Pages

Tuesday, June 22, 2010

Freemasonry: Sejarah asal-usul penubuhan



Membongkar Rahsia Freemason - Freemasonry: Sejarah asal-usul penubuhan
Penulis: M.O (Mistis Organization)
Asal-Usul Freemasonry
Para pengkaji konspirasi telah mengemukakan teori berdasarkan sejarah dan manuskrip lama dan lain-lain sumber mengenai asal-usul Freemasonry. Saudara M.O telah membahagikan hasil kajian beliau kepada tiga bahagian iaitu Zaman KunoZaman Pertengahan dan Zaman Moden bagi memudahkan kita memahami susur galur sejarah bermulanya penubuhan Freemasonry ini. Ikuti catatan beliau...
#01 - Zaman Kuno
double headed eagle
Menurut legenda ritual Freemasonry, persaudaraan Mason telah ada sejak pembangunan kuil Raja Sulaiman ratusan abad silam. Disebabkan kuil yang dikerjakan sangat besar, sehingga diperlukan adanya suatu bentuk organisasi kerja yang baik untuk memastikan pembangunan kuil selesai tepat pada waktunya. Keadaan ini mendorong perkembangan organisasi pekerja stonemason dan arkitek ke dalam berbagai tingkatan dan kelas dengan tanggung jawab yang berbeza-beza.
Banyak watak-watak yang diungkap dalam buku Kings and Chronicles dalam Kitab Yahudi sesuai dengan situasi-situasi yang ada di berbagai tingkatan organisasi Masonry, misalnya Raja Sulaiman, Hiram (Raja Tyre yang mensuplai bahan material, terutama kayu cedar, untuk pembangunan kuil), Adoniram, dsb.
Meskipun persaudaraan Masonic melakukan ritual-ritual zaman Raja Sulaiman, agar dapat menjadi sebuah kebenaran sejarah, tetapi tidak ada autoriti Masonic yang memberikan kebenaran tentang adanya organisasi Mason di masa lampau.
Yang sudah diketahui dengan pasti adalah ada sebuah organisasi persaudaraan di masa lampau, baik diantara kaum pagan maupun kaum Yahudi. Dan kes yang lebih dahulu muncul adalah organisasi tersebut dikait-kaitkan dengan adanya sesuatu yang penuh rahsia, seperti halnya misteri Eleusinian yang sangat terkenal. Contoh misteri yang mengemuka lainnya adalah adanya kelompok rahsia yang bernama Pharisees.
Eleusinian adalah sebuah komuniti rahsia yang mempunyai ritual-ritual dikalangan anggotanya, pembagian kelompok yang lebih kecil dengan sifat kerahsiaan yang semakin besar, ujian-ujian yang harus dihadapi sebelum memperoleh pengetahuan dan rahsia yang harus dijaga. Rahasia komuniti ini tetap terjaga dengan baik dari waktu ke waktu dan yang mengetahui hanyalah mereka saja. Mungkin pengetahuan tentang sifat komuniti ini jatuh ke tangan para pendiri Mason dan pada akhirnya membentuk struktur organisasi Mason seperti sekarang ini.
Berbeza dengan Eleusinian, kelompok Pharisees tidak menyembunyikan pengetahuan apapun. Akan tetapi, mereka melakukan pembatasan keanggotaan dan memanggil sesamanya dengan sebutan “chaver” (kha VER), konsep yang sama dengan penggunaan sebutan “saudara” atau “kawan” pada organisasi Mason sekarang. Setiap anggota baru diminta untuk bersumpah dan mematuhi perintah dan hukum organisasi dengan disaksikan oleh tiga anggota lainnya.
Pharisees dianggap memiliki ajaran yang berbeza oleh para pengikut Yahudi maupun Kritian. Di kemudian hari, istilah Pharisee memiliki konotasi negatif, yang hampir sama dengan kaum hipokrit. Bagi kaum Yahudi, struktur Pharisaic secara asasnya telah muncul dalam ajaran agama Yahudi 2000 tahun yang lalu. Pharisees dipandang sebagai sebuah kelompok yang berupaya memadamkan peranan agama di mana puncaknya adalah penghancuran kuil di Jerusalem.
Pengetahuan mengenai amalan-amalan Pharisaic mungkin sudah diketahui oleh para pendiri Mason. Mereka juga memandang bahwa hanya ada satu cara efektif untuk mengorganisasi sebuah persaudaraan dengan baik, dan cara tersebut telah ditemukan secara terus menerus, bebas, dan selalu berulang.
