Pages

Thursday, May 13, 2010

Mengungkap Bahaya Gerakan Freemasonry

Oleh: Nabil Abdurrahman
Dari segi penamaan gerakan ini memiliki beberapa sebutan, sesuai dengan perbedaan bahasa yang mengistilahkannya.Dalam bahasa Inggris dinamakan Freemasonry, asal kata dari “Free” dan “Mason.” Free artinya merdeka dan Mason artinya tukang bangunan, Freemasonry berarti tukang bangunan yang merdeka. Dalam bahasa Belanda dinamakan Vrijmetselarij, dan dalam bahasa Arab Masuniah atau Mashaniah;asal kata dari Shana yang artinya menjaga, karena ia berperan sebagai penjaga rahasia. Freemasonry adalah sebuah organisasi persaudaraan yang bersifat rahasia dan bertaraf global. Gerakan ini berada di negara-negara Barat seperti Prancis, Italia, Jerman, Inggris, dan Amerika.
Untuk mengungkap bahaya dari gerakan ini, bisa di lihat dari berbagai aspek; mulai dari sejarah kemunculannya, idiologinya, tujuannya, hubungannya dengan Yahudi , pandanganya tehadap agama dan moralitas, serta orang-orang yang ada didalamnya. Dalam hal ini, kami mencoba untuk mengupasnya dengan sedikit ringkas dan dengan penyajian yang sangat sederhana.
Sejarah kemunculannya
Para pakar sejarah belum mempunyai kata sepakat mengenai kemunculan gerakan ini. Ada yang mengatakan bahwa gerakan ini muncul pada abad ke 18 Masehi, ada juga yang berpendapat gerakan ini berasal dari kelompok “Salib Merah” yang berdiri tahun 1616 M, ada juga yang mengaitkannya dengan “Perang Salib”, ada pula yang mengaitkannya dengan mistik Mesir kuno dan sebagainnya. Yang pasti, Freemasonry zaman modern dimulai dengan berdirinya Grand Lodge ( sebuah Perserikatan para Tukang Batu ) di London, Inggris pada tahun 1717 M.
Kalau dirunut asal-usul gerakan ini lebih dalam lagi, akan didapati bahwa gerakan ini telah mengakar jauh hingga ke perang salib pada abad ke 12 M. Dimana pada saat itu ada sekelompok militer tentara salib yang bernama “Kesatria Templar” yang didirikan oleh dua ksatria Perancis: Hugh de Payens dan Godfrey de St. Omer, pada tahun 1118 M, dan berjumlah sembilan orang. Basis mereka di bangun di atas reruntuhan kuil Sulaiman di Yerusalam setelah mereka diduga menemukan sebuah rahasia disana, sehingga mereka sering membawa nama “Kuil Sulaiman” dalam penyebaran gerakannya. Rahasiah itu adalah lembaran naskah Kabbalah yang mempunyai arti kata ” tradisi lisan” yaitu suatu cabang mistik kepercayaan yahudi sebelum diturunkannya Taurat, yang hanya bisa dipahami oleh sedikit orang.
Pada mulanya, mereka adalah sekumpulan “tentara miskin” yang memilih hidup sederhana, mengabaikan kesenangan dunia, dan membela agama Kristen. Tetapi dalam waktu singkat mereka menggondol banyak harta kekayaan dari para penziarah yang berdatangan dari Eropa ke Yerusalem, dan mendapa`tkan pengikut yang tidak sedikit. Dan ini terjadi setelah mereka mempelajari ilmu astrologi, manajemen bank, dan kedokteran dari orang-orang Timur Tengah saat itu. Setelah “Perang Salib” selesai, dengan jatuhnya Yerusalem ke tangan Muslimin, para Ksatria Templar yang selamat dan kembali ke Eropa ( Inggris, Perancis,Jerman ), mulai mengelola skil yang mereka pelajari, khususnya dalam bidang yang menyerupai perbankan yaitu sistem cek dan kredit. Sehingga mereka disebut-sebut sebagai perintis kapitalisme abad pertengahan, yang merupakan buah bibit dari perbankan modern yang menggunakan transaksi berbasis bunga.
