Pages

Sunday, March 28, 2010

Bisikan Setan pada Penguasa


Lembar Jum'atStrategi setan yang pertama dilancarkan adalah memperbanyak asap agar pandangan penjaga hati kabur dan terselimuti. Dan jika pandangan hati yang benar telah terselimuti kabut godaan setan, maka dengan mudah ia akan ditaklukkan. Strategi berikutnya, ia akan belajar dari banyak kejadian yang dialami ketika berinteraksi dengan manusia....


----------

“Sesungguhnya setan itu berjalan menurut aliran darah anak Adam. Sesungguhnya aku khawatir setan menyusupkan kejahatan ke dalam hati kalian.” (HR. Muslim)

Setan selalu menemukan jalan untuk membisikkan godaannya. Terlebih pada penguasa. Ditiup-tiupkan keutamaan, bahwa mereka adalah pilihan Allah, jika tidak mana mungkin Allah member takdir kemenangan dan kekuasaan. Kerajaan dan singgasana tidak akan turun kecuali atas kehendak Allah. Dan para penguasa mengira, semua amal kebaikan, semua keutamaan yang pernah dilakukannya yang mengantar Allah menurunkan kemenangan.

Tapi sungguh, banyak peristiwa sejarah telah mengajarkan pada manusia, bahwa tidak jarang Dia menurunkan kekuasaan kepada orang-orang yang zalim agar dosa mereka terus menggunung dan bertambah. Agar mereka tak menemukan jalan keluar dan tertimbun dengan banyak kesalahan yang mereka sangka sebagai kebaikan.

Banyak sekali orang-orang zalim diberi kekuasaan, lalu mereka berbuat zalim pada orang-orang shalih yang mengatakan dan berpihak kepada kebenaran. Sehingga, tidak sedikit pun dari apa yang diberikan Allah kepada mereka tidak berbuah kecuali keburukan.

“Dan janganlah sekali-kali orang-orang kafir menyangka, bahwa pemberian tangguh Kami kepada mereka adalah lebih baik bagi mereka. Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka; dan bagi mereka azab yang menghinakan.” (Q.S Ali Imran: 179)

Malang benar jika ternyata Allah member tangguh dan member kekuasaan kepada kita hanya untuk bertambah berat timbangan dosa dan bertambah besar kesalahan yang kita lakukan. Kekuasaan adalah pemantik kecil dari dosa-dosa besar yang akan dilakukan siapa pun yang tidak berpegang teguh kepada tali Allah.

Iblis membisikkan kalimat panas di telinga para penguasa, bahwa tidak mungkin mereka berkuasa tanpa pamor dan daya pikat yang lahir atas kekaguman manusia. Maka setiap penguasa digelitik oleh kalimat-kalimat yang tanpa sadar telah membuatnya takabur dan merasa mulia. Karena ketinggian semu yang mereka rasakan, mereka enggan menuntut ilmu dan belajar atas kebenaran.

Ibnul Jauzi dalam kitabnya Talbis Iblis mengatakan, “Penguasa-penguasa seperti ini enggan duduk bersama ulama yang shalih. Mereka tak mau mengamalkan pendapat ulama-ulama yang benar.Lalu mereka jauh dari agama.”

Jika seorang penguasa mendekat dan duduk tak berjarak dengan para ulama yang bekerja untuk dan hanya demi kebenaran, maka tabiat-tabiat kebenaran akan menjadi milik penguasa. Tapi jika seoarang penguasa jauh dari orang-orang yang menjaga kebenaran, dan sebagai gantinya mereka justru akrab dengan kaum yang hanya pandai menjilat, maka kebenaran hanya sebuah lipstick palsu yang berfungsi menutup kezaliman.

Maka dengan sendirinya, ketika mereka jauh dengan kebenaran, secara otomatis mereka akan memusuhi kebenaran. Dan ketika kebenaran sudah menjadi musuh, sungguh hanya Allah yang mampu menolong mereka keluar dari kegelapan.

Pada para penguasa, iblis selalu mengulang-ulang bisikan ancaman kekalahan, dan ketakutan pada lawan. Satu-satunya kekuatan yang mereka punya justru bukan pada Allah yang Maha Mengetahui Segalanya, tapi takut pada musuh dan kekalahan yang mengancam mereka. Mereka berbuat apa saja demi menjaga kemenangan. Mereka mampu melakukan apa saja demi mempertahankan kekuasaan agar tetap dalam genggaman.

Semakin menjadi ketakutan mereka pada kekalah, semakin besar kekuatan iblis pada penguasa-penguasa yang zalim. Sehingga semakin tipis ketakutan mereka pada kebenaran Allah yang mutlak dan absolute. “Barangsiapa yang diangkat Allah menjadi waliyul amri dari sebagian urusan orang-orang muslim, lalu dia tidak memenuhi kebutuhan, keperluan dan kefakiran mereka, maka Allah azza wa jalla tidak akan memenuhi kebutuhan, keperluan dan kefakirannya.” (HR Abu Daud, Al Hakim dan Tharbrani)

Jika Allah tidak memenuhi kebutuhan dan keperluan kita, serta tidak juga menutupi kefakiran kita, lalu siapa yang akan menolong kita? Apakah mereka mengira ada penolong selain Allah?

