Pages

Monday, February 22, 2010

ENINDASAN & KEJAHATAN PALING POPULER TERHADAP AL-AQSHOO

P
admin-alfaris
administrator

Joined: 08 Feb 2007
Posts: 119
Location: Musholla Ad-Dien SMA Negeri 3 Medan

Post Posted: Wed Feb 14, 2007 10:50 pm Reply with quote
Kota suci Al-Quds memuat daftar panjang, tanpa akhir, sejumlah penindasan dan kejahatan Israel yang terprogram rapi terhadap tempat-tempat suci Islam dan Kristen. Berikut ini kami tampilkan peristiwa kejahatan yang paling populer seperti yang pernah dimuat dalam harian Al-Quds:

7 Juni 1967: Pemerintah kolonial Israel, setelah menjajah bagian timur kota Al-Quds tahun 1967, merampas kunci-kunci pintu barat (Masjid Al-Aqsha) dan sampai sekarang belum dikembalikan.

21 Agustus 1969: Seorang teroris Yahudi, Danis Rohan, merangsek masuk ke halaman Masjid Al-Aqsha dan berhasil mencapai mihrab (tempat imam shalat) lalu membakarnya dalam upayanya menghancurkan masjid suci tersebut. Api itu sempat menjalar ke penjuru halaman lainnya, namun penduduk Arab berhasil memadamkannya hingga tidak sampai meluas ke mana-mana.

16 Juni 1969: Pemerintah kolonial Israel menguasasi pojok masjid 'mewah' yang terletak di bagian barat halaman masjid.

24 Juni 1969: Pemerintah kolonial Israel menduduki sekolah 'Tankiziah' yang dikenal dengan sebutan 'mahkamah', terletak di pintu Silsilah dan dipakai oleh serdadu Israel sebagai markas militernya.

11 Oktober 1979: Polisi kolonial Israel melepaskan tembakan dan gas air mata secara bertubi-tubi ke arah jama'ah shalat sehingga menyebabkan puluhan jama'ah tersebut luka-luka.

14 Agustus 1979: Kelompok radikal Yahudi, Ghorshon Salamon, berusaha merangsek masjid Al-Aqsha, namun upayanya ini gagal. Kemudian seorang radikal lainnya, Mair Kahana bersama kelompoknya kembali berusaha merangsek masjid didukung oleh aparat polisi dalam jumlah besar. Namun ada lebih dari 20 ribu penduduk Palestina menghadang upaya tersebut dan terlibat bentrokan sengit antara mereka dengan polisi kolonial Israel demi menjaga kesucian masjid. Selama bentrokan tersebut, ada puluhan warga muslim yang terluka.

19 April 1980: Para pendeta Yahudi mengadakan konferensi umum di Al-Quds (terjajah) merencanakan untuk menguasai Masjid Al-Aqsha.

28 Agustus 1981: Pihak pemerintah kolonial Israel menggali terowongan di bawah halaman masjid.

20 Maret 1982: Para kelompok radikal Yahudi menggunakan kesempatan keputusan koferensi para pendeta Yahudi pertama dengan mengirimkan surat ancaman dalam berbagai bahasa, Ibrani, Inggris, Spanyol dan lainnya kepada para pejabat kementrian Waqaf Islam. Mereka meminta Waqaf Islam untuk meninggalkan Masjid Al-Aqsha.

20 Mei 1982: Pejabat di Waqaf Islam menerima surat ancaman melalui pos dari kelompok-kelompok radikal Yahudi yang memintanya agar mengizinkan orang-orang Yahudi menunaikan ritualnya di Masjid Al-Aqsha. Jika tidak, mereka akan diancam bunuh.

11 April 1982: Seorang teroris bernama, Goldman dan salah satu anggota militer Israel merangsek masuk ke halaman masjid lewat pintu Al-Ghawanemah. Lalu melepaskan tembakan, secara serampangan, ke arah jama'ah shalat. Hingga mengakibatkan sejumlah penduduk Palestina gugur syahid seketika dan 60 lainnya luka-luka. Setelah itu, Goldman merangsek ke Masjid Qubbah Shakhra dan mengancam akan merobohkannya. Akan tetapi upaya si 'teroris' itu gagal karena dihalang-halangi oleh penduduk Palestina.

20 Januari 1983: Organisasi-organisasi Yahudi Amerika menggalang dana untuk pendirian haikal di atas reruntuhan Al-Aqsha dengan membuat dompet-dompet peduli.

26 Mei 1983: Pintu utama bangunan Kementrian Waqaf Islam roboh akibat pihak kolonil Israel menggali terowongan sepanjang 3 meter.

21 Agustus 1985: Kepolisian kolonial Israel akan mengizinkan orang-orang Yahudi radikal untuk menunaikan kegiatan agamanya di Masjid Al-Aqsha jika ada 10 orang yang memintanya.

4 Agustus 1986: Sejumlah pendeta Yahudi menyelengarakan konferensi khusus yang kemudian memutuskan untuk mengizinkan kepada orang-orang Yahudi menunaikan ritual agamanya di Masjid Al-Aqsha. Mereka juga memutuskan untuk membangun sinagog Yahudi di halaman masjid suci tersebut.

12 Mei 1988: Aparat polisi kolonial Israel melakukan tindakan represif terhadap aksi unjuk rasa yang dilakukan selepas shalat Jum'at. Akibatnya, ada lebih dari 100 jama'ah shalat menjadi korban luka-luka.

2 Juli 1988: Departemen Agama Israel menggali terowongan di dekat pintu Al-Ghawanemah. Dan pada tanggal sama Mahkamah Agung Israel memutuskan untuk mengizinkan kepada para kelompok radikal Yahudi memasuki Masjid Al-Aqsha dan menunaikan ritual agamanya di halaman masjid. Hal ini menggambarkan dukungan resmi Israel kepada aksi-aksi penindasan terhadap Masjid Al-Aqsha.

27 Juli 1996: Kelompok Yahudi yang menamakan dirinya dengan sebutan 'Penjaga Haikal' merangsek halaman Masjid Al-Aqsha dengan kawalan dari militer kolonial Israel.

25 September 1996: Terowongan digali di bawah masjid suci itu.

13 Mei 1998: Sejumlah pemukim Yahudi melakukan tindakan jahat baru terhadap Masjid Al-Aqsha dengan membakar salah satu pintu utamanya. Dan bagian-bagian pintu tersebut memang sudah hancur.

10 Agustus 1999: Pihak pemerintah kolonial Israel, dibawah gelap malam, melakukan penutupan terhadap jendela dinding Masjid Al-Aqsha di bagian selatan, yang menyebabkan penerangan masjid menjadi gelap. (AM Rais)

No comments:

Post a Comment