Pages

Friday, November 12, 2010

Pencarian Tuhan Yang Sesuai Fitrah


Sahabat Hikmah...
Proses pencarian Tuhan oleh manusia adalah hal yang fitrah.
Sesungguhnya setiap manusia pasti membutuhkan keyakinan siapa Tuhan yang sebenarnya.
Seorang Muslim sekalipun yang tidak mempunyai keyakinan kebenaran Tuhannya,
maka kebutuhan yang paling fitrahnya belum terpenuhi.
Dan selama itu pula dia tidak akan LURUS hidupnya.

Buat orang yang memahami fitrahnya, dia akan terus mencari kebenaran Tuhannya.
Dia tidak akan puas bila belum menemukan Tuhannya yang sebenarnya.
Karena Tuhan adalah Pencipta dan Penguasa Alam Semesta.
Tetapi manusia mempunyai keterbatasan dalam mencari Tuhannya.
Manusia butuh PETUNJUK dari Tuhan yang sebenarnya.

Hal ini pernah terjadi dalam proses pencarian Tuhan yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim.
Dalam Al-Qurán Surat Al-Anám 75-79 

“Dan demikianlah Kami perlihatkan  kepada Ibrahim  tanda-tanda kekuasaan Kami yang terdapat di langit dan di bumi, agar ia termasuk orang-orang yang yakin. Ketika malam telah gelap, ia menatap sebuahBINTANG seraya berkata, inilah Tuhanku. Namun ketika bintang tenggelam iapun berkata, aku tak suka kepada  sesuatu yang lenyap (untuk dipertuhankan). Kemudian ketika ia memperhatikan BULAN terbit ia berkata, inilah Tuhanku. Tetapi setelah bulan itu terbenam iapun berkata, sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk padaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat. Kemudian ketika ia menatap MATA HARI terbit iapun  berkata, inilah Tuhanku. Bukankah ia lebih besar? Tatkala matahari terbenam akhirnya ia berkata: Hai kaumku, sesungguhnya aku telah melepaskan diri  dari apa yang telah kamu persekutukan (menyembah patung). Sesungguhnya aku menghadapkan wajahku kepada Tuhan Pencipta langit dan bumi sebagai agama yang benar dan aku bukanlah  termasuk orang-orang yang  mempersekutukan Tuhan”(Q.S.Al-Anáam 75-79).


Demikianlah proses turunnya hidayah  Tuhan kepada seorang hambanya Nabi Ibrahim 'alaihi salam yang merupakan titik temu antara pencarian  manusia terhadap Tuhan melalui akalnya (dengan melihat ayat kauniyah) denganpetunjuk Tuhan melalui wahyunya (ayat qauliyah). Itulah sebabnya setelah Nabi Ibrahim menemukan Tuhannya melalui pencarian akalnya, iapun menyadari bahwa “Jika sekiranya Tuhan  tidak menunjuki diriku dalam aku mencari Dia, niscaya aku tergolong orang-orang yang sesat”(Q.S.Al-Anáam 77).

"(Dialah Allah) Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidakseimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah." (QS Al Mulk :3-4)

Salah dalam menemukan Tuhan yang sebenarnya,
Atau dia tidak peduli adanya Tuhan dan menuhankan hawa nafsunya..
akan menyebabkan dia menderita di dunia dan akhirat.
Karena menemukan Tuhan yang sebenarnya adalah kebutuhan FITRAH manusia.
Dalam pencarian Tuhan yang sebenarnya kita membutuhkan HATI, PENGLIHATAN DAN PENDENGARAN.
Barangsiapa yang tidak mau menggunakan anugerah Tuhan tersebut, maka dia akan tersesat.
Dan dia melalaikan ketiga anugerah tersebut untuk mencari Tuhan yang sebenarnya.
Dan barangsiapa yang menggunakan anugerah Tuhan tersebut maka dia akan selamat.

