Pages

Monday, September 5, 2011

Kisah seorang suami yang mengiklankan secara online agar isterinya dapat suami baru



Sebuah kisah cinta romantik pasti mengundang haru setiap penontonnya. Bagai sebuah filem fiksi, kehidupan Liu Li menggambarkan pengorbanan seorang suami agar istrinya hidup bahagia.

Li, 39 didiagonosis dokter dengan penyakit Ankylosing Spondylitis, sejenis penyakit tulang yang menjadikan semua tulang belakang menyatu.Pasukan perubatan mengatakan, walaupun penyakitnya dapat dibantu dengan obat dan penahan rasa sakit, tetap saja penyakit ini tidak dapat disembuhkan. Lagipula biaya pengubatan terlalu mahal bagi Li.

Menghadapi masa depan yang suram, bekas mahasiswa kedoktoran dari Shizuang di timur China ini memujuk isterinya, Shi Zhihong, 37, agar menceraikannya dan mencari suami baru.

Li berharap, dapat menemukan calon suami bagi isterinya sekaligus ayah tiri terbaik bagi kedua anaknya. Dia nekad memasang iklan secara online yang berbunyi: “Tolong, tolonglah saya mencarikan suami yang baik untuk isteri saya. Saya tidak mahu jadi bebannya lagi.”

“Saya benar- benar sakit, dan sebentar lagi saya akan terperangkap di kerusi roda. Tapi isteri saya masih muda dan ia berhak melewati hari-hari dengan bahagia. Kalau tidak, saya tidak dapat beristirahat dengan tenang meskipun mati,” ujarnya seperti dikutip Telegraph.

Li merasa sangat tertekan dengan masalah yang ia berikan pada keluarganya. Akibat penyakitnya, ia tidak dapat bekerja dan kesulitan dana untuk membiayai pengubatannnya. “Saya telah mengusahakan yang terbaik, tapi saya rapuh dan mereka berhak mendapatkan yang terbaik. Hati saya lebih tenang apabila mereka sudah terjamin,” tambahnya.

Meski sang ayah mengharap hidup yang baru bagi isteri dan anak-anaknya, ketiga anggota keluarganya bergeming. Dengan polos, kedua anaknya menahan keinginan untuk tidak memakan gula-gula kerana berfikir itu dapat membantu ayah mereka pulih seperti semula.

Pasangan ini mempunyai satu kesempatan terakhir mempertahankan keluarga mereka, dengan mengajukan permohonan kepada badan amal untuk membantu biaya pengubatan. “Kami adalah keluarga yang baik, tapi miskin dan kami perlu bantuan,” kata Zhihong. “Saya akan tetap jadi isterinya sekarang dan di kehidupan yang akan datang,” ucapnya.


Read more: http://www.borakkosong.com/2011/09/kisah-seorang-suami-yang-mengiklankan.html#ixzz1X4W56HvT

No comments: