Pages

Monday, February 22, 2010

The War Crime Of the Jews

Semua mata dunia khususnya negara islam kini dipaksa melihat
pemandangan menjijikkan :(, pemandangan yang menggambarkan
ketidakmanusiaan dan kebejatan moral para penghuni surga dunia;
bangsa-bangsa keturunan bani ishaq dan bani israel. Yakni bangsa
yang dianugerahkan Allah swt sebagai pencipta semua makhluk dengan
berbagai kelebihan dan kekuatan yang membuat mereka unggul dari ras
lainnya. Namun, bukan karena bermacam-macam anugerah tersebut yang
membuat mereka terkenal dunia dan akherat, namun keingkaran dan
kesyirikannya pada Tuhan serta kekejaman, keberingasan,
kebejatannya terhadap makhluk lainnya lah yang menjadikannya
sedemikian.



Akibat berbagai tindak dan praktek kejahatan mereka, ribuan rumah
kini kehilangan penghuninya diakibatkan kerena banyaknya diantara
saudara kita yang mendekam di neraka dunia yang berhasil mereka
ciptakan, ribuan anak kini sedang duduk termangu memikirkan tempat
bermainnya sebab hampir semua wilayah disana bisa dikatakan lubang
maut;ratusan ranjau siap menghibur mereka dengan luapan letusan
yang mampu membuyarkan tubuh mereka, kekokohan dan kemulian
masjidil Aqsa kini terancam, ribuan mujjahid pelindungnya kini
lenyap di telan panasnya peluru mereka, ribuan saudari kita telah
kehilangan kehormatannya, ratusan bagian tubuh menjadi perhiasan
bumi, yang berserakan memenuhi dinding dan jalan-jalan kota, darah
segar menganak sungai membasahi tanah suci; tanah yang disucikan
dengan perjuangan para nabi dan rasul terdahulu; tanah tujuan
Rasulullah saat Isra' wa Mi'raj; tanah yang di do'akan para
malaikat; tanah yang menyaksikan secara langsung kehebatan pasukan
muslim menumpas tentara salib yang telah membunuh umat muslim
dengan pedang-pedangnya tanpa ampun; tanah yang mampu memberikan
rasa aman bagi ketiga penganut agama samawi (Islam, Kristen,
Yahudi); tanah yang dijanjikan tempat berlangsungnya perang
armageddon (Perang terakhir sekaligus perang dari semua perang umat
muslimin dengan kaum Kuffar yang insya allah akan dimenangkan oleh
kita, umat Muhammad saw).



||| Disini akan dijelaskan
serangkaian sejarah panjang yang menghiasi perlakuan kejam umat
Yahudi dan bangsa barat terhadap umat muslim ;



Sultan Abdul Hamid, Khafilah Kerajaan Islam Usmaniah, ditawari
[baca : disogok] 150 juta uang emas Inggris dan pelunasan semua
utang kerajaan Khalifah Usmaniah. Selain itu, Inggris mendirikan
satu pasukan armada tentera laut untuk kerajaan Khalifah Usmaniah,
membangun Universitas Usmaniah di Baitulmaqdis dan memberikan
dukungan politik kepada Sultan Abdul Hamid di Eropa dan
Amerika.



Kerajaan Islam Usmaniah walaupun berada dalam keadaan yang parah
pada saat itu, namun keimanan yang masih kental di dalam hati
Khalifah mendorong Sultan Abdul Hamid memberikan jawaban: ''Saya
tidak bisa mentolerir walaupun sejengkal dari bumi Palestina,
karena itu bukan milik saya, tetapi milik umat Islam yang telah
berperang dan mengorbankan darah untuk mendapatkannya... Sekiranya
kamu membayar kepada saya dengan seluruh emas yang ada di atas muka
bumi ini sekalipun, saya tidak akan izinkan kamu mengambil bumi
Palestina''.





Allah berfirman yang artinya: ''Sungguh engkau Ya Muhammad
akan mendapati manusia yang lebih keras sekali permusuhannya kepada
orang-orang yang beriman, yaitu orang Yahudi dan orang
musyrik...'' (QS al-Maidah: 82). Ayat ini adalah peringatan
Allah agar berhati-hati terhadap rencana jahat musuh-musuh
Islam.



