Pages

Wednesday, March 31, 2010

Yahudi (Zionis) Representasi dari Iblis


Kekejaman Yahudi terhadap kaum Muslimin di bumi Palestina dan Lebanon sungguh melampaui batas. Ancaman, peringatan dan laknat dari Allah atas perbuatan mereka membuat kerusakan di muka bumi telah datang kepada mereka. Namun semuanya dianggap oleh mereka sebagai angin lalu. Yahudi (zionis) memang seburuk-buruk makhluk. Banyak keburukan terkumpul pada mereka. Merekalah makhluk terkutuk yang dilaknat oleh Allah, Rasul-Nya dan para nabi. Apa yang mereka lakukan di bumi Palestin dan Lebanon hanya sebahagian kecil dari keburukan mereka. Seperti yang sering kita dengar tentang kisah-kisah dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah perihal kebejatan dan kebobrokan mereka, semua ini sebagai pelajaran bagi kaum yang mau berpikir. Allah telah memberikan ‘segel’ kepada mereka, sampai akhir zaman mereka adalah makhluk yang terkutuk. Pantas saja pengikut Dajjal Si Pendusta adalah dari kalangan mereka, orang-orang Yahudi (zionis). Dan pantas saja bila kebobrokan dan kebejatan mereka diabadikan dalam Al-Qur’an yang akan terjaga kemurniannya sampai akhir zaman.

