Tajuk : Keris dan Piramid di dasar lautan Okinawa.
Artikel Oleh : Sangtawal Sakranta.
Sebenarnya sudah lama dunia tahu berkaitan dengan penemuan sebilah keris purba di sebuah kuil purba “Enkakuji Temple”di dasar lautan Pulau Okinawa Jepun.Dunia juga sudah lama tahu tentang penemuan sebuah piramid di dasar lautan Okinawa.Sudah sekian lama juga dunia tahu gambar ukiran keris telah diabadikan di dinding candi borobudur yang diberi nama Kujang itu!
Cuba lihat laporan akhbar The Star bertarikh 26.6.2003 di bawah berkaitan keris purba tersebut yang ditemui di Okinawa ,Jepun itu :
[The star : By : Devid rajah, OKINAWA: An ancient blade of a keris found recently at the royal Enkakuji Temple grounds near the 15th century Shurijo Castle might unravel the ties the Malay world had with these southwestern islands of Japan. As the war-ravaged Enkakuji Temple was being restored, construction workers stumbled upon a protruding porcelain pot handle at a spot where offerings were made to the gods. The ensuing archaeological dig unearthed nine other items, including the wavy blade of a keris, foreign to this part of the world.
The blade measuring 22.1cm from the tip to hilt was found without the handle and sheath, as the wooden parts had been destroyed.According to the Okinawa Prefecture Archaeological Centre officials the blade was found buried along with other items, including a clay plate with carvings of a dragon shaped boat, a glazed pot, a gold-plated door hinge and a metal door skirting. The castle restoration work started in 1989 and the Shurijo Park was opened to public in 1992 while restoration work at the temple is still ongoing.
Prof Dr Kurayoshi Takara a historian from the University of The Ryukyus said the discovery had not been publicised much and is unknown to people outside Okinawa and Japan. He believes the discovery of the blade of a keris would spark international interest among historians and archaeologists to determine its origin. “I personally believe it could have been from Malacca because the Ryukyus Kingdom had started trading with Malacca in the 15th century,” said Prof Takara, who has been to Malaysia and Malacca to carry out research on the ancient ties the Kingdom of Ryukyus had with Southeast Asian kingdoms.
From historical records, Prof Takara said, the Ryukyus had started trading with Siam (Thailand), between 1425 and 1570, Malacca (1463-1511), Patani (Southern Thailand) (1490-1543) and several other areas in Indonesia (Palembang, Java and Sumatra) and Cambodia. “Records also indicate Ryukyuan junks went to Malacca every year for 49 years and carried out trade with local merchants, Arabs and Indians.
“They would bring gold, silver, copper, tin, and Chinese ceramic from mainland Japan and China and trade them for ivory and wine,” he said, adding that there were also correspondence between the rulers of Malacca and Ryuyukus. Malacca was also known for its high quality wine (believed to be nipah wine), but later years Ryukyuans started buying it from Thailand when Malacca stopped making it. ]
Bila sebut saja Keris,maka tergambarlah kepada kita tentang kehebatan keris Taming Sari milik Hang Tuah yang digunakan untuk membunuh sahabat sejatinya Hang Jebat.Misteri yang menyelubungi kisah keris Taming Sari ini terus menghantui kita sepanjang sejarah hingga ke hari ini.Benarkah keris Taming Sari itu telah dicampakkan ke dalam Sungai Duyong Melaka oleh Hang Tuah atau benarkah keris itu dipulangkan oleh Hang Tuah kepada Tun Mamat lalu Tun Mamat mempersembahkannya kembali kepada Sultan Melaka,juga menjadi persoalan sepanjang sejarah.
Berkenaan dengan Keris Taming Sari itu boleh di baca serba sedikit di dalam artikel di bawah :
[Sumber : klik sini
THE LEGEND OF THE KERIS TAMING SARI
Legend had it that the mystical keris Taming Sari could fly and seek out the enemy, just like modern missiles. Not only that but it would even rattle in its sheath to warn its owner of potential danger.
In the 15th. Century, when he wanted to ask for the hand in marriage of Majapahit princess Raden Galoh Chandra Kirana, Sultan Mansur Shah traveled to Java with his royal bodyguard, Hang Tuah.Unfortunately, Hang Tuah, instead of the Sultan, became the center of attention there.This was the opportunity that Pateh Gajah Mada had been waiting for to oust Hang Tuah permanently from the Sultan’s favourite list.
The envious palace official engaged a Javanese warrior, Taming Sari, to kill Hang Tuah but the tables turned and Hang Tuah won the fight as well as Taming Sari’s keris (also named Taming Sari). Thus began the legendary saga of Malaysia’s most celebrated dagger.
Taming Sari, classified as keris kuasa or bawar, is made of an alloy of 20 metal composites, some said to come from bolts holding Mecca’s Holy Kaabah gates. A keris kuasa is said to poses supernatural powers and has to be “cleansed” in the melimau ceremony periodically to retain its potency. When he could not persuade Puteri Gunung Ledang to marry Sultan Mahmud, Hang Tuah threw the Taming Sari into Sungai Duyong out of frustration.
One legend said that if the Taming Sari surfaced up Sungai Duyong, Melaka will be famous again Another legend said that Tun Mamat did history a favour when he recovered the Taming Sari for the Sultan’s safekeeping.
In 1511, the Portuguese conquered Malacca and Sultan Mahmud fled to Johor-Riau and later to Kampar in Sumatra. Taming Sari finally found a permanent home in Perak as part of its state regalia when Sultan Mahmud’s son, Sultan Muzaffar Shah 1, was installed as the first Sultan of Perak and the keris was passed on to his successors till present day.
Footnote: The keris is a weapon peculiar to the Malay Archipelago which encompasses Thailand’s Pattani region, Malaysia, Indonesia, the Philippines’ Mindanao region and certain parts of Cambodia. Historians believe the first keris was developed in 9th. Century and perfected by 14th. Century. In Aceh, the keris is call rencong and Sulawesi, badik.
The keris is surrounded by mystery and there are tales of deaths being caused by simply thrusting the keris into a victim’s footprints.Sculptures of keris, dating back more than 400 years have been found in Central Java’s Chandi Borobudur where it is known as kujang. ]
Jika dilihat kepada kukuh dan utuhnya besi keris purba yang dijumpai setelah terendam ratusan atau mungkin ribuan tahun di dasar lautan itu seperti dalam gambar di atas,dapatlah kita simpulkan bahawa keris itu bukanlah sembarangan keris.Kalau tidak masakan ia masih dalam keadaan baik,tidak berkarat atau sudah hancur lebur dalam air laut masin itu!
