Pages

Wednesday, May 26, 2010

The Fallen Angel dan Qabala




Sigil of Lucifer

Pada suatu ketika dahulu, terdapat semakhluk ketua malaikat bernama Azazel, makhluk yang amat taat dan rajin berdoa kpd Allah. Tiba² pada suatu hari langit gempar dengan berita bahawa Allah akan menyingkirkan satu makhluk dari langit. Maka para malaikat yang ketakutan pergi berjumpa Azazel ini.

“Wahai Azazel ketua malaikat, kami amat takut dengan berita ini. Tolonglah engkau berdoa kepada Allah agar makhluk yang akan disingkirkan itu bukanlah kami”
Lalu Azazel pun mula berdoa.

“Ya Allah tuhanku, selamatkanlah mereka dari disingkirkanMu dari langit ini”, doa Azazel bagi pihak malaikat² tadi. Sesungguhnya dia sengaja@terlupa untuk mendoakan dirinya sekali

Maka selepas itu, Azazel disingkirkan dari bumi setelah enggan sujud kepada Nabi Adam..

Begitulah cerita yang diceritakan oleh seorang uztaz ketika mengajar kelas tahfiz Al-Quran di sebuah masjid di sini.

Siapakah Azazel? Anda tahu jawapannya. Dia adalah Iblis atau lebih glamour dengan nama Lucifer atau Day Star atau Morning Star atau The Fallen Angel oleh penganut Qabala. Azazellah yang telah bersumpah mahu menyesatkan manusia supaya memenuhkan naraka bersamanya.
Baphomet

Ini adalah "Baphomet". Baphomet adalah satu makhluk pujaan kaum Kabalis yang mewakili syaitan. Makhluk ini berkepala kambing bertanduk atau dikenal dengan kambing “Mendes”, lambang kuno untuk syaitan. Penampilannya melambangkan kekuatan-kekuatan hitam disatukan dengan kemampuan beranak-pinak seperti halnya kambing. Di dahi, diantara dua tanduk dibawah jamung, adalah lambang pentagram. Bahagian bawah badannya diselubungi kain hitam melambangkan kerahsiaan. Baphomet digambarkan sebagai makhluk hermaphrodit dengan mempunyai buah dada lambang kewanitaan dan phallus lambang kelelakian. Dua ular melingkar di phallus yang berdiri juga merupakan simbol dari syaitan. Sayap melambangkan kemampuan Iblis@Lucifer untuk Terbang.

"Bila kita telah menjadi penguasa kita harus memandang sebagai hal yang sama sekali tidak dikehendaki keberadaan agama-agama lainnya kecuali agama kita; menyatakan hanya ada satu Tuhan yang oleh takdir-Nya kita telah ditentukan sebagai 'Ummat Pilihan', dan yang melalui takdir-Nya pula nasib kita menyatu dengan masa depan dunia. Kerana alasan inilah kita harus menghancurkan semua agama lainnya. Kalau ada muncul atheisme yang baru, sebagai langkah transisi faham ini tidak akan menghalangi tujuan kita." (Protokol Zionisme yang Keempat-belas)

Kepercayaan Qabala@Kaballah

Akibat mengalami penindasan yang panjang selama beribu tahun kaum Yahudi memelihara kepercayaan nenek-moyang mereka yang pada dasarnya menyimpang bahkan bertentangan dengan aqidah yang diajarkan oleh Nabi Musa a.s. Kepercayaan kuno itu dipelihara dengan keyakinan untuk mempertahankan kewujudan mereka. Di antara kepercayaan yang tertua dan paling dihormati adalah kepercayaan 'Qabala', atau kadangkala ditulis 'Kabbala'. Nama Qabala diambil dari kata Ibrani 'qibil', yang maknanya "menerima". Qabala dalam hal ini bererti "menerima doktrin okultisme (ilmu sihir) rahsia".

Sejak masa Nabi Ibrahim a.s. meninggalkan Sumeria (Iraq sekarang ini) hingga dengan penjajahan Rom ke atas Palestine, Qabala tetap merupakan kepercayaan Yahudi yang sangat rahsia, yang ajarannya hanya diketahui oleh anggotanya, yang disampaikan dengan cara dari mulut-ke-mulut, disampaikan oleh para pendeta tinggi kepada para ahli bawahan. Selama period ini para pendeta tinggi itu tinggal di Sumeria, kemudian menyebar ke Mesir Kuno, dan Palestin Kuno. Salah seorang pendeta tinggi Qabala ialah Samiri, tokoh yang mengajak Bani Israel yang baru saja keluar dari tanah Mesir untuk menyembah sebuah patung anak sapi yang terbuat dari emas, tatkala mereka ditinggalkan oleh Nabi Musa a.s. berkhalwat di gunung Tursina di Sinai untuk menerima wahyu 'Firman yang Sepuluh' dari Allah.