Dengan keadaan ini, berarti mereka telah meninggalkan apa yang mereka jalani sebelumnya yaitu memilih hidup sederhana dan berjuang demi agama. Bahkan ditambah dengan mepraktekan ritual-ritual baru yang jauh dari agama Kristen dan berbau mistik serta sihir, membuat mereka sangat jauh dari keadaan semula. Hal ini membuat resah para raja Eropa dan pemuka Gereja. Sehingga pada tahun1307, Raja Prancis Philip le Bel bersama Paus Clemen V memutuskan untuk menangkap anggota-anggota kelompok ini. Sebagian besar mereka berhasil ditangkap, tetapi sebagian yang lain dapat melarikan diri dan berlindung di Skotlandia; dibawah perlindungan Raja “Robert de Bruce” yang merupakan satu-satunya Raja Eropa yang tidak mengakui kekuasaan Gereja Katolik pada abad ke empat belas.
Tak berselang beberapa dekade, mereka mendapatkan penyamaran yang tepat untuk melanjutkan gerakan rahasia mereka yaitu dengan menyusup ke lodge-lodge freemason para tukang batu, yang beroprasi di Skotlandia pada waktu itu. Dengan keahlian yang di milikinya, mereka mengembangkan loge-loge itu dengan begitu cepat, sehingga tak lama kemudian lodge-lodge itu meraih peranan penting dari sisi keahlian dan ide-ide mereka. Kemudian mereka mereka melebarkan sayapnya ke Inggris dengan menyusup ke dalam lodge (serikat pekerja) terpenting di negri ini, dan dengan segera mereka dapat menguasai sepenuhnya. Dari sinilah awal di dirikannya gerakan Freemasonry yang di tandai dengan adanya perubahan nama pada lodge tersebut dengan “Lodge Masonik”. Jadi sebagai ringkasannya dapat dikatakan bahwa titik berangkat dari seni megah Freemasonry dan garis esoteris ( kerahasiahan)nya, awalnya milik para Templar dan ujung panahnya milik para Freemason.
Idiologinya
Seperti yang telah di sebutkan di atas, bahwa Ksatria Templar menemukan sebuah rahasia dari reruntuhan kuil herod, setelah melakukan penggalian yang intensif dibawahnya, yaitu berupa lembaran naskah Kabbalah. Dan Kabbalah ini adalah – seperti yang dijelaskan oleh seorang freemason Turki, Murat Ozgen – nama umum untuk sebuah filsafat yang unik, yang berbentuk metafisik ( watak realitas ), esoterik ( rahasiah), dan mistik, yang terutama berhubungan dengan agama yahudi. Ia diterima sebagai ilmu kebatinan Yahudi, namun sebagian elemen yang dikandungnya menunjukan bahwa ia terbentuk jauh lebih dahulu dari taurat. Sehingga kecendrungan esoterik yang terjadi di Eropa selama akhir abad pertengahan, khususnya sebagaimana yang dipraktekan oleh ahi kimia, sangat banyak di pengaruhi oleh Kabbalah.
Karena kenyataanya bahwa agama Yahudi adalah agama monoteistik, yang di awali dengan turunnya Taurat kepada Nabi Musa a.s, sebagian ahli sejarah beranggapan bahwa Kabbalah sebenarnya merupakan elemen yang menyusup dan memenuhi urat nadi agama Yahudi, yang di duga berakar dari Mesir Kuno. Dimana pada waktu itu Kabbalah merupakan suatu tradisi yang dipelajari oleh sebagian pemimpin Bani Israil di Mesir Kuno, dan diteruskan sebagai tradisi dari mulut ke mulut, dari generasi ke generasi.