#02 - Zaman Pertengahan
Teori munculnya Freemasonry yang juga cukup umum adalah berasal dari kesatuan pekerja atau kelab stonemason pada abad pertengahan. Istilah “Free” merujuk bahwa Mason tidak terikat dengan tanah sebagai hamba, tetapi mereka adalah orang-orang bebas pergi kemana pun, seperti hal seorang pedagang yang selalu membangun di manapun ia berada.
Mason di abad pertengahan selalu mendirikan berbagai bangunan, tetapi perhatian khusus selalu dipusatkan pada kathedral-kathedral besar yang dibangun selama zaman ini. Untuk menciptakan sebuah bangunan yang mengagumkan, diperlukan pendidikan prinsip-prinsip geometri, aritmatik, maupun teknik kejuruteraan awam. Kelab stonemason, dan para arkitek pada masa itu menjadi sebuah semacam pusat penyimpanan pengetahuan di luar unsur paling dominan yang ada di masyarakat: pendeta.
Seiring dengan gelombang maraknya pembangunan kathedral dan permulaan masa-masa renaisance, diperkirakan Freemason tetap menjaga organisasi mereka dengan membuka keanggotaan untuk forum perbincangan ahli falsafah serta pengetahuan lain. Anggota tersebut merupakan orang-orang tertentu yang berada di kelas atas dan bukan pekerja itu sendiri.
Ada teori lain tentang kemunculan Freemasonry pada abad pertengahan. John Robinson penulis buku Born on Blood mengatakan bahwa para Mason adalah keturunan dari Kesatria Templar. Templar adalah sekelompok kesatria yang memiliki kekuatan dan kesejahteraan semasa Perang Salib. Setelah Perang Salib selesai, pada abad ke-14, mereka ditekan oleh Raja Perancis dan kalangan gereja. Sebagian besar para templar menemui ajalnya, dan ada juga sebagian dari mereka yang mampu bertahan. Beberapa tingkatan dalam Mason berkaitan dengan kejadian ini. Hipotesis yang kemudian muncul adalah bekas para templar tersebut mempertahankan persaudaraan mereka dengan melakukan penyamaran dalam bentuk Freemasonry.
Teori-teori mutakhir yang berkisar kepada asal-usul Masonry justeru tidak mengarah pada kelab stonemason seperti yang diungkapkan sebelumnya, melainkan lebih kepada akibat dari konflik yang ada di England pada abad ke 17. Cyril Batham, salah seorang Quatuor Coronati Research Lodge yang cukup terkenal di England, mengungkapkan bahwa orang-orang ini mendirikan Lodge untuk menjaga komunikasi ketika bersembunyi dari kejaran kaum Anglikan semasa pergolakan Jacobite.
#03 - Zaman Moden
Di era moden, Freemasonry muncul sejak didirikannya Grand Lodge pertama pada St. John’s Day, di London pada tahun 1717. Empat lodge lama berkumpul bersama di Goose dan Gridiron Ale House untuk mengorganisasi pendirian Grand Lodge.
Dari waktu ke waktu organisasi-organisasi free-thinker seperti Masonry ini semakin matang untuk melebarkan sayapnya di dunia Barat. Masa-masa pencerahan di benua ini dimulai ketika England sedang dalam proses menjadi sebuah negara liberal yang ditandai dengan penolakan konsep “hak agung” monarki James II. Organisasi Masonry menyebar dengan cepat ke kawasan lainnya seperti Perancis, Austria-Hungary, dan Jerman.
Lodge kuno dan moden yang berada di England, pada tahun 1813, kemudian bergabung menjadi sebuah organisasi tunggal yang bernama United Grand Lodge of England. Ketika itu, kedua organisasi Mason membuat piagam tentang Tata Dunia Baru. Fakta ini menjadi dasar adanya keragaman ritual Mason di daratan Amerika, meskipun sifat ritual yang asli tidak dapat dilihat dari konsep keanggotan Grand Lodge semata, yakni sebagai “Ancient Free and Accepted Masons” atau hanya “Free and Accepted Masons”.