Sesungguhnya Islam adalah agama yang menganjurkan kedamaian,
keamanan, dan persatuan. Islam tidak membedakan manusia berdasarkan
warna kulit, kedudukan, pangkat, dan kasta. Islam menganggap semua
manusia adalah sama. Yang membedakan mereka hanyalah derajat takwa.
Bahkan dalam sistem pemerintahan Islam, orang kafir yang menjadi
rakyat hendaklah diperlakukan adil. Harta mereka tidak boleh
dirampas dan harga diri mereka tidak boleh dinodai. Hak mereka
mesti diberikan. Siapa yang membunuh atau mencuri harta mereka
mesti dituntut di pengadilan dan dijatuhi hukuman.



Inilah ajaran Islam. Sayangnya, sejarah membuktikan bahwa pada saat
Islam berkuasa orang kafir diberikan hak-haknya, sebaliknya ketika
orang kafir yang berkuasa hak umat Islam tidak diakui. Bahkan umat
Islam ditindas, dipenjara dan dibunuh.



Ketika tentara salib menyerang dan menaklukkan Baitulmaqdis pada
492 Hijriah, mereka melakukan kekejaman di luar batas kemanusiaan.
Membunuh lebih dari 70.000 orang Islam di Masjid
Al-Aqsa.



Mereka juga merampas harta milik Masjid Al-Aqsa dan Masjid
Sahrata, yaitu emas dan perak yang bernilai jutaan ringgit
(miliaran rupiah). Mereka seperti lupa akan perlakuan yang
baik dari pemerintah Islam sejak Baitulmaqdis dibebaskan oleh
Saidina Umar Al-Khatab pada tahun ke-15 Hijriah. Sejarah selalu
berulang dan umat Islam sering menjadi korbannya. Dalam Alquran
surah al-Anfal ayat 60, Allah memerintahkan kepada umat Islam agar
selalu siap menghadapi musuh.



Musuh-musuh Islam



Pertanyaannya adalah, siapakah yang dikatakan musuh Islam itu?
Sebenarnya Islam mempunyai banyak musuh. Mulai dari iblis yang
dilaknat Allah sampai manusia yang kufur dan munafik. Allah
memberitahu kepada umat Islam bahwa di kalangan manusia, mereka
yang sangat memusuhi Islam adalah orang Yahudi.



Siapakah orang Yahudi ? Mereka sebenarnya dari
keturunan mulia, bahkan sebagian besar nabi dan rasul diutus oleh
Allah dari bangsa ini. Kaum Yahudi atau Bani Israel
adalah anak cucu Asbat, yaitu 12 anak Nabi Yakub AS. Nabi Yakub
yang juga dikenal sebagai Israel (dalam bahasa ibri, yaitu
bahasanya orang Yahudi, Israil artinya dalam bahasa
arab: Abdullah, maksudnya adalah hamba Allah) adalah anak dari Nabi
Ishak dan keponakan Nabi Ismail serta Nabi Ibrahim (maka Yahudi
mengakui kenabian Nabi Ibrahim, Nabi Ishak. Tapi mereka tidak
mengakui kenabian Nabi Ismail dan Nabi Muhammad walaupun Nabi
Muhammad juga merupakan keturunan Nabi Ibrahim melalui Nabi
Ismail). Ini menunjukkan bahwa kaum Yahudi adalah dari
keturunan manusia terpilih di sisi Allah.



Mereka menganggap bahwa bangsa lain lebih hina dari anjing
dan babi, bahkan membunuh bangsa lain khususnya umat Islam, tidak
merupakan satu kesalahan dan tidak berdosa. Sejarah
mencatat, kebanyakan nabi dari kalangan Bani Israel ditentang oleh
bangsanya sendiri. Nabi Musa dan Harun berkali-kali dikhianati oleh
bangsa Yahudi.



Nabi Zakaria dan Nabi Yahya dibunuh oleh mereka. Nabi
Isa juga coba dibunuh, tetapi diselamatkan oleh Allah. Bahkan,
kaum Yahudi juga pernah menumpahkan darah 300 nabi dari
kalangan bangsa mereka sendiri. Setiap kali diutus kepada
mereka seorang nabi, hanya segelintir dari kalangan mereka yang
beriman.



