Pages

Monday, April 5, 2010

Benarkah syi'ah sesat....?

Pertanyaan itu sampai sekarang masih bersarang diotaku. Cerita maupun tulisan yang aku
dapatkan mengenai Syi'ah selama ini bersumber dari kalangan Sunni, yang bermadzab Syafi'i.
Dari golongan sunni yang selama ini aku percayai, Syi'ah adalah paham sesat yang di mulai
dari seorang yahudi masuk islam bernama Abdullah bin Saba' pada pemerintahan khalifah
Ustman bin Affan. Abdullah bin Saba' kecewa karena merasa tidak mendapatkan sambutan
dari khalifah seperti yang diharapkanya ketika dia memasuki Madinah. Kekecewaan ini
menjadikanya oposisi pemerintah dan menyebarkan propaganda untuk menggulingkan
kekuasaan Ustman bin Affan.Propaganda yang ia sebarkan menyebutkan bahwa 3khalifah
yaitu Abu Bakar, Umar bin Khotob, dan Ustman bin Affan adalah penguasa yang tidak syah.
Mereka telah merampas kekuasaan dari yang lebih berhak yaitu Ali bin Abu Tholib,
menantu nabi Muhammad saw. Lama kelamaan propaganda ini berhasil menggalang kekuatan yang
akhirnya menamakan diri Ahlul bait ( kaum pecinta keluarga Rosul- Muhammad saw).
golongan ini pada akhirnya memberontak dan berhasil membunuh khalifah Ustman bin Affan.
Kemudian mengangkat Ali bin Abu Tholib sebagai khalifah yang ke 4, dan tidak pernah
mengakui kekhalifahan sebelumnya sebagai pemerintahan yang syah. Makanya mereka tidak
memakai hadist yang berasal dari ke tiga khalifah tersebut. Mereka hanya memakai hadist
yang bersumber dari golongan mereka. Ini yang meyebabkan perbedaan mencolok dari
paham mereka dengan kaum sunni. Setelah Ali bin abu Tholib menjadi khalifah terjadi
peperangan dengan Muawiyah, yaitu salah satu gubernur yang berkuasa di damaskus.
Peperangan antara Bani Umayah ( muawiyah) dengan Ali bin Abu Tholib berlangsung lama.
Hinnga pergantian pemimpin diantara keduanya perang masih berlanjut. Satu peristiwa yang
tidak akan pernah kita lupakan, ketika terjadi peperangan antara Yazid bin Muawiyah dari
Bani Umayyah, dengan Husein bin Ali bin Abu Tholib. Peperangan itu menyisakan cerita
memilukan karena kaum Syi'ah kalah perang, konon Bani Umayah membantai semua tanpa
ampun. Sejak itu kaum Syi'ah yang tersisa semakin membenci golongan sunni, dan
semboyan mereka " Masuklah neraka orang-orang yang memerangi keluarga rosul" hingga
sampai sekarang permusuhan kaum Syi'ah dan Sunni masih terus saja berlangsung.

