Pages

Saturday, June 26, 2010

Zionisme Bab-01 : ZIONISME DAN FREEMASONRY


Bab 1
ZIONISME DAN FREEMASONRY
http://www.geocities.com/sabiluna/Zionisme/Bab01.html

A. Zionisme
Istilah Zionisme, berasal dari kata Zion dalam bahasa Ibrani (Yahudi),
yang berarti batu. Mak-sudnya, ialah batu bangunan istana yang didirikan
oleh Nabi Sulaiman di kota Al-Quds, Yerusalem, Israel.
Kata Zionis ini kemudian dipergunakan sebagai nama suatu ideologi yang
diikuti oleh bangsa Yahudi di seluruh dunia, yaitu bahwa bangsa Yahudi
akan mendirikan kerajaan Israel Raya dengan Al-Quds sebagai ibu kotanya.
Untuk mengetahui lebih jauh tentang Zionis ini, berikut kami paparkan
secara lengkap berdasarkan tulisan Dr. Majid Kailany dalam bukunya
Al-Khatharush - Shahyuny ‘alal ‘Alamy al-Islamy1)
Banyak sudah pakar yang meneliti hakikat yang melatarbelakangi berbagai
peristiwa sejarah. Dari mereka ada kelompok yang membentuk studi khusus,
dengan tujuan untuk mengetahui secara pasti tentang rahasia yang ada di
balik peperangan antar manusia. Sebagian dari mereka ada yang
menghabiskan waktu lebih dari 40 tahun, untuk mengetahui rahasia
sejarah, seperti banyak dise-butkan dalam Kitab-Kitab suci. Salah satu
dari kisah yang terkenal adalah kisah terusirnya Adam dan istrinya dari
Firdaus karena terpengaruh oleh godaan setan. Sejak peristiwa ini,
kekuatan jahat tetap menghembuskan racunnya ketengah-tengah umat manusia
sampai sekarang. Sejarah ini menyadarkan kita, bahwa setiap peperangan,
pergolakan atau kekacauan, yang sering menim-bulkan kehidupan manusia
dan materi adalah akibat dari persekongkolan kekuatan jahat terhadap
kebenaran.
Berbagai data telah bisa dikumpulkan oleh para pengamat sejarah. Pada
prinsipnya, pertikaian yang timbul sepanjang sejarah ternyata bukan
melawan musuh berupa manusia, melainkan kekuatan setan di balik
kegelapan yang diderita oleh manusia, di seputar orang-orang yang
menduduki jabatan penting di dunia. Mereka inilah yang menutup mata
bangsa-bangsa dengan kaca mata setan, sehingga tidak bisa melihat ajaran
Allah yang maha benar.
Kita sendiri sering melupakan peringatan Kitab Suci, bahwa setan itu
adalah lambang kecerdikan, kesesatan dan kelicikan, sekaligus merupakan
kekuatan untuk menghancurkan aturan Syariat Tuhan, yang diturunkan untuk
mengatur kehi-dupan manusia dengan tenteram, damai, kasih-sayang dan
saling menghormati. Pada saat yang sama kita melihat idiologi setan yang
mengklaim filsafat sebagai kebenaran, yang dalam istilah politik moderen
berfungsi sebagai regim thaghut dan diktator. Idiologi setan itu
menciptakan sistem sosial yang membuka peluang lebar bagi timbulnya
kebencian, kebobrokan dan pemberangusan kebebasan sejati, yang pada
akhirnya mencabik-cabik ikatan keluarga dan masyarakat. Kitab Tilmud
atau Taurat orang Yahudi (bukan Taurat Nabi Musa) adalah kisah
Perjanjian Lama, yang dijadikan pegangan bagi kekuatan setan untuk
menguasai dunia, sehingga bumi ini penuh dengan kejahatan, kedhaliman
dan penindasan. Demikian-lah gereja setan yang berdiri di muka bumi,
sejak lahirnya berusaha keras mengadakan perse-kongkolan untuk memerangi
ajaran Allah.
