Pages

Sunday, March 28, 2010

Akhirat Tidak Kekal?

Kita harus yakin bahwa yang kekal hanya satu itu. Selebihnya tidak, Kalau toh banyak disebut bahwa surga itu kekal atau abadi, maka tingkat kekekalannya atau keabadiannya tidak sama dengan kekekalan Allah. Kekal atau abadinya makluk tetap ada batasnya, Sampai kapan? Sesuai dengan kehendak yang menciptakan, Kalau Allah kelak menghendaki akhirat harus sampai pada batas akhir, dan Allah menghendaki ada ciptaan baru, maka itu hak prerogratif Allah swt, Allah yang punya irodah (kehendak) mau diapakan ciptaan-Nya ini.
Kita sering “terjebak” pemahaman sempit karena dibatasi oleh ruang dan waktu. Memahami kata “langit” saja sudah relatif. Ada yang mengatakan langit itu sesuatu di atas kita. Lha, kalau itu artinya, kata “kita” itu siapa. Apa orang Indonesia, atau orang Amerika yang letaknya sama sekali beda. Di sini malam, di sana siang. Di sini atas, di sana bawah, Lalu? Maka, ada yang mengartikan langit adalah sesuatu di luar bumi, jadi bukan di atas seperti yang kita pahami selama ini. Nah, ini saja sudah beda kan? Begitu juga dalam memahami kata “satu tahun” misalnya, setiap tempat beda-beda. Satu tahun di bumi, berbeda dengan satu tahun di planet lain. Tidak percaya? Di bumi kita, satu tahun itu sama dengan 365 hari. Tetapi di Merkurius satu tahun sama dengan 88 hari. Jadi, sehari di sana, sama dengan 58,6 hari di bumi.
Agus Mustofa menjelaskan, perbedaan itu akan semakin seru kalau kita datang ke planet lain. Misalnya, Venus, satu harinya sama dengan 243 hari Bumi. Sedang setahunnya sama dengan 225 hari. Mars setahunnya 687 hari, Yupiter setahunnya 4,332 hari, Saturnus 10,759 hari, Uranus 30,685 hari, Neptunus 60.190 hari, dan Pluto 90,550 hari. Jadi, waktu di setiap planet saja sudah berbeda-beda seperti itu karena pengaruh ruang dan waktu, apalagi jika dibandingkan dengan akhirat.

No comments:

Post a Comment