Teliti baik-baik keris di atas, ia ber-luk sembilan, sudah tentu ia adalah sebilah keris kebesaran! Kalau keris untuk bertikam sudah tentu keris itu ber-luk tujuh.Biasanya orang besar dulu-dulu seperti sultan atau pembesar negeri selalu membawa dua bilah keris- satu untuk bertikam atau melindungi diri dan satu lagi untuk menunjukkan pangkat kebesaran mereka.Keris ber-luk tujuh diselit di pinggang,manakala yang ber-luk sembilan dibawa di tangan atau diusung dengan penuh kehormatan mengiringi perjalanan mereka!lihat majlis pertabalan raja-raja di Negara kita!
Saya tidak pasti keris Taming Sari itu ber-luk tujuh atau ber-luk sembilan.Mungkin para pembaca semua boleh menolong saya dengan memberi komen disini.
Manusia dan besi tidak boleh dipisahkan.Allah telah menurunkan satu surah di dalam Al-Qur an khas berkaitan dengan besi iaitu Surah al- Hadid (besi).Besi adalah kurniaan Allah yang merupakan pokok kekuatan untuk membela agama Allah dan memenuhi keperluan hidup manusia.
“..Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia,(supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong(agama)Nya dan rasul-rasulNya padahal Allah tidak dilihatnya.Sesungguhnya Allah maha kuat lagi maha Perkasa”
Surah Al-hadid, ayat 25.
Sejarah meriwayatkan Nabi Daud a.s telah diberi mukjizat oleh Allah swt berupa kemahiran pertukangan besi ,membuat baju besi dan senjata .Besi juga boleh menjadi cair di tangan baginda!Mungkin baginda juga mahir dalam teknik yang dikenali dewasa ini sebagai teknik Orichalcum iaitu mencampurkan alloy kedalam campuran besi untuk membentuk besi teguh .
'Orichalcum' merupakan istilah latin untuk peleburan logam(pencampuran pelbagai logam untuk menghasilkan logam yg sgt keras & utuh (contohnya alloy,krom dan sebagainya).Mengikut teknik terkini, campuran logam tersebut harus dibuat oleh ahli yang pakar dalam bidang kimia di mana juzuk-juzuk atau jenis-juzuk besi yang hendak dicampur mestilah sesuai. Jika tidak, besi yang dicampur itu akan rapuh , hancur dan tidak tahan lama.
Contoh besi yang terhasil dari teknik ini ialah keris picit atau lebih dikenali dengan “Jawa Picit” menghasilkan besi campuran alloy keris yang biasanya berwarna hitam,keras dan mampu bertahan hingga ribuan tahun.Jika di teliti betul-betul jawa picit yang asli,kita boleh melihat bekas-bekas urat jari tangan si empu keris melekat di keris yang ditempa oleh mereka.Ada juga pendapat yang mengatakan jawa picit dihasilkan ketika seseorang melakukan upacara bertapa .
Gambar dibawah ini ialah sebilah “Jawa Picit” milik peribadi saya(sebagai contoh sahaja) yang saya warisi dari keturunan sebelah ibu saya.Saya tidak pasti adakah ia “Jawa Picit” tulen berumur ratusan tahun atau sebaliknya.Mungkin saudara pembaca semua yang mahir dalam bab besi boleh membantu saya dengan memberi komen di sini.
Adakah sama keris jawa picit ini dengan keris sajen?
Adakah Keris sajen juga dinamakan Keris Majapahit seperti yang didakwa oleh Dr . H.H Juynbohl dalam bukunya Royal (Dutch) Catalog volume V,1909..
[ In the first and second edition of books written by Prof. P.A VAN DER LITH, it is said that while the main stupa of Borobudur Temple - build in 875 A.D. - is restorated, there it is found an old keris. The keris is integrated of the blade and the hilt. But the keris form is not similiar with the keris shape depicted at the relief at the Temple. That keris is now at the Ethnography Museum, Leiden, The Netherlands. Information about the keris is written by Dr. H.H. JUYNBOHL in Royal (Dutch) Catalog volume V, 1909.
In the catalog it is said, that the keris is considered as ‘keris Majapahit‘, the hild is shaped like a human statue, the blade is very old. One side of the blade is worn out. The keris, which has register number of 1834, is a gift from G.J. HEYLIGERS, secretary from the local office of Kedu, in October 1845. The resident then were Hartman. The blade is measured at 28.3 cm in length, the blade itself is 20,2 cm, and it is 4,8 cm wide. The keris is straight, not wavy. ]
Saya petik artikel dibawah dari satu blog berkaitan dengan keris.Sila membacanya.
[Mengenai keris ini, banyak yang menyangsikan apakah sejak awalnya memang telah diletakkan di tengah lubang stupa induk Candi Borobudur. Barnet Kempres sendiri menduga keris itu diletakkan oleh seseorang pada masa-masa kemudian, jauh hari setelah Candi Borobudur selesai dibangun. Jadi bukan pada waktu pembangunannya.
Ada pula yang menduga, budaya keris sudah berkembang sejak menjelang tahun 1.000 Masehi. Pendapat ini didasarkan atas laporan seeorang musafir Cina pada tahun 922 Masehi. Jadi laporan itu dibuat kira-kira zaman Kahuripan berkembang di tepian Kali Brantas, Jawa Timur. Menurut laporan itu, ada seseorang Maharaja Jawa menghadiahkan kepada Kaisar Tiongkok "a short swords with hilts of rhinoceros horn or gold (pedang pendek dengan hulu terbuat dari dari cula badak atau emas). Bisa jadi pedang pendek yang dimaksuddalam laporan itu adalah protoptipe keris seperti yang tergambar pada relief Candi Borobudur dan Prambanan.
Sebilah keris yang ditandai dengan angka tahun pada bilahnya, dimiliki oleh seorang Belanda bernama Knaud di Batavia (pada zaman Belanda dulu). Pada bilah keris itu selain terdapat gamabar timbul wayang, juga berangka tahun Saka 1264, atau 1324 Masehi. Jadi kira-kira sezaman dengan saat pembangunan Candi Penataran di dekat kota Blitar, Jawa Timur. Pada candi ini memang terdapat patung raksasa Kala yang menyandang keris pendek lurus.
Gambar yang jelas mengenai keris dijumpai pada sebuah patung siwa yang berasal dari zaman Kerajaan Singasari, pada abad ke-14. Digambarkan dengan Dewa Siwa sedang memegang keris panjang di tangan kanannya. Jelas ini bukan tiruan patung Dewa Siwa dari India, karena di India tak pernah ditemui adanya patung Siwa memegang keris. Patung itu kini tersimpan di Museum Leiden, Belanda.
Pada zaman-zaman berikutnya, makin banyak candi yang dibangun di Jawa Timur, yang memiliki gambaran keris pada dinding reliefnya. Misalnya pada Candi Jago atau Candi Jajagu, yang dibangun tahun 1268 Masehi. Di candi itu terdapat relief yang menggambarkan Pandawa (tokoh wayang) sedang bermain dadu. Punakawan yang terlukis di belakangnya digambarkan sedang membawa keris.