Ketika Nabi Musa diutus menyampaikan Risalah Tuhan, persekongkolan setan
telah sampai pada puncaknya. Dunia yang dikenal pada masa itu telah
sepenuhnya dikuasai oleh mereka. Mereka telah menguasai rakyat dan
menduduki pos-pos penting dalam berbagai bidang kehidupan. Nabi Musa
telah mengetahui ketimpangan itu segera memerangi mereka, dan menjuluki
mereka sebagai anak-anak setan (Lucifer). Bahkan Nabi Musa mengungkapkan
di muka umum, bahwa mereka itulah orang-orang yang menamakan dirinya
Yahudi, dan sekaligus merusak syariat Nabi Musa. Mereka oleh Nabi Musa
juga dicap sebagai pendusta yang tidak menganut agama apa pun, disamping
juga ‘dikukuhkan’ sebagai rentenir Yahudi. Dengan demikian, Nabi Musa
sebagai utusan Allah telah membeberkan hakikat kebu-rukan setan bertubuh
manusia. Adalah bagian dari misinya untuk menyelamatkan manusia dari
kejahatan setan yang dari masa ke masa terus menyesatkan manusia.
Tindakan Musa ini meng-ilhami generasi bangsa-bangsa berikutnya untuk
mengetahui persekongkolan setan itu, agar selan-jutnya bisa menghindar.
Semoga salam sejahtera dilimpahkan Allah kepada Nabi Musa, semoga pula
kita bisa mengambil i’tibar dari beliau dalam memerangi kejahatan setan.

B. Konspirasi dalam Perjalanan Sejarah
Karena kehendak Allah semata persekongkolan moderen (Konspirasi moderen)
terpukul dan terungkap oleh halayak umum pada tahun 1784. Akibat pukulan
itu, bukti dan dokumen rahasia banyak yang jatuh ke tangan pemerintah
Bavaria. Peristiwa ini terjadi setelah Adam Weiz Howight, salah seorang
pendeta Kristen terkemuka dan profesor Theologi pada universitas Angold
Stadt di Jerman Murtad dari agamanya. Ia kemudian mengikuti faham
Atheisme.
Pada tahun 1770 tokoh-tokoh Yahudi Jerman kemudian menemukan Adam Weiz
Howight sebagai seorang cendekiawan yang paling tepat untuk
dimanfaatkan, demi kepentingan Yahudi. Mereka segera menghubungi Howight
untuk selanjutnya memberi tugas penting, agar Howight bersedia meninjau
Kitab Protokol tokoh-tokoh Zion klasik, kemudian menyusunnya kembali
berdasar-kan prinsip moderen sebagai langkah untuk menguasai dunia,
yaitu dengan meletakkan faham Atheisme dan menghancurkan seluruh ummat
manusia. Lebih jelasnya, untuk menghancurkan bangsa lain selain Yahudi
(Gentiles), yaitu dengan menyalakan api peperangan dan pembunuhan masal
(Genocide), pemberontakan dan membentuk organisasi teroris berdarah
dingin, disamping menghancurkan pemerintah yang berlandaskan prinsip
kemanusiaan.
Tahun 1776 Howight telah menyelesaikan tugasnya dengan cemerlang, dengan
meletakkan dasar-dasar sebagai landasan program berdarah sebagai berikut
:

Menghancurkan pemerintah yang sah, dan men-dongkel ajaran agama dari
pemeluknya.
Memecah-belah bangsa non-Yahudi (Gentiles) menjadi berbagai blok militer
yang saling ber-musuhan terus-menerus, dengan menciptakan berbagai
masalah antara blok-blok itu, mulai dari masalah ekonomi, sosial,
politik, budaya, ras dan seterusnya.
Mempersenjatai blok-blok agar saling meng-hancurkan.