Beberapa waktu sesudah berakhirya penjajahan Rom di Palestin, para pendeta tinggi Qabala memutuskan tradisi okultisme kuno itu untuk dirakam secara tertulis ke atas papyrus berupa gulungan ('scroll') sebagai usaha agar ajaran itu dapat diwariskan kepada generasi Yahudi berikutnya. Selama masa pendudukan Rom itu ajaran Qabala dihimpun dari berbagai tradisi lisan ke dalam beberapa gulungan, dan akhimya dijilid ke dalam sebuah kitab yang utuh.

Tugas menghimpun ajaran yang masih berupa lisan itu dibebankan kepada dua orang, yaitu 'Rabbi' (Guru) Akiva ben Josef, yang menjadi ketua Majlis Tinggi Pendeta Sanhedrin pada waktu itu, dan pembantunya Rabbi Simon ben Joachai. Pada waktu itulah Qabala disistematikkan menjadi dua jilid : 'Sefer Yetzerah' (Kitab Genesis, tentang Penciptaan Alam Semesta), dan 'Sefer Zohar' (Kitab Keagungan).
Baphomet Pentagram

Salah satu simbol dari syaitan adalah kepala kambing “Mendes”. Imej hitam seram ini melambangkan kekuatan hitam. Simbol kambing digunakan sebagai kekuatan regeneratif Lucifer. Pentagram diatas kepala kambing adalah satu lagi simbol dari kepala kambing, iaitu setiap hujung bintang mewakili kedua tanduk, kedua kuping dan dagu kambing. Maka dengan itu dilambangkan dengan pentagram terbalik, iaitu dua hujung bintang ke atas, satu hujung ke bawah.

Kitab Zohar penuh dengan ayat-ayat yang bersifat rahsia dan perumpamaan, dan ayat-ayat itu hanya dapat difahami melalui Kitab Yetzerah, semacam kitab terjemahan. Beberapa abad sesudah Masehi, di Eropah muncul kitab ajaran Qabala yang baru bemama 'Sefer Bahir'- 'Kitab Cahaya'. Ketiga kitab itu semuanya tertulis dalam bahasa Ibrani, yang kemudian atas pertimbangan pragmatisme diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa Eropah. Ketiga kitab Qabala itu memuat ajaran sangat suci bagi kultus sesat, penyembahan kepada Iblis, dan menjadi buku pegangan Gereja-gereja Iblis di seluruh dunia.

Kaum Yahudi Qabalis, sebagaimana ajaran Samiri, secara terang-terangan menyatakan permusuhan mereka kepada Tuhan Yang Maha Esa, Maha Pencipta Alam Semesta. Menurut iman mereka Iblis, atau Lucifer, sebagaimana mereka menyebutnya dengan penuh hormat, telah "diperlakukan dengan tidak adil" dan ia adalah satu-satunya tuhan yang patut disembah. Iblis adalah tuhan mereka.

Iblis, atau khususnya 'syaitan', dalam bahasa-bahasa Semit (termasuk bahasa Arab) berarti "pemberontak", yakni "memberontak kepada Allah", karena itu kaum Qabalis tidak menyebutnya dengan nama Iblis. Mereka menyebutnya dengan nama Lucifer, yang bereti "pembawa sinar cahaya". Penggunaan kata Iblis dianggap sebagai penghinaan kepada tuhan mereka. Kata Lucifer bererti cahaya, terang, pencerahan dan sebagainya.

Salah satu tema penting yang berkaitan dengan kepercayaan Qabala ialah kekuasaan yang datang dari cahaya, api, dan matahari. Ketiga hal itu menjadi perlambang dari ajaran penyembahan kepada Iblis, yang dipercayai diciptakan dari api. Segala sesuatu yang berkaitan dengan cahaya, api atau matahari, merupakan perlambang kepada Iblis.

Ajaran Qabala menjelaskan adanya hierarki kekuasaan yang mereka sebut "sefrotim", yang dalam bahasa Ibrani berarti "penyinaran". Ada sepuluh “sefrotim”, yang dalam bahasa Ibrani disebut “sitra ahra”, yang artinya "sisi lain". Penyinaran “sefrotim” diwakili oleh sejumlah makhluk halus yang dalam bahasa Ibrani disebut “shedim”. “Shedim” terdiri dari sejumlah roh. Roh tertinggi adalah Lucifer sebagai "pembawa cahaya". Semua roh yang disebut “shedim” itu tercipta dari asal api. Oleh karena itu api menjadi sembahan terpenting dalam ajaran Qabala. Beberapa di antara “shedim” itu ada yang berkahwin dengan manusia, dan mereka ini disebut “mazzikim” atau "shedim yang tidak berbahaya", dan anak hasil perkawinan itu bila lahir disebut “banim shovavim” yang artinya "anak haram-jadah".