Begitu pula pada candi yang terdapat di Tegalwangi, Pare, dekat Kediri, dan Candi Panataran. Pada kedua candi itu tergambar relief tokoh-tokoh yang memegang keris. Cerita mengenai keris yang lebih jelas dapat dibaca dari laporan seorang musafir Cina bernama Ma Huan. Dalam laporannya Yingyai Sheng-lan di tahun 1416 Masehi ia menuliskan pengalamannya sewaktu mengunjungi Kerajaan Majapahit. Ketika itu ia datang bersama rombongan Laksamana Cheng-ho atas perintah Kaisar Yen Tsung dari dinasti Ming.
Di Majapahit, Ma Huan menyaksikan bahwa hampir semua lelaki di negeri itu memakai pulak, sejak masih kanak-kanak, bahkan sejak berumur tiga tahun. Yang disebut pulak oleh Ma Huan adalah semacam belati lurus atau berkelok-kelok. Jelas ayang dimaksud adalah keris.
Kata Ma Huan dalam laoparan itu: These daggers have very thin stripes and within flowers and made of very best steel; the handle is of gold, rhinoceros, or ivory, cut into the shapeof human or devil faces and finished carefully.
Laporan ini membuktikan bahwa pada zaman itu telah dikenal teknik pembuatan senjata tikam dengan hiasan pamor dengan gambaran garis-garis amat tipis serta bunga-bunga keputihan. Senjata ini dibuat dengan baja berkualitas prima. Pegangannya, atau hulunya, terbuat dari emas, cula badak, atau gading.
Tak pelak lagi, tentunya yang dimaksudkan Ma Huan dalam laporannya adalah keris yang kita kenal sekarang ini. Gambar timbul mengenai cara pembuatan keris, dapat disaksikan di Candi Sukuh, di lereng Gunung Lawu, di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pada candra sengkala memet di candi itu, terbaca angka tahun 1316 Saka atau 1439 Masehi.
Cara pembuatan keris yang digambarkan di candi itu tidak jauh berbeda dengan cara pembuatan keris keris pada zaman sekarang. Baik peralatan kerja, palu dan ububan, maupun hasil karyanya berupa keris, tombak, kudi, dll.]
sila klik sini untuk bacaan seterusnya dari blog di atas.
Mengikut satu kajian – rujuk buku Prof.Arysio Santos (Amazon.com) - hanya di bumi Mala atau Tanah Jawi ini sahaja satu satunya tempat yang di kesan mengamalkan teknik orichalcum yang tertua dalam peradaban manusia .Ia wujud di kalangan bangsa misteri Mala ( The descendant of the mountain Tribe).Teknik orichalcum(lebur logam)memang milik bangsa misteri ini. Keris – keris hebat seperti Taming sari juga dipercayai dibuat melalui kaedah Orichalcum ini dan dikatakan ia juga mampu menyerap tenaga eletromagnetic di alam maya ini dan boleh menguatkan aura /bioelectricity pemilik keris tersebut.Inilah kehebatan keris melayu , selain design uniknya yang sangat simetri sehingga ada keris yang mampu berdiri sendiri dan tidak jatuh ke lantai jika diletakkan secara menegak!
Kepada mereka yang mahir dalam bidang keris dan besi,sila nyatakan komen anda tentang keris milik peribadi saya di bawah ini.Keris ini saya beli 7 tahun yang lepas.Keris ini jugalah yang menghiasi Banner Blog Sangtawal ini!Saya amat menyayangi keris ini berbanding dengan berpuluh-puluh bilah keris milik peribadi saya yang lain.Ada orang kata ia Keris Mataram dengan besi campuran menghasilkan warna hitam pada besinya.Saya tidak pasti kenapa saya membelinya dulu dengan harga yang agak tinggi padahal saya bukanlah orang yang mahir atau arif dalam hal besi dan keris ini.
Keris begitu sinonim dengan orang melayu dan Malay Archipelago.Kenapa saya berkata begitu? Apa pentingnya perkataan “Malay Archipelago” ini?.Berapa luas sangat kah lokasi atau kawasan Malay Archipelago ini?...
Anda hendak tahu berkaitan dengannya,saya pinjam sedikit artikel menarik dari Blog Mistisfile seperti berikut untuk kita kongsi bersama :
Klik sini :
Tulis M.O...seperti berikut :
[“Sebenarnya bangsa Melayu telah hidup di The Land of The East begitu lama.Mahukah Orang Asli berpisah dengan adik beradik mereka yang menjaga mereka sejak beribu tahun ini?Orang Melayu dan Orang Asli adalah dari rumpun yang sama,istilahnya Malayo-Polynesian.Malah kaum-kaum pribumi di Kepulauan Pasifik,Hawaii atau kaum Maori sekalipun mengaku nenek moyang mereka adalah berasal dari para pelaut Melayu yang gigih berlayar.
Bahasa orang Melayu dan Orang Asli juga dikelompok dalam bahasa yang sama iaitu Austronesian.Mengapa orang-orang asing yang buta sejarah dan antropologi ini masih berdegil mahu memisahkan adik-beradik di Bumi Mala ini??MELAYU ADALAH SATU BANGSA YANG BESAR.Di dalamnya terdapat beratus-ratus etnik dan bahasa.
Bangsa Melayu sebenarnya antara bangsa asas dan bangsa utama sebelum dan selepas peristiwa Banjir Besar.Mengapa para pengembara Eropah memanggil gugusan kepulauan di garisan Khatulistiwa ini yang jumlahnya beratus-ratus dengan Malay Archipelago yang mengandungi lapan buah laut termasuk Sulu dan Celebes,merupakan SISTEM KEPULAUAN TERBESAR DI DUNIA serta menganjur dari kira-kira 20° utara garis lintang ke kira-kira 10° selatan garis lintang. Ia terdiri daripada New Guinea,pulau kedua terbesar di dunia;pulau-pulau Filipina;Kepulauan Sunda,yang mana termasuk Sumatera,Jawa,Sulawesi,Borneo,Bali,dan Timor; the Moluccas (Maluku);dan beratus-ratus lagi pulau-pulau kecil.New Guinea, Borneo, and Sumatera adalah tiga daripada 6 pulau terbesar dunia dan Jawa adalah pulau yang paling padat penduduknya di dunia.
Kawasan yang dinamakan Malay Archipelago ini berkeluasan 2.8 juta meter persegi (kira-kira 1.1 juta batu persegi)!!!