Menanamkan benih perpecahan dalam suatu negeri, kemudian memecah-belah
lagi menjadi berbagai kelompok, yang saling membenci. Dengan begitu,
sendi-sendi agama dan moralitas serta materi yang mereka miliki akan
terkuras habis.
Mewujudkan seluruh cita-cita yang telah disusun secara bertahap, yaitu
menghancurkan peme-rintah yang sah serta norma-norma susila, terma-suk
ajaran agama dan moralitas yang menjadi pegangan masyarakat. Ini
merupakan langkah pertama untuk menabur benih pergolakan, kebejatan dan
kekejaman.
Peranan Howight bukan hanya meletakkan prinsip dasar dalam Konspirasi
Internasional itu, melainkan juga menyusun kembali organisasi
Freemasonry. Ia diberi kepercayaan untuk menge-palai organisasi rahasia
tersebut, dan melaksanakan rencana yang telah disusun dengan nama
samaran Perkumpulan Cendekiawan Zion, yang oleh para tokoh Yahudi juga
disebut sebagai Perkumpulan Nurani Yahudi. Sebutan ini lebih tepat jika
dinis-batkan kepada asal kata ‘An-Naar’ yang berarti ‘api’, daripada
kepada kata ‘An-Nur’ yang berarti cahaya. Sebab, cendekiawan yang
dimaksud adalah anak-anak setan yang bertubuh manusia. Sedang setan itu
menurut Al Qur’an diciptakan dari api. Dan lagi Howight dalam gerakan
yang dipimpin-nya menggunakan tipu daya licik, agar hakikat busuk dari
rencana kegiatannya tetap merupakan rahasia.
Organisasi bertujuan menciptakan satu peme-rintahan dunia, yang
tersendiri dari tokoh-tokoh yang memiliki tingkat intelegensia tinggi.
Dengan perkumpulan inilah Howight mampu merekrut sejumlah lebih dari
2000 tokoh kaliber dunia, dengan latar belakang yang berbeda untuk
menjadi anggota kelompok nurani, mulai dari ilmuwan, psikolog, ahli
ekonomi, politisi, pengusaha dan guru-guru besar berbagai universitas
terkemuka. Tidak lama kemudian, Howight berhasil men-dirikan Free
Masonry Induk yang disebut The Grand Eastern Lodge, yang dijadikan
sebagai pusat dan panutan bagi lain-lain perkumpulan Free Masonry yang
tersebar di kota-kota besar dunia.

C. Taktik Konspirasi
Weiz Howight belum merasa puas dengan prestasi yang telah diraih. Ia
melangkah lebih jauh dan membuka hubungan dengan berbagai kalangan
tinggi kaum Yahudi untuk meletakkan rencana yang lebih matang, dan
sekaligus pelaksanaannya. Disini kita bisa mengukur, sejauh mana rencana
gila yang diletakkan oleh anak-anak setan sebagai perangkap terhadap
kaum Gentiles. Ini kita ketahui dari dokumen rahasia yang bocor,
sehingga rencana rahasia yang telah mereka susun rapi bisa ter-ungkap.
Adapun rencana umum dalam Konspirasi yang harus dipegang oleh para tokoh
Free Masonry sepanjang sejarah adalah :

Menggunakan taktik suap dengan uang, di samping memakai sarana kebebasan
seks, dalam upaya menggaet tokoh yang punya kedudukan tinggi dalam
bidang akademik, ekonomi, sosial dan lain-lain, yang bisa dijadikan
sarana Kon-spirasi. Apabila umpan yang diincar berhasil dijaring masuk
perangkap, maka dengan diam-diam para tokoh Freemason mulai melilitkan
tali-tali perangkap pembiusan lewat arena politik, ekonomi, sosial, atau
menjadikan mangsanya sebagai skandal yang menggemparkan. Tidak jarang
para penderita itu mengalami nasib penculikan, penyanderaan, atau bahkan
pem-bunuhan, termasuk pula istri dan anak-anak mereka.
