Pages

Friday, November 12, 2010

Mengambil Hikmah Mengapa Mbah Maridjan Rajin Sholat di Masjid


Sahabat Hikmah...
Bukan bermaksud mengkultuskan Mbah Maridjan dan membenarkan semua  yang dahulu dilakukan
(semoga ketidak baikan yang dahulu dilakukan sudah tidak lagi).
Bagi saya Mbah Maridjan ada yang perlu menjadi panutan kita samua.
Mengapa beliau lebih mendahulukan panggilan Adzan Maghrib,
daripada panggilan sirine untuk mengungsi. Dan beliau dikenal orang yang selalu memenuhi panggilan Adzan.
Apa kira-kira HIKMAH yang diketahui oleh Mbah Maridjan?
Tentunya kita tidak bisa bertanya kepada orang yang sudah mati,
teapi kita bisa bertanya kepada sumber HIKMAH yaitu Allah ( Al Quran) dan Raulullah ( Al Hadits).

1. Hikmah seruan ADZAN.
Banyak diantara kita yang masih belum memahami HIKMAH dari adzan. Sebagian memahami adzan adalah hanya sebagia TANDA sudah masuk sholat sehingga dia bisa sholat di mana saja dan tidak harus di MASJID (terutama buat kaum laki-laki). Sebenarnya  Adzan  mempunyai arti PANGGILAN, jadi kalau ada adzan berarti kita sedang dipanggil…dan panggilan adzan ini adalah panggilan BESAR atas nama Allah.
  • Adzan dimulai dengan lafadz  أَللهُ أَكْبَرُ (Allāhuakbar=Allah Maha Besar), berarti muadzin memberitahukan kita bahwa yang lainnya KECIL, dan HANYA Allah yang MAHA BESAR, dan Dia harus didahulukan.
  • Makna   أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أللهُ(Asyhaduallāilāhaillallāh)  adalah menjadikan Allah sebagai satu-satunya ILAAH dzat yang BERHAK DISEMBAH, dan Dia WAJIB untuk DITAATI dan DICINTAI.  Dan sekarang ini bukan patung yang dijadikan ILAAH tetapi adalah HAWA NAFSU-nya.  
Dalam Al Quran surat  Al Jaatsiyah ayat 23 Allah berfirman (yang artinya):" Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan HAWA NAFSUnya sebagai ILAAH (Tuhannya), dan Allah memBIARkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?

Dalam surat At Taubah ayat 24 Katakanlah: "Jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu CINTAI daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang FASIK." 

Dalam surat Al Baqarah ayat 165 : 165. "Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah TANDINGAN-TANDINGAN selain Allah; mereka menCINTAinya sebagaimana mereka menCINTAi Allah. Adapun orang-orang yang beriman AMAT SANGAT CINTAnya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat SIKSA (pada hari kiamat), bahwa KEKUATan itu kepunyaan Allah semuanya dan bahwa Allah amat berat SIKSAan-Nya (niscaya mereka menyesal)."
  • Makna أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ(AsyhaduannaMuhammadanrasulullāh) adalah mengakui bahwa Nabi Muhammad SAW sebagai RASUL= UTUSAN Allah yang harus DICINTAI, DITAATI dan DITELADANI.
Dalam Al Quran surat Al Ahzab ayat 21 Allah berfirman ( yang artinya) :"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah."

Dalam surat Ali Imran ayat 31. Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) menCINTAi Allah, IKUTIlah aku (N. Muhammad SAW), niscaya Allah menCINTAi dan mengAMPUNi dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
  •  Setelah kita diingatkan dengan ketiga hal tersebut, baru DISERU ... حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ(Hayya ‘alashShalāh)...(MARI kita SHOLAT) dan  حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ(Hayya ‘alalfalāh) (MARI kita mencapai KEMENAGAN/KESUKSESAN)
  •  Selanjutnya kita diingatkan lagi bahwa Allahlah dzat yang Maha BESAR أَللهُ أَكْبَرُ (Allāhuakbar), Dan لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ (Lāilāhaillallāh=Tidak Tuhan yang berhak DISEMBAH dan DITAATI kecuali Allah)
Jadi hanya orang-orang yang mempunyai HIKMAH Adzan saja  yang akan mudah memenuhi panggilan Adzan tersebut.