Sistem pulau terbesar di dunia diabadikan dengan nama bangsa misteri ini dan ini menunjukkan hubungan bangsa ini dengan laut adalah amat rapat.Tidak hairanlah King Solomon (Nabi Sulaiman a.s) mengimport emas dari sini dan para Firaun mengimport rempah ratus dan kapur barus dari Nusantara beribu tahun dahulu.
Adakah bangsa yang terkenal dengan laut,kapal-kapal,perdagangan dan pulau-pulau masih difikirkan tinggal di ceruk-ceruk hutan menganyam atap rumbia atau melukis gambar monyet di dinding-dinding gua? Juga,mengapa orang-orang Eropah ini menggelar tanah semenanjung yang menganjur dari Thailand dan Myanmar hingga ke Selat Teberau ini MALAY PENINSULAR setaraf dengan Italian Peninsular? THE LAND OF THE EAST ADALAH BUMI ORANG-ORANG MELAYU dan ini tidak boleh disangkal langsung oleh orang-orang Barat.Mengapa?
Mengapa sejarah lain orang-orang Melayu seperti kerajaan-kerajaan purba,pencapaian Melayu dalam perdagangan,kemahiran Melayu membina kota-kota dan istana batu yang hebat-hebat dapat dipadamkan dengan jayanya?Tetapi bab nama kepulauan dan semenanjung,orang-orang Barat tidak mampu menulis satu peta pun atau satu manuskrip sejarah pun untuk menamakan semenanjung Tanah Melayu ini sebagai 'Thai Peninsular' atau 'Indochina Peninsular' atau 'Polynesian Peninsular'. Mengapa orang-orang Barat ini tidak menamakan Malay Archipelago ini dengan Austronesian Archipelago atau Polynesian Archipelago atau misalnya West Pasific Archipelago?Mengapa?
INI KERANA NAMA DI MANA ORANG-ORANG MELAYU TINGGAL INI (HOMELAND) TELAH TERCATAT SEJAK BERIBU TAHUN DAHULU DARI MANUSKRIP-MANUSKRIP MESIR PURBA,KERAJAAN JUDEA (YAHUDI),ASSYRIA,BABILON,ARAB,PARSI SERTA CATATAN-CATATAN PARA PENGEMBARA EROPAH,sebahagiannya tersimpan di Perpustakaan Nineveh yang musnah pada tahun 612 sebelum Masihi,juga di Perpustakaan Iskandariah yang masyhur itu,Perpustakaan Baghdad,Arkib purba Maharaja China dan arkib-arkib seluruh dunia termasuk simpanan raja-raja Perancis,Sweden,Belanda,Inggeris,Vatikan dan juga terdapat di Perpustakaan kota Ayutthaya yang musnah semasa serangan Burma pada tahun 1767.
Kita sudah tentu pernah mendengar kisah kapal The Fame yang membawa khazanah persuratan Melayu yang tidak ternilai harganya,dikatakan terbakar dan tenggelam di tengah perjalanan.Padahal segala khazanah persuratan Melayu bertebaran di seluruh muzium-muzium dan universiti-universiti Eropah dan para pengkaji sejarah tempatan menganggarkan segala khazanah ini mencakupi beratus-ratus hingga beribu-ribu manuskrip,tidak termasuk khazanah Melayu dari Indonesia yang dicuri oleh Belanda.Soalannya, Mengapakah Inggeris tidak membakar atau memusnahkan terus segala khazanah Melayu itu?
Pernahkah anda melihat tulisan paling tua Melayu,yang digunakan oleh para sasterawan Melayu purba beratus malah mungkin beribu tahun lama sebelum tulisan Jawi?Tulisan ini hanya dipanggil Aksara yang di dalam dunia ini tidak sampai 10 orang yang dapat memahaminya.DAN YANG MEMERANJATKAN TIDAK ADA SEORANG MELAYU PUN YANG FAHAM TULISAN INI!Pakar-pakar tulisan purba Aksara Melayu adalah dari kalangan orang Inggeris,Belanda dan Rusia.Mengapa terjadi perkara yang aneh dan menyedihkan ini?”]
- dipetik dari Blog Mistisfile.
Mengapa saya sengaja mengaitkan ukiran gambar keris di dinding candi Borobudur dalam artikel saya kali ini?mungkin anda semua akan dapat membuat kesimpulan sendiri nanti.Sila membaca dan teruskan berfikir!
Mengapa pula saya mengaitkan penemuan piramid di dasar lautan Okinawa itu dengan Keris Purba yang di temui di kawasan yang sama?Ini adalah untuk menunjukkan betapa bangsa misteri melayu ini dulunya adalah satu bangsa yang gagah dan berani,bangsa pelaut dan pelayar yang terbilang malah mampu meredah samudera dan membelah lautan dalam pelayaran mereka demi mencari rahsia yang terpendam sekian lama.
Sedikit lagi info berkaitan Piramid Okinawa: sila klik sini.
[The Pyramids of Okinawa: Just off the shores of Okinawa, at a depth of 30 meters lie two majestic "pyramid-like" structures. These Pyramids are not alone, however, they are part of a complex series of structures discovered by scuba divers over the past five to six years.
These sites are located from mainland Okinawa and surrounding islands all the way to Taiwan. Professor Kimura of Ryukyu University, says "These pyramid-like structures resemble in many aspects the ancient Mayan ruins of Central America as well as the pyramids of mainland Japan, China, and Mesoamerica," however, unlike their counterparts these structures are all under the ocean. Where did they come from? Okinawa folklore tells of a great civilization where peace and harmony were the norm.
Legend says that this great civilization was "destroyed by a rain of fire and swallowed by the ocean." Stone tablets engraved with hieroglyphic characters from a cave in Okinawa are believed to be a record of a great civilization with many temples that was swallowed by the ocean, resurfaced for a time, then was lost to the depths (The Lost Continent).]
Merekalah bangsa misteri pengembara yang hebat!Sepanjang sejarah perjalanan mereka yang panjang dan berliku,mereka meninggalkan kod-kod rahsia sejarah untuk dibaca oleh bangsa mereka nanti.Mereka juga membina tamadun dunia dengan ketinggian ilmu yang luar biasa!
Rehatkan minda kita seketika,Sila saksikan usaha-usaha pihak barat untuk mencungkil segala rahsia yang terpendam sekian lama berkaitan bangsa misteri dan segala ketamadunan yang mereka tinggalkan.
Artikel Oleh : Sangtawal Sakranta.
Sebenarnya sudah lama dunia tahu berkaitan dengan penemuan sebilah keris purba di sebuah kuil purba “Enkakuji Temple”di dasar lautan Pulau Okinawa Jepun.Dunia juga sudah lama tahu tentang penemuan sebuah piramid di dasar lautan Okinawa.Sudah sekian lama juga dunia tahu gambar ukiran keris telah diabadikan di dinding candi borobudur yang diberi nama Kujang itu!
