Pages

Monday, March 1, 2010

"Talbis Iblis"

Tulisan Dr. Syamsuddin Arief, di hidayatullah.com, "DIABOLISME INTELEKTUAL" menyulut tanggapan keras aktivis Islam Liberal. 'Diabolisme', berarti pemikiran ala Iblis. Baca CAP Adian Husaini ke-106
Dr. Syamsuddin Arief, alumni ISTAC yang sedang mengambil doktor keduanya di Frankfurt Jerman, beberapa waktu lalu menulis satu artikel yang menghebohkan di hidayatullah.com. Judulnya: DIABOLISME INTELEKTUAL.
Artikel ini segera menyulut tanggapan keras dari seorang aktivis Islam Liberal, yang segera
menuduh bahwa orang seperti Dr. Syamsuddin Arief cenderung punya kelainan jiwa (mental disorder), karena merasa dirinya paling benar dan paling bersih.

Melalui artikelnya, Syamsuddin menjelaskan, bahwa "diabolisme" berarti pemikiran, watak dan perilaku ala Iblis ataupun pengabdian padanya.
Dalam kitab suci al-Qur'an dinyatakan bahwa Iblis dikutuk dan dihalau karena menolak perintah Tuhan untuk bersujud kepada Adam. Iblis tidaklah atheis atau agnostik. Iblis tidak mengingkari adanya Tuhan.
Iblis tidak meragukan wujud maupun ketunggalan-Nya. Iblis bukan tidak kenal Tuhan. Ia tahu dan percaya seratus persen. Tetapi, meskipun ia tahu kebenaran, ia disebut 'kafir', karena mengingkari dan menolak kebenaran.
Kesalahan Iblis bukan karena ia tak tahu atau tak berilmu. Kesalahannya karena ia membangkang. (QS 2:34, 15:31, 20:116); ia sombong dan menganggap dirinya hebat (QS 2:34, 38:73, 38:75). Iblis juga melawan perintah Tuhan.
Allah berfirman: “Dia adalah dari golongan jin, maka ia durhaka terhadap perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain kepada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah Iblis itu sebagai pengganti (Allah) bagi orang-orang
yang zalim” (QS 18:50).

Dalam hal ini, Iblis tidak sendirian. Sudah banyak orang yang berhasil direkrut sebagai staf dan
kroninya, berpikiran dan berprilaku seperti yang dicontohkannya. Iblis adalah 'prototype' intelektual
'keblinger'.

Sebagaimana dikisahkan dalam al-Qur'an, sejurus setelah ia divonis, Iblis mohon agar ajalnya
ditangguhkan. Dikabulkan dan dibebaskan untuk sementara waktu, ia pun bersumpah untuk menyeret orang lain ke jalannya, dengan segala cara.

"Hasutlah siapa saja yang kau bisa dari kalangan mereka dengan seruanmu. Kerahkan seluruh pasukanmu, kavalri maupun infantri. Menyusuplah dalam urusan keuangan dan keluarga mereka. Janjikan mereka [kenikmatan dan keselamatan]!" Demikian difirmankan kepada Iblis (QS 17:64).
Maka Iblis pun bertekad: "Sungguh akan kuhalangi mereka dari jalan-Mu yang lurus. Akan kudatangi mereka dari arah depan dan belakang, dari sebelah kanan dan kiri mereka!" (QS 7:16-17).
Maksudnya, menurut Ibnu Abbas ra, Iblis bertekad untuk menyesatkan orang dengan menebar keraguan, membuat orang ragu dan lupa pada akhirat, alergi dan anti terhadap kebaikan dan kebenaran, gandrung dan tergila-gila pada dunia, hobi dan cuek berbuat dosa, ragu dan bingung soal agama (Lihat: Ibn Katsir, Tafsir al-Qur'an al-'Azim, cetakan Beirut, al-Maktabah al-Asriyyah, 1995, vol. 2, hlm. 190).
Selanjutnya, Syamsuddin Arief menelaborasi ciri-ciri cendekiawan bermental Iblis. Pertama, selalu
membangkang dan membantah (6:121). Meskipun ia kenal, tahu dan faham, namun tidak akan pernah mau menerima kebenaran. Seperti ingkarnya Fir'aun berikut hulu-balangnya. Maka selalu dicarinya argumen untuk menyanggah dan menolak kebenaran demi mempertahankan opininya.

Sebab, yang penting baginya bukan kebenaran, akan tetapi pembenaran. Jadi, bukan karena ia tak tahu mana yang benar, tetapi karena ia memang tidak mau mengikuti dan tunduk pada kebenaran itu.
Kedua, cendekiawan bemental Iblis itu “bermuka dua”, menggunakan standar ganda (QS 2:14). Mereka menganggap orang beriman itu bodoh, padahal merekalah yang bodoh dan dungu (sufaha').
Intelektual semacam inilah yang diancam Allah dalam al-Qur'an : "Akan Aku palingkan mereka yang arogan tanpa kebenaran itu dari ayat-ayat-Ku. Sehingga, meskipun menyaksikan setiap ayat, tetap saja mereka tidak akan mempercayainya. Dan kalaupun melihat jalan kebenaran, mereka tidak akan mau menempuhnya. Namun jika melihat jalan kesesatan, mereka justru menelusurinya" (QS 7:146).
Ketiga, ialah mengaburkan dan menyembunyikan kebenaran (talbis wa kitman al-haqq). Cendekiawan diabolik bukan tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah. Namun ia sengaja memutarbalikkan data dan fakta.
Yang batil dipoles dan dikemas sedemikian rupa sehingga nampak seolah-olah haq. Sebaliknya, yang haq digunting dan di'preteli' sehingga kelihatan seperti batil. Ataupun dicampur-aduk dua-duanya sehingga tidak jelas lagi beda antara yang benar dan yang salah.
Strategi semacam ini memang sangat efektif untuk membuat orang lain bingung dan terkecoh.
Al-Qur'an pun telah mensinyalir: "Memang ada manusia-manusia yang kesukaannya berargumentasi, menghujat Allah tanpa ilmu, dan menjadi pengikut setan yang durhaka. Telah ditetapkan atasnya, bahwa siapa saja yang menjadikannya sebagai kawan, maka akan disesatkan olehnya dan dibimbingnya ke neraka" (QS 22:3-4).
Demikianlah peringatan dan paparan Dr. Syamsuddin Arief tentang ciri-ciri cendekiawan yang bermental Iblis. Peringatan ini sepatutnya menjadi renungan serius bagi para cendekiawan yang benar-benar memiliki niat ikhlas untuk mencari kebenaran, dan bukan saja mencari popularitas dan keuntungan duniawi.
Apa yang dilakukan Syamsuddin Arief bukanlah hal baru. Banyak ulama sebelumnya yang telah memberikan peringatan serupa, tentang bahaya taktik dan tipudaya Iblis dalam menyesatkan umat manusia.
Masalah ini begitu penting, sebab, memang Iblis adalah musuh manusia yang nyata, bukan musuh yang tersembunyi. Iblis dan kroni-kroninya seharusnya diketahui dengan jelas ciri-cirinya.
Imam al-Ghazali menulis satu Kitab Khusus tentang masalah Iblis dan tipudayanya, yang diberi judul
Talbis Iblis”. Kitab dengan judul yang sama juga ditulis oleh al-Hafizh Ibnul Jauzy al-Baghdady. Dalam Kitabnya, Ibnul Jauzy mengingatkan, bahwa ‘talbis’ artinya “menampakkan kebatilan dalam rupa kebenaran”.