Dua orang penulis Mason berkebangsaan Inggris,Christopher Knight dan Robert Lomas, berpendapat bahwa Mesir Kuno memiliki posisi penting di pandang dari segi asal-usul Masonry. Menurut mereka, gagasan terpenting yang telah di capai oleh Masonry modern dari Mesir Kuno adalah tentang alam semesta yang ada oleh dan dari dirinya sendiri, lalu berkembang melalui kebetulan. Karena bangsa Mesir Kuno selu meyakini bahwa materi selalu ada; dengan kata lain, mereka menolak pemikiran bahwa alam semesta di ciptakan dari ketidaan. Hal ini memiliki korelasi dengan teologi Kabbalah yang mengklaim bahwa manusia tidak di ciptakan, dan mereka bertanggung jawab untuk mengatur keberadaan mereka sendiri.
Kedua konsep tersebut; Mesir Kuno dan Kabbalah, merupakan pondasi dari dua konsep yang berkembang dan mendominasi dunia selama abad sembilan belas-dua puluh, yaitu konsep materialisme dan humanisme sekuler. Idiologi Mesir Kuno merupakan cikal bakal dari konsep materialisme, dan Kabbalah merupakan akar dari konsep humanisme sekuler. Salah satu bentuk real dari kedua konsep ini adalah “teori evolusi” dan “teori chaos” serta “pengaturan esensial dari materi”.
Terdapat hal lain yang menjadi doktrin (ajaran) dari Kabbalah, yaitu yang berhubungan dengan Tuhan. Salah seorang peneliti Amerika, Lance S Owens mengemukakan pendapatnya tentang hal ini: “Pengalaman Kabbalistik menimbulkan beberapa pemahaman tentang Tuhan, yang kebanyakan menyimpang dari pandangan ortodoks (Agama Samawi – penl). Prinsif paling inti dari kepercayaan Bani Israil adalah persaksian bahwa “Tuan kami satu”. Tetapi Kabbalah menyatakan bahwa sementara tuhan ada dalam bentuk tertinggi sebagai suatu keesaan yang sepenuhnya tak terlukiskan -Kabbalah menamainya Ein Sof yang tak terhingga-, singularitas yang tak terpahami ini perlu menjelma menjadi banyak sekali bentuk ketuhanan: suatu pluralitas dari banyak Tuhan. Inilah yang oleh para pengikut Kabbalah dinamai Sefiroth; berbagai bejana atau wajah Tuhan”.
Kabbalah selain memandang Tuhan itu plural, juga beranggapan bahwa Tuhan merupakan perwujudan tertinggi daripada manusia. Manusia selalu berbagi dengan Tuhan, baik dalam kilauan cahaya ketuhanan yang hakiki dan sama-sama tak diciptakan, ataupun dalam bentuk yang organik (tersusun) dan kompleks. Salah seorang humanis paling terkenal pada abad ke empat belas, Pico Della Mirandola mengatakan bahwa tidak ada yang lebih tinggi di dunia selain kegemilangan manusia. Gagasan ini, kemudian di proklamirkan oleh kaum Mason dengan secara jauh lebih terbuka. Misalnya pada salah satu buku Masonik dikatakan: “Masyarakat-masyarakat primitif dahulu lemah, dan karena kelemahan ini, mereka menuhankan kekuatan dan fenomena di sekitar mereka. Namun Masonry menuhankan manusia saja”.
Tujuan gerakannya
Terdapat beberapa tujuan dari gerakan freemasonry ini, yang sebagiannya bisa di lihat dari pernyataan-pernyataan mereka. Adapun tujuan-tujuan tersebut adalah sebagai berikuta:
1. Menyebarkan ide-ide pemikiran dan ajaran mereka – seperti filosofi humanis, materialis,dsb- keseluruh umat manusia.
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh Masonik Mimar Sinan, Turki, disebutkan: “Kaum Mason tidak mencari asal-usul pemikiran tentang kejahatan, keadilan, dan kejujuran diluar dunia fisik. Mereka meyakini bahwa hal ini timbul dari berbagai kondisi dan hubungan sosial seseorang, serta apa yang ia perjuangkan dalam hidupnya,” dan ditambahkan, “Masonry berusaha menyebarluaskan gagasan ini ke seluruh penjuru dunia.”