Cuba lihat laporan akhbar The Star bertarikh 26.6.2003 di bawah berkaitan keris purba tersebut yang ditemui di Okinawa ,Jepun itu :
[The star : By : Devid rajah, OKINAWA: An ancient blade of a keris found recently at the royal Enkakuji Temple grounds near the 15th century Shurijo Castle might unravel the ties the Malay world had with these southwestern islands of Japan. As the war-ravaged Enkakuji Temple was being restored, construction workers stumbled upon a protruding porcelain pot handle at a spot where offerings were made to the gods. The ensuing archaeological dig unearthed nine other items, including the wavy blade of a keris, foreign to this part of the world.
The blade measuring 22.1cm from the tip to hilt was found without the handle and sheath, as the wooden parts had been destroyed.According to the Okinawa Prefecture Archaeological Centre officials the blade was found buried along with other items, including a clay plate with carvings of a dragon shaped boat, a glazed pot, a gold-plated door hinge and a metal door skirting. The castle restoration work started in 1989 and the Shurijo Park was opened to public in 1992 while restoration work at the temple is still ongoing.
Prof Dr Kurayoshi Takara a historian from the University of The Ryukyus said the discovery had not been publicised much and is unknown to people outside Okinawa and Japan. He believes the discovery of the blade of a keris would spark international interest among historians and archaeologists to determine its origin. “I personally believe it could have been from Malacca because the Ryukyus Kingdom had started trading with Malacca in the 15th century,” said Prof Takara, who has been to Malaysia and Malacca to carry out research on the ancient ties the Kingdom of Ryukyus had with Southeast Asian kingdoms.
From historical records, Prof Takara said, the Ryukyus had started trading with Siam (Thailand), between 1425 and 1570, Malacca (1463-1511), Patani (Southern Thailand) (1490-1543) and several other areas in Indonesia (Palembang, Java and Sumatra) and Cambodia. “Records also indicate Ryukyuan junks went to Malacca every year for 49 years and carried out trade with local merchants, Arabs and Indians.
“They would bring gold, silver, copper, tin, and Chinese ceramic from mainland Japan and China and trade them for ivory and wine,” he said, adding that there were also correspondence between the rulers of Malacca and Ryuyukus. Malacca was also known for its high quality wine (believed to be nipah wine), but later years Ryukyuans started buying it from Thailand when Malacca stopped making it. ]
Bila sebut saja Keris,maka tergambarlah kepada kita tentang kehebatan keris Taming Sari milik Hang Tuah yang digunakan untuk membunuh sahabat sejatinya Hang Jebat.Misteri yang menyelubungi kisah keris Taming Sari ini terus menghantui kita sepanjang sejarah hingga ke hari ini.Benarkah keris Taming Sari itu telah dicampakkan ke dalam Sungai Duyong Melaka oleh Hang Tuah atau benarkah keris itu dipulangkan oleh Hang Tuah kepada Tun Mamat lalu Tun Mamat mempersembahkannya kembali kepada Sultan Melaka,juga menjadi persoalan sepanjang sejarah.
Berkenaan dengan Keris Taming Sari itu boleh di baca serba sedikit di dalam artikel di bawah :
[Sumber : klik sini
THE LEGEND OF THE KERIS TAMING SARI
Legend had it that the mystical keris Taming Sari could fly and seek out the enemy, just like modern missiles. Not only that but it would even rattle in its sheath to warn its owner of potential danger.
In the 15th. Century, when he wanted to ask for the hand in marriage of Majapahit princess Raden Galoh Chandra Kirana, Sultan Mansur Shah traveled to Java with his royal bodyguard, Hang Tuah.Unfortunately, Hang Tuah, instead of the Sultan, became the center of attention there.This was the opportunity that Pateh Gajah Mada had been waiting for to oust Hang Tuah permanently from the Sultan’s favourite list.
The envious palace official engaged a Javanese warrior, Taming Sari, to kill Hang Tuah but the tables turned and Hang Tuah won the fight as well as Taming Sari’s keris (also named Taming Sari). Thus began the legendary saga of Malaysia’s most celebrated dagger.
Taming Sari, classified as keris kuasa or bawar, is made of an alloy of 20 metal composites, some said to come from bolts holding Mecca’s Holy Kaabah gates. A keris kuasa is said to poses supernatural powers and has to be “cleansed” in the melimau ceremony periodically to retain its potency. When he could not persuade Puteri Gunung Ledang to marry Sultan Mahmud, Hang Tuah threw the Taming Sari into Sungai Duyong out of frustration.
One legend said that if the Taming Sari surfaced up Sungai Duyong, Melaka will be famous again Another legend said that Tun Mamat did history a favour when he recovered the Taming Sari for the Sultan’s safekeeping.
In 1511, the Portuguese conquered Malacca and Sultan Mahmud fled to Johor-Riau and later to Kampar in Sumatra. Taming Sari finally found a permanent home in Perak as part of its state regalia when Sultan Mahmud’s son, Sultan Muzaffar Shah 1, was installed as the first Sultan of Perak and the keris was passed on to his successors till present day.
Footnote: The keris is a weapon peculiar to the Malay Archipelago which encompasses Thailand’s Pattani region, Malaysia, Indonesia, the Philippines’ Mindanao region and certain parts of Cambodia. Historians believe the first keris was developed in 9th. Century and perfected by 14th. Century. In Aceh, the keris is call rencong and Sulawesi, badik.
The keris is surrounded by mystery and there are tales of deaths being caused by simply thrusting the keris into a victim’s footprints.Sculptures of keris, dating back more than 400 years have been found in Central Java’s Chandi Borobudur where it is known as kujang. ]
Jika dilihat kepada kukuh dan utuhnya besi keris purba yang dijumpai setelah terendam ratusan atau mungkin ribuan tahun di dasar lautan itu seperti dalam gambar di atas,dapatlah kita simpulkan bahawa keris itu bukanlah sembarangan keris.Kalau tidak masakan ia masih dalam keadaan baik,tidak berkarat atau sudah hancur lebur dalam air laut masin itu!
Teliti baik-baik keris di atas, ia ber-luk sembilan, sudah tentu ia adalah sebilah keris kebesaran! Kalau keris untuk bertikam sudah tentu keris itu ber-luk tujuh.Biasanya orang besar dulu-dulu seperti sultan atau pembesar negeri selalu membawa dua bilah keris- satu untuk bertikam atau melindungi diri dan satu lagi untuk menunjukkan pangkat kebesaran mereka.Keris ber-luk tujuh diselit di pinggang,manakala yang ber-luk sembilan dibawa di tangan atau diusung dengan penuh kehormatan mengiringi perjalanan mereka!lihat majlis pertabalan raja-raja di Negara kita!