Ibnul Jauzy menjelaskan talbis Iblis terhadap berbagai jenis agama dan aliran masyarakat, yang tumbuh dan berkembang ketika itu.
Talbis Iblis, atau tipudaya setan, yang hobinya mengaburkan yang haq dan bathil sangatlah perlu
diwaspadai oleh manusia. Apalagi, jika yang melakukan talbis itu orang-orang yang dikategorikan ke dalam golongan intelektual atau cendekiawan.

Mereka dengan segala kemampuan ilmunya tidak ragu-ragu mengikuti jejak Iblis, memutarbalikkan yang haq menjadi bathil dan yang bathil menjadi haq.
Di era kebebasan informasi saat ini, kaum Muslim menghadapi masalah yang sangat pelik, yang belum pernah dihadapi di masa-masa lalu. Nyaris setiap hari, media massa melakukan penjungkirbalikan nilai-nilai kebenaran, dengan menggunakan slogan-slogan atau istilah-istilah yang indah, seperti pluralisme, kebebasan, hak asasi, pencerahan, dan sebagainya.
Paham penyamaan semua agama yang jelas-jelas keliru dibungkus dengan istilah indah: “pluralisme”. Paham penyebarluasan kebebasan amoral dalam bidang perzinahan dan homoseksual dikemas dengan bungkus rapi bernama “hak asasi manusia”.
Dengan tipudaya Iblis, khamar  diiklankan dan dijadikan kebanggaan oleh sebagian manusia modern, perzinahan dilegalkan dan tidak dipersoalkan kebejatannya, sementara poligami diopinikan sebagai bentuk kejahatan.
Rasulullah saw pernah mengingatkan: “Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh dengan tipuan. Pada waktu itu di pendusta dikatakan benar dan orang yang benar dikatakan dusta.” (HR Ibnu Majah)
Di zaman globalisasi saat ini, diakui, bahwa informasi adalah kekuatan yang paling dahsyat.
Penguasa informasi adalah yang menguasai otak manusia saat ini. Mereka dengan leluasa berpotensi
memutarbalikkan fakta dan kebenaran.

Di sinilah talbis Iblis dapat terjadi. Yang haq dipromosikan sebagai kebatilan, dan yang bathil dikampanyekan sebagai al-haq. Banyak motif para pelaku talbis Iblis. Bisa karena memang ada kesombongan, ada penyakit hati, atau karena motif mencari keuntungan duniawi.
Dalam situasi seperti ini, peringatan Dr. Syamsuddin Arief tentang ciri-ciri pelaku talbis Iblis di kalangan intelektual, sangat relevan untuk direnungkan. Sangatlah tidak tepat jika dia dikatakan mengalami gangguan jiwa.
Tugas para Nabi dan pewarisnya (para ulama) adalah menjelaskan mana yang haq dan mana yang bathil, menyeru umat manusia, agar tidak mengikuti jalan-jalan Iblis, jalan yang sesat, yang mengantarkan manusia kepada api neraka.
Jika ada cendekiawan yang tugasnya senantiasa mengaburkan nilai-nilai kebenaran dan
kebatilan, maka ia perlu melakukan introspeksi terhadap dirinya sendiri. Allah SWT sudah menjelaskan: “Tidak ada paksaan (untuk masuk) agama Islam. 
Sungguh telah jelas yang benar dari yang salah.” (QS 2:256). 
Sikap merasa benar sendiri terhadap kebenaran agama Islam dan yakin dengan kebenaran al-Islam adalah sikap yang sudah seharusnya. Dalam hal ini tidak boleh ada keraguan. Yang haq harus dikatakan haq dan bathil harus dikatakan bathil. Itulah tugas setiap cendekiawan Muslim.
Allah juga mengingatkan: “Al-haq itu dari Tuhanmu, maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu.” Sikap meragu-ragukan terhadap kebenaran adalah sikap dan perilaku Iblis, yang tidak
perlu dicontoh oleh kaum Muslim.

Mengenali Tuhan melalui Syeikh atau Menakuti-Nya melalui al-Qur'an?


