Pages

Wednesday, March 10, 2010

SEPULUH PENJAGAAN DARI KEJAHATAN PENGARUH IBLIS, JIN DAN SYETAN

1. Membaca ta’awudz ( ( أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيم )
Allah berfirman :
وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللهِ إِنَّه


هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيْمُ * سورة فصلت 36
“Dan jika syaitan mengganggumu dengan suatu gangguan maka berlindunglah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”


Imam Bukhari meriwayatkan ada dua orang bertengkar di dekat Nabi sampai merah mukanya dan membesar urat-urat lehernya, maka Nabi bersabda : Sesungguhnya aku mengerti satu kalimat kalau dia mengucapkannya maka hilang marahnya, jika dia mau mengucapkan اعوذ بالله من الشيطان niscaya hilang apa-apa yang ia temui ( marahnya ). (HR. Bukhari juz III hal. 1195)


2. Membaca surah mu’awwidzatain.


عَنْ أَبِى سَعِيدٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ


وَسَلَّمَ


يَتَعَوَّذُ مِنَ الْجَانِ وَعَيْنِ اْلإِنْسَانِ حَتَّى نَزَلَت


الْمُعَوِّذَتَانِ فَلَمَّا نَزَلَتَا أَخَذَ بِهِمَا وَتَرَكَ مَاسِوَا هُمَا


* رواه[/ الترمذى


“Dari Abu Said dia berkata adalah Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam itu memohon perlindungan kepada Allah dari jin dan sawanan mata manusia hingga turun surah Al- Falaq ( سورة الفلق ) dan surah An-Nas (سورة الناس), ketika keduanya telah turun maka beliau mengambil dua surah tersebut dan meninggalkan yang lainnya.”


3. Membaca ayat kursi


Imam Bukhari meriwayatkan : berkata Abu Hurairah : dia (syaitan) berkata
kepadaku :


إِذَا أَوَيْتَ إِلىَ فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ أيَةَ اْلكُرْسِىِّ مِنْ أَوَّلِهَ


حَتَّى تَخْتِمَ : اللهُ لاَ إِلهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَقَالَ


لىِ : لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللهِ حَافِظٌ وَلاَ يَقْرَبُكَ شَيْطَانٌ


حَتَّى تُصْبِحَ وَكَانُوْا أَحْرَصَ شَيْئٍ عَلىَ الْخَيْرِ فَقَالَ


النَّبِيٌّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَا إِنَّهُ قَدْ صَدَقَكَ


وَهُوَ كَذُوبٌ. تَعْلَمُ مَنْ تُخَاطِبُ مُنْذُ ثَلاَثَ لَيَالٍ يَا أَبَا


هُرَيْرَةَ قَالَ لاَ قَالَ ذاَكَ شَيْطَانٌ رواه البخاري
“Jika engkau mengungsi ke tempat tidurmu maka bacalah ayat kursi dari awal
sampai selesai yaitu :الله لاَ إِلهَ اِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ,dia (syaitan) berkata kepadaku : tidak henti-hentinya engkau mendapat penjagaan dari Allah dan syaitan tidak berani mendekat kepadamu sampai
subuh.


Adalah para sahabat itu paling berkeinginan kepada (mempelajari) kebaikan aka Rasulullah Sollallahu ‘alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya dia telah benar kepadamu walaupun dia pendusta. Wahai Abu Hurairah tahukah kamu
orang yang kamu ajak bicara sejak tiga malam? Abu Hurairah berkata : tidak. aka beliau bersabda : dia itu syaitan.”


4. Membaca surah Al-Baqarah.


Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :


لاَ تَجْعَلُوْا بُيُوْتَكُمْ مَقَابِرَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنَ


اْلبَيْتِ الَّذِى تُقْرَأُ فِيْهِ سُوْرَةُ الْبَقَرَةِ * رواه مسلم
“Jangan kalian jadikan rumah kalian menjadi kuburan (tidak pernah dibacakan
Qur`an di dalamnya), sesungguhnya syaitan itu lari dari rumah yang dibacakan
di dalamnya surat Al-Baqarah.”


5. Membaca akhir surah Al-Baqarah.


Nabi Sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :


إِنَّ الله كَتَبَ كِتَابًا قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ الْخَلْقَ بِأَلْفَيْ عَامٍ


أَنْزَلَ مِنْهُ أيَتَيْنِ خَتَمَ بِهِمَا سُوْرَةَ الْبَقَرَةِ فَلاَ


يُقْرَءاَنِ فىِ دَارٍ ثَلاَثَ لَيَالٍ فَيَقْرَبُهَا شَيْطَانٌ * رواه الترمذى


“Sesungguhnya Allah menulis kitab dua tahun sebelum Allah menciptakan
makhluk, Allah menurunkan dari padanya dua ayat yang Allah menutup dengan
kedua ayat tersebut pada surat Al-Baqarah, maka tidak dibaca dua ayat itu
dalam rumah selama tiga hari kecuali syaitan tidak berani mendekatnya.”