Saya tidak pasti keris Taming Sari itu ber-luk tujuh atau ber-luk sembilan.Mungkin para pembaca semua boleh menolong saya dengan memberi komen disini.
Manusia dan besi tidak boleh dipisahkan.Allah telah menurunkan satu surah di dalam Al-Qur an khas berkaitan dengan besi iaitu Surah al- Hadid (besi).Besi adalah kurniaan Allah yang merupakan pokok kekuatan untuk membela agama Allah dan memenuhi keperluan hidup manusia.
“..Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia,(supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong(agama)Nya dan rasul-rasulNya padahal Allah tidak dilihatnya.Sesungguhnya Allah maha kuat lagi maha Perkasa”
Surah Al-hadid, ayat 25.
Sejarah meriwayatkan Nabi Daud a.s telah diberi mukjizat oleh Allah swt berupa kemahiran pertukangan besi ,membuat baju besi dan senjata .Besi juga boleh menjadi cair di tangan baginda!Mungkin baginda juga mahir dalam teknik yang dikenali dewasa ini sebagai teknik Orichalcum iaitu mencampurkan alloy kedalam campuran besi untuk membentuk besi teguh .
'Orichalcum' merupakan istilah latin untuk peleburan logam(pencampuran pelbagai logam untuk menghasilkan logam yg sgt keras & utuh (contohnya alloy,krom dan sebagainya).Mengikut teknik terkini, campuran logam tersebut harus dibuat oleh ahli yang pakar dalam bidang kimia di mana juzuk-juzuk atau jenis-juzuk besi yang hendak dicampur mestilah sesuai. Jika tidak, besi yang dicampur itu akan rapuh , hancur dan tidak tahan lama.
Contoh besi yang terhasil dari teknik ini ialah keris picit atau lebih dikenali dengan “Jawa Picit” menghasilkan besi campuran alloy keris yang biasanya berwarna hitam,keras dan mampu bertahan hingga ribuan tahun.Jika di teliti betul-betul jawa picit yang asli,kita boleh melihat bekas-bekas urat jari tangan si empu keris melekat di keris yang ditempa oleh mereka.Ada juga pendapat yang mengatakan jawa picit dihasilkan ketika seseorang melakukan upacara bertapa .
Gambar dibawah ini ialah sebilah “Jawa Picit” milik peribadi saya(sebagai contoh sahaja) yang saya warisi dari keturunan sebelah ibu saya.Saya tidak pasti adakah ia “Jawa Picit” tulen berumur ratusan tahun atau sebaliknya.Mungkin saudara pembaca semua yang mahir dalam bab besi boleh membantu saya dengan memberi komen di sini.
Adakah sama keris jawa picit ini dengan keris sajen?
Adakah Keris sajen juga dinamakan Keris Majapahit seperti yang didakwa oleh Dr . H.H Juynbohl dalam bukunya Royal (Dutch) Catalog volume V,1909..
[ In the first and second edition of books written by Prof. P.A VAN DER LITH, it is said that while the main stupa of Borobudur Temple - build in 875 A.D. - is restorated, there it is found an old keris. The keris is integrated of the blade and the hilt. But the keris form is not similiar with the keris shape depicted at the relief at the Temple. That keris is now at the Ethnography Museum, Leiden, The Netherlands. Information about the keris is written by Dr. H.H. JUYNBOHL in Royal (Dutch) Catalog volume V, 1909.
In the catalog it is said, that the keris is considered as ‘keris Majapahit‘, the hild is shaped like a human statue, the blade is very old. One side of the blade is worn out. The keris, which has register number of 1834, is a gift from G.J. HEYLIGERS, secretary from the local office of Kedu, in October 1845. The resident then were Hartman. The blade is measured at 28.3 cm in length, the blade itself is 20,2 cm, and it is 4,8 cm wide. The keris is straight, not wavy. ]
Saya petik artikel dibawah dari satu blog berkaitan dengan keris.Sila membacanya.
[Mengenai keris ini, banyak yang menyangsikan apakah sejak awalnya memang telah diletakkan di tengah lubang stupa induk Candi Borobudur. Barnet Kempres sendiri menduga keris itu diletakkan oleh seseorang pada masa-masa kemudian, jauh hari setelah Candi Borobudur selesai dibangun. Jadi bukan pada waktu pembangunannya.
Ada pula yang menduga, budaya keris sudah berkembang sejak menjelang tahun 1.000 Masehi. Pendapat ini didasarkan atas laporan seeorang musafir Cina pada tahun 922 Masehi. Jadi laporan itu dibuat kira-kira zaman Kahuripan berkembang di tepian Kali Brantas, Jawa Timur. Menurut laporan itu, ada seseorang Maharaja Jawa menghadiahkan kepada Kaisar Tiongkok "a short swords with hilts of rhinoceros horn or gold (pedang pendek dengan hulu terbuat dari dari cula badak atau emas). Bisa jadi pedang pendek yang dimaksuddalam laporan itu adalah protoptipe keris seperti yang tergambar pada relief Candi Borobudur dan Prambanan.
Sebilah keris yang ditandai dengan angka tahun pada bilahnya, dimiliki oleh seorang Belanda bernama Knaud di Batavia (pada zaman Belanda dulu). Pada bilah keris itu selain terdapat gamabar timbul wayang, juga berangka tahun Saka 1264, atau 1324 Masehi. Jadi kira-kira sezaman dengan saat pembangunan Candi Penataran di dekat kota Blitar, Jawa Timur. Pada candi ini memang terdapat patung raksasa Kala yang menyandang keris pendek lurus.
Gambar yang jelas mengenai keris dijumpai pada sebuah patung siwa yang berasal dari zaman Kerajaan Singasari, pada abad ke-14. Digambarkan dengan Dewa Siwa sedang memegang keris panjang di tangan kanannya. Jelas ini bukan tiruan patung Dewa Siwa dari India, karena di India tak pernah ditemui adanya patung Siwa memegang keris. Patung itu kini tersimpan di Museum Leiden, Belanda.
Pada zaman-zaman berikutnya, makin banyak candi yang dibangun di Jawa Timur, yang memiliki gambaran keris pada dinding reliefnya. Misalnya pada Candi Jago atau Candi Jajagu, yang dibangun tahun 1268 Masehi. Di candi itu terdapat relief yang menggambarkan Pandawa (tokoh wayang) sedang bermain dadu. Punakawan yang terlukis di belakangnya digambarkan sedang membawa keris.