Para tokoh Freemason yang bekerja sebagai pen-didik di berbagai lembaga
pendidikan ditu-gaskan untuk memperhatikan anak-anak didik yang
berbakat, dan membinanya sebagai sosok manusia yang berpandangan anti
nilai-nilai moral dan imnual, sehingga kelak mudah diman-faatkan oleh
gerakan Free Masonry.
Menyiapkan program kerja yang menyangkut kader-kader Freemasonry, untuk
memperluas jaringan kerja dengan memusatkan kegiatan pada bidang mass
media, melalui surat kabar, majalah, radio dan TV. Jaringan kerja ini
harus ditempatkan di bawah pengawasan Perkum-pulan Yahudi Internasional.
Menguasai alat komunikasi dan mass media untuk dimanfaatkan sebagai
senjata dalam membuat berita yang membingungkan, atau memalsukan
kenyataan, atau memutar-balik fakta. Maka, kekacauan dunia bisa disetir
oleh mereka.
Prancis dan Inggris pada masa itu adalah dua negara adikuasa dunia. Maka
Howight menjadikan dua negara itu sebagai target utama untuk
dihan-curkan dari dalam oleh persekongkolan Yahudi, untuk kemudian
dikuasai. Demikanlah Howight bekerjasama dengan tokoh-tokoh Yahudi dalam
proyek rahasia yang punya dua ujung tombak sasaran, yaitu satu sisi
menjerumuskan Inggris ke dalam kancah peperangan yang berkepanjangan di
berbagai negeri jajahannya, sehingga nyaris mengalami kelumpuhan yang
parah. Sisi lain adalah menyalakan api revolusi besar di Perancis yang
mampu menggoncangkan masyarakat Perancis tahun 1789.
Setelah selesai merumuskan program di atas, Kaum Nurani Yahudi
menugaskan seorang tokoh Freemasonry asal Jerman bernama Tasfaac pada
tahun 1784, untuk menyusun program Weiz Howigt dalam bentuk buku yang
diberi nama Program Asli yang Unik. Sejak itu buku tersebut menjadi
pegangan dan rujukan bagi persekongkolan Internasional. Perkumpulan
Freemasonry mengi-rim satu eksemplar buku penting itu kepada beberapa
tokoh Yahudi di ibu kota Perancis, untuk mengatur jalannya gejolak
revolusi. Namun berkat Rahmat Allah semata, utusan tersebut disambar
petir ketika ia sampai di sebuah kota kecil antara Frankfurt dan Paris,
dan meninggal dunia saat itu juga. Ketika pasukan keamanan menyelidiki
untuk mengetahui sebab kematiannya, dokumen penting yang ada dalam saku
mantelnya sangat menge-jutkan mereka. Dokumen tersebut segera
disam-paikan kepada yang berwajib di kerajaan Bavaria.
Penguasa Bavaria mempelajari dokumen terse-but dengan penuh perhatian.
Setelah itu, pemerin-tah segera mengeluarkan instruksi kepada pasukan
keamanan untuk menduduki sarang Freemasonry The Grand Eastern Lodge,
yang dipimpin oleh Weiz Howight itu. Demikian pula nama-nama Kaum Nurani
Yahudi yang terdapat dalam doku-men tersebut tidak luput dari
penggerebekan pasukan keamanan. Di kediaman mereka itu pula ditemukan
dokumen penting lainnya mengenai program Yahudi. Pemerintah Bavaria
menyadari kejahatan program Perkumpulan Gereja tertinggi Yahudi yang
bersekongkol dengan sejumlah konglomerat internasional dalam sebuah
organisasi rapi dan mengerikan, sampai tingkat yang sukar dijangkau oleh
hayalan manusia. Pemerintah Bavaria menyadari sepenuhnya adanya bahaya
program setan tersebut terhadap dunia kese-luruhan. Maka pemerintah
memandang perlu menyebarluaskan dokumen itu kepada raja-raja di Eropa
dan para tokoh gereja. Akan tetapi ternyata para tokoh Yahudi dan para
pemilik modal inter-nasional telah lama menyusup ke dalam jaringan
pemerintah negara-negara Eropa. Mereka masih tetap mampu dengan mudah
membungkam mulut para raja dan para tokoh gereja itu.