Terpanggil untuk menjawab mengenai tarekat atau tasawuf setelah beberapa pucuk e-mail yang mengajak kepadanya diterima. Yang terbaru dikirim oleh seorang yang menggelar dirinya kamal. Kandungan e-mail beliau adalah seperti berikut:
Mendalamilah dan mempelajari sesuatu kumpulan sprt. TAREKAT, TABLIGH ATAU TASAUF. Barulah memperkatakan buku Sheikh Abdul Kadir Jailani.
Contoh...
4 Orang minum air TEH,4 Orang akan memberitahu niikmat rasa TEH. Rasanya berbeza-beza mengikut nikmat rasa yan dianugerah oleh tuhan keatas seseorang. Tuhan tidak zalim.
Kita ambil contoh diatas tadi,sebagai cabang ilmu utk.mengenali Tuhan (ALLAH)
Kerana tertarik dengan contoh hikmah pada air teh itu, maka sebagai sambutan, diturunkan satu contoh yang lain pula. Contoh yang dimaksudkan juga berkaitan dengan mengenali Tuhan. Namun, ia bukan sejenis minuman tetapi sesuatu yang dirasa jua. Contoh itu ialah kulit manusia. Dan rasanya, gementar. Contoh diceduk daripada sebuah ayat Allah, bermaksud:
"Allah menurunkan hadis yang paling baik sebagai sebuah Kitab, .... dengannya digentarkan kulit orang-orang yang takut kepada Pemelihara mereka; kemudian kulit mereka dan hati mereka menjadi lembut pada mengingati Allah. Itulah petunjuk Allah," (39:23).
Sesetengah kulit manusia akan rasa gementar sementara yang lain tidak, bukan selepas minum sesuatu jenis minuman tetapi apabila diingatkan dengan hadis yang paling baik yang diturunkan Allah. Hadis yang dimaksudkan itu adalah ayat-ayat Kitab al-Qur'an.
Mengenali Tuhan
Mungkin ada yang menyangkal kerana perasaan takut kepada Tuhan adalah tidak sama dengan mengenali Tuhan seperti dalam contoh yang pertama. Sebaliknya, penulis berpendapat bahawa frasa mengenali Tuhan merangkumi perasaan takut kepada-Nya jua. Kalau sudah kenal tentu akan takut kepada-Nya juga.
Sebenarnya, Allah tidak menyebut atau menyuruh, di dalam Kitab-Nya al-Qur'an, supaya Dia dikenali. Tidak ada frasa mengenali Tuhan di dalam Kitab tersebut. Akan tetapi, Dia ada menyuruh hamba-hamba-Nya supaya takut kepada-Nya, seperti bunyi sebuah firman, "dan takutilah Allah agar kamu beruntung" (2:189).
Seperti yang dikatakan, perasaan takut akan timbul setelah mengenali-Nya. Iaitu takut apabila diingatkan dengan "hadis yang paling baik" yang diturunkan kepada manusia.
Dengan itu, apa saja hadis yang didatangkan oleh manusia, sama ada daripada orang-orang yang dianggap wali atau tidak, namun, mereka tidak sebaik apa yang diturunkan Allah. Dan lagi, manusia diberitahu bahawa segala hadis yang selain daripada al-Qur'an adalah tidak seharusnya dipercayai. (Sila rujuk ayat-ayat Allah 7:185, 45:6 dan 77:50. Terima kasih.)
Lantas, bolehkah dikatakan bahawa hadis Syeikh tersebut lebih baik daripada hadis Allah, lalu manusia disuruh untuk mencari jalan kepadanya melalui kitab-kitab tarekat, tabligh dan tasawuf? Sungguh, suruhan itu tidak tepat kerana apa yang harus disuruh ialah mengkaji Kitab Allah, terutamanya dalam bulan Puasa ini.
Satu contoh hadis Syeikh tasawuf itu telah dikirim (oleh seorang yang menamakan dirinya dajjal!!). Kononnya terdapat sebuah koleksi tipu daya Iblis, di mana satu daripadanya menceritakan Iblis telah berjumpa dengan Syeikh tersebut, seperti berikut:
koleksi tipu daya iblis ini saya sebarkan sebagai contoh tipudaya iblis bacalah dengan menanam di hati ini semua hanyalah tipudaya. contoh tipudaya syaitan ada banyak, sebagai misal kisah Syeikh Abd Qodir Al Jilani kononnya pernah ditipu syaitan dengan kaedah diberi beberapa keistimewaan kemudian diistiharkan ianya anugerah dari suatu suara. kemudian suara itu mengaku tuhan. Beliau hampir terpedaya tetapi menyedarinya itu adalah syaitan setelah terdapat percanggahan dengan ilmu agama Islam. Percanggahan itu ialah suara tersebut menghalalkan segala yg haram kerana memberinya taraf wali yang maksum tidak berdosa. Sedangkan dalam ajaran Islam tiada siapa yg maksum selain para nabi.
Koleksi tipu daya Iblis yang dimaksudkan itu didapati tidak seperti koleksi tipu daya Iblis atau Syaitan di dalam al-Qur'an. (Sila rujuk artikel Syaitan di dalam al-Qur'an.) Peristiwa Syeikh mendengar suara dan suara itu mengaku ia Tuhan adalah bukan pendekatan yang dipakai oleh Iblis atau syaitan untuk menyesatkan manusia. Caranya lebih halus, seperti yang telah dijelaskan Allah di dalam al-Qur'an, iaitu Kitab hadis yang terbaik sekali di dunia. Tujuan utamanya membuat manusia tidak percaya kepada ayat-ayat Allah, atau petunjuk-Nya.
Tambahan lagi, kenyataan di atas yang berbunyi "dalam ajaran Islam tiada siapa yg maksum selain para nabi" juga didapati berada di luar cahaya al-Qur'an. Kerana beberapa orang Nabi Allah, termasuk Nabi Muhammad sendiri, didapati membuat kesilapan, mengikut al-Qur'an. Maka apa yang dipercayakannya "dalam ajaran Islam" itu adalah hanya suatu yang diada-adakan sahaja.
Mistik
Selanjutnya, cerita mengenai Syeikh tersebut daripada sebuah buku mengenainya, didapati penuh mistik. Misalan, dia dikatakan telah naik ke mimbar tanpa dilihat orang ramai untuk mengambil alih "khutbah" setelah disedarinya dari bawah bahawa kawannya di mimbar berada dalam keadaan terdesak untuk ke sungai kecil. Atau, cerita dia melemparkan capal yang terbang jauh untuk dikenakan ke atas orang jahat yang sedang merompak di sebuah tempat lain yang jauh. (Sila betulkan penulis di sini kerana sudah lama membaca kisah Syeikh tersebut.)
Syeikh itu dikatakan telah melakukan beberapa "mukjizat" (yang melebihi Nabi Muhammad, dan maaf atas kegunaan kata mukjizat) dan cerita mukjizat-mukjizatnya didatangkan supaya manusia percaya kepadanya, dan mistik yang berlegar disekelilingnya adalah untuk menjadi bukti kepada kebenarannya.
Walhal, dalam agama Allah, bukti-bukti yang didatangkan kepada manusia untuk membenarkan kebenaran-Nya adalah bersifat jelas dan nyata (2:99 dan 6:104).
Balik kepada soalan pokok iaitu mengenali Tuhan. Tidak ada satu ayat pun di dalam al-Qur'an yang menyuruh manusia mengenali-Nya. Lalu, apa yang dikatakan jalan untuk mengenali-Nya itu hanya rekaan sahaja. Atau, sesuatu yang diada-adakan, macam yang disebut di dalam ayat berikut:
"Kami mengadakan bagi tiap-tiap Nabi suatu musuh, syaitan-syaitan daripada manusia dan jin, yang mewahyukan ucapan palsu yang indah-indah kepada satu sama lain, untuk menipu; dan sekiranya Pemelihara kamu menghendaki, tentu mereka tidak membuatnya. Maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka mengada-adakan." (6:112)
Tentu sekali, kulit orang-orang yang takut kepada Allah akan rasa gementar apabila ayat di atas dibacanya.
Mendekatkan diri dengan Allah
Apakah peranan Syeikh itu, yang dianggap sultan bagi semua wali Allah (sila betulkan penulis di sini)? Adakah melaluinya seseorang dapat mendekatkan diri dengan Tuhan, atau mengenali-Nya dengan sebenar? Sekiranya itu sebabnya, sila renungkan ayat berikut:
"Dan orang-orang yang mengambil wali-wali selain daripada Dia - 'Kami hanya menyembah mereka supaya mereka mendekatkan kami dalam kedekatan dengan Allah' .... Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada pendusta, yang berdegil dalam ketidakpercayaan" (39:3).
Ayat itu melarang mengambil wali, selain daripada Allah, untuk mendekatkan diri dengan-Nya. Dia menyifat perbuatan itu sebagai menyembah wali-wali tersebut. Sekali lagi kulit orang-orang yang takut kepada Tuhan akan gementar apabila ayat tersebut difahaminya.
Sehubungan itu, Allah telah pun mengajar cara-cara untuk mendekatkan diri dengan-Nya. Dinyatakan-Nya tiga, seperti berikut:
1. Berjuang di jalan Allah (5:35)
Terutamanya, menyebarkan ayat-ayat-Nya. Sila rujuk artikel Jalan Allah.
2. Menafkah (9:99)
Membelanjakan daripada apa yang Allah rezekikan, untuk orang-orang miskin, misalnya. Sila rujuk Nafkah di jalan Allah
3. Percaya, dan membuat kerja-kerja kebaikan (34:37)
Percaya kepada ayat-ayat-Nya dan buat kerja-kerja baik. Sila rujuk Syurga dan Orang Bertakwa. Terima kasih.
Oleh itu, mengambil wali daripada golongan manusia, atau yang selain daripada Allah, adalah bukan ajaran Islam sebenar.
Atau, Syeikh yang dimuliakan itu seorang Rasul lalu dia harus ditaati? Seperti yang sudah maklum, Allah hanya menyuruh mentaati-Nya dan Rasul-Nya. Dan Syeikh tersebut bukanlah seorang Rasul. Mengapa pula dia harus ditaati?
Atau, adakah beliau menyuruh agar ayat-ayat Tuhan dipelajari dan ditaati? Malangnya, daripada apa yang dikirim, suruhan itu tidak dibuat. Sebaliknya, disebut tasawuf, tarekat (Syeikh), mengenali Allah, dan cerita-cerita palsu yang mengkhayalkan, yang tidak diwahyukan Allah.
Takut kepada-Nya
Suruhan untuk mengenali Tuhan tidak disebut di dalam al-Qur'an. Akan tetapi, takut kepada-Nya ada. Terdapat banyak ayat yang menyuruh agar Dia ditakuti, seperti dua yang berikut:
"Wahai orang-orang yang percaya (atau beriman), takutilah Allah sebagaimana Dia patut ditakuti," (3:102).
"maka kamu takutilah Aku, wahai orang-orang yang mempunyai minda." (2:197)
Nabi turut disuruh takut kepada-Nya. Malaikat pun sama. Firman-Nya,
"Wahai Nabi, takutilah Allah, dan janganlah mentaati orang-orang yang tidak percaya, dan orang-orang munafik." (33:1)
"Mereka (malaikat) takut kepada Pemelihara mereka yang di atas mereka, dan mereka buat apa yang mereka diperintahkan." (16:50)
Takut kepada-Nya bererti buat apa yang diperintah-Nya. Perintah-Nya, atau dipanggil Peringatan, didapati di dalam al-Qur'an. Firman-Nya,
"Kami tidak menurunkan al-Qur'an kepada kamu supaya kamu menjadi sengsara, Tetapi hanya sebagai peringatan bagi orang yang takut." (20:2-3)
"Orang-orang yang takut kepada Pemelihara mereka dalam keadaan ghaib, dan ketakutan kerana Saat. Dan ini adalah satu Peringatan yang diberkati, yang Kami menurunkan; maka adakah kamu sekarang menolaknya?" (21:49-50)
"Kamu hanya memberi amaran kepada orang yang mengikuti Peringatan, dan yang takut kepada Yang Pemurah dalam keadaan ghaib;" (36:11).
Maka ayat-ayat al-Qur'an tetap menjadi jalan, atau tarekat, dalam Islam, walaupun ia tidak berfaedah bagi orang-orang yang tidak mengamalkannya dan tidak takut kepada Allah.
Pun begitu, manusia diingatkan supaya berada tegak di atas tarekat tersebut, dengan tidak menyimpang atau berpaling daripada Peringatan, agar tidak dideritakan di akhirat nanti. Ayat terakhir di sini tentu mampu menggerakkan kulit sesetengah daripada manusia untuk menjadi gementar apabila dibaca, berbunyi:
"Sekiranya mereka tegak di atas jalan (tarekat), tentu Kami memberi mereka minum daripada air yang melimpah," (72:16).
Justeru, apa yang dikatakan cabang untuk mengenali Tuhan, dengan contoh rasa air teh, melalui tarekat tabligh, atau melalui tarekat seorang Syeikh tasawuf yang dimuliakan, adalah bukan cara beramal yang dituntut dalam Islam agama Allah.