”Telah Kami penuhi isi neraka jahannam  kebanyakan dari jin dan manusia, yaitu mereka yang mempunyai hati tapi tak pernah digunakan untuk memikirkan ayat-ayat Allah dan mereka mempunyai mata tak digunakan untuk memperhatikan  tanda-tanda kekuasaan Allah dan mereka mempunyai telingatak digunakan untuk mendengarkan firman-firman Allah. Mereka laksana binatang bahkan lebih rendah dari itu. Mereka itulah orang-orang yang lalai. ”(Q.S.Al-A’raf 179)

Dan proses pencarian Tuhan akan sampai dengan membaca (iqra').
Itulah mengapa ayat yang pertama diturunkan kepada Nabi Muhammad shalallaahu 'alaihi wa sallam adalah perintah untuk membaca (iqra') dengan menyebut nama Tuhan baik membaca alam atau kalam.


"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya." (QS Al 'Alaq : 1-5)

  Dan pencarian Tuhan akan ditemukan kepada orang-orang yang kritis dan logis.
Orang-orang seperti ini tidak terpengaruh dengan lingkungan dan opini.
Kita lihat Nabi Ibrahim 'alaihi salam yang lahir dari ayahnya yang pembuat berhala.
Tetapi dia tidak serta mengikuti apa yang dibawa oleh nenek moyangnya.
Demikian juga Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam yang dibesarkan oleh kakek dan pamannya yang menyembah patung-patung selain menyembah Allah.

Dan setiap jiwa manusia secara FITRAH hanya mengakui bahwa Allah lah satu-satunya Tuhannya.
Karena sebenarnya setiap manusia sudah bersyahadat di hadapan Allah, bahwa Allah-lah Tuhannya.

"Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian (syahadat) terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lalai terhadap hal ini (keesaan Tuhan)", atau agar kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu?" (QS Al A'raf :172-173)

Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia". (QS Al Ikhlash :1-4)

"Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman." (QS Al An'am : 125)

Itulah mengapa di tengah santernya isu Islam sebagai terosris, tetapi orang-orang yang KRITIS dan LOGIS di Inggris telah menemukan KEBENARAN Islam. Kita mendengar berita wanita-wanita intelektual Inggris memeluk Islam, diantaranya:

Lauren Booth, 43 tahun.
Dia adalah ipar mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair. Dia mengatakan sekarang memakai jilbab yang menutupi kepala setiap kali meninggalkan rumah. Ia juga mengaku melakukan shalat lima kali sehari dan mengunjungi masjid setempat kapanpun dia bisa. Lauren berprofesi sebagai wartawan dan penyiar televisi. Dia memutuskan untuk menjadi seorang Muslim enam minggu lalu setelah mengunjungi tempat suci Fatima al-Masumeh di kota Qom.  “Ini adalah Selasa malam, dan saya duduk dan merasa ini suntikan morfin spiritual, hanya kebahagiaan mutlak dan sukacita, ujarnya.

Sebelum pergi ke Iran, ia mengaku telah tertarik pada Islam dan telah menghabiskan banyak waktu untuk bekerja sebagai wartawan di Palestina.“Saya selalu terkesan dengan kekuatan dan kenyamanan berada di tengah-tengah Muslimin,” katanya.

Kristiane Backer (43 tahun).
Dia adalah mantan VJ MTV yang menjadi ikon kehidupan Barat liberal yang dirindukan remaja saat mudanya, mengatakan: “Masyarakat permisif yang saya dambakan ketika muda dulu ternyata sangat dangkal, tak memberi ketenteraman batin apapun,” ujarnya.

Titik balik untuk Kristiane muncul ketika dia bertemu mantan pemain kriket Pakistan dan seorang Muslim, Imran Khan pada tahun 1992. Dia membawanya ke Pakistan. Di negara kekasihnya itu, dia segera tersentuh oleh spirtualitas dan kehangatan dari orang-orang Islam di negara itu. “Meskipun kemudian hubungan asmara saya dengan Imran Khan kandas, semangat saya mempelajari Islam tak turut kandas. Saya mulai mempelajari Islam dan akhirnya menjadi mualaf,” ujarnya.

Menurutnya, Islam adalah agama bervisi“Di Barat, kami menekankan untuk alasan yang dangkal, seperti apa pakaian untuk dipakai. Dalam Islam, semua orang bergerak ke tujuan yang lebih tinggi. Semuanya dilakukan untuk menyenangkan Tuhan. Itu adalah sistem nilai yang berbeda,”tambahnya.

“Di Jerman, ada Islamophobia. Saya kehilangan pekerjaan saya ketika saya bertobat. Ada kampanye untuk melawan saya dengan sindiran tentang semua Muslim mendukung teroris – intinya saya difitnah. Sekarang, saya presenter di NBC Eropa,” ujarnya.