Pada Kongres Timur Raya Prancis, tahun 1923, diputuskan: “Freemasonry adalah suatu gerakan di bawah tanah yang bertujuan menguasai dunia dengan jalan menyebarluaskan ide-ide pemikirannya. Sasaraan kita adalah indoktrinisasi ide-ide pemikiran kepada sejumlah besar umat manusia. Maka suatu kebahagiaan bagi kita, sekiranya ide-ide pemikiran tersebut dapat diterima oleh mereka.
2. Menyingkirkan agama-agama Monoteistik (Agama Samawi) dari muka bumi.
Didalam Majalah Accacia-Masoni Italia, tahun 1904, dinyatakan: “Sesungguhnya tujuan didirikannya Freemasonry adlah berjuang melawan perhimpunan-perhimpunan yang terbelakang dan kolot yang selalu bertindak sewenang-wenang. Untuk tujuan itu orang-orang Masonry harus berjuang dibarisan terdepan, karena Freemasonry adalah satu-satunya organisasi yang menentang agama, nasionalisme, dan tradisi.”
Seorang Masonry Turki senior, Selami Isindag, mengatakan: “Menurut Mason, untuk menyelamatkan manusia dari moralitas supranatural yang berdasarkan sumber-sumber agamis, perlu dikembangkan moralitas yang berdasarkan cinta kepada kemanusiaan yang tidak relatif.” Maksudnya adalah pengasingan semua orang dari agama.
Lessing mengatakan: “Jika manusia dicerahkan dan di didik dengan sains positif dan logika, suatu hari agama tidak dibutuhkan lagi.”
3. Mendirikan “Republik Demokrasi International.”
Salah seorang Jendral pengikut Freemasonry mengatakan: “Sesungguhnya tujuan dari Freemasonry, seperti yang telah dikemukakan sebelum setengah abad yang lalu adalah mendirikan Negara Demokrasi, dan ini yang menjadi asas pencapaian dan manfaat bagi Organisasi Freemasonry.”
“Diantara rahasia tujuan persatuan kita adalah mendirikan “Republik Demokrasi Internasional” dibawah tanah.”
4. Menjadikan Freemasonry sebagai Pemimpin partai-partai.
Khoiri Ridho, salah seorang Guru Besar Masonry berkebangsaan Arab mengatakan: “Merupakan suatu kewajiban menjadikan Freemasonry Pemimpin partai-partai politik yang bisa menuntunnya; bukan yang dituntunnya, karena ini merupakan “Proyek Politik” dari Freemasonry.”
Dalam Salah satu Majalah terbitan Prancis tahun 1882, disebutkan: “Freemasonry adalah pemimpin dari organisasi-organisasi politik, bukan sebagai pelayannya.”
Dua orang Masonry, didalam bukunya “Perkumpulan Terbesar Negara Syiria,” mengatakan: “Sesungguhnya Freemasonry tidak ikut campur terhadap agama dan politik, tetapi didalam kenyataannya ia yang telah merubah perpolitikan dunia pada revolusi Prancis, Amerika, dan Rusia.”
5. Menyebarkan kebebasaan bergaul dengan lawan jenis.
Ahmad bin Abdul Aziz, didalam bukunya “Al-Masoniah” mengatakan: “Cita-cita Freemasonry pada sisi moralitas dari kehidupan manusia adalah dengan membawa mereka kepada kebebasan yang tidak dirasakannya dengan perasaan malu, ketika sebagian mereka mengumbar aurat didepan yang lainnya, dan saat mereka berkumpul ditempat-tempat khusus untuk membuka aurat atau di pantai-pantai ketika musim panas.”
Dia juga mengatakan; “Didalam salah satu strategi mereka yang menyesatkan, mereka mengatakan: bahwa keinginan kita adalah menggiring sekelompok manusia kepada kebebasan melakukan hubungan …, dan ingin menjadikan manusia yang tidak merasa malu dengan mengumbar auratnnya.”