   Dari sumber Sunni lainya menyebutkan Syi'ah muncul pada saat pemerintahan Ali bin Abu
Tholib. Di masa ini berkembang di masyarakat muslim sebuah rasa simpatik dan kekaguman
yang  tinggi terhadap Ali bin Abu Tholib. Ali bin Abu Tholib memang seorang pribadi yang
mengesankan, Keislamanya tidak diragukan, kesetiaan terhadap Rosul sudah terbukti, dan
berbagai kelebihan-kelebihannya yang tidak dimiiki sahabat lain.
Kemudian munculah abdullah bin saba' seorang yahudi yang berpura-pura masuk islam. Dan
berusaha memecah belah umat islam, dengan  fitnah  bahwa  Ali lah yang berhak  menjadi
khalifah, khalifah sebelumnya adalah kafir yang telah merampas dari yang berhak.  Sampai
dia dan pengikutnya menuhankan Ali bin Abu Tholib. Karena keyakinanya ini Ali menghukum
mati Abdullah bin saba'  dan pengikutnya.
   Dari sumber lain dikatakan syi'ah sudah ada sejak nabi masih hidup. Syi'ah disini
dimaksudkan hanyalah suatu kelompok yang bersimpati kepada Ali. Suatu kaum yang
bersimpati kepada Ali karena kelebihan dan kedekatnya dengan Rosul. Jadi bukan karena
ada campur tangan yahudi atau agama parsi, seperti yang orang2 katakan. Dan pada
tahap selajutnya syi'ah hanya sebagai sebuah media politik bukan perbedaan akidah seperti
Syi'ah sekarang.
   Dari Syi'ah sendiri saya belum mendapatkan data yang pasti berhubungan dengan awal
mula syi'ah muncul. Hanya di salah satu site tertulis,  berdasar referensi dari  kitab-kitab
pokok syi'ah menyebutkan adanya Abdullah bin Saba' adalah orang yang pertama
mengisukan bahwa Ali lah yang berhak menjadi khalifah setelah nabi wafat.
   Bagaimanapun syi'ah lahir, yang terpenting adalah bagaimana syi'ah sekarang sesat atau
lurus ?