Lynne Ali  (31 tahun)
Dia dari Dagenham di Essex juga  mengakuinya. Di masa lalu, hidupnya hanyalah pesta. “Aku akan pergi keluar dan mabuk dengan teman-teman, memakai pakaian ketat dan mengerling siapapun lelaki yang ingin aku kencani,” ujarnya.
Di sela-sela pekerjaannya sebagai DJ sebuah kelab malam papan atas London, ia menyempatkan ke gereja. Tetapi ketika ia bertemu pacarnya, Zahid, di universitas, sesuatu yang dramatis terjadi. ”Dia mulai berbicara kepadaku tentang Islam, dan itu seolah-olah segala sesuatu dalam hidupku dipasang ke tempatnya. Aku pikir, di bawah itu semua, aku pasti mencari sesuatu, dan aku tidak merasa hal itu dipenuhi oleh gaya hidup hura-huraku dengan alkohol dan seks bebas.”

Pada usia 19 tahun, Lynne memutuskan menjadi mualaf. Sejak hari itu pula, aku memutuskan mengenakan jilbab,” ujarnya. “Ini adalah tahun ke-12 rambut saya selalu tertutup di depan umum. Di rumah, aku akan berpakaian pakaian Barat normal di depan suami saya, tapi tidak untuk keluar rumah.”

“Aku menyebut diriku seorang Muslim Eropa, yang berbeda dengan mereka yang menjadi Muslim sejak lahir. Sebagai seorang Muslim Eropa, saya mempertanyakan segala sesuatu – saya tidak menerima secara membabi-buta. Dan pada akhirnya harus diakui, Islam adalah agama yang paling logis secara logika,” ujarnya.“

Camilla Leyland (32 tahun)
Dia adalah seorang guru yoga yang tinggal di Cornwall, dan ia seorang ibu tunggal untuk anak, Inaya, dua tahun. Ia mengaku menjadi Muslim pada pertengahan usia 20-an untuk ‘alasan intelektual dan feminis’.
“Aku tahu orang akan terkejut mendengar kata-kata ‘feminisme’ dan ‘Islam’ dalam napas yang sama, namun pada kenyataannya, ajaran Alquran memberikan kesetaraan kepada perempuan, dan pada saat agama itu lahir, ajaran pergi terhadap butir masyarakat misoginis,” tambahnya. Selama ini, orang salah memandang Islam, katanya. “Islam dituduh menindas wanita, namun yang aku rasakan ketika dewasa, justru aku merasa lebih tertindas oleh masyarakat Barat.”
Tumbuh di Southampton – ayahnya adalah direktur Institut Pendidikan Southampton dan ibunya seorang ekonom – Camilla pertama kali bersinggungan dengan Islam di sekolah. Ia mengenal Islam saat kuliah dan kemudian mengambil gelar master di bidang Studi Timur Tengah. Ketika tinggal dan bekerja di Suriah, ia menemukan pencerahan spiritual.
Merefleksikan apa yang dia baca di Alquran, ia menyadari bahwa islamlah yang dicarinya selama ini“Orang-orang akan sulit untuk percaya bahwa seorang wanita yang berpendidikan tinggi dari kelas menengah akan memilih untuk menjadi Muslim,” katanya, menirukan komentar ayahnya saat itu. Namun ia mantap menjadi Muslimah. Kini, ia yang mengaku tak pernah meninggalkan shalat lima waktu  ini menyatakan dirinya telah “merdeka”Saya sangat bersyukur menemukan jalan keluar bagi diri saya sendiri. Saya tidak lagi menjadi budak masyarakat yang rusak.”


Survei YouGov baru-baru ini menyimpulkan bahwa lebih dari setengah masyarakat Inggris percaya Islam adalah pengaruh negatif yang mendorong ekstremisme, penindasan perempuan dan ketidaksetaraan. Namun statistik membuktikan konversi Islam menunjukkan perkembangan yang signifikan. Islam adalah, setelah semua, agama yang berkembang tercepat di dunia. 

"Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu.Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui, dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah. " (QS Ar Rum :30-31)

Wallahu a'lam bi showab

No comments:

Post a Comment