Hubungannya dengan Yahudi
Idologi Freemasonry – seperti yang telah dipaparkan diatas- berlandaskan kepada teosofi kabalistik yang merupakan peninggalan Mesir Kuno yang menyusup kedalam agama yahudi dengan secara halus. Hal ini yang membuat orang-orang Yahudi -dari mulai pra-Nabi Musa dan setelahnya- selalu cendrung kepada penyembahan berhala. Ini pula yang mengilhami hati para pendeta-pendeta Yahudi dalam merubah “Perjanjian Lama” dengan sewenang-wenang, dan dengan menyisipkan kepercayaan-keprcayaan takhayul kedalam agama murni yang diturunkan kepada Nabi Musa. Ketika zaman Nabi Musa-pun mereka banyak yang berpaling darinya dengan menyembah “Sapi Emas”. Hal ini yang membuat orang-orang Yahudi mau bergabung dengan Freemasonry. Khususnya kelompok Yahudi ultra-Konservatif yang menganggap agama sebagai konsep yang diperuntukan bagi mereka saja, sedangkan agama Islam dan Nasrani merupakan agama palsu yang harus dibasmi.
Setelah mereka bergabung dengan Freemasonry, tak berselang beberapa lama merekalah yang menhidupkan dan mengendalikan kelompok ini. Pada tahun 1770, tokoh-tokoh Yahudi Jerman menemui seorang cendikiawan profesor hukum yang bernama Adam Weiz Howight untuk meminta bantuannya dalam meninjau Kitab Protokol tokoh-tokoh Zion klasik dan menyusunnya kembali berdasarkan prinsif modern sebagai langkah untuk menguasai dunia. Setalah berselang enam tahun yaitu tahun 1776, Howight telah menyelesaikan tugasnya dengan cemerlang, dengan meletakan dasar-dasar program sebagai berikut:
1. Menghancurkan pemerintahan yang sah, dan mendongkel ajaran agama dari pemeluknya.
2. Memecah-belah bangsa non-Yahudi (Gentiles) menjadi berbagai blok militer yang saling bermusuhan terus- menerus, dengan menciptakan berbagai masalah antar blok-blok itu, mulai dari masalah ekonomi, soial, politik, budaya, ras dan seterusnya.
3. Mempersenjatai blok-blok tersebut agar saling menghancurkan.
4. Menanamkan benih perpecahan dalam suatu negeri, kemudian memecah-belah, sehingga menjadi beberapa kelompok yang saling membenci.
Peran Howight bukan hanya meletakan prinsif dasar dalam Konspirasi (persekongkolan rahasia) Internasional ini, melainkan juga menyusun kembali organisasi Freemasonry. Sehingga selanjutnya ia diberi kepercayaan untuk mengepalai organisasi tersebut, dan melaksanakan rencana yang telah disusun dengan nama samaran “Perkumpulan Cendikiawan Zion” atau sebagian orang menamainya “Illuminati”(Yang Tercerahkan), dan perkumpulan inilah yang diduga pertama kali merencanakan untuk merebut yeruslem dan mengembalikan bangunan “Haekal Sulaeman.” Sehingga dengan perkumpulan ini Howight mampu merekrut lebih dari 2000 tokoh kaliber dunia, dengan latar yang berbeda; mulai dari ilmuan, psikolog, politisi, ahli ekonomi, guru-guru besar universitas terkemuka, dan para pengusaha.
Untuk meneliti lebih jauh hubungan antara Freemasonry dengan Yahudi, selain gambaran gambaran diatas juga bisa dilihat pada kata-kata sandi, simbo-simbol, upacara ritual, dan nama-nama tingkat hirarki Masonry yang berjumlah 33, semuanya menggunakan bahasa Ibrani yang merupakan bahasa resmi orang-orang Yahudi. Misalnya sebutan “Bikuhal Syulnikam,” diperuntukan bagi Mason yang telah terpilih dari 9 orang, dan sebutan “Elikam” bagi Mason yang terpilih dari 15 orang, danseterusnya. Didalam simbol freemasonry yang mempunyai hubungan dengan simbol tradisional yahudi, diantaranya “bintang segienam,” yang terbentuk dengan meletakan segitiga terbalik diatas segitiga lainnya, dan sekarang ini terdapat pada bendera Israel.