   Saya percaya semenjak imam Syi'ah pertama ( Ali bin Abu Tholib) meninggal banyak sekali
perubahan dalam tubuh Syi'ah. Kita perbandingkan kitab-kitab hadist yang dipakai antara
Syi'ah daN Sunni. Syi'ah memakai 4 kitab sebagai sumber hadist yaitu Al Kafi, Man La
Yahdhuruhul Faqih, At tahdzib, Al istibshar. Sedangkan Sunni  ( baca Ahlu sunnah) memiliki
9 kitab rujukan yaitu Sahih Bukhari, Sahih Muslim,  Sunan  Nasa'i, Sunan Tirmidzi, Sunan
Abu Daud, Sunan Ibnu Majah, Muwatha Malik, Musnad Ahmad, dan Sunan Darimi. Seperti
halnya Sunni yang meyakini Bukhari dan Muslim saja yang seluruh hadistnya dianggap sahih,
sedang kitab lain tidak semua hadist didalamnya dianggap sahih, Syi'ah sendiri memiliki
Al Kafi sebagai pegangan utama, tetapi kebanyakan hadist didalamnya dhoif, dan anehnya
Syi'ah sendiri mengiyakan. Dari 16119 hadist yang dianggap dhoif berjumlah 9845 hadist.
Dari 4 kitab yang terdiri dari kurang lebih 44ribu, hanya ada  644  hadist yang berasal dari nabi
Muhammad  saw. Dalam Al Kafi sendiri  dari 16119 riwayat hanya ada 92 riwayat dari Nabi,
sedangkan riwayat dari Ja'far as Shadiq ada 9219 riwayat. kok bisa ya ? hilangkah peran nabi
katanya pecinta ahlul bait tapi riwayat tentang nabi hanya sedikit. Sedangkan dalam kitab
Ahlu sunnah kita bisa menemukan puluhan ribu hadist dari nabi Muhammad saw. Dalam kitab
Syi'ah riwayat Ali bin Abu Tholib ada 690, Hasan bin Ali bin Abu tholib 21 riwayat, tidak ada
riwayat Fatimah Az zahra, Husein bin Ali bin Abu Tholib ada 7 riwayat. Kini kita lihat pada
kitab Sunni, riwayat Ali bin Abu Tholib ada 1583, riwayat Hasan ada 35, riwayat Fatimah ada
11, Riwayat Husein ada 43, begitu juga riwayat tentang Ali zainal Abidin ( cucu Ali bin Abu
Tholib ) Muhammad al Baqir, dan Ja'far As Shadiq dalam kitab sunni justru lebih banyak dari
riwayat Abu Bakar, Umar, ataupun Ustman. Berikut saya tuliskan beberapa Aqidah syi'ah
yang jauh dari islam,
1. Mereka mengatakan  Allah bersifat Al  Bada'  artinya Allah baru mengetahui apa-apa yang
sudah terjadi
2. Meyakini perubahan dalam Al Qur'an. Mereka meyakini ketiga khalifah Abu bakar, Umar,
dan Ustman telah mengadakan penambahan dan pembuangan ayat Al Qur'an. Salah satu
yang di buang menurut mereka adalah yang dinamakan ayat Wilayah, terdiri dari 7 ayat.
Berikut kami tuliskan ayat yang ketujuh " Dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan Ali
termasuk orang-orang yang menjadi saksi."
3. Mereka mengatakan Al Qur'an yang dipakai umat muslim sejak jaman Sahabat hingga
sekarang sudah tidak asli lagi, kecuali Al Qur'an mereka yang berjumlah kurang lebih 17000
ayat, tiga kali lebih banyak, yang dinamakan mushaf Fatimah. Apakah ini masuk akal ?
Allah berfirman dalam Al Hijr :9 yang artinya :
" Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur'an dan sesungguhnya Kami-lah yang
benar-benar memeliharanya/menjaganya "
Apakah mungkin penjagaan Allah terhadap Al Qur'an mengalami kecolongan,
sehingga terjadi pengurangan seperti kata Syi'ah.
4. Menuhankan manusia. Mereka bersikap berlebih-lebihan tergadap imam mereka, atau
mungkin imam mereka yang membuat begitu. Lihatlah yang dikatakan Khomeini pemimpin
besar agama Syi'ah dalam kitabnya Al Hukuumatu al Islamiyyah
" Dan sesungguhnya yang terpenting dari madzab kami, sesungguhnya imam-imam kami
memiliki kedudukan ( maqam) yang tidak bisa dicapai oleh seorangpun malaikat yang
muqarab/ dekat dan tidak oleh seorang pun nabi yang pernah diutus " Inilah penghinaan
terbesar khomeini terhadap malaikat dan nabi , termasuk nabi Muhammad saw. Merekapun
meriwayatkan dengan dusta atas nama Ali bin Abu Tholib " Dan akulah yang menhidupkan
dan mematikan " ( Syi'ah wa tahrifu al qur'an hal 17) mereka menuhankan imam-imam mereka
hingga berani membuat riwayat-riwayat palsu.
5. Aqidah Raj'ah yaitu keyakinan akan hidup lagi di dunia orang-orang yang sudah meninggal.
Termasuk para imam mereka, Rosulullah dan juga musuh-musuh mereka yaitu 3 khalifah
yang pertama. Dan musuh-musuh akan diadili didepan nabi karena telah mengdzolimi ahlul
bait. Peristiwa ini terjadi ketika bangkitnya Imam Mahdi dari tidur panjangnya yang konon
sekarang sudah seribu tahun tidur.
6. Mengkafirkan sebagian besar sahabat Rosul, termasuk melaknat Aisyah istri nabi, Aisyah
difitnah berzina, dan Allah telah mensucikan kembali dari fitnah, tetapi syi'ah tetap melaknat
7. Taqiyyah, yaitu kewajiban berdusta untuk menjaga rahasia dari orang yang berbeda.
Sehingga terkadang oleh penganut syi'ah sendiri sulit memahami hakekat syi'ah.
8. Rukun islam yang tidak mencantumkan syahadat. Apakah ini berarti masuk islam tidak
memerlukan sahadat ?
9. Rukun iman yang tidak menyebutkan malaikat, Rosul, dan takdir tetapi terdiri dari 5 yang
isinya Tauhid, al Adl ( keadilan Allah) ,Kenabian, Imamah ( pemimmpin/ imam) dan Hari
kebangkitan atau pembalasan
10. Nikah Mut'ah, atau kawin kontrak .  Padahal hal ini sudah diharamkan oleh nabi, karena
tidak bebeda jauh dengan pelacuran. Tetapi justru Syi'ah membolehkan nikah mut'ah meski
dengan seribu wanita sekalipun. Na'udzu billah mindzalik.

