Pages

Tuesday, February 1, 2011

Bekalan makanan makin berkurangan di mesir


http://d.yimg.com/hb/ng/co/repu/20110131/13/1111344588-eropa-khawatir-demo-mesir-jadi-radikal.jpg?x=213&y=153&sig=BNA5kb6xDD0ck9Vbc9S7GQ--
TEMPO Interaktif, Kairo - Mesir makin kacau. Pemerintahan Mubarak memperpanjang jam malam dari pukul 15.00 hingga 8.00. Satu yang paling dikhawatirkan dari penerapan jam malam ini: stok makanan.
Banyak keluarga di Mesir yang kesulitan mendapatkan makanan pokok seperti roti dan beras. “Semua sudah habis, aku punya tiga anak dan aku hanya punya persediaan makanan untuk dua hari lagi. Setelah itu aku tidak tahu lagi,” kata seorang warga, Gamalat Gadalla.
Dengan penerapan jam malam, toko-toko juga banyak yang tutup. “Restoran juga tidak buka. Kebutuhan pokok sebentar lagi hilang,” kata Sandmonkey, blogger Mesir lewat akun Twitter-nya.
Stasiun televisi milik pemerintah, Nile TV telah membuka telepon khusus untuk warga yang kesulitan mendapatkan roti. Namun tidak ada tanda-tanda dari pemerintah untuk menangani krisis makanan ini.
Puluhan ribu orang telah turun ke jalan enam hari belakangan di kota Kairo, Suez, Alexandria, hingga Al Arish dekat perbatasan Palestina. Mereka menuntut Presiden Hosni Mubarak mundur.
Massa juga meminta pemerintah melakukan reformasi untuk mengurangi pengangguran dan meningkatkan standar hidup. Sebanyak 38 orang tewas dalam bentrokan antara pengunjuk rasa dan pasukan keamanan dan 2.000 orang luka-luka.
-peribadirasulullah

No comments:

Post a Comment