CINTA (2004)
Inilah album yang menjadi sandungan grup Dewa karena telah meletakkan kaligrafi Allah pada tempat yang tidak semestinya. Selain itu tipologi tulisan Laskar Cinta, apabila diputar 180º, maka akan terlihat tipologi huruf Ibrani. Dalam album ini, Dhani juga berterimakasih kepada opanya, Frederich Kohler, atas gen keturunannya. Dhani juga sering mengenakan kalung bermata bintang David (Hexagram).
Dalam album ini juga terdapat lagu ‘Sweetest Place’ yang merupakan penantian atas datangnya si satu mata. Kemudian juga ‘Atas Nama Cinta’, yang merupakan lagu kritikan atas mereka yang berbuat kebaikan atas Nama Tuhan. Dhani berkata, ‘Atas nama cinta saja, jangan bawa nama Tuhan’. Theosofie memang mengajarkan agar kita hanya fokus kepada ‘cinta kepada sesama manusia’ dan tidak peduli kepada ‘cinta kepada Tuhan’. Mereka mengajarkan Pluralisme, bahwa siapa tuhanmu adalah tidak penting, yang penting adalah hatimu yang mencintai sesama manusia. Pemikiran seperti ini disebarkan agar manusia-manusia yang sudah tersesat dan menyembah tuhan-tuhan palsu tidak lagi peduli untuk meneliti apakah yang mereka sembah itu betul-betul Tuhan atau bukan. Padahal, kita harus mengenal dulu siapa Tuhan yang akan kita sembah, baru kita menyembah-Nya dengan berbagai kebajikan. Jika kita tidak teliti, bisa-bisa yang kita sembah bukannya Tuhan, malah Iblis. Dan yang pertama kali harus kita cintai adalah Tuhan, baru kemudian manusia.
Jawab Yesus: “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini.” [Markus 12:29-31]
Dalam ayat itu, kita harus tahu bahwa Tuhan itu tunggal, bukan tritunggal. Dan kita harus lebih dahulu mencintai Tuhan dengan hati kita (meyakini), dengan segenap jiwa kita (bersungguh-sungguh dalam membela-Nya), dengan segenap akal budi kita (mengenal-Nya dengan ilmu dan dasar yang benar, bukannya fanatik buta), dan dengan kekuatan kita (segala perbuatan lahiriah yang baik menurut ajaran Tuhan). Baru kemudian mengasihi sesama manusia seperti kita mengasihi diri sendiri. Dan aku mengasihi kalian sebagaimana aku mengasihi diriku sendiri, di mana aku tidak ingin bila diriku terjerumus kepada penyembahan berhala dan segala ilah palsu. Aku sedih melihat sebagian manusia yang menyembah ilah yang tidak mereka kenal (Yohanes 4:22). Mereka menggantikan kemuliaan Allah yang tidak fana dengan gambaran yang mirip dengan manusia yang fana (Roma 1:23).
Yohanes 4:22 Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal.
Roma 1:23 Mereka menggantikan kemuliaan Allah yang tidak fana dengan gambaran yang mirip dengan manusia yang fana.
Pemusik yang juga anggota Free Mason bukan hanya Dhani, dan anggota Free Mason bukan hanya pemusik. Di segala bidang. Anggota Free Mason telah berada di segala bidang untuk menyesatkan manusia dari berbagai jalan. Melalui musik, lirik lagu, pendidikan di sekolah-sekolah, ideologi, politik, gaya hidup, televisi, hiburan, dan bidang lainnya.
Ingatlah ini, kemunculan Dajjal telah semakin dekat! Siapkah Anda menjadi laskar Tuhan yang esa untuk menghadapi Dajjal dan laskarnya? Dajjal si penipu menyebut laskarnya sebagai ‘Laskar Cinta’.