   Salah satu sumber menyebutkan diantara penganut syi'ah ada yang menganut paham
" Wahdatul Wujud " yaitu bersatunya makhluk dan Tuhan nya. Yaitu dilahirkan oleh Al Halaj,
yang kemudian di hukum mati karena pahamnya. Di indonesia dikenal Syeh Siti Jenar, yang
terkenal dengan paham Manunggaling kawulo gusti ( wahdatul wujud), Syeh Siti Jenar pun
dihukum mati. Bahkan kerajaan-kerajaan islam yang pertama di Nusantara,
diperkirakan  bemadzab syi'ah, yaitu kesultanan Daya pasai, sekitar abad 11 -12 M.
Demikian juga dengan beberapa daerah di pulau jawa telah dipenuhi madzab syi'ah pada
masa itu, tercatat  kesultanan Leren bermadzab syiah. Hingga sekitar abad 11-12 M
Nusantara dipenuhi dengan ajaran syi'ah, yang sampai sekarang masih terlihat bekas-bekas
peninggalan ajaranya, seperti gelar, paku, Qutub, kemudian adanya istilah Ratu Adil.
Kabarnya juga permainan kuda lumping adalah melambangkan kepandaian berkuda Husein
ketika berperang di karbala, Iraq. Juga primbon jawa juga diyakini sebagai peninggalan syi'ah.
Jadi syi'ah telah berpengaruh banyak dalam kehidupan islam di Indonesia terutama Jawa.
Hingga bisa jadi adanya sejarah Islam sebagian berasal dari peninggalan Syi'ah. Jadi wajar
Muawiyah begitu di benci dan dituduh kafir hanya karena memerangi Ali bin Abu Tholib,
padahal Ali sendiri tidak mengkafirkan Muawiyah. Muawiyah bukan tidak menyutujui Ali
menjadi khalifah tetapi meminta penyelidikan atas pembunuhan Ustman bin Affan, tetapi
Ali menolak sehingga membuat Muawiyah menyangka Ali dan pendukungnya lah yang
membunuh Ustman dan Perang ini sebagai balas dendam.  Ini permasalahan  politik dalam
islam bukan perbedaan aqidah yang dapat menyebabkan kafir atau tidak. Juga permasalahan
pembantaian Husein di karbala yang konon di bantai dengan membabi buta, dan  tak kenal
ampun baik istri maupun anak-anaknya. Kisah ini juga tidak masuk akal, meski salah
apa mungkin seseorang dengan tega membantai dengan kejam keluarga Rosul.

   Demikian seputar pengenalan tentang syi'ah,  perlu diketahui ini hanya secara garis besar
karena kalau dirinci dan dengan bukti-bukti yang lengkap bisa jadi ada 3 buku tebal yang
harus ditulis bisa jadi juga lebih. Dari data di atas Syi'ah memang terbukti menyeleweng  dari
mayoritas umat islam, dan penyelewengan itu benar-benar  merupakan penipuan  yang
disengaja sehingga bisa dikatakan syi'ah telah sesat.

   Meski begitu, tetap masih tersisa pertanyaan dalam benaku yang sampai sekarang
belum kutemukan jawabanya :
" Mengapa pemilihan Khalifah pertama tidak menyertakan Ali bin abu Tholib, Mengapa
pemilihan itu dilakukan pada saat Nabi meninggal, bukan menunggu beberapa jam setelah
pengurusan Jenazah selesai, Apakah begitu mendesak sehingga perlu diadakan pemilihan
pada saat berkabung. Mengapa Ali tidak menjadi khalifah ke 2 atau 3, tetapi menjadi Khalifah
ke 4, itupun dengan peperangan terlebih dahulu, Apakah Ali dipandang belum pantas menjadi
Khalifah "
Apabila ada rekan yang mempunyai jawaban diatas, saya dengan senang hati menerima

No comments:

Post a Comment