Peristiwa kebocoran rahasia di atas dijadikan pelajaran berharga oleh
Perkumpulan Konspirasi Yahudi. Para tokohnya bersikap lebih berhati-hati
dan lebih waspada dalam kondisi apa pun. Sejak itu pergerakan mereka
nyaris menghilang dari permukaan, meskipun kegiatan mereka sebenarnya
masih berjalan seperti biasa. Hanya saja, kegiatan mereka selanjutnya
banyak dialihkan masuk ke dalam perkumpulan Freemasonry yang lain, yang
disebut The Blue Masonry dengan tujuan mendi-rikan sebuah organisasi
Masonry di dalam Masonry itu sendiri. Mereka sepakat memperluas jaringan
kerja yang anggotanya terdiri atas beberapa tokoh Yahudi nomer wahid,
agar program rahasia mereka tidak mudah bocor keluar. Pemilihan anggota
inti dilakukan lewat pemantauan dan pertimbangan mendalam, diambil dari
anggota perkumpulan rahasia itu, terutama dari mereka yang menganut
faham atheisme, dan tidak berpegang pada prinsip moral. Faktor yang amat
dipentingkan ialah mereka harus berdedikasi tinggi kepada Freemasonry.
Perkumpulan rahasia tidak jarang menggunakan kegiatan bakti sosial,
sebagai kedok untuk menu-tupi rencana jahat yang disembunyikan di balik
layar, seperti kasus yang menimpa John Robinson, seorang guru Filsafat
pada Universitas Scotlandia. Ia tidak menyadari telah terperangkap dalam
ja-ringan program Yahudi Internasional itu. Ia meng-adakan perjalanan ke
berbagai negara Eropa, untuk mempelajari program kerja yang telah
disusun oleh Weiz Howight, dengan tujuan membentuk peme-rintahan
diktator yang ideal, yang menguasai dunia. Pada mulanya John Robinson
meragukan program kerja Yahudi itu. Namun keraguannya segera berubah
menjadi yakin, setelah ia mengetahui peran perkumpulan Yahudi pada
Revolusi Perancis pada tahun 1789, dan pengaruh mereka terhadap
tokoh-tokoh gereja dan pemerintah Perancis. Maka ia segera menyadari
bahaya yang mengancam negara-nya Inggris, dan segera menulis surat
tentang bahaya persekongkolan Yahudi yang diberi judul Keterangan. Namun
peringatan itu tidak mampu menggugah pemerintah negaranya disebabkan
oleh besarnya pengaruh Yahudi, khususnya setelah berdirinya Bank Inggris
atas persekongkolan mereka.
Adapun di Amerika Serikat, Freemasonry dikatakan relatif lebih muda.
Meskipun relatif muda, perkumpulan tersebut sudah tersebar di seluruh
negeri. Mula-mula para tokoh Yahudi kesulitan, karena adanya peringatan
dari Rektor Universitas Harvard, David Robin kepada segenap mahasiswa
dan alumninya tentang pengaruh Yahudi yang terus meningkat di kalangan
gereja dan para tokoh politik. Mereka itu sudah menjadi sekutu bagi
seorang tokoh bernama Mr. Jefferson, yaitu murid Weis Howight yang
kembali ke Amerika untuk terjun ke dalam kancah politik dengan dukungan
Yahudi.
Seorang calon Presiden AS yang kuat, John Kowinsky Adams juga merasakan
jeratan perse-kongkolan ini, terutama karena melihat peran yang
dimainkan oleh Jefferson, ditinjau dari sudut gerakan Freemasonry dalam
upaya mewujudkan cita-cita Yahudi untuk menguasai Amerika. Maka J-K
Adams segera mengirimkan karyanya kepada kawannya, Kolonel William Stone
dan menjelaskan tentang hakikat persekongkolan Yahudi. Tulisan tersebut
masih tersimpan di perpustakaan Ritonburg Square Philadelphia.