Begitu juga apa yang terjadi dengan Nabi Muhammad SAW. Sejarah juga
meriwayatkan bahwa kaum Yahudi sebenarnya telah berusaha
membunuh Nabi Muhammad SAW sebelum Baginda diangkat menjadi
rasul. Namun, usaha mereka tidak berhasil.



Setelah kerasulan Nabi Muhammad SAW, kaum Yahudi pernah coba
menghantamkan batu besar ke atas kepala Baginda, menghadiahkan
daging beracun, dan meminta bantuan tukang sihir semata-mata untuk
membunuh utusan Allah ini. Semua usaha jahat tersebut
menjadi bukti jelas bahwa mereka sebenarnya sangat memusuhi Islam,
walaupun mereka sebenarnya tahu bahwa Islam itu benar.



Kejahatan kaum Yahudi tidak berhenti pada zaman Rasulullah SAW,
bahkan berkelanjutan dari zaman ke zaman sampai hari ini. Pada
1897, satu persidangan diadakan di Basle, Swiss, untuk mendirikan
sebuah negara Yahudi di Palestina. Untuk merealisasikan impian
tersebut, mereka mendirikan gerakan Zionis yang diketuai Abdul
Hamid. Mereka berencana akan memberi suap kepada Sultan Abdul
Hamid agar diberikan izin untuk membangun lokalisasi
Yahudi.



Sultan Abdul Hamid ditawari 150 juta uang emas Inggris
dan pelunasan semua utang kerajaan Khalifah Usmaniah. Selain itu,
mereka mendirikan satu pasukan armada tentera laut untuk
kerajaan Khalifah Usmaniah, membangun Universitas Usmaniah di
Baitulmaqdis dan memberikan dukungan politik kepada Sultan Abdul
Hamid di Eropa dan Amerika.



Kerajaan Islam Usmaniah walaupun berada dalam keadaan yang parah
pada saat itu, namun keimanan yang masih kental di dalam hati
Khalifah mendorong Sultan Abdul Hamid memberikan jawaban:
''Saya tidak bisa mentolerir walaupun sejengkal dari bumi
Palestina, karena itu bukan milik saya, tetapi milik umat Islam
yang telah berperang dan mengorbankan darah untuk mendapatkannya...
Sekiranya kamu membayar kepada saya dengan seluruh emas yang ada di
atas muka bumi ini sekalipun, saya tidak akan izinkan kamu
mengambil bumi Palestina''.



Gerakan Zionis tidak putus asa. Mereka coba menjalin kerjasama
dengan Inggris yang masuk ke Palestina dengan tujuan untuk
menjajah. Dalam masa penjajahan tersebut, Inggris membuka jalan
masuknya pendatang Yahudi dan membuka lokalisasi ilegal untuk
mereka.



Akhirnya pada 29 November 1947, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB)
mengumumkan pembagian Palestina kepada dua bagian. Satu untuk orang
Arab dan satu lagi untuk membangun negara Israel.



Pada 1948, teroris Yahudi yang diketuai Perdana Menteri
Menachem Begin, membunuh umat Islam di Diriasin, kebanyakan
korbannya adalah wanita. Penduduk yang masih hidup diangkut dengan
truk dan diarak di hadapan penduduk Yahudi dan dilempar dengan
batu.



Ariel Sharon ketika menjabat menteri Pertahanan
mengirim bala tentera ke selatan Lebanon untuk membunuh umat Islam
Palestina yang menjadi pelarian di Sabra dan Syitilla.
Selama tiga hari berturut-turut mereka membunuh umat Islam, tidak
peduli orang tua, wanita, ataupun kanak-kanak, dengan jumlah korban
yang jauh lebih besar yaitu sekitar 17.000 orang.



Kekejaman Sharon sampai ketahap pembunuhan kejam terhadap
Syeikh Ahmad pada 2004 yang sempat menggegerkan dunia. Sejak
tahun 20-an umat Islam di Palestina telah berjuang menentang
penjajahan Inggris dan Yahudi. Banyak yang telah mati Syahid karena
mempertahankan bumi tercinta dan martabat agama yang
ternodai.



Persatuan yang telah terjalin antaraumat Islam saat itu berhasil
mematahkan serangan tentara Yahudi. Namun, kemenangan tersebut
tidak bertahan lama karena para pemimpin Arab mulai khawatir dengan
kemampuan pasukan-pasukan relawan yang telah dibentuk. Merasa
kedudukan mereka semakin terancam dengan kemunculan pejuang-pejuang
Islam ini.