Menurut ajaran Qabala manusia tidak memerlukan akan Allah, bahkan menurut mereka manusia bisa menjadi manusia suci yang setara dengan tuhan. Mereka menyebut faham yang deseptik ini dengan Istilah “humanisme” bahawa manusia berdaulat untuk mengatur hidupnya sendiri di dunia. Kaum Qabalis menyebarkan fahaman ini kepada kaum non-Qabalis untuk menghancurkan keimanan manusia kepada Allah.

Kaum Qabalis seringkali menggunakan simbol-simbol seks untuk mewakilkan “humanisme”. Organ lelaki disimbolkan dengan “phallus” (lingga) sebagai perlambang kekuasaan regeneratif, atau kekuasaan untuk berkembang biak. Sedangkan organ wanita dilambangkan oleh pelataran yang disebut “yoni” yang memperlambangkan kawasan kesuburan. Yoni disebut juga dengan nama lain, "Ibu Pertiwi" (Mother Earth).
Washington Monument

Monumen Obelisk George Washington melambangkan phallus Lucifer, iaitu kekuatan generatif. Ia menghadap ke balkoni separuh lengkung Rumah Putih, simbol dari kekuatan reproduktif organ wanita. Obelisk, iaitu tugu batu tegak dan simbol-simbol lain kaum Qabalis bukan hanya terdapat di Mesir Kuno, tetapi berkembang ke berbagai ibukota dunia seperti di Washington, DC. dan ibukota-ibukota lain Eropah. Obelisk yang didirikan umumnya menghadap ke bangunan pusat kekuasaan sebagai perlambang kekuasaan (kejantanan) bahkan didirikan juga di Saint Peter Basillica, Vatikan (St. adalah kependekan dari kata Saint yang berasal dari kata "Santos" iaitu orang suci dalam bahasa Latin). Pernah dengar tentang melontar jamrah ketika ibadah haji? Bagaimanakah rupa jamrah² itu? Obelisk?
Obelisk di hadapan St Peters Basillica, Vatikan

Kaum Qabalis juga menggunakan imej segitiga dan bangunan piramid untuk mewakili struktur hierarki mereka. Para elit Qabalis duduk pada puncak piramid. Lambang kaum Qabalis, piramid dengan sebiji mata Lucifer yang "selalu mengawasi dan menguasai", terdapat pada sisi belakang matawang kertas dolar Amerika sekarang ini. Kaum Qabalis juga menggunakan lambang dua buah segitiga yang dipasang menjadi satu dengan posisi masing-masing terbalik, menjadi bintang segi-enam yang kini oleh orang Yahudi ditransformasikan seolah-olah sebagai “bintang Nabi Daud as”. Dua buah bintang segitiga masing-masing dengan posisi terbalik sebagai lambang Lucifer itu disalahtafsirkan oleh kaum Qabalis sebagai lambang bintang dari "Nabi Daud" pada tahun 1948 di PBB. Penciptanya adalah Joseph Stalin, diktator Soviet Union, sebagai negara pertama yang mengakui negara Yahudi Israel.
Pentagram

Selain itu kaum Qabalis juga menggunakan lambang bintang segilima yang terbalik, dua hujung menghadap ke atas, dua hujung menghadap ke samping dan satu hujung menghadap ke bawah, yang melambangkan dewa berkepala kambing 'Mendes'. 'Mendes' adalah nama lain dari Lucifer. Dua hujung bintang yang menghadap ke atas merupakan tanduk, dua hujung yang ke samping adalah telinganya, dan hujung yang menghadap ke bawah adalah dagunya.

Kepercayaan Qabala selanjutnya tumbuh dan berkembang ke seluruh dunia dalam berbagai bentuk dan aspeknya di dalam masyarakat. Para penyembah Iblis ini menggunakan kebohongan, peras ugut, rasuah, seks bebas, dan bahkan kekerasan untuk mencapai tujuannya membangun penguasaan kehidupan di dunia. Ajarannya bertujuan untuk menghancurkan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Pencipta Alam Semesta dan siapa saja yang menghalangi penyembahan Lucifer.
Hexagram

Hexagram atau bintang berhujung enam dibentuk dari dua segitiga yang saling mengunci. Segitiga adalah lambang Qabalis paling umum atau asas. Segitiga yang hujungnya menghadap ke bawah adalah lambang wanita yang sesuai dengan Yoni dan juga disebut segitiga air. Segitiga yang hujungnya menghadap ke atas adalah lambang lelaki, lingga atau phallus, mewakili tuhan mereka Lucifer dan disebut juga Segitiga Piramid atau Piramid Air. Kesatuan mereka menghasilkan kekuatan iaitu prinsip generatif. Selain itu, kedua segitiga tersebut mempunya arti esoterik. Segitiga yang menghadap ke bawah disebut juga Segitiga Ketuhanan, segitiga yang menghadap ke atas disebut Segitiga Piramid, yang juga simbol manusia sempurna. Kemudian mereka menunjukan bagaimana manusia boleh menjadi tuhan, gagasan utama dari Humanisme. Hexagram digunakan pada riual-ritual sihir dan juga dianggap sebagai simbol dar kekuatan utama syaitan. Hexagram digunakan untuk memanggil syaitan untuk mengguna-guna atau mengutuk sang korban. Isitilah “to hex” dalam bahasa Inggeris yang ertinya mengguna-guna atau mengutuk datang dari amalan ini.