6. Membaca awalnya surah Al-mu`min sampai dengan ayat ( إِلَيْهِ
الْمَصِيرِ) bersama ayat kursi.


Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :


مَنْ قَرَأَ حمٍ اْلمُؤْمِنَ إِلىَ قَوْلِهِ ( إِلَيْهِ اْلمَصِيْرُ ) وَأيَةَ


الْكُرْسِىِّ حِيْنَ يُصْبِحُ حُفِظَ بِهِمَا حَتَّى يُمْسِيَ وَمَنْ


قَرَأَهُمَا حِيْنَ يُمْسِى حُفِظَ بِهِمَا حَتَّى يُصْبِحَ * رواه الترمذى


“Barang siapa membaca حم المؤمن sampai firman Allah إِلَيْهِ
الْمَصِ يْرَdan ayat kursi di waktu


subuh maka dia dijaga sebab membaca dua surah tersebut hingga petang, dan
barang siapa membaca keduanya di waktu petang maka dijaga sebab membaca
keduanya hingga subuh.”


7. Membaca seratus kali :


لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ


لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَئٍ قَدِيْرٌ
Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :


مَنْ قَالَ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ


وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَئٍ قَدِيْرٌ فِى يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ


كَانَتْ لَهُ عِدْلَ عَشْرِ رِقَابٍ وَكُتِبَتْ لَهُ مِائَةُ حَسَنَةٍ


وَمُحِيَتْ عَنْهُ مِائَةُ سَيِّئَةٍ وَكَانَتْ لَهُ حِرْزًا مِنَ الشَّيْطَانِ


يَوْمَهُ ذَلِكَ حَتَّى يُمْسِيَ وَلَمْ يَأْتِ أَحَدٌ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ


بِهِ إِلاَّ أَحَدٌ عَمِلَ أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ * رواه البخاري
“Barang siapa yang membaca:


لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ


لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَئٍ قَدِيْرٌ


seratus kali dalam sehari, maka membandingi memerdekakan sepuluh orang hamba dan
ditulis baginya seratus kebaikan dan dihapus dari padanya seratus kesalahan
dan bacaan itu baginya sebagai penjagaan dari syaitan hari itu sampaipetang
dan tidak datang seorang pun dengan yang lebih utama dari apa yang dia
datang dengannya kecuali seorang yang mengamalkan lebih banyak dari itu.”


8. Memperbanyak zikir kepada Allah ‘Azza wajalla.


Nabi Sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda menceritakan perintah Allah
kepada Nabi Yahya bin Zakaria yang antara lain beliau menyuruh umatnya
dengan sabdanya :


وَأمُرُكُمْ أَنْ تَذْكُرُوْا اللهَ تَعَالىَ وَإِنَّ مِثْلَ ذَلِكَ كَمِثْلِ


رَجُلٍ خَرَجَ الْعَدُوُّ فىِ أَثَرِهِ سِرَاعًا حَتَّى أَتَى عَلَى حِصْنٍ


حَصِيْنٍ فَأَحْرَصَ نَفْسَهُ مِنْهُمْ ، كَذَالِكَ الْعَبْدُ لاَيَحْرُزُ


نَفْسَهُ مِنَ الشَّيْطَانِ إِلاَّ بِذِكْرِ اللهِ تَعَالىَ * رواه الترمذى فى


أكام المرجان


“Dan aku ( Yahya bin Zakaria) menyuruh kalian (kaumku) untuk berzikir
kepada Allah Ta’ala kerana perumpamaannya ialah seperti seorang laki-laki
yang keluar diikuti oleh musuh secara cepat sehingga dia datang di sebuah
benteng yang membentenginya (dari musuh) maka dia boleh menjaga dirinya dari
(kejaran) mereka, begitu pula seorang hamba Allah dia tidak boleh menjaga
dirinya dari syaitan kecuali dengan zikir kepada Allah Ta’ala.”


9. Wuduk dan solat.


Ini adalah sebesar-besar amalan untuk menjaga diri dari syaitan. Rasulullah
Sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :


إِنَّ الْغَضَبَ مِنَ الشَّيْطَانِ وَإِنَّ الشَّيْطَانَ مِنَ النَّارِ


وَإِنَّمَا تُطْفَأُ النَّارُ بِالْمَاءِ فَإِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ


فَلْيَتَوَضَّأْ * رواه ابو داود فى كتاب الأدب
“Sesungguhnya marah itu dari syaitan dan syaitan itu dari api dan api itu
dipadamkan dengan air maka ketika salah satu dari kamu marah maka hendaklah
berwuduk.”


10. Menahan diri dari kelebihan pandangan, kelebihan ucapan dan makan serta
pergaulan dengan manusia, kerana syaitan menguasai manusia itu melalui empat
hal ini.


Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :


َالنَّظْرَةُ سَهْمٌ مَسْمُوْمٌ مِنْ سِهَاِم إِبْلِيسَ فَمَنْ غَضَّ بَصَرَهُ


للهِ عَزَّ وَجَلَّ أَوْرَثَهُ اللهُ حَلاَوَةً يَجِدُهَا فىِ قَلْبِهِ إِلىَ


يَوْمٍ يَلْقَاهُ * رواه أحمد


Pandangan mata itu adalah anak panah beracun dari beberapa anak panah
Iblis, maka barang siapa menundukkan matanya kerana Allah ‘Azza wajalla
Allah memberikan kepadanya manisnya iman yang dia temui dalam hatinya sampai
hari yang dia bertemu Allah.”


Mudah-mudahan dengan mengamalkan sepuluh penjagaan ini Allah melindungi kita dari pengaruh Iblis, jin dan syaitan.

No comments:

Post a Comment