Pages

Thursday, March 18, 2010

Sudah Takutkah Dirimu Kepada Allah dan Siksa Neraka?



وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيَتَعَدَّ حُدُودَهُ يُدْخِلْهُ نَارًا خَالِدًا فِيهَا وَلَهُ عَذَابٌ مُtakut-allah-neraka-mtaهِينٌ
Dan Barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya dan baginya siksa yang menghinakan (QS 4: 14)Allah swt sebagai pencipta, pemilik, penguasa, dan pemelihara alam semesta ini telah menetapkan hukum-Nya di dunia ini yang berlaku secara adil bagi seluruh manusia. Bahwa barangsiapa mentaati hukum Allah, yakni orang yang beriman dan beramal shaleh balasannya adalah kehidupan yang penuhkebahagiaan di sorga yang kekal (QS 4: 13). Sedang barangsiapa mendurhakaiAllah dan melanggar hukum-hukumNya, maka balasannya adalah kehidupan yang hina-dina di dalam neraka yang menyala-nyala kekal selama-lamanya (QS 4: 14).
Neraka, inilah seburuk-buruk tempat kembali bagi orang yang durhaka kepada Allah.
- Para penghuninya dibakar di dalam api yang gejolaknya mengepung dari segala penjuru (QS 18: 29).
- Mereka di siram dengan air yang sangat panas sehingga menghancurkan seluruh isi perut mereka (QS 22: 19-20).
- Mereka dicambuk dengan cambuk dari besi (QS 22: 21).
- Kepada mereka juga dipakaikan pakaian dari api (QS 22: 19), tikar dan selimut dari api (QS 7: 41).
- Setiap kulit mereka hangus terbakar akan diganti dengan kulit baru. Setelah terbakar hangus akan diganti dengan kulit yang baru lagi (QS 4: 56). Begitu seterusnya selama-lamanya.
- Apabila nyala api neraka Jahannam hendak padam, nyala itu akan ditambah api (QS 17: 97).
- Mereka tidak diperkenankan keluar dari neraka dan setiap mau keluar lantaran kepedihan, mereka akan dikembalikan ke dalamnya (QS 22: 22).
Tidak ada seorangpun yang mampu menahan siksa neraka. Setiap kali haus dan hendak minum, mereka diberi minum dari nanah yang menjijikkan (QS 14: 16). Bila perut terasa lapar dan hendak makan, mereka diberi makan dari pohon zaqum (QS 37: 66), pohon berduri yang tidak menghilangkan lapar (QS 88: 6, 7).
Semua penghuninya menyesal atas perbuatan mereka di dunia.(QS 67: 10) dan sangat berharap bisa kembali lagi ke dunia untuk menjadi orang beriman (QS 26: 102). Namun penyesalan yang terlambat seperti itu tidak akan berguna. Bersama Fir’aun, bersama Qarun, bersama Abu Jahal dan orang-orang kafir lainya dari jaman ke jaman mereka akan disiksa di dalam neraka selama-lamanya.
Peringatan Allah di dalam Al Qur’an hendaknya kita jadikan pelajaran, jangan sampai kita menyesal sesudah terlambat. Sekaranglah saatnya yang tepat untuk bertaubat dari segala dosa dan kesalahan. Sekarang juga saatnya yang tepat untuk menumbuhkan rasa takut kepada Allah dan siksa neraka. Dan sekarang juga saatnya yang tepat untuk kembali berjalan di atas jalan yang lurus,  shiraathalmustaqiim.
Orang-orang beriman yang lurus dalam keimanannya selalu merasa takut terhadap siksa api neraka. Mereka selalu berusaha menghindari kesalahan sekecil apapun. Mereka merasa terancam seolah-olah ada gunung yang hendak runtuh menimbuni mereka. Rasa takutnya kepada Allah dan siksa neraka membimbing mereka untuk selalu berbuat baik. Rasulullah saw sendiri pernah bersabda kepada para sahabatnya, bila kamu melihat apa yang aku lihat niscaya kamu akan sedikit tertawa dan banyak menangis. Karena kefahaman mereka akan ngerinya siksa nereka para sahabat yang mendengarpun kontan menangis di depan Rasulullah saw.
Abu Bakar ash Shiddiq seorang sahabat yang sangat dekat dengan Rasulullah saw sendiri pernah berharap untuk menjadi seekor burung, sehingga tidak perlu bertanggung-jawab atas perbuatannya di dunia. Padahal beliau termasuk orang yang banyak beramal shaleh.
Begitu pula Umar bin Khathab yang Rasulullah saw sendiri pernah bersabda bahwa Allah telah menjadikan kebenaran pada lidah dan hatinya, pernah berharap untuk menjadi seonggok jerami agar tidak perlu bertanggung-jawab atas perbuatan-nya. Dia merasa cukup bahagia bila amal shalehnya yang banyak itu dibalas impas, kembali pokok tanpa untung sama sekali asal terbebas dari siksa api neraka.
Abdurrahman bin Auf pernah meninggalkan makanan enak yang dihidangkan kepadanya, karena takut kalau-kalau amal shalehnya semua dibalas tunai di dunia dan di akherat kelak tidak mendapatkan apa-apa. Karunia Allah yang berlimpah ruah yang diberikan di dunia ini beliau curigai sebagai balasan tunai atas seluruh amal shalehnya. Beliau khawatir kalau-kalau tidak lagi memiliki amal shaleh di akherat nanti yang dapat dipergunakan untuk mengimbangi kesalahan dan dosa yang harus dipertanggung-jawabkan di akherat.
Semua orang shaleh akan merasa takut akan murka Allah dan takut akan ngerinya siksa api neraka. Orang-orang seperti itulah yang dijanjikan oleh Allah untuk mendapatkan ampunan dan pahala yang besar (QS 67: 12). Tidakkah kita suka menjadi hamba-Nya yang demikian?
Written by Abu Taufik at Taury

No comments:

Post a Comment