Lodge pertama di AS didirikan sesuai dengan apa yang diamanatkan dalam piagam Grand Lodges di England. Dalam perjalanannya, Lodge-lodge di daerah koloni merasa perlu untuk membentuk Lodge yang baru dan dapat mengorganisasi Grand Lodge (berada di tanah jajahan semasa era koloni) mereka sendiri.
Grand Lodge bebas pertama di Amerika dibentuk sebagai hasil pertemuan empat Lodge di Virginia. Seperti apa yang telah diamanatkan oleh Grand Lodge yang berada di negara masing-masing, konsep ritualnya merupakan perpaduan dari Grand Lodge-Grand Lodge yang ada. Pada tahun 1995, sudah berdiri Grand Lodge di 50 negara bahagian AS, dan 1 di daerah Columbia. Ada perkembangan yang cukup pesat pada organisasi ini, seperti misalnya Grand Lodge di California memiliki kuasa atas Lodge di Hawaii.
Masonry memainkan peranan penting di masa-masa awal sejarah kemerdekaan AS. Banyak pendiri negara AS adalah Mason (1/3 dari penandatangan Deklarasi Kemerdekaan AS dan 1/3 yang menghadiri Consitution Convention di Philadelphia tahun 1787 adalah para Mason), termasuk Benjamin Franklin dan George Washington. Disinyalir, Boston Tea Party semasa kemerdekaan AS juga turut di organisasi dalam salah satu pertemuan Lodge. Pada peristiwa itu, sekelompok orang yang memakai atribut Indian menumpahkan teh di pelabuhan Boston diduga adalah Mason. Ada juga cerita bahwa pasukan England menjaga hartabenda milik Mason Amerika ketika revolusi berkobar untuk kemudian diserahkan kepada autoriti Masonic Tempatan setelah perang selesai.
Perkembangan Masonry Amerika mengalami kemunduran pada tahun 1820, ketika sentimen Antimasonic mencapai puncaknya yang ditandai dengan dimunculkannya calon presiden sebagai lawan Lodge. Pada masa itu, banyak badan-badan yang berada di bawah naungan Lodge tidak muncul lagi. Kekacauan itu terjadi karena Mason dituduh melakukan hukuman kepada mereka yang dianggap berkhianat kerana membuka rahsia persaudaraan Lodge di New York.
Ketika Perang Sivil di AS berkecamuk, Mason berada di dua sisi. Anggota Lodge yang turun dalam peperangan menggunakan seragam dengan warna yang berbeda. Tahanan perang yang merupakan anggota Mason diminta untuk datang ke Lodge untuk mendapatkan pembebasan bersyarat dan menghadiri pemakaman prajurit Masonic yang gugur.
Peranan Masonry dalam aspek kehidupan sosial AS di akhir abad 19 dan awal abad 20 cukup penting. Banyak tokoh-tokoh terkemuka di masyarakat adalah anggota Lodge. Organisasi persaudaraan yang juga muncul untuk bersaing dengan Mason antara lain, Grange, Elks, Moose, dan Odd Fellows. Kegiatan amal Masonic mampu menyokong kehidupan sosial masyarakat di masa-masa sulit, dan kegiatan itu ada jauh sebelum dibuatnya program jaringan keamanan sosial pada tahun 1930.
Keanggotaan dalam persaudaraan Masonic mencapai puncaknya pada akhir tahun 1950, dan setelah masa itu, mengalami penurunan. Fenomena yang sama juga terjadi pada berbagai organisasi persaudaraan lain, seperti di berbagai kelab perniagaan, gereja, dsb. Penurunan itu disebabkan meningkatnya berbagai sarana hiburan di rumah secara besar-besaran, tuntutan pekerjaan yang semakin besar, dan sebab-sebab lainnya.
Tidak seorang pun yang tahu bagaimana cara mengubah kemunduran itu, akan tetapi peranan Lodge dalam struktur sosial dipelbagai kota sepertinya akan terus surut dan mampu berubah hanya apabila seluruh struktur sosial masyarakat AS berubah menjadi jenis masyarakat yang berorientasi keluar (outward oriented).
Survey memperlihatkan bahwa saat ini banyak orang Amerika yang tidak lagi peduli pada kewujudan persaudaraan Masonic. Padahal, lebih dari 50 tahun yang lalu, sikap tidak peduli terhadap keberadaan Lodge hanyalah sebuah impian.
Sumber: MistisFiles

No comments:

Post a Comment