Para pejuang Muslim dipanggil pulang, kemudian dimasukkan dalam
penjara. Ada juga yang dibunuh seperti Hassan Al-Banna dan
Abdul Kadir Audah. Pemimpin Arab seterusnya menutup pintu
perbatasan untuk menghalangi pejuang Islam menyeberang ke
Palestina. Sampai hari ini tidak ada yang diizinkan membawa masuk
bala bantuan kepada umat Islam yang tertindas di Palestina.





Peristiwa Palestin akibat perpecahan umat



Umat Islam gelisah melihat kekejaman Yahudi terhadap
rakyat Palestin. Seluruh negara Islam menunjukkan sikap marah dan
benci terhadap rejim Yahudi Ariel Sharon, yang terkenal sebagai
pemimpin Yahudi yang ganas dan tidak berperikemanusiaan. Peristiwa
yang berlaku di Palestin itu perlu dijadikan renungan oleh umat
Islam. Sebagai umat Islam, peristiwa penyembelihan rakyat
Palestin di Shatila dan Shubra sepatutnya dijadikan satu
iktibar yang baik, yang boleh membangkitkan semangat perpaduan di
kalangan orang Arab.



Israel adalah sebuah negara yang kecil, yang
dikelilingi oleh negara-negara Arab dan Islam di Timur Tengah.
Persoalannya, kenapa negara kecil itu begitu berkuasa dan berani
menunjukkan keganasan terhadap rakyat Palestin, sedangkan mereka
dikelilingi oleh negara-negara Arab?



Umat Islam dan negara-negara Arab hanya mampu untuk menunjukkan
kemarahan mereka, dan meminta bantuan Pertubuhan Bangsa-Bangsa
Bersatu menyelesaikan masalah keganasan Yahudi. Kenapa
umat Islam begitu lemah dan tidak berdaya untuk menghalang kuasa
Yahudi bermaharajalela di tanah suci
Baitulmaqdis?



Ini perlu dilihat dan dikaji mengikut perspektif ajaran Islam.
Pengabaian terhadap ajaran al-Quran, hadis dan sejarah adalah
antara faktor utama di mana umat Islam sering menjadi bahan
persendaan masyarakat agama lain.



Faktor utama yang menggalakkan penindasan Yahudi
terhadap rakyat Palestin ialah, kegiatan yang dilakukan oleh
Yahudi terhadap rakyat Palestin tidak mendapat
tentangan dunia Barat secara serius, malah sokongan Amerika
Syarikat terhadap Israel telah bermula sejak Zionis bertapak di
Jerusalem.



Sikap dan mentaliti masyarakat Arab juga merupakan salah satu
faktor terpenting yang menyebabkan mereka mudah dipersendakan dan
ditindas oleh Yahudi dan Amerika. Mereka kurang prihatin terhadap
firman Allah dalam surah 42 (al-Syura) ayat 13 yang
bermaksud;



"Dia (Allah) telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama apa
yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh, dan apa yang telah Kami
wahyukan kepadamu, dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada
Ibrahim, Musa dan Isa iaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu
berpecah belah tentangnya.''



Perkataan tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah,
perlu dijadikan prinsip hidup umat Islam. Usaha untuk
menyatupadukan masyarakat itu merupakan satu matlamat perjuangan
hidup umat Islam. Tetapi malangnya, firman Allah dalam soal ini,
tidak dihiraukan oleh umat Islam keseluruhannya.



Paling menyukarkan keadaan apabila umat Islam saling bertikai dan
bermusuhan apabila keadaan keselamatan dan kedudukan mereka
terancam. Peristiwa yang berlaku di negara Arab dan Palestin perlu
dijadikan satu panduan hidup umat Islam keseluruhannya.



Dalam keadaan mereka ditindas oleh Israel dan Amerika, rakyat
Palestin dan Arab berpecah-belah. Pembunuhan sesama sendiri sering
berlaku. Perebutan kuasa sesama sendiri, bukan sahaja boleh
menyebabkan keadaan menjadi lemah, malah ia juga menjuruskan kepada
sistem perhambaan kepada Barat.