D. Free Masonry
Free Mason terdiri dari dua kata, “Free” dan “mason”. Free artinya
merdeka dan mason artinya tukang bangunan. Freemason berarti tukang
bangunan yang merdeka.
Freemason adalah organisasi Yahudi Inter-nasional yang tidak ada
hubungannya dengan tukang-tukang bangunan yang terdapat pada abad
pertengahan. Freemason di atas juga tidak ada hubungannya dengan
kegiatan pembangunan kapal atau katedral besar seperti yang banyak
diduga oleh sebagian orang.
Tetapi organisasi Freemason ini selalu bekerja untuk menghancurkan
kesejahteraan manusia, merusak kehidupan politik, ekonomi dan sosial
negara-negara yang ditempatinya. Juga berusaha merusak bangsa dan
pemerintahan non-Yahudi (Goyim, pent.)
Tujuan akhir dari gerakan Freemason adalah mengembalikan bangunan
Haikal Sulaiman2) yang terletak di masjidil Aqsa, daerah Al-Quds yang
diduduki Israel, mengibarkan bendera Israel serta mendirikan
pemerintahan Zionis Internasional, seperti yang diterapkan dalam
Protokol para cendekiawan Zionis.
Buku Protokol ini berisikan langkah-langkah yang telah ditetapkan oleh
para hakkom, catatan pembicaraan yang dilakukan di dalam tiap rapat
mereka, serta berisikan dua puluh empat bagian (ayat) yang mencakup
rencana politik, ekonomi, dan keuangan, dengan tujuan menghancurkan
setiap bangsa dan pemerintahan non-Yahudi serta menyi-apkan jalan
penguasaan bagi orang-orang Yahudi terhadap dunia Internasional.
Seorang hakkom bernama Ishaq Weis di dalam majalah Israel Amerika
mengatakan : Freemason menurut sejarahnya, derajat dan pengejarannya
adalah merupakan sebuah yayasan Yahudi. Kata-kata sandi dan upacara
ritual yang ada di dalam Freemason dari A sampai Z-nya adalah berjiwa
Yahudi.”
Freemason adalah nama baru dari gerakan rahasia yang dibuat oleh
sembilan orang Yahudi di Palestina pada tahun 37 M, yang dimaksudkan
sebagai usaha untuk melawan agama Masehi, pemeluk-pemeluknya dengan cara
pembunuhan terhadap orang per orang.
Kemudian datanglah Islam menghadapi ge-rakan rahasia ini sebagaimana
agama Masehi dahu-lu menghadapi kekuatan tersebut yang meng-gunakan
senjata yang sama.
Freemason menempatkan dirinya sebagai musuh terhadap agama Masehi maupun
agama Islam. Pada tahun 1717 M gerakan rahasia ini me-langsungkan
seminar di London di bawah pim-pinan Anderson. Ia secara formal menjabat
sebagai kepala gereja Protestan, tetapi pada hakikatnya adalah seorang
Yahudi. Dalam seminar inilah gerakan rahasia tersebut memakai nama
Freemason sebagai nama barunya.

E. Awal Penyatuan Gerakan Zionis
Pada tahun 1895 orang-orang Yahudi meng-adakan kongres yang pertama di
kota Bale Swistzerland, dihadiri oleh anggotanya sekitar 300 orang yang
mewakili 50 oganisasi Zionis yang bertebaran di seluruh dunia. Pertemuan
periodik semacam itu terus berlangsung dari masa ke masa, di tempat yang
dipandang cocok oleh pimpinan mereka. Tujuannya ialah menganalisa
strategi mereka yang akan dilancarkan demi mencapai maksud.