Begitu pula pada candi yang terdapat di Tegalwangi, Pare, dekat Kediri, dan Candi Panataran. Pada kedua candi itu tergambar relief tokoh-tokoh yang memegang keris. Cerita mengenai keris yang lebih jelas dapat dibaca dari laporan seorang musafir Cina bernama Ma Huan. Dalam laporannya Yingyai Sheng-lan di tahun 1416 Masehi ia menuliskan pengalamannya sewaktu mengunjungi Kerajaan Majapahit. Ketika itu ia datang bersama rombongan Laksamana Cheng-ho atas perintah Kaisar Yen Tsung dari dinasti Ming.
Di Majapahit, Ma Huan menyaksikan bahwa hampir semua lelaki di negeri itu memakai pulak, sejak masih kanak-kanak, bahkan sejak berumur tiga tahun. Yang disebut pulak oleh Ma Huan adalah semacam belati lurus atau berkelok-kelok. Jelas ayang dimaksud adalah keris.
Kata Ma Huan dalam laoparan itu: These daggers have very thin stripes and within flowers and made of very best steel; the handle is of gold, rhinoceros, or ivory, cut into the shapeof human or devil faces and finished carefully.
Laporan ini membuktikan bahwa pada zaman itu telah dikenal teknik pembuatan senjata tikam dengan hiasan pamor dengan gambaran garis-garis amat tipis serta bunga-bunga keputihan. Senjata ini dibuat dengan baja berkualitas prima. Pegangannya, atau hulunya, terbuat dari emas, cula badak, atau gading.
Tak pelak lagi, tentunya yang dimaksudkan Ma Huan dalam laporannya adalah keris yang kita kenal sekarang ini. Gambar timbul mengenai cara pembuatan keris, dapat disaksikan di Candi Sukuh, di lereng Gunung Lawu, di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pada candra sengkala memet di candi itu, terbaca angka tahun 1316 Saka atau 1439 Masehi.
Cara pembuatan keris yang digambarkan di candi itu tidak jauh berbeda dengan cara pembuatan keris keris pada zaman sekarang. Baik peralatan kerja, palu dan ububan, maupun hasil karyanya berupa keris, tombak, kudi, dll.]
sila klik sini untuk bacaan seterusnya dari blog di atas.
Mengikut satu kajian – rujuk buku Prof.Arysio Santos (Amazon.com) - hanya di bumi Mala atau Tanah Jawi ini sahaja satu satunya tempat yang di kesan mengamalkan teknik orichalcum yang tertua dalam peradaban manusia .Ia wujud di kalangan bangsa misteri Mala ( The descendant of the mountain Tribe).Teknik orichalcum(lebur logam)memang milik bangsa misteri ini. Keris – keris hebat seperti Taming sari juga dipercayai dibuat melalui kaedah Orichalcum ini dan dikatakan ia juga mampu menyerap tenaga eletromagnetic di alam maya ini dan boleh menguatkan aura /bioelectricity pemilik keris tersebut.Inilah kehebatan keris melayu , selain design uniknya yang sangat simetri sehingga ada keris yang mampu berdiri sendiri dan tidak jatuh ke lantai jika diletakkan secara menegak!
Kepada mereka yang mahir dalam bidang keris dan besi,sila nyatakan komen anda tentang keris milik peribadi saya di bawah ini.Keris ini saya beli 7 tahun yang lepas.Keris ini jugalah yang menghiasi Banner Blog Sangtawal ini!Saya amat menyayangi keris ini berbanding dengan berpuluh-puluh bilah keris milik peribadi saya yang lain.Ada orang kata ia Keris Mataram dengan besi campuran menghasilkan warna hitam pada besinya.Saya tidak pasti kenapa saya membelinya dulu dengan harga yang agak tinggi padahal saya bukanlah orang yang mahir atau arif dalam hal besi dan keris ini.
Keris begitu sinonim dengan orang melayu dan Malay Archipelago.Kenapa saya berkata begitu? Apa pentingnya perkataan “Malay Archipelago” ini?.Berapa luas sangat kah lokasi atau kawasan Malay Archipelago ini?...
Anda hendak tahu berkaitan dengannya,saya pinjam sedikit artikel menarik dari Blog Mistisfile seperti berikut untuk kita kongsi bersama :
Klik sini :
Tulis M.O...seperti berikut :
[“Sebenarnya bangsa Melayu telah hidup di The Land of The East begitu lama.Mahukah Orang Asli berpisah dengan adik beradik mereka yang menjaga mereka sejak beribu tahun ini?Orang Melayu dan Orang Asli adalah dari rumpun yang sama,istilahnya Malayo-Polynesian.Malah kaum-kaum pribumi di Kepulauan Pasifik,Hawaii atau kaum Maori sekalipun mengaku nenek moyang mereka adalah berasal dari para pelaut Melayu yang gigih berlayar.
Bahasa orang Melayu dan Orang Asli juga dikelompok dalam bahasa yang sama iaitu Austronesian.Mengapa orang-orang asing yang buta sejarah dan antropologi ini masih berdegil mahu memisahkan adik-beradik di Bumi Mala ini??MELAYU ADALAH SATU BANGSA YANG BESAR.Di dalamnya terdapat beratus-ratus etnik dan bahasa.
Bangsa Melayu sebenarnya antara bangsa asas dan bangsa utama sebelum dan selepas peristiwa Banjir Besar.Mengapa para pengembara Eropah memanggil gugusan kepulauan di garisan Khatulistiwa ini yang jumlahnya beratus-ratus dengan Malay Archipelago yang mengandungi lapan buah laut termasuk Sulu dan Celebes,merupakan SISTEM KEPULAUAN TERBESAR DI DUNIA serta menganjur dari kira-kira 20° utara garis lintang ke kira-kira 10° selatan garis lintang. Ia terdiri daripada New Guinea,pulau kedua terbesar di dunia;pulau-pulau Filipina;Kepulauan Sunda,yang mana termasuk Sumatera,Jawa,Sulawesi,Borneo,Bali,dan Timor; the Moluccas (Maluku);dan beratus-ratus lagi pulau-pulau kecil.New Guinea, Borneo, and Sumatera adalah tiga daripada 6 pulau terbesar dunia dan Jawa adalah pulau yang paling padat penduduknya di dunia.
Kawasan yang dinamakan Malay Archipelago ini berkeluasan 2.8 juta meter persegi (kira-kira 1.1 juta batu persegi)!!!
Sistem pulau terbesar di dunia diabadikan dengan nama bangsa misteri ini dan ini menunjukkan hubungan bangsa ini dengan laut adalah amat rapat.Tidak hairanlah King Solomon (Nabi Sulaiman a.s) mengimport emas dari sini dan para Firaun mengimport rempah ratus dan kapur barus dari Nusantara beribu tahun dahulu.