Kepercayaan Qabala - Aliran Zoroaster di Parsi

Zoroasterisme adalah salah satu cabang dari kepercayaan Qabala yang menyebar ke Parsi dengan amalan keagamaannya lebih menekankan pada sihir bersamaan dengan penyembahan kepada Iblis. Para pcmimpin agama Zoroaster disebut dengan nama 'magi', ritual agamanya disebut 'magus', dan dari kata inilah kemudian menjadi kata 'magis', dan al-Hadith menyebut Zoroasterisme dengan nama Majusi.

Ritual para 'magi' bertujuan untuk menyempumakan seni sihir okultisme dan ilmu tenung, tuju-tuju, dan 'guna-guna' dengan melalui bantuan jin dan roh-roh halus. Cabang kepercayaan Qabala juga berkembang ke Mesir Kuno di masa Fir'aun. Ilmu astrologi (peramalan nasib yang dikaitkan dengan posisi bintang-bintang tertentu - zodiak), numerologi (peramalan berdasarkan angka-angka yang dikaitkan dengan huruf), berkembang di Sumeria, kemudian ke Mesir, ke Babilonia, dan ke Persia, yang dihubungkan dengan penyembahan roh-roh halus.

Ajaran Qabala di Persia tertulis di dalam kitab suci mereka yang dinamakan 'Avesta'. Di dalam 'Avesta' Lucifer disebut dalam bahasa Parsi Kuno dengan nama 'Ahuramazda' atau 'Ormuzd', iaitu sang "pembawa cahaya". Untuk menghormati 'Ormuzd', atau Lucifer, kaum Qabalis Zoroaster menyembah api dan matahari sebagai lambang Lucifer. Kepercayaan Qabala Zoroaster bertahan hidup selama lebih dari seribu tahun sampai Parsi ditaklukkan oleh Islam pada tahun 651 Masehi. Meskipun demikian agama ini masih dianut secara sembunyi-sembunyi oleh sebagian kecil pemeluknya di Iran hingga sekarang ini.

Qabala di Jerusalem

Di Palestin kelompok Qabalis dipimpin oleh Herodus II, gabenor Rom di Jerusalem, dengan dua orang pembantunya, Ahiram Abiyud dan Moav Levi. Herodus II memimpin kaum Qabalis melawan penyebaran ajaran Jesus. Kelompok ini berupaya membangun kembali Haikal Sulaiman di Jerusalem sebagai pangkalan gerakan mereka.

Majlis Kuasa Rahsia Qabala yang beranggotakan sembilan orang pendeta Qabala bersidang pada tanggal 10 Agustus 43 Masihi dipimpin langsung oleh Herodus II, Abiyud dan Levi. Sidang pada hari itu memutuskan untuk mengakhiri kegiatan Jesus serta para muridnya. Adalah Herodus II yang memerintahkan untuk menyembelih Nabi Zakaria a.s. dengan menggunakan gergaji pemotong kayu. Ia kemudian memerintahkan juga membunuh Nabi Yahya a.s. dan memerintahkan mempersembahkan kepala Nabi Yahya a.s. yang telah dipenggal itu di atas sebuah dulang ke hadapannya.

Dengan kekuasaannya yang luar biasa ia berhasil memerintahkan Majlis Tinggi Pendeta Sanhedrin, badan tertinggi pada hierarki kependetaan Yahudi, agar mengeluarkan dekrit hukuman mati berdasarkan hukum Rom di atas kayu salib terhadap Jesus dengan tuduhan telah menghina Tuhan. Herodus II juga memerintahkan membunuh Peter, murid Jesus melalui kakitangannya bernama Nero.

Dalam waktu singkat paling tidak berdiri 40 gereja yang dipengaruhi dan mengikuti ajaran Injil versi Qabala di seluruh tanah Palestin. Dalam tempoh yang tidak terlalu lama ajaran Injil versi Qabala berkembang ke seluruh wilayah kekaisaran Rom dan membangun di Eropah.

(Sumber Utama : MO)

P/s : Perhatikan gambar di bawah. Ia adalah Patung George Washington. Perhatikan gaya tangan dan kainnya. Tidakkah ia menyerupai Baphomet?? hehe..
Patung George Washington

No comments:

Post a Comment