Pada kongres mereka yang pertama itu mereka telah meletakkan satu garis
strategi yang amat rahasia, yaitu penghancuran seluruh dunia dan
menjadikannya budak-budak Zionis. Setelah itu mereka akan mendirikan
pemerintahan Zionis Inter-nasional dengan ibukotanya El-Quds (Yerusalem)
pada periode pertama, yang akan berakhir di Roma. Keputusan ini dituang
dengan amat rahasia tetapi Allah berkehendak lain. Seorang wanita
Perancis (anggota gerakan Freemasonry) berhasil mengintip pertemuan
rahasia itu dan dibongkarlah fitnah itu. Wanita itu berhasil mencuri
sebagian dari kepu-tusan kongres itu dan membawanya lari ke Rusia.
Dokumen itu diserahkan kepada Alexis Nicolai Niefnitus, tokoh pimpinan
Rusia Timur di zaman Kaisar.
Pada tahun 1901 dokumen itu diserahkan kepada seorang pendeta gereja
Orthodox yang bernama Prof. Sergyei Nilus, kemudian dianalisa dengan
cermat dan dicocokkan dengan situasi saat itu. Mereka menjadi sadar akan
bahaya yang amat besar apabila kaum Zionis berhasil melaksanakan rencana
jahat mereka. Estimasi para ahli Rusia itu antara lain :

Keruntuhan Kekaisaran Rusia dan diganti dengan pemerintahan komunis.
Kembalinya orang-orang Yahudi ke Palestina.
Pecahnya perang dunia untuk pertama kalinya dalam sejarah, dimana yang
kalah maupun yang menang sama-sama rugi.
Tersebarnya kerusakan dan kekafiran di persada bumi dan lain-lain.
Pada tahun 1902 dokumen rahasia Zionis itu diterbitkan dalam bentuk buku
berbahasa Rusia oleh Prof. Nilus dengan judul “PROTOKOLAT ZIONISME”.
Dalam kata pengantarnya Prof. Nilus berseru kepada bangsanya agar
berhati-hati akan satu bahaya yang belum terjadi. Dengan seruan itu
terbongkarlah niat jahat Yahudi, dan hura-hura pun tak bisa dikendalikan
lagi, dimana saat itu telah terbantai lebih kurang 10.000 orang Yahudi.
Theodor Herzl, tokoh Zionis Internasional berteriak geram atas
terbongkarnya Protokolat mereka yang amat rahasia itu, karena tercuri
dari pusat penyim-panannya yang dirahasiakan, dan penyebar-luasannya
sebelum saatnya akan membawa ben-cana. Peristiwa pembantaian atas
orang-orang Yahudi itu mereka rahasiakan. Lalu mereka ber-gegas membeli
dan memborong habis semua buku itu dari toko-toko buku. Untuk itu,
mereka tidak segan-segan membuang beaya apa saja yang ada, seperti ;
emas, perak, wanita, dan sarana apa saja, asal naskah-naskah itu bisa
disita oleh mereka. Mereka menggunakan semua pengaruhnya di Inggris,
supaya Inggris mau menekan Rusia untuk menghentikan pembantaian terhadap
orang-orang Yahudi di sana. Semua itu bisa terlaksana setelah usaha yang
amat berat.