2. HIKMAH Sholat Berjama'ah di Masjid.

  • Bukti keIMANan seorang Muslim, Allah berfirman (yang artinya) : “Sesungguhnya HANYAlah yang meMAKMURkan masjid-masjid ialah orang-orang yang berIMAN kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan TIDAK TAKUT (kepada siapa pun) SELAIN kepada Allah, maka merekalah yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat PETUNJUK.” (At-Taubah [9]: 18). Diriwayatkan Abu Sa’id al-Kudri, Imam Ahmad, Imam Tirmidzi, Ibnu Mardawaih, dan Al-Hakim, bahwa  Rasulullah Shallalahu alaihi wa Sallam bersabda: “Jika kamu melihat seseorang terBIASA pergi ke MASJID, maka saksikanlah bahwa dia berIMAN."  Dan orang yang berIMAN  TIDAK TAKUT kecuali kepada Allah Subhanahu wa ta'ala.
  • Dari Abu Hurairah -radhiyallahu’anhu- dia berkata; Ada seorang lelaki buta yang menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dia mengatakan,“Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya tidak memiliki penuntun yang menuntun saya untuk berangkat ke masjid.” Dia meminta kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk diberikan keringanan agar diperbolehkan untuk sholat di rumahnya. Maka Nabi pun memberikan keringanan kepadanya, kemudian ketika lelaki itu berbalik untuk pulang beliau memanggilnya dan bertanya, “Apakah kamu masih mendengar panggilan adzan?”. Dia menjawab, “Iya.” Maka beliau bersabda, “Kalau begitu maka penuhilah.” (HR. Muslim dalam Kitab al-Masajid wa Mawadhi’ as-Shalah) Orang yang buta saja harus memenuhi panggilan Adzan, apalagi kita yang melihat? Karena Shalat Berjama’ah di masjid merupakan sunnah rasul yang harus dijalankan ummatnya.
  • Dari Abdullah -yaitu Ibnu Mas’ud- -radhiyallahu’anhu, dia berkata: “Barangsiapa yang ingin BERJUMPA dengan Allah kelak di akhirat sebagai seorang MUSLIM maka hendaklah dia menjaga sholat-sholat wajib itu yang apabila saatnya tiba maka adzan pun dikumandangkan. Sesungguhnya Allah mensyari’atkan untuk Nabi kalian shallallahu ‘alaihi wa sallam berbagai JALAN PETUNJUK, dan sesungguhnya SHOLAT BERJAMA’AH  itu termasuk jalan petunjuk. Kalau saja kalian mengerjakan sholat di rumah-rumah kalian sebagaimana sholatnya orang yang sengaja meninggalkan jama’ah itu sehingga dia mengerjakannya di rumahnya maka itu artinya kalian telah MENINGGALKAN Sunnah Nabi kalian, dan kalau kalian sudah meninggalkan Sunnah Nabi kalian maka pastilah kalian menjadi SESAT. Tidaklah seseorang bersuci dengan sebaik-baiknya kemudian dia bersengaja untuk ke masjid di antara masjid-masjid yang ada ini kecuali Allah pasti akan mencatat satu kebaikan baginya dari setiap langkah kakinya dan Allah akan menaikkan derajatnya setiap kali dia melangkahkan kakinya itu, dan Allah berkenan untuk menghapuskan karenanya satu kejelekan. Sungguh, aku teringat bahwa dahulu tidak ada orang yang sengaja meninggalkan sholat jama’ah itu kecuali orang MUNAFIQ yang diketahui dengan JELAS kemunafikannya. Bahkan sampai-sampai pernah terjadi ada seorang sahabat yang didatangkan ke masjid dalam keadaan dipapah oleh dua orang lelaki hingga diberdirikan di dalam shaf.” (HR. Muslim dalam Kitab al-Masajid wa Mawadhi’ as-Shalah)
  • Pahala yang berlipat. Rosululloh Shallalahu alaihi wa Sallam bersabda:"Sholat berjamah lebih utama dari sholat sendirian dengan dua puluh derajat."(HR. Bukhari dan Muslim) Riwayat lain menyebutkan, "Dua puluh lima derajat."(HR. Bukhari). Hikmah yang diambil adalah, orang yang sholat sendirian untuk menyamai 1 kali sholat jama'ah adalah dia harus sholat selama 5 hari (25-27 kali sholat sendirian).
  • Rosululloh Shallalahu alaihi wa Sallam bersabda : Barangsiapa sholat Isya berjamaah, maka seakan-akan ia sholat separuh malam. Dan barangsiapa sholat Subuh berjamaah, maka seakan-akan sholat semalam suntuk."(HR. Muslim). Luar biasa balasan sholat berjama'ah. Sehingga dalam hadits lain disebutkan Rosululloh Shallalahu alaihi wa Sallam bersabda :"Tidak ada sholat yang lebih BERAT dikerjakan oleh orang-orang MUNAFIK selain sholat Subuh dan Isya. Padahal, seandainya mereka mengetahui keUTAMAan apa yang ada keduanya, niscaya mereka akan menDATANGinya WALAUpun HARUS dengan MERANGKAK."(HR. Bukhari dan Muslim).

3. KeBENCIan Rasulullah  Shallalahu alaihi wa Sallam kepada orang yang tidak sholat berjama'ah di masjid.

  • Ibnu Abbas dan Ibnu Umar bahwa mereka pernah mendengar Rosululloh Shallalahu alaihi wa Sallam bersada :"Hendaknya orang-orang benar-benar berHENTI meninggalkan sholat berjamaah atau Alloh akan MENGUNCI hati-hati mereka, kemudian mereka benar-benar menjadi orang-orang yang LALAI."(HR. Ibnu Majah)
  • Rasulullah Shallalahu alaihi wa Sallam bersabda :"Dan aku SANGAT INGIN memerintahkan sholat, lalu dikumandangkan iqamat dan kuperintahkan seseorang untuk mengimami para jamaah. Sementara itu aku pergi bersama beberapa orang yang membawa seikat kayu bakar menuju orang-orang yang tidak ikut sholat berjamaah dan memBAKAR rumah-rumah mereka dengan api."(HR. Bukhari dan Muslim). Inilah keGERAMan Rasulullah kepada orang yang tidak mendatangi sholat berjama'ah di masjid.

" Allah memberikan HIKMAH kepada siapa yang dikehendakinya, barangsiapa yang mendapat HIKMAH maka sungguh dia telah mendapatkan KEBAIKAN yang BANYAK." (QS Al Baqarah : 29)

Semoga kita termasuk yang diberi HIKMAH oleh Allah Subhanahu wa ta'ala.
Wallahu a'lam bbi showab

No comments:

Post a Comment