Penguasa-penguasa yang takutnya pada kekalahan melebihi takut mereka pada Allah, pasti mereka akan mengangkat dan bekerja sama dengan orang-orang yang kurang lebih sama derajatnya. Iblis membujuk mereka mengikuti hasil pikiran dan rekayasa yang hanya berujung pada kezaliman yang kian melimpah. Politik dan posisi menjadi pertimbangan utama setiap tindakan yang mereka lakukan. Sebaliknya, hukum Allah dan syariat islam menjadi barang jualan demi mencapai kepentingan.

Harta dan tahta adalah pintu masuk yang akan digunakan iblis untuk menipu manusia. Disiapkannya berjuta perangkap, agar harta dan tahta Nampak baik dan melahirkan kebaikan. Yang celah ditutupi dan terlihat rapi. Yang rusak dimanipulasi agar nampak indah. Iblis mampu melakukannya dengan pembenaran-pembenaran yang tidak pernah terpikirkan oleh manusia.

Apa yang lebih berat dalam hidup ini jika ditimbang dengan pengkhianatan kepada Allah SWT? Dan para penguasa itu dengan beribu-ribu pengkhianatan mereka masih berani mengatakan berdiri dalam jalam kebenaran?

Setan telah membuat para penguasa berjanji. Lalu para penguasa mengkhianati janji-janji yang diucapkannya sendiri. Iblis telah membuat banyak penguasa dengan mudah memutar lidah. Tapi lihat nanti, ketika tiba masa Allah memutar lidah mereka, apakah ada jawaban yang mampu diberikan?

Malik bin Dinar pernah berkata : “Cukupkan disebut pengkhianat jika ia melindungi pelaku pengkhianatan.”

Apa hari ini yang tidak dilakukan orang-orang yang ingin berkuasa? Mereka mengkhianati diri sendiri, mereka mengkhianati pengikut dan rakyatnya, mereka bahkan mengkhianati Allah.

Allah memerintahkan kepada kita untuk berlindung pada-Nya dalam segala aktivitas. Karena setan senantiasa mengincar tanpa lelahdan tanpa jeda. Bahkan ketika kita membaca ayat-ayat suci sekalipun. “Apabila kamu membaca al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk,” (Q.S an-Nahl: 98)

Jika kita membaca ayat-ayat Allah yang berisi petunjuk bagi manusia saja, kita diperintahkan untuk berlindung, apalagi jika kita dalam kondisi memegang kekuasaan.

Ibnu Mas’ud ra mengatakan bahwa setan mempunyai langkah demi keberhasilan agenda mereka. “Agenda setan adalah mengembalikan kejahatan dan mendustakan kebenaran.”

Ibnul Jauzi mengibaratkan hati tidak ubahnya seperti sebuah benteng. Disekeliling benteng itu ada pagar-pagar yang sangat banyak. Dan setiap pagar yang banyak memiliki pintu-pintu. Pintu dan pagar yang ada dalam hati manusia memiliki penjaga yaitu akal dan para malaikat.

Benteng-benteng ini, dari waktu ke waktu selalu diserang oleh pasukan musuh yang bernama setan dan nafsu.

Setan selalu berputar-putar mencari celah kelemahan, dan ketika melihatnya mereka akan mengirimkan nafsu sebagai gempuran. Mereka tidak pernah lelah, dan tak memerlukan waktu untuk istirahat.

Seorang ulama, Hassan al Basri pernah ditanya oleh muridnya. “Apakah setan dan iblis juga tidur?”
“Seandainya mereka tidur, tentu kita bias beristirahat,”ujar Hassan al Basri. Artinya, penjaga pintu dan pagar yang ada di dalam hati tidak boleh lengah dan harus berilmu tinggi, agar mereka mengenali setiap gerakan yang menggoda hati.

Strategi setan yang pertama dilancarkan adalah memperbanyak asap agar pandangan penjaga hati kabur dan terselimuti. Dan jika pandangan hati yang benar telah terselimuti kabut godaan setan, maka dengan mudah ia akan ditaklukkan. Strategi berikutnya, ia akan belajar dari banyak kejadian yang dialami ketika berinteraksi dengan manusia.

Iblis dan setan pernah berkata, “Ada kalanya aku bertemu manusia dan aku ajarkan sesuatu pada mereka. Tapi ada kalanya juga aku bertemu manusia dan aku belajar sesuatu dari mereka.”

Mereka pintar, lebih pintar dari manusia. Karena itu ketika berhadapan dengan orang-orang yang pintar, setan maju dengan membawa mahkota nafsu. Lalu dia sibuk dengan kepintaran dan pikirannya, sehingga lalai dan menjadi tawanan dari tujuan besar setan.

Tak banyak orang yang selamat dari serbuan setan, kecuali orang-orang yang tunduk patuh pada perintah Allah dan mengikuti sunah Rasulullah. Setiap mukmin harus memiliki baju besi dan tameng pelindung ini. Jika tidak, mereka akan bertemu Allah dalam keadaan berkhianat atas ketentuan-ketentuan besar yang telah ditetapkan. 

No comments:

Post a Comment