Pages

Thursday, May 27, 2010

ILMU LEBIH PENTING DARIPADA HARTA

Pertama: Ilmu adalah warisan para Nabi, sedangkan harta adalah warisan para raja dan orang-orang kaya.


Kedua: Ilmu akan menjaga pemiliknya, sedangkan 
pemilik harta menjaga hartanya.


Ketiga: Ilmu adalah penguasa atas harta, sedangkan harta tidak berkuasa atas ilmu.


Keempat: Harta akan habis dengan dibelanjakan, sedangkan ilmu akan bertambah jika diajarkan.
Kelima: Apabila meninggal dunia, pemilik harta akan berpisah dengan hartanya, sedangkan ilmu akan masuk bersamanya ke dalam kubur.
Keenam: Harta dapat diperoleh orang-orang 
mukmin maupun kafir, orang baik maupun orang
jahat. Sedangkan ilmu yang bermanfaat hanya 
dapat diperoleh orang-orang yang beriman.
Ketujuh: Orang yang berilmu diperlukan oleh 
para raja dan selain mereka, sedangkan pemilik 
harta hanya diperlukan oleh orang-orang miskin.
Kedelapan: Jiwa akan mulia dan bersih dengan 
mengumpulkan ilmu dan berusaha memperolehnya
-hal itu termasuk kesempurnaan dan 
kemuliaannya- sedangkan harta tidak
membersihkannya, tidak menyempurnakannya
bahkan tidak menambah sifat kemuliaan.
Kesembilan: Harta itu mengajak jiwa kepada 
bertindak sewenang-wenang dan sombong, 
sedangkan ilmu mengajaknya untuk rendah hati
dan melaksanakan ibadah.
Kesepuluh: Ilmu membawa dan menarik jiwa 
kepada kebahagiaan yang Allah ciptakan 
untuknya, sedangkan harta adalah penghalang 
antara jiwa dengan kebahagiaan tersebut.
Kesebelas: Kekayaan ilmu lebih mulia daripada
kekayaan harta kerana kekayaan harta berada di 
luar hakikat manusia, seandainya harta itu musnah
dalam satu malam saja, jadilah ia orang yang 
miskin, sedangkan kekayaan ilmu tidak 
dikhawatirkan kefakirannya, bahkan ia akan terus 
bertambah selamanya, pada hakikatnya ia adalah kekayaan yang paling tinggi.
Kedua belas: Mencintai ilmu dan mencarinya adalah pokok segala ketaatan, sedangkan cinta dunia dan harta dan mencarinya adalah pokok segala kesalahan.
Ketiga belas: Nilai orang kaya ada pada hartanya 
dan nilai orang yang berilmu ada pada ilmunya. 
Apabila hartanya lenyap, lenyaplah nilainya dan
tidak tersisa tanpa nilai, sedangkan orang yang 
berilmu nilai dirinya tetap langgeng, bahkan 
nilainya akan terus bertambah.
Keempat belas: Tidaklah satu orang melakukan
ketaatan kepada Allah Ta’ala, melainkan dengan
ilmu, sedangkan sebahagian besar manusia berbuat
maksiat kepada Allah lantaran harta mereka.
Kelima belas: Orang yang kaya harta selalu 
ditemani dengan ketakutan dan kesedihan, ia sedih
sebelum mendapatkannya dan merasa takut setelah 

memperoleh harta, setiap kali hartanya bertambah 

banyak, bertambah kuat pula rasa takutnya. 

Sedangkan orang yang kaya ilmu selalu ditemani 

rasa aman, kebahagiaan, dan kegembiraan.







No comments:

Post a Comment