Pandangannya terhadap Agama dan Moralitas
Dengan Idiologinya yang merupakan perpaduan antara prinsif materialisme dan humanisme sekuler, para Masonry berkeyakinan bahwa agama merupakan satu-satunya kekuatan yang menghalangi usaha-usaha merka dalam menggapai tujuan-tujuan mereka. Oleh karena itu mereka selalu menggembor-gemborkan permusuhan terhadapnya, dan mengerahkan segala cara mulai dari propaganda, tipu muslihat, adudomba, bahkan peperangan, untuk pencapaian tujuannya tersebut.
Dalam suatu penyelidikan yang mendalam tentang sejarah peperangan terhadap agama di berbagai negar didunia selama beberapa abad terakhir, diungkapkan bahwa Freemasonry selalu berada dibalik pergerakan tersebut. Sebagai contoh, Revolusi Prancis tahun 1789, semuanya direncanakan dan dirancang oleh para Masonry yang berada dalam perkumpulan “Illuminati” yang diketuai oleh Howight. Dalam “Mason Magazine,” yang diterbitkan oleh para Mason Turki, disebutkan: “Para pelopor yang mendobrak sistem peodal di Prancis dan memulai revolusi besar ialah: Montesquieu, Voltaire, J.J Rousseau, Diderot sipemuka materialisme, dan para ensiklopedis yang berada di sekeliling mereka. Mereka semuanya orang-orang Mason.”
Pada tahun 1871, Jerman sedang dikuasai oleh Otto Van Bismarck, dia adalah seorang negarawan yang sukses, terutama dibidang politik luar negri, tetapi tidak mencapai sukses serupa didalam politik dalam negri, penyebabnya adalah sekelompok intelektual yang tergabung dalam “Kaum Liberal Nasional,” – yang sebagian besarnya adalah Masonry- gencar menyerukan politik anti-agama sebagai dalih untuk menyatukan jerman. Karena didorong oleh kelompok ini, Bismack memulai sebuah kampanye anti-Katolik yang dikenal sebagai Kulturkampf atau “perang budaya.” Sehingga kampanye ini berpengaruh terhadap negara-negara lainnya seperti: Austria, Belanda, Swiss, dan Belgia dan menimbulkan ketegangan yang luar biasa dinegara-negaraini.
Untuk lebih gamblang lagi perihal permusuhan mereka terhadap agama, bisa disimak dari pidato-pidato dan tulisan-tulisan para pemimpin mereka. Diantaranya, dalam kongres Pelajar yang diselenggarakan pada tahun 1865 dikota Liege, Laf Arge, seorang Masory terkenal, didepan utusan para pelajar dari Jerman, Spanyol, Rusia, Inggris, dan Prancis mengatakan: “Manusia harus mampu mengungguli Tuhan dan memaklumkan pernag kepada-Nya, serta membelah langit dan merobek-robeknya bagaikan lembaran kertas.” Dalam ketetapan Kongres Freemasonry Belgrade, tahun 1911 dinyatakan: “Hendaknya jangan dilupakan bahwa kita -orang-orang Freemasonry- adalah musuh-musuh agama, karena itu kita tidak boleh berleha-leha dalam memusnahkan Syiar-syiar agama.”
Demi tercapainya tujuan, mereke tak segan-segan melakukan tindakan-tindakan yang amoral dan jauh dari prikemanusiaan. Sehingga tak jarang mereka memperalat teman sejenis atau wanita-wanita cantik, dan menyelenggarakan pesta minuman Arak atau pesta-pesta meriah, dengan maksud agar dapat menggaet orang banyak untuk masuk ke dalam perkumpulan mereka. Bahkan salah seorang tokoh Freemasonry, Dour Vowel, mengatakan: “Sesuai dengan tabiat manusia, hukum zina bukanlah merupakan suatu dosa; oleh karena itu jika manusia tetap pada tabiat semula, maka semua wanita akan turut bergabung ke dalam barisan kita.”
