Pages

Saturday, January 23, 2010

Tentang Yahudi

Tausyiah275
November 15, 2005
Tentang Yahudi - 01
Masuk Kategori: HOT NEWS

Persekusi Yahudi Di Eropa
Oleh: Sato Sakaki

Mengapa Hitler membenci Yahudi?

Kebencian terhadap Yahudi di zaman pemerintahan NAZI Jerman dicetuskan oleh rasa kebangsaan yang sempit. Hitler yang sejak kecil benci kepada orang Yahudi mengobarkan kecemburuan sosial dan ekonomi dengan menunjuk kenyataan bahwa orang Yahudi menguasai perekonomian Jerman dalam persentase yang jauh melebihi jumlah mereka. Hitler juga menuduh orang-orang Yahudi menjadi penggerak Revolusi Bolshewik di Rusia dan bermaksud melancarkannya di Jerman. Tuduhan ini dipercaya rakyat Jerman karena memang banyak keturunan Yahudi yang menjadi pemimpin revolusi yang mendirikan negara komunis Sovyet itu, diantaranya Leon Trotsky. Dan mereka tentu saja tidak lupa bahwa Karl Marx juga Yahudi.

Tetapi yang paling parah adalah: Hitler berhasil membangkit-bangkitkan kembali kebencian lama terhadap Yahudi di kalangan rakyat luas, yang bersumber dari perbedaan agama.

Kebencian terhadap orang Yahudi di Eropa sebenarnya mempunyai sejarah ratusan tahun, dan penindasan serta pembantaian terhadap mereka bukan hanya terjadi di zaman Hitler saja. Sejak lama di berbagai negara Eropa, bangsa Yahudi mengalami diskriminasi. Penolakan mereka untuk beralih menjadi Kristen menyebabkan mereka dipencilkan dan tidak diterima sebagai warganegara. Mereka dipandang sebagai bangsa ingkar yang sudah dibuang Tuhan, dan dicerca sebagai pembunuh Kristus. Penolakan mereka untuk memuliakan raja menyebabkan patriotisme mereka diragukan. (Kalau raja lewat dan semua orang diharuskan berlutut atau membungkuk, mereka lemparkan sesuatu ke tanah, misalnya uang lalu membungkuk mengambilnya. Yang disembah hanya Tuhan, kata mereka, bukan manusia). Tidak heran kalau mereka dilarang memiliki tanah dan banyak pekerjaan tertutup bagi mereka.

Di abad pertengahan, orang Yahudi hanya boleh tinggal di bagian-bagian khusus kota yang disebut ghetto, perkampungan yang dikelilingi tembok dan gerbangnya dikunci malam hari. Penghuni ghetto dilarang keluar pada hari-hari tertentu, misalnya pada hari wafat Isa Almasih.

Dongeng-dongeng rakyat di berbagai tempat di Eropa juga menyudutkan orang Yahudi. Mereka sering digambarkan sebagai penjelmaan iblis dan tukang tenung yang sangat jahat, yang menggunakan darah anak-anak Kristen untuk upacara korban Paskah.

Selain itu banyaknya orang Yahudi yang hidup dari memperbungakan uang semakin memperdalam kebencian kaum petani miskin dan para bangsawan yang bangkrut. Kebencian yang tertanam ini sewaktu-waktu meledak menjadi kerusuhan luas berupa penjarahan dan pembantaian.

Pada masa Perang Salib pertama tahun 1096, bangsa Yahudi mengalami pembantaian besar-besaran di Lembah Rhein. Pada akhir abad ke-13 orang Yahudi diusir secara besar-besaran dari Inggris, dan pada akhir abad ke-14 dari Prancis. Tahun 1492 pengusiran terbesar terjadi di Spanyol. Kepada orang Yahudi diberi dua pilihan, beralih memeluk agama Kristen atau angkat kaki. Hampir 150 ribu orang meninggalkan Spanyol, pindah ke negara-negara Islam di sekitar Laut Tengah.

Yang tinggal mengalami penindasan karena ternyata hanya berpura-pura memeluk agama Kristen. Banyak diantara mereka yang dihukum bakar. Di abad ke-17 bangsa Yahudi mengalami zaman gelap penuh kesengsaraan di Eropa Timur. Penindasan pemerintah menyebabkan mereka jatuh melarat. Pergolakan politik seperti pemberontakan suku Kozak di Ukraina mengancam kelangsungan hidup mereka. Anarki yang menyertai perpecahan di Polandia pada abad ke-18 menyebabkan aksi-aksi pembantaian yang hampir menyebabkan mereka punah.

Keadaan pemeluk Yahudi pernah membaik seiring dengan revolusi dan kebangkitan kapitalisme di Eropa. Tahun 1743 pemeluk Yahudi di Inggris diakui sebagai warganegara. Bahkan di masa Ratu Victoria, seorang Yahudi, Benjamin Disraeli menjadi perdana menteri. Revolusi Perancis mengubah kehidupan orang Yahudi. Untuk pertama kali setelah seribu tahun mereka diakui sebagai warga negara tempat mereka tinggal.

Tetapi pada akhir abad ke-19, perasaan anti-Yahudi bangkit kembali di Jerman, Austria dan Russia yang ditandai dengan yang disebut dengan pogroms, aksi-aksi pembantaian besar-besaran. Saat inilah muncul untuk pertama kalinya gerakan Zionisme, dengan hasrat untuk membentuk sebuah negara merdeka bagi bangsa Yahudi di tanah asal mereka, Kanaan, Tanah Suci dimana Daud dan Sulaiman mendirikan kerajaan Israel 3 ribu tahun yang lalu.

No comments:

Post a Comment