Adakah bangsa yang terkenal dengan laut,kapal-kapal,perdagangan dan pulau-pulau masih difikirkan tinggal di ceruk-ceruk hutan menganyam atap rumbia atau melukis gambar monyet di dinding-dinding gua? Juga,mengapa orang-orang Eropah ini menggelar tanah semenanjung yang menganjur dari Thailand dan Myanmar hingga ke Selat Teberau ini MALAY PENINSULAR setaraf dengan Italian Peninsular? THE LAND OF THE EAST ADALAH BUMI ORANG-ORANG MELAYU dan ini tidak boleh disangkal langsung oleh orang-orang Barat.Mengapa?
Mengapa sejarah lain orang-orang Melayu seperti kerajaan-kerajaan purba,pencapaian Melayu dalam perdagangan,kemahiran Melayu membina kota-kota dan istana batu yang hebat-hebat dapat dipadamkan dengan jayanya?Tetapi bab nama kepulauan dan semenanjung,orang-orang Barat tidak mampu menulis satu peta pun atau satu manuskrip sejarah pun untuk menamakan semenanjung Tanah Melayu ini sebagai 'Thai Peninsular' atau 'Indochina Peninsular' atau 'Polynesian Peninsular'. Mengapa orang-orang Barat ini tidak menamakan Malay Archipelago ini dengan Austronesian Archipelago atau Polynesian Archipelago atau misalnya West Pasific Archipelago?Mengapa?
INI KERANA NAMA DI MANA ORANG-ORANG MELAYU TINGGAL INI (HOMELAND) TELAH TERCATAT SEJAK BERIBU TAHUN DAHULU DARI MANUSKRIP-MANUSKRIP MESIR PURBA,KERAJAAN JUDEA (YAHUDI),ASSYRIA,BABILON,ARAB,PARSI SERTA CATATAN-CATATAN PARA PENGEMBARA EROPAH,sebahagiannya tersimpan di Perpustakaan Nineveh yang musnah pada tahun 612 sebelum Masihi,juga di Perpustakaan Iskandariah yang masyhur itu,Perpustakaan Baghdad,Arkib purba Maharaja China dan arkib-arkib seluruh dunia termasuk simpanan raja-raja Perancis,Sweden,Belanda,Inggeris,Vatikan dan juga terdapat di Perpustakaan kota Ayutthaya yang musnah semasa serangan Burma pada tahun 1767.
Kita sudah tentu pernah mendengar kisah kapal The Fame yang membawa khazanah persuratan Melayu yang tidak ternilai harganya,dikatakan terbakar dan tenggelam di tengah perjalanan.Padahal segala khazanah persuratan Melayu bertebaran di seluruh muzium-muzium dan universiti-universiti Eropah dan para pengkaji sejarah tempatan menganggarkan segala khazanah ini mencakupi beratus-ratus hingga beribu-ribu manuskrip,tidak termasuk khazanah Melayu dari Indonesia yang dicuri oleh Belanda.Soalannya, Mengapakah Inggeris tidak membakar atau memusnahkan terus segala khazanah Melayu itu?
Pernahkah anda melihat tulisan paling tua Melayu,yang digunakan oleh para sasterawan Melayu purba beratus malah mungkin beribu tahun lama sebelum tulisan Jawi?Tulisan ini hanya dipanggil Aksara yang di dalam dunia ini tidak sampai 10 orang yang dapat memahaminya.DAN YANG MEMERANJATKAN TIDAK ADA SEORANG MELAYU PUN YANG FAHAM TULISAN INI!Pakar-pakar tulisan purba Aksara Melayu adalah dari kalangan orang Inggeris,Belanda dan Rusia.Mengapa terjadi perkara yang aneh dan menyedihkan ini?”]
- dipetik dari Blog Mistisfile.
Mengapa saya sengaja mengaitkan ukiran gambar keris di dinding candi Borobudur dalam artikel saya kali ini?mungkin anda semua akan dapat membuat kesimpulan sendiri nanti.Sila membaca dan teruskan berfikir!
Mengapa pula saya mengaitkan penemuan piramid di dasar lautan Okinawa itu dengan Keris Purba yang di temui di kawasan yang sama?Ini adalah untuk menunjukkan betapa bangsa misteri melayu ini dulunya adalah satu bangsa yang gagah dan berani,bangsa pelaut dan pelayar yang terbilang malah mampu meredah samudera dan membelah lautan dalam pelayaran mereka demi mencari rahsia yang terpendam sekian lama.
Sedikit lagi info berkaitan Piramid Okinawa: sila klik sini.
[The Pyramids of Okinawa: Just off the shores of Okinawa, at a depth of 30 meters lie two majestic "pyramid-like" structures. These Pyramids are not alone, however, they are part of a complex series of structures discovered by scuba divers over the past five to six years.
These sites are located from mainland Okinawa and surrounding islands all the way to Taiwan. Professor Kimura of Ryukyu University, says "These pyramid-like structures resemble in many aspects the ancient Mayan ruins of Central America as well as the pyramids of mainland Japan, China, and Mesoamerica," however, unlike their counterparts these structures are all under the ocean. Where did they come from? Okinawa folklore tells of a great civilization where peace and harmony were the norm.
Legend says that this great civilization was "destroyed by a rain of fire and swallowed by the ocean." Stone tablets engraved with hieroglyphic characters from a cave in Okinawa are believed to be a record of a great civilization with many temples that was swallowed by the ocean, resurfaced for a time, then was lost to the depths (The Lost Continent).]
Merekalah bangsa misteri pengembara yang hebat!Sepanjang sejarah perjalanan mereka yang panjang dan berliku,mereka meninggalkan kod-kod rahsia sejarah untuk dibaca oleh bangsa mereka nanti.Mereka juga membina tamadun dunia dengan ketinggian ilmu yang luar biasa!
Rehatkan minda kita seketika,Sila saksikan usaha-usaha pihak barat untuk mencungkil segala rahsia yang terpendam sekian lama berkaitan bangsa misteri dan segala ketamadunan yang mereka tinggalkan.
Thanks For blog with valuable informations.
ReplyDeleteThere is obviously a lot to know about this. I think you made some good points in Features also. Keep working ,great job!.
ReplyDeleteReally informative blog post here my friend. I just wanted to comment & say keep up the quality work. I’ve bookmarked your blog just now and I’ll be back to read more in the future my friend! Also well-chosen colors on the theme it goes well with the blog in my modest opinion :)
ReplyDeleteTiada mustahil dengan kuasa Allah kenapa tamadun bangsa Mala atau Melayu tersembunyi sejak sekian lama, kerana mungkin Allah akan membangkitkan pemuda-pemuda Bani Tamim dari sebelah timur dan kemungkinan besarnya daripada tanah Mala di sini.!
ReplyDeleteThanks іn support of shaгing such a nіce thinking, pіecе of writing is good, thatѕ why i
ReplyDeletehavе rеad it completely
Also see my website > personal loans for people with bad credit
very good this article I really like the article you make thanks
ReplyDeletetogel singapore