Pernyataannya ini, mengandung arti bahwa kesucian diri, yang merupakan kehormatan tertinggi bagi insan yang ber- prikemanusiaan, di pandang hina oleh orang-orang Masonry, bahkan tidak sesuai dengan tabiat manusia. Ini berarti manusia tidak ada bedanya dengan binatang; dimana ada kemauan untuk menggurung nafsu terhadap lawan jenis; siapapun dia, dan apapun hubungannya dengan dia tidak diperdulikan.
Orang-orang yang ada didalamnya
Sejak dari awal berdirinya sampai sekarang, untuk menjalankan misi-misinya, gerakan Freemasonry tak luput dari usaha-usaha mereka dalam menggandeng tokoh-tokoh penting di Eropa pada waktu itu, dan dunia pada saat selanjutnya. Mulai dari para Raja, pemimpin negara, kaum cendikia, para pengusaha, para seniman, dan seterusnya.
Diantara tokoh-tokoh tersebut adalah:
1. Para Raja dan pemimpin negara, seprti: Alexander III (Raja Scotlandia th 1935), Richardos the Lion Heart, Henry II, IV,V, George Clark, Samuel Clark, Edwad ( Raja-raja Inggris yang memerintah antara abad ke-12 sampai permulaan abad 20), Friederich William (putra mahkota Prusse th 1738), Herricurt (ketua parlemen Paris th 1785), Gustave III dan Charles (Raja Swedia abad ke 18 dan 19), Alexander (Kaisar Rusia th 1803), dan beberapa presiden Amerika diantaranya: George Woshington, James Monroe, Andrew Jackson, Martin Van Buren, James Polk, Abraham Lincoln, Theodore Roosevelt, Franklin D Roosevelt, Ronald Reagan, dan beberapa lagi yang tidak disebutkan, serta terdapat beberapa peimimpin Arab diantaranya: Garouk I (raja Mesir), Bisyarah Al- Khurry (Presiden Libanon), Sami Soleh (perdana mentri Libanon).
2. Para Cendikiawan, diantaranya: Kardinal Wols (Guru Besar th 1509), Bacon (Filosof Inggris th 1629), San Martin (Filsuf Prancis th1803), Hegel (filsuf Jerman th 1831), Enrico Fermi, Johan Von Goethe, Voltaire (seorang materialis), Diderot (pengarang “The Sistem of Nature”), Montesquieo (materialis radikal), J.J Rousseau, Duke Ellington, Louis Amstrong, Winston Churchill, Charles Lindbergh, Adam Weiz Howight ( Profesor hukum asal Jerman), David Hume, Emile Durkheim, Herbert Spencer, Sigmund Freud, dan seterusnya.
3. Beberapa orang seniman dan Pengusaha, seperti: Roger Corman, pemilik Studio perfileman “New World Picture”, nama ini diduga merupakan nama lain dari “New world Order”; salah satu idealisme yang dianut Freemasonry. James Cameron, seorang sutradara film terkenal yang telah menyutradarai beberapa film terkenal seperti: Titanic, Terminator, Aliens, Rambo, dsb. Dan dikabarkan bahwa setelah pembuatan film terminator dan aliens yang didalamnya ada misi-misi Freemasonry, dia dianugrahkan martabat “York Rite” yang merupakan salah satu tingkatan yang ada di Freemasonry. Mozart, seorang komposer terkenal abad ke-18 yang berasal dari Austria, dikabarkan bahwa sebagian besar opera-operanya mengandung pesan-pesan Masonik, seperti “Magic Flute” (Suling Ajaib), dsb.
Rujukan Makalah sederhana ini:
1. Buku “Ancaman Global Freemasonry” karya Harun Yahya.
2. Buku “Islam di Persimpangan Paham Modern” karya Fathi Yakan.
3. Kitab “Al-Masuniah: Dzalikal Al-Mahfal Asy-Syaithoni Al-Khofi” karya Ahmad Bin Abdul ‘Aziz Al- Hashin.
4. Beberapa artikel yang diambil dari website2 internet.

No comments:

Post a Comment