Tipu Daya Iblis 2

Allah swt telah berfirman dalam surah Al-Baqarah, ayat ke 34 yang bermaksud 'dan (ingatlah)
ketika Kami berfirman kepada malaikat: "Tunduklah (beri hormat) kepada Nabi Adam". lalu
mereka sekaliannya tunduk memberi hormat melainkan Iblis; ia enggan dan takbur, dan
menjadilah ia dari golongan yang kafir.'
Iblis seperti yang telah kita semua ketahui adalah musuh yang nyata bagi setiap anak Adam.
Kehebatannya merayu untuk menyesatkan datang dari setiap penjuru sehingga mengalir di
dalam darah ,bersembunyi di dalam hati dan tinggal di akal manusia. Nabi Muhammad saw
telah bersabda maksudnya 'Sesungguhnya syaitan berjalan pada manusia di setiap pembuluh
darah.' (Hadis riwayat Bukhari dan Muslim)
Apabila syaitan menetap dalam hati,manusia akan menjadi was-was dan benci kepada
kebaikan serta gemar kepada keburukan. Jika bersarang di akal,manusia asyik memikirkan
keuntungan diri tanpa memperdulikan kebajikan orang lain. Semua manusia termasuk para
Rasul dan para Nabi didatangi dan dipujuk rayu oleh iblis. Tujuannya adalah supaya manusia
mengikuti jejaknya yakni dengan tidak mentaati dan melanggar perintah Allah dan
bersama-sama menemaninya ke dalam neraka; “Dan sesungguhnya neraka jahannam
itu,tempat yang dijanjikan bagi sekalian mereka yang menurutmu.”(Surah al-Hijr:43)
Kelicikannya dapat mengaburi manusia jika iman manusia itu pudar,luntur dan tidak dibajai
setiap masa dengan mengingati Allah SWT.Mereka yang terperdaya dengan iblis semestinya
akan menyesal di kemudian hari walaupun dibuai keseronokan di permulaannya.
Kesimpulannya,semua manusia tidak akan terlepas daripada pujuk rayu dan pengaruh
iblis,kecuali bagi mereka yang sentiasa memperbaharui iman mereka supaya tetap teguh dan
kuat untuk melepasi godaan itu.
Bagi yang telah sedar akan kesilapan diri, dipengaruhi serta digoda tipu daya iblis,segeralah
bertaubat bagi kesalahan yang telah dilakukan sebagaimana nabi Adam yang segera bertaubat
setelah termakan tipu daya iblis bersama Hawa sehingga dikeluarkan dari syurga. Kisah ini
telah disebutkan dalam surah Al-baqarah ayat 36 yang bermaksud; 'Setelah itu maka Syaitan
menggelincirkan mereka berdua dari syurga itu dan menyebabkan mereka dikeluarkan dari
nikmat yang mereka telah berada di dalamnya dan Kami berfirman: "Turunlah kamu!
sebahagian dari kamu menjadi musuh kepada sebahagian yang lain dan bagi kamu semua
disediakan tempat kediaman di bumi, serta mendapat kesenangan hingga ke suatu masa
(mati)".
Dunia ini bagaikan lautan yang dalam yang mana sudah ramai ditenggelaminya. Oleh
itu,jadikanlah taqwa sebagai perahu,iman sebagai isinya dan tawakal sebagai layarnya.Ikan
yang hidup di dalam laut yang masin tidak masin apabila dinaikkan ke darat. Tetapi apabila
telah mati,secubit garam sudah cukup untuk memberi rasa masin kepadanya. Begitulah juga
dengan hati,hati yang 'hidup' amat sukar ditembusi,tapi bila hati telah 'mati',amat mudah untuk dipengaruhi.