Pemimpin-pemimpin negara tersebut gemar menjadi boneka kepada
Barat. Mereka tidak ada pendirian dalam menentukan dasar negara dan
sistem pemerintahan yang mantap. Ini disebabkan oleh tahap
penyalahgunaan kuasa dan rasuah berada dalam tahap yang tinggi.
Oleh itu, mereka tidak prihatin terhadap kepentingan agama,
masyarakat dan negara.



Sikap pemimpin mereka yang suka mengikut telunjuk dan arahan dari
Barat jelas kelihatan dalam Perang Iraq-Kuwait pada 2
Agustus-8 November 1990.



Minyak adalah sumber kekayaan dan senjata utama negara-negara Arab.
Sumber kekayaan yang dimiliki oleh mereka sudah cukup untuk
memperkukuhkan kedudukan ekonomi dan kuasa mereka.



Sikap mementingkan kuasa, tanpa menghiraukan kepentingan ramai
telah mendarah daging di hati negara Arab sehingga mereka berani
berperang sesama sendiri, dan secara langsung menjemput Amerika dan
negara Eropa lain menyertai peperangan membunuh sesama umat Islam.
Ini merupakan satu sejarah hitam dalam negara yang kaya dengan
sumber kekayaan asli. Peristiwa Perang Iraq-Kuwait berlaku adalah
berkaitan dengan penentuan harga minyak.



Iraq meminta kerjasama dari Kuwait dan negara-negara Arab yang kaya
supaya menaikkan harga minyak untuk membantu kedudukan ekonomi
negaranya. Kejatuhan harga minyak ketika itu telah memberi satu
tekanan yang hebat kepada kedudukan ekonomi Iraq.



Harga minyak dunia telah jatuh daripada AS$39-$40 dalam tahun 1980
kepada AS$18-$12 dalam tahun 1988. Menteri minyak Kuwait mahu
menjual lebih banyak minyak dengan menurunkan harga, de-ngan tujuan
untuk mendapat kekayaan secepat mungkin. Sedangkan Saddam Hussein
mahu undang-undang lebih serius dalam menentukan harga minyak,
dengan harapan harga minyak akan naik sehingga sekurang-kurangnya
AS$25 satu tong.



Penurunan harga minyak memberi keuntungan kepada Amerika dan
Israel, yang amat memerlukan minyak yang murah. Pada 17 dan 18
Julai 1990, Saddam secara terbuka menuduh Kuwait dan Emirat Arab
Bersatu (UAE) membantu plot Zionis. Kuwait tidak memberi perhatian
terhadap rayuan Saddam, dan meneruskan rancangannya menjual minyak
dengan harga yang murah. Ini membangkitkan kemarahan Saddam lalu
mengisytiharkan peperangan ke atas Kuwait.



Kekuatan Palestin dan negara Arab akan wujud jika mereka bersatu
dan memperkukuhkan persaudaraan sesama sendiri. Sekarang mereka
menjadi terlalu gelisah, dan hanya mampu menjerit dan berarak di
jalan raya untuk mendapat simpati masyarakat luar.



Kekuatan tidak akan wujud jika tidak ada persediaan dan pakatan
yang kukuh sesama mereka. Masyarakat luar sukar untuk menghulur
bantuan jika masyarakat Arab membunuh dan tidak menjalinkan kasih
sayang sesama sendiri. Mereka perlu amal konsep persaudaraan yang
kukuh jika mereka ingin dihormati oleh orang luar dan digeruni oleh
Israel.



Sikap negatif masyarakat Arab ini tidak perlu dijadikan sebagai
corak hidup masyarakat dalam negara ini. Perasaan kasih sayang,
hormat menghormati dan tolak ansur sesama sendiri perlu dijadikan
sebagai prinsip hidup. Sikap membangkitkan semangat pergaduhan dan
permusuhan itu adalah punca kepada kehancuran.



Peristiwa yang berlaku di Palestin dan negara-negara Arab,
akibat daripada perpecahan umat perlu direnung oleh kesemua
pergerakan Islam, politik dan masyarakat. Keamanan yang
wujud dalam negara ini perlu dikekalkan supaya kita menjadi satu
negara Islam yang dihormati. Pergaduhan, sikap memaki hamun dan
menjerit dengan suara lantang bukan cara untuk menyelesaikan
masalah. Perundingan, faham memahami dan rasional dalam pemikiran
adalah satu cara yang baik untuk memajukan negara.

No comments:

Post a Comment