Pages

Monday, February 22, 2010

SEPULUH PENJAGAAN DARI KEJAHATAN PENGARUH IBLIS, JIN DAN SYETAN


1. Membaca ta’awudz ( ( أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيم )
Alloh berfirman :
وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللهِ إِنَّه

هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيْمُ * سورة فصلت 36
“Dan jika syetan mengganggumu dengan suatu gangguan maka berlindunglah kepada Alloh, sesungguhnya Alloh Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Imam Bukhori meriwayatkan ada dua orang bertengkar di dekat Nabi sampai merah mukanya dan membesar urat-urat lehernya, maka Nabi bersabda : sesungguhnya aku mengerti satu kalimat kalau dia mengucapkannya maka hilang marahnya, jika dia mau mengucapkan اعوذ بالله من الشيطان niscaya hilang apa-apa yang ia temui ( marahnya ). (HR. Bukhori juz III hal. 1195)

2. Membaca surat mu’awwidzatain.

عَنْ أَبِى سَعِيدٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ

وَسَلَّمَ

يَتَعَوَّذُ مِنَ الْجَانِ وَعَيْنِ اْلإِنْسَانِ حَتَّى نَزَلَت

الْمُعَوِّذَتَانِ فَلَمَّا نَزَلَتَا أَخَذَ بِهِمَا وَتَرَكَ مَاسِوَا هُمَا

* رواه[/ الترمذى

“Dari Abu Said dia berkata adalah Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wasallam itu mohon perlindungan kepada Alloh dari jin dan sawanan mata manusia hingga turun سورة الفلق dan سورة الناس, ketika keduanya telah turun maka beliau mengambil dua surat tersebut dan meninggalkan yang lainnya.”

3. Membaca ayat kursi

Imam Bukhori meriwayatkan : berkata Abu Huroiroh : dia (syetan) berkata
kepadaku :

إِذَا أَوَيْتَ إِلىَ فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ أيَةَ اْلكُرْسِىِّ مِنْ أَوَّلِهَ
حَتَّى تَخْتِمَ : اللهُ لاَ إِلهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَقَالَ

لىِ : لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللهِ حَافِظٌ وَلاَ يَقْرَبُكَ شَيْطَانٌ

حَتَّى تُصْبِحَ وَكَانُوْا أَحْرَصَ شَيْئٍ عَلىَ الْخَيْرِ فَقَالَ

النَّبِيٌّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَا إِنَّهُ قَدْ صَدَقَكَ
وَهُوَ كَذُوبٌ. تَعْلَمُ مَنْ تُخَاطِبُ مُنْذُ ثَلاَثَ لَيَالٍ يَا أَبَا
هُرَيْرَةَ قَالَ لاَ قَالَ ذاَكَ شَيْطَانٌ رواه البخاري
“Jika engkau mengungsi ke tempat tidurmu maka bacalah ayat kursi dari awal
sampai selesai yaitu :الله لاَ إِلهَ اِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ,dia (syetan) berkata kepadaku : tidak henti-hentinya engkau mendapat enjagaan dari Alloh dan syetan tidak berani mendekat kepadamu sampai
shubuh.

Adalah para shohabat itu paling berkeinginan kepada (mempelajari) kebaikan aka Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda : sesungguhnya dia elah benar kepadamu walaupun dia pendusta. Wahai Abu Hurairoh tahukah kamu
orang yang kamu ajak bicara sejak tiga malam? Abu Huroiroh berkata : tidak. aka beliau bersabda : dia itu syetan.”

4. Membaca surat Al-Baqoroh.

Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda :

لاَ تَجْعَلُوْا بُيُوْتَكُمْ مَقَابِرَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنَ

اْلبَيْتِ الَّذِى تُقْرَأُ فِيْهِ سُوْرَةُ الْبَقَرَةِ * رواه مسلم
“Jangan kalian jadikan rumah kalian menjadi kuburan (tidak pernah dibacakan
Qur`an di dalamnya), sesungguhnya syetan itu lari dari rumah yang dibacakan
di dalamnya surat Al-Baqoroh.”

5. Membaca akhir surat Al-Baqoroh.

Nabi Shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda :

إِنَّ الله كَتَبَ كِتَابًا قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ الْخَلْقَ بِأَلْفَيْ عَامٍ

أَنْزَلَ مِنْهُ أيَتَيْنِ خَتَمَ بِهِمَا سُوْرَةَ الْبَقَرَةِ فَلاَ

يُقْرَءاَنِ فىِ دَارٍ ثَلاَثَ لَيَالٍ فَيَقْرَبُهَا شَيْطَانٌ * رواه الترمذى

“Sesungguhnya Alloh menulis kitab dua tahun sebelum Alloh menciptakan
makhluk, Alloh menurunkan dari padanya dua ayat yang Alloh menutup dengan
kedua ayat tersebut pada surat Al-Baqoroh, maka tidak dibaca dua ayat itu
dalam rumah selama tiga hari kecuali syetan tidak berani mendekatnya.”