Pada tahun 1905 kembali Prof. Nilus mencetak ulang buku itu dengan amat
cepat dan meng-herankan. Pada tahun 1917 kembali dicetak lagi, akan
tetapi para pendukung Bolshvic menyita buku protokolat itu dan
melarangnya sampai saat ini. Namun sebuah naskah lolos dari Rusia dan
diselun-dupkan ke Inggris oleh seorang wartawan surat kabar Inggris “The
Morning Post” yang bernama Victor E.Mars dan dalam usahanya memuat
berita revolusi Rusia. Ia segera mencarinya di perpus-takaan Inggris,
maka didapatinya estimasi tentang akan terjadinya revolusi komunis. Ini
sebelum lima belas tahun terjadi, yakni di tahun 1901. Kemudian wartawan
itu menterjemahkan Protokolat Zionis itu ke dalam bahasa Inggris dan
dicetak pada tahun 1912. Hingga kini tidak ada satu pun penerbit di
Inggris yang berani mencetak Protokolat Zionis itu, karena kuatnya
pengaruh mereka di sana. Demikian pula terjadi di Amerika. Kemudian buku
itu muncul dicetak di Jerman pada tahun 1919 dan tersebar luas ke
beberapa negara. Akhirnya buku itu diterjemah-kan ke dalam bahasa Arab,
antara lain oleh Muhammad Khalifah At-Tunisi dan dimuat dalam majalah
Mimbarusy-Syarq tahun 1950. Perlu diketahui, bahwa tidak ada orang yang
berani mempublikasikan Protokolat itu, kecuali ia berani menghadapi
tantangan dan kritik pedas pada koran-koran mereka, sebagaimana yang
dialami oleh penerjemah ke dalam bahasa Arab yang dikecam dalam dua
koran berbahasa Perancis yang terbit di Mesir.
Di antaranya pengamatan kita tentang Proto-kolat itu, kita ketahui
sarana yang mereka gunakan dalam usaha mereka yang amat serius untuk
menghancurkan dunia. Banyak di antara yang berminat menganalisa
Protokolat itu berhasil di Barat. Dari situ mereka mengetahui dengan
jelas, apa yang sesungguhnya dikerjakan oleh orang-orang Yahudi Zionis
untuk mencapai cita-citanya, khususnya di dunia Arab, yang kondisinya
seka-rang ini menghadapi berbagai kesulitan dalam kehidupan. Banyak
organisasi yang berkedok Nasionalis mempengaruhi para pemimpin kita,
atau ikut menggariskan landasan bagi masyarakat kita, yang pada
hakikatnya adalah kaki-tangan Zionis yang bekerja menghancurkan
kubu-kubu kita dari dalam. Tujuannya tiada lain ialah agar kita menyerah
kepada Zionis Internasional, sebagai-mana negara-negara Barat yang
salibis terlebih dahulu menyerah di bawah pengaruh mereka.
Adakalanya organisasi itu murni produk salib-isme pendengki, atau
mungkin juga produk oknum-oknum mereka yang sudah terbius, sehingga
mereka tidak sadar telah ikut serta menyukseskan tujuan Zionis. Aku
telah berusaha keras untuk mengungkapkan kedok mereka yang terjaring
oleh organisasi-organisasi itu, untuk mengetahui sumber pengaruh yang
dipakainya. Aku mulai dari titik subversi yang akan menanamkan pengaruh
yang kuat di dunia Islam, sampai ke tingkat seluruh sarana kehidupan,
dan juga menyangkut orang yang paling membenci Yahudi sekali pun, yang
tidak mustahil menjadi antek Zionis tanpa harus menerima upah sesen pun.
Aku tidak membang-gakan diriku sebagai orang yang paling mengerti.
Banyak pula di kalangan intelektual dan wartawan yang lebih faham
tentang metode Zionisme, tetapi tidak sedikit siaran radio yang
mengumandangkan suara mereka di samping penulisan-penulisan di media
pers. Inilah yang amat mengherankan dan mengandung tanda tanya besar.
Anehnya, para penanggung-jawab itu tidak melancarkan jihad kepada mereka
di semua lapangan kehidupan. Dan yang lebih mengherankan lagi ialah,
masih adanya pemimpin yang berkedok pembaharu yang mau dipaksakan
menjalankan konsep-konsep Zionis dalam berkomunikasi dan berinteraksi
dengan rakyatnya sendiri. Inilah bahaya yang amat besar yang apabila
kita tidak waspada bisa menjebak kita masuk ke lingkaran mata rantai
Zionisme Inter-nasional. Lewat siasat inilah mereka mengharapkan
kemenangan mutlak.?

Bersambung ke Bab 02

No comments:

Post a Comment