Pages

Saturday, December 10, 2011

Hikayat Seribu Satu Malam (Asal Mula Terjadinya Cerita Seribu Satu Malam)

Zaman dahulu kala, di sebuah hutan, hiduplah seorang gadis yang sangat cantik dan cerdas serta pandai bercerita bernama Shahrizat. Pekerjaan mereka adalah sebagai pencari kayu bakar di hutan. Ayahnya sudah lama meninggal, sehingga ibunyalah yang harus bekerja membanting tulang. Suatu hari, Ibunya yang sudah tua itu sakit-sakitan. Sehingga Shahrizatlah yang harus bekerja mencari kayu bakar sekaligus yang mengurus rumah dan ibunya
Suatu hari, saat Syahdini baru pulang dari mencuci pakaian di sungai, ia menemukan seorang lelaki terdampar di tepi sungai. Shahrizat  pun membawa orang itu ke rumahnya. Ia mengobati dan merawat lelaki tersebut dengan baik. Beberapa hari kemudian lelaki tersebut sadar dan berkata,”Dimana aku? Dan siapa engkau?””Namaku Shahrizat dan ini rumahku, Aku menemukanmu dalam keadaan pingsan di pinggir sungai. Siapakah namamu? Dan dari manakah dan untukapa engkau datang ke kampung ini?” KataShahrizat. “Nama saya Syahrizal dan saya adalah raja dari sebuah negeri dan saya kesini untuk berburu.” Jawab Syahrizal. Dalam masa pemulihan, mereka menjadi semakin dekat dan mereka pun saling jatuh cinta.

Saat raja  tersebut sudah sembuh dan akan pulang ke istananya, ia melamar Shahrizatuntuk menjadi istrinya dan ingin membawa Shahrizat ke istananya. Shahrizat menerimanya dengan senang hati. Mereka pun pergi ke istana sang raja. Sesampainya di istana mereka disambut dengan meriah oleh rakyat dan para penghuni istana. Kecuali kedua istri tua raja Syahrizal dan para dayangnya. Mereka merasa iri terhadap Shahrizat.
Esoknya, diadakanlah pesta pernikahan Shahrizat dan Syahrizal yang berlangsung meriah. Setelah menikah Syahrizal memberikan perhatian lebih  kepada Shahrizat. Hal ini semakin menimbulkan iri pada kedua istri tua raja. Mereka pun memfitnah Shahrizatdi hadapan raja Syahrizal. Dengan mengatakan bahwa Shahrizat berselingkuh dengan seorang pesuruh istana. Awalnya, sang raja tidak percaya  dengan cerita tersebut. Namun mereka membayar seorang pesuruh istana untuk memfitnah Shahrizat. Akhirnya sang raja percaya lalu menghukum Shahrizat dengan hukuman pancung. 
Esok harinya saat hukuman akan dijalankan, Shahrizat meminta untuk diberikan permintaan terakhir. Raja menyetujuinya. Shahrizat lalu berkata, “sebelum mati ia ingin menceritakan suatu kisah kepada raja.” Raja mempersilahkan Shahrizat untuk bercerita. Karna ceritanya bagus dan panjang, raja sampai tertidur dan terbangun esok paginya.
Saat akan memulai hukuman, raja meminta untuk menunda hukuman, karena ia masih penasaran dengan cerita tersebut.
Begitulah seterusnya hingga seribu satu malam. Pada suatu malam seorang dayang berkata kepada raja bahwa Shahrizat tidak bersalah, tetapi dua istri tuanya lah yang bersalah. Mendengar itu raja langsung menghukum kedua istri tuanya. Lalu raja pun meminta maaf kepada Shahrizat.

No comments:

Post a Comment