Yahudi (Zionis) Meninggalkan yang Hak Menuju Kebatilan
Apakah yang dikatakan ayat-ayat Al-Qur’an tentang orang-orang Yahudi ini? “Dan setelah datang kepada mereka seorang rasul dari sisi Allah yang membenarkan apa (kitab) yang ada pada mereka, sebahagian dari oramg-orang yang diberi kitab (Taurat) melemparkan Kitab Allah ke belakang (punggung)nya dan seolah-olah mereka tidak mengetahui (bahwa itu adalah Kitab Allah). Dan mereka mengikuti apa yang dibacakan oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman.” Bangsa Yahudi (zionis) adalah orang-orang sesat yang berbuat kebohongan terhadap kebenaran dan terhadap apa yang datang kepada mereka (wahyu-wahyu Allah). Kekufuran dan kebohongan itu timbul dari diri mereka sebagai suatu sikap asli yang melekat dan sebagai ketetapan yang baku dan terus-menerus. Apa pun kebenaran yang datang kepada mereka, pasti mereka kafir terhadapnya, dan apa pun kebenaran yang disampaikan oleh rasul kepada mereka, pasti mereka mendustakannya. Rasulullah saw juga membenarkan apa-apa yang ada (diwahyukan) pada kaum Yahudi. Al-Qur’an juga membenarkan apa yang ada dalam Taurat bukan ‘Talmud’. Kaum Yahudi yakin bahwa Muhammad saw. adalah Rasulullah maka apa yang mereka lakukan setelah keyakinan itu? Apakah mereka beriman kepadanya dan mengikutinya? Sekalipun tidak, mereka benar-benar telah melemparkan Kitab Allah ke belakang seolah-olah mereka tidak mengetahui bahwa itu adalah kitab Allah. Mereka telah meninggalkan Kitab Allah dan melemparkannya seolah-olah membuang ke belakang punggung mereka. Dengan perilaku orang-orang Yahudi (zionis) yang dengki itu maka kita melihat bahwa mereka meninggalkan kebenaran, ingkar kepadanya, dan mendustakan pengemban kebenaran itu. Apalagi sesudah itu? Apa yang dikerjakan kaum Yahudi (zionis) setelah melempar Kitab Allah dan ingkar kepada Al-Haq? Kemudian mereka mengikuti kebatialn, “Dan mereka mengikuti apa yang yang dibacakan oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman.” Sesungguhnya yang demikian itu adalah perdagangan yang merugikan dan suatu perjanjian niaga yang membinasakan. Itulah yang telah dikerjakan oleh kaum Yahudi (zionis). Mereka meninggalkan kebenaran dan mengikuti kebatilan, mengingkari rasul, dan beriman kepada setan-setan dengan membenarkan berita-berita dari mereka, dan perkataan-perkataannya serta tunduk pada kedustaan mereka. Hanya ada dua jalan; apakah itu jalan kebenaran atau jalan kebatilan. Siapa saja yang tidak berada dalam kebenaran maka pastilah dalam jalan kebatilan dan siapa saja yang meninggalkan petunjuk maka suka atau tidak, dia dianggap pengikut kesesatan. Firman Allah, “Maka apakah ada yang lain sesudah kebenaran selain dari kesesatan?” Inilah hakikat Qur’aniyyah yang sudah pasti. Kenyataannya pada alam manusia merupakan cermin hidup dari kenyataan ‘amali hakikat Qur’aniyyah tersebut. Berapa banyak kita melihat manusia-manusia meremehkan jalan kebenaran dan menjauhinya kemudian menapaki jalan kebatilan dan kesesatan yang mereka anggap sebagai kebebasan atau kemajuan dan lebih ekstrim lagi ‘kebenaran’. Dan cukup banyak manusia yang sadar atau tidak, bahwa mereka sedang digembalakan ‘goyim’ oleh kaum Yahudi (zionis) yang sebenarnya mereka tidak akan pernah diakui sebagai kaum Yahudi.
Syaitan, Sihir dan Sulaiman a.s.
Cukup banyak sekali Al-Qur’an dan As-Sunnah menceritakan sejarah kelam Yahudi tentang peribadatan-peribadatan dan pemujaan-pemujaan yang mereka lakukan dari rentang sejarahnya nabi Musa sampai sekarang. Mereka adalah pemuja syaitan, pagan dan okultisme meskipun Allah telah memperingatkan melalui nabi-nabi yang diturunkan dari kaumnya sendiri. Tapi tak pernah sedikit pun mereka sedar bahkan malah mendustakannya, meskipun bukti itu telah ditunjukkan padanya. Pemujaan-pemujaan kaum Yahudi (zionis) yang kita lihat sekarang tidak jauh beza dengan apa yang nenek moyang mereka lakukan sebelumnya. Mereka banyak dan sering menghubung-hubungkan dengan masa lalunya dan lebih mengunggulkan bangsanya daripada bangsa-bangsa yang lainnya. Sampai saat ini mereka ngotot ingin mendirikan dan menghidupkannya lagi Haikal Sulaiman di Palestin, meskipun tentangan-tentangan tersebut banyak dilakukan oleh bangsa Palestin. Mereka menganggap Nabi Sulaiman a.s. sebagai ahli sihir dan asal mula sihir itu berawal darinya (Sulaiman a.s). Semua itu adalah fitnah dan tipu daya yang dituduhkan oleh syaitan-syaitan dan orang-orang Yahudi, di mana mereka menyebutkan asal sihir itu dituduhkan kepada Nabi Sulaiman a.s. Allah berfirman, “Dan mereka mengikuti apa yang dibacakan oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman.” Maka kemudian ayat berikutnya membantah setan-setan itu, dan membebaskan Sulaiman dari tuduhan-tuduhan sihir. Firman Allah, “…(dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman mengerjakan sihir) padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengerjakan sihir kepada manusia…” (al-Baqarah: 102) Dari cerita tersebut di atas terlihat adanya ikatan yang kuat antara sihir dan syaitan-ssyaitan kerana sihir merupakan salah satu sarana syaitan dalam menggoda manusia dan menyesatkan mereka, menggiring dan memengaruhi mereka. Syaitan, adalah kata yang diidentikkan pada dua golongan. Golongan Pertama, yaitu golongan yang dikembalikan kepadanya makna ‘syaitan’ syaitan secara mutlak. Golongan ini yaitu syaitan dari bangsa jin yang tidak dapat kita lihat, tetapi mereka mengganggu kita dan mengelabui kita dengan cara memperindah kemaksiatan, kekufuran dan penyelewengan. Golongan Kedua, yaitu setan dari bangsa manusia. Mereka itu adalah orang-orang kafir yang menjadi penolong bagi setan dari bangsa jin. Yang paling sempurna dengan golongan ini adalah Kaum Yahudi (zionis)yang nyata-nyata mereka itu manusia yang paling sering menggunakan sihir, kufur, pembohong, pembikin kerusuhan, tukang teror dan sesat. Syaitan dari golongan manakah yang paling banyak membaca sihir dan menisbatkannya kepada Sulaiman? Syaitan manakah yang paling banyak membaca sihir tersebut? Mereka adalah kaum Yahudi (zionis). Wallahu a’lam.
Dari berbagai sumber

No comments:

Post a Comment