6. Membaca awalnya surat Al-mu`min sampai dengan ayat ( إِلَيْهِ
الْمَصِيرِ) bersama ayat kursi.

Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda :

مَنْ قَرَأَ حمٍ اْلمُؤْمِنَ إِلىَ قَوْلِهِ ( إِلَيْهِ اْلمَصِيْرُ ) وَأيَةَ

الْكُرْسِىِّ حِيْنَ يُصْبِحُ حُفِظَ بِهِمَا حَتَّى يُمْسِيَ وَمَنْ

قَرَأَهُمَا حِيْنَ يُمْسِى حُفِظَ بِهِمَا حَتَّى يُصْبِحَ * رواه الترمذى
“Barang siapa membaca حم المؤمن sampai firman Alloh إِلَيْهِ
الْمَصِيْرَ dan ayat kursi di waktu

shubuh maka dia dijaga sebab membaca dua surat tersebut hingga sore, dan
barang siapa membaca keduanya di waktu sore maka dijaga sebab membaca
keduanya hingga shubuh.”

7. Membaca seratus kali :

لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ

لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَئٍ قَدِيْرٌ
Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda :

مَنْ قَالَ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ

وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَئٍ قَدِيْرٌ فِى يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ

كَانَتْ لَهُ عِدْلَ عَشْرِ رِقَابٍ وَكُتِبَتْ لَهُ مِائَةُ حَسَنَةٍ
وَمُحِيَتْ عَنْهُ مِائَةُ سَيِّئَةٍ وَكَانَتْ لَهُ حِرْزًا مِنَ الشَّيْطَانِ
يَوْمَهُ ذَلِكَ حَتَّى يُمْسِيَ وَلَمْ يَأْتِ أَحَدٌ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ
بِهِ إِلاَّ أَحَدٌ عَمِلَ أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ * رواه البخاري
“Barang siapa yang membaca:

لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ

لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَئٍ قَدِيْرٌ

seratus kali dalam sehari, maka membandingi memerdekakan sepuluh budak dan
ditulis baginya seratus kebaikan dan dihapus dari padanya seratus kesalahan
dan bacaan itu baginya sebagai penjagaan dari syetan hari itu sampai sore
dan tidak datang seorang pun dengan yang lebih utama dari apa yang dia
datang dengannya kecuali seorang yang mengamalkan lebih banyak dari itu.”

8. Memperbanyak dzikir kepada Alloh ‘Azza wajalla.

Nabi Shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda menceritakan perintah Alloh
kepada Nabi Yahya bin Zakariya yang antara lain beliau menyuruh umatnya
dengan sabdanya :

وَأمُرُكُمْ أَنْ تَذْكُرُوْا اللهَ تَعَالىَ وَإِنَّ مِثْلَ ذَلِكَ كَمِثْلِ
رَجُلٍ خَرَجَ الْعَدُوُّ فىِ أَثَرِهِ سِرَاعًا حَتَّى أَتَى عَلَى حِصْنٍ
حَصِيْنٍ فَأَحْرَصَ نَفْسَهُ مِنْهُمْ ، كَذَالِكَ الْعَبْدُ لاَيَحْرُزُ

نَفْسَهُ مِنَ الشَّيْطَانِ إِلاَّ بِذِكْرِ اللهِ تَعَالىَ * رواه الترمذى فى

أكام المرجان

“Dan aku ( Yahya bin Zakariya) menyuruh kalian (kaumku) untuk berdzikir
kepada Alloh Ta’ala karena perumpamaannya ialah seperti seorang laki-laki
yang keluar diikuti oleh musuh secara cepat sehingga dia datang di sebuah
benteng yang membentenginya (dari musuh) maka dia bisa menjaga dirinya dari
(kejaran) mereka, begitu pula seorang hamba Alloh dia tidak bisa menjaga
dirinya dari syetan kecuali dengan dzikir kepada Alloh Ta’ala.”

9. Wudlu dan sholat.

Ini adalah sebesar-besar amalan untuk menjaga diri dari syetan. Rosululloh
Shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda :

إِنَّ الْغَضَبَ مِنَ الشَّيْطَانِ وَإِنَّ الشَّيْطَانَ مِنَ النَّارِ

وَإِنَّمَا تُطْفَأُ النَّارُ بِالْمَاءِ فَإِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ

فَلْيَتَوَضَّأْ * رواه ابو داود فى كتاب الأدب

“Sesungguhnya marah itu dari syetan dan syetan itu dari api dan api itu
dipadamkan dengan air maka ketika salah satu dari kamu marah maka hendaklah
berwudlu.”

10.Menahan diri dari kelebihan pandangan, kelebihan ucapan dan makan serta
pergaulan dengan manusia, karena syetan menguasai manusia itu melalui empat
hal ini.

Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda :

َالنَّظْرَةُ سَهْمٌ مَسْمُوْمٌ مِنْ سِهَاِم إِبْلِيسَ فَمَنْ غَضَّ بَصَرَهُ

للهِ عَزَّ وَجَلَّ أَوْرَثَهُ اللهُ حَلاَوَةً يَجِدُهَا فىِ قَلْبِهِ إِلىَ

يَوْمٍ يَلْقَاهُ * رواه أحمد

“Pandangan mata itu adalah anak panah beracun dari beberapa anak panah
Iblis, maka barang siapa menundukkan matanya karena Alloh ‘Azza wajalla
Alloh memberikan kepadanya manisnya iman yang dia temui dalam hatinya sampai
hari yang dia ketemu Alloh.”

Mudah-mudahan dengan mengamalkan sepuluh penjagaan ini Alloh melindungi kita dari pengaruh Iblis, jin dan syetan.

No comments:

Post a Comment