Mutiara kata & wasiat
Sesiapa yang merasa marah tetapi dia tidak dapat meluahkannya maka dia seumpama keldai
dan sesiapa yang merasa redha terhadap sesuatu tetapi dia tidak dapat menerimanya maka dia
seperti syaitan yang mana redha dengan ketentuan Allah tetapi tidak mahu tunduk kepada
perintah-Nya. “Keredhaan manusia sukar untuk engkau capai dan bukanlah bermakna selamat
daripada lidah manusia sudah boleh dianggap mencapai jalan kepada mendapat keredhaan
mereka. Oleh itu hendaklah engkau melakukan perkara yang bermanfaat kepadamu dan
sentiasalah berbuat demikian”. 

(Wasiat Imam Syafi’e)

Tipu Daya Iblis 1

Malam itu malam Jumaat Kliwon. Penduduk desa beramai-ramai mendatangi sebuah pohon besar yang tumbuh di tepi
sungai. Laki-laki, perempuan, tua, muda, datang membawa barang-barang yang akan digunakan untuk
  sesajen .Ada nasi tumpeng dengan ayam panggang, rokok, kembang setaman, ayam hitam mulus,
kemenyan dan lain-lain.
Syaitan telah merasuk ke dalam jiwa dan membelenggu hati mereka dengan keyakinan bahwa pohon besar itu dihuni
oleh makhluk halus yang bisa mengabulkan semua keinginan mereka. Sehingga mereka datang memuja-muja makhluk
penunggu pohon seraya menyebutkan keinginannya. Ada yang ingin kaya, ada yang ingin gampang jodoh, ada yang
ingin laris dagangannya bahkan ada yang ingin kebal senjata. Ada juga yang ingin menanyakan berapa nombor
  togel yang akan keluar.
Iblis semakin bersorak gembira kerana pengikutnya semakin lama semakin banyak. Lain halnya dengan pak Kyai,
seorang tokoh agaman di desa itu yang semakin jengah dengan kemusyrikan yang dilihatnya setiap hari.
  Kasihan. Mereka tidak tahu bahwa iblis telah memperdaya mereka. Mereka akan dijadikan teman iblis dalam
neraka. Aku tidak boleh tinggal diam. Satu-satunya cara adalah & menebang pohon itu! Aku harus menebang
pohon itu! Selesai shalat subuh pak Kyai mengayunkan kaki dengan memanggul kapak besar di bahunya menuju tempat pohon
besar itu berada. Iblis yang sengaja tinggal di pohon itu tiba-tiba terperanjat, matanya silau dengan kilauan logam kapak
pak Kyai yang ditimpa sinar matahari pagi. Hah?!!! Ada orang membawa kapak mendatangi pohonku! Gawat!
Hawanya lain.. dia orang yang berilmu .Aku harus waspada!  Atas kehendak Allah pak Kyai memiliki kemampuan melihat dan berbicara dengan makhluk halus. Sehingga dengan
mudah ia dapat berkomunikasi dengan penunggu pohon itu. & Hai Iblis! Pergilah! Aku akan menebang pohon ini
kerana telah banyak menyesatkan manusia . Aku tidak akan membiarkanmu menebang pohon ini! Tidak peduli! Aku akan menebangnya!Tiba-tiba Iblis mencekik leher pak Kyai. Tak mau kalah, pak Kyai
memegang tanduk Iblis. Perkelahian tidak bisa dihindarkan, keduanya bergumul saling banting. Cukup lama keduanya
berkelahi sampai akhirnya pak Kyai membanting Iblis hingga tersungkur ke tanah, dadanya diinjak. Iblis tak berkutik lagi.
Baiklah. Aku kalah. Aku tidak akan menghalangimu lagi menebang pohon ini. Pak Kyai melepas Iblis dan
membiarkannya pergi. Namun ia merasa sangat lelah. Tenaganya terkuras habis adalam perkelahian tadi. Jangankan
menebang pohon, mengayunkan kapak pun rasanya sudah tidak kuat lagi. Akhirnya ia memutuskan untuk pulang
beristirahat. Ia berharap esok hari dapat menebang pohon dengan kondisi yang segar.
Keesokan harinya pak Kyai kembali memikul kapak dan melanjutkan pekerjaannya yang tertunda. Namun tak disangkasangka,
Iblis kembali datang menghalangi sehingga terjadilah perkelahian yang lebih seru dari sebelumnya. Lagi-lagi
Iblis dibuat bertekuk lutut di kaki pak Kyai dan berjanji tidak akan menghalangi lagi. Kerana kehabisan tenaga, pak Kyai
tidak mampu menebang pohon saat itu. Ia kembali pulang beristirahat untuk memulihkan tenaganya. Ia akan menebang
pohon itu esoknya.
Pagi-pagi pak Kyai kembali memanggul kapak. Dari kejauhan ia kembali melihat Iblis sedang berdiri bersandar di pohon.
Raut mukanya kali ini tidak beringas seperti dua hari sebelumnya. Iblis yakin bahwa tidak mungkin bisa mengalahkan
manusia yang kuat aqidahnya dengan cara bertarung fisik. Satu-satunya cara adalah dengan menggunakan &tipu
daya . Dengan lemah lembut Iblis berkata. Wahai Kyai.Tahukah kau mengapa aku mencegahmu
untuk menebang pohon itu? Aku khawatir dan kasihan kepadamu. Walaupun pohon itu sudah ditebang, belum tentu
mereka akan sadar. Bahkan mereka akan membencimu dan mencari pohon lain untuk disembah. Sia-sia kan usahamu?
Nah.. kerana kau telah mengalahkan aku, sekarang aku ingin membantumu memberantas kemusyrikan di desa ini.
Sementara jangan tebang dulu pohon itu. Aku akan memberimu uang lima juta setiap hari. Dengan uang itu hidupmu
akan tercukupi. Kau juga bisa membagi-bagikan uang itu kepada orang-orang . Kau bisa membangun
masjid yang indah sehingga orang-orang menaruh simpati kepadamu dan kau bisa lebih mudah mengajak mereka
kembali beribadah kepada Allah. Bukankah tujuanmu mengajak sebanyak-banyaknya orang agar mau beribadah
kepada Allah?Pak Kyai merasa apa yang diucapkan Iblis itu masuk akal. Tipu daya Iblis telah merasuk ke dalam banaknya. Pak Kyai
berharap memerangi kemusyrikan dengan cara persuasif, pendekatan secara halus, akan membuahkan hasil daripada
dengan cara yang frontal.
Bagaimana caranya aku bisa mendapatkan uang yang kau janjikan itu? Apakah perkataanmu bisa
dipercaya?Lihat saja besok pagi di bawah bantalmu. Kalau tidak ada, kau boleh menebang pohon itu.Baiklah. Tapi awas kalau ingkar janji, kau tidak akan bisa menghalangiku menebang pohon itu.
Pak Kyai pulang ke rumahnya sambil berangan-angan bahwa besok pagi ia akan mendapatkan wang lima juta di bawah
bantal. Keesokan harinya dengan hati berdebar pak Kyai membuka bantalnyaHaahh? Wang seratus-ribuan! Lima puluh lembar! Walau begitu pak Kyai masih ragu apakah wang itu asli
atau palsu. Ketika ia mencoba membelanjakan wang tersebut ternyata asli! Para pedagang menerima pembayaran wang
itu.
Alhamdulillah aku akan membagi-bagikan pada fakir miskin. Bukankah besok aku dapat wang lagi.Pak Kyai mulai sibuk menghitung yang ia terima lima juta setiap hari. Rencana-rencana pun mulai ia susun. Tiga
hari lima belas juta. Sebulan seratus lima puluh juta. Aku akan beli mobil, motor, membangun rumah dan membangun
masjid terindah di desa ini. Menjelang tidur angan-angan pak Kyai berkelana. Ia membayangkan masjid yang
dibangunnya dipenuhi orang-orang untuk beribadah. Mereka berebut menyalami dan berfoto dengannya, mengeluelukan
kyai kaya yang dermawan. Ia tertidur pulas dengan senyum tersungging. Sementara Iblis menari-nari kerana
telah berhasil menjebak pak Kyai.
Di suatu pagi, pak Kyai terkejut manakala dibalik bantalnya tidak ada lagi wang sama sekali.
Mana wang itu..?! Betul-betul tidak bisa dipercaya! Dasar Iblis! Gagal rencanaku membangun masjid! Kutebang
saja pohon itu. Biar tau rasa!Dengan muka merah padam menahan amarah, pak Kyai bergegas menuju pohon
besar itu. Kali ini tidak ada kompromi. Mau kemana pak Kyai?Pak Kyai terkejut mendengar sapaan Iblis.
Aku mau menebang pohonmu! Minggir!Tak akan kubiarkan. Ayo hadapi aku! Perkelahian antara pak Kyai dan Iblis tidak terelakkan lagi.
Keduanya sama-sama mengeluarkan jurus-jurus andalan. Kali ini pak Kyai kuwalahan menahan serangan-serangan
Iblis. Ia pun tersungkur bertekuk lutut di bawah kaki Iblis. Ia berteriak-teriak minta ampun, tetapi Iblis terus menginjak
dadanya. Dengan congkak Iblis berkata,Hai manusia sombong! Mana kekuatanmu!Hai Iblis! Kenapa kau mengalahkan aku?Hahaha.. Kali ini kau ingin menebang pohon gara-gara tidak ada wang di bawah bantalmu. Ketika kau marah
kerana membela hukum atau aqidah tuhanmu, maka kau berada dalam genggaman Allah, sehingga aku tidak bisa
mengalahkanmu. Tapi ketika kau marah kerana mengikuti hawa nafsu demi kepentingan dirimu sendiri, maka kau lepas
dari genggaman Allah. Kau bagai biri-biri yang tak peduli ditinggalkan gembalanya kerana asyik terpikat menikmati
rumput yang hijau. Maka leluasalah aku mengalahkanmu..Hahaha! Pergi sana! Jangan ganggu pohonku lagi!Maka dengan gontai pak Kyai pulang sambil menyesali kelengahannya sehingga begitu mudah ia terperangkap oleh tipu
daya Iblis. Oohh bodohnya aku.Sungguh licik dan halus tipu daya Iblis, Kupikir kalau sudah tenjadi kyai
tidak akan mudah terkecoh. Aku telah takabur sehingga lengah mau bekerja sama dengan Iblis. Pelajaran berharga
untukku aku harus selalu waspada dan tak akan berhubungan dengan Iblis dalam hal apapun!

Tipudaya iblis dan syaitan

 Ceramah  tentang tipu day iblis dan syaitan. Sila klik dibawah
http://www.youtube.com/view_play_list?p=ABC03FECB9ABAAA6

Tipudaya iblis

Konon iblis pernah mengeluh, “Sungguh tidak adil. Apapun yang dilakukan manusia, hal buruk apapun yang terjadi, mereka selalu menyalahkan aku. Memangnya apa salahku? Aku ‘kan tak bersalah. Mari kutunjukkan padamu bagaimana mereka selalu menyalahkan aku atas semua kejelekan yang pernah terjadi.” Iblis pun lalu bercerita demikian;
Ada seekor domba jantan yang diikatkan dengan tali ke sebilah tiang pancang. Iblis melonggarkan pancang itu sedikit dari tanah dan berkata, “Lihat, hanya inilah yang kulakukan.”
Domba itu menggoyang-goyangkan kepalanya, lalu menyentakkan tiang pancang tadi sampai tercabut dari tanah. Pintu pemilik rumah saat itu sedang terbuka dan pada salah satu dinding ruang tamu terpasang sebuah kaca cermin antik yang besar dan indah.

Kambing itu melihat bayangan di cermin yang ia kira ada kambing jantan yang lain. Ia merendahkan kepalanya, mengambil ancang-ancang, dan menyeruduk bayangan domba yang ada di cermin itu. Dan hancurlah cermin itu berkeping-keping.
Nyonya rumah terkejut, berlari menuruni tangga dan melihat cermin antiknya yang indah itu jatuh berantakan. Padahal cermin itu adalah warisan orang tuanya turun-temurun.
Segera ia menjerit dan memanggil para pelayannya, “Potong leher domba itu, sembelih saja!” Para pelayannya segera menyembelih domba jantan itu. Padahal domba itu adalah peliharaan kesayangan suaminya. Ia membesarkannya sendiri dari kecil.
Ketika pulang kerja, ia mendapati domba kesayangannya telah mati disembelih. Ia pun berang, “Siapa yang telah menyembelih dombaku? Siapa yang berani melakukan hal sekeji itu?”
Istrinya balas membentak, “Aku yang menyembelihnya. Aku yang memotongnya karena ia telah menghancurkan cermin antik warisan dari orang tuaku.”
Suaminya tambah marah, lalu ia berkata, “Kalau begitu, kuceraikan kau sekarang juga!”
Kepada sanak saudaranya perempuan itu, para tetangga bergunjing bahwa perempuan itu diceraikan suaminya hanya karena memotong seekor domba. Saudara-saudara perempuan itu menjadi sangat marah. Segera mereka mengumpulkan seluruh sanak saudara dan mencari sang suami dengan membawa berbagai macam senjata.
Suami yang telah mendengar kedatangan mereka segera pula memanggil sanak saudaranya sendiri untuk membelanya. Kedua keluarga besar itupun memulai peperangan dan mengakibatkan jatuh banyak korban terbunuh.
Si Iblis berkata, “Lihatlah sendiri. Sebenarnya apa yang kukerjakan? Aku kan hanya sedikit melonggarkan tiang pancang kecil itu saja, mengapa aku yang harus disalahkan atas semua hal buruk yang mereka lakukan satu sama lain. Yang aku lakukan hanyalah sedikit saja melonggarkan sebatang tiang pancang dan selebihnya adalah perbuatan buruk mereka sendiri!”

Berhati-hati dan berwaspada dengan Tipu daya Iblis

Ketahuilah sesungguhnya tipu daya iblis itu sangat berbahaya kepada manusia. Iblis telah berjanji kepada Allah swt bagi menyesatkan manusia di muka bumi sehinggalah mereka yang termakan godaannya dan seterusnya menjadi pengikut ibils didalam neraka jahanam. Allah telah menghalau ibils daripada syurga setelah ia tidak mahu sujud kepada Adam kerana sifat sombong dan bongkak yang menganggap dirinya lebih baik penciptaanya daripada Nabi Adam as. Didalam al-Quran telah dijelaskan sifat ego ibilis dalam Al-A'raf , Ayat 12" Engkau ciptakan saya dari api dan Engkau ciptakan dia dari tanah". Oleh itu Allah telah memberi tempoh  dan masa penangguhan kepada  iblis sehinggalah satu masa yang ditetapkan baginya.

Sejak iblis dihalau keluar daripada syurga bermulalah permusuhan iblis kepada manusia, iblis bersumpah menghabiskan umurnya untuk merosakkan cucu anak keturunan Adam. Disebabkan itulah kita harus berwaspada terhadap tipu daya ibils la'natullah. dan Allah berfirman didalam al-Quran:

"Dan janganlah kamu mengikuti langkah-langah syaitan, kerana sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu. Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui" ( Al-Baqarah:168-169)

Saudara-saudaraku yang budiman, dengan janji iblis yang telah dibuat di hadapan Allah dalam menyesatkan manusia kecuali orang-orang yang Mukhlisin, iblis telah menyusun trategi yang mantap bagi mencapai keinginan dan kemahuannya supaya dapat membawa seramai mungkin manusia ke neraka jahanam. Dengan tercapai cita-citanya itu maka tidak sia-sialah apa yang selama ini yang ia inginkan. Maka iblis telah telah mempunyai anak yang telah diberikan tugas masing-masing dalam menjalankan misi penyesatan, lalu memberikan nama kepada mereka antaranya ialah Tsabr, A'war, Miswath, Dasim, dan Zaknabur kesemuanya  seramai lima tentera yang terlatih dalam mencapai impian iblis. Antara tugas-tugas yang dipikul kelima-lima anak iblis itu tidak mampu dihalang kecuali orang-orang yang ikhlas kepada Allah swt .

  1. Tsabr: tugasnya ialah membawa musibah yang diperintahkan untuk merosakkan manusia, menghampiri manusia disaat berduka cita, meratapkan kematian orang tersayang dan membuat pengakuan-pengakuan jahiliyah.
  2. A'war: Pembawa zina, menyeruh manusia melakukkan zina dan menganggap setiap perbuatan zina yang dilakukan adalah baik. tugas yang diberikan kepada A'war ini adalah tugas yang cukup ramai orang tergelincir dalam mengharungi kehidupan di dunia ini. Waspadalah kita kepada parasit ini agar kita tidak tergelincir dari godaanya.
  3. Miswath: Membawa dusta, cukup ramai disekeliling kita manusia yang termakan godaan dan tipu daya anak iblis yang bernama Miswath ini. Harus diingat  terhadap anak-anak kita yang masih kecil agar kita mendidik mereka supaya menjauhi kata-kata bohong dan dusta.
  4. Dasim.Tugasnya menyusup kedalam diri seseorang yang sedang marah. Apabila seseorang yang tidak dapat mengawal marahnya maka  ibilis inilah yang akan menguasai keseluruhan emosi kita dan akhirnya terjadilah pergaduhan, pembunuhan dan sebagainya.
  5. Zaknabur: Dia akan menjadikan pasar sebagai perangkap untuk melakukan perniagaan yang tidak adil dalam jual beli, mengurangkan timbangan, menjual barang-barang yang tidak baik dan lain-lain lagi aktiviti yang merosakkan manusia. Berhati-hatilah kita , kelak kita akan dihitung dihadapan pengadilan Allah setiap perkara yang dibuat ketika di dunia.
Memang godaan dan tipu daya ibils tidak akan berhenti walau sesaat, setiap masa tidak akan disia-siakan bagi mencapai hasrat dan cita-citanya untuk menyesatkan manusia. Jangan kita lalai dan leka daripada  kejahatan iblis, sesungguhnya iblis tidak akan memberikan kita ruang untuk duduk senang di dunia ini pasti ada sahaja jalan yang bocor akan ditembusi baginya untuk menguasai diri kita.

"Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagi kamu, maka anggaplah ia musuh kamu , kerana sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala" (Fathir: ayat 6)

Mantapkanlah iman kita kepada Allah dan sentiasa memohon perlindungan daripadaNya. Perlindungan yang kukuh dan tegap itu hanyalah dari Allah yang maha berkuasa keatas setiap makhlukNya Kebergantungan manusia dan Jin selayaknya hanya kepada Allah swt.

Tipu Daya Iblis Laknatullah


 Dalam suatu Konferensi iblis, syaitan   dan jin, dikatakan: “Kita tidak dapat melarang kaum muslim ke Masjid”, “Kita tidak dapat melarang mereka membaca Al-Qur’an dan mencari kebenaran”, “Bahkan kita tidak dapat melarang mereka mendekatkan diri dengan Tuhan mereka Allah dan Pembawa risalahNya Muhammad”, “Pada saat mereka melakukan hubungan dengan Allah, maka kekuatan kita akan lumpuh.”
“Oleh sebab itu, biarkanlah mereka pergi ke Masjid; biarkan mereka tetap melakukan kesukaan mereka, TETAPI CURI WAKTU MEREKA, sehingga Mereka tidak lagi punya waktu untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah”.
“Inilah yang akan kita lakukan,” kata iblis. ”Alihkan perhatian mereka dari usaha meningkatkan kedekatannya kepada Allah dan awasi terus kegiatannya sepanjang hari!”. “Bagaimana kami melakukannya?” tanya para hadirin yaitu iblis, syaitan, dan jin. Sibukkan mereka dengan hal-hal yang tidak penting dalam kehidupan mereka, dan ciptakan tipudaya untuk menyibukkan fikiran mereka,”

Jawab sang iblis “Rayu mereka agar suka BELANJA, BELANJA DAN BELANJA SERTA BERHUTANG, BERHUTANG DAN BERHUTANG”.

 “Pujuk para isteri untuk bekerja di luar rumah sepanjang hari dan para suami bekerja 6 sampai 7 hari dalam seminggu, 10 – 12 jam seminggu, sehingga mereka merasa bahwa hidup ini sangat kosong.” “Jangan biarkan mereka menghabiskan waktu bersama anak-anak mereka.”

 “Jika keluarga mereka mulai tidak harmoni, maka mereka akan merasa bahwa rumah bukanlah tempat mereka melepaskan lelah sepulang dari bekerja”. “Dorong terus cara berfikir seperti itu sehingga mereka tidak merasa ada ketenangan di rumah.”

“Pikat mereka untuk membunyikan radio atau kaset selama mereka berkendaraan”. “Dorong mereka untuk menyetel TV, VCD, CD dan PC di rumah. Sepanjang hari. Bunyikan muzik terus menerus di semua restoran maupun toko2 di dunia ini.”

“Hal ini akan mempengaruhi fikiran mereka dan merosak hubungan mereka dengan Allah dan RasulNya”

“Penuhi meja-meja rumah mereka dengan majalah-majalah dan tabloid”. “Cekoki mereka dengan berbagai berita dan gosip selama 24 jam sehari”.

“Serang mereka dengan berbagai iklan-iklan di jalanan”. “Banjiri kotak surat mereka dengan informasi tak berguna, katalog-katalog, undian-undian, tawaran-tawaran dari berbagai macam iklan.

“Muat gambaran wanita yang cantik itu adalah yang langsing dan berkulit mulus di majalah dan TV, untuk menggiring para suami berfikir bahwa PENAMPILAN itu menjadi unsur terpenting, sehingga membuat para suami tidak tertarik lagi pada isteri-isteri mereka”

“Buatlah para isteri menjadi sangat letih pada malam hari, buatlah mereka sering sakit kepala”.

“Jika para isteri tidak memberikan cinta yang diinginkan sang suami, maka akan mulai mencari di luaran”. “Hal inilah yang akan mempercepat retaknya sebuah keluarga”

“Terbitkan buku-buku cerita untuk mengalihkan kesempatan mereka untuk mengajarkan anak-anak mereka akan makna solat.”

“Sibukkan mereka sehingga tidak lagi punya waktu untuk mengkaji bagaimana Allah menciptakan alam semesta. Arahkan mereka ke tempat-tempat hiburan, fitness, pertandingan-pertandingan, konsert muzik dan pawagam.”

       “Buatlah mereka menjadi SIBUK, SIBUK DAN SIBUK.” “Perhatikan, jika mereka jumpa dengan orang soleh, bisikkan gosip-gosip dan percakapan tidak berarti, sehingga percakapan mereka tidak berdampak apa-apa.

“Isi kehidupan mereka dengan keindahan-keindahan semu yang akan membuat mereka tidak punya waktu untuk mengkaji kebesaran Allah.” “Dan Dengan segera mereka akan merasa bahwa keberhasilan, kebaikan/kesehatan keluarga adalah merupakan hasil usahanya yang kuat (bukan atas izin Allah).”

“PASTI BERHASIL, PASTI BERHASIL.” “RENCANA YANG BAGUS.” Iblis, syaitan dan jin kemudian pergi dengan penuh semangat melakukan tugas MEMBUAT MUSLIMS MENJADI LEBIH SIBUK, LEBIH KALANG KABUT, DAN SENANG HURA-HURA”. “Dan hanya menyisakan sedikit saja waktu buat Allah sang Pencipta.”

“Tidak lagi punya waktu untuk bersilaturahmi dan saling mengingatkan akan Allah dan RasulNya”. Sekarang pertanyaan saya adalah, “APAKAH RENCANA IBLIS INI AKAN BERHASIL???”
“ANDALAH YANG MENENTUKAN..!!!”


 




 Wassalam …… .

Amitabh pelakon lelaki terbaik Bollywood




Amitabh Bachchan bergambar bersama isterinya Jaya, menantu Aishwarya Rai dan anak lelakinya Abhishek pada tayangan perdana filem Paa di Mumbai baru-baru ini. - AFP



MUMBAI 28 Feb. - Lagenda filem Bollywood, Amitabh Bachchan diumumkan sebagai pelakon lelaki terbaik pada anugerah utama Bollywood, namun memulaukan majlis itu kerana pertikaian dengan sebuah akhbar tabloid tempatan.
Bintang handalan India berusia 66 tahun itu memenangi anugerah berkenaan melalui lakonannya sebagai seorang kanak-kanak yang cepat membesar dalam filem Paa yang turut menampilkan anaknya, Abhishek.
Bachchan dan Abhishek tidak menghadiri majlis anugerah Filmfare kali ke-55 itu yang juga dianggap sebagai Oskar Industri Filem Berbahasa Hindi India.
Mereka memulaukan anugerah itu ekoran satu laporan di dalam akhbar Mumbai Mirror mendakwa isteri Abhishek yang juga bekas Ratu Cantik Dunia, Aishwarya Rai tidak mampu memiliki anak.
Keluarganya menggesa akhbar itu memohon maaf secara terbuka.
Ia masih tidak dapat dipastikan sama ada Bachchan akan menerima anugerah berkenaan.
Paa memenangi dua anugerah pada majlis itu dengan Vidya Balan meraih anugerah sebagai pelakon wanita terbaik.
Namun, 3 Idiots lakonan Amir Khan hampir menguasai semua anugerah dipertandingkan apabila diumumkan sebagai pemenang filem terbaik, pengarah terbaik, pelakon lelaki tambahan terbaik, cerita terbaik, lakon layar terbaik dan dialog terbaik.
Filem berkenaan yang memaparkan tiga pelajar berjuang untuk mengendalikan kehidupan di sekolah perniagaan utama adalah filem paling mendapat sambutan.
Pemenang lain termasuk A.R. Rahman yang sebelum ini memenangi dua anugerah Oskar untuk arahannya bagi flem Slumdog Millionaire, yang dinobatkan sebagai penerima muzik terbaik melalui filem Delhi 6.
Ranbir Kapoor yang dikatakan bakal menjadi bintang handalan Bollywood pada masa depan, memenangi anugerah pengkritik untuk pelakon lelaki terbaik bagi lakonannya dalam filem Wake Up Sid, Ajab Prem Ki Ghazab Kahani dan Rocket Singh-Salesman of the Year. - AFP

Zulkifli boleh kritik sepuas-puasnya


KUALA TERENGGANU 28 Feb. - Ahli Parlimen Kulim-Bandar Baharu, Zulkifli Noordin diberi 'peluang' untuk membuat kecaman sepuas-puasnya terhadap pemimpin Islam yang dikatakan bersetuju dengan pembatalan sambutan Maulidur Rasul.
Ketua Dewan Ulama Pas, Datuk Harun Taib berkata, beliau memberi Zulkifli 'masa' untuk melemparkan apa saja kritikan sebelum pihaknya membalas tuduhan pemimpin dari Parti Keadilan Rakyat (PKR) itu.
"Kita beri peluang dulu kepada beliau (Zulkifli) untuk kata apa saja, biar dia luah habis-habis dan cakap sepuas-puasnya, baru kita jawab balik," katanya ketika dihubungi Utusan Malaysia di sini hari ini.
Beliau diminta mengulas kenyataan Zulkifli yang menyifatkan pemimpin Islam yang bersetuju dengan cubaan pihak tertentu membatalkan sambutan Maulidur Rasul sebagai bajingan serta balaci.
Ahli Parlimen itu berkata, pemimpin Islam seperti itu umpama lalang akan mengikut segala rentak oleh pihak yang cuba membatalkan sambutan yang menjadi syiar bagi umat Islam di negara ini.
Zulkifli mengeluarkan kecaman tersebut dalam entrinya bertajuk Khutbah Maulidur Rasul dalam blognya kelmarin.
Harun yang juga Pesuruhjaya Pas Terengganu selanjutnya menjelaskan, setiap umat Islam tanpa mengira kedudukan mesti sentiasa bersabar dengan apa juga masalah yang menimpa termasuk dikecam hebat oleh orang lain.
"Kita sebagai orang Islam kena banyak bersabar, dalam konteks kenyataan oleh saudara Zulkifli ini, kita kena sabar saja, biarlah orang nak kata apa pun dan kita ada cara kita sendiri (sambut Maulidur Rasul)," katanya.
Beliau yang enggan mengulas lanjut berhubung perkara itu berkata, sambutan Maulidur Rasul diadakan bergantung kepada niat dan matlamatnya, tidak salah jika ia dibuat untuk mengulangi sejarah Rasulullah dan membangkitkan semangat umat Islam, bukan